Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 217539 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Helmy Nugroho
"ABSTRACT
Perkembangan teknologi komunikasi khususnya yang berkaitan dengan internet
terjadi sangat cepat dan Iangsung mampu mempengaruhi manusia untuk sedikit banyak
mengubah gaya hidupnya. Internet mulai merambah berbagai kalangan dan umur, mulai dari
anak SD hingga kakek-kakek sudah terbiasa menggunakan Internet untuk mencari sesuatu
yang ia butuhkan, baik itu kebutuhan yang berupa barang maupun yang berupa kepuasan
saja yang bisa la dapatkan secara mudah melalui jaringan global tersebut.
Suatu fenomena yang sangat unik mungkin sedang terjadi di kalangan netters di
Indonesia. Internet secara Iangsung maupun tidak langsung pasti akan melibatkan e-
commerce (kegiatan jual beli) di dalamnya. Pertumbuhan pengguna internet di Indonesia
yang demikian cepat ini apakah memang disebabkan karena para netters tersebut ingin
teijun dalam e-commerce (bertransaksi secara on-line) ataukah mereka itu hanya mencari
kesenangan sesaat saja secara mudah, murah dan cepat? Banyak sekali manfaat yang kita
dapatkan melalui internet sebanyak dampak baik positif maupun negatif yang mungkin akan
ditimbulkannya.
Pada awal kehadiran handphone, kebanyakan orang menganggapnya sebagai suatu
barang yang mewah dan belum begitu dibutuhkan karena telah mempunyai sambungan
telpon di rumahnya. Tetapi apa yang terjadi saat ini menunjukkan bahwa dalam waktu yang
singkat persepsi tersebut segera berubah dan mereka berbondong-bondong ingin memiliki
handphone (tingkat adopsinya tinggi). Hal semacam ini juga terjadi pada ATM dan kartu
kredit. Lalu mengapa subyek e-commerce ini menjadi begitu signifikan dan banyak
dibicarakan dimana-mana? Sebabnya adalah Internet. Jaringan publik yang murah dengan
jangkauan global Dengan adanya Internet, e-commerce menjadi suatu hal yang penting
karena dimungkinkan membangun suatu infrastruktur dan model ekonomi baru yang
mengaburkan batas-batas negara, institusional, birokrasi dan sistem untuk siapa saja.
Kita semua dengan jelas mengetahul berbagai kelebihan yang ditawarkan oleh
Internet melalui e-commereenya, tetapi dengan budaya yang berkembang di tanah air,
apakah kita telah slap untuk ikut terjun didalamnya? Apakah kita mau melakukan transaksi
dengan penjual yang tidak jelas (maya)? Bagairnana sistem kearnanan di dalamnya? Lebih
fokus lagi, sebenarnya berapa persenkah perbandingan jurnlah netters yang mais melakukan
transaksi secam on-line dengan netters yang hanya melihat-lihat atais sekedar menead
infimnasi dan kesenangan saja.
hasil riset menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen (87%) tidak pernah
berbelanja secan on-line walaupun mereka itu adalah pengguna aktif internet. Pata netters
lebih banyak menggunakan internet untuk kebutuhan lainnya seperti berkomunikasi dengan
teman dan partner kerja, menead berita aktual dan informasi serta sebagai satana hiburan.
Kecilnya tingkat adopsi terhadap transaksi secam on-line ini di sebabkan karena konsumen
temyata lebih rnenyukai untuk melihat serta memegang langsung produk yang ingin
díbelinya. Disamping itti konsurnen juga merasa khawatir mengenai segala sesuatunya,
terutama masalah keamanan (79% responden menganggap keamanan di internet sangat
mengkhawatirkan) dan jaminan pengantaran barang. Kendala utama lainnya sebab
konsumen tidak melakukan transaksi on-line adalah karena mereka tidak atau belum
memiliki kartu kredit sebagai sarana utama transaksinya.
Diluar sernua itu ternyata sebagian besar konsumen yang belum pernah belanja on
line (57%), menyatakan tertarik untuk segera melakukannya. Alasan-alasan mengapa
mereka itu tertarik antara lain adalah: untuk mendapatkan barang yang tidak ada di
toko/mall, sekedar ingin coba-coba, dapat menghemat waktu belanja, ada yang
menganggapflYa lebih praktis dan sebagian lainnya berpendapat barga yang ditawarkan di
internet temyata lebih murah daripada di toko/mall.
Sedangkan bagi konsumen yang pernah melakukan transaksi secam on-line, juga
mengatakan bahwa atribut keamanan kartu kredit serta kerahasiaan jati cliii adalah atribut
yang sangat penting yang harus dimiliki oleh situs-situs belanja di internet.
"
2001
T5273
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dalila Putri Paramadani
"ABSTRAK
Penggunaan internet di Indonesia sudah semakin melesat terutama pada bidang e-commerce online shopping yang berhubungan dengan produk fashion. Produsen melihat penjualan secara online dapat menjadi peluang untuk meningkatkan suatu penjualan karena di zaman sekarang mempunyai toko offline dan online dapat memudahkan produsen untuk memasarkan produknya terutama di bidang fashion. Sebagai online shopping yang sudah cukup terkenal, Zalora Indonesia memiliki berbagai macam penawaran tetapi dalam melakukan pembelian online seorang konsumen juga memiliki banyak pertimbangan sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli produk di Zalora Indonesia. Pertimbangan tersebut berdasarkan harga, pelayanan, fasilitas dan kualitas yang diberikan. Sebagai situs belanja online fashion yang terkenal Zalora Indonesia dapat memberikan pengalaman yang serupa dengan pembelian secara offline.

ABSTRACT
The use of internet in Indonesia has continuously increased in the field of e commerce online shopping mostly in the production of fashion. Producers sees a bigger opportunity in online business as nowadays having both online and offline business can increased sales mostly in the field of fashion. As one of the most popular online shopping website, Zalora Indonesia offers a lot of different key ideas to the consumer but in the process of purchasing product in online shop a consumer also have a lot of thought to put into before actually making the purchase. The factor of consideration are varies most of them are through price,service,facility and quality the shop offer. As a well known online shop,it is believed that Zalora Indonesia can give the same experience as an offline shop."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Serena Claudia,author
"Tesis ini membahas perkembangan e-commerce yang telah mereformasi perdagangan konvensional di mana interaksi antara konsumen dan perusahaan yang sebelumnya dilakukan secara langsung menjadi interaksi yang tidak langsung di dunia virtual, seperti situs airasia.com dan belibarang.com, yang mana kemungkinan lahirnya bentuk-bentuk kecurangan atau kekeliruan menjadi perhatian utama yang perlu penanganan lebih besar. Dampak negatif dari ecommerce itu sendiri cenderung merugikan konsumen, diantaranya dalam hal yang berkaitan dengan produk yang dipesan tidak sesuai dengan produk yang ditawarkan, kesalahan dalam pembayaran, ketidaktepatan waktu menyerahkan barang atau pengiriman barang dan hal-hal lain yang tidak sesuai dengan kesepakatan sebelumnya. Oleh karena latar belakang tersebut di atas, maka pokok permasalahan dalam tesis ini adalah bagaimana keabsahan suatu kontrak elektronik dalam transaksi yang terjadi melalui situs airasia.com dan belibarang.com dan bagaimana penerapan hukum perlindungan konsumen terhadap kejelasan informasi dalam situs airasia.com dan belibarang.com.
Permasalahan tersebut dibahas menggunakan metode penelitian kepustakaan, sehingga menghasilkan kesimpulan yaitu pada dasarnya kontrak yang terjadi dalam kedua situs tersebut dianggap telah memenuhi ketentuan-ketentuan mengenai keabsahan suatu kontrak berdasarkan KUH Perdata, dan kejelasan informasi di dalam situs airasia.com maupun belibarang.com dapat dikatakan cukup memenuhi syarat-syarat yang dimaksud dalam UU ITE dan UUPK.

This thesis discusses about the development of e-commerce that has reformed the conventional trading where the interaction between consumers and companies that were previously carried out directly into the direct interaction in cyberspace, such as airasia.com and belibarang.com, that caused, that the possible of forms of fraud or error is a major concern that needs more handling. The negative impact of the e-commerce itself is likely harm the customers, such as the product that has been ordered is not the same as the product that has been offered, the errors in payment, error in the time of delivery of goods or the supply of goods and other things that are not in accordance with previous agreements. From the above background, this thesis concerns are the validity of the electronic contract in airasia.com and belibarang.com and the application of consumer protection regarding the information clarity in airasia.com and belibarang.com.
These problems are discussed using library research methods so as to produce a conclusion that basically the contract made in those two sites deems that it has fulfilled the provisions relating to the validity of a contract based on the Civil Code, and the clarity of the information in those two sites could be said sufficient to comply with the provisions stipulated in information and electronic transaction law (UU ITE) and consumer protection law (UUPK)."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T28038
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gusti Agung Sagung Ratih Dwita Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor ? faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen khususnya di Jakarta melalui situs c ? to ? c e ? commerce. Pengambilan keputusan pembelian dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah consumer trust, perceived risk, perceived benefit, dan intention of purchase. Lebih lanjut penelitian ini juga melihat faktor anteseden dari consumer trust dan perceived risk. Penelitian ini menggunakan Structural Equation Modelling (SEM), yang menemukan bahwa perceived benefit memiliki pengaruh yang kuat dalam pengambilan keputusan pembelian. Information quality, perceived privacy protection, perceived security protection, dan reputation berpengaruh terhadap kepercayaan konsumen. Sementara hanya perceived security protection yang ditemukan berpengaruh terhadap perceived risk.

This study aimed to determine the factors that influence consumer purchase decisions, especially in Jakarta through the site c - to ? ce - commerce. Purchase decision is influenced by several factors. These factors are consumer trust, perceived risk, perceived benefits, and the intention of purchase. Furthermore, this study also look at factors antecedents of consumer trust and perceived risk. This study uses Structural Equation Modeling (SEM), which found that the perceived benefits has a strong influence in making purchasing decisions. Information quality, perceived privacy protection, perceived security protection, and reputation effect on consumer trust. While only perceived security protection found effect on perceived risk."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alma Aqila Hansa
"Dalam era digital yang semakin berkembang, khususnya setelah pandemi, penggunaan platform e-commerce untuk berbelanja online meningkat pesat di Indonesia, dengan tren live streaming shopping menjadi salah satu inovasi terbaru yang menarik perhatian konsumen. Namun, meskipun popularitasnya meningkat, kegiatan berbelanja melalui live streaming di e-commerce Indonesia sering menghadapi berbagai masalah yang mengganggu kepercayaan konsumen yang merupakan salah satu elemen kunci dalam membentuk niat pembelian dan keterlibatan konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kepercayaan konsumen dan perilaku pembelian aktual di live streaming ecommerce. Teori socio-technical dan teori trust transfer digunakan untuk mengidentifikasi hubungan faktor social enabler dan technical enabler terhadap kepercayaan konsumen dan perilaku pembelian aktual. Penelitian ini dilakukan dengan 785 responden yang dianalisis menggunakan PLS-SEM, dan dilanjutkan dengan wawancara kualitatif dengan 30 responden yang dianalisis melalui content analysis untuk mendukung hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor social enabler, yaitu active control, two-way communication, dan synchronicity, serta faktor technical enabler seperti visibility affordance dan guidance shopping affordance, terbukti meningkatkan kepercayaan terhadap platform, streamer, dan produk. Aspek technical enabler lainnya, yaitu metavoicing affordance, tidak berpengaruh signifikan terhadap trust in streamer. Kepercayaan pada streamer juga terbukti mempengaruhi kepercayaan pada produk, sesuai dengan teori trust transfer. Niat pembelian dalam live streaming juga terbukti dipengaruhi oleh consumer trust dan kemudian berpengaruh terhadap actual purchase. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi penyedia layanan live streaming, terkhusus pihak pengembangnya, mengenai aspek live streaming apa saja yang berpengaruh dalam meningkatkan kepercayaan dan perilaku pembelian konsumen.

In the rapidly evolving digital era, particularly following the pandemic, the use of ecommerce platforms for online shopping has increased in Indonesia, with the trend of live streaming shopping emerging as one of the latest innovations capturing consumer attention. However, despite its growing popularity, live streaming shopping in Indonesian e-commerce frequently encounters various issues that undermine consumer trust—one of the key elements in shaping purchase intentions and consumer engagement. This study aims to identify the factors influencing consumer trust and actual purchasing behavior in live streaming ecommerce. Socio-technical theory and trust transfer theory are employed to identify the relationships between social enablers and technical enablers and their impact on consumer trust and actual purchasing behavior. The research involved 785 respondents analyzed using PLS-SEM, followed by qualitative interviews with 30 respondents analyzed through content analysis to support the findings. The results indicate that social enablers, such as active control, two-way communication, and synchronicity, as well as technical enablers like visibility affordance and guidance shopping affordance, significantly enhance trust in the platform, streamer, and product. Another technical enabler aspect, metavoicing affordance, does not have a significant effect on trust in streamer. Trust in the streamer also influences trust in the product, in line with trust transfer theory. Purchase intentions in live streaming are shown to be affected by consumer trust, which subsequently impacts actual purchases. These findings are expected to provide valuable insights for live streaming service providers and developers regarding the aspects of live streaming that influence consumer trust and purchasing behavior"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Ghazani
"Pergeseran perilaku berbelanja secara konvensional menjadi online dengan pemanfaatan e-commerce terus berkembang terutama pada emerging adulthood. E-commerce pun berlomba memberikan promosi dan harga yang kompetitif untuk terus mengembangkan pangsa pasar. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh bentuk promosi dan harga terhadap intensi membeli. Penelitian eksperimental dilakukan pada 115 partisipan berusia 18-25 tahun. Partisipan mendapatkan skenario berbelanja online dengan bentuk promosi (diskon dan gratis ongkos kirim) sebagai variabel within-subjects serta harga (murah dan mahal) sebagai variabel between-subjects. Berdasarkan uji Mixed ANOVA, terdapat pengaruh yang signifikan antara harga terhadap intensi membeli (p < ,01). Namun, tidak terdapat hasil yang signifikan antara bentuk promosi terhadap intensi membeli (p = 0,10). Terakhir, tidak ada interaksi antara bentuk promosi dan harga terhadap intensi membeli (p = 0,24).

Buying behavior are shifting from conventional method to use of e-commerce especially in emerging adulthood age range. Therefore, e-commerce is competing in providing promotion and price with the best deal to expand their market. This study aims to examine the effect of promotion type and price toward purchase intention. Experimental study was conducted on participants aged 18-25 years old. Participants assigned to purchase scenario with promotion type (discount and free shipping) as within-subjects variable and price (cheap and expensive) as between-subjects variable. Mixed ANOVA result reveal significant effect of price toward purchase intention (p < .01). Meanwhile, there is no significant effect of promotion type toward purchase intention (p = 0.10). Moreover, there is no interaction between the variables toward purchase intention (p = 0.24)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alif Rafindika Zulkary
"Pesatnya perkembangan teknologi mengubah gaya hidup konsumen, termasuk cara mereka berbelanja dan bertransaksi. Layanan e-wallet dan e-commerce saling bersaing untuk memberikan promo dan keuntungan lainnya untuk menarik pengguna baru. Negara-negara di dunia, termasuk Indonesia, telah berusaha beradaptasi dengan pembayaran digital. Quick Response Code Indonesia (QRIS) diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2019 untuk mewujudkan cashless society di tanah air. Sejak pandemi terjadi pada tahun 2020, perkembangan e-wallet dan e- commerce menjadi sangat cepat. Konsumen yang tidak ingin berinteraksi dengan manusia lain lebih memilih berbelanja secara online. Selain itu, e-wallet adalah salah satu metode pembayaran yang paling banyak digunakan di aplikasi e-commerce karena promosi dan kemudahan yang diberikannya. Dalam penelitian ini, penulis mempelajari pengaruh penggunaan e-wallet dalam e-commerce terhadap perilaku konsumen. Secara khusus, penulis fokus pada perilaku konsumen Gen Z di Indonesia. Penelitian ini berhasil memperoleh 190 responden dari Gen Z. Perangkat lunak pengolah data yang digunakan dalam penelitian ini adalah IBM SPSS. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan, dan norma subjektif mempengaruhi niat konsumen untuk menggunakan e-wallet dalam e-commerce.

The rapid development in technology is transforming consumer’s lifestyle, including the way they shop and make transactions. E-wallet and e-commerce services compete with each other to provide promos and other benefits to obtain new users. Countries across the globe, including Indonesia, have been trying to adapt to digital payments. Quick Response Code Indonesia (QRIS) was introduced in Indonesia back in 2019 to create a cashless society in Indonesia. Since the pandemic occurred in 2020, the development of e-wallet and e-commerce became rapidly fast. Consumers who do not want to interact with other humans prefer to shop online. Moreover, e-wallet is one of the most used payment methods in e- commerce apps due to the promotions and convenience provided. In this study, the author studied the effect of e-wallet usage in e-commerce on consumer behavior. Specifically, the author focused on Gen Z consumer behavior in Indonesia. This research successfully obtained 190 respondents of Gen Z. Data processing software used for this research is IBM SPSS. From the results of this study, it was found that Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and Subjective Norm affect consumer's Intention to Use on the use of e-wallet in e- commerce."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafied Nur Siddiqi
"Adopsi e-commerce oleh usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan salah satu faktor kunci kesuksesan bisnis. Oleh karena itu penting bagi kita untuk mengetahui manfaat adopsi e-commerce serta faktor penghambat dan pendorong adopsi e-commerce untuk UKM. Laporan ini merupakan hasil penelitian mengenai adopsi e-commerce bagi UKM.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan teknik pengambilan data berupa survei yaitu menggunakan kuesioner untuk mendapatkan data kuantitatif dan wawancara langsung untuk mendapatkan data kualitatif mengenai adopsi e-commerce oleh UKM.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa UKM sudah mulai melakukan adopsi e-commerce untuk menunjang proses bisnisnya. Meskipun tingkat pemanfaatannya berbeda-beda namun secara umum adopsi e-commerce mampu memberi manfaat positif bagi peningkatan kinerja UKM. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa faktor biaya masih menjadi kendala utama dalam adopsi e-commerce. Sedangkan pelayanan pelanggan merupakan faktor pendorong utama bagi UKM untuk melakukan adopsi e-commerce. Dengan mengambil studi kasus UKM sektor perbankan di kota Depok, penelitian ini mampu memberi gambaran tentang adopsi e-commerce oleh UKM khususnya di sektor perbankan.

E-Commerce adoption by Small and Medium Enterprises (SMEs) is one of the key factors of business. Therefore, it is essential for us to know the impacts of e-commerce adoption, as well as the deferring and driving factors of e-commerce adoption for the SMEs. This report is a result of research about e-commerce adoption for the SMEs.
This is a descriptive research that used survey through questioner as its method to collect quantitative data and direct interview as its method to collect qualitative data about e-commerce adoption by the SMEs.
The result of the research shows that SMEs have already starting to apply e-commerce adoption to maintain their business process. Although the degree of adoption is different from one SME to another, it is still generally accepted that ecommerce adoption will bring positive impacts towards SMEs development. The result of this research also shows that financing is still a major deferring factor in adopting e-commerce, whilst, customer service is one of the driving factor in ecommerce adoption. By using banking sectors in Depok as its research subject, this research is able to give actual illustration on e-commerce adoption by and for the SMEs."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Asry Prisda Putri
"E-commerce di Indonesia tidak hanya berkembang pesat namun juga inovatif. Live-streaming kini menjadi alat pemasaran bisnis dan kekuatan yang kemudian mendorong pertumbuhan dan perkembangan penjualan e-commerce. Penelitian ini bertujuan untuk memahami fak­­tor-faktor yang memengaruhi pembelian impulsif dalam live streaming commerce (LSC) di Indonesia menggunakan pendekatan model ELM (Elaboration Likelihood Model) dan teknik analisis Smart PLS 4 dengan model reflektif normatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kredibilitas streamer, penularan resonansi, dan emotional support secara positif memengaruhi keterlibatan pelanggan (customer engagement), yang pada gilirannya memengaruhi kecenderungan pembelian impulsif. Kualitas informasi produk dan kualitas interaksi streamer tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap pembelian impulsif.
Customer engagement terbukti memediasi hubungan antara kredibilitas streamer, penularan resonansi, dan emotional support dengan kecenderungan pembelian impulsif. Kecenderungan mencari penawaran memoderasi hubungan antara customer engagement dan kecenderungan pembelian impulsif, di mana hubungan ini menjadi lebih kuat ketika pelanggan semakin responsif terhadap penawaran.

The e-commerce landscape in Indonesia is not only rapidly expanding but also highly innovative. Live streaming has emerged as a powerful marketing tool for businesses, driving the growth and development of e-commerce sales. This study delves into the factors influencing impulsive buying in live streaming commerce (LSC) in Indonesia, employing the Elaboration Likelihood Model (ELM) approach and Smart PLS 4 analysis technique with a normative reflective model.
Key findings reveal that streamer credibility, resonance contagion, and emotional support positively influence customer engagement, which in turn impacts impulsive buying tendency. Interestingly, product information quality and streamer interaction quality do not exhibit a significant direct effect on impulsive buying. These findings suggest that in the context of LSC, impulsive purchasing decisions are driven more by emotional and social factors rather than product-related information or streamer interaction dynamics.
Customer engagement emerges as a crucial mediator between streamer credibility, emotional support, and impulsive buying tendency, highlighting its pivotal role in bridging these factors and influencing impulsive purchasing behavior. Additionally, deal-seeking tendency moderates the relationship between customer engagement and impulsive buying tendency, indicating that the strength of this relationship is amplified when customers are more susceptible to deals and promotions.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angela Dewi
"Perkembangan e-commerce dan PayLater telah digunakan secara luas untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, yang dapat mengarah pada pembelian secara impulsif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara recommended product quality dan materialism terhadap e-impulse buying. Penelitian ini menggunakan 237 responden berusia 18-42 tahun yang pernah melakukan pembelian pakaian menggunakan Shopee PayLater. Data yang terkumpul kemudian diolah menggunakan metode Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa materialism memiliki pengaruh signifikan terhadap e-impulse buying. Sementara itu, recommended product quality tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap e-impulse buying. Diketahui bahwa customer satisfaction tidak memediasi pengaruh recommended product quality terhadap e-impulse buying. Di lain sisi, product image memediasi pengaruh recommended product quality terhadap e-impulse buying secara signifikan dan positif. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa online review stimuli tidak memoderasi pengaruh recommended product quality terhadap e-impulse buying secara signifikan dan positif. BNPL use memediasi hubungan positif antara materialism dengan e-impulse buying. Penelitian ini juga memberikan implikasi manajerial dan saran untuk penelitian selanjutnya.

The development of e-commerce and PayLater services has been widely used to meet daily living needs, which can lead to impulsive purchases. This study aims to analyze the relationship between recommended product quality and materialism on e-impulse buying. The study used 237 respondents aged 18-42 years who had purchased clothing using Shopee PayLater. The collected data was then processed using the Partial Least Square- Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method. The results of this study show that materialism has a significant influence on e-impulse buying. Meanwhile, recommended product quality does not have a significant influence on e-impulse buying. It is known that customer satisfaction does not mediate the influence of recommended product quality o n e-impulse buying. On the other hand, product image significantly and positively mediates the influence of recommended product quality on e-impulse buying. This study also shows that online review stimuli do not significantly and positively moderate the i nfluence of recommended product quality on e-impulse buying. BNPL use mediates the positive relationship between materialism and e-impulse buying. This study also provides managerial implications and suggestions for future research. This study also provides managerial implications and suggestions for future research."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>