Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11668 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Rachmat
"Saat ini, perilaku merokok semakin merata, bukan hanya perilaku orang de-
wasa, tetapi juga telah menjadi gaya hidup para remaja. Penelitian ini ber-
tujuan menilai hubungan antara tingkat pengetahuan, interaksi kelompok
sebaya, interaksi keluarga, iklan rokok, dan sikap dengan perilaku merokok
remaja di kota Makassar. Penelitian ini menggunakan desain studi obser-
vasional cross sectional. Teknik sampling menggunakan multistage random
sampling dengan jumlah sampel 471 responden. Data dianalisis dengan uji
kai kuadrat, koefisien phi (f) dengan α = 0,05. Responden perokok sekitar
25,3%, sementara responden yang berpengetahuan rendah 16,6%, ber-
interaksi negatif dengan kelompok sebaya 24,2%, berinteraksi negatif de-
ngan keluarga 47,8%, respons negatif iklan rokok 4,9%, dan sikap negatif
3,4%. Uji kai kuadrat menunjukkan ada hubungan antara interaksi kelom-
pok sebaya (nilai p = 0,000), interaksi keluarga (nilai p = 0,010), iklan rokok
(nilai p = 0,000), dan sikap merokok (nilai p = 0,001) dengan perilaku
merokok remaja. Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan
perilaku merokok remaja (nilai p = 0,056). Kelompok sebaya dan iklan rokok
berpengaruh paling bermakna pada perilaku merokok remaja. Sekolah
perlu dilibatkan lebih intensif pada upaya pencegahan dan intervensi peri-
laku merokok pada anak dan remaja.
Nowadays, Smoking not only the behavior of adults, but it has become a
way of life for most of teenagers. The study aimed to analyze the correla-
tion between knowledge, peer group interaction, family interaction, cigarette
advertisement, and attitude of smoking between smoking behavior among
teenagers in Makassar city. Observational cross sectional study was per-
formed in this study. There were 471 respondents selected by applying
multistage random sampling. Data was analyzed with chi square test, phi
coefficient (f) with α = 0.05. Number of smokers were 25.3% of respon-
dents, meanwhile, low knowledge of respondents were 16.6%, a negative
interaction within a peer group of 24.2%, a negative interaction with family
47.8%, the negative response to cigarette advertising 4.9%, and a negative
attitude 3.4%. Chi square test showed there was a correlation between
peer group interaction (p value = 0.000), family interaction (p value = 0.010),
cigarette advertisement (p value = 0.000), and smoking attitude (p value =
0,001), and smoking behavior of the teenagers. However, no correlation
between the level of knowledge (p value = 0.056) and smoking behavior
among the teenagers. Peer group and cigarette advertisement most signif-
icant affect smoking behavior of teenagers. It is recommended that schools
need to be involved to provide prevention and intervention on smoking
behavior of teenagers are more intensive."
Universitas Hasanuddin, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Bagian Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adhitya Mardhika Saputra
"Perkembangan perokok di kalangan anak-anak dan remaja semakin
meningkat, baik secara kuantitas maupun kualitas. Data Global Youth
Tobacco Survey terakhir di tahun 2009, menunjukkan 20,3% anak sekolah
13 _ 15 tahun merokok. Perokok pemula usia 10 _ 14 tahun naik 2 kali
lipat dalam 10 tahun terakhir dari 9,5% pada tahun 2001 menjadi 17,5% pa-
da tahun 2010. Angka perokok pada usia remaja yang tinggi meningkatkan
risiko penyakit. Berdasarkan penelitian, para perokok yang terus merokok
dalam jangka panjang memiliki risiko kematian tiga kali lebih tinggi daripada
mereka yang bukan perokok. Individu mulai merokok disebabkan oleh pe-
ngaruh lingkungan sosial, seperti teman-teman, orang tua, dan media se-
hingga diperlukan suatu konseling terhadap remaja, salah satu metode kon-
seling dengan pendekatan model transteoritik. Dalam beberapa kajian, ter-
bukti model transteoritik efektif dalam mengubah perilaku merokok pada re-
maja. Berdasarkan kajian tersebut, diharapkan para konselor dalam mem-
berikan konseling hendaknya memperhatikan kesiapan klien dalam meng-
ubah perilaku hidupnya (aktivitas fisik) sesuai dengan tahap-tahapan yang
ada dalam model transteoritik.
The quantitiy and quality of smoking habits in adolescents are rising, steadi-
ly. According to Data Global Youth Tobacco Survey in 2009, showed 20.3%
of school children 13 _ 15 years were smoking. A beginner smokers aged
10 _ 14 years increased 2-fold in the last 10 years from 9.5% in 2001 to
17.5% in 2010. High number of smokers in adolescence will increase the
risk of disease. Based on studies, smokers who keep smoking in the long
term would face the possibility of death three times higher than nonsmokers.
People started to smoke because the influence of the social environment
such as friends, parents, and the media thus needed a counseling to
adolescents that is one with the approaches of counseling methods trans-
theoritical model (TTM).Transtheoritical models in several studies proved
Konseling Model Transteoritik dalam Perubahan
Perilaku Merokok pada Remaja
Counseling with the Transtheoritical Model in Changing Smoking
Behavioral among Adolescents
Adhitya Mardhika Saputra, Noni Mardeka Sary
effective in changing smoking behavior in adolescents. Based on the study
isexpected to provide counselors should keep in readiness counseling
clients in behavioral change his life (physical activity), it has been doing
according to the stages in the transtheoritical model."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Sundari
"Jumlah perokok dan jumlah rokok yang dikonsumsi mengalami peningkatan
dari waktu ke waktu. Rokok dapat memengaruhi trombosit yang dapat
menyebabkan gangguan kardiovaskular. Penelitian ini merupakan penelitian
potong lintang yang bertujuan untuk menganalisis lama merokok dan
jumlah rokok yang dikonsumsi terhadap jumlah trombosit, mean platelet
volume (MPV), platelet distribution width (PDW), platelet crit (PCT), dan
platelet large cell ratio (PLCR). Penelitian dilakukan di Pabrik Garmen
Cimahi pada tahun 2014 yang diikuti oleh 31 laki-laki perokok aktif berusia
19 - 50 (32,97 + 10,28) tahun, 70,9% di antaranya sebagai perokok sedang.
Analisis data dilakukan secara deskriptif, uji normalitas Shapiro-Wilk, dan uji
korelasi Spearman?s rho. Peserta telah merokok selama minimal dan maksimal
dengan rata-rata (+ SB), yaitu 3 - 25 tahun (10,48 + 6,33) dan konsumsi
rokok sebanyak 5 - 25 batang per hari (13,10 + 4,99). Jumlah trombosit
171 - 422 (280,9 + 56,2) x 10^3 sel/mm3, MPV 8,8 - 13,6 (10,14 + 0,93)
fL, PDW 8,7 - 13,8 (10,27 + 1,22) fL, PLCR 14,4 - 38,8% (24,91 + 5,46), dan
PCT 0,1 - 0,4%(0,28 + 0,06). Sebaran ukuran trombosit ditemukan normal,
namun dengan ukuran besar sesuai nilai MPV dan PLCR yang tinggi. PCT
normal berkorelasi sangat kuat dengan jumlah trombosit. Jumlah batang
rokok yang dikonsumsi berkorelasi lemah dengan lamanya merokok. Lama
merokok dan jumlah rokok yang dikonsumsi berkorelasi negatif dengan
jumlah trombosit, MPV, PDW maupun PLCR.
Number of smokers and cigarette consumption are increasing from time to
time. Cigarettes influence thrombocytes which may cause cardiovascular
disorder. This study was a cross sectional study aiming to analyze smoking
period and cigarette consumption number toward the number of thrombocytes,
MPV, PDW, PCT and PLCR. This study was conducted at Cimahi
Garment Factory in 2014 participated by 31 active male smokers in age of
19 - 50 (32,97+10,28) years old in which 70,9% of them were medium
smokers. Data analysis was conducted descriptively, using Shapiro-Wilk
normality test and Spearman?s rho correlation test. Participants had been
smoking for the minimum and maximum 3 - 25 (10.48 + 6.33) years and 5 -
25 (13.10 + 4.99) cigarettes in average per day. The number of thrombocytes
was worth 171 - 422 (280,9 + 56,2)x10^3 cells/mm3, MPV 8.8 - 13.6
(10.14 + 0.93) fL, PDW 8.7 - 13.8 (10.27+ 1.22) fL, PLCR 14.4 - 38.8%
(24.91 + 5.46) and PCT 0.1 - 0.4% (0.28 + 0.06). PDW was found normal
with the giant shape in accordance with the high MPV and PLCR value. PCT
was normal correlated strongly with thrombocyte number. The cigarette consumption
number had a weak correlation with the smoking period. The
smoking period and the cigarette consumption number had a negative correlation
with the number of thrombocytes, MPV, PDW and PLCR."
Universitas Jenderal Achmad Yani, Fakultas Kedokteran, Program Studi Pendidikan Dokter Laboratorium Patologi, 2015
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rosdarni
"Perilaku seksual pranikah yang tinggi pada remaja disebabkan oleh faktor
personal seperti pengetahuan kesehatan seksual, Infeksi Menular Seksual
(IMS) dan HIV / AIDS, sikap terhadap seksualitas, harga diri dan efikasi diri.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor personal seperti
pengetahuan tentang kesehatan seksual, IMS dan HIV / AIDS, sikap, harga
diri dan efikasi diri terhadap perilaku seksual pranikah pada remaja di
Kota Kendari yang diukur melalui kuesioner dan wawancara mendalam.
Desain penelitian adalah studi potong lintang dengan jumlah sampel 200 remaja
yang berasal dari empat sekolah negeri di Kota Kendari mulai dari
Agustus sampai dengan Oktober 2014. Analisis regresi logistik menunjukan
bahwa remaja yang memiliki pengetahuan yang rendah tentang kesehatan
seksual, IMS dan HIV / AIDS berisiko sebesar 4,28 kali, sikap permisif terhadap
seksualitas berisiko 5 kali, harga diri rendah berisiko sebesar 3,3 kali
dan efikasi diri rendah sebesar 2,5 kali untuk melakukan perilaku seksual
pranikah berisiko. Analisis kualitatif menunjukan variabel sikap sebagai faktor
yang memberikan risiko terbesar di dalam berperilaku seksual pranikah
yang berisiko pada remaja.
High premarital sexual behavior among teenagers are caused by personal
factors, such as health sexual knowledge, Sexually Transmitted Infections
(STIs) and HIV / AIDS, attitudes towards sexuality, self-esteem and self-efficacy.
This study aimed to find out the influence of personal factor to premarital
sexual behavior among teenagers in the Kendari City as assessed
through questionnaires and in-depth interviews.The study design was
cross-sectional study with a sample of 200 adolescents from four public
schools in Kendari City from August to October 2015. Logistic regression
analysis showed teenagers having lack of knowledge of sexual health, STIs
and HIV / AIDS had 4.28 times risk having permissive attitude toward sexuality
had 5 times risk, having low self-esteem had 3.3 times risk and having
low self-efficacy had 2.5 times to perform premarital sexual behavior.
Qualitative analysis showed that attitude variable was the factor giving the
biggest risk in risky premarital sexual behavior among teenagers."
Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, Fakultas Kedokteran, Magister Kesehatan Ibu dan Anak-Kesehatan Reproduksi, 2015
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mowen
Jakarta: Erlangga, 2002
658.834 2 Mow p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Manurung, Suryani
"Rumah sakit berupaya menciptakan mutu pelayanan yang terbaik sebagai salah satu faktor penentu citra di masyarakat. Perilaku caring perawat merupakan salah satu indikator mutu pelayanan yang diterima oleh masyarakat.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi persepsi pasien terhadap perilaku caring perawat di Rumah Sakit Ichsan Medical Centre Bintaro dengan desain potong lintang. Populasi adalah pasien rawat inap dengan pengambilan sampel random sampling sebesar 93. Data dianalisis dengan univariat sampai bivariat dengan analisis kai kuadrat.
Hasil penelitian menunjukkan faktor yang berhubungan dengan persepsi pasien yang menjalani perawatan di rawat inap Rumah Sakit Ichsan Medical Centre Bintaro adalah kebutuhan caring (nilai p = 0,001) dan perilaku caring perawat (nilai p = 0,006). Terpenuhinya kebutuhan caring dan perbaikan perilaku caring perawat akan menjadikan persepsi pasien menjadi positif selama rawat inap.

The hospital strives to create the best quality of service as a determining factor for the image in society. Nurse caring behavior is one indicator of the quality of service received by the public.
The purpose of this study was to determine the factors that influence patient perception to nurse caring behaviors in Ichsan Medical Centre Hospital Bintaro with cross sectional design. The population was inpatients with sampling random sampling of 93. Data were analyzed by univariate and bivariate by chi-square analysis.
The results showed that associated factors with the perception of patients undergoing inpatient treatment at Ichsan Medical Centre Hospital Bintaro is caring needs (p value = 0.001) and the nurse caring behaviors (p value = 0.006). The fulfillment needs of caring and repair will make the nurse caring behaviors the perception become positive patients during hospitalization.
"
Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Jakarta I, 2013
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Karolus Ngambut
"Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan faktor lingkungan dan
perilaku masyarakat tentang malaria di Kecamatan Kupang Timur
Kabupaten Kupang. Dengan desain studi potong lintang, populasi peneli-
tian adalah seluruh rumah tangga di Kecamatan Kupang Timur dengan
metode simple random sampling dan diperoleh 185 rumah tangga yang di-
jadikan sampel. Hasil penelitian menunjukkan prevalens malaria klinis
adalah 108 (14,4%) pada satu tahun terakhir. Gambaran faktor lingkungan
rumah penderita malaria yaitu dinding rumah terbuat dari bebak dan papan
masing-masing 43,6% dan 7,9%. Selain itu, atap rumah terbuat dari alang-
alang atau daun lontar (21,1%). Sementara letak rumah dekat dengan bred-
ing places nyamuk anopheles, yaitu sawah dan lagoon sebanyak (84%).
Gambaran perilaku masyarakat dalam mencegah menceggah malaria me-
nunjukkan 5,7% masyarakat tidak melakukan apapun untuk melindungi diri
dari gigitan nyamuk. Sebanyak 74,4% masyarakat kadang-kadang meng-
gunakan kelambu. Dalam hal perilaku pencarian pengobatan, sebanyak
49% masyarakat menggunakan obat tradisional, membeli obat di warung
terdekat dan ada yang tidak melakukan apapun. Selain itu, sebagian besar
penderita mencari pertolongan kepada tenaga kesehatan setelah lebih dari
empat hari mendapat gejala. Disimpulkan bahwa kondisi fisik rumah dan
lingkungan sekitar rumah serta perilaku berisiko masyarakat merupakan
faktor determinan penting terjadinya terjadi malaria di wilayah Kabupaten
Kupang. Disarankan upaya preventif dengan perbaikan lingkungan rumah
dan promotif untuk perubahan perilaku perlu di perhatikan secara serius.
The aims of this research was to identify the environment factors and
the behavior factors related to the malaria in the. Using cross-sectional
study design, the population was all households in the Kecamatan Kupang
Timur Kabupaten Kupang. Used a simple random quota sampling method,
the number of 185 households were as a respondents. The results showed
the malaria prevalence was 108 (14.4%) in the past year. The environment
a condition which were consists of the homes of people with malaria were
made of bebak and boards 43.6% and 7.9% respectively. Besides that, the
Roofs house were made of palm leaves (21.1%). The location of the res-
pondent?s house was close to the breeding places which is rice fields and
lagoon are 155 (84%). In terms of the community behavior in control mala-
ria showed 5.7% of the community was not did anything to protect them-
selves from mosquito bites and 74.4% occasional community used mos-
quito nets have been distributed. Whereas in the case of treatment-seeking
behavior shows 49% people used a traditional medicine, bought drugs at a
nearby shop and there was not do anything. In addition, most of the mala-
ria suferer looked after the health care after more than four days have symp-
toms. We concluded that the physical and the environment factors as well
as behavior is an important determinant factors of malaria in Kupang.
Recommended preventive efforts with environmental improvements to the
house and promotif for behavior change is important."
Bidang Kajian Kesehatan Lingkungan Pusat Studi Kesehatan Poltekkes Kementerian Kesehatan Kupang, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Farhan
"Saat ini, manusia semakin mudah mendapatkan informasi yang diinginkannya. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui internet. Berdasarkan data yang ada, dapat dikatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang dapat mengakses e-book melalui internet. Akan tetapi, penjualan e-book di Indonesia masih belum tinggi dikarenakan selera masyarakat Indonesia dalam memilih bentuk buku. Hal tersebut menyebabkan masyarakat Indonesia lebih memilih membaca buku di perpustakaan atau toko buku. Dengan demikian, toko buku harus memilih lokasi yang dianggapnya strategis. Salah satu lokasi yang dipilih oleh toko buku yaitu di dalam mal. Wilayah penelitian ini yaitu TMbookstore di dalam Depok Town Square dan Gunung Agung di dalam Margocity. Metode penelitian ini yaitu metode kualitatif. Metode pemilihan informan yang digunakan yaitu metode accidental sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, pengunduhan data spasial, dan studi literatur. Metode pengolahan data yang digunakan yaitu pengolahan data spasial dan pengolahan data kualitatif. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis spasial dan analisis kualitatif. Pendekatan yang digunakan untuk menghasilkan kesimpulan penelitian yaitu penalaran induktif. Kesimpulan penelitian ini yaitu karakteristik tempat toko buku memiliki persamaan dan perbedaan satu sama lain serta memengaruhi pola perilaku keruangan pengunjung toko buku. Pola perilaku keruangan pengunjung toko buku juga dipengaruhi oleh karakteristik demografisnya.
Nowadays, it is easier for humans to get the information they want. This information can be obtained via the internet. Based on existing data, it can be said that Indonesia is a country that can access e-books via the internet. However, e-book sales in Indonesia are still not high due to the taste of the Indonesian people in choosing the form of a book. This causes Indonesian people to prefer reading books in libraries or bookstores. Thus, the bookstore must choose a location that it considers strategic. One of the locations chosen by the bookstore is inside the mall. The research areas are TMbookstore in Depok Town Square and Mount Agung in Margocity. This research method is a qualitative method. The method of selecting informants used is the accidental sampling method. The data collection methods used were observation, interview, documentation, spatial data download, and literature study. The data processing method used is spatial data processing and qualitative data processing. The data analysis method used is spatial analysis and qualitative analysis. The approach used to produce research conclusions is inductive reasoning. The conclusion of this study is that the characteristics of the bookstore places have similarities and differences from one another and affect the spatial behavior patterns of bookstore visitors. The spatial behavior pattern of bookstore visitors is also influenced by their demographic characteristics."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>