Ditemukan 23029 dokumen yang sesuai dengan query
Soemarso Slamet Rahardjo
"Abstract
This study observes the speculative element in the price determination and its mean reverting pattern. The existence of speculative element in the Indonesian stock market price determination was proven. Exponential Generalized Auto Regressive Conditional Heteroscedasticity (EGARCH) method indicates the non-stationary process of the residuals. There are systematic as well as unsystematic component embedded in the speculative behavior. Vector Error Correction Model (VECM) concludes that prices contain volatilities in the short run, but, it will revert to the mean in the long run. Investors? behavior are neutral toward expected gain vis a vis losses in a stock trading ."
2015
PDF
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Rulyusa Pratikto
"The main idea of this study is to determine the impact of relative inflation on poverty incidents and to investigate whether inflation inequality has occurred in Indonesia. Interesting results were found at regional level. Firstly, Jakarta had different poverty response with respect to price increases. Processed food and transportation inflation were more imperative for the poor in Jakarta. Secondly, the poor in province with low poverty figures were more prone to inflation. In general, the results show that food inflation has the major adverse impact on the poor. Moreover, we found that inflation in Indonesia has not been pro-poor.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menentukan dampak dari perubahan harga terhadap kemiskinan, serta juga untuk mengetahui apakah terjadi ketimpangan inflasi di Indonesia. Hasil yang menarik diperoleh dari analisa pada tingkat provinsi. Pertama, kemiskinan pada provinsi Jakarta memiliki karakteristik yang berbeda. Inflasi pada makanan jadi dan transportasi justru memiliki dampak yang lebih merugikan masyarakat miskin. Kedua, masyarakat miskin yang berada di provinsi dengan tingkat kemiskinan relatif rendah justru lebih sensitif terhadap inflasi. Secara umum, inflasi bahan makanan merupakan faktor terbesar dalam peningkatan kemiskinan. Selain itu, masyarakat miskin telah mengalami total inflasi yang lebih besar dibandingkan dengan masyarakat tidak miskin."
2015
AJ-Pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Faisal Rachman
"Abstract
In the last two decades many countries have been starting to employ Inflation Targeting Framework (ITF) as their main monetary policy framework. This is done to achieve an objective of anchoring public expectation on inflation which in the end will steer the price level movement towards ITF?s ultimate target of relatively low and stable inflation rate. By conducting Difference-in-Difference method on panel data consisting of five countries implementing ITF since 2001 and twenty-one selected non-ITF countries for period 1990-2010, it is statistically proved that ITF adoption has a significant effect on inflation. In case of Indonesia, through Structural Break approach, the implementation of ITF since 2005 is also proved able to lower and stabilize inflation rate.
Abstrak
Dalam dua dekade terakhir ini banyak negara yang telah mulai menggunakan Inflation Targeting Framework (ITF) sebagai kerangka utama kebijakan moneter mereka. Hal ini dilakukan guna mencapai tujuan pengendalian ekspektasi publik yang pada akhirnya akan mengendalikan pergerakan tingkat harga relatif rendah and stabil. Dengan menggunakan metode Difference-in-Difference pada data panel, yang terdiri dari lima negara yang telah mengimplementasikan ITF sejak tahun 2001 dan dua puluh satu negara bukan pengguna ITF, untuk periode 1990-2010, disimpulkan bahwa ITF memiliki dampak signifikan pada tingkat inflasi. Untuk kasus Indonesia yang telah mengimplementasikan ITF sejak tahun 2005, melalui metode Structural Break disimpulkan hasil yang sama, yaitu tingkatan harga yang rendah dan stabil."
2015
PDF
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Edo Mahendra
"This paper investigates the determinants of firm innovation in Indonesia. Using quality of local regulations index constructed by the Indonesia?s Regional Autonomy Watch (KPPOD) as measure of institutions, We found that better institutional quality at the local level was associated with more innovation and that firms experiencing major obstacle in access to finance were less likely to innovate. Access to finance is more critical for small and medium enterprises (SMEs) whereas institutional quality is more important for large firms. The positive impact of better institutions on innovation is asymmetrically distributed. Better local institutional quality disproportionately benefited non-constrained firms.
Abstrak
Makalah ini menyelidiki faktor-faktor penentu terjadinya inovasi pada perusahaan di Indonesia. Sebagai proksi kelembagaan digunakan variabel Peraturan Daerah yang dibuat oleh Komite Pemantuan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD). Penelitian ini menemukan bahwa kualitas kelembagaan yang baik pada tingkat daerah erat kaitannya dengan tingkat inovasi yang lebih tinggi dan perusahaan-perusahaan yang mengalami kendala akses keuangan cenderung tidak melakukan inovasi. Faktor akses keuangan lebih menentukan bagi perkembangan inovasi perusahaan perusahaan kecil dan menengah sedangkan kualitas kelembagaan lebih menentukan bagi perusahaan besar. Dampak positif dari kelembagaan yang baik terhadap tingkat inovasi terdistribusikan secara asimetris dan faktor kelembagaan yang baik lebih berdampak positif terhadap perusahaan yang tidak mengalami kendala keuangan."
2015
AJ-Pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Puah, Chin-Hong
"This study revisits the long-run relationships and short-run dynamic causal linkages among BRIC stock market, with the particular attention to the 2008 subprime mortgage crisis. Extending related empirical studies, comparative analyses of pre-crisis, and post-crisis periods were conducted to comprehensively evaluate how stock market integration was affected by financial crises. In general, after employing cointegration test and VAR test, the results reveal the increase of stock market integration in BRICs after the subprime crisis. The evidence also found that China stock market is the most influential among the BRICs, in which China stock market has the ability to Granger cause the other three BRICs member countries. An important implication of our findings is that the degree of integration among countries tends to change over time, especially around periods marked by financial crises.
Abstrak
Penelitian ini mengkaji ulang hubungan jangka panjang dan hubungan kausal dinamis jangka pendek antara pasar modal negara-negara BRIC, terutama pada saat krisis subprime mortgage 2008. Pengayaan studi empiris yang terkait dan analisa perbandingan sebelum-sesudah krisis dilakukan untuk mengevaluasi secara komprehensif tentang bagaimana krisis keuangan memengaruhi integrasi pasar modal. Secara umum, setelah menggunakan uji kointegrasi dan uji VAR, hasil penelitian ini memperlihatkan peningkatan integrasi pasar modal di negara-negara BRIC setelah terjadinya krisis subprime. Penelitian ini juga membuktikan bahwa pasar modal Cina adalah pasar yang paling berpengaruh di antara negara BRIC, di mana pasar modal Cina memiliki kemampuan untuk memengaruhi secara Granger Causality tiga negara anggota BRIC lainnya. Implikasi penting dari temuan kami adalah bahwa tingkat integrasi antara negara-negara cenderung berubah dari waktu ke waktu, terutama sekitar periode yang ditandai oleh krisis keuangan."
2015
PDF
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Maxensius Tri Sambodo
"This paper aims to assess the role of middle class in Indonesia?s democracy, with the particular focus of the last Indonesian Presidential election. This study uses econometric analyses to assess preferences of middle class in presidential election by exploring data at district/city and provincial. The main finding in this study strongly suggests that religious and personality are still important elements under the race of Indonesia president. This study also found that different group of middle class has different attitudes in selecting the presidential candidate and the upper group of middle class is more likely to select Joko Widodo. Finally, a fragile middle class and a relatively high number of abstainers could be a barrier toward more substantive democracy.
Abstrak
Makalah ini bertujuan untuk menganalisis peran kelompok kelas menengah dalam proses demokrasi di Indonesia, secara khusus peran mereka difokuskan pada hasil pemilihan presiden yang terakhir. Studi ini menggunakan pendekatan ekonometrik untuk mengalisis preferensi kelompok kelas menengah dalam memilih calon presiden, dengan melakukan eksplorasi data pada tingkat kabupaten/kota dan provinsi. Hasil studi menunjukkan, agama dan personalitas calon presiden menjadi faktor penting dalam pertarungan pemilihan presiden. Studi ini juga menunjukkan, berbagai kelompok dalam kelas menengah memiliki preferensi yang berbeda dalam memilih kandidat presiden dan kelompok kelas menengah atas cenderung memilih Joko Widodo. Akhirnya, kelas menengah yang rentan dan tingginya kelompok yang abstain, akan menjadi hambatan untuk menuju demokrasi yang lebih substantif."
2015
PDF
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Harry Patria
"Oil exploration has been subject to economic research for decades. Earlier studies of exploration models are mostly discussed the behavior of exploration at the macro-level analysis such as field, firm, region, and continental. This paper then focuses on the geological and economic factors that determine the well-drilling decision at the micro-level using disaggregated panel data of 32 geological basins in Indonesia over the period of 2004?2013. This study shows that the number of drilled wells is determined significantly by the lag of success rate, lag of discovery size, lag of global oil price, and regional location of geological basin.
Abstrak
Eksplorasi migas telah menjadi subyek ekonomi dalam beberapa dekade. Studi-studi sebelumnya dengan model eksplorasi, kebanyakan mengembangkan model Fisher (1964), secara umum dikelompokkan oleh persamaan yang menjelaskan respons eksplorasi pada tingkat makro menggunakan lapangan, perusahaan, wilayah, dan kontinental. Paper ini fokus pada analisis faktor-faktor geologi dan ekonomi yang menentukan tingkat sumur pemboran pada tingkat mikro menggunakan data panel dari 32 basin di Indonesia dalam periode 2004?2013. Hasil empiris menunjukkan bahwa tingkat sumur pemboran ditentukan secara signifikan berdasarkan tingkat keberhasilan pemboran, ukuran temuan dan harga minyak pada tahun sebelumnya serta lokasi basin geologis."
2015
PDF
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Maria Monica Wihardja
"This paper reviews some major works of Thee Kian Wie, one of Indonesia?s most distinguished economic historians, that spans from the Colonial period until the post-New Order period. His works emphasize that economic history can guide future economic policy. Current problems in Indonesia were resulted from past policy failures. Indonesia needs to consistently embark on open economic policies, free itself from "colonial period mentality". Investment should be made in rebuilding crumbling infrastructure, improving the quality of health and education services, and addressing poor law enforcement. If current corruption persists, Indonesia could not hope to become a dynamic and prosperous country."
2015
PDF
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Aprisal W. Malale
"
ABSTRAKSkripsi ini bertujuan untuk Menganalisis dan mengetahui tingkat risiko sistemik sektor perbankan di Indonesia serta Mengetahui keterkaitan antar bank di Indonesia yang berpengaruh terhadap risiko sistemik. Penelitian dilakukan terhadap 16 bank yang sahamnya aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Metodologi penelitian menggunakan pengujian regresi kuantil (quantile regression) dengan model penelitian CoVaR. Hasil pengukuran dan analisis risiko sistemik menunjukkan bahwa mayoritas bank individu memberikan kontribusi tambahan pada risiko sistemik secara keseluruhan. Kontribusi risiko tertinggi bank individu terhadap sistem ada pada Bank ICB Bumiputera dan yang terendah ada pada Bank OCBC NISP. Selain itu, berdasarkan analisis keterkaitan finansial, antar bank, dapat ditarik kesimpulan bahwa risiko individu sebuah bank yang dikondisikan kepada risiko bank lain menghasilkan tambahan risiko yang beragam. Hal ini mengkonfirmasi bahwa ketika sebuah bank mengalami distress, keadaan tersebut tidak serta merta memberikan tambahan risiko individu kepada bank lain. Bank dengan keterkaitan finansial paling tinggi adalah Bank ICB Bumiputera sementara yang paling rendah ada pada Bank Victoria International. Melalui hasil yang diperoleh, disarankan kepada pemerintah untuk melakukan pengawasan khusus melalui OJK terhadap bank dengan kontribusi risiko sistemik yang tinggi dan keterkaitan finansial yang kuat dengan bank lain melalui pengawasan pergerakan sahamnya.
ABSTRACTThis thesis aims to analyse systemic risk and financial linkage in Indonesian banks. The study was conducted on 16 banks that are traded actively in Indonesia Stock Exchange. Research methodology is quantile regression with CoVaR as the research model. The results shows that the majority of bank contribute to the systemic risk. The highest contributor is Bank ICB Bumiputera and the lowest is Bank OCB NISP. On the other hand, the result of financial linkage of banks shows various impact from one to another. This also confirm when a bank has distress, it doesnt mean the other bank will get additional risk. The highest financial linkage is Bank ICB Bumiputera and the lowest is Bank Victoria International. Through this result, we suggest that government should do special observation to the bank with high contribution to systemic risk and high financial linkage."
2014
S53291
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sembiring, Prima Ersada
"Penelitian ini untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan distribusi PT. Tigaraksa Satria, Tbk (TGKA) dan PT. Enseval Putra Megatrading, Tbk (EPMT) dengan menggunakan pendekatan Economic Value Added (EVA) selama tahun 2014 hingga tahun 2017. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan dari website IDX, website perusahaan dan hasil wawancara. Hasil penelitian membuktikan bahwa kinerja kedua perusahaan distribusi selama periode 2014-2017 menunjukkan nilai positif (EVA>0). Pada tahun 2014 nilai EVA TGKA sebesar Rp162.674.706.763 kemudian tahun 2015 naik menjadi Rp191.395.182.514. Pada tahun 2016, TGKA menghasilkan EVA Rp175.608.568.953 dan pada 2017 naik menjadi Rp180.518.201.890. Untuk EPMT pada tahun 2014 menghasilkan EVA sebesar Rp266.090.979.215, EVA di tahun 2015 sebesar Rp287.795.995.923 dan tahun 2016 naik menjadi Rp310.978.500.588. Sedangkan tahun 2017 nilai EVA EPMT turun menjadi Rp227.805.590.090. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa perusahaan distribusi TGKA dan EPMT dapat menciptakan value bagi investor.
This research aims to evaluate financial performances of PT. Tigaraksa Satria, Tbk (TGKA) and PT. Enseval Putra Megatrading (EPMT) as a distribution company using Economic Value Added (EVA) approach during period of 2014 to 2017. This research uses financial report that were obtained obtained from IDX website, company website and interview. The research proves that the financial performance of the two distribution companies for period 2014-2017 show a positive results (EVA>0). In 2014 EVA of TGKA was Rp162.674.706.763 and EVA in 2015 increased to Rp191.395.182.514. In 2016 TGKA created EVA Rp175.608.568.953 and increased to Rp180.518.201.890 in 2017. For EPMT in 2014 created EVA Rp266.090.979.215, EVA in 2015 Rp287.795.995.923 and for 2016 EVA of EMPT increased to Rp310.978.500.588. As for 2017, EVA of EPMT reduced to Rp227.805.590.090. The result of the research shows that TGKA and EPMT as Distribution companies create value for investors."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53470
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library