Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 44936 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI, 2017
R 584.9 STA
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Adrim
"Fish Associated in the Seagrass BED,the seagrass bed is the high biological productivity in the shallow waters....."
[Place of publication not identified]: Oseana, 2006
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI, 2017
R 577.789 STA
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
575 OSEANA 39 (2) 2014
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Gastropoda merupakan salah satu kelompok biota penghuni tetap ekosistem padang lamun. Informasi mengenai keanekaragaman jenis gastropoda di padang lamun perairan Kema sampai dengan saat ini masih sangat sedikit. Penelitian untuk mengetahui kondisi komunitas Gastropoda di padang lamun perairan Kema, Minahasa Utara telah dilakukan pada bulan Agustus 2008 dan April 2010. Contoh Gastropoda diperoleh dengan metode transek kuadrat mulai dari tepi pantai menuju arah laut pada delapan stasiun. Hasil penelitian diperoleh 27 famili yang terdiri dari 97 jenis dan 357 individu Gastropoda. Berdasarkan hasil perhitungan dari ketiga indeks struktur komunitas menunjukkan bahwa komunitas moluska di padang lamun perairan Kema berada dalam kondisi cukup stabil."
OLDI 38:3 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dilakukan penelitian mengenai keberagaman meiofauna
interstitial padang lamun di perairan Pulau Panjang Besar, Kepulauan Seribu
pada tanggal 9--13 November 2005 dengan metode transek untuk
mengetahui keanekaragaman, keseragaman, kesamaan, kepadatan, dan
dominansi. Dari hasil penelitian diperoleh 7 kelompok meiofauna interstitial,
yaitu Copepoda, Polychaeta, Nematoda, Oligochaeta, Cladocera, Turbellaria,
dan Nemertina. Nilai indeks keanekaragaman kelompok tiap transek berkisar
antara 0,380--0,618; rata-rata nilai indeks keanekaragaman kelompok di
setiap stasiun 0,60; indeks keseragaman kelompok tiap transek berkisar
antara 0,630--0,958; nilai rata-rata indeks keseragaman kelompok tiap
stasiun 0,92; dan indeks kesamaan kelompok 0,80--1. Dominansi meiofauna
interstitial pada tiap transek berkisar antara 1,61--69,49%, sedangkan pada
tiap stasiun berkisar antara 0,40--48,94%. Kepadatan individu tiap transek
berkisar antara 1--41 individu/78,5 cm2, sedangkan kepadatan individu tiap
stasiun adalah 0,33--17,67 individu/78,5 cm2."
Universitas Indonesia, 2007
S31465
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dilakukan penelitian mengenai struktur komunitas epifiton daun
Enhalus acoroides (L.f.) Royle di padang lamun perairan Pulau Panggang,
Kepulauan Seribu pada tanggal 7--8 Maret 2008. Pengambilan sampel daun
Enhalus acoroides dilakukan dengan metode purposive random sampling di
12 substasiun penelitian. Sampel epifiton pada permukaan daun Enhalus
acoroides diambil dengan metode kerok (scraping method), lalu dicacah
dengan metode subsampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi
fito-epifiton yang diperoleh sebanyak 3 kelas 44 marga, sedangkan komposisi
zoo-epifiton sebanyak 8 filum 10 kelas. Coscinodiscus dan Nematoda
merupakan epifiton yang paling dominan di lokasi penelitian. Rerata indeks
keanekaragaman fito-epifiton sebesar 1,82, sedangkan zoo-epifiton sebesar
1,72. Nilai indeks kemerataan fito-epifiton tergolong cukup merata (0,53),
sedangkan zoo-epifiton tergolong hampir merata (0,81). Nilai indeks
kesamaan fito-epifiton dan zoo-epifiton di lokasi penelitian tergolong tinggi,
yaitu 0,73 dan 0,67. Sebaran epifiton menunjukkan pola yang mengelompok."
Universitas Indonesia, 2008
S31504
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Estia Ditriyani
"ABSTRAK
Padang lamun memiliki peranan penting bagi ekosistem laut, salah satunya yaitu sebagai tempat tinggal berbagai biota laut. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang persebaran padang lamun dari tahun ke tahun di Pantai Ujunggenteng. Informasi persebaran padang lamun diperlukan untuk melestarikan padang lamun di Pantai Ujunggenteng. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis persebaran padang lamun di Pantai Ujunggenteng dan menganalisis karakteristik fisik di Pantai Ujunggenteng pada tahun 2000-2016. Karakteristik fisik yang diteliti, yaitu suhu permukaan laut, salinitas, arus laut, kedalaman air laut, dan kecerahan air laut. Metodologi yang dipakai yaitu teknologi penginderaan jauh yang digunakan untuk melihat persebaran padang lamun dengan melakukan perhitungan berdasarkan algortima Lyzenga. Berdasarkan hasil pengolahan data, padang lamun di Pantai Ujunggenteng tersebar di 3 wilayah terumbu karang. Dari tahun ke tahun luasan padang lamun di Pantai Ujunggenteng mengalami perubahan yang cenderung meningkat. Dari 5 Karakteristik fisik yang diteliti, 3 diantaranya memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan dan persebaran padang lamun dan 2 diantaranya tidak mempengaruhi. 3 karakteristik yang mempengaruhi adalah Suhu permukaan laut, salinitas, dan kedalaman air laut, dan 2 yang tidak mempengaruhi adalah arus laut dan kecerahan air laut.

ABSTRACT
Seagrass beds have an important role to marine ecosystems, one of that is as a habitat of marine life. This research was done because of the lack of information on changes in seagrass density from year to year in Ujunggenteng Beach. Information of seagrass density changes necessary to preserve seagrass beds in Ujunggenteng Beach. The purpose of this study was to determine the distribution of seagrass beds in Ujunggenteng Beach and analyze the physical characteristics in Ujunggenteng Beach in 2000 2016. The physical characteristics discussed ini this study are the sea surface temperature, salinity, currents, depth of sea water and sea water transparency. This study uses remote sensing technology that is used to look at the distribution of seagrass beds by performing calculations based on Lyzenga algorithms. Based on the results of the data processing, seagrass in Ujunggenteng Beach distributed on three areas of coral reefs. From year to year the area of seagrass in Ujunggenteng Beach are likely to increase. The physical characteristics that affecting the distribution of seagrass in Ujunggenteng Beach are sea surface temperature, salinity, and depth of sea water, and the physical characteristics that not affecting the distribution of seagrass are currents and sea water transparency."
2017
S67258
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Trisnawati
"Penelitian mengenai struktur komunitas meiofauna di substrat padang lamun Pulau Pari, Kepulauan Seribu telah dilakukan pada bulan November tahun 2011. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara struktur komunitas meiofauna interstisial dengan substrat padang lamun yang berbeda. Sampel diambil secara purposive random sampling pada 2 stasiun, 15 titik di padang lamun bagian utara dan barat daya Pulau Pari. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 8 takson yang berasal 6 filum yakni Nemathelminthes, Annelida, Platyhelminthes, Arthropoda, Protozoa dan Gnathostomulida. Kelimpahan jenis meiofauna interstisial berkisar antara 109.000 -- 194.000 individu / m2. Kelimpahan tertinggi dimiliki oleh kelompok Nematoda jenis Daptonema sp. sedangkan terendah ada pada kelompok Foraminifera. Komposisi butiran sedimen memengaruhi komposisi kehadiran jenis meiofauna yang hidup di antara rongga interstisialnya. Berdasarkan data parameter abiotiknya, padang lamun Pulau Pari memiliki kondisi lingkungan yang sesuai untuk kehidupan meiofauna.

Research on the community structure of the interstitial meiofauna in substrate of seagrass bed in Pari Island was conducted on November 2011. The objective of this study was to determine the relationship between interstitial meiofauna community structure and the different substrate of different sea grass community. Samples were taken by purposive random sampling methods in 2 stations, 15 sites in north side and south west side seagrass bed in Pari Island. The identification on the interstitial meiofauna obtained 8 taxons from 6 phyla, they are Nemathelminthes, Annelida, Platyhelminthes, Arthropoda, Protozoa and Gnathostomulida. The abundance of the interstitial meiofauna was between 109.000 - 194.000 individual/m2. The highest abundance belonged to the group of nematode class Daptonema sp. while the lowest belonged to the group of Foraminifera. The grain size composition influences the composition of meiofauna who lived in the interstitial space of its substrates. Based on abiotic parameters data, the waters of Pari Island still have the appropriate environmental condition for the optimal growth of meiofauna."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1323
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Padang Lamun di Pulau Mantehage sangat penting, terutama sebagai lahan ikan umpan untuk perikanan pantai. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2010 untuk mengetahui diversitas spesies dan kelimpahan ikan dalam kaitannya dengan jenis dan kepadatan lamun. Sejumlah 1.641 individu ikan, terdiri atas 45 spesies dari 21 famili berhasil dikumpulkan dari lima stasiun pengambilan sampel dengan metode swept area menggunakan jaring pantai. Tipe padang lamun yang berbeda mempengaruhi keragaman spesies dan kelimpahan ikan yang hidup di dalamnya. Semua padang lamun di perairan pantai Pulau Mantehage masih dalam kondisi baik sebagai habitat ikan."
OLDI 39:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>