Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 65685 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Soh, Byungkuk
"Kajian ini ditujukan untuk menemukan pemahaman perkembangan kesadaran nasional bangsa Melayu dalam mencapai kemerdekaan bangsa Melayu. Di dalamnya dikaji muncul dan berkembangnya kelompok-kelompok intelektual baru Melayu yang memiliki daya desak di balik perkembangan pergerakan kemerdekaan Melayu. Tahun 1920-an dianggap sebagai awal perkembangan kesadaran nasional bangsa Melayu. Dalam periode itu kelompok sosial baru, yaitu kaum agamawan terdidik, intelektual terdidik Melayu, dan intelektual terdidik Inggris, muncul di luar hierarki Melayu tradisional dan mulai menampilkan cita-cita sosiopolitis yang berdampak besar pada pembentukan bangsa Malaya, yang kemudian menjadi Malaysia, hingga bergerak terus ke tahun 1948."
University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2005
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Sri Poerbasari
"This article proposes to investigate how Gandhi developed the idea of humanistic nationalism and what the component of this idea is. Using the historical and political approaches, the investigation shows that Gandhian?s nationalism reveals the relationship between religious aspiration, political ethic and the ideal economic and political institutions.
Chronologically, this study describes Gandhi?s leaderships in South Africa (1893-1914) and India (1915-1948), the basic orientation of Gandhi?s thought and lastly explains the concept of humanistic nationalism. Briefly, the components of humanistic nationalism are the ideas of Hind Swaraj, Nation, Sarvodaya, Khadi Economic, Ramrajya and Panchayat Raj. Behind all those concepts is Ahimsa, the principle of no harm which emphasizes and teaches about love and non-violence. Both attributes are used as weapons by Gandhi?s Satyagraha movement. Ahimsa is also the core of Gandhian political ethic and lies on his ideal economic and political institutions. By this moral effect of Ahimsa, we could easily identify Gandhi?s nationalism with the unique character called humanistic."
University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2007
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Abdullah
Singapore: ISEAS ublishing, 2009
321.859 8 TAU i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Mediarta
"ABSTRAK
Partai Sosialis Indonesia (PSI) dibentuk pada tahun 1948 sebagai usaha penyelamatan kelompok Sjahrir dari kecenderungan pengaruh dogmatisme-komunis, kekerasan politik dalam tubuh partai dan menguatnya pengaruh polarisasi kekuatan utama politik internasional di Partai Sosialis. Umumnya para pendiri itu adalah orang-orang yang telah aktif atau direkrut sebagai kader sejak masa Pendidikan Nasional Indonesia tahun 1930-an dan masa Pendudukan Jepang oleh Sjahrir dan orang-orang sekelilingnya.
PSI melakukan rekrutmen anggota partai dengan seleksi ketat. Kursus-kursus partai dilakukan dengan cara yang tertutup. Seorang calon anggota hanya dapat mengikuti proses rekrutmen bila mempunyai rekomendasi dari anggota penuh partai. Orientasi kader sebagai strategi partai dilakukan untuk mencapai suatu taraf kemampuan yang harus dimiliki oleh anggota partai. Kekuatan intelektual seperti sikap rasional dalam argumentasi (force by the best argument), terbuka pada perkembangan ilmu pengetahuan, ketajaman analisa dan karakter independen merupakan kemampuan yang tercermin dari anggota PSI. Label sebagai intelektual dalam diri mereka seringkali membuat mereka dapat melintasi batas-batas politik kekuasaan.
Di tengah banyaknya partai yang berorientasi membangun dirinya sebagai partai massa, strategi yang berorientasi pada kader adalah sesuatu yang cerdas. Akan tetapi bukan tanpa resiko. Hal itu tetap dijalani oleh PSI walau kemudian harus menderita kekalahan pada pemilu 1955.

"
2001
S12153
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Legge, John D.
Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall, 1964
320 LEG i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tangkilisan, Yuda Benharry
"ABSTRAK
Peneliitian ini berupaya mengangkat suatu fragmen dari gambaran utuh revolusi Indonesia tentang gambaran dan dinamika beberapa tokoh Indonesia yang terkemuka pada masa itu, yakni Sukarno dan Hatta, Syahrir dan Tan Malaka beserta kelompok pendukunq masing-masing dalam proses-proses yang rajut merajut di saputar perjuangan kemerdehaan RI. Struktur elite politik pada masa revolusi memiliki karakteristik huhunqan yang khas dan mereflekaikan
kematangan dan kesiapan mereka untuk membangun auatu negara dan bangsa yang merdeka.
Gejolak politik internal yang timbul di seputar situaai politik Republik Indonaia pada maaa awal kemerdehean merupakan refleksi pertarungan qaqasan kenegaraan mereka. Bahwasanya mereka memperjuanqkan Republik yang sama, namun dengan Cara yang berbeda, Suatu latar belakanq dan tradisi politik, ala barat, yang mengikat mereka semua dan yang mewarnai persepsi masing-masing terhadap perkemhangan yang sedang berlangsung di sekitar mereka,
pemikiran dan gagasan mereka yang telah mendapat pengakuan secara nasional diharapkan dapat ditandinqi uloh ganerasi setelah mereka. Indonesia yang kini tengah giat membangun memerlukan pemikir, politik dan neqarawan antara mereka"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah Dahana
Depok: Faculty of Humanities University of Indonesia, 2000
Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfikar Ghazali
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989
959.8 ZUL s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>