Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 38050 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diah Pratiwi
"ABSTRAK
Gejolak suatu ekonomi di Indonesia berdampak parah pada sektor rill
termasuk binis real etate. Penurunan nilai properti di Indonesia sebesar . 60.2 % ,
merupakan yang tertingi di kawasan Asía laínnya Adanya kebijakan tentang pelarangan
bank umum untuk memberikan kredit kepada pengembang dan membeli/menjamin surat
berharga yang dikeluarkan pengembang untuk pengadaan atau pengolahan tanah, kecuali
dalam rangka pembangunan RSS mengakibatkan pihak yang sangat merasakan dampaknya
adalah pengembang perumahan menengah ke atas.
Upaya yang dilakukan oleh pengembang real estate untuk memperoleh aliran
dana dengan menawarkan berbagai strategi pemasaran seperti penurunan harga jual,
pemberian discount, hadiah, insentif pembayaran atau penjualan aset serta rasionalisasi
karyawan hanya hersifat sementara dan jika tidak diikuti oleh perbaikan ekonomi maka
kebangkrutan pengembang tidak akan terbendung lagi.
Hal-hal diatas tidak terjadi pada pengembang perumahan Pesona Khayangan
Estat. Perumahan Pesona Khayangan Estat melalui pengembang PT Pedoman Tata Bangun
telah menerapkan strategi pemasaran secara tepat sehingga unggul dalam persaingan dan
mampu bertahan bahkan mengembangkan areal pembangunannya dalam situasi krsis
sekarang ini.
Keberhasilan strategi pemasaran dapat dilihat dari tingkat kepuasan
konsumennya. Penelitian ini akan mempelajan kepuasan konsumen perumahan Pesona
Khayangan Estate dengan cara membandingkan ekspektasi dan persepsi konsumen ,
sehingga diperoleh gambaran mengenai keberhasiIan strategi pemasaran perumahan ini.
Penelitian menggunakan metode self administered survey dengan sistem drop
off survey terhadap 30 responden yang dipilih secara acak .Partisipan merupakan konsumen
yang terdiri atas pemilik sekaligus penghuni perumahan Pesona Khayangan Estat. Analisa
menggunakan teknik distribusi frekuensi dan dipresentasikan dalam importance-performance
matriks.
Hasil penelitian menemukan bahwa (a) Secara umum perumahan Pesona
Khayangan Estat dinilai memiliki kepuasan konsumen yang cukup baik, karena terdapat
kesesualan antara ekspektasi dan persepsí terhadap atribut yang dianggap penting dalam
membeli rumah, yakni keamanan, lingkungan, lokas, aksesibil Etas dan kualitas (b) Kepuasan
konsumen dapat dilihat dan tingginya keinginan melakukan pengulangan pembelian dan
positive word of mouth. (c) Komitmen pengembang untuk memenuhi konsep yang telah
dijualnya dengan menekankan pada kineia sesuai dengan kemampuan yang ada, mampu
mengembangkan perusahaan dan menyesuaikan din terhadap perubahan yang terjadi (e)
Atribut yang penting dan dinilai memiliki kinerja kurang balk seperti tersedianya sarana dan
prasarana serta promosi yang informatif perlu diprioritaskan untuk segera diperbaiki . Hal ini
menjadi penting karena rumah merupakan produk yang memerlukan tingkat keterlibatan
cukup tinggi dalam bertransaksi sehingga calon konsumen memerlukan kelengkapan
informasi mengenai produk yang akan dibelinya."
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghofar Rozaq Nazila
"Perumahan merupakan kebutuhan dasar bagi manusia untuk melangsungkan aktifitas sehari-hari. Sebagai kebutuhan dasar, perumahan menempati ruang-ruang panting dalam mempengaruhi pola hidup penghuninya. Pengaruh tersebut meliputi berbagai aspek, diantaranya aspek fisik bangunan, kenyamanan, keindahan. sosial dan interaksi, ideologi, religius dan budaya bagi para penghuninya. Berbagai aspek tersebut kemudian bersimpul dan bermuara pada satu kajian, yaitu kualitas hidup dan hunian dalam perumahan.
Perumahan telah berkembang sesuai dengan perkembangan zamannya. Banyak jenis dan macam gaya arsitektur telah digunakan, berbagai penerapan teknologi tidak terlepas dari perkembangannya, akan tetapi perumahan tetap menyimpan banyak permasalahan. Kualitas hidup dan hunian, sekali Iagi, merupakan aspek yang sering kali menjadi latar belakang dari permasalahan-pennasalahan tersebut.
Skripsi dengan judul "Menuju Perumahan Ideal" ini dibuat untuk menjawab tantangan permasalahan-permasalahan tersebut di atas. Istilah 'perumahan ideal', pada sisi yang lain, akan menirnbulkan pertanyaan tentang definisi dan parameter. Untuk itu, skripsi ini akan membatasi makna dan definisinya dengan menggunakan beberapa pendekatan teori tentang perumahan, kemudian dirumuskan konsep ideal perumahan.
Tiga studi kasus dengan karakter hunian yang berbeda digunakan untuk membuktikan dan mengujicobakan sejauh mana kualitas hidup dan hunian telah sesuai dengan konsep ideal perumahan, yaitu Pesona Khayangan Estat (Depok, Jawa Barat, Indonesia), Kota Wisata Estat (Bogor, Indonesia), dan Taman Melawati (Johor Bahru, Malaysia). Pesona Khayangan Estat yang paling mendekati nilai ideal, walaupun tentu saja beberapa kondisi tidak tercapai. Kedua adalah Kota Wisata Estat, sebuah hunian dengan banyak gagasan, hanya saja menjadi hunian eksklusif dan banyak menggunakan gaya arsitektur jiplakan, ketiga adalah Taman Melawati, hunian heterogen dan inklusif yang istimewa, hanya saja kurang didukung dengan realitas dan konteks budaya serta permasalahan infrastruktur dan fasilitas yang sedikit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S48635
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliana Sukarmawati
"ABSTRAK
Peningkatan jumlah penduduk di Kota Depok diikuti dengan peningkatan jumlah timbulan sampah. Hal ini perlu diimbangi dengan penyediaan kendaraan pengumpulan sampah yang memadai agar sampah terkumpul secara keseluruhan. Kawasan perumahan Pesona Khayangan merupakan salah satu kawasan di Kota Depok yang mendapatkan pelayanan pengumpulan sampah secara door to door.
Keterbatasan jumlah kendaraan pengumpul sampah dan rute pengumpulan sampah yang kurang efisien menyebabkan adanya penumpukan sampah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan rute pengumpulan sampah yang optimal dari segi biaya dan waktu. Penelitian ini menggunakan metode penyelesaian permasalahan arus jaringan, yaitu Travelling Salesman Problem yang akan menghasilkan rute pengumpulan sampah dengan cara meminimalkan waktu tempuh. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat penghematan waktu dan jarak pada rute baru yang dihasilkan dari metode ini. Rute pada cluster pertama menghemat 67,4 menit dan 1,3 km; cluster kedua 50,2 menit dan 0,9 km; serta cluster ketiga 55,7 menit dan 1,9 km. Sementara itu, dalam hal penghematan biaya hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat penghematan penggunaan bahan bakar sebesar Rp 1.192,- per hari untuk rute cluster 1; Rp 825,- per hari untuk rute cluster 2; dan Rp 1.742,- per hari untuk rute cluster 3.

ABSTRACT
The population in Depok is growing in line with the growth of garbage produced. This issue should be balanced with the availability of proper waste management facility to finally overcome the garbage problem, such as providing waste collection vehicle. Pesona Khayangan residence is one of the area in Depok which receives waste collection door-to-door service.
The limited number and the covering area of waste collection vehicle makes it inefficient to reduce the mounting garbage. This research was conducted to determine the most optimal route for waste collection that is efficient in time and cost. Method used in this project is the problem solving of Travelling Salesman Problem that will result the route for waste collection by minimize the time used in the process. The result of analysis shows that there is time and distance efficiency on the new route found. The route of the first cluster has saved 67.4 minutes and 1.3 km; the second cluster has successfully saved 50.2 minutes and 0.9 km; and the third cluster has saved 55.7 minutes and 1.9 km. Meanwhile, the analysis also shows the cost efficiency in using fuel has saved IDR 1,192 per day by using the first cluster; IDR 825 per day for the second cluster; and IDR 1,742 per day for the third cluster."
2012
S43097
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Na`im Machzyumi
"Pada tahun 2000 diperkirakan sektor properti khususnya perumahan akan mulai bangkit kembali dan dengan persaingan yang semakin ketat. Dalam era persaingan bisnis sektor properti yang semakin ketat, kinerja perusahaan yang unggul sangat diperlukan guna menciptakan rasa aman dan memberi kepuasan kepada konsumen.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendalam dan lengkap dari obyek yang diteliti dengan melakukan pengamatan serta wawancara langsung di lapangan. Sedangkan dalam pengumpulan data, tehnik atau metode yang digunakan adalah studi pustaka dan studi lapangan.
Dari hasil penelitian dan analisis terhadap Perumahan Pesona Khayangan, terlihat bahwa kekuatan bisnis Perumahan Pesona Khayangan terletak pada bidang performance estat manajemen yang baik serta kebijakan harga jual yang cukup kompetitif. Sedangkan daya tarik industri properti khususnya perumahan terletak pada pasar, pertumbuhan pasar dan struktur persaingan. Kemampuan daya saing Perumahan Pesona Khayangan terletak pada kualitas dari produk yang dihasilkan. Namun kekuatan tersebut tidak berarti bahwa Perumahan Pesona Khayangan akan lebih unggul dari perusahaan pengembang lain.
Dari hasil survey yang dilakukan ternyata kelebihan yang dimiliki oleh Perumahan Pesona Khayangan tersebut tidak ditunjang oleh strategi pemasaran yang handal, di antaranya terlihat bahwa Perumahan Pesona Khayangan tidak memanfaatkan keunggulan tersebut melalui sarana promosi baik melalui pemasangan iklan, penyebaran brosur, memanfaatkan media elektronik, mendirikan kantor perwakilan yang representatif untuk memudahkan calon pembeli melihat produk perumahan maupun mengikuti pameran-pameran. Kondisi ini apabila tidak diperhatikan oleh pihak manajemen perusahaan, niscaya keunggulan yang dimiliki tersebut akan menyebabkan perusahaan akan tertinggal di tengah persaingan yang ketat dan kondisi perekonomian yang labil.
Dari hasil analisis GE matrik, posisi persaingan Perumahan Pesona Khayangan yaitu Tumbuh dan Bangun yang berarti posisi tersebut berada pada area usaha yang cukup menarik dan berpeluang untuk dikembangkan. Berdasarkan hal tersebut strategi pengembangan yang dapat dilakukan oleh Perumahan Pesona Khayangan dikaitkan dengan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman untuk beberapa tahun mendatang adalah strategi pengembangan pasar dengan menawarkan tipe tanah dan bangunan yang lebih kecil mengingat daya beli masyarakat saat ini lemah.

The Right Marketing Strategy of ?Pesona Khayangan Estate? To Anticipate the Tight Competition in the Third Millennium In this year of 2000, the property sector, especially in housing estate, is estimated to recover and tightly competitive. In order to face the tight competition, it is really necessary for the company to build a good performance by creating the customers satisfaction and secure.
The method used in this research is a case study with the objective is to obtain a deep and complete figure of the object (Pesona Khayangan Estate) through observing and conducting interview. Library research and field work are used to collect the data.
Based on the research and analysis of Pesona Khayangan Estate, the business strength of Pesona Khayangan Estate is on the good performance of management estate and the competitive pricing policy. The attraction of property industry especially for housing is on the market, market growth and competition structure. The competition ability for Pesona Khayangan Estate is on the quality of the product. However, it does not mean that with this advantage of Pesona Khayangan Estate will be more qualified than the other developers.
Based on the research results, the Pesona Khayangan Estate's advantage is not supported by a good marketing strategy. The weakness of its marketing strategy can be explained that Pesona Khayangan Estate has not conducted an appreciate promotion through advertising, brochures, electronics, and there is also no representative office to service the prospective buyer, and they did not conduct any exhibitions. If the management does not pay any attention for this matter; we believe that the Company will be affected by the tight competition and unstable economic condition, even though it has several advantages.
From the analysis of GE matrix, the competitive position of Pesona Khayangan Estate is categorized as Grow and Develop, which means that the position is on the attractive business area and have on opportunity to be developed. Based on the above analysis, the development strategy to be done by Pesona Khayangan Estate related to strength, weakness, opportunity and threat, for the next few years is marketing development strategy by offering smaller size of land and building, considering the lower purchasing power of the public.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T4476
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sylva Asihtrisna Asmarawati Irnadiastputri
"Ruang terbuka hijau merupakan bagian perkotaan yang penting dalam menentukan kualitas lingkungan kota dan kehidupan masyarakatnya. Pemerintah, yang menyadari kepentingan tersebut, menerapkan ketentuan penyediaan ruang terbuka hijau dalam kota sebesar 30% yang terdiri atas ruang terbuka hijau publik dan ruang terbuka hijau privat. Penyediaan ruang terbuka hijau itu harus dilakukan semenjak tahap perencanaan kawasan, tidak hanya dalam kawasan kota tetapi juga lingkungan perumahan. Namun, implementasi penyediaan ruang terbuka hijau belum tentu sesuai dengan ketentuan tersebut.
Tujuan dari skripsi ini adalah untuk melihat implementasi ruang terbuka hijau pada lingkungan perumahan serta peran ruang terbuka hijau privat terhadap ruang terbuka hijau secara keseluruhan. Peralihan fungsi ruang terbuka hijau publik menjadi bangunan membuat penyediaan ruang terbuka hijau kota terhambat. Ruang terbuka hijau privat menjadi pilihan dalam pemenuhan ketentuan ruang terbuka hijau kota. Akan tetapi, walaupun memiliki potensi yang besar, ruang terbuka hijau privat tidak dapat sepenuhnya diandalkan karena sifat kepemilikannya. Keberadaan ruang terbuka hijau privat yang labil tidak dapat mendukung secara maksimal akan kebutuhan ruang terbuka hijau dalam kota. Ruang terbuka hijau publik harus tetap menjadi fokus utama dalam penyediaan ruang terbuka hijau kota.

Green open space is an important part in determining cities environmental quality and society life. Realizing the importance of this fact, the government decided a regulation to prepare 30% green open space, consisting of public and private green open space, in a city. This regulation must be done since the planning phase of not only the city but also residential areas. But, green open space implementation is still not appropriate with this regulation.
The purpose of this study is to find out the implementation of green open space at residential areas, and to determine how private green open space participates to the city green open space. The functional changes of public green open space make city green open space supply blocked. Private green open space becomes an option in fulfilling city green open space necessity. But, although it has big potential, private green open space cannot be relied on totally because of its ownership. The unstable private green open space existence can't maximally support city green open space necessity. Public green open space must become the main focus in preparing city green open space.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51617
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S34517
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuraini
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Mitrasana Pesona Khayangan bertujuan untuk memahami tugas dan fungsi apoteker pengelola apotek (APA) di apotek dan memahami kegiatan di apotek baik secara teknis kefarmasian maupun non teknis kefarmasian. Tugas khusus yang diberikan berjudul Analisis Profil Pelanggan Gerai Apotek Mitrasana Pesona Khayangan (PKN) Periode Januari - Februari 2014. Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk mendata profil pelanggan apotek Mitrasana Pesona Khayangan periode 27 Januari - 7 Februari 2014 berdasarkan segmentasi geografi, demografi, psikografi dan perilaku.

Pharmacists Professional Practice at Apotek Mitrasana Pesona Khayangan aims to understand the duties and functions of pharmacist pharmacy manager (APA) in pharmacies and pharmacist understand the activities in both technical and nontechnical pharmacy activity. Given a special assignment titled Customer Profile Analysis Pesona Khayangan Pharmacy Outlet (PKN) January - February 2014. The purpose of this special task is to record pharmacy customer profile Mitrasana Pesona Khayangan period January 27th to February 7th 2014 pursuant to the segmentation of geographic, demographic, psychographic and behavioral.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
M. Aris Saleh
"ABSTRAK
Kawasan permukiman menurut RTRW Propinsi Jawa Barat adalah kawasan yang secara teknis dapat digunakan untuk permukiman yang aman dari bahaya bencana alam dan buatan manusia, sehat dan mempunyai akses untuk kesempatan berusaha. Secara ruang apabila digunakan untuk kegiatan permukiman akan memberi manfaat meningkatkan ketersediaan permukiman dan mendayagunakan prasarana dan sarana permukiman, meningkatkan perkembangan lintas sektoral dan subsektor serta kegiatan ekonomi sekitarnya, tidak mengganggu fungsi lindung, tidak mengganggu upaya pelestarian kemampuan sumber daya alam, meningkatkan pendapatan nasional dan daerah, menciptakan kesempatan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Permukiman menurut Pasal 1 (3) Undang-Undang No.4/1992, adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.
Pertumbuhan jumlah penduduk Kota Depok selama 12 tahun (sampai tahun 2002) meningkat hampir 5 kali lipat dengan laju pertambahan penduduk 13,6 % pertahun. Pertambahan penduduk ini memberi tekanan terhadap Kota Depok dan mengakibatkan semakin meluasnya daerah permukiman. Indikasi terjadinya ketidaksesuaian penggunaan tanah di Kota Depok dapat dilihat dari basil overlay antara permukiman eksisting dengan lokasi permukiman RTRW Kota Depok 2010 yang terdistribusi di 6 kecamatan dengan luas yang berbeda¬beda. Target objek penelitian adalah permukiman yang terbangun di kawasan non-budidaya terutama di kawasan sempadan sungai karena telah melanggar "Fungsi Lindung". Analisis spasial dilakukan dengan menggunakan teknologi Sistem Informasi Geografis mengenai kesesuaian tanah untuk permukiman berdasarkan aspek fisik tanah dan aspek legalitas. Untuk pembanding dan membantu hasil analisis spasial tersebut dilakukan pengambilan angket di lokasi penelitian.
Klasifikasi kesesuaian tanah didasarkan kepada kelas interval terhadap total nilai yang diperoleh setiap poligon hasil overlay melalui pembobotan dan skoring, yang kemudian dikelompokkan menjadi 4 kelas yaitu, Sangat Sesuai (SI), Cukup Sesuai (S2), Sesuai Marginal (S3) dan Tidak Sesuai (N). Dari hasil analisis spasial kesesuaian tanah untuk permukiman berdasarkan aspek fisik tanah didapatkan bahwa klassifikasi kesesuaian tanah daerah yang diteliti untuk Kelas Sangat Sesuai (Si) memiliki luas 1%, Kelas Cukup Sesuai (S2) adalah 4%, Kelas Sesuai Marginal (S3) dengan luas tanah 85% dan Tidak Sesuai (N) dengan luas 10% dari luas seluruh daerah penelitian. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa sebagian besar lokasi permukiman yang diteliti kurang layak dijadikan lokasi permukiman.
Dari hasil analisis spasial kesesuaian tanah untuk permukiman berdasarkan aspek Legalitas berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat Nomor: 8 Tahun 2005 Tentang Sempadan Sumber Air dan Peraturan Daerah Kota Depok No. 18 tahun 2003 tentang Garis Sempadan sungai didapatkan telah terjadi penyimpangan penggunaan tanah di kawasan sempadan Ci Liwung khususnya dalam lokasi penelitian terdapat permukiman seluas 108.417,62 m2.
Dari hasil penilaian terhadap variabel analisis didapatkan salah satu faktor pendorong terjadinya penyimpangan penggunaan tanah tersebut adalah variabel akses, Hasil analisis SIG menunjukkan bahwa kawasan sempadan Ci Liwung mempunyai akses yang baik tehadap jalan raya (Margonda Raya). Dari hasil angket didapat jawaban tentang keamanan tempat tinggal Sangat aman 18%, Aman 44%, Cukup aman 28%, Tidak aman 10% dan Sangat tidak aman 0%. Dengan demikian mereka menganggap bahwa lokasi tempat tinggal mereka adalah aman walaupun berada di kawasan yang terlarang untuk permukiman.

ABSTRACT
Land suitability is defined as the adaptability of land for a certain purpose of use. Land suitability for settlement area is general referred to suitability related to law, security and safety of the inhabitants. For example, the utilization of a certain land use must be in line with City Spatial Planning on land utilization, easily accessible, free of flood, in stable land condition, distanced from pollution sources, and have water resources.
The use of a certain land that does not in line with its purpose of use, will create generally some problems as happened in Depok in the last several years. Natural disasters such as landslide and flood at the end of the year, hit some settlement areas in Depok causing some material damages and loss of lives. The indication of unsuitability in Depok can be seen from the overlay result between the existing settlement areas and settlement locations from the City Spatial Planning of Depok 2010 distributed over 6 sub-districts with different area sizes. The targeted object of the research is the settlement areas in the non-cultured areas, especially in the buffer zone of a river, because it is against its "conservation function" as defined by the law. Spatial analysis is done with a geographic information system (GIS) on the land suitability for settlement area based on the land's physical and legal aspects. A questionnaire is also collected in the research location for the purpose of bench marking and supporting the spatial analysis.
Land suitability classification is performed based on the interval class value obtained by each polygon resulted from the overlay, through weighting and scoring. Land suitability is then classified into 4 classes: Very Suitable (SI), Suitable (S2), Marginally Suitable (S3), and Not Suitable (N). The result of spatial analysis of the Iand suitability for settlement area based on the physical aspects of the land shows that only 1% of the researched area falls into the class Very Suitable (SI); 4% into the class Suitable (S2); 85% into the class Marginally Suitable (S3), and 10% falls into the class Not Suitable (N). This analysis shows that most of the areas being used for settlement, is actually moderate suitable for settlement purpose.
The result of spatial analysis of the land suitability for settlement area based on the legal aspect, i.e. Local Regulation of The Province of West Java, No: 812005 on Buffer Zone of Water Resources and Local Regulation of The City of Depok No. 18/2003 on River's Buffer Line, shows an infraction of these laws because of the existing settlement areas in Ci iwung's buffer zone of 108,417,62 m2.
From the result of variable analysis, it is found out that one of the factors causing this unsuitability of land use, is the accessibility. The GIS- analysis shows that Ci Liwung buffer zone is easily accessible from a big road (Margonda Raya Street). From the questionnaire, it is also found out that 18% of the people living in this buffer zone think that the place is very safe, 44% think it is safe, 28% think it is moderately safe, 10% think is unsafe, and 0% think it is very unsafe. Therefore, they consider that their area is safe although it is located in the forbidden zone for settlement.
"
2007
T20649
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39504
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Muhtadi
"Pinggiran Sungai Ciliwung menjadi sebuah kawasan padat penduduk dikarenakan pemandangannya yang indah serta harga tanah yang murah. Namun ternyata terdapat gua bawah tanah pada tebing pinggiran sungai tersebut. Gua bawah tanah ini terbentuk akibat pengambilan pasir oleh manusia sejak dahulu. Oleh karenanya, hal ini merupakan sebuah ancaman bila terdapat banyak bangunan di atasnya. Jika dinding gua tidak kuat menahan beban di atasnya, akan terjadi bencana seperti sinkhole yang dapat mengakibatkan banyak korban. Adanya gua bawah tanah berisi udara pada pinggiran sungai yang memiliki nilai resistivitas mencapai 1500 m membuat kontras nilai resistivitas yang sangat jauh dibandingkan sekitarnya. Karena itu, metode resistivitas dengan konfigurasi dipole-dipole digunakan dalam penelitian ini agar dapat mendeteksi keberadaan dan kontinuitas gua bawah tanah tersebut. Agar dapat terlihat dengan jelas kontinuitasnya, pada penelitian ini terdapat 5 buah lintasan dengan jarak spasi antar elektroda sepanjang 2 meter. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah diambil, terdeteksi adanya anomali gua bawah tanah dengan ukuran tinggi dan lebar 1,5x1,5 meter serta nilai resistivitas berkisar antara 1400-1500 m serta dapat diperkirakan kontinuitasnya.

Ciliwung River ridge becomes a densely populated area due to its beautiful scenery and cheap land prices. But apparently there is an underground cave on the cliff edge of the river. This underground cave was formed due to sand taking by humans from the past. Therefore, this is a threat if there are many buildings on it. If the cave wall is not strong to hold the burden on it, there will be a disaster like sinkhole that can lead to many victims. The existence of an air filled underground cave on the edge of the river that has a resistivity value reaching 1500 m makes the contrast of resistivity value very far compared to its surroundings. Therefore, the resistivity method with dipole dipole array is used in this study in order to detect the existence and continuity of the underground cave. To be clearly visible continuity, in this research there are 5 pieces of line with spacing between electrode along the 2 meters. Based on the results of data processing has been taken, the cave underground anomalies detected with a height and width of 1,5x1,5 meters and resistivity value ranges between 1400 1500 m and can be estimated continuity.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>