Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7174 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Geneva: Suzanne Hurter, 2004
R 539 INF
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Geneva: Suzanne Hurter, 2004
R 539 INF
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
"The Institute of Nuclear Medicine, founded in 1961, celebrates with this festschrift, its Golden Jubilee. It has been a remarkable 50 years of progress of the radionuclide tracer methodology. From initial, physiology based experimentation, a full independent medical discipline evolved, and with it, a comprehensive clinical service. Diagnosis and treatment with radiotracers have established the basis for nuclear medicine. Technological advances have permeated the field like none other, its multidisciplinary character and its translational research are embedded in the history of the Institute and its success. Recent and latest advances in the field promise a future as bright as has been witnessed and documented in the last 50 years."
Berlin : Springer, 2012
e20426430
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Vienna: International Atomic Energy Agency, 1960
R 621.483025 DIR III
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Vienna: International Atomic Energy Agency, 1964
R 621.483025 DIR V
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Ratiko
"This study proposes a method of optimizing the dry storage design for nuclear-spent fuel from the G.A. Siwabessy research reactor at National Nuclear Energy Agency of Indonesia (BATAN). After several years in a spent fuel pool storage (wet storage), nuclear spent fuel is often moved to dry storage. Some advantages of dry storage compared with wet storage are that there is no generation of liquid waste, no need for a complex and expensive purification system, less corrosion concerns and that dry storage is easier to transport if in the future the storage needs to be sent to the another repository or to the final disposal. In both wet and dry storage, the decay heat of spent fuel must be cooled to a safe temperature to prevent cracking of the spent fuel cladding from where hazardous radioactive nuclides could be released and harm humans and the environment. Three optimization scenarios including the thermal safety single-objective, the economic single-objective and the multi-objective optimizations are obtained. The optimum values of temperature and cost for three optimization scenarios are 317.8K (44.7°C) and 11638.1 US$ for the optimized single-objective thermal safety method, 337.1K (64.0°C) and 6345.2 US$ for the optimized single-objective cost method and 325.1K (52.0°C) and 8037.4 US$ for the optimized multi-objective method, respectively."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2018
UI-IJTECH 9:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arifin Istavara
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi penyimpanan Bahan Bakar Nuklir Bekas (SNF) di Indonesia. Karena keterbatasan ruang pada penyimpanan tipe basah, maka penelitian ini merancang, mensimulasikan, melakukan eksperimen, dan menghitung biaya pembuatan penyimpanan dry cask storage secara simultan. Dalam studi ini, desain dry cask storage dioptimalkan dengan menggunakan dua objective functions secara bersamaan yaitu fungsi keselamatan (yang menggabungkan parameter kekritisan, proteksi radiasi dan penghilangan panas) dan fungsi biaya. Perhitungan optimasi kemudian divalidasi dan dianalisis dengan data eksperimen dari prototipe dry cask storage. Dengan menentukan decision variables dan constraints, kemudian memasukkannya ke dalam Matlab software, diperoleh tiga pilihan hasil optimasi, safety optimized, cost optimized dan multi-objective optimized. Dalam multi-objective optimized, desain penyimpanan kering yang optimal diperoleh untuk radius luar beton dan timbal (Pb) masing-masing sebesar 0,06 m dan 0,51 m. tinggi ventilasi dan lebar masing-masing sebesar 0,15 m dan 0,5 m, dan perbedaan ketinggian ventilasi sebesar 2,43 m. Untuk kelima variabel diatas, nilai optimum temperatur permukaan kanister adalah 66,8 °C dan biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan dry cask storage adalah $147,827. Ketebalan material yang dibutuhkan didapatkan nilai yang paling optimum untuk Pb 0,06 m dan beton 0,51 m, dari validasi menggunakan MicroShield software didapatkan paparan permukaan penyimpanan dry cask sebesar 104,8 mR/jam sehingga masih dalam batas aman dari nilai maksimum yang ditentukan yaitu 160 mR/jam. Demikian pula dari simulasi suhu permukaan tabung menggunakan Ansys Fluent software untuk kelima variabel di atas, nilai suhu permukaan mendekati perhitungan yang persamaannya dimasukkan ke dalam Matlab software. Validasi menggunakan data eksperimen dari prototipe dry cask storage dan juga perhitungan manual diperoleh nilai temperatur yang juga relatif mendekati hasil optimasi, yaitu 45,2 °C untuk temperatur dari eksperimen dan 50.2 °C untuk temperatur perhitungan teori. Hasil nilai optimasi terpilih dengan tetap menjaga keamanan termal menunjukkan bahwa acuan dalam pembuatan desain dengan skala 1:1 dapat menggunakan estimasi untuk keamanan termal T1, untuk jenis SNF Materials Testing Reactor (MTR) dengan umur setelah sepuluh tahun disimpan pada jenis penyimpanan tipe basah.

This research aims to provide a solution for Indonesia's spent nuclear fuel (SNF) storage. Due to the limited storage space in wet type storage, this research designs, simulates, conducts experiments, and calculates the cost of making dry cask storage simultaneously. In this study, the dry storage design was optimized by using two objective functions simultaneously: safety function (which combines criticality parameters, radiation protection and heat removal) and cost function. The optimization calculations were then validated and analyzed with experimental data from the dry cask storage prototype. By determining the decision variables and constraints and then inputting them into the Matlab software, three choices of optimization results are obtained, safety optimized, cost optimized and multi-objective optimized. In multi-objective optimized, the optimum dry storage design is obtained for the concrete outer- and lead (Pb) outer-radius of 0.06 m and 0.51 m respectively. vent-height, -widt by 0.15 m and 0.5 m respectively, and a vent elevation difference of 2.43 m. For the five variables above, the optimum value for the canister surface temperature is 66.8 °C and the cost required to make dry storage is $ 147,827.The required thickness of the material obtained the most optimum value for Pb 0.06 m and concrete 0.51 m, from validation using MicroShield software, it was obtained that the dry cask storage surface exposure was 104.8 mR/h so that it is still within the safe limit of the maximum value specified, which is 160 mR/h. Similarly, from the simulation of canister surface temperature using Ansys Fluent for the five variables above, the surface temperature value is close to the calculation whose equations are inputted into matlab. Validation using experimental data from the dry storage prototype and also manual calculations obtained temperature values which are also relatively close to the optimization results, 45.2 °C for temperature from experiments and 50.2 °C for temperature from manual calculations. The result of the selected optimization value while maintaining thermal safety indicates that reference in making designs with a scale of 1:1 can use the estimate for the thermal safety of T1, for the type of SNF Materials Testing Reactor with age after ten years stored in the wet storage type."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Windhy Dewitasari
"Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian mengapa Korea Utara melakukan pengembangan senjata nuklir periode 2003-2010. Analisa penelitian ini menggunakan teori nuclear deterrence strategy untuk menjelaskan bentuk pengembangan senjata nuklir yang dilakukan sebuah negara dan implementasi pengembangan nuklir untuk memproduksi berbagai senjata nuklir yang ditujukan untuk membangun kekuatan penangkalan nuklir. Imbas dari pengembangan senjata nuklir tersebut, pada akhirnya, tidak hanya bersifat defensif atau penangkalan dalam mempertahankan keamanan nasional saja, juga memiliki kekuatan ofensif, yaitu kekuatan untuk memberikan pengaruh di dalam interaksi antar negara. Analisa penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat eksplanatif, yaitu jenis penelitian yang menjelaskan pola sebab akibat antar dua variabel yang diteliti. Penelitian ini menggambarkan pola interaksi antar dua variabel, yaitu variabel pengembangan senjata dan variabel strategi nuklir sebagai langkah perimbangan kekuatan Korea Utara terhadap Amerika dan aliansinya. Interaksi antar dua variable ini mengindikasikan bahwa terdapat bentuk pengembangan nuklir yang dimulai pada paska keluarnya Korea Utara dari perjanjian NPT (Non Proliferation Treaty) tahun 2003. Paska keluarnya Korea Utara dari NPT, negara tersebut memulai pengembangan nuklirnya untuk menghasilkan berbagai uranium sebagai bahan utama dalam menghasilkan senjata-senjata nuklir. Kepemilikan senjata nuklir ini kemudian menjadi sebuah strategi penangkalan nuklir Korea Utara dalam menghadapi permusuhan dengan Amerika Serikat. Senjata nuklir yang dijadikan sebagai kemampuan penangkalan mengindikasi bentuk strategi penangkalan yang bersifat defensif dan ofensif. Kemampuan defensif Korea Utara terletak pada pembangunan senjata nuklir yang berimplikasi pada pembangunan kredibilitas kekuatan nuklir yang dapat membuat pihak lawan mengurungkan niat untuk melakukan invasi mengingat bentuk serangan balasan atas invasi yang jauh lebih destruktif. Sedangkan kemampuan ofensifnya terletak pada besaran pengaruh dan intimidasi yang dilakukan Korea Utara di dalam interaksi yang dapat mendegradasi dominasi Amerika dan aliansinya dalam konteks perundingan dan diplomasi.

This analysis stands to answer research question which states that why North Korea did the development of nuclear weapons in 2003-2010 period. To do the analysis, this research uses nuclear deterrence strategic theory to explain the development of nuclear weapons done by country and its implementation in producing any weapons which is purposed to create nuclear deterrence strategy. To do such analysis, this research lies on quantitative method which focuses on the interaction between two variables to explain the causality or resiprocal interaction between variables. Empirically, this research is done to figure out about interaction pattern of two variables, namely the development of nuclear and nuclear strategy as the strategy to reach equilibrium power of North Korea toward America and its ally. The interaction between two variables indicate that North Korea begun its nuclear development program in 2003 after its turning out to leave the NPT. After leaving NPT, it started to begin the development of uranium enrichment to create certain nuclear weapons. These nuclear weapons purposed to increase its defensive and ofensive capability are restored as a part of deterrence strategy implemented by North Korea as strategy to face America, South Korea, and Japan. In summary, North Korea defensive capability has great implication to prevent any military invasion attack from its enemy, considering the second strike capability of nuclear attack which can employ great destruction. On the other side, ofensive capability of North Korea can boost up its influence among parties interaction. Its ofensive capability lies on the way of North Korea getting involved in diplomatic activity and negotiation and the degradation of America?s domination to intimidate and influence North Korea."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T29648
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Adriana Kusumawati Arumndalu
"Dipelajari efek temperatur pada persamaan keadaan materi nuklir dan materi neutron pada bintang neutron. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan model nuklir Walecka dengan pendekatan medan rata-rata. Penelitian difokuskan pada studi perubahan massa efektif, energi densitas, energi ikat dan tekanan, terhadap perubahan temperatur.

The temperature effects in the equation of state of nuclear and neutron matter in the neutron star are studied. The calculation are done by using Walecka Nuclear Model within Mean Field Approximation. The investigation focus are the change of effective mass, energy density, binding energy and pressure by increasing temperature.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S28921
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Sudrajat
"ABSTRAK
Terapan teknologi beton pada bidang konstruksi semakin berkembang
disamping karena aspek kemudahan pengerjaan dan nilai ekonomis beton
merupakan nilai tambah. Penggunaan beton sebagai penahan radiasi untuk unit
radiologi, instalasi radio metalurgi ( RMI ) reaktor untuk penelitian dan reaktor
nuklir pembangkit listrik yang berhubungan dengan paparan radiasi.
Beton untuk berbagai tipe telah dipergunakan secara luas sebagai struktur
penahan radiasi untuk peketja dan peralatan terhadap paparan radiasi yang merusak
dan partikel nuklir. Sifat-sifat yang dibutuhkan dari beton penahan radiasi adalah
beton harus memiliki kandungan Hidrogen tinggi untuk menangkap neutron cepat
( fast neutron ), beton harus mempunyai daya tahan terhadap tegangan panas
( thermal stresses ) yang diakibatkan panas dari penangkapan neutron dan
selanjutnya beton harus mempunyai massa yang cukup padat untuk mengatenuasi
sinar gamma. Beton penahan radiasi harus tahan terhadap panas radiasi dari sistem
selama rnasa operasi. Diketahui bahwa kemampuan beton menyerap sinar gamma
proporsional terhadap densitasnya, ketebalan perisai bisa dikurangi bila
dipergunakan beton dengan densitas tinggi. Densitas beton bisa dinaikan dengan
mempergunakan agregat dengan specific gravity tinggi. Material dengan densitas
tinggi tersebut diantaranya adalah : Barit, Hematit, Limonit,Magnetit dan agregat
berat artifisial seperti steelslag, dan srap iron atau iron ore.
Untuk terapan khusus perlu memodifikasi beton densitas tinggi dengan
menambah kandungan Hidro gen dan elemen pendukung yang memiliki penampang
lintang lintasan dengan efektifitas besar ( large effective removal cross section )
dengan tujuan mengatenuasi radiasi neutron dan sinar gamma. Untuk
memperlambat neutron cepat beton harus mengandung material ringan seperti
Hidrogen. Dari komposisi unsur penyusun agregat berat diketahui bahwa densitas
tinggi tidak sebanding dengan kandungan Hidrogen tinggi. Karena hal tersebut di
atas disyaratkan untuk disain fasilitas bangunan nuldir dipenuhi sifa -sifat nuklir
( nuclear properties) dan sifat-sifat fisik dan mekanik ( physical and mechanical
properties ) yang memberikan suatu kinerja tinggi dari penahan radiasi dalam
pengoperasian.
Atenuasi dapat diartikan sebagai kemampuan suatu material untuk
mengurangi intensitas paparan radiasi yang melaluinya. Sebagian radiasi berasal
dari proses fisi, hanya neutron dan foton yang memiliki kemampuan cukup untuk
penetrasi dan mengakibatkan kerusakan biologi terhadap beton yang menjadi
masalah. Untuk kasus neutron, spektrum energi tinggi dihasilkan Iangsung dari
proses fisi dan untuk foton, sumber energi gamma tinggi yang didistribusikan
rnelalui inti dan penahan radiasi sebagai akibat dari energi terikat yang terlepas
ketika neutron diserap oleh inti.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mempelajari karakteristik atenuasi dari
material dan sifat-sifat mekanik yang memenuhi kriteria sebagai material penahan
radiasi seperti ketahanan ( durability ), efektivitas terhadap paparan radiasi dan
ekonomis. Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu altenatif material
penahan radiasi dengan proyeksi pada fasilitas bangunan nuklir.

"
1996
S34634
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>