Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34177 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdul Rohman
Bulaksumur, Yogyakarta : Gajah Mada University Press, 2015
615.1 ABD a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Purwadi
"Pelayanan kesehatan adalah hak azasi manusia dan setiap penduduk berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal sesuai dengan kebutuhannya tanpa memandang kemampuannya membayar. Dalam upaya pelayanan kesehatan, ketersediaan obat dalam jenis yang lengkap, jumlah yang cukup, terjamin khasiatnya, terjamin keamanannya, terjamin mutunya, serta mudah diakses merupakan prasyarat dalam pelayanan kesehatan yang prima.
Mayoritas penduduk Indonesia berpenghasilan menengah kebawah merupakan komunitas yang sangat merasakan beratnya biaya kesehatan yang ditanggung termasuk untuk membeli obat. Dalam upaya meningkatkan keterjangkauan harga obat bagi masyarakat, Pemerintah telah menyediakan obat generik dengan jaminan mutu dari pemerintah dan produsen, dengan harga yang sangat jauh lebih murah dibandingkan dengan obat nama dagang.
Dari hasil penelitian, dijumpai fenomena menarik yaitu : 1). Meskipun harga obat generik relatif sangat rendah, tetapi pasar obat generik hanya memberikan kontribusi sebesar 10% terhadap pasar obat dalam negeri; 2). Adanya rasio harga obat (dengan zat berkhasiat lama) bervariasi cukup besar; 3). Obat dapat dinyatakan sebagai barang yang elastisitas permintaannya adalah inelastis (inelastic atau relatively inelastic) karena perubahan harganya tidak seberapa banyak menyebabkan perubahan pada jumlah yang diminta, atau dengan perkataan lain, perubahan jumlah yang diminta sedikit saja terpengaruh oleh perubahan harganya; 4). Kebijakan pemerintah mengendalikan harga obat generik, tidak serta merta akan dapat menurunkan rasio harga obat generik tersebut terhadap obat nama dagang padanannya, karena adanya unsur-unsur diferensiasi produk dan produsen dapat mengeksploitir beberapa sikap tidak rasional konsumen.
Hasil analisa dengan menggunakan program SPSS versi 10 menunujukkan bahwa : 1). Peningkatan belanja iklan obat sebesar Rp.l,- mendorong peningkatan pasar obat nasional sebesar Rp.16,789,-. Secara signifikan ada pengaruh yang positif antara kenaikan belanja iklan obat dengan pasar obat nasional.; 2). Secara umum harga obat nama dagang akan turun dengan bertambahnya anggaran program promosi Depkes, dan atau akan naik sejalan dengan kenaikan belanja iklan obat.
Peningkatan anggaran program promosi Depkes diharapkan dapat memberikan informasi obat yang tepat, rasional, dan tidak menyesatkan, secara lebih merata, terus menerus dan berkesinambungan, baik kepada tenaga kesehatan maupun kepada masyarakat, yang pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan penggunaan obat generik."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T13234
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumardi
"Obat tradisional adalah merupakan obat alternatif diluar obat kimia. Penggunaan obat tradisional menunjukkan kecenderungan meningkat sehingga kepercayaan akan khasiat obat tradisional semakin besar. PT. Indofarma didalam menjalankan usaha bisnis obat tradisional disatu sisi mendukung program pemerintah di bidang farmasi dengan memproduksi obat murah berbasis bahan baku lokal. Di sisi lain PT. Indofarma dalam menjalankan usahanya tidak terlepas dari prinsip-prinsip perseroan. Tulisan ini menganalisis tentang "Analisis Strategi Bisnis Obat Tradisional pada PT. Indofarma" yang merupakan BUMN.
Dalam upaya untuk mewujudkan tujuan yang hendak dicapai dalam analisis tersebut penulis melakukan penelitian terhadap pendapat beberapa responden yang berasal dari internal perusahaan PT. Indofarma. Beberapa responden tersebut kemudian dijadikan sampel dalam penelitian ini. Adapun sampel yang dipilih adalah pegawai perusahaan PT. Indofarma yang berada pada jajaran jabatan struktural. Jajaran jabatan struktural yang dimaksud adalah jabatan setingkat manajer sampai dengan direktur utama. Selanjutnya untuk menjaga keabsahan dari hasil penelitian yang menyangkut strategi bisnis PT. Indofarma, maka sampel yang dipilih adalah seluruh pegawai pejabat perusahaan. Oleh karaena itu, berdasarkan penetapan sampel yang digunakan, maka penelitian ini menggunakan teknik sensus, karena melibatkan seluruh populasi yang ada.
Analisis: tesis ini menitik beratkan pada analisis strtategi bisnis dilihat dari kondisi lingkungan eksternal dan lingkungan internal perusahaan. Adapun kondisi eksternal perusahaan dapat digambarkan/disimpulkan bahwa ; kondisi ekonomi cukup mengancam, kondisi politik cukup mengancam, perkembangan teknologi cukup berpeluang , kondisi sosial budaya cukup mengancam, kondisi ekologi cukup berpeluang , keberadaan pendatang Baru masih dapat diatasi dan dianggap masih cukup memberikan peluang, kondisi pemasok cenderung cukup berpeluang, kondisi pembelli cukup mengancam, kehadiran produk pengganti cukup mengancam , kondisi tingkat persaingan cukup mengancam.
Sedangkan kondisi internal dapat disimpulkan bahwa ; kemampuan produksi yang dimiliki PT. Indofarma cenderung merupakan kekuatan, kemampuan keuangan PT. Indofarma cenderung merupakan kelemahan, kemampuan pemasaran yang dimiliki PT. Indofarma cenderung merupakan kekuatan, kemampuan sumber daya manusia cenderung merupakan kekuatan, kondisi kemampuan manajemen cenderung merupakan kekuatan untuk masuk dalam persaingan industri.
Atas dasar analisis terhadap lingkungan strategi diperoleh prioritas upaya pembenahan, yaitu :
a. Implementasi strategi keunggulan harga
b. Implementasi strategi swastanisasi kepemilikan
c. Implementasi diversifikasi produk dan usaha
d. Implementasi keunggulan kualitas produk
Berdasarkan beberapa kesimpulan di atas, maka dapat direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut :
1. Pada dasarnya strategi yang ada selama ini cenderung belum mengakomodasi perkembangan dan perubahan yang terjadi di lingkungan strategi
2. Disarankan dalam penerapan strategi bisnis yang ditawarkan dari hasil penelitian ini perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu dan tenaga ahli. "
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T8337
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bandung : ITB Press, 1985
615.321 ANA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yosephine Natalia
Depot: Universities Indonesia Fakultas Farmasi, 2010
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Ernawati
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis dampak regulasi Obat-obat Tertentu OOT yang diterapkan kepada perusahaan farmasi produsen OOT pada tahun 2018 terhadap jumlah produksi OOT. Menggunakan metode pendekatan difference-in-differences DID, penelitian ini melihat pengaruh pada 5 lima kelompok OOT. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum terjadi penurunan jumlah produksi OOT sebesar 8.072.811 satuan OOT. Penurunan jumlah produksi OOT ini dipengaruhi oleh adanya regulasi dan dipengaruhi oleh faktor lain yaitu kenaikan harga bahan baku obat bahan aktif obat serta penetapan harga obat jadi untuk pelayanan jaminan kesehatan nasional yang ketat. Faktor selain regulasi ini mendorong produsen OOT untuk mengurangi jumlah produksi agar tetap mempertahankan skala ekonomi perusahaan. Variabel yang mempunyai pengaruh terhadap penurunan produksi yaitu golongan obat generik untuk sediaan obat bentuk tablet, pada perusahaan yang multiproduk dengan status perusahaan milik negara BUMN. Perbandingan tingkat produksi dengan kebutuhan obat pada tahun sebelum berlakunya regulasi menunjukkan jumlah produksi masih di atas kebutuhan dan setelah berlaku regulasi jumlah produksi di bawah dari jumlah kebutuhan. Hal ini akan berdampak pada ketersediaan dan harga OOT di sarana pelayanan kesehatan. Hasil ini menggarisbawahi bahwa regulasi di bidang farmasi akan memberikan dampak salah satunya pada pada keputusan produsen dalam menetapkan jumlah produksi obat. Pengawasan yang efektif perlu mempertimbangkan efisiensi sumber daya dengan tetap menjaga ketersediaan obat untuk kebutuhan terapi.

ABSTRACT
This study analyzes estimate the impact of the regulation of Spesific Drugs OOT applied to pharmaceutical companies producing OOT in 2018 on the response of the pharmaceutical industry in the form of OOT production. Using the difference-in-differences DID approach, this study looked at the effect on 5 five OOT groups. The results of this study indicate that there is a general decrease in the amount of OOT production by 8072,811 OOT units. The decrease in the amount of OOT production is not only influenced by the regulation but also by other factors, namely the increase in the price of drug raw materials active ingredients of drugs and the determination of the price of finished drugs for strict national health insurance services. Factors other than this regulation encourage OOT producers to reduce the amount of production to maintain the companys economies of scale. Variables that affect production decline are generic drug classes for tablet drug preparations, in multiproduct companies with state-owned company BUMN status. Comparison of production level with the need for drugs in the year before the enactment of the regulation of the amount of production is still above the requirement and after the regulation of the amount of production is below the amount of demand, this will have an impact on the availability and price of OOT in health care facilities. These results underline that regulations in the pharmaceutical field will have an impact, one of which, on the decision of producers in determining the amount of drug production. Effective supervision needs to consider the efficiency of resources while maintaining the availability of drugs for therapeutic needs.
"
Lengkap +
2020
T54456
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edy Purwanto
"Instalasi Farmasi yang merupakan suatu bagian pelayanan (servicing departement) terhadap bagian-bagian medis dalam organisasi rumah sakit yang bertang gung jawab terhadap pengelolaan obat-obatan yang meliputi kegiatan penyediaan, penyimpanan dan penyaluran obat-obatan serta pengadministrasiannya. Mengingat Rumah Sakit Ketergantungan Obat merupakan suatu rumah sakit khusus yang berbeda dari rumah sakit umum lainnya, maka perlu diketahui peranan bagian Instalasi Farmasi dalam mengelola obat dan masalah-masalah yang dihadapi.
Tujuan dari penelitian mengenai pengelolaan obat di Rumah Sakit Ketergantungan Obat adalah memperoleh deskripsi tentang pelaksanaan fungsi-ftingsi kegiatan dalam pengelolaan obat, mengidentifikasi masalah pada komponen input yaitu tenaga kerja, sarana dan tata Iaksana (prosedur) serta masalah-masalah pada proses pelaksanaan pengelolaan obat, dan menganalisis obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan di Rumah Sakit Ketergantungan Obat. Penelitian yang dilakukan merupakan suatu penelitian dengan pendekatan kualitatif. Data dihimpun melalui wawancara mendalam dan observasi partisipatif.
Dari penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa pelaksanaan fiingsi-ftingsi logistik pada bagian Instalasi Farmasi Rumah Sakit Ketergantungan Obat, secara umum sudah berjalan dengan baik, pengembangan proses dari fungsi logistik dan administratif tergantung pada pengembangan dari komponen input. Tidak adanya tata laksana (prosedur) tertulis dalam kegiatan pengelolaan obat di rumah sakit, menyebabkan tidak adanya ketentuan standar yang disepakati bersama oleh berbagai pelaksana yang terkait dalam pelayanan penge!olaan obat. Obat-obatan yang digunakan dalam terapi pada Rumah Sakit Ketergantungan Obat Iebih banyak digunakan dari golongan Neuroleptik (Trankuilizer) dari pada golongan Anti Depresan, selain itu digunakan pula obat-obatan dari golongan Antibiotik, Vitamin, Neuromialgikum, obat saluran pernapasan, obat saluran cenna; Anti Influenza, Anti Alergi, Anti Radang dan Antiseptik."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S31986
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2002
S27370
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdhi Adha
"Salah satu penilaian mutu pelayanan rumah sakit adalah tersedianya perbekalan farmasi dalam jumlah cukup dengan mutu yang baik, serta harganya memadai. Perencanaan persediaan perbekalan farmasi terpenting berada di kamar operasi, karena dalam kamar operasi kelancaran pelayanan pasien sangatlah utama dibandingkan pada bagian lain. Kamar operasi harus dapat menyediakan perbekalan secara optimal, tetapi tetap harus diingat tidak boleh berlebihan.
Penelitian ini merupakan studi kasus dengan analisis distribusi, dimana akan diketahui distribusi kelompok persediaan yang kritis untuk pelayanan terhadap pasien, dilanjutkan dengan penelitian operasional peramalan dengan analisis kuantitatif, agar dapat diketahui model perencanaan persediaan kritis untuk tahun depan.
Adapun hasil analisis Indeks Kritis dapat diketahui bahwa :
1. Terdapat obat-obatan yang biaya investasi besar, tetapi indeks kritisnya kecil, dan sebaliknya terdapat obat-obatan yang biaya investasi kecil tetapi mempunyai indeks kritis yang tinggi.
2. Dengan analisis Indeks Kritis ABC ternyata kelompok obat yang termasuk kelompok yang harus diperhatikan dalam pengendalian persediaan obat, jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan analisis ABC biasa.
Kemudian, dari hasil penelitian peramalan :
1. Semua metode peramalan dapat dipakai untuk memperkirakan jumlah pemakaian obat.
2. Pemilihan metode peramalan juga harus mempertimbangkan jumlah data dengan fluktuasi data.
Beberapa alternatif untuk rumah sakit dalam melakukan perencanaan :
1. Peran dokter dalam melakukan proses perencanan harus dilibatkan agar ikut merasa bertanggung jawab.
2. Dalam melakukan perencanaan agar juga terarah harus dilakukan formularium standard.
3. Dalam pemilihan peramalan harus dilakukan pengujian terlebih dahulu untuk dipilih peramalan paling baik.
4. Dan dalam melakukan peramalan perlu dipertimbangkan peramalan jenis lain yang bukan hanya berdasarkan waktu

Analysis of Medicine Reserve Planning in the Operating Room at RSUD Koja Jakarta One parameter for assessing hospital quality is the availability in sufficient number good quality and suitable price. The most important medicine reserve planning is for the operating room, because we can not afford any lack of medicine during operation. Operating room should have medicine reserve in optimal amount, but not too excessive.
This research is a case study with distribution analysis, which from there, it will be determined group critical medicine reserve for patient. After that it will be continued by forecasting operational study with quantitative analysis, in order to determine the model for planning critical reserve for next year.
The results of this critical index analysis are :
1. There is medicine with high cost, but low critical index, but on the other side there is medicine with low cost but high critical index.
2. Critical Index ABC analysis shows that the amount of medicine that must be considered in planning medicine reserve is more than the amount of medicine from usual ABC analysis.
The results from forecasting studies are:
1. All Forecasting method can be used to predict the amount of medicine used.
2. The choice of forecasting method should consider amount of data with data fluctuation.
Some alternatives for hospital in planning medical reserve are :
1. Doctors should be involved in planning medicine reserve in order to make them responsible for medicine reserve.
2. In planning medicine reserve, there should be a standard formula as a guidance.
3. In choosing forecasting method, it should be tested for the best one.
4. In Forecasting, it should be considered the other type of forecasting method. not only based from time.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kiswadi Apan
"Ruang Stabilitas Obat merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh seluruh industri parmasi karena ruang inilah yang mengkondisikan obat pada titik kritis dalam jangka waktu tertentu sehingga waktu kadaluarsa obat dapat ditentukan. Untuk memperoleh suatu Ruang Stabilitas Obat dengan kondisi temperatur dan kelembaban relatif yang stabil dibutuhkan HVAC dengan sistem kendali yang akurat. HVAC merupakan suatu sistem pengendalian udara dengan menggunakan prinsip dasar termodinamika yang terdiri dari perangkat keras berupa centrifugal fan, heater, cooler, humidifier, dan dehumifier. Pengontrolan suhu dan kelembaban yang digunakan ruang stabilittas obat dilakukan oleh microprocesor. Analisis pengontrolan suhu dan kelembaban didasarkan dari prinsip kerja HVAC dan algoritma yang disusun sesuai urutan kerja pemngkat HVAC. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dibutuhkan perangkat lunak yang dapat mengontrol suhu dan kelembaban yang akurat. Salah satu microprocespr yang digunakan adalah Hygroflex Controller. Langkah-langkah proses pengendalian udara dapat ditemukan pada bagian program tugas akhir ini."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40200
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>