Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32024 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Al Muhdil Karim
"Abad 21 ditandai dengan lahirnya masyarakat yang memiliki hubungan dekat dengan jaringan mikroelektronika, masyarakat jaringan. Dalam studi ini, peneliti berusaha untuk merumuskan paradigma kepustakawanan jaringan dengan membangun konstruksi ontologi yang tercermin dari teori masyarakat jaringan Manuel Castells. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif studi dokumentasi dengan menggunakan pendekatan filosofis. Peneliti menggunakan pendekatan hermeneutika oleh Hans Georg Gadamer untuk melakukan analisis dan interpretasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik unik dari masyarakat jaringan menjadi poin penting pandangan masyarakat jaringan yang menuntut refleksi tentang kepustakawanan. Temuan penelitian ini adalah pembentukan paradigma alternatif untuk kepustakawanan dalam konteks masyarakat jaringan, untuk melayani kebutuhan informasi masyarakat jaringan.

The 21st Century is marked with the development society that has close relationships with microelectronics network, network society. In this study, researchers sought to formulate a paradigm of network librarianship by building a common ontology which is then reflected by Manuel Castells network society theory. This study used a qualitative method documentation study with philosophical approach. Researchers used hermeunethic approach by Hans Georg
Gadamer to analyze and interpret data. Research results showed that the unique characteristics became an important point of view of the network society that demands reflection on established librarianship. The findings of this research are the formation of an alternative paradigm for librarianship in the context of the network society, in order to serve the information needs of the network society.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T47150
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Kurniawan Sujono
"Globalisasi yang terbawa oleh kapitalisme yang direstrukturisasi, maupun massifnya penggunaan teknologi informasi membawa perubahan bagi masyarakat. Masyarakat bangkit dalam struktur berciri jejaring yang kemudian disebut sebagai network.society. Kebangkitan ini tak dapat dilepaskan dari restructured capitalism, yang dibenahi dengan memanfaatkan teknologi berparadigma informasi. Pilihan yang melahirkan informasionalisme. Teknologi informasi, tak hanya dimanfaatkan kapitalis, namun juga terjadi perembesan (pervasive) pada individu. Pemanfaatan oleh individu ini, mendorong terbentuknya jejaring teknologi informasi. Sebuah keadaan yang membawa pada perubahan multidimensi : bidang ekonomi, politik, sosial maupun budaya.
Pada network society yang berlaku adalah logika jejaring. Di dalamnya terjadi relasi komunikasi yang membentuk budaya baru. Suatu budaya yang tidak membedakan antara realitas dan representasi simbolik. Produksi representasi simbolik menjadi pengganti yang nyata, menembus keterbatasan ruang. Yang virtual bertransformasi menjadi yang real. Ini disebut budaya real virtuality, memaknai virtualitas sebagai yang nyata. Kapitalisme dengan memanfaatkan budaya real virtuality, mampu melebarkan pengaruhnya menembus batasan ruang. Proses berlangsung pada ruang aliran (space of flows), menggantikan ruang tempat (space of places). Ruang membentuk waktu dalam masyarakat, sedangkan aliran (flows) membentuk waktu yang nir-waktu (timeless time). Waktu terhapus dari sistem komunikasi baru : waktu lampau, sekarang dan masa datang, diprogram untuk berinteraksi, dalam pesan yang sama, di waktu yang sama.
Implikasi bangkitnya masyarakat jejaring : jaringan global secara selektif membangkitkan dan mematikan individualitas, perasaan berkelompok, kewilayahan, dan bahkan negara, dalam jejaring. Di dalam masyarakat selalu terdapat hubungan antara yang lokal dengan yang global. Di satu sisi manusia, harus memastikan terpenuhinya syarat tertentu agar tetap berada di dalam jejaring, namun di sisi lain ada kesadaran untuk menampilkan diri sebagai sebuah identitas. Sehingga selalu terdapat kontradiksi hakiki antara the self dengan the net. Network society layaknya putaran arus yang melarutkan setiap aspek kehidupan, meniadakan identitas. Sehingga siapakah subjek dalam masyarakat jejaring ? Dimanakah posisinya?
Dengan menginteraksikan pemikiran-pemikiran Manuel Castells maupun semua keterangan teoretis dan empiris, serta spekulasi filosofis, dapat disimpulkan bahwa subjek dalam masyarakat jejaring adalah project identities : subjek yang awalnya berasal dari resistensi komunal terhadap struktur. Subjek project identity ini memiliki peran yang sangat penting kunci dalam masyarakat jejaring, sebab subjek-lah yang akan menyatukan dan mengokohkan kembali sejarah dan kebebasan masyarakat yang telah digerogoti oleh struktur jejaring.

Globalization brought by restructured capitalism and the massive use of information technology brings society into a radical change. The new society aroused within network characteristics structure that is then referred to as network society. The emergence of society can not be separated from the restructured capitalism, which is addressed by utilizing technology in informational paradigm. Choices that lead into informationalism. Information technology (IT) is not only used by the capitalist, but also infiltrates pervasively in individuals / human. IT utilization by human encouraged the formation of IT network. This condition brings into multidimensional change : in economic, politics, social, and culture.
In network society, network logic takes place. Within networks logic there is new culture formed by communication relationships. A culture that does not distinguish between reality and symbolic representations. Production of symbolic representation becomes a substitute of the real, that could break through the restrictiveness of space. In real virtuality culture, the virtual transformed into the reality ones, in which virtuality has a real meaning. Capitalism by making use of real virtuality culture, enables to widen its influence breaking through the space restrictions. The process takes place in the space of flows, replace the space of places. Space formed time in society, whereas flows formed a non-time (timeless time). Time erased from the new communication systems : past, present and future are programmed to interact, in the same message, at the same time.
Implications of the rise of network society is global network selectively evokes and diminishes individuality, group bonding, regionality, and even state. In society there is always a relationship between local and global. On the human side, a man must ensure the fulfillment of certain requirements in order to remain in the network, but on the other hand there is awareness to present themselves as an identity. So that there is always a fundamental contradiction between the self with the net. Network society is dissolving every aspect of life, negating identity.
So who is the subject in the network society? Where is his position? Encountering and synthesizing Manuel Castells thoughts, related theoretical, empirical, and philosophical speculation, it can concluded that the subjects in the network society is project identity: subjects who originally came from communal resistance to the structure. The subject of project identity has a very important role in the network society, because the subject was the one who would unify and strengthen the history and civil liberties that have been eroded by the network structure.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
D1401
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis kolaborasi kepakaran peneliti pada jurnal ilmiah LIPI bidang informatika dan kebumian dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kolaborasi peneliti, dan menganalisa kepakaran setiap peneliti yang ada pada Jurnal Inkom dan Jurnal Riset Geologi & Pertambangan tahun 2011. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik bibliometrik untuk menghitung tingkat kolaborasi menggunakan rumus Subramanyam. Metode pengumpulan data dilakukan secara menganalisis dokumen dengan cara pemeriksaan dan pencatatan sistematis terhadap objek penelitian. Dimulai dengan mencatat nama penulis secara individu maupun yang berkolaborasi bersama ko-penulis, kemudian mencatat kepakaran setiap peneliti pada artikel kedua jurnal tersebut melalui website sistem informasi direktori kepakaran (web.pdii.lipi.go.id/sidik). Hasil dari penelitian ini adalah tingkat kolaborasi dari kedua jurnal ilmiah LIPI cukup tinggi yaitu Jurnal Inkom tahun 2011 diangka C = 76,47%, dan jurnal Riset Geologi & Pertambangan diangka C = 66,66% yang berarti karya ilmiah secara kolaborasi pada kedua jurnal ilmiah LIPI bidang informatika dan kebumian lebih tinggi dibandingkan secara individu. Hasil analisis tentang kepakaran, kolaborasi multidisiplin pun lebih mendominasi dalam penelitian kolaborasi di kedua jurnal ilmiah LIPI dibidang informatika dan kebumian tahun 2011. Maka dari itu H1 = Tingkat kolaborasi peneliti pada jurnal ilmiah LIPI tahun 2011 bidang informatika dan kebumian yang tinggi karena dibutuhkan kepakaran peneliti multidisiplin atau lebih dari satu bidang dapat diterima"
Jakarta: Pusat Jasa perpustakaan dan Informasi Perpusnas RI, 2014
020 VIS
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Palembang: UPT Perpustakaan Universitas Sriwijaya,
020 JKDMM
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Yafi Sayyaf
"Tulisan ini berisikan penelitian yang bertujuan untuk melihat, mengargumentasikan, dan mendemostrasikan relasi dan implikasi antara masyarakat jejaring, identitas proyeksi, dan fenomena pascakebenaran (post-truth). Penelitian ini menggunakan teori masyarakat jejaring (network society) Manuel Castells sebagai landasan teori utama. Fenomena pascakebenaran yang dibahas pada tulisan ini terfokus pada gelembung penapis informasi (filter bubble) dan problem validitas informasi. Penelitian ini menggunakan metode analitis kritis untuk menelaah implikasi yang ditimbulkan dari relasi antara masyarakat jejaring, identitas proyeksi, dan fenomena pascakebenaran. Terjadi degradasi kepercayaan terhadap institusi sumber kebenaran yang objektif. Peneliti melihat bahwa identitas proyeksi masyarakat jejaring sering kali memproduksi, menyebarkan. Dan menerima informasi yang subjektif terhadap kelompok atau identitasnya. Oleh karena itu, menghasilkan subjektivitas informasi dan hilangnya validitas informasi yang berada dalam masyarakat jejaring. Hal ini terjadi karena sistem informasi yang terfragmentasi dalam gelembung algoritma internet. Dengan demikian identitas proyeksi dan fenomena pascakebenaran, khususnya gelembung penapis informasi, berimplikasi pada bias validitas informasi yang objektif.

This paper contains research that aims to see, argue for, and demonstrate the relationships and implications between networked societies, projected identities, and post-truth phenomena. This study uses Manuel Castells' theory of network society as its main theoretical basis. The post-truth phenomenon discussed in this paper focuses on filter bubbles and the problem of information validity. This study uses critical analytical methods to examine the implications arising from the relationship between networked societies, projected identities, and post-truth phenomena. There is a degradation of trust in the institution of an objective source of truth. Researchers see that the projected identity of network society often produces and disseminates And receive subjective information about the group's identity. Therefore, it results in the subjectivity of information and the loss of validity of information that resides in a networked society. This happens because information systems are fragmented in internet algorithm bubbles. Thus, identity projection and post-truth phenomena, especially information filter bubbles, have implications for objective information validity biases."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sutarno NS
Jakarta: Sagung Seto, 2006
021.2 SUT p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fadiah Arsyada
"ABSTRACT
Penelitian ini membahas representasi atau gambaran kepustakawanan yang dikaitkan dengan lima poin hukum kepustawanan dari S.R. Ranganathan dalam film pendek The Fantastic Flying Books of Mr. Morris Lessmore karya William Joyce pada tahun 2012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi makna kepustakawanan melalui hukum kepustakawanan Ranganathan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode kualitatif dengan pendekatan semiotik sintagmatik-paradigmatik Roland Barthes melalui analisis alur, tokoh, dan latar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hukum kepustakawanan Ranganathan tergambar dalam cerita fantasi ini melalui gambaran kegiatan yang dilakukan tokoh utama dalam film pendek.

ABSTRACT
This study discusses the representation of librarianship that associated with five points of librarianship laws by S.R Ranganathan in The Fantastic Flying Books of Mr. Morris Lessmore short film by William Joyce in 2012. The purpose of this thesis is to identify the meaning of librarianship through Ranganathan librarianship laws. This study is using the qualitative method with Roland Barthes rsquo syntagmatic paradigmatic semiotic approach to analyzing plot, character, and settings. The result of this thesis shows that Ranganathan librarianship laws are portrayed in this fantasy story through the representation of activities that carried out by the main character in the short film."
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi (jaringan) telah memberikan kemudahan dan solusi bagi perpustakaan dan institusi kebudayaan lain dalam menyediakan akses koleksi pusaka budaya yang ada dalam repositori."
020 VIS 8:2 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Sagung Seto, 2020
020.2 EJO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
San Fancisco: Gale Asia Cengage Learning, 2013
020 BIB
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>