Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 754 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hanover Park,: Quintessence Publishing Co., Inc. , 2014
617.695 HIG
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Caldarone, Michael A.
"Buku yang berjudul "High-strength concrete : a parctical guide" ini ditulis oleh Michael A. Caldarone. Buku ini merupakan sebuah buku panduan mengenai bahan-bahan kimia, yang disertai penjelasan dan contoh kasusnya."
New York: Taylor & Francis Group, 2009
R 620.136 CAL h
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Nawy, Edward G.
London: Longman, 1996
620.112 17 NAW f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Providing a comprehensive overview of hot stamping (also known as ‘press hardening’), this book examines all essential aspects of this innovative metal forming method, and explores its various uses. It investigates hot stamping from both technological and business perspectives, and outlines potential future developments. Individual chapters explore topics such as the history of hot stamping, the state of the art, materials and processes employed, and how hot stamping is currently being used in the automotive industry to create ultra-high-strength steel components. Drawing on experience and expertise gathered from academia and industry worldwide, the book offers an accessible resource for a broad readership including students, researchers, vehicle manufacturers and metal forming companies."
Switzerland: Springer Cham, 2019
e20502825
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
London : Hamish Hamilton Ltd
050 PE (1954)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Afifa Cindika
"Sudah banyak penelitian yang dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul di dalam praktek di lapangan pada pembuatan beton, khususnya beton mutu tinggi, hingga berkembang penggunaan beton precast di dunia konstruksi. Beton precast digunakan karena dapat mempermudah pekerjaan sehingga waktu konstruksi dapat lebih cepat. Beton precast merupakan beton yang siap pakai dan dibuat dipabrik dengan ukuran dan jenis yang diinginkan. Semakin berkembangnya zaman, pembuatan beton jadi lebih mudah dimana waktu mengeras beton dapat dipercepat dengan bahan tambah, salah satunya adalah usaha untuk pemadatan beton, dimana untuk memadatkannya tidak membutuhkan lagi alat bantu (vibrator).
Superplasticers adalah bahan tambah yang digunakan untuk membuat beton mampu berkonsolidasi dengan sendirinya atau mampu memadat dengan sendirinya tanpa perlu digetarkan atau tanpa memerlukan alat mekanis, yang dikenal sebagai Self Compacting Concrete (SCC). SCC dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi dampak lingkungan seperti tidak menimbulkan getaran dan tidak menyebabkan suara bising serta dapat juga meningkatkan kualitas beton dengan tidak adanya getaran.
Dalam penyusunan materi untuk skripsi ini, pengujian yang akan dilakukan menggunakan beton dengan mutu tinggi K-400 dan admixture superplasticizer yang digunakan dalam beton dengan perbandingan 1,0-1,4 % superplasticizer dari berat semen, pembuatan beton menggunakan agregat maximal 20 mm. Pengujian dilakukan dengan dua tahapan, dimana pengujian yang pertama yaitu pengujian beton segar, sedangkan pengujian yang kedua yaitu pengujian beton keras. Pengujian beton segar dilakukan dengan slump test dan slump flow yang menggunakan alat kerucut, pengujian L-Box test, dan setting time. Sedangkan untuk pengujian beton setelah mengeras dilakukan dengan uji kuat tekan, kuat lentur, dan kuat geser. Sehingga dari hasil evaluasi nantinya dapat menghasilkan kuat tekan, kuat lentur, dan kuat geser yang maksimum pada beton keras, serta tingkat kemudahan pengerjaan, kemampuan mengalir dan waktu pengikat awal dan akhir pada beton segar.
Tujuan dari pengujian yang dilakukan tersebut untuk meneliti homogenitas beton precast pada penggunaan high strength self compacting concrete. Dan dari hasil pengujian yang disimpulkan, diharapkan dapat memberikan sedikit sumber informasi yang berarti pada dunia teknologi beton.

Many researches have done to overcome the problems arisen in field practice in the making of concrete, especially high strength concrete, until it expands in the use of pre-cast in a construction industry. Pre-cast concrete used because of its easiness to reduce the construction time. Pre-cast concrete is a ready use concrete and it is made in a factory which type and size wanted. Nowadays, the development of the concrete made is easier which is its time to harden can be fastened by using admixture. One of the efforts done is self compacting concrete, which we may not need vibrator to compact it.
Superplasticizer is one of the admixtures used to make the concrete able to consolidate itself or self compacting without being vibrated or needing mechanic tools to vibrate it, known as Self Compacting Concrete (SCC). SCC can make the productivity higher and lessen the environmental impact such as vibration and noise and it can also improve the quality of concrete, since it has no vibration.
In this bachelor thesis, the experiment done by using high strength concrete K-400 and super-plasticizer admixture used in concrete with a comparison 1,0 - 1,4% super-plasticizer to the cement weight. The making of concrete uses the maximum aggregate 20 mm. The experiment done into two steps, the first step is fresh concrete testing and the second step is hardened concrete testing. The fresh concrete testing performed by doing slump test and slump flow using the cone mould, L-Box test, and setting time. And the hardened concrete testing performed by doing compressive strength, flexural strength, and shear strength testing. Then, by the next evaluation may get the maximum compressive strength, flexural strength, and shear strength in the hardened concrete. Besides, we can also analyze the workability, initial setting time, and final setting time of the fresh
concrete.
The experiment purposes to analyze the homogeneity of the precast concrete in the use of the self compacting concrete. And from the experiment concluded, we expect that it can give significant information in a concrete technology.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35738
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indra
"ABSTRAK
Baja paduan rendah berkekuatan tinggi dapat diperoleh dengan perlakuan panas (normalisasi, quench--temper) dan penambahan unsur paduan penghalus butir. Kekuatan tinggi tersebut dapat dicapai tetapi ketangguhan akan berkurang dan rentan terhadap korosi retak tegang. Banyak kegagalan telah terjadi dalam penggunaan baja tersebut dan pada daerah sambungan las diperkirakan sebagai bagian kritikal terjadinya pertumbuhan retak. Menurut beberapa referensi, penggunaan baja dengan kekuatan luluh dibawah 135 KPsi secara umum imun terhadap lingkungan yang merusak seperti terjadinya korosi retak tegang. Kepekaan material getas maupun tangguh terhadap korosi retak tegang tergantung pada penerapan tegangan dan lingkungan yang dilayaninya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kelayakan penggunaan pipa baja berkekuatan tinggi terhadap lingkungan H2S/CO2 dari ikutan senyawa kondensat (sour corrosion) dan mekanisme terjadinya kegagalan korosi retak tegang.
'Metode yang digunakan adalah dengan melakukan pemeriksaan visual (pengukuran dimensi), uji NDT, uji sifat mekanis, uji metallografi dan uji korosi pada setiap specimen serta daerah yang mengalami kegagalan.
Hasil observasi menunjukkan bahwa telah terjadi retak patah getas prematur pada pipa yang berorientasi tegangan, diperkirakan hoop stressnya 85% SMYS (specified minimal yield strength) atau masih dibawah desain Hoop stress 90% SMYS dan tidak dijumpai adanya retak pada bagian yang mengalami kompressi. Material pipa tersebut sebenarnya masih layak untuk dioperasikan dengan keberadaan kekuatan pipa sisa (perbandingan antara tebal pipa dengan kedalaman korosi sumuran) sekitar 3,83% atau masih dibawah 10% dari yang diizinkan. Menurut beberapa sumber acuan umumnya material yang mempunyai tingkat kekerasan 200 HB (248 HV) rentan untuk terjadinya korosi retak tegang. Hasil pengujian kekerasan pada logam induk A 182 HV, HAZ A 181 HV, las A 171 HV. Selanjutnya pada logam induk B dan C (279 HV dan 256 HV), daerah HAZ B dan C (234 HV dan 219 HV), las B dan C (227 HV dan 213 HV). Berarti material pipa daerah upstream (B) dan downstream (C) rentan untuk terserang korosi retak tegang. Sedangkan hasil pengamatan metalografi mengindikasikan bahwa penjalaran retak diawali dari batas butir.
Lingkungan H2S mudah melepaskan H+ terhadap material tersebut sehingga dapat menyebabkan penggetasan hydrogen (hydrogen emrittlement,).
"
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Riastuti
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Antonius
"This paper presents the results of an experimental study of the behavior of steel fiber high strength concrete confined by hoops round cross-section. Behavior strength and energy absorption capability of confined fibrous concrete is the main focus in this study. Fibrous concrete test specimens are made by varying the concrete compressive strength, characteristics of confining reinforcement that is volumetric ratio and spacing. All these specimens use longitudinal reinforcement with the same ratio. Experimental results shows that the strength enhancement of confined steel fiber concrete is strongly influenced by the characteristics of the installed confining reinforcement. Stress-strain behavior of confined steel fiber high strength concrete between predictions based on existing confinement models with experimental results differ significantly, especially in the post-peak behavior. Therefore, prior modifications or developed the confinement model in order to obtain predictions of the behavior of confined steel fiber high strength concrete accurately."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2015
UI-IJTECH 6:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>