Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94343 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hutabarat, Caroline M.P.
"Peluncuran Kartu Jakarta Sehat (KJS) pada bulan November 2012 mengakibatkan jumlah kunjungan pasien yang melonjak drastis di fasilitas kesehatan, khususnya rumah sakit, baik itu rumah sakit pemerintah pusat, rumah sakit pemerintahdaerah maupun rumah sakit swasta yang berkomitmen dengan Pemerintah Daerah Jakarta. KJS memberikan kemudahan akses layanan kesehatan agar pasien dapat berobat secara gratis. Namun persoalan yang muncul kemudian adalah pasien harus mengantre lama di loket pendaftaran, ruang pemeriksaan, maupun ruang pengambilan obat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor sosial budaya, pribadi, dan psikologis dengan kepuasan pasien pengguna KJS pada 110 responden di Unit Rawat Jalan RSU UKI, dan telah dilaksanakan pada bulan Maret 2013. Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan potong lintang.
Hasil penelitian menunjukkan kepuasan pasien KJS sebesar 40,9%. Akses ke rumah sakit, motivasi, informasi baik dan informasi tidak baik berhubungan signifikan dengan kepuasan pasien KJS, tetapi motivasi adalah hal yang paling dominan berhubungan. Selain itu, kepuasan pasien KJS juga berhubungan bermakna dengan pemanfaatan kembali layanan dan minat merekomendasikan layanan pada orang lain.

Jakarta Health Card (JHC) was launched on November 2012, followed by sudden increase number of patient in any hospital accordingly. Jakarta Health Card ease the patient to afford health care without payment.
We conducted study on the relation among socio-culture, demographic characteristics, and psychology factors toward patient satisfaction in using JHC. The study subjects were 110 outpatient of UKI Hospital, with study design descriptive quantitative with cross sectional approach.
The result showed 40,9% of the patients were satisfied with the hospital service. Factors such as hospital access, motivation, good information and bad information were Kepuasan Pasien Pengguna Kartu Jakarta Sehat di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Patient Satisfaction of Jakarta Health Card Users in Hospital Outpatient Caroline MP Hutabarat* Agustin Kusumayati** Gilbert WS Simanjuntak*** associated with patient satisfaction significantly, and motivation was the dominant factor. Besides, patient satisfaction also has significant correlation with revisiting/reusing and recommendation of the hospital to other patients.
"
Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, 2013
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Haffizzurrachman Syarief
"Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh dan besaran berbagai variabel
kesehatan dan kualitas kehidupan kerja terhadap kinerja perawat di Rumah
Sakit Umum (RSU) Tangerang. Variabel kesehatan tersebut meliputi
sejarah kesehatan keluarga, lingkungan kehidupan, perilaku gaya hidup,
dan status kesehatan perawat. Desain penelitian yang digunakan pada
penelitian ini adalah desain potong lintang. Data dianalisis dengan
pendekatan Structural Equation Model (SEM) menggunakan software
Smart-PLS. Populasi yang diamati adalah perawat yang bertugas di semua
pelayanan RSU Tangerang dengan 250 perawat terpilih sebagai sampel
yang dilakukan secara multistage random sampling. Hasil analisis
menunjukkan bahwa kinerja perawat di RSU Tangerang dipengaruhi oleh
semua variabel, yang berarti model teoritis yang diusulkan pada penelitian
ini dapat digunakan sebagai variabel prediktor. Pada model, variabel
kualitas kehidupan kerja perawat merupakan variabel prediktor terbesar
yang memengaruhi kinerja perawat. Dengan demikian, variabel kinerja
perawat dipengaruhi oleh banyak variabel dengan pengaruh yang relatif
kecil (6,16%). Intervensi terhadap semua variabel yang ditawarkan pada
penelitian ini akan memberikan hasil yang kecil terhadap kinerja perawat
sehingga memerlukan intervensi tambahan pada variabel lain.
This study aims to see the effect and magnitude of health variables and
variable of the quality of work life on the performance of nurses working in
Tangerang General Hospital. Health variables include family medical
history, living environment, lifestyle behaviors, and health status. Cross-
sectional method used in this study. Data were analyzed with the approach
to Structural Equation Model (SEM) using software Smart-PLS. In this study
nurses who serve in all services at Tangerang General Hospital was
chosen as the unit of analysis with 250 nurses was selected as the samples
and multistage random sampling were used. The results of the analysis showed that the performance of nurses in Tangerang General Hospital was
influenced by all the variables which means that the theoretical model
proposed in this study can be used. The quality of work life of nurse was the
greatest predictor variables in the model that affect the performance of
nurses. Thus, this study concluded that the variable performance of nurses
is affected by many variables with its influence was relatively small (6,16%).
Therefore all the variables offered in this study will intervene not large
enough results to produce an excellent performance of the nurses at
Tangerang General Hospital and required additional intervention efforts on
other variables."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Does Sampoerno
"Peran kesehatan yang dipahami pihak ekeskutif dan legislatif di Indonesia masih terbatas pada pengobatan dan penyembuhan penyakit, bukan membangun
sumber daya manusia yang berkualitas. Sejak masa penjajahan, kebijakan kesehatan tersebut didominasi oleh kebijakan kuratif dengan fasilitas kesehatan
utama Rumah Sakit, Puskesmas dan Balai Pengobat. Upaya kesehatan tersebut melemahkan argumentasi peran penting kesehatan dalam pembangunan
bangsa. Konsep tersebut berpengaruh terhadap tujuan upaya kesehatan mencapai keadaan sehat produktif untuk semua yang dapat mengantarkan pen-
duduk mencapai tingkat sehat produktif. Definisi sehat yang baru tersebut berpengaruh terhadap perubahan paradigma penanganan kesehatan dari ?Health
Program for Survival? ke ?Health Program for Human Development?. Tujuan akhir program kesehatan berubah menjadi sehat produktif yang bernilai ekonomis
bagi sebagian besar penduduk. Hak azasi kesehatan menurut WHO mencakup hak informasi, privasi, menikmati kemajuan teknologi kesehatan, pendidikan
kesehatan, ketersediaan makanan dan gizi, mencapai standard hidup optimal, dan jaminan sosial. Sudah saatnya upaya kesehatan tidak lagi bertumpu pa-
da pengobatan penyakit, tetapi pada upaya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan serta pencegahan penyakit dan penanguulangan risiko. Masyarakat
perlu dilibatkan secara aktif dalam pemeliharaan kesehatan melalui pendekatan: (1) ?health gain approach? (2) ?creation and production of their own health?
dan (3) upaya ?people?s health empowerment?.
The role of health as perceived and understood by executives and legislatives in Indonesia is limited to medication of illness and curative aspect and not per-
ceived as development of quality human resources. Since the Dutch colonial era, health policy in Indonesia is dominated by curative policy emphasizing on
health facilities such as hospital, community health center, and health clinic. Those perception, policy, and effort has weakened and suppressed arguments
on important roles of health in the development of nation. Newer concept of health stated that the goal of health effort is the achievement of productive health
status for all meaning leading most of population to the productive health level. New definition of ?health? is influencing the paradigm shift from ?Health Program
for Survival? to ?Health Program for Human Development?. The end objective of health program has changed to productive health with economic value for
most of the people. WHO human rights on health includes rights of information, privacy, rights to enjoy the advancement of health technology, health edu-
cation, adequate food and nutrition, optimal living standard, and social security. Therefore, health effort should not be based on illness mediaction but on the
improvement and maintenance of health, disease prevention, and risk reduction. Communities should be involved actively in health preservation and pro-
motion through (1) ?health gain approach? (2) ?creation and production of their own health? and (3) ?people?s health empowerment?."
2008
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Dengan adanya Peraturan Daerah Nomor 05 tahun 2009 lahirlah kebijakan pelayanan kesehatan gratis di kota Padang. Pelayanan kesehatan gratis ini merupakan dukungan pemerintahan kota kepada warganya untuk menyadari bahwa kesehatan merupakan kebutuhan dasar dan kebijakan ini mendapat dukungan dari Bazda (Badan Zakat Daerah). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis model pengembangan kebijakan pelayanan kesehatan gratis di kota Padang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Padang. Sedangkan data kuantitatif diperoleh melalui wawancara dan focus group disscussion (FGD). Enam pimpinan puskesmas dan tenaga kesehatan merupakan informan yang diwawancarai untuk mengidentifikasi variabel yang diselidiki. Pimpinan pemerintahan yang terkait dengan kebijakan ini juga dilibatkan untuk memperoleh data yang dibutuhkan, sedangkan kepuasan pasien tentang pelayanan kesehatan gratis ini diperoleh melalui FGD. Analisis terhadap semua data yang diperoleh dari informan dalam penelitian ini dilakukan secara multicase analisis. Penelitian ini menemukan bahwa pengembangan model kebijakan pelayanan kesehatan gratis yang ditawarkan adalah model pelayanan yang dapat memberikan manfaat maksimal bagi semua pihak yang terlibat termasuk pasien, puskesmas dan tenaga kesehatan.

According to Peraturan Daerah Nomor 05 tahun 2009 toward the free health service in Padang city implied that the free service of health care was driven by the consideration of the city government as basic public needs and financially suported by Bazda (Badan Zakat Daerah). The objective of the study is to analyze the development of free health care policy model in Padang. The study was conducted by using quatitative and qualitative data. The quantitative data was obtained from the health agency office in Padang. Hence the qualitative data was obtained through interview and focus group discusion (FGD). The six puskesmas managers and health workers as the research informant were interviewd to identify the investigated variable. The related goverment leaders also were involved to make data collection comprehensivelly. In the meantime, satisfaction patients related to service delivery were investigated using FGD. All informant obtained were transcriped as picture for this research in the multicase analysis. This study found that the model development of free service policy offered is a model of service that can provide the maximum benefits for all aspects involved including patients, health centers, and health professionals."
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Padang, 2014
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sabarinah Prasetyo
"Untuk melaksanakan penelitian di Indonesia yang dapat mewakili 33 provinsi, sampling bertahap banyak dilakukan, dan tahap awalnya adalah memilih provinsi. Pada penelitian bidang kesehatan, agar provinsi terpilih mewakili kondisi kesehatan penduduk Indonesia, seyogyanya provinsi dikelompokkan berdasarkan variabel terkait kesehatan. Untuk itu, secara statistik dapat dilakukan analisis gugus (cluster analysis) memakai data dari berbagai sumber, dengan 27 variabel mencakup prevalensi beberapa penyakit infeksi dan status gizi, akses ke pelayanan kesehatan, status demografi, indeks pembangunan manusia, dan aspek keuangan. Hasil akhir menunjukkan bahwa ada 4 gugus provinsi di Indonesia, pada masing-masing gugus terdapat sebanyak 4, 8, 7, dan 14 provinsi. Proses penggugusan dengan analisis gugus semacam ini dapat diterapkan dengan memakai data yang diperbaharui dan hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai salah satu pertimbangan untuk sampling provinsi di Indonesia.

Multistage sampling procedure is often used in conducting a researchthat represents all 33 provinces in Indonesia, and the first step for the procedure is the sample selection of provinces. In the area of health research, it is recommended that the province selection is based on the stratification of provinces using health related variables. Cluster analysis is a statistical technique possibly employed utilizing data from many sources. In this particular application, it involves 27 important health variables which reflect important communicable diseases and nutritional status, access to health services, demographic situation, human development index, and financial factor. This cluster analysis produces four clusters of province, with each of them comprising of 4, 8, 7, and 14 provinces. This statistical clustering technique of provinces can be implemented and considered in the sampling process of provinces in Indonesia using the updated data.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2013
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Doni Hikmat Ramdhan
"Penelitian genom yang mengkaji kaitan antara setiap gen dengan suatu penyakit sekaligus mekanismenya untuk mendapatkan pengetahuan yang menyeluruh dalam pengobatan, telah membawa perubahan besar dunia kedokteran dalam mengobati berbagai penyakit. Namun demikian, penelitian genom seharusnya tidak hanya dimanfaatkan untuk pengobatan tetapi juga untuk pencegahan penyakit. Artikel ini membahas masalah kesehatan masyarakat dan peluang pemanfaatan penelitian genom dalam pencegahan penyakit. Penelitian genom yang dapat dimanfaatkan pada bidang kesehatan masyarakat adalah toksikogenomik dan nutrigenomik. Penelitian toksikogenomik mengkaji respons gen akibat pajanan toksikan yang berdampak pada kesehatan manusia. Penelitian nutrigenomik mengkaji respons gen terhadap makanan yang berdampak pada kesehatan manusia. Penelitian toksikogenomik dan nutrigenomik dapat mengungkap mekanisme molekuler suatu penyakit. Selanjutnya, pada gen yang mengalami perubahan ekspresi dapat dijadikan target molekuler untuk pencegahan. Dengan demikian, perkembangan penelitian genom memberikan tantangan bagi pengembangan ilmu kesehatan masyarakat untuk dalam pencegahan penyakit.

Genome research which examines association of each gene with a disease and its mechanism to explore comprehensive knowledge in disease treatment, has brought about great changes in medicine in the treatment of diseases. However, genomic research should not only be applied in treatment but also in disease prevention. This article discusses public health problems and opportunities of genomic research application in disease prevention. Genome research that can be utilized in the field of public health is toxicogenomics and nutrigenomics. Research toxicogenomics investigate gene responses due to exposure to the toxicant that impact on human health. Nutrigenomics research examines gene response to food that affect to hu- Penelitian Genom dan Implikasinya dalam Kesehatan Masyarakat di Indonesia Genome Research and Its Implication in Public Health in Indonesia Doni Hikmat Ramdhan man health. Toxicogenomics and nutrigenomics research can uncover the molecular mechanisms of disease. Furthermore, the gene expression changes that may be used as molecular targets for prevention. Thus, the development of genome research provides a challenge for the development of public health sciences to be used in the prevention of disease."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Randy Novirsa
"Salah satu dampak negatif industri pabrik semen terhadap kesehatan
masyarakat adalah peningkatan risiko penyakit saluran pernapasan. Risiko
tersebut banyak disebabkan oleh pajanan partikulat di udara, khususnya
partikulat berukuran di bawah 2,5 mikron (PM2,5). Penelitian ini bertujuan
menganalisis risiko pajanan PM2,5 di udara ambien siang hari pada
masyarakat di kawasan industri semen. Risiko dihitung dengan metode
Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan berdasarkan metode Louvar yang
menghasilkan nilai Intake pajanan yang diterima individu per hari
berdasarkan nilai konsentrasi pajanan, pola aktivitas individu, dan nilai
antropometri. Konsentrasi PM2,5 di lingkungan diukur pada 10 titik dengan
radius 500 meter antartitik dari pusat pabrik, sedangkan pola aktivitas dan
nilai antropometri diukur dengan menggunakan kuesioner pada 92 respon-
den dewasa di kawasan pabrik. Hasil perhitungan risiko yang diterima seu-
mur hidup (lifetime) menunjukkan terdapat tiga area berisiko dengan nilai
RQ > 1, yaitu Ring 2 (500 ? 1.000 m), Ring 4 (1.500 ? 2.000 m), dan Ring
5 (2.000 ? 2.500 m). Daerah paling aman yang dapat dihuni oleh
masyarakat di kawasan industri semen adalah di atas 2,5 km dari pusat in-
dustri dengan konsentrasi paling aman 0,028 mg/m3.
creased risk of respiratory disease. These risks are caused by exposure to
particulate matter in air, especially fine particulate matter which is smaller
than 2,5 microns (PM2,5). This study aimed to analyze the risks of PM2,5
exposure in ambien air at noon on people around cement industry. Risk was
calculated using Environmental Health Risk Analysis Method that generates
value of individual exposure intake received per day. This value was ge-
nerated based on the concentration of exposure, individual activity patterns,
and anthropometric values. PM2,5 concentrations in the environment was
measured at 10 points (Ring) from the center of plant with radius of 500 me-
Analisis Risiko Pajanan PM2,5 di Udara Ambien Siang
Hari terhadap Masyarakat di Kawasan Industri Semen
Risk Analysis of PM2,5 Exposure in Ambien Air at Noon towards
Community in Cement Industrial Estate
Randy Novirsa* Umar Fahmi Achmadi**
*Research Center for Climate Change Universitas Indonesia, **Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
ters each point. The activity patterns and anthropometric values were mea-
sured using questionnaire to 92 adult respondents around the factory. The
calculation of lifetime risk showed that there are three risked area: Ring 2
(500 ? 1.000 m), Ring 4 (1.500 ? 2.000 m), and Ring 5 (2.000 ? 2.500 m).
The safest area was over 2,5 kilometers from the center of the industry with
the safest concentration was 0,028 mg/m3."
Research Center for Climate Change University of Indonesia, 2012
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Asmaripa Ainy
"Kunjungan pasien Jaminan Sosial Kesehatan (Jamsoskes) di puskesmas pembina selama tahun 2009 adalah 24.014 orang. Kunjungan per catur wulan memperlihatkan trend yang menurun. Jumlah pengunjung puskesmas pembina pada periode bulan Januari - April 2009 adalah 9.295 orang, pada Mei - Agustus 2009 adalah 8.162 orang, dan September - Desember 2009 adalah 6.557 orang. Hal ini dapat disebabkan oleh minat masyarakat yang rendah untuk menggunakan Jamsoskes. Oleh sebab itu, perlu dilakukan kajian kualitas pelayanan Jamsoskes menurut perspektif pasien. Penelitian dengan desain cross sectional ini menggunakan data primer yang dilakukan dengan metode wawancara terstruktur atau survei. Sampel terdiri dari 100 pasien Jamsoskes yang mendapat pelayanan di puskesmas pembina dengan metode analisis kesesuaian kinerja (importance-performance analysis/IPA). Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata tingkat kesesuaian antara kinerja dan harapan pasien pada pelayanan Jamsoskes di puskesmas pembina adalah 83,44%. Terdapat dua atribut pada dimensi kualitas pelayanan yang masih perlu ditingkatkan meliputi pemberian perhatian oleh dokter terhadap keluhan-keluhan pasien tentang penyakit serta kenyamanan dan kerapian ruang pengobatan di poli umum. Peran dokter sebagai fasilitator kesembuhan pasien perlu ditingkatkan melalui sikap empati atas berbagai keluhan penyakit pasien serta mempertimbangkan penataan ulang ruangan pelayanan untuk kenyamanan pasien.
The sum of social health assurance (Jamsoskes) patients in puskesmas pembina during 2009 was 24.014 people. There was a decrease in perquarter visits. The sum of patients visit in January to April 2009 was 9.295 people, May to August 2009 was 8.162 people, and September to December 2009 was 6.557 people. This can be caused by the low interest of community to utilize Jamsoskes service. Thus, it should be reviewed 105 about the quality of Jamsoskes service according to the patients? perspective. This research was quantitative survey. The sample was 100 patients of Jamsoskes at puskesmas pembina. Data were collected through interviews using a questionnaire and analyzed by the importance-performance analysis. The average of balance level between service performance and expectation of patients was 83,44%. There were two attributes in the dimensions of service quality that need to be increased: the phycisian attention to the patients complaints about their diseases and convenience and neatness of the treatment room at the general polyclinic. The role of physician as a facilitator of healing to the patient needs to be improved through the attitude of empathy on patient complaints."
Palembang: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, 2012
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bulan Rachmadi
"Untuk dapat- menjalankan tangglmg jawab dalam menyclenggarakan pemeliharaan kesehatm bagi peserta, PT ASKES hams mengusahakan adanya suatu jaringan Pemberi Pelayanan Kesehatan yang sanggup melaksanakan upaya pemeliharaan kesehatan da1amjenis,.jumIah dan mutu Iayanan. yang sesuai dengan kcbutuhan peserta serta ketentuan yang berlaku. Pelayanan kesehatan yang bcrmutu yaitu pelayanan yang dapat memberikan kepuasan atau sesuai dcngan kebutuhan/ harapan pelanggarmya.
PT ASKES Kantor Pembantu Cabang Bekasi adalah Salah satu cabang pembatu PT ASKES di Bekasi, yang mempunyai S263 anggota peserta sukarela Jaminan Pemeliharaan Kesehatan dengan 13 k.linik_Pemberi Pe1ayanazLKesehatan rawaijalan dan 5 Rumah Sakit. Sampaisaat- ini bchnn diperoleh informasi bagaimana tingkat kepuasan peserta tcrhadap-klinik Pemberi Pelayanan Kcsehatan yang ada di Bekasi dan faktor - fakloryang berhubungan. Guna mengetahui ini telah dilalcukan penelitiau menggunakan disain penelitian Cross Sbctfonal, dengan responden 121 pcscrta sukarela Jaminan Pemeliharaan Kesehatan.PT ASKES di 9 klinik- PT ASKES KPC Bckasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan peserta sukarela Jamipan Pemeliharaan Kesehatan PT ASKES terhadap pclayanan kllnlk Pemberi Pelayanan Kesehatan PT ASK.ES"~ KFC Bekasi, dipcroleh 58,70 % mcnyatakan tidakpuas dan 41,30 % yang puas. Berdasarkan hasil uji chi - square, kcpuasan berhubungan dengan tcmpat pelayanan, dirnana kondisi tempat pelayanan sebagian besar mernpunyai kategori tidak baik. Kepglasan peserta juga berhubungan dengan karakteristik petugas penerima pasien dan dokter yang melayani antara lain dengan usia petugas, jenis kelamin petugas dan dokter , masa kerja petugas dan dokter, sedangkan umur dokter dan status perkawinan petugas dan dokter tidak berhubungan. Perbedaan yang terjadi antara petugas dan dokter adalah pada jenis kelamin dimana kepuasan dapat diberikau dokter laki - laki sedangkan pada petugas peneriina pasien adalah wanita.
PeneIitian ini menyimpulkan bahwa pengalarnan peserta dalam mendapatkan pelayanan kesehatan di klinik PT ASKES KPC Bekasi, belum sesuai dengan harapannya, sehingga pcscrta banyak merasa tidak puas . Ketidakpuasan ini berhubungan dengan faktor-faktor pada inpuz yang meliputi sarana dan tengga dari pelayanan tersebut.
Penelilian ini menyarankan PT ASKES dapat menetapkan suatu standar dalam menentukan klinik Pembcri Pelayanan Kesehatan dan untuk Pembcri Pelayanan Kesehatan disarankan peralatan mang dan tcnagu mengacu pada standar -pelayan Praktek Dokter Berkelompok Spuzialis yang telah ditetapkan oleh Departemen Kesehatan.

To further pursue PT ASKBS responsibility on maintaining health serves to its customers, a network of PPK needs to exist. Such network shall service; type, quantity and quality in accordance to the customer need and current regulation.
PT ASKES of Bekasi has 5263 customers,-covering I3 PPK clinics, 5 hospitals; and at the present time no d2nn_QrLc_ustomensar.isfacton-isavalable.
The following study is intended to obtain such quality services using cross-scctional method. Respondents of 121 customers are taken as the basic research.
The study shows that 58.7% customers are not satisfied with PT ASKES services and only 41.3% are satisfied. The study also shows that characteristic of medical doctor and admission such as, gender, age admission and working experience except age of medical doctor and marital status are related to customer satisfaction. The difference on quality is indicated through sen/ice satisfaction male medical doctor and female admission.
Chi~square test indicated that the quality of facility, admission, and medical doctor services is-poor. The study concludes that customers are basically un-satisfied, particularly when it comes to facility and services (doctors and others). It is suggested that a well-known standard is to be used, paricularly Ministry of Health for Specialist Medical Doctor Standard."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T6326
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachmi Idris
"Peningkatan jumlah kunjungan pasien ke rumah sakit pada awal masa pemberlakuan program Kartu Jakarta Sehat (KJS) disebabkan belum optimalnya sistem pelayanan kesehatan berjenjang. PT Asuransi Kesehatan (PT Askes) bersama Dinas Kesehatan DKI Jakarta melakukan berbagai upaya dalam bentuk paket intervensi untuk mengoptimalkan sistem tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas paket intervensi PT Askes dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta dalam meningkatkan optimilisasi sistem rujukan pelayanan kesehatan. Penelitian ini menggunakan survei potong lintang dengan metode pengambilan sampel acak pada puskesmas di DKI Jakarta terhadap hasil intervensi PT Askes. Hasil intervensi diukur melalui wawancara pada kepala puskesmas atau petugas yang mewakili. Data dianalisis menggunakan tes statistik nonparametrik, yaitu uji Wilcoxon dan regresi Generalized Linear Model. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2013 hingga Februari 2014. Terdapat perbedaan bermakna pada keempat indikator, terjadinya peningkatan kunjungan peserta KJS dipengaruhi oleh ketersediaan tempat tidur, jumlah peserta KJS terdaftar, intervensi dalam bentuk regulasi, serta persentase pengangguran terbuka. Meskipun ada perbedaan signifikan setelah dikelola PT Askes, hal ini belum cukup membentuk persepsi puskesmas untuk berpendapat bahwa PT Askes memiliki andil dalam mengoptimalkan sistem elayanan kesehatan berjenjang pada program KJS.

Increasing the number of patient visits to the hospital at the beginning of the implementation Healthy Jakarta Card (KJS) program was claimed to be associated with optimization of health care referral system. PT Asuransi Kesehatan (PT Askes) with the DKI Jakarta Department of Health Service made efforts to improve the optimalization that system. This study aimed to evaluate the effectiveness of intervention PT Askes?s and DKI Jakarta Departement Of Health?s packages in improving the optimization of health care referral system. This study used a cross sectional survey with a random sampling method in primary health centers in Jakarta related with the result of PT Askes?s intervention package. The result of intervention were conducted by interview to the head of the primary health center or officer representing. Data were analyzed with nonparametric statistical tests, using the Wilcoxon test and Generalized Linear Regression Model. The study was conducted in October 2013 until February 2014. There were significant differences between the four indicators, an increase in visits KJS participants are influenced by the availability of beds, number of participants registered KJS, intervention in the regulation, and the percentage of open unemployment. Although there were significant differences after managed by PT Askes, these efforts were not enough to make primary health centers perception that PT Askes has contributed to the optimization of health care referral system in KJS program."
Universitas Sriwijaya, Fakultas Kedokteran, Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran, 2014
Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>