Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 147583 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rafiqah Balkis
"Tujuan dari studi ini adalah untuk menginvestigasi bagaimana informasi tentang mengakuisisi perusahaan superior atau inferior dapat mempengaruhi dampak dari Negara asal produk pada evaluasi konsumen. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian empiris pada 225 responden pun dilakukan. Hasilnya menunjukan bahwa mengakuisisi perusahaan inferior oleh merek dengan Negara asal yang baik berpotensi dapat merusak citra positif dari merek tersebut karena dapat secara signifikan menurunkan kesediaan konsumen untuk membayar, kepercayaan konsumen terhadap merek tersebut, persepsi kualitas secara keseluruhan dan kesediaan untuk merekomendasikan produk dari merek tersebut kepada orang lain. Akan tetapi mengakuisisi perusahaan inferior tidak terlalu mempengaruhi persepsi rasa, persepsi bahan dan pangsa pasar perusahaan untuk masa yang akan datang. Sementara itu mengakuisisi perusahaan superior oleh merek dengan Negara asal yang buruk sangat membantu mereka dalam meningkatkan persepsi kualitas konsumen terhadap produk mereka dan juga membantu meningkatkan perilaku konsumen terhadap merek mereka karena konsumen bersedia membayar lebih untuk produk mereka. Dengan kata lain, perusahaan inferior dapat merusak citra baik dari Negara asal sedangkan perusahaan superior terbukti dapat mengkompensasi citra buruk dari Negara asal.

The objective of this study is to investigate how the information of acquiring superior or inferior market collaborators influence the effect of country of origin on consumer?s product evaluation. In order to achieve the objective, empirical research on 225 respondents was performed. The results show that acquiring inferior market collaborators by favorable COO brands can potentially damage their positive image as it decreases consumer?s willingness to pay, trust to the company, overall quality perception and willingness to recommend the product to others significantly even though acquiring inferior market collaborator does not affect taste perception, ingredient perception and company future market share perception badly. On the other hand, acquiring a superior market collaborator by an unfavorable COO brand really helps them in improving the consumer's quality perception towards their product and it also behaviorally help the brand because people are willing to pay more for their product. In other words, an inferior market collaborator can also damage a favorable COO image while a superior market collaborator is proved to compensate a weak image brand of an unfavorable.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66561
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Aulia Nisa Yani
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah dengan mengetahui informasi mengenai kehidupan sosial di suatu negara akan mempengaruhi perilaku konsumen terhadap produk, dengan mempertimbangkan apakah usaha pemerintah untuk meningkatkan citra negara akan mempengaruhi evaluasi konsumen. Untuk mencapai tujuan ini, telah diteliti dari 333 partisipan yang terpilih dari negara berkembang dan negara maju. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informasi mengenai kehidupan sosial di suatu negara mempengaruhi perilaku konsumen terhadap suatu produk. Berdasarkan hal tersebut, dampak yang dihasilkan berbeda-beda pada tiap negara. Penelitian ini hanya menggunakan informasi positif untuk mempengaruhi partisipan.

The objective of this study is to investigate whether by knowing the information about social life in the country will influences consumer rsquo s attitude towards a product, whilst considering does Government effort to improve country image is affecting consumers rsquo evaluation. In order to achieve the objective, 333 selected participants from developed and developing countries were studied. The results show that information about social life in a country did influenced consumers rsquo attitude. Moreover, the impacts were different in types of countries. In addition, this study only used positive information to influenced participants.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66612
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adwina Handari Paramita
"Tujuan dari studi ini adalah untuk mencari tahu bagaimana efek dari informasi Negara asal produk mempengaruhi perilaku konsumen terhadap sebuah produk, dengan kelangkaan sebagai moderator. Untuk memenuhi tujuan tersebut, telah dilakukan riset kuantitatif pada 123 orang responden. Hasil dari riset ini menunjukan bahwa dengan ketidak adanya kelangkaan produk, informasi Negara asal produk secara signifikan mempengaruhi perilaku konsumen. Dengan adanya kelangkaan permintaan, maka consumer lebih positif dalam mengevaluasi suatu produk. Dengan demikian, hal tersebut akan meningkatkan citra Negara asal produk.

The objective of this study is to examine how the country of origin cue influence consumer rsquo s attitude towards a product, with scarcity cue as a moderator. In order to achieve the objective, a quantitative research on 123 participants was performed. The results show that in the absence of scarcity, country of origin cue will significantly influence consumer rsquo s attitudes. In the presence of demand scarcity, consumers have a more positive evaluation towards the product. Thus, it leverages the product country image.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68131
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faradissa
"Persaingan global semakin intensif dengan maraknya perusahaan melakukan pemasaran internasional dan terjadinya persaingan antar merek dari berbagai kategori produk. Kesadaran akan pentingnya merek sebagai aset yang paling bernilai, yang tercakup dalam apa yang disebut ekuitas merek. Ekuitas merek ini mencakup 5 kategori yaitu kesadaran nama, asosiasi-asosiasi merek, kesan kualiats, loyalitas merek dan aset-aset merek lainnya (seperti paten, cap dan lainnya).
Merek itu sendiri bisa diasosiasikan dengan negara asal (country of origin), dimana negara asal itu berpengaruh dalam menilai suatu produk. Konsumen cenderung mempunyai kesan terntentu terhadap suatu produk yang dihasilkan suatu negara, seperti cina dengan obat-obatan, Perancis dengan mode pakaian dan parfum dan lain-lain.
Penelitian ini difokuskan untuk memberikan gambaran yang mendekati mengenai pengaruh negara asal (country of origin) terhadap kesan kualitas serta melihat hubungan antara persepsi harga dan kualitas khususnya untuk kategori produk makanan/minuman dan otomotif.
Bentuk penelitian yang dilakukan adalah dengan deskriptif analisis. Data primer didapat dengan teknik survei dengan face to face interview. Survei dilakukan dalam bulan Mei 1998 di wilayah DKI Jakarta dengan jumlah responden 400 orang. instrumen utama dalam survei adalah kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai persepsi terhadap kualitas dan harga produk makanan/minuman buatan negara Amenka Indonesia, Jepang, Belanda dan Cina sedangkan untuk produk otomotif buatan negara Jerman, Indonesia. Jepang, Korea dan Amerika Kuesioner ini menggunakan 5 points likert scale untuk persepsi kualitas, dimana 1 berarti kualitas sangat rendah dan 5 berarti sangat tinggi. Untuk variabel harga ditanyakan kepada responden persepsi barga kedua produk lersebut apakah Iebih tinggi, sarna saja atnu lebih rendah (kira-kira berapa persan), apabila produk Indonesia dijadikan patokan 100%.
Ada beberapa hal yang dapat disimpulkan dalam penelitian ini :
Untuk produk makanan/minuman, produk negara Amerika dipersepsikan berkualitas paling tinggi (mean 40) dibandingkan negara lainnya dengan urutan selanjutnya produk buatan Jepang (mean 3,79), Indonesia (mean 3,68), Belanda (mean 3,60) dan Cina (3,54). Dari uji statistik yang dilakukan dengan one-way anova terhadap persepsi kualitas produk Makanan/minuman buatan Amerika, tidak terdapat perbedaan yang signifikan untuk variabel usia, jenis kelamin, pendidikan yang ditamatkan dan pernah/tidak ke luar negeri kecuali untuk variabel pengeluaran per bulan. Untuk produk buatan Indonesia, variabeÍ usia, jenis kelamin, pengeluaran per bulan, dan pendidikan yang ditamatkan tidak berpengaruh nyata terhadap persepsi kualitas, kecuali variabel pernah/tidak ke luar negeri.
Harga produk makanan/minuman buatan Amerika, Belanda, Jepang dan Cina jika harga produk Indonesia dijadikan patokan 100% dipersepsikan lebih mahal oleh responden, dengan produk Amerika mempunyal rata-rata harga tertinggi yaitu 189,63% selanjutnya diikuti produk buatan Belanda, Jepang dan Cina.
Dari hasil matrik hubungan antara harga dan kualitas produk makanan/minuman terlihat bahwa produk buatan Amerika dipersepsikan mempunyai kualitas tertinggi sekaligus mempunyai harga tertinggo dibandingkan negara lainnya selanjutnya berlaku juga untuk produk Jepang Produk buatan Indonesia sendiri kualitasnya lebih tinggi dari Belanda dan Cina namun harganya dipersepsikan lebih rendah dibandingkan keempat negara lainnya.
Untuk produk otomotif, produk negara Jerman dipersepsikan berkualitas paling tinggi (mean 4,56) dibandingkan negara Iainnya dengan urutan selanjutnya produk buatan Jepang (mean 4,29), Amerika (mean 4,24), Korea (mean 3,4 1) dan Indonesia (2,48). Dari uji statistik yang dilakukan dengan One-Way anova terhadap persepsi kualitas produk otomotif buatan Jerman, tidak terdapat perbedaan yang signifikan untuk variabel jenis kelamin, pengeluaran per bulan, pendidikan yang ditamatkan dan pernah/tidak ke luar negeri kecuali variabel usia responden. Selanjutnya untuk produk buatan Indonesia, variabel usia, pengeluaran per bulan, pendidikan yang ditamatkan dan pernah/tidak ke luar negeri, tidak berpengaruh nyata terhadap persepsi kualitas, kecuali variabel jenis kelamin.
Harga produk otomotif buatan Jerman, Amerika, Jepang dan Korea jika harga produk Indonesia dijadikan patokan 100% dipersepsikan Iebih mahal oleh responden, dengan produk Jerman mempunyai rata-rata harga tertinggi yaitu 245,71% (2,5 kali harga produk Indonesia) selanjutnya Amerika 222,78%, Jepang hampir 2 kalinya dan Korea 1,5 kali.
Terakhir hasil matrik hubungan antara harga dan kualitas produk otomotif terlihat bahwa produk buatan Jerman dipersepsikan mempunyal kualitas tertinggi sekaligus mempunyai harga tertinggi dibandingkan negara lainnya, selanjutnya berurutan berlaku juga untuk produk Amerika, Jepang dan Korea. Sedangkan produk otomotif buatan Indonesia sendiri kuaiitasnya dan harganya paling rendah dipersepsikan oleh responden yang semuanya berasal dari Indonesia. Hal ini dapat dipahami karena Indonesia memang baru beberapa tahun terakhir mengeIuarka produk otomotifnya dan terkenal dengan harganya yang murah dibandingkan lainnya yang beredar di Indonesia.
Sebagai implikasi manajerial dan penemuan diatas dianjurkan pertama untuk produk Makanan/minuman buatan negara Amerika dan Jepang dalam strategi promosinya sebaiknya memuat label ?made in? dalam produknya karena dipersepsikan berkualitas tinggi oleh responden hal ini juga dapat dilakukan untuk produk otomotif buatan Jerman, Jepang dan Amerika. Dengan tingginya persepsi kualitas untuk produk tadi, maka pemasar juga dapat mengambil keuntungan dengan menawarkan price premium bagi produknya. Kedua bagi pemasar Indonesia, sebaiknya meningkatkan kualitas aktual produk, terutama untuk produk makanan/minuman dibandingkan produk otomotifnya. Untuk itu sebaiknya memuat label "made in Indonesia" pada kemasannya, selain ¡tu perlu untuk mengadakan promosi dalam menggiatkan gerakan cinta produk makanan/minuman Indonesia seperti lewat iklan-iklan dan lain-lain. Sebaliknya untuk produk otomotif buatan Indonesia, slogan mobnas tidak akan berarti banyak karena terbukti kualitas otomotif Indonesia dipersepsikan rendah s/d blasa saja berada jauh di bawah kualitas produk otomotifbuatan Jerman, Jepang, Amerika dan Korea. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nena Salsabila
"Saat ini semakin ketatnya persaingan di industri ritel serta momentum tren produk lifestyle membuat penting bagi setiap toko untuk mempunyai konsep dan strategi untuk menarik konsumen. Variety store atau lifestyle retail merupakan toko yang menjual berabagai kategori produk dalam satu merek. Dalam melakukan evaluasi produk dan keinginan melakukan pembelian kembali, aspek country of origin dan store image dapat menjadi suatu pertimbangan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh country of origin terhadap product evaluation dan repurchase intention, serta menganalisis pengaruh store image terhadap product evaluation dan repurchase intention pada konsumen Miniso di Jabodetabek. Data primer diperoleh dari 100 konsumen Miniso yang berdomisili di Jabodetabek melalui kuesioner. Teknik pengumpulan data nonprobability sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Metode dalam menganalisis penelitian kuantitatif ini adalah Analisis Regresi Berganda. Hasil menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan apabila country of origin dan store image secara simultan dianalsis terhadap product evaluation serta menunjukkan pengaruh yang signifikan pula apabila country of origin dan store image secara simultan dianalsis terhadap repurchase intention. Namun, apabila dilihat secara parsial country of origin tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap repurchase intention.

Nowadays the increasingly intense competition in the retail industry and the momentum of lifestyle products trends makes it important for every store to have concepts and strategies to attract consumers. Variety store or lifestyle retail is a store that sells various product categories in one brand. In evaluating products and purchasing decisions, aspects of country of origin and store image can be taken into consideration. Thus, this study aims to analyze the influence of country-of-origin on product evaluation and repurchase intention, and analyze the effect of store images on product evaluation and repurchase intention on Miniso customers in Greater Jakarta. Primary data were obtained from 100 Miniso consumers who live in Jabodetabek through questionnaire. The nonprobability sampling technique used is purposive sampling. The method in analyzing this quantitative research is Multiple Regression Analysis. The results show that there is a significant effect if the country of origin and store image are simultaneously analyzed toward product evaluation and also show a significant effect if the country of origin and store image are simultaneously analyzed toward repurchase intention. However, when viewed partially, the COO does not have a significant effect on the repurchase intention."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meutiara Anjani
"ABSTRAK
This research demonstrated the influence of the country of origin by extending several cues such as sponsorship and type of slogans. In order to achieve the objectives, empirical research on 403 participants was conducted, coming from both developed and developing countries. The results show that there is no significant effect between all of the three variables. Despite the non significant interaction among these variables, we found an interesting pattern of result from a different level of studies. The findings obtained in this study confirm the concept of COO have a composite form representing variety of readings.

ABSTRACT
Penelitian ini menunjukkan pengaruh negara asal dengan menambahkan beberapa isyarat seperti sponsor dan jenis slogan. Dalam rangka mencapai tujuan, penelitian empiris pada 403 peserta dilakukan, berasal dari negara maju dan berkembang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara tiga variabel. Meskipun interaksi non signifikan antara variabel-variabel ini, kami menemukan pola yang menarik dari tingkat penelitian yang berbeda. Temuan yang diperoleh dalam penelitian ini mengkonfirmasi konsep COO memiliki bentuk komposit yang mewakili berbagai bacaan."
2017
S68977
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Naufal Yazid
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis serta mengetahui pengaruh Negara Asal (Country of Origin) terhadap minat beli (Purchase Intention) konsumen melalui persepsi kualitas (Perceived Quality). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 200 responden yang merupakan orang yang mengetahui produk jam tangan merek Swatch asal negara Switzerland. Teknik penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan non-probability sampling serta penentuan sampel berdasarkan teknik purposive. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner, dianalisis menggunakan analisis Structural Equation Modeling (SEM) dan diolah menggunakan AMOS 19.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Country of Origin memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Purchase Intention, Country of origin memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Perceived Quality serta Perceived Quality memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Purchase Intention.

This research purposes to describe and discover the influence of Country of Origin on Purchase Intention through Perceived Quality. This research was developed based on the quantitative research. The sample for this study comprised 200 respondents who are people who know about the watches products of Swatch brand. This research using non-probability sampling and determine the sample through using purposive sampling technique. The research used questionnaire as research instrument, analyzed with using Structural Equation Modeling (SEM) and processed using AMOS 19.0. The result showed that Country of Origin had significant influence on Purchase Intention, Country of origin had significant influence on Perceived Quality and Perceived Quality had significant influence on Purchase Intention.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S66309
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diandra Dhea Astari
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Negara asal (country of origin) terhadap sikap konsumen dalam memilih merek MUJI. Country of origin adalah asosiasi dan kepercayaan mental seseorang akan suatu produk yang dipicu oleh negara asal produk. Aspek-aspek penting yang terdapat pada country of origin yaitu innovativeness, design, prestige, dan wormanship. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan teknik purposive sampling, dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 konsumen MUJI di pusat perbelanjaan di Jakarta. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa country of origin memiliki pengaruh positif terhadap sikap konsumen dalam memilih merek MUJI.

ABSTRACT
This research purposed to discover leverage between country of origin to consumer's attitude toward choosing MUJI. Country of origin formed by individual associations dan mental beliefs towards the product within the country of the product. Country of origin has an important aspects such as innovativeness, design, prestige, and workmanship. This research used quantitative approach and purposive sampling technique, and spreads 100 questionnaires to MUJI‟s consumer on shopping center in Jakarta. The results of the research found that country of origin has positive influenced to consumer's attitude toward choosing MUJI."
2016
S63846
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriana Kusuma
"Selain merek, country-of-origin merupakan pertimbangan penting bagi konsumen untuk menilai suatu produk, entah itu dalam mengevaluasi atau penilaian akan kualitas produk secara keseluruhan. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui faktor apa raja yang membuat country-of-origin menjadi pertimbangan penting konsumen. PeneIitian ini merupakan pengembangan penelitian terdahulu dari Schweiger, Otter & Strebinger (1995) mengenai pengaruh country-of-origin terhadap evaluasi produk dan implikasinya terhadap keputusan pemindahan lokasi. Penelitian dilakukan pada mahasiswa dan karyawan dengan golongan usia dan latar belakang yang beragam yang dianggap memiliki pengetahuan mengenai country-of¬origin. Untuk menguji hipotesis ini dengan menggunakan metode kuesioner terstruktur yang diberikan secara langsung inaupun melalui mills kepada responden. Data yang diperoleh sebanyak 223 responden. Analisis data yang digunakan adalah metode Structural Equation Modeling (SEM), dengan menggunakan program LISREL 8.30. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa country-of-origin memiliki pengaruh signifikan yang positif terhadap evaluasi produk dan persepsi kualitas, namun tidak mempengaruhi keinginan membeli konsumen. Ketertarikan untuk membeli lebih dikarenakan oleh persepsi kualitas terhadap suatu produk.

Likely as brand, country-of-origin has the equal value to become important consideration for consumer to evaluate a product, whether it as an evaluation or to judge the overall quality. The research is developed from previous study in country-of origin and product evaluation. Students and employees from varied age and background are considered as respondents in this research, and are assumed to understand the main point of country-of-origin. Total of 223 respondents are participated in the survey. Structural Equation Modeling (SEM) with applicable software package LISREL 8.30 is used as data analysis method. The research concluded that country-of-origin has a significant influence in product evaluation and quality perception, but has no strong influence in consumer's purchase decision. Consumer more intended to purchase a product based on quality perception rather than country-of-origin aspect."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T20090
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfia Puspitasari
"Penelitian sebelumnya terkait efek Country of Origin (COO) terhadap niat beli konsumen telah banyak diselidiki oleh sejumlah peneliti namun, hanya sedikit penelitian yang menguji dengan menggunakan metode eksperimental. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh negara asal, kebutuhan akan keunikan, sikap terhadap iklan, dan sikap merek terhadap niat membeli dalam produk kosmetik. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan jenis kausal, 2 (karakteristik individu: keunikan tinggi vs keunikan rendah) x 4 (negara: Indonesia, Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Perancis), eksperimen between-subject. Total sampel berjumlah 200 responden, usia 25 - 40 tahun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh COO tidak signifikan terhadap sikap dan niat membeli kosmetik, namun COO memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap merek, sikap terhadap iklan, dan niat beli konsumen dengan NFU rendah. Konsumen dengan NFU rendah cenderung memilih lipstik buatan Indonesia daripada buatan Prancis, AS dan Korea Selatan. Perbedaan tingkat NFU terbukti memoderasi efek COO terhadap sikap merek, sikap terhadap iklan, dan niat membeli.

Country of origin has been investigated by number of scholars however, there is a dearth of research using experimental methods. This research aims to examine the influence of country of origin, need for uniqueness, attitude toward the ad, and brand attitude on purchase intention in cosmetics product. The method used in this research is quantitative with causal type, 2 (individual characteristic: high uniqueness vs low uniqueness) x 4 (countries: Indonesia, USA, South Korea, and France) between-subjects experiment. The sample size was 200 respondents, age 25 - 40 years.
The result suggest that the influence of COO was not significant on attitudes and intentions to purchase cosmetics. However, COO has a significant effect on brand attitudes, attitudes toward advertising, and consumer purchase intention with low NFU. Consumers with low NFU tend to choose lipstick made in Indonesia rather than made in French, USA and South Korea. The difference in NFU levels moderates the COO effect on brand attitudes, attitudes toward advertising, and purchase intention.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>