Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68907 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andini Nurwulandari
"Keberadaan perusahaan anjak piutang masih relatif baru di Indonesia, yaitu sejak dikeluarkannya Paket Kebijakan 20 Desember 1988 sebagai upaya pengerahan sumber-sumber dana yang terdapat di dalarn masyarakat dan untuk memenuhi kebutuhan jasa pembiayaan yang beraneka ragam bagi dunia usaha. Perusahaan pembiayaan anjak piutang adalah perusahaan yang memberikan pinjaman modal kerja tanpa menggunakan agunan. Perusahaan anjak piutang ini tidak menerima deposito, tetapi mendapatkan pendanaannya dari bank, lembaga, dan sumber pasar uang lainnya. Para pengguna jasa perusahaan anjak piutang pada umumnya tidak memenuhi syarat untuk rnendapatkan kredit perbankan.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulisan karya akhir ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang digunakan PT. X dalam mengembangkan usaha anjak piutang tersebut. Jasa pembiayaan yang diberikan PT. X adalah pembiayaan with recourse dan without recourse. Jasa pembiayaan tersebut juga meliputi jasa manajerial dan informasi untuk kiien. Penulisan ini bertujuan mengetahui hal-hal yang menjadi peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan PT. X.
Permasalahan yang dihadapi adalah, jasa pembiayaan anjak piutang belum banyak dikenal kalangan dunia usaha. Selama ini kalangan dunia usaha lebih mengenal sumber pembiayaan dan perbankan. Strategi yang telah digunakan PT. X untuk mengembanglan usahanya dan mengenalkan pembiayaan anjak piutang kepada dunia usaha, adalah dengan menjadi anggota asosiasi anjak piutang nasional dan internasional, serta melakukan aliansi dengan PT. Asuransi Ekspor Impor Indonesia, dan Badan Pengembangan Ekspor Nasional.
Peluang-Peluang bagi PT. X meliputi pertumbuhan ekonomi, kinerja ekspor, semakin majunya teknologi komunikasi. kestabilan politik, perundang-undangan di bidang ekspor impor serta perbaikan iklim berusaha. Selain dapat memanfaatkan peluang di pasar domestik, niat pemerintah untuk melaksanakan kesepakatan WTO, AFTA, APEC merupakan peluang pula bagi PT. X memperluas skala kegiatannya di era perdagangan bebas. Ancaman-ancaman bagi PT. X adalah customer yang sulit bekerjasarna dan belum adanya ketentuan hukum yang khusus mengatur hubungan antara klien, customer dan perusahaan anjak piutang. Untuk mendapatkan informasi mengenai customer, PT. X perlu bekerjasama dengan perusahaan perusahaan penyedia informasi. PT. X hanis membuat peijanjian hukum yang kuat antara kiien dan customer, untuk mengatasi masalah yang timbul.
Dengan melihat peluang dan ancaman yang dihadapi PT. X, serta kekuatan dan kelemahan yang dimiliki PT. X, maka dapat dibuat strategi-strategi alternatif untuk PT. X. Kunci keberhasilan industri pembiayaan ini adalah sumber pendanaan yang kuat, dan pakar pakar di bidang anjak piutang, seperti tercermin dalam kemampuan manajemen, dan teknologi. Strategi yang diusulkan adalah strategi fokus, yaitu berupa jasa pembiayaan non collateral basis. Dalam melakukan strategi fokus tersebut, kegiatan publikasi dan personal celling harus diintensifkan, menambah karyawan yang berpengalaman dengan back ground yang kuat pada aspek manajemen dan berkemampuan menganalisis serta membuat keputusan secara cepat.
Sebagian besar pesaing PT X adalah perusahaan multifinance dengan modal yang besar yang memberikan bermacam-macam jasa pembiayaan, termasuk jasa anjak piutang. Hambatan strategi fokus adalah kekurangan modal dan risiko bad debt. Bad debt tersebut dapat mengganggu kinerja perusahaan. Sebagai perusahaan pembiayaan yang ingin terus berkembang maka PT. X harus mencari alternatif sumber pendanaan, tidak hanya dan pinjaman perbankan saja. Dukungan pemerintah di bidang pendanaan sangat diharapkan, misalnya membentuk infrastruktur sumber pendanaan yang sesuai agar dapat mengembangkan industri pembiayaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Rachman
"PT."X" adalah parusahaan yang bergerak di bidang instalasi, importir & distributor peralatan mekanikal, elektrikal, & telekomunikasi. Untuk perdagangan produk peralatan telekomunikasi, PT.?X? termasuk pendatang baru yang hendak meraih peluang-peluang yang cukup banyak sebagai akibat pesatnya pembangunan di Indonesia. Untuk itu PT."x" mendapat kepercayaan dari salah satu produsen peralatan telekomunikasi yang canggih dari PT."Y", sebuah perusahaan peralatan telekomunikasi yang terbesar di dunia, untuk menjadi partner mereka di Indonesia.
Di dalam era globalisasi, PT "X" sebagai kontraktor M & E & Telekomunikasi terpacu untuk berfikir global dan strategis untuk memenangkan bukan hanya managing the business, tetapi juga managing the competition. Hal ini perlu dilakukan mengingat remote environment yang berubah sangat cepat. Untuk mengantisipasi perkembangan bisnis di masa mendatang PT."X" telah mengageni produk telekomunikasi canggih dan PT."Y". Keputusan untuk mengambil keagenan produk telekomunikasi ini sangat tepat mengingat telekomunikasi adalah produk vital dan menjanjikan tingkat pertumbuhan yang sangat tinggi.
Dalam melakukan pemasaran produk telekomunikasi PT "Y" , PT "X" mendapat saingan berat dan produk Asia ( Jepang khususnya ), dan juga dan produk Eropa Barat ( diwakili terutama dan Jerman ) yang telah menguasai pasar di Indonesia dengan cukup mantap. Masalah yang dihadapi oleh PT."X" adalah bagaimana dapat meraih pangsa pasar yang besar dalam memasarkan peralatan telekoinunikasi, sehingga pada masa yang alcan datang dapat merijadi market leader untuk peralatan telekomunjkasj yang canggih.
Berarti PT."X" harus meniiliki strategi bersaing yang unggul untuk znenghadapi pesaing-pesaingnya yang sudah lebih dahulu inenguasai pasar. Untuk itu digunakan beberapa metode analisa guna pengambilan keputusan untuk membentuk strategi bersaing yang paling tepat. Metode analisa yang digunakan dalain tulisan ini adalah analisa industri, analisa internal perusahaan, analisa SWOT. Kemudian dilakukan formulasi strategi bersaing berdasarkan SWOT analysis diagram, grand strategy selection matrix, grand strategy clusters. Untuk iuenentukan strategi yang tepat bagi perusahaan dalam menghadapi persaingan industri, niaka sebelumnya harus diketahui posisi perusahaan saat ini dengan segala kekuatan dan keleinahan yang dimulikinya, juga bentuk peluang dan ancaman yang ada.
Dari hasil analisa ditemukan bahwasanya perusahaan pada saat ini berada pada posisi kuadran I dan SWOT Analysis Diagram,sehingga yang dapat dipakai adalah strategi agresif. Sedangkan dan analisa grand strategy matrix maka ternyata perusahaan berada pada posisi kuadran III, sehingga strategi yang dapat dilakukan adalah concentrated growth, market development & product development, dengan iuenitik-beratkan pada market development.
Berdasarkan formulasi grand strategy clusters, iaaka posisi perusahaan ada pada kuadran I, dan strategi yang disarankan adalah concentratjc growth."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Eduard Guntoro
"ABSTRAK
Krisis ekonomj yang dimulaj sejak juIi 1997, bermula dan jatuhnya nilal tukar rupiah terhadap mata uang dunia Iainnya, khususnya terhadap dollar Amerika, Nilai tukar dollar Amerika yang sebelumnya stabil dikisarkan 2400 rupiah menjadi tidak stabil dengan nilai tukar yang mencapai belasan ribu rupiah. Krisis moneter ini diikuti oleh krisìs ekonomi dan politik yang sampai sekarang masih terasa dampaknya. Dampak ini antara lain, masih rendahnya nilai tukar rupiab terhadap dollar, masih enggannya para investor menanamkan modalnya dalam jumlah yang significant, menurunnya daya beli masyarakat, menurunnya aktivitas usaha sektor real, banyaknya kredit bermasalah dll. Krisis ini secara langsung juga telah membuat kemampuan bersaing perusahaan lokal melemah.
Globalisasi juga berarti hilangnya hambatan-hambatan bagi para pebisnis dan berbagai negara untuk memasuki suatu pasar dimanapun. Salah satu implikasi dari masuknya pemain internasional ini adalah semakin tingginya tingkat persaingan di suatu pasar yang dimasuki. Dengan pengalaman, modal, keahlian dan teknologi yang dimiliki mereka akan menjadi ancaman besar bagi para pemain lokal yang sebelumnya mendominasi pasar. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia tampaknya semakin mempercepat proses globalisasi di Indonesia. Hal ini berkaitan dengan banyaknya deregulasi-deregulasi yang dilakukan pemerintah untuk menarik para investor asing memasuki ataupun meningkatkan investasinya di Indonesia. Selain itu Iemahnya kemampuan bersaing perusahaan lokal akibat persoalan keuangan yang dimiliki juga turut berpengaruh.
Industri radio panggil juga merasakan pengaruh dan kedua faktor krisis ekonomi dan globalisasi diatas. Semakin besarnya biaya operasional, meningkatnya hutang akibat kenaikan mata uang dollar sehubungan dengan ekspansi yang dilakukan sebelum krisis, menurunnya daya beli, menurunnya pasar, masuknya pemain asing mernbuat tingkat persaingan semakin tinggi.
Dalam karya akhir ini dipelajari aktivitas dan strategi PT X dalam upayanya bersaing ditengah peluang-peluang dan ancaman yang terjadi pada industri radio panggil. Diharapkan basil penelitian ini akan bisa memberikari masukan bagi keberhasilan perusahaan dan juga memberikan tambahan wawasan bagi para pembaca.
Dari hasil analisa Iingkungan usaha, terdapat beberapa peluang yang bisa dimanfaatkan antara lain: masih rendahnya rasio pengguna jasa radio panggil, pengembangan layanan yang lebih luas kepada pelariggan, kerjasama dengan para operator kecil, ekspansî kedaerah-daerah yang memiliki potensi, penggalian niche market dsbnya. Ancaman-ancaman yang bisa dilihat antara lain: kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat (perang harga), krisis ekonomi yang berkepanjangan, ketìdakstabilan politik, semakin murahnya harga telepon seluler dan semakin luasnya jasa pelayanan yang dibenikan, peningkatan agresivitas dan pemain asing yang ada atau yang akan masuk, penurunan citra radio panggil perubahan sikap komsumsi.
Analisa internal yang dilakukan menunjukkan beberapa dan kekuatan yang dimiliki perusahaan yaitu: meek(brand) yang sangat dikenal, memiliki reputasi yang baik, pengalaman yang Lama, pangsa pasar yang cukup besar, kualitas pelayanan dan jaringan pelayanan riasional yang cukup luas, pengalaman kerjasama dengan operator lainnya, dll. Selain itu beberapa dan kelemahan-kelemahan yang dimiliki perusahaan yaitu kurang melakukan promosi dan iklan, kurangnya sumber daya manusia, belum dapat menciptakan kompetensi khusus dan belum memiliki agenda khusus untuk penciptanya, masih memiliki daerah blank spot (tidak ada sinyal) pada daerah pemasaran, tidak memiliki jaringan internasional dll.
Dari hasil Pencapaian faktor kunci sukses perusahaan, terlihat bahwa perusahaan memenuhi semua faktor kunci sukses yang ada, namun demikian perusahaan masih dalam tahap pemenuhan yang standar, dalam pengertian belum mencapai tahap yang superior untuk bisa menciptakan keunggulan yang berkesinambungan. Perusahaan harus dapat meningkatkan faktor kunci sukses yang dimiliki ketingkat yang lebih tinggi agar bisa memenangkan persaingan.
Dari hasil kajian yang diperoleh dan juga berdasarkan pengamatan pemilihan strategi bertahan merupakan alternatif yang bisa diambil. Basis strategi tingkat bisnis pada upaya pencíptaan kepemimpinan biaya rendah, yang bisa dilakukan dengan melakukan efisiensi, konsolidasi proses bisnis, pengendalian mutu dsbnya. Selain itu dalam upaya mempertahankan posisi kompetitif melakukan strategi aliansi merupakan alternatif untuk bisa bersaing secara hemat dan resiko yang lebih rendah.
Industri radio panggil merupakan bagian dan industri telekomunikasi yang penuh dengan muatan teknologi. Pihak manajemen perlu mempelajari lebih lanjut bagaimana perkembangan teknologi ini dimasa depan, pandangan-pandangan dan para ahli, informasi mengenal kemajuan teknologi & pengalaman negara-negara lain akan merupakan input yang berharga bagi perusahaan."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T5856
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sormin, Partogian
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kiki Mecya K. Widjanarko
"Harga masih merupakan daya tarik terbesar untuk merebut pangsa pasar. Penelitian dimaksudkan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan yang berkonsep harga termurah, dan memberikan masukan pada perusahaan secara umum untuk meningkatkan kinerjanya melalui penciptaan competitive advantage dengan strategi low cost. Selain itu, penelitian dilakukan untuk mencocokkan hasil observasi penulis dengan persepsi konsumen mengenal harga; komoditi, layanan, dan lain-lain hal yang berkaitan dengan kegiatan berbelanja di tempat perbelanjaan partai besar. Adanya perbedaan-perbedaan, untuk kemudian bisa dianalisa latar belakang dan pengaruhnya dalam kegiatan usaha. Metode penelitian kualitatif yang dilakukan menyertakan kegiatan penyebaran kuesioner, wawancara dan observasi lapangan. Selain itu diperkaya dengan studi literatur bahan-bahan yang relevan. Pengambilan sampel responden dilakukan secara random terhadap sampling frame atau malalui non probability sampling. Data yang digunakan adalah data primer dan sakunder, yang berasal dari hasil penelitian lapangan, bahan bacaan, dan data perusahaan. Observasi membuktikan bahwa konsep harga termurah sudah tercapai dilakukan dalam skala besar sebagaimana layaknya wholesaler namun lidak melayani delivery, dan pembalasan !asilnas dimaksudkan unluk efisiensi. Dala kuesioner yang lerkumpul menunjukkan bahwa sebagian pelanggan puas dengan konsep harga murah saja, sebagian lagi menginginkan layanan lambahan unluk meningkalkan kepuasannya saal berbelanja. Keunikan dari perusahaan adalah diberlakukannya sistem keanggolaan bagi pelanggan dan prinsip cash and carry dalam beroperasi. Kartu anggota secara pslkologls akan menclptakan kesellaan pelanggan pada perusahaan. Hal ini menjadl salah salu kekualan perusahaan yang harus selalu dipelihara. Unluk kepuasan pelanggan akan harga lermurah, manajemen menghindari segala keputusan yang mengakibatkan penambahan biaya. Kegiatan pemasaran yang lazim dilakukan oIeh perusahaanperusahaan, tidak secara genear dilakukan disinl untuk penghematan sumber daya. Biaya-biaya ditekankan seefisien mungkin untuk mengejar harga jual yang terendah. Agar senantiasa bergerak lurus sesuai komttmen akan harga lermurah, perusahaan dapat melakukan analisa value chain sebagal aHemali! unluk merekayasa kegialan dan efisiensi biaya, dttinjau dari value system maupun value actiVitfesnya. Selanjutnya, manajemen sebaiknya memperbaiki dan menyempurnakan Inventory managsmsntnya demi kelancaran dan kemajuan usaha. Inl juga erat hubungannya dengan evaluasi terhadap pemasok dan assortment barang pasokan. Seiring dengan laju tlngkat persalngan, perlu dlantlslpasl kemungkinen timbulnya peselng yeng leblh beser, leblh kuet, serle berenl menawerkan fasilitas yang leblh banyak. Fasllltes pemberlan kred~ mlsalnya, adalah penomena yang semakin berakar dalam dunla perdagangan, sehlngga patut dlpertlmbangkan untuk keglatan di masa depan karena hal tersebut mempengaruhl daya salng perusahaan. Kemudahan dengan pemberlan kred~ Inl akan menarlk leblh banyak konsumen, nemun dl lain pihak depet membebankan berbagal reslko pade perusehaan. Karenanya manajemen dituntut agar melakukan antlslpasl derl sekarang untuk mengambll keputusen yeng terbalk."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18567
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bugi Riagandhy
"ABSTRAK
Perkembangan perbankan di Indonesia saat ini diwarnai dengan hadimya Bank barn
yang berasal dari penggabungan empat bank kedalam Bank X. Bank X saat ini dalam
pelaksanaan operasional memiliki paradigma barn khususnya menyangkut Visi dan Misi
bank. Pelaksanaan Visi dan Misi ditunjang dengan pengembangan wawasan perbankan.
Bank terns mengalami transformasi, untuk menjadi bank yang dinamis serta siap bersaing
secara global dengan meningkatkan mutu pelayanan perbankan melalui pencapaian kinerja
yang baik dan memuaskan.
Pengembangan usaha diarahkan kepada segmen retail dimana dalam segmen ini
terbuka peluang dalam masyarakat Indonesia. Penelitian terhadap segmen pasar ritail
telah dilaksanakan yang mendapatkan informasi mengenai kebutuhan-kebutuhan konsumen
yang diinginkan. Akhimya mengarahkan kepada bank untuk dapat lebih fokus pada
segmen nasabah individu kalangan menengah-kecil, melalui rangkaian produk yang
spesifik, bersaing dan bernilai tambah. Kualitas pelayanan yang prima mernpakan
penunjang selainjaringan cabang, ATM dan teknologi perbankan.
Dengan ditunjang jaringan cabang yang tersebar di selurnh Indonesia, sumber daya
manusia yang berpengalaman, asset yang besar, pengembangan produk-produk perbankan,
budaya pernsahaan yang barn dan didukung dengan sistim teknologi perbankan, Bank X
saat ini siap bersaing dalam perbankan di Indonesia khususnya dalam sektor retail.
Mencermati perkembangan persaingan perbankan yang semakin ketat, maka fokus
studi pada karya akhir ini adalah menganalisa dan mengusulkan strategi bersaing bagi
Bank X berdasarkan keunggulan, kemampuan dan faktor-faktor yang terdapat pada
perusahaan yang dapat mempengaruhi perkembangan kineija bank dalam meningkatkan
daya saingnya. Dengan demikian bank dapat memfokuskan kegiatan operasionalnya pada
segmen pasar retail, khususnya dalam menghadapi dinamika persaingan industri
perbankan di Indonesia dan mengidentifikasi beberapa strategi bersaing bagi Bank X
dalam rangka meningkatkan daya saingfiya dimasa yang akan datang. Untuk
menggambarkan dinamika persaingan perbankan dipergunakan beberapa bank yang berasal
dari bank pemerintah, swasta nasional dan asing.
Dari hasil penelitian pada karya akhir ini mengambarkan persaingan perbankan di
Indonesia. Persaingan perbankan khususnya pada segmen pasar retail menunjukan
persaingan yang ketat yang terlihat dari strategi yang diterapkan oleh masing-masing bank
berdasarkan sumber daya dan orientasi pengembangan produk perbankan yang dimiliki.
Strategi persaingan perbankan sekarang dikembangkan menjadi strategi persaingan
perbankan dimasa yang akan datang, beberapa bank memanfaatkan jaringan cabang dan
teknologi yang terintegrasi dengan produk-produk perbankan yang bersaing berupa
pengembangan fasilitas dan produk elektronik banking sebagai keunggulan bersaing bank
dalam menghadapi era globalisasi.
Berkenaan dengan semakin ketatnya persaingan perbankan dimasa yang akan
datang terutama dengan masuknya bank-bank asing di Indonesia, Bank X dapat melakukan
pembenahan yang bertujuan untuk mengantisipasi persaingan tersebut. Langkah yang dapat
dilakukan adalah dengan mempercepat proses integrasi cabang-cabang dengan
memanfaatkan teknologi perbankan yang cepat dan efisien dan memberikan layanan berupa
produk-produk perbankan yang inovatif dan kompetitif kepada nasabahlkonsumen
terutama produk e-banking yang akan menjadi trend dimasa yang akan datang.
Penerapan strategi persaingan perbankan yang tepat khususnya dalam segmen pasar
retail akan men ghasilkan pengembangan dan penguasaan pasar yang meningkat, dengan
demikian bagi Bank X untuk dapat memenangkan persaingan dapat menerapkan strategi
bersaing yang fokus pada segmen pasar retail dengan pengembangan produk yang
bersaing, kreatif, bernilai tambah dan diminati pasar yang ditujukan untuk
nasabahlkonsumen, seperti tabungan fiesta, sertifikat deposito yang dapat dibayar dimuka
dan dipindahtangankan, memperluas jaringan ATM dan produk-produk lainnya.
Peningkatan pendapatan perbankan hendaknya dikembangkan dengan meningkatkan feebased
income sebagai sasaran pendapatan non bunga dimasa yang akan datang dan untuk
memperkuat struktur keuangan yang didukung oleh masyarakat dapat dilaksanakan
privatisasi
"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T6529
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Makindo
"ABSTRAK
Berkembangnya teknologi dan perekonomian dunia dapat mengubah pola hidup masyarakat dan konsentrasi suatu jenis industri. Industri manufaktur kontainer termasuk salah satu jenis industri yang mengalami perubahan tersebut, diinana bermula dari Amerika Serikat, kemudian beralih ke Eropa, Asia Timur dan pada akhir dekade 1980-an berpindah ke Asia Tenggara.
Gejolak industri dan lingkungan sekitarnya dapat rnernpengaruhi perkenibangan industri manufaktur kontainer itu sendiri. Sejak masuk ke regional Asia Tenggara, gejolak lingkungan industri manufaktur kontainer terasa sangat fluktuatif, sehingga dalam kurun waktu kurang lebih setengah dekade telah memaksa beberapa perusahaan dalaiu industri ini untuk menutup usahanya.
PT ASPEC sebagai salah satu produsen kontainer berhadapan pada suatu kondisi untuk menentukan langkah langkah strategis yang harus diarnbil untuk menghadapi perubahan lingkungan inclustri tersebut, mulai dan yang bersifat placid sampai turbulen. Ada dua pilihan alternatif strategis yang dapat diambil, yaitu sebagai pembuat Konstruksi Baja Modular urituk keperluan perumahan atau inembuat Super Structure untuk keperluan industri otomotif medium to heavy duty.
Metoda QSPM dan AHP digunakan dalam melakukan analisis permasalahan yang ada. Hasil analisis menunjukkan bahwa PT ASPEC harus beralih produksi membuat Super Structure untuk keperluan industri otomotif mediunm to heavy duty."
1996
T4518
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christina Endang Mirgayawati
"Persaingan dalam industri dewasa ini tidak dapat hanya melihat kesempatan kesempatan yang ada diluar perusahaan tetapi perkembangan persaingan industri saat ini adalah persaingan menggunakan sumber daya-sumber daya yang dimiliki masing-masing perusahaan. Pandangan perusahaan yang menjalankan strategi dengan hanya melihat kesempatan yang ada diluar perusahaan sering disebut Market Based Strategy, sedangkan pandang yang menggunakan sumber daya perusahaan sebagai strategi menghadapi pesaing disebut dengan Resource Based Strategy.
Dengan pemikiran diatas maka tujuan utama penulisan karya akhir ini adalah menganalisis sumber daya-sumber daya perusahaan penerbangan berjadwal domestik Indonesia, sebagai objek penelitian adalah PT. Merpati Nusantara Airline (PT. MNA), yang dapat digunakan sebagai keunggulan bersaing dalam industii penerbangan beijadwal di Indonesia.
Agar diperoleh sumber daya perusahaaan yang dapat digunakan sebagai keunggulan bersaing maka analisis yang dilakukan penulis adalah dengan cara:
1. Analisis terhadap faktor eksternal dan internal yang paling berpenganih terhadap PT. MNA dan industri penerbangan beijadwal di Indonesia path saat ini
2. Menganalisis strategi dan posisi PT. MNA dengan matrix TOWS yang merupakan hasil analisis IFAS (Internal Factor Anaysis Strategy), EFAS (External Factor Anaaysis Strategy), dan matrix SFAS (Strategic Factor Anaysis Summary).
3. Mencari kompetensi inti PT. MNA dengan konsep swriber daya-sumber daya yang dimiliki perusahaaan yang dapat digunakan sebagai keunggulan bersaing dan rantai nilai (value chain) industri penerbangan.
Agar diperoleh hasil penelitian konsep saja tidak cukup, sehingga data-data yang akan dianalisis harus diperoleh sebagai kelengkapan analisis. Data yang dikumpulkan adalah data-data primer yang diperoleh dan internal perusahaan dan data hasil penyebaran kuesioner terhadap konsumen industri penerbangan berjadwal yang mendukung penelitian karya akhir ini.
Dengan menggunakan konsep-konsep dan data-data yang dikumpulkan diatas, kemudian dianalisis, maka penulis mendapatkan strategi yang disarankan kepada perusahaan berdasarkan hasil analisis terhadap lìngkungan dan sumber daya perusahaan yang berpengaruh terhadap industri penerbangan berjadwal di indonesia, untuk memperbaiki kinerja mencapai keunggulan bersaing maka strategi yang dapat digunakan adalah:
- Penerbangan domestik
Daya tarik merek (brand awareness) tinggi dimata konsumen sebagai perusahaan penerbangan yang sudah lama beroperasi, dan adanya dukungan pemerintah sebagai salah satu perusahaan milik pemerintah menyebabkan perusahaan memiliki keunggulan dan dapat menghambat masuknya pendatang baru dalam industri ini (Strategi ST dalam matrix TOWS). Sumber daya perusahaan yang dapat digunakan untuk mencapai keunggulan bersaing dengan memanfaatkan keunggulan yang dimiliki oleh perusahan tersebut diatas adalah strategi efisiensi operasional yang meliputi pemilihan penggunaan jenis pesawat agar pelanggan menyukai dan merasakan aman, pemilihan rute - rute tertentu dalam tujuan meningkatkan daya saing evaluasi dan survey terhadap konsumen serta dengan mengadakan kerjasama luas dengan agen dan penggunaan teknologi.
- Penerbangan internasional
Berkembangnya perdagangan bebas dan sosial budaya akan memaksa perusahaan bersaing dengan perusahaan penerbangan domestik dan perusahaan penerbangan asing lainnya. Agar perusahaan tetap bertahan dan bertumbuh dalam industri ini maka perusahaan dalam operasinya hams mengurangi besarnya biaya operasi (over budget) dan ketidaktepatan jadwal penerbangan agar perusahaan beroperasi secara efektif dan efisien dalam persaingan (Strategi WT dalam matrix TOWS).
Strategi yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengambil peluang memasuki pasar intemasional, dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki perusahaan tetap meliputi pemilihan pesawat berbadan lebar seperti Boeing 737, tetap melakukan analisis terhadap survey pelanggan meningat pelayanan adalah faktor kritis didalam industri penerbangan dan sangat kompetitif di pasar internasional. Menjalin hubungan dengan partner diperluas, hal ini sebagai cara untuk memperoleb akses terhadap pasar internasional."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T4765
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Batara
"ABSTRAK
Salah satu sektor yang paling menderita akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan
yang melanda indonesia adalah Jasa Konstruksi. Banyak kontraktor yang tidak kuat
menghadapinYa, terpaksa menutup usahanya. Penyebabnya adalah mrnminya julTilah proyek
yang bisa dikeijakan,. yang akhirnya berakibat pula kepada likuiditas kontraktor tersebut.
Tersendatnya binis properti, industri manufaktur dan infrastxukstur berdampak
langsung kepada sektor jasa konstruksi ini.
PT. Jaya Obayashi, salah satu kontraktor besar di Indonesia yang meriipakan Joint
Venture antara PT. Pembangunan Jaya dengan Obayashi Corporation, juga mengalami
penurunan revenue / pendapatan yang cukup signifikan yang dapat mengancam likuiditas
perusahaan. Keberadaan selama 28 tahun di Indonesia, dengan pengalaman yang begitu litas
dalam membangun berbagai macam bangunan, ternyata tidak bisa menolong banyak, karena
penurunan yang ten adj mengakibatkan revenue / pendapatan banya mencapai 30-40% dan
keadan normal.
Dalam penulisan Karya Akhir ini, akan digunakan proses manajemen strategi dalam
perumusan strategi perusahaan menghadapi kondisi ini, serta persiapan mengbadapi masa
yang akan datang.
Dimulai dengan menganalisa lingkungan, baik Lingkungan Eksternal maupun
Internal, Analisa Pelanggan, Pesaing, Kineirja Perusahaan yang akhirnya dapat merumuskan
suatu strategi bersaing yang tepat bagi PT. Jaya Obayashi. Analisa persaingan Kontraktor
dilakukan di antara para Kontraktor Jepang pada proyek-proyek investasi Jepang. Hal ini
dilakukan mengingat selama beroperaSi di Indonesia mayoritas proyek PT. Jaya Obayashi
berasal dan investor Jepang dan sebagai pesaing utama adalah kontraktor kontraktor Jepang
Karena persaingan di antara kontraktor tersebut sudah sangat ketat, maka strategi
dibagi berdasarkan jangka waktu penerapannya:
- Jangka Pendek (2000 ? 2001)
- Jangka Menengah (sampai 5 tahun ke depan)
- Jangka Panjang (>5 tahun ke dcpan)
Berdasarkan analisa dan kajian yang dilakukan, maka strategi yang dipilih da1ah:
- Strategi Turn Around (untukjangka pendek)
- Perumusan Ulang Target Market
- Perbaíkan kinerja masing-masing bagian fungsional
"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T5891
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Makindo
"ABSTRAK
Berkembangnya teknologi dan perekonomian dunia
dapat mengubah pola hidup masyarakat dan konsentrasi suatu
jenis industri. Industri manufaktur kontainer termasuk
salah satu jenis industri yang mengalami perubahan
tersebut, dimana bermula dan .Amerika Serikat, kemudian
beralih ke Eropa, Asia Timur dan pada akhir dekade 1980-an
berpindah ke Asia Tenggara.
Gejolak industri dan lingkungan sekitarnya dapat
znempengaruhi perkeinbangan industri iuanufaktur kontairìer
itu sendiri. Sejak zuasuk ice- regional Asia Tenggara,
gejolak lingkungan industri manufaktur kontainer terasa
sangat fluktuatif, sehingga dalam kurun waktu kurang lebih
setengah dekade telah memaksa beberapa perusahaan dalarn
industrj ini untuk menutup usahanya.
PT ASPEC sebagai salah satu produseri kontainer
berhadapan pada suatu kondisi untuk menentukan langkah?
langkah strategis yang harus diambil untuk menghadapi
perubahan lingkungan industri tersebut, mulai dan yang
bersifat placid sampai turbulen. Ada dua pilihan
alternatif strategis yang dapat diarnbil, yaitu sebagai
pembuat Konstruksj Baja Modular untuk keperluan perumahan
atau rnembuat Super Structure untuk keperluari industri
otomotif medium to heavy duty.
Metoda QSPM dan AMP digunakan dalaiu melakukan
analisis permasalahan yang ada. Hasil analisis menunukkan
bahwa PT ASPEC harus beralih produksi membuat Super
Structure untuk keperluan industri otomotif medium to
heavy duty.
"
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>