Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161443 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Solha Elrifda
"Patient safety adalah salah satu komponen kritis dari mutu pelayanan kesehatan. Banyak kesalahan pelayanan dikaitkan dengan budaya patient safety. Catatan tentang kesalahan pelayanan di berbagai negara menunjukkan angka yang mengkhawatirkan, sementara di Indonesia belum ada catatan resmi. Demikian halnya dengan budaya patient safety dan kesalahan pelayanan di rumah sakit Kota Jambi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui budaya patient safety dan karakteristik kesalahan pelayanan di salah satu rumah sakit di Kota Jambi. Desain penelitian ialah cross sectional dan kualitatif. Populasi dan sampel adalah petugas yang melayani pasien secara langsung di ruang rawat inap rumah sakit yang diteliti (dokter, perawat, dokter gigi, dan bidan) dengan jumlah sampel 191 orang. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara tidak langsung dengan menyebarkan angket yang diadopsi dari kuesioner yang telah distandardisasi oleh Agency for Healthcare Research and Quality dengan penambahan untuk pertanyaan tentang kesalahan pelayanan secara kualitatif. Analisis data dilakukan secara univariat dan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan budaya patient safety secara umum direspons positif hanya 14,7% responden pada tingkat unit dan 26,2% pada tingkat rumah sakit. Variasi kesalahan pelayanan menyangkut disiplin, komunikasi, dan kesalahan teknis yang disebabkan oleh faktor manusia dan kegagalan sistem.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah budaya patient safety di salah satu rumah sakit di kota Jambi kurang baik dan ditemukan berbagai kesalahan pelayanan. Saran kepada pihak manajemen untuk menetapkan kebijakan pelaksanaan standar keselamatan pasien sesegera mungkin.

Patient safety is one of critical component in healthcare quality. There are so many healthcare errors associated to patient safety culture. Healthcare errors in various countries have shown an alarming rate, but there is no formal record of event in Indonesia including in Jambi.
One hundred and ninety one respondent, who served patients directly (phyisicians, nurses, dentists, and midwifes) participated in this survey. Data collected by self administered questionnaire. The standardized questionnaire Agency for Healthcare and Quality used in this survey combined with open ended questions about healthcare error characteristics.
The result is 14,7% of respondent gave a positive response on patient safety culture in the unit level and 26,2% of respondents gave a positive response on hospital level. Variation of healthcare errors found include the discipline, communication, and technical errors caused by human factors and system failure.
Suggestions for the management of the hospital to implement the patient safety standard as soon as possible.
"
Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Jambi, 2011
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The need for health service is basic need . ....."
610 SKJ 19:1 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"This research is conducted to find out and to examine to impact of the regional extension on the health services in the Health Departement of Lamandau regency. ....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dadang Kusnadi
"Kenyamanan, keamanan, dan kepuasan pelayanan pasien merupakan
fenomena pelayanan yang mencerminkan kualitas. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh implementasi kebijakan perubahan sta-
tus kelembagaan rumah sakit terhadap kualitas pelayanan pasien.
Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dan metode explanatory sur-
vey. Metode analisis meliputi regresi linier multipel dengan uji validitas pro-
duct moment pearson, uji reliabilitas teknik alpha cronbach, uji hipotesis
path analysis dan uji statistik (t), serta transformasi data skala likert dengan
alat ukur method of succesive interval. Populasi adalah pegawai rumah
sakit sebanyak 1.072 orang dan sampel sebanyak 92 orang yang diten-
tukan dengan teknik stratified random sampling. Data dikumpulkan dengan
wawancara terstruktur menggunakan kuesioner dan wawancara pasien se-
bagai counter informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi
kebijakan perubahan status kelembagaan rumah sakit secara signifikan
terbukti berpengaruh terhadap kualitas pelayanan pasien sekitar 66,31%
dan faktor lain berpengaruh sebesar (e) 33,69%. Berbagai faktor yang
berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas pelayanan meliputi faktor
komunikasi (0,49%), sumber daya (0,25%), sikap pelaksana (0,32%), dan
struktur birokrasi (0,33%). Faktor lain yang memengaruhi kualitas
pelayanan adalah faktor budaya kerja sebagai norma implementasi kebi-
jakan perubahan status kelembagaan rumah sakit.
Comfort, safety, and satisfacton of patient care is a phenomenon that re-
presents service quality. This research intends to uncover effects on imple-
mentation of the changing of institutional status towards quality of patient
care. Ths research used quantitative research design with explanatory sur-
vey method. Analysis method including multiple linear regression with pear-
son product moment test validity, reliability test techniques and test hy-potheses alpha cronbach path analysis, and testing statistic (t), and also da-
ta transform likert scale which uses method of successive interval tool. The
research population is 1.072 employees and 92 person sample taken by
stratified random sampling. Data collected by structured interview using
questionnaire and patient interviews as counter informan. Results showed
that the implementation of policy change on institutional status of hospital
proven the of significant influence on the quality of patient cares at 66,31%
and other factors influenced (e) 33,69%. Various factors that affect signifi-
cantly positive on quality service including communication factor 12,49%; re-
sources 0,25%; attitude of the implementers 0,32%; and bureaucratic struc-
ture 0,33%. Another concept that influenced of quality care is job behavior
factor as implementation of policy change on institutional status of hospital
norm."
Universitas Padjadjaran, Fakultas Kedokteran, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, 2012
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Sumartini
"Komitmen dokter pada rumah sakit mempengaruhi tingkat kehadiran, produktivitas dan mutu pelayanan di rumah sakit. Waktu dan tenaga yang tidak penuh
diberikan dokter spesialis pada rumah sakit berpengaruh terhadap produktivitas yang kurang optimal. Tujuan penelitian ini menilai hubungan budaya or-
ganisasi, kepuasan kerja dengan komitmen dokter spesialis. Penelitian ini dilakukan pada 35 responden dokter spesialis dengan menggunakan pengukuran
organinizational culture survey Denison, a job satisfaction survey Spector dan organizational commitment Allen & Meyer dengan skala yang dimodifikasi.
Metoda analisis kuantitatif yang digunakan adalah univariat, bivariat dan multivariat. Sumber kepuasan dokter spesialis dengan komitmen yang tinggi adalah
rekan kerja dan pekerjaan. Sumber ketidakpuasan adalah imbalan, promosi, supervisi dan kondisi kerja. Kepuasan kerja berhubungan dengan komitmen,
tetapi budaya organisasi berupa praktek manajemen tidak berhubungan, karena belum terfokus pada keterlibatan, konsistensi, adaptabilitas dan pengha-
yatan misi dokter spesialis. Dokter spesialis berhubungan dengan praktek manajemen yang terfokus pada konsistensi dan kepuasan imbalan. Komitmen
normatif berhubungan dengan praktek manajemen yang fokus pada penghayatan misi dan kepuasan profesi.
Physician?s commitment has significant relationship with their level of attendances, and their productivity in term of services quality, which will leverage the
total quality of hospital . Objectives of this research are: examining the relationship of organization culture toward physician?s commitment; and the relation-
ship of job satisfaction toward the physician?s commitment; the relationship of both organization culture and job satisfaction toward physician?s commitment.
Method: Respondent for this research are 35. Scale of organizational culture survey Denison, scale of job satisfaction survey Spector, and scale of organi-
zational commitment Allen & Meyer are the measurement tools. The analysis quantitative is performed in univariate, bivariate and multivariate. Results : The
physician has been highly committed to RSUD Bekasi. Physician?s?s satisfaction is influent by their type of job and the relationship within their professional
colleagues. Their dissatisfaction can be influent by the lack of benefit and promotion opportunities, and the non-conducive work environment conditions.The
job satisfaction level has significant relationship to organization commitment. Separately, organization commitment does not have significant relate to organ-
ization culture. Organization culture, base on physician opinion, has not yet focus on empowerment; has not consistent in development of work instruction
and implementation; has not adaptive with the change of organization environment; and has a lack of organization?s mission understanding. Physician?s con-
tinuans commitment has a relationship to management practices that focus on consistency and benefit . Physician?s normative commitment has a relation-
ship to management practices that focus on organization mission, and their job satisfaction as a physician."
2009
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Viviyanti Azwar
"Penurunan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil
merupakan penentu bagi kinerja rumah sakit sebagai perusahaan jasa.
Penurunan mutu pelayanan diindikasikan dengan penurunan rata-rata
pelayanan periode tahun 2008-2010 pada instalasi radiologi mencapai
11,29%, laboratorium 5,19%, farmasi 18,5%, instalasi rehabilitasi medik
3,74%, gizi 9,12%, pemulasan jenazah 11,86%, operasi 5,29%, dan hemo-
dialisa 3,62%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peranan soft
skills memoderasi sumber daya organisasi, keterikatan kerja, kinerja
karyawan dalam meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit. Pengukuran
seluruh konstruksi dan indikator penelitian menggunakan kuesioner yang
disebarkan kepada 530 karyawan rumah sakit sebagai tenaga medis
maupun nonmedis yang dijadikan responden. Metode analisis data meng-
gunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan software. Hasil
penelitian menyimpulkan soft skills memoderasi sumber daya organisasi
berperan meningkatkan mutu pelayanan dengan standar koefisien sebesar
0,53. Soft skills memoderasi keterikatan kerja berperan meningkatkan
mutu pelayanan dengan koefisien standardize sebesar 0,62. Soft skills
memoderasi kinerja karyawan berperan meningkatkan mutu pelayanan
dengan standar koefisien sebesar 0,32.
The decline in the quality of service General Hospital Dr. M. Djamil is a de-
terminant for the performance of the Hospital as a service company. Decline
in service quality as indicated by the decline in average service period of
2008-2010 on radiological installations reached 11.29%, laboratory 5.19%,
pharmacy 18.5%, IRM 3.74%, 9.12% nutrition, smear bodies 11.86%, sur-
gery 5.29%, and hemodialysis 3.62%. This study aims to analyze the mo-
derating role of soft skills of organizational resources, work engagement,
employee performance in improving the quality of hospital care.
Measurement of whole constructs and indicators study used questionnaires
Peranan Moderasi Soft Skills dalam Meningkatkan Mutu
Pelayanan Rumah Sakit
Role of Soft Skills Moderation in Improving Quality of Hospital Care
Viviyanti Azwar
distributed to 530 employees at the Hospital as a medical or nonmedical
personnel who serve the respondent. The method of data analysis using
SEM (Structural Equation Modeling) with application software. The research
concludes soft skills moderating role of organizational resources to improve
the quality of service with a standardize coefficient of 0.53. Soft skills mo-
derating role of work engagement to improve the quality of service with a
standardize coefficient of 0.62. Soft skills moderating role of employee per-
formance to improve the quality of service with a standardize coefficient of
0.32."
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Mahwati
"Pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu dapat menyelamatkan perem-
puan dari komplikasi berat dan kematian selama kehamilan, persalinan,
dan pasca persalinan. Faktor sosial, manfaat/kebutuhan yang dirasakan,
serta aksesibilitas ekonomi dan fisik berkontribusi langsung terhadap pe-
manfaatan pelayanan kesehatan ibu. Tujuan penelitian ini adalah menge-
tahui faktor sosial, kebutuhan, serta aksesibilitas ekonomi dan fisik yang
memengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu di Jawa Barat. Data
yang digunakan untuk penelitian adalah data sekunder hasil Riset
Kesehatan Dasar 2010 pada perempuan usia 15 ? 59 tahun yang pernah
menikah. Penelitian ini menggunakan analisis bivariat dan multivariat.
Kedua hasil analisis menegaskan bahwa faktor sosial, kebutuhan yang di-
rasakan, serta aksesibilitas ekonomi dan fisik memiliki hubungan yang sig-
nifikan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal dan persalinan. Model
akhir analisis multivariat regresi logistik menunjukkan bahwa tempat tinggal
merupakan variabel yang paling memengaruhi pemanfaatan kedua bentuk
pelayanan kesehatan ibu. Determinan penting yang lain adalah riwayat
komplikasi, pendapatan keluarga, umur, dan pendidikan ibu. Dalam anali-
sis multivariat, status perempuan bekerja dan pekerjaan suami tidak memi-
liki dampak yang signifikan terhadap kemungkinan perempuan menda-
patkan perawatan antenatal dan pemberian perawatan modern meskipun
variabel suami adalah positif dan sangat terkait dengan variabel dependen.
Utilization of maternal health care services could save severe compli-
cations and death among women during pregnancy, delivery, and after de-
livery. Numerous factors such as social, perceived needs, and economic
and physical accessibility are contributed directly with the use of maternal
health care. The purpose of this study is to investigate the social, perceived
needs, and economic and physical accecibility factors that affect women?s
use of maternal health care in West Java. The data used come from the
2010 Basic Health Research of ever married women 15 ? 59 years old. This
study used two levels of analysis, bivariate and multivariate analysis. Both
analyses confirmed that social, perceived needs, and economic and phy-
sical accessibility factors had a significant relationship with the utilization of
antenatal and modern delivery care. The final model logistics regression
multivariate analysis indicate that the residence?s place remain the most in-
dependent variable affecting both of antenatal and delivery care usage.
Other important determinants are complications history, family income,
mother?s age, and education. In the multivariate analysis, the complications
history have a significant impact on the probability of women obtaining de-
livery care although these variable not associated with the dependent varia-
bles in the bivariate analysis."
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dharma Husada Bandung Jawa Barat, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Simbolon, Demsa
"Prevalensi panjang badan lahir pendek di Indonesia masih tinggi dan menjadi masalah kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh pelbagai faktor secara langsung dan tidak langsung serta berdampak luas dan berkelanjutan dalam siklus kehidupan. Penelitian menggunakan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dengan pendekatan potong lintang bertujuan mengetahui mekanisme hubungan berbagai variabel laten terhadap prevalensi panjang badan lahir pendek. Sampel adalah 497 kabupaten yang diagregat dari data individu, yaitu anak lahir dari ibu berusia 15 hingga 49 tahun dengan kriteria anak kandung dan lahir tunggal. Pemodelan menggunakan Structural Equation Modelling. Kehamilan berisiko tinggi berhubungan positif langsung dengan prevalensi panjang badan lahir pendek (r = 0,279; nilai p = 0,014). Pemanfaatan pelayanan kesehatan berhubungan positif tidak langsung dengan prevalensi panjang badan lahir pendek melalui kehamilan berisiko tinggi (r = 0,135; nilai p = 0,029). Sosial ekonomi tidak berhubungan signifikan dengan prevalensi panjang badan lahir pendek (r = -0,087; nilai p = 0,156), namun akan berhubungan bila melalui mekanisme hubungan pemanfaatan pelayanan kesehatan (r = 0,653; nilai p = 0,0001) dan kehamilan berisiko tinggi (r = 0,759; nilai p = 0,0001). Upaya intervensi perlu difokuskan pada pencegahan kehamilan berisiko tinggi melalui perbaikan status gizi dan kesehatan ibu sejak usia remaja untuk menurunkan prevalensi panjang badan lahir pendek.

The prevalence of short birth length in Indonesia still high and it becomes a public health problem caused by any direct and indirect factors as well as having a wide and sustainable effect in life cycle. The study used Basic health system (Riskesdas) 2013 data with a cross-sectional approach aiming to find out the mechanism of the relation between any latent variables to the short birth length prevalence. Samples were 497 districts aggregated from individual data that were children children born by 15 - 49 year-old mothers with biological children and single birth criteria. The modelling used Structural Equation Modeling. High-risk pregnancy had a direct positive relation with the prevalence of short birth length (r = 0.279; p value= 0.014). The use of health services had an indirect positive relation with short birth length prevalence through high-risk pregnancy (r = 0.135; p value= 0.029). Social economy did not have any significant relation with the prevalence of short birth length (r = -0.087; p value = 0.156), but would be related if through the mechanism of health service use (r = 0.653 ; p value = 0.0001) and high-risk pregnancy (r = 0.759 ; p value = 0.0001). Efforts of intervention need to be focused on prevention of high-risk pregnancy through improvement of nutritional and health status of mothers since teenager in order to reduce short birth length prevalence."
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bengkulu, 2015
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Kegiatan pelayanan ground handling meliputi seluruh pelayanan yang di butuhkan untuk menyambut kedatangan pesawat udara beserta penurunan muatannya,dan/atau mempersiapkan pesawat udara berikut muatannya untuk keberangkatan menujuntujuan selanjutnya,dapat dilaksanakan oleh perusahaan penerbangan dan/atau di berikan kepada perusahaan tersendiri yang independen yang menkhususkan diri untuk menyediakan jasa pelayanan ground handling untuk perusahaan penerbangan."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Kondisi transportasi yang ada di Jakarta pada saat ini cukup memadai dari sisi keterseiaan sarana maupun prasarana serta didukung fasilitas penunjang transportasi yang baik. ..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>