Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119783 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdullah Dahana
Depok: Faculty of Humanities University of Indonesia, 2000
Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ernawati Purwaningsih
"This descriptive qualitative research examines social solidarity of the Chinese and Javanese (pesantren) ethnic groups in Lasem. Both Chinese and Javanese ethnic groups live side by side safely and peacefully, thus creating a harmonious life. The aim of this research is to explain the mechanical and organic solidarity between the Chinese and the santris living in the pesantren (Islamic Boarding School) in Kauman, Lasem. The research result indicates that organic solidarity can be seen when these two ethnic groups help each other in various activities. For example, in the haul (commemoration of the death of a person) of Mbah Sambu held by the Kauman Islamic boarding school, the Chinese ethnic gave support both morally and materially. Similarly, when the Chinese ethnic commemorate their feast days, they will receive support from the pesantren."
D.I. Yogyakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 2018
400 JANTRA 13:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Etty N. Anwar
"In studying Japan?s cultural institution, understanding IE, which was the traditional family system used by the Bushi in the Tokugawa era, is indispensable. The IE system is believed to influence the entire aspect of Japanese life, be it the way of thinking, politics, social, economy, marriage, religion, and even the view of ?Family State? in the era of Meiji Restoration implemented the structure of IE system. Hence, the IE system is considered to be one of the pillars of Japan?s success. This short essay will discuss the IE ideology in the concept of experts on Japanese culture, the principles of Japanese?s social relationships, the IE ideology in the structure of ?Family State?, and Japan?s modern family system."
University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2007
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yusriadi
"Abstrak
Persaingan dan konflik, serta kerukunan dan persaudaraan antara Dayak dan Melayu mewarnai ruang publik di Kalimantan Barat. Kedua kelompok utama (mayoritas) di Kalimantan Barat menjalani hubungan pasang dan surut. Keadaan inilah yang selalu menarik diamati, khususnya dalam konteks identitas. Penulis ingin melihat bagaimana identitas berkelindan di balik isu bipolaritas Dayak-Melayu. Tulisan ini merupakan hasil pemikiran yang diperkuat dengan data pendukung. Data tersebut diperoleh dari berbagai sumber dokumentasi dan terbitan, yang di antaranya menunjukkan bahwa di balik perbedaan identitas antara Dayak dan Melayu dapat ditemukan pula persamaan pada beberapa unsur. Kedua identitas itu tumbuh di ruang yang sama dan sebagian darinya berasal dari sumber atau asal-usul yang sama. Proses selanjutnya memperlihatkan penerimaan dan penggunaan identitas budaya menjadi bahan untuk pengonstruksian bangunan identitas kelompok. Pada mulanya, identitas Dayak digunakan secara terpaksa, sedangkan identitas Melayu diterima dengan terbuka. Seiring perjalanan waktu, kedua identitas itu dipakai oleh dan untuk dua kelompok yang berbeda. Masing-masing memperkuat identitas dengan perubahan-perubahan tertentu pada unsur-unsur budaya yang sudah ada. Identitas budaya Dayak dan Melayu tetap cair tetapi gerakan perubahan itu cenderung ke arah yang berlawanan dan memperlebar jarak di antara keduanya. Itu pulalah yang menyebabkan rivalitas berkelanjutan, sehingga persoalan yang kecil dapat menjadi besar."
Kalimantan Barat: Balai Pelestarian Nilai Budaya Kalimantan Barat, 2018
900 HAN 1:2 (2018) (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Athoillah
"Kehadiran orang orang Arab di Jawa dalam beberapa kajian disebutkan mulai terlihat pada abad XVIII sampai awal abad XIX. Sejak berdirinya Keraton Yogyakarta pada tahun 1755, beberapa orang Arab dari kalangan sayid Hadrami telah menjadi bagian dari keluarga Sultan Yogyakarta sebagai bukti hadirnya peran mereka di Keraton Yogyakarta pada abad XIX. Kajian ini membahas tentang proses dan bentuk patronase politik yang terjadi di antara kalangan Arab dengan keluarga bangsawan Jawa di Keraton Yogyakarta, khususnya pada paruh pertama abad ke 19. Ditemukan beberapa hal penting bahwa pertukaran jasa dan aliansi pernikahan antara para sayid dengan putri bangsawan Yogyakarta telah menempatkan posisi sayid sebagai elit politik dan kuatnya legitimasi keagamaan pada bangsawan Keraton Yogyakarta. Selain itu, juga ditemukan beberapa kasus bahwa para kalangan Arab juga membangun patronase politik yang justru menjadi lawan bagi Keraton Yogyakarta."
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 2019
959 PATRA 20:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Panakajaya Hidayatullah
"ABSTRAK
Artikel ini merupakan hasil penelitian antropologi seni dengan menggunakan metode etnografi. Secara komprehensif menyoroti persoalan mengenai pengalaman relijiusitas masyarakat Madura di Situbondo dalam pertunjukan teater tradisional: Drama Al Badar dan Tabbhuwân Wali Sanga. Hasil kajian menunjukkan bahwa pengalaman relijiusitas masyarakat Madura melalui seni lebih bisa mendekatkan diri kepada Tuhan. Dibuktikan dari beberapa pengalaman pelaku seni dan penonton yang memaknai seni teater tradisional sebagai bagian dari laku spiritualnya. Internalisasi nilai nilai Islam kepada masyarakat Madura cenderung lebih mudah diterima melalui seni tradisi. Relijiusitas melalui teater tradisional ini menunjukkan kecenderungan Islam tradisional, bisa dikatakan juga Islam kultural, atau Islam yang bisa integral dengan budaya lokal (sinkretis). Pengalaman relijiusitas ini juga dapat dijelaskan melalui sifat seni tradisi yang mampu menghadirkan peristiwa ambang pada pelaku seni dan penontonnya. Peristiwa ambang memberikan pengalaman yang kompleks, ambigu, pelik, serta membuka kemungkinan alternatif dan cara pandang yang baru dalam memahami dunia dan kehidupan. Melalui pengalaman relijiusitas yang dihadirkan oleh peristiwa ambang inilah masyarakat Madura menemukan momen perjumpaannya dengan Tuhan."
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 2018
959 PATRA 19:3 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tendean, Nia Paramita
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai organisasi Pembina Iman Tauhid Islam, sebagai salah satu organisasi dakwah sekaligus asimilasi di kalangan etnis Tionghoa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa yang menyebabkan golongan minoritas ini memutuskan untuk menjadi muallaf. Dalam penelitian ini digunakan metode sejarah, yang terdiri dari empat tahap, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam rangka menyebarkan dakwah sekaligus memperkenalkan Islam di kalangan etnis Tionghoa, PITI mengadakan kerja sama dengan Bakom-PKB, yang merupakan lembaga asimilasi terbesar di Indonesia, dan didukung oleh kalangan militer.

ABSTRACT
This min thesis study about Pembina Iman Tauhid Islam, as one of dakwah organization and assimilation at once among Tionghoa ethnic. It purpose to know about what factors that made this minority group decided to be a muallaf. This research use history method consist of four steps, which is heuristic, critic, interpretation, and historiography. It showed that to spread dakwah and to introduced Islam among Tionghoa ethnic, PITI made a cooporation with Bakom-PKB, which is the biggest assimilation organization in Indonesia, and assimilation was support by military."
Depok: 2010
S12731
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Wibawarta
"Bushido is most often translated as the way of the warrior caste in Japan. Bushi
refers to warriors in feudal Japan while do means several things including: the correct way,
the path, or the road. Another interpretation of Bushido could be the way of preserving peace
through the use of force. Bushido comes out of Buddhism, Confucianism, and Shintoism. The
combination of these schools of thought and religions has formed the code of warrior values
known as Bushido. A key to our understanding of how the concepts of Bushido fit into Japanese
modern lives is to understand the historical and societal aspects of Bushido. Today, this meaning
can be modernized to include minimizing violent conflict. The code of Bushido, the Samurai's
code of honor, upholds loyalty, discipline, total dedication, honor and valor, and numerous
examples of these elements can be witnessed today or in recent history."
University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2006
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gondomono
Depok: FSUI, 1997
305.895 1 GON m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi, 1998
R 910.2 IND i
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>