Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97876 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lena Retnowati
"Pengaruh krisis ekonomi di Indonesia sejak tahun 1997, sangat terasa dalam sendi-sendi bisnis di Indonesia, pengaruh paling nyata dirasakan oleh perusahaan yang banyak berkaitan dengan valas (USD), khususnya perusahaan yang mempunyai pinjaman. dalam valas dan kegiatan produksinya memanfaatkan barang-barang (bahan) impor. Fenomena tersebut menuntut perusahaan agar dapat melakukan efisiensi dalam berproduksi dan juga meminimumkan biaya operasional pemasaran.
Mengantisipasi pengaruh krisis dan upaya perusahaan dalam dalam mengurangi kerugian selama tahun 1992 - 1997, pada tahllil 1998 House of Saralee Indonesia melakukan restrukturisasi usaha dalam sistem saluran distribusi, operasional produksi dan organisasi perusahaan. Dalam sistem penyaluran produk ( distribusi), dilakukan perubahan sistem penyaluran produk dari sistem distribusi melalui cabang menjadi sistem penyaluran produk melalui franchise dengan memberikan hak autorisasi penjualan kepada Authorized Dealer, dengan sistem ini, penetrasi pasar dapat dilakukan dengan cepat karena tidak diperlukan investasi dalam membuka Authorized Dealer. Dalam organisasi, perusahaan melakukan restrukturisasi dengan adanya perampingan organisasi dan menutup cabang-cabang. Dalam sistem produksi, upaya menurunkan biaya produksi dilakukan perusahaan dengan memproduksi barang-barang melalui contract manufacture, dimana supplier memproduksi produk sesuai dengan permintaan dan formula yang diberikan, perusahaan menunjuk beberapa supplier lokal Wltuk memproduksi produk House of Saralee.
Restructurisasi yang dilakukan perusahaan ditahun pertama dan tahun kedua, berdampak sangat positif dimana perusahaan mulai mendapatkan keuntungan secara signifikant. Tahun . 2000 penjualan meningkat sangat pesat demikian pula keuntungan perusahaan, sehingga membuktikan bahwa perubahan-perubahan yang dilakukan perusahaan merupakan hal tepat dalam era krisis ekonomi Indonesia. Menginjak tahun ketiga ( tahun 2001) setelah dilakukan restrukturisasi, temyata terdapat permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan dan perusahaan mulai mengalami penurunan penjualan, demikian pula keuntungan perusahaan menurun drastis dibandingkan dengan tahun 2000. Dari analisa yang dilakukan, faktor-faktor yang menyebabkan penurunan performance perusahaan disebabkan oleh sebab sebagai berikut:
  1. Penyaluran produk melalui Authorized Dealer; perusahaan masih mengalami kesulitan dalam menemukan kandidat Authorized Dealer yang tepat, sehingga produktivitas Authorized Dealer menurun dan terjadinya tum-over yang tinggi
  2. Masalah Operasional. Perpindahan produksi produk kesupplier lokal, menyebabkan masalah kualitas, dimana baik perusahaan dan supplier belum dapat menguji kualitas produk agar sesuai dengan standard yang ditetapkan
  3. Restrukturisasi organisasi menimbulkan konflik organisasi dimana beberapa menajer yang tergolong dalam jajaran manajemen lama tidak dapat menerima perubahan. Hal ini menimbulkan rasa tidak percaya sehingga menurunkan produktifitas kerja dan tidak tercapainya tujuan perusahaan.
Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut perlu dilakukan perbaikanperbaikan oleh perusahaan, baik dalam segi kinerja Authorized Dealer dan Kinerja perusahaan dalam hal manajerial (planning, monitoring dan controlling) dan operasional serta menyelesaikan permasalahan dalam konflik organisasi. Dengan dilakukannya perbaikan-perbaikan tersebut diharapkan penjualan House of Saralee dapat ditingkatkan dan keuntungan perusahaan akan meningkat pula."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T6532
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Tulus
"Foreign Direct Investment (FDI) is urgent to national economy of Indonesia as a generating factor of economic growth. In practice,however , there are many obstacles that become entry barrier for FDI tominvest in Indonesia..... "
Jakarta: Hukum Bisnis, 2007
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adji Prabowo
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Pradina Santi Iraningsih
"Perkembangan kegiatan ekonomi yang semakin pesat dewasa ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada untuk dapat beroperasi secara optimal. Dengan demikian perusahaan dapat menghadapi para pesaing dan tetap dapat mempertahankan aspek going concern. Dalam rangka mengefisienkan kegiatan operasional perusahaan, beberapa perusahaan melakukan restrukturisasi perusahaan, antara lain melalui tindakan merger dan akuisisi. Selain beberapa tindakan restrukturisasi seperti diversifikasi usaha ataupun sebaliknya. Tindakan merger dan akuisisi yang membawa akibat pada terjadinya business combination telah melahirkan berbagai bentuk grup bisnis yang diharapkan mampu menguasai berbagai bidang kegiatan ekonomi secara mantap dan langsung. Selain dengan tujuan demi efisiensi perusahaan, business combination yang terjadi disinyalir membuka peluang untuk terjadinya transaksi transfer pricing baik dalam proses penggabungan maupun transaksi antar perusahaan setelah berada dalam satu grup bisnis. Transaksi transfer pricing yang dimaksudkan di sini adalah transaksi diperlakukan berbeda (tidak wajar) daripada transaksi yang terjadi antar perusahaan yang independen. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk menelaah kemungkinan terjadinya praktik transfer pricing dalam transaksi antar perusahaan dalam satu grup bisnis dan juga melihat sampai sejauh mana dapat terjadi penyimpangan dari segi perpajakan baik dalam proses penggabungan perusahaan maupun setelah penggabungan terjadi. Penulisan didasarkan pada studi kepustakaan, wawancara dan telaah terhadap berita-berita surat kabar mengenai kasus-kasus yang terjadi di tanah air. Dari pengamatan dapat disimpulkan bahwa memang terdapat beberapa peluang terjadinya praktik transfer misalnya terlalu terhadap terlalu forward; pricing dalam proses penilaian aktiva yang tinggi dikarenakan satu penggabungan perusahaan terlalu rendah ataupun pihak tidak independen pihak yang lain sehingga pajak terutang rendah; pemanfaatan fasilitas loss menjadi carried saldo rugi yang jumlahnya material dan tidak wajar; timbul kemungkinan transaksi transfer pricing karena terdapat hubungan istimewa. Namun demikian Ditjen Pajak telah mengeluarkan beberapa Surat Edaran, Keputusan Menteri Keuangan dan bahkan memperbarui Undang-Undang Pajak dalam rangka mengantisipasi manipulasi yang mungkin terjadi. Hal menarik yang dapat dicatat adalah sikap hatihati pemerintah ternyata kadang-kadang terbentur pada kiat-kiat bisnis pengusaha. Dengan demikian tidak selalu tindakan yang dinilai sebagai bagian dari transaksi transfer pricing merupakan suatu usaha untuk memperoleh keuntungan dari segi pajak. Untuk itu pemerintah dalam hal ini Ditjen Pajak harus lebih berhati-hati dalam menelaah kasus yang timbul selain juga harus tetap jeli melihat celah-celah hukum yang timbul di lapangan sehingga tidak tertinggal dalam mengantisipasi masalah yang akan timbul."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19144
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Corry Permata Sari
"Skripsi ini membahas mengenai adanya dugaan persaingan usaha tidak sehat yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan farmasi di Indonesia dalam penetapan harga obat generik. Obat generik yang ditujukan bagi masyarakat menengah kebawah seharusnya memiliki harga yang murah, akan tetapi yang terjadi pada kenyataannya adalah adanya perbedaan harga yang sangat signifikan antara obat generik bermerek dengan obat generik non merek tanpa adanya perbedaan khasiat antara keduanya. Terdapat beberapa poin yang dapat diduga sebagai penyebab mahalnya harga obat generik bermerek. Apabila penyebabnya dikarenakan adanya kolusi diantara sesama pelaku usaha farmasi maupun kolusi antara pelaku usaha farmasi dengan dokter maupun apotek, maka dapat diduga telah terdapat suatu indikasi terjadinya persaingan usaha tidak sehat dalam penetapan harga obat generik di Indonesia. Penetapan harga obat generik yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan farmasi bila dipandang dari hukum persaingan usaha, seharusnya ditetapkan sesuai dengan biaya produksi yang sewajarnya mereka keluarkan tanpa adanya perjanjian untuk menetapkan harga diantara mereka.

The focus of this study is Presumption of Unhealthy Competition among Pharmaceutical Companies in Determining Generic Drugs Prices. Generic drugs as drugs that aimed for lower-middle society should have inexpensive price, but what happened on the factual condition were there are altered significant prices between branded generic drugs and unbranded generic drugs without any different special quality between them. There are several points that could be assumed as the caused of high-priced generic drugs. If the cause was collusion between the pharmaceutical companies; or collusion between the pharmaceutical companies with doctor and or pharmacy, then it could be assumed that there is an indication of unhealthy competition on determining generic drugs prices in Indonesia. The determining of generic drugs prices that has been doing by pharmaceutical companies if considering from competition law should be determined suitable with genuine production cost that they spend without any price fixing agreement between them."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2009
S24804
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Ika Natassa, 1977-
"Waktu kita kecil, ada miliaran hal yang kita tidak tahu, tapi justru dalam ketidaktahuan itu kita menemukan kebebasan bertualang dalam kepala, mencari jawaban sesuka hati, seringnya bermain-main dengan imajinasi. Lalu kita tumbuh dewasa, dan semesta pelan-pelan menunjukkan realitas, makin banyak yang kita tahu maka makin banyak pula yang kita tidak tahu. Hidup tidak lagi sesimpel dulu, pertanyaan-pertanyaan baru terus muncul, bahagia tidak lagi sesederhana dulu, segala riuh dan bising di kepala tidak mau berhenti, berandai-andai tentang besok, tentang nanti. Rangkaian tulisan dan ilustrasi di buku ini hadir bukan untuk mengajari. Kami hanya ingin menemani sama-sama melangkah, dalam upaya mencari makna dan bahagia dengan mengingat yang perlu diingat."
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2023
153.2 IKA m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Munawaroh Dewi Kusuma Ningrum
"Dalam beberapa tahun terakhir, negara berkembang tak jarang terlibat dalam organik sektor, khususnya menjadi produsen pangan organik, hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya lahan yang dikhususkan untuk memproduksi bahan pangan organik. Selain lahan, konsumsi pangan organik di negara berkembang terjadi kenaikan walaupun tetap di bawah negara-negara maju. Penyebab terjadinya hal tersebut adalah masih kurangnya pengetahuan tentang organik produk di negara berkembang dan konsumen masih belum peka terhadap konsep organik. Dalam industri organik yang terus berkembang, pelanggan memegang pengaruh penting didalam industri. Perilaku pembeli terhadap produk organik dapat mempengaruhi proses jual beli dalam industri organik. Harga yang premium menjadi salah satu penghalang dalam proses jual beli produk makanan organik, pembeli yang mampu membeli produk organik terkadang berasal dari kelas dengan pendapatan tinggi. Ketersediaan produk pangan organik masih terbilang rendah jika dibandingkan dengan produk pangan konvensional yang dapat ditemukan pada kebanyakan toko dan supermarket. Untuk dapat bersaing di negara berkembang, industri pangan organik harus memiliki strategi yang tepat untuk dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, dan hal ini dapat tercapai melalui strategi komunikasi pemasaran. Makalah ini diharapkan dapat memberikan ide bagaimana mengembangkan strategi untuk mendapatkan daya saing pada negara berkembang. Selanjutnya, pembahasan dalam skripsi ini menunjukan bahwa kemasan produk, branding, dan pemilihan influencer yang tepat dapat menjadi sebuah strategi yang baik untuk meningkatkan kesadaran pelanggan dan juga mendapatkan keunggulan kompetitif pada negara-negara berkembang.

In recent years, developing countries become more involved in organic sector as a producer, and this can be seen from the increasing in land devoted for organic food. Besides of that, the consumption of organic food in developing countries is also increasing but still below developed countries. The reason for this is because people in developing countries are still unfamiliar with organic food products and consumers are still not aware of the organic concept. In this growing industry, customers as a stakeholder play an important role. Their behavior towards organic food can affect the buying process of organic food. Premium prices becomes the major barrier for buying organic food, people that can afford organic products usually come from high income class. The availability of organic food is also low compared to conventional food and they are not available in every supermarket. To gain competitive in developing countries, organic food industries should have a good strategy to increase the people rsquo s awareness, and this can be achieved through marketing communication strategies. This paper is expected to obtain an idea on how to develop strategies in order to gain competitiveness in developing countries. Furthermore, the finding shows that packaging, branding, and using the right influencer could be a good strategy to increase the customers rsquo awareness and also gain a competitive advantage in developing countries.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S69923
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>