Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163576 dokumen yang sesuai dengan query
cover
David Pulung
"Pemberdayaan masyarakat desa akhir-akhir ini selalu saja mendapat perhatian luas dari banyak kalangan baik ilmuan, kaum profesional ataupun dari kalangan Birokrat termasuk Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Rawas Propinsi Sumatera Selatan. Berkaitan dengan pemberdayaan rnasyarakat desa tersebut banyak sudah kegiatan atau program yang dilaksanakan oleh berbagai kalangan tersebut, yang tujuannya untuk memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat desa dimaksud. Untuk itu, Tesis ini meneliti tentang proses pemberdayaan masyarakat desa oleh Pemenintah Daerah Kabupaten Musi Rawas Propinsi Sumatera Selatan melalui pelaksanaan Program Bantuan Pembangunan Desa (BPD). Dengan memperhatikan peran pemermtah sebagai aktor pembangunan yang memiliki sumber daya yang sangat
besar seperti sumber daya rnanusia (aparatur), sumber daya permodalan, sumber daya fisik berupa fasffitas-fiisilitas sarana dan prasarana pembangunan serta sumber daya lainnya, dan dengan mempertimbangkan masyarakat desa sebagai sasaran utama dalam
pembangunan berpusat manusia, maka dalam tesis ini, penelitian lebth diarahkan untuk melihat baiimana pelaksanaan Program Bantuan Pembangunan Desa (BPD) dapat mendorong timbulnya partisipasi masyarakat dalam program sebagai suatu proses pemberdayaan masyarakat desa.
Berdasarkan uraian di atas maka perlu diperhatikan dengan seksama keterlibatan masyarakat desa dan peían pemerintah dalam pelaksanaan Program Bantuan Pembangunan Desa (BPD) ini, khususnya sebagal suatu fenomena yang menjelaskan ada atau tidalcnya partisipasi masyarakat desa sebagai subjek pembangunan dalam pelaksanaan Program Bantuan Pembangunan Desa (BPD), dimana dalam jangka panjang seiring dengan peningkatan partisipasi masyarakat dalam program dan seiring dengan proses pembelajaran dan kedua pihak, yaitu dan Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Rawas dan daii masyarakat sendini diharapkan pelaksanaan program Bantuan Pembangunan Desa (BPD) ini benar-benar dapat memberdayakan masyarakat desa dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Penelitian ini menggunakan Metode Kualitatif yang menghslflcan data deskriptif tentang bagaimana bentuk keterlibatan masyarakat desa dalam pelaksanaan program Bantuan Pembangunan Desa (BPD) dan sejauhmana program Bantuan Pembangunan Desa (BPD) ini mampu meningkatkan parti sipasi masyarakat desa, termasuk
menjelaskan faktor-faktor apa yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program Bantuan Pembangunan Desa dìmaksud. Adapun tehnik
pengumpulan data di1aksana1cs dengan observasi, studi kepustakaan dan wawancara mendalatn dengan berbagai informan yang dìperoleh melalui tehnik purposive sampling.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program Bantuan Pembangunan D (BPD) ini, cukup mampu menyerap berbagai swadaya masyarakat seperti sumbangan tenaga gotong-royong dalam pelaksanaan kegiatan program ataupun sumbangan keuangan. Hal ini menjelaskan bahwa adanya peningkatan partisipasi
masyarakat desa, khususnya dalam pelaksanaan program Bantuan Pembangunan Desami. Dalam penelitiaii ini, berbagai faktor diyakini turut mempengaruhi adanya
partisipasi masyarakat desa dalani pelaksanaan program seperti misalnya adanya prinsip transparansi dan pertanggung jawaban kepada masyarakat dalam program, adanya konsistensi pemerintah untuk memberikan kesempatan kepada desa tmtuk mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri, adanya perubahan slruktur pemerintahan desa dimana saat ini di desa telah dibentuk semacam lembaga Legislatif yaitu Badan
Perwakilan Desa dan juga hal-hal lain seperti makin kritisnya masyarakat desa yang didukung oleh keterbukaan media massa dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang cukup perhatian terhadap pelaksanaan program-program pemberdayaan
masyarakat desa. Sementara itu dalam pelaksanaan program Bantuan Pembangunan Desa ¡ni juga mengalami berbagai kendala seperti keterbatasan dana, yang secara langsung juga turut mempengaruhi keberhasilan program Bantuan Pembangunan Desa dimaksud untuk
dengan segera mamberdayakan masyarakat dan mensejaliterakan masyarakat desa.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
David Pulung
"Pemberdayaan masyarakat desa akhir-akhir ini selalu saja mendapat perhatian luas dari banyak kalangan baik ilmuan, kaum profesional ataupun dari kalangan Birokrat termasuk Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Rawas Propinsi Sumatera Selatan. Berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat desa tersebut banyak sudah kegiatan atau program yang dilaksanakan oleh berbagai kalangan tersebut, yang tujuannya untuk memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat desa dimaksud.
Untuk itu, Tesis ini meneliti tentang proses pemberdayaan masyarakat desa oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Rawas Propinsi Sumatera Selatan melalui pelaksanaan Program Bantuan Pembangunan Desa (BPD). Dengan memperhatikan peran pemerintah sebagai aktor pembangunan yang memiliki sumber daya yang sangat besar seperti sumber daya manusia (aparatur), sumber daya permodalan, sumber daya fisik berupa fasilitas-fasilitas sarana dan prasarana pembangunan serta sumber daya lainnya, dan dengan mempertimbangkan masyarakat desa sebagai sasaran utama dalam pembangunan berpusat manusia, maka dalam tesis ini, penelitian lebih diarahkan untuk melihat bagaimana pelaksanaan Program Bantuan Pembangunan Desa (BPD) dapat mendorong timbulnya partisipasi masyarakat dalam program sebagai suatu proses pemberdayaan masyarakat desa.
Berdasarkan uraian di atas maka perlu diperhatikan dengan seksama keterlibatan masyarakat desa dan peran pemerintah dalam pelaksanaan Program Bantuan Pembangunan Desa (BPD) khususnya sebagai suatu fenomena yang menjelaskan ada atau. tidaknya partisipasi masyarakat desa sebagai subjek pembangunan dalam pelaksanaan Program Bantuan Pembangunan Desa (BPD), dimana dalam jangka panjang seiring dengan peningkatan partisipasi masyarakat dalam program dan seiring dengan proses pembelajaran dari kedua pihak, yaitu dari Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Rawas dan dari masyarakat sendiri diharapkan pelaksanaan program Bantuan Pembangunan Desa (BPD) ini benar-benar dapat memberdayakan masyarakat desa dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Penelitian ini mengunakan Metode Kualitatif yang menghasilkan data deskriptif tentang bagaimana bentuk keterlibatan masyarakat desa dalam pelaksanaan program Bantuan Pembangunan Desa (BPD) dan sejauhmana program Bantuan Pembangunan Desa (BPD) ini mampu meningkatkan partisipasi masyarakat desa, termasuk menjelaskan faktor-faktor apa yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program Bantuan Pembangunan Desa dimaksud. Adapun tehnik pengumpulan data dilaksanakan dengan observasi, studi kepustakaan dan wawancara mendalam dengan berbagai informan yang diperoleh melalui tehnik purposive sampling.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program Bantuan Pembangunan Desa (BPD) ini, cukup mampu menyerap berbagai swadaya masyarakat seperti sumbangan tenaga gotong-royong dalam pelaksanaan kegiatan program ataupun sumbangan keuangan. Hal ini menjelaskan bahwa adanya peningkatan partisipasi masyarakat desa, khususnya dalam pelaksanaan program Bantuan Pembangunan Desa ini. Dalam penelitian ini, berbagai faktor diyakini turut mempengaruhi adanya partisipasi masyarakat desa dalam pelaksanaan program seperti misalnya adanya prinsip transparansi dan pertanggung jawaban kepada masyarakat dalam program, adanya konsistensi pemerintah untuk memberikan kesempatan kepada desa untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri, adanya perubahan struktur pemerintahan desa dimana saat ini di desa telah dibentuk semacam lembaga legislatif yaitu Badan Perwakilan Desa dan juga hal-hal lain seperti makin kritisnya masyarakat desa yang didukung oleh keterbukaan media massa dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang cukup perhatian terhadap pelaksanaan program-program pemberdayaan masyarakat desa.
Sementara itu dalam pelaksanaan program Bantuan Pembangunan Desa ini juga mengalami berbagai kendala seperti keterbatasan dana, yang secara langsung juga turut mempengaruhi keberhasilan program Bantuan Pembangunan Desa dimaksud untuk dengan segera mamberdayakan masyarakat dan mensejahterakan masyarakat desa."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T5451
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruth Avrilda Nathania
"Telah banyak program pengelolaan sampah maupun pemberdayaan masyarakat, tetapi tidak menyasar tepat pada masyarakat di daerah wisata. Penelitian ini mengevaluasi upaya pengelolaan sampah berbasis pemberdayaan masyarakat melalui program edukasi oleh Greeneration Foundation, tepatnya yang dilakukan oleh masyarakat EcoRanger Banyuwangi yang terdiri dari masyarakat lokal. Banyuwangi merupakan salah satu kabupaten penyumbang sektor pariwisata yang cukup besar bagi Jawa Timur, terutama di bidang pariwisata Bahari, yaitu wisata Pantai Pulau Merah dan sekitar Desa Sumberagung. Namun, ternyata ada lebih dari 4 ribu kilogram sampah dihasilkan dari kegiatan pariwisata setiap bulannya. Tumpukan sampah itu tentunya mengganggu kenyamanan para wisatawan. Salah satu pencapaian EcoRanger Banyuwangi pada aspek operasional, yaitu berdirinya Sentra Kelola Sampah (SEKOLA) yang merupakan fasilitas pengelolaan sampah terpadu di Desa Sumberagung. Namun, proses pengelolaan sampah di SEKOLA belum efisien karena minimnya pemilahan sampah oleh masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi , activities, dan outputs, serta menjelaskan faktor pendukung sekaligus penghambat program Edukasi Harian SEKOLA terhadap kegiatan yang berhasil dilaksanakan selama satu tahun menggunakan Model Logika. Serta dapat memberikan manfaat bagi pengembangan Penelitian Evaluatif dalam disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial. Penelitian ini dilakukan pada rentang waktu Oktober-Juli 2023 dengan menggunakan jenis penelitian evaluasi sumatif serta pendekatan kualitatif melalui wawancara semi-terstruktur, observasi dan studi dokumen. Teknik pemilihan informan penelitian menggunakan purposive sampling, lalu dilanjutkan snowball sampling. Adapun literatur yang digunakan adalah pengelolaan sampah yang mencakup jenis sampah, pemahaman dan perilaku masyarakat terhadap pengelolaan sampah. Selain itu, literatur pemberdayaan masyarakat terkait perencanaan partisipatif yang mengarah pada keikutsertaan maupun keterlibatan masyarakat dalam  proses pengidentifikasian masalah persampahan, potensi yang dapat dilakukan untuk terlibat proaktif dan responsif melalui program, serta pemahaman strategi intervensi dalam perencanaan program edukasi menjadi bagian dari upaya keberhasilan program. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komponen inputs sebagian besar telah sesuai dengan perencanaan program, kemudian komponen activities tidak sepenuhnya sesuai, serta komponen outputs tidak tercapai sepenuhnya. Walaupun demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa program edukasi tersebut dapat berkelanjutan dan menjadi penting untuk digagaskan kembali dalam pengajuan proposal program EcoRanger kepada stakeholders potensial.

There have been many waste management and community empowerment programs, but they do not properly target communities in tourist areas. This study evaluates waste management efforts based on community empowerment through an education program by the Greeneration Foundation, specifically carried out by the EcoRanger Banyuwangi community consisting of local communities. Banyuwangi is one of the districts that contributes to the tourism sector in East Java, especially in marine tourism, Pantai Merah and around Sumberagung Village. However, it turns out that there are more than 4,000 kilograms of waste generated from tourism activities every month. The piles of waste certainly disturb the comfort of the tourists. One of the achievements of EcoRanger Banyuwangi in the operational aspect is the establishment of Sentra Kelola Sampah (SEKOLA) which is an integrated waste management facility in Sumberagung Village. However, the waste management process in SEKOLA has not been efficient due to the lack of waste segregation by the community. The purpose of this study is to evaluate the inputs, activities, and outputs, as well as to explain the supporting and inhibiting factors of the SEKOLA Daily Education program against the activities that were successfully implemented for one year using the Logic Model. It also provides benefits for the development of Evaluative Research in the discipline of Social Welfare. This research was conducted between October - July 2023 using summative evaluation research and a qualitative approach through semi-structured interviews, observation and document study. The research informant selection technique used purposive sampling, then continued snowball sampling. The literature used is waste management which includes types of waste, understanding and community behavior towards waste management. In addition, community empowerment literature related to participatory planning that leads to community participation and involvement in the process of identifying waste problems, the potential that can be done to be involved proactively and responsively through the program, and understanding intervention strategies in educational program planning are part of the program's success efforts. The results of this study show that the inputs component is mostly in accordance with the program planning, then the activities component is not fully in accordance, and the outputs component is not fully achieved. Nevertheless, this study shows that the educational program can be sustainable and it is important to re-initiate the EcoRanger program proposal to potential stakeholders."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emeridial Ulza
"ABSTRAK
Dibukanya pasar bebas yang kini merambah wilayah ASEAN dan Asia Pasifik menjadi sebuah tantangan sekaligus momentum bagi Indonesia untuk bisa menunjukkan eksistensinya dalam dunia internasional melalui berbagai bidang seperti sumber daya manusia, perluasan pangsa pasar, dan lain-lain dengan menawarkan produk domestik
yang inovatif. Latar belakang inilah yang menjadi dasar diadakannya pengabdian masyarakat ini. Secara spesifik, tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah menumbuhkan semangat berwirausaha mandiri pada masyarakat. Metode dalam pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat ini terpadu dari perencanaan dalam perkuliahan dan juga penumbuhan keinginan untuk berwirausaha dalam pengaplikasian pada lingkungan. Luaran (outcome) yang diperoleh dari kegiatan ini adalah pengembangkan usaha nasi uduk salah seorang warga."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, 2018
300 SYU 1:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aria Chandra Destianto
"Tesis ini merupakan hasil penelitian tentang proses pemberdayaan masyarakat melalui Program Pengembangan Kecamatan (PPK) Fase II termasuk faktor pendukung dan penghambat serta upaya untuk mengatasinya. Program ini merupakan kebijakan Pemerintah Pusat yang bertujuan untuk menanggulangi kemiskinan dengan menitikberatkan pemberdayaan masyarakat sebagai pendekatan operasionalnya. Pemberdayaan masyarakat ini dimaksudkan untuk memperbaiki keadaan masyarakat agar mampu mengatasi permasalahan hidup sehingga mereka bisa keluar dari Iingkaran kemiskinan. Sumber dana pelaksanaan PPK Fase II keseluruhan berasal dari pemerintah pusat (Full Grant). Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, Desa Kupu merupakan salah satu desa yang mendapatkan program ini.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif sehingga menghasilkan data deskriptif yang diperoleh melalui wawancara mendalam dengan para informan, observasi dan studi kepustakaan. Pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling terhadap aparat pemerintah daerah, FK dan FD bidang pemberdayaan, Camat dan Kepala Desa, tokoh masyarakat dan kelompok sasaran dengan jumtah 14 orang. Hasil penelitian ini dianalisis dengan dilandasi kebijakan PPK dan kerangka pemikiran tentang kemiskinan, pembangunan sosial, pengembangan masyarakat dan peran petugas pendamping.
Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa proses pemberdayaan masyarakat dalam PPK Fase Il Tahun Ketiga dilakukan melalui beberapa tahap mulai dari sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan kegiatan, tetapi belum mencakup tahap pelestarian program. Partisipasi masyarakat mulai sejak sosialisasi program, perencanaan kegiatan sampai pelaksanaan. Petugas yang terlibat Iangsung di lapangan adalah FK dan FD yang berperan untuk melakukan pendampingan dan memfasilitasi setiap kegiatan yang dilakukan oleh kelompok sasaran dan warga masyarakat.
Pelaksanaan PPK mencakup kegiatan pembangunan sarana dan prasarana yaitu pembuatan saluran Drainase dan Kegiatan Usaha Ekonomi Produktif, serta Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan. Proses pemberdayaan masyarakat terlihat sejak dilakukannya sosialisasi program yang melibatkan masyarakat sebagai kelompok sasaran dengan membentuk kelompok campuran dan kelompok perempuan. Pembentukan kelompok dilakukan untuk mempermudah penggalian gagasan terutama dalam penentuan dan penetapan jenis kegiatan sehingga dapat sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka. Kegiatan yang ditentukan bersama baru sampai pada pelaksanaan program. Partisipasi kelompok sasaran sejak sosialisasi sampai pelaksanaan program menggambarkan keberhasilan proses pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan PPK.
Proses pemberdayaan masyarakat sesuai dengan Petunjuk Teknis Operasional PPK Fase II Tahun 2002. Dalam pelaksanaan kegiatan PPK terdapat faktor pendukung yaitu tingginya partisipasi masyarakat melalui swadaya. Sedangkan faktor yang menjadi penghambat adalah rendahnya sumber daya manusia warga Desa Kupu sehingga sang at berpengaruh terhadap pemahaman program, dan pemilihan kegiatan. Namun kendala tersebut dapat diatasi oleh Petugas Pendamping maupun Kepala Desa melalui pendekatan personal maupun diskusi kelompok secara formal maupun informal. Kurangnya koordinasi antar pelaku PPK di tingkat kecamatan dan kurangnya kerjasama antar anggota kelompok terutama setelah pelaksanaan kegiatan menjadi faktor penghambat yang cukup berpengaruh terhadap keberhasilan program.
Saran yang dapat dikemukakan dalam tesis ini yaitu : Petugas Pendamping, FK dapat dikurangi luas wilayah kerjanya dengan penambahan jumlah FK, atau FD mengikuti pelatihan-pelatihan (dalam bentuk pelatihan berjenjang) yang mencakup pemahaman tentang PPK dalam bentuk sosialisasi termasuk pelaksanaan teknis, proses pemberdayaan dalam pelaksanaan program serta pemantauan dan evaluasi; Pelaku PPK, pelaksanaan kegiatan sarana dan prasarana untuk kepentingan umum, partisipasi pemerintah seyogyanya lebih besar dad pada partisipasi warga masyarakat, proses sosialisasi kebijakan dapat dikurangi agar dapat menambah pemberdayaan pelaksanaan program serta koordinasi antar pelaku program; Aparat qesa, berperan aktif dalam pemantauan pelaksanaan program; Kelompok Sasaran, kerjasama antar anggota kelompok sasaran."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22062
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iim Rohimah
"ABSTRAK
Kondisi kemiskinan dengan berbagai dimensi dan implikasinya ,merupakan saiah satu bentuk pemnasalahan sosial yang menuntut
pemecahan. Pembangunan masyarakat diharapkan akan dapat tampil sebagai salah satu alternalif untuk melakukan upaya pemecahan dan perbaikan kondisi tersebut.
Untuk menanggulangi berbagai permasalahan sosial seperti kemiskinan diperlukan upaya represive disamplng upaya preventive melalui pemberdayaan masyarakal baik bagi penyandang masalah sosial
maupun sumber dan potensi penanganan.
Salah satu program yang merupakan pemulihan ( recovery) dari program JPS adalah program PZKP (Proyek Penanggulangan Kemiskinandi Parkotaan). PZKP dimaksudkan untuk memajukan perekonomian
daerah secara berkelanjutan dengan pendekatan penguatan pemberdayaan masyarakat (community based deve!opment)P2KP merupakan program penanggulangan kemiskinan di Kota yang dilakukan dengan memperkuat lembaga kemasyarakatan di tingkat kelurahan. Tujuan P2KP adalah mempercepat penanggulangan kemiskinan secara
nasional melalui pemberian bantuan modal usaha_ untuk pengembangan kegiatan usaha produktif dan pembangunan prasarana dan sarana yang
mendukung kegiatan sosial ekonomi perkotaan. Selain itu P2KP memberikan bantuan Iangsung kepada masyarakat kota, yang dapat digunakan untuk kegiatan yang bersifat penciptaan kesempatn kerja,
penciptaan kegiatan ekonomi produktif dan pemasarannya Serta peiatihan dalam rangka pengembangan kegiatan ekonomi produktif Salah saw keiurahan yang menjadi sasaran P2KP adalah
kelurahan Karang Anyar Kecamalan Sawah Besar Jakarta Pusat. Dalam penelitian ini akan diketahui mengenai: model kegiatan yang diterapkan
P2KP, hal yang perlu diperbaiki pada pelaksanaan P2KP,model kegiatan yang perlu dikembangkan pada P2KP.
Penelitian ini adalah penelitian terapan (action research) yang menurut penjabarannya termasuk penelitian deskriptif dengan
menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Dalam peneltian ini, peneliti terlibat Iangsung sebagai Fasilitator Kelurahan di Kelurahan
Karng Anyar selama dua tahun. Dalam penelitian ini ada siklus yang harus dilalui yaitu 'tahap melihat? yang didalamnya adalah pengumpulan
informasi yang reievan dan penggambaran situasi. Tahap kedua adalah
"tahap berpikir? yang didalamnya adalah penelusuran dan analisis serta
penginterpretasian dan penjelasan. Sedangkan tahapan ketiga adaiah
"tahap bertindak' yang didalamnya termasuk perencanaan, pelaksanaan
dan evalusi.
Penelitian ini dilakukan di wiiayah sasaran P2KP Kelurahan Anyar
dengan difokuskan di RW 01,02 Serta RW 07. Adapun alasan pemilihan
wilayah tersebut karena dari 11 wilayah sasaran P2KP di Kelurahan
Karang Anyar, wilayah RW 01,02 serta RW 07 ini merupakan wilayah
yang paling padat penduduknya serta paling kumuh. Penelitian ini dimulai
sejak bulan Mei 2000 sampai dengan Bulan Oktober 2001, namun
penelitian ini sempat terhenti selama 3 bulan yaitu pada bulan April-Juni
2001_karena kesibukan BKM Karang Anyar dan Fasilitator dalam
membuat proposal warga yang akan menjadi anggota KSM. Waktu
penelitian terhitung sejak Bulan Mei 2000 dengan alasan bahwa peneliti
sudah mulal terlibat langsung bahkan sejak lima bulan sebelumnya
Dari permasalahan yang ada di wilayah sasaran program, maka
intervensi yang dilakukan adalah dengan pemberian pinjaman dana
bergulir kepada anggota- masyarakat, pendampingan terhadap KSM
untuk menjadikan KSM sebagai wadah tempat berkumpul dan berkarya
warga dalam mewujudkan kesejahteraan serta pembentukan Forum
Musyawarah BKM dalam rangka menjaga independensi BKM serta
berfungsi sebagai Iembaga pengawas yang memantau kinerja BKIVI yang
diharapkan dapat menjamin keberlanjutan P2KP setelah pasca proyek
Selanjutnya penelitian ini menyimpulkan dan merekomendasikan
mengenai program yang telah dijalankan. Rekomendasi didasarkan pada
permasalahan yang ada kepada pihak terkait dengan pelaksanaan P2KP
yaitu kepada anggot"
2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Nyoman Parwata
"Program pemberdayaan masyarakat merupakan program nasional untuk membantu penduduk miskin atau penduduk yang jatuh miskin akibat dari terjadinya krisis ekonomi yang berkepanjangan. Bantuan ini diwujudkan dalam bentuk modal usaha sebagal modal bergulir (Revolping Fund). Dalam kaitan dengan program tersebut, maka penelinan ini berlujuan untuk mengetahui tentang ; kinerja pcngelolaan program pemberdayaan masyarakat, besamya peningkatan pendapatan, derajat hubungan fungsional antara bantuan modal usaha terhadap varian pendapalan serta unmk mengetahui pcngaruh program pemberdayaan masyarakat terhadap kondisi ketahanan nasional.
Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan mengambil lokasi penelitian di Kelurahan Utama Kecamatan Cimahi Selatan Kabupaten Bandung. Sebagai responden penelitian adalah masyarakat miskin penerima bantuan dengan jumlah sampel sebanyak 60 lrepala keluarga (KK) yang diambil dengan teknik simpcl random sampling. Adapun lcegiatan pengumpulan data di Iapangan dilakukan mclalui ; observasi, wawancara, studi pustaka dan menyebarkan kuesioner. Sedangkan analisa data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja pengelolaan program pcmberdayaan masyarakat belum dapat terlaksana secara optimal yang disebabkan oleh singkatnya waktu sosialisasi program sehingga masyarakat yang menjadi kelompok sasaran (larger groups) belum memahami maksud dan tujuan dari lcehadiran program sehingga proses revolping fund yang mcnjadi tema program tidak dapat terlaksana dengan baik. Sedangkan dari segi pendapatan masyarakat miskin penerima bantuan menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan pendapatan sebesar 46,4%, akan tezapi kondisi tidak berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan terutama daya beli yang tidak mengalami pcningkatan. Demikian juga dihadapkan dengan standar garis kerniskinan (poverry line), tingkat pendaparan masih berada di bawah garis kemiskinan. Ditinjau dari besamya derajat hubungan fungsional antara bamuan modal usaha terhadap Varian tingkat pendapatan menunjukkan derajat hubungan yang "kuat" dengan nilai koelisicn korelasi Produc! Momem (r) sebesar 0,6743 dan koefisien determinasi (rl) = 0,4547, artinya bahwa Varian pendapatan responden, 45,27 % ditentukan oleh varian modal usaha yang diterima dan sisanya 54,53 % ditentukan oleh faktor lain. Sedangkan dinnjau dari perspcktif ketahanan nasional, kehadiran program pemberdayaan masyarakat tidalc mcmberikan pengaruh nyata terhadap peningkatan kondisi lcetahanan nasional."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T5618
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Dep. Penerangan RI, 1980
R 352.94 Pem
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
"Pandangan hidup tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Pandangan hidup juga dapat mempengaruhi perilaku seseorang atau pejabat dalam melaksanakan tugas yang menjadi tanggungkjawabnya
.."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>