Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194083 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iwan Dzulvan Amir
"
Tulisan ini terdiri atas 3 tinjauan buku yang berbeda. Pertama, tinjauan tentang Irony and Crisis: A Critical History of Postmodern Culture karya Stuart Sim yangsering menulis dan membahas postmodernisme. Buku yang ia tulis masih menggunakan narasi sebagai alat komunikasi dan belum beranjak ke bentuk alternatif yang lebih mencerminkan filsafat postmodernisme. Artikel yang kedua merupakan tinjauan atas karya Charles A. Coppel, yakni Studying Ethnic Chinese in Indonesia. Peninjau mengatakan bahwa buku ini merupakan kumpulan esai yang bertutur mengenai pasang surut etnik Cina di Indonesia masa-masa awal Orde Baru(1960-an) hingga awal tahun 2000an. Berbagai essai ini ditulis sejak awal tahun 1970-an (duatahun setelah Soeharto menjadi Presiden RI) hingga tahun 2001 (tiga tahun setelah Soeharto lengser). Tinjauan yang terakhir berbicara tentang Seks, Gender, dan Reproduksi Kekuasaan karya Irwan Abdullah. secara garis besar, peninjau membahas bagaimana kbuku ini membahas perempuan dalam segi ekonomi yang berjuang agar tidal lagi menjadi objek.
"
2003
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Charles A. Coppel
"Indonesia's motto (Bhinneka Tunggal Ika), like that of the United States (E pluribus unum), suggests a multicultural unity in diversity appropriate to such a large nation comprising hundreds of ethnic groups (suku bangsa). Not every ethnic group has been treated in the same way, however. Ethnic Chinese Indonesians have been classified as people of foreign descent (keturunan asing) rather than as a suku bangsa, although many peranakan Chinese families have been settled in Indonesia for centuries and have indigenous as well as Chinese ancestry. Why was itso difficult for peranakan Chinese to gain acceptance as Indonesians? Why were their counterparts, the mestizo Chinese, accepted so readily as Filipinos? The paper will consider the timing of the rise of the relevant national consciousnesses (Chinese, Filipino, Indonesian) and their interactions, as well as the policies of the relevant governments (colonial and Chinese) toward the ethnic Chinese population in the two countries. Partha Chatterjee has written about nationalist thought in the Third World as a derivative discourse. It will be argued that Indonesian nationalist thought, in its attitudes to the ethnic Chinese, has been heavily influenced by the policies and mentality of the Dutch colonial government."
2003
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Dzulvan Amir
"
Tulisan ini merupakan bagian kedua dari dua seri tulisan yang mengulas ideologi Guanxi pada masyarakat keturunan Cina dan Priyayi pada masyarakat Jawa bertolak dari kajian mengenai teori 'kepercayaan' (trust theory). Dalam seri kedua ini, penulis membahas bagaimana ideologi Priyayi mempengaruhi perilaku ekonomi masyarakat Jawa, serta implikasinya pada hubungan ekonomi berdasarkan kepercayaan di dalam kelompok dan antarkelompok. Sebagai acuan komparatif, akan diulas perbedaan kedua macam ideologi-Guanxi dan Priyayi-dalam kaitannya dengan perilaku ekonomi dari masyarakat keturunan Cina dan Jawa, serta bagaimana keduanya bersaing dalam ekonomi global."
2000
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Dzulvan Amir
"Tulisan ini merupakan bagian pertama dari dua seri artikel yang dimuat dalam dua terbitan. Dalam rangkaian artikel ini, penulis mengkaji sejauh mana dan bagaimanakah ideologi dan norma-norma dapat bertahan, atau sebaliknya, menghilang dalam situasi dunia yang terus berubah, dengan menggunakan teori 'kepercayaan' (trust theory). Dalam bagian pertama, penulis menyajikan ulasannya tentang ideologi Guanxi pada masyarakat Cina; sedangkan pada bagian kedua penulis akan mengulas ideologi Priyayi pada masyarakat Jawa.Setelah menguraikan konsep 'kepercayaan' (trust), dalam tulisan ini penulis membahas konstruksi identitas etnis keturunan Cina di Indonesia; tiga konsep dasar untuk memahami pola-pola perilaku warga keturunan Cina (guanxi hubungan-hubungan antar individu; renqing, norma sosial; dan face, mempertahankan muka); keterkaitan ketiga konsep itu yang mendasari terlaksananya xinyong (reputasi atas dasar kepercayaan); serta bagaimana ideologi ini melandasi praktek-praktek bisnis warga keturunan Cina. Penulis berpendapat bahwa ideologi ini dapat membantu para penguasa keturunan Cina dalam menghadapi praktek-praktek ekonomi kapitalis modern."
2000
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Dzulvan Amir
"
Trust (kepercayaan) adalah konsep dalam ilmu sosial yang sedang naik daun, terutama dengan meningkatnya berbagai identitas kelompok di dunia pada umumnya dan di Indonesia khususnya. Apakah hal itu berarti tingkat kepercayaan masyarakat akan institusi berskala besar seperti negara, agama dan ideologi sudah digantikan oleh tingkat yang lebih lokalatau spesifik? Tulisan ini selain bertujuan untuk menjelaskan hubungan konsep trust dengan kondisi sosial, ekonomi dan politik, juga akan mengaitkannya dengan proses pembentukan identitas kelompok. Dalam tulisan ini diungkapkan bahwa trust adalah sesuatu hal yang dinamis dan historis, yang sangat tergantung pada kondisi, baik sistem normatif maupun struktural. Kedua hal ini perlu diperhatikan dalam perumusan sistem trust dalam kelompok masyarakat mana pun."
1999
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
F.S. Watuseke
"The spread of Christianity in Minahasa began in 16th Century by Spanish missions. In the middle of the 17th Century the activities of the Catholic Church stopped due to political changes at the arrival of the Dutch. Dutch VOC preachers spread Protestatism which had been taken over in1831 by Nederlandse Zendings Genootschap (NZG). They trained young people to become assistants who used Malay and later on the local language. When the area of activities become more extensive, NZG felt that the financial burden was too high so that in 1975 the activities were taken over by the Indische Kerk. At that time the largest church in Minahasa was built, and schools for women and secondary school (MULO) were established The GMIM (gereja masehi Injil Minahasa) was founded in 1934. Although it had autonomy it was still related with the Indische Kerk and headed by Dutch clergymen. When the Japanese invaded, the head of GMIM Synod wa repalced by a Minahasan."
1995
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Iklilah Muzayyanah Dini Fariyah
"This writing is to parse the context of history from Antonio Gramsci?s thoughts regarding the concept of hegemony and positioning that approach in the realm of anthropological studies. The author wants to position Gramsci?s argument by outlining the opinions of the theory?s interpreters and explaining social and political context from the influences of Marxism and communism on Gramsci?s thinking. The fundamental concept of Gramschi?s thinking according to the auhor has influenced how post-1970s anthropology conceptualizes ideology, consent and hegemony as key issues that make the concept of culture become more operational in discussing matters of power."
2011
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sutjipto Rahardjo
"One of the characteristic of legal anthropology, according to the author, is the refusal law in its formal and absolute form. The Vollenhoven's thesis on the importance of studying law as it is rooted in the Indonesian society and culture can be regarded as the emergence of legal anthropology in Indonesia. Nevertheless, studies on law from anthropological viewpoint have just been intensified since 1970s. In describing the history of law and the position of legal anthropology in the legal history, the author reveals the main contribution of ideas from some law scientist. One among the ideas is the importance of analyzing the contents of law in recent context without precluding its historical dimension. The analysis on the history of law should constitute explanation on how events emerge and develop so as to provide better understanding on various rules, concept, and institutions of law at recent times. The legal anthropology provides us with such understanding on how certain laws emerge, develop, and change, since it analyzes law in its very "natural" context or as the manifestation of socio-cultural aspects of a society."
1989
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nursamsiah Asharini
""Buku ini merupakan kelanjutan dari buku Sejarah Teori Antropologi Jilid I yang terbit delapan tahun lewat. Bilamana jilid pertama menguraikan berbagai teori antropologi yang grand (besar) - seperti teori Evolusi, Difusi, teori strukural-fungsional - buku jilid II pun berisi berbagai teori antropologi yang juga terkenal dan perlu diketahui. Namun kajiannya mengacu pada skema tersebut diulas konsep-konsep dalam antropologi psikologi dan berbagai pedekatan dalam subkajian antropologi spesialisasi (antropologi ekonomi, politik, hukum dan juga antropologi pendidikan).""
1991
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mattulada, H. Andi
"Peletak dasar kebudayaan Kaili melalui tempat-tempat pemukiman, dasar-dasar kebudayaan Kaili dibangun oleh para pemukim yang disebut To-Kaili itu, dikitari oleh pegunungan dan berada di Lembah Palu. Di sebelah Timur, Sungai Palu bermuara di Teluk Palu berlepas ke Selat Makassar. Sesuai kodrat alam tropis yang hangat, dengan lahan yang umumnya berpasir, di dataran lembah, dibatasi oleh bebukitan dengan ciri lahan liat berbatu-batu, membuat penduduk memilih tempat-tempat pemukimannya yang terpisah-pisah antara satu wilayah pemukiman dengan pemukiman lainnya. Lagipula, menurut cerita rakyat, antara satu kaum dengan kaum lainnya, sering terjadi serang-menyerang, berpangkal pada adat kepercayaan "pengayauan", untuk menambah mana atau kesaktian suatu kaum."
1991
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>