Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 70472 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nangoi, Roy Cornelis
"perkembangan pesat dalam bidang teknologi informasi khususnya jaringan informasi membawa dampak perubahan mendasar terhadap lingkungan didalam bidang perekonomian. Menurut Kenichi Ohmae, dampak tersebut dapat dibagi pada tiga tingkatan. Yang pertama pada tingkatan makro yang memungkinkan perpindahan modal secara sekejab ketempat dimana saja didunia ini. Hal ini berarti bahwa aliran modal tidak perlu lagi dikaitkan dengan perpindahan fisik dari barang melainkan dengan jaringan ¡nformasi dapat menembus batas-batas negara. Tingkatan kedua adalah perusahaan dimana para manajer dapat secara langsung mengetahui tentang pasar dan produk, sehingga mereka lebih tanggap terhadap kebutuhan pelanggan. Yang ketiga pada tingkatan pasar, yang menyebabkan para peianggan dan tempat mana saja dapat mengetahui tentang produk dan jasa yang tersedia, dan nilai relatif yang ditawarkan.
Indonesia sebagai negara berkembang dengan poterisi pasar yang luas tidak terlepas dan dampak tersebut. Hal ini menimbulkan berbagai peluang yang besar dalam bidang usaha jasa jaringan informasi. Berbagai perusahaan jasa jaringan informasi memperluas wilayah pemasaranniya untuk menjangkau Indonesia. IBM Corporation melalul perusahaan agen tunggalnya PT. USI Jaya memanfaatkan peluang ¡ni dengan merangkul para perusahaan pengelola jasa telekomunikasi di Indonesia untuk membentuk suatu aliansi sebagai usaha bersama dalam bidang usaha jasa jaringan filai tambah (value added network). Dengan perkembangan jaringan Internet yang pesat akhir-akhir ¡ni, maka perusahaan ini juga meluncurkan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Hartono
"Usaha jasa penerbangan berjadwal telah banyak mengalami beberapa perubahan dan dampak peraturan pemerintah maupun perubahan teknologi. Perubahan-perubahan situasi ekonomi, telah membawa peningkatan kesejahteraan dan pendidikan kepada masyarakat. Hal ini mengakibatkan perubahan selera konsumen pemakai jasa penerbangan menjadi meningkat. Perubahan ini mengubah nilai daripada pandangan konsumen terhadap keputusan untuk membeli suatu jasa/produk.
Fungsi pemasaran terus mengatisipasi perubahan nilai yang terjadi pada konsumenya. Untuk mengetahui perubahan nilai yang terjadi, maka diperlukan penelitian pasar, pesaing dan proses rantai nilai perusahaan.
Setiap perusahaan selalu berusaha untuk memenangkan suatu persaingan usaha. Untuk memenangkan suatu persaingan, maka diterapkannya berbagai strateji yang bertujuan untuk meningkatkan laba perusahaan. Terjadi suatu paradigma strateji pemasaran dari waktu ke waktu yang pada intinya adalah membawa kepuasan kepada konsumen dan karyawan perusahaan.
Persaingan di industri jasa penerbangan berjadwal domestik di Indonesia pada mulanya bersaing melalui harga tiket pesawat. Sehingga terjadi perang tarif yang berkeianjutan yang akan membawa dampak negatif pada perusahaan itu sendiri dan penumpang pesawat. Dengan menurunkan tarif seminimun mungkin, akan berdampak pada penurunan kualitas jasa yang diberikan kepada penumpang.
Kemudian pada tanggal 20 Mei 1994, ditandatangani kesepaktan tarif INACA yang disetujui oleh seluruh perusahaan maskapai penerbangan domestik Indonesia. Terjadi pergeseran bidang persaingan, yang mulai mengarah pada persaingan dalam jasa pelayanan yang diberikan secara profesional.
Perusahaan penerbangan berjadwa! ini juga mendapatkan ancaman dari perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia, sebagai akibat kebijaksanaan open sky yang disetujui oleh pemerintah Indonesia. Sehingga terjadi suatu persaingan yang global yang menuntut semakin tinggi profesional usahawan dalam menjalankan misi usahanya. Dengan demikian maka pelanggan mempunyai banyak pilihan untuk menentukan penerbangan yang dipilihnya, mau tidak mau setiap perusahaan penerbangan harus menyediakan nilai yang diinginkan oleh penumpang pesawat.
Lingkup strategi pemasaran ini melihat lebih jauh analisa industri dan persaingan yang terjadi di dalam industri penerbangan berjadwal. Kemudian melihat suatu analisa kreasi nilai, dilihat dan komponen komponen pendukung jasa pelayanan. Diharapkan terdapat suatu nilai yang diinginkan oleh konsumen, sehingga dapat dilihat suatu celah antara rantai nilai perusahaan dengan nilai konsumen itu sendiri. Rantai nilai proses perusahaan dengan pesaing bandingkan untuk melihat letak kelemahan komponen pendukung untuk mencapai misi yang diinginkan oleh konsumen.
Dengan konsep kreasi nilai, maka diharapkan terjadi suatu triangIe value added yang membawa manfaat pada kepuasan konsumen, karyawan, dan perusahaan. Proses pemberian nilai dan perusahaan kepada karyawan melalui pemasaran internal. Nilai yang diberikan perusahaan kepada konsumen dilakukan melalui pemasaran eksternal. Dan nilai yang sebenarnya terjadi adalah pada saat pemberian pelayanan dan karyawan kepada konsumen, yang biasa dìsebut pemasaran interaktif. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Budi Raharjo
"Pada muianya PT. ORIX Indonesia Finance yang meftlpakafl perusahaan patungan antara Indonesia dan Jepang bergerak dalam usaha sewa guna usaha akan tetapi setelah adanya Pakdes 1988 tentang usaha pembiayaan maka perusahaan telah berubah menjadi multi finance. Dengan adanya deregulasi tersebut menyebabkan persaingan ketat. Keadaan tersebut betum dapat diatasi oleh PT. CRIX Indonesia Finance. Sebagai akibatnya pangsa pasar perusahaan mengalami penurunan. Hal ini terlihat dalarn Laporan keuangan yang menunjukkan kerugian pada dua tahun terakhir. Untuk mengatasi penurunan pen dapatan tersebut PT. ORIX Indonesia Finance perlu merubah strategi pemasaran yaitu konsep menarik konsumen menjadi menjakri hubungan dengan supplier/pemasok dan lessee. Konsep tersebut menekankan pada service untuk penciptaan hubungan dalam jangka panjang1 dan melaksanakan strategi pemasaran yang tepat."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Iwan P. H.
"ABSTRAK
Salah satu faktor yang dapat mendorong perkembangan
pariwisata di Indonesia adalah adanya atraksi hiburan,
yang merupakan salah satu daya tarik bagi para wisatawan
mancanegara dan wisatawan lokal untuk melakukan suatu
perjalanan wisata ke suatu tempat.
Faktor lain yang akan meningkatkan kebutuhan
masyarakat lokal terhadap sarana hiburan dan rekreasi
adalah perubahan jumlah hari kerja yang akan diberlakukan
secara nasional. Perubahan jumlah hari kerja yang
diberlakukan oleb pemerintah dari enam hari kerja menjadi
lima hari kerja setiap minggunya akan meningkatkan
kebutuhan masyarakat terhadap sarana rekreasi
Dengan adanya peluang untuk melakukan usaha dalam kegiatan
pariwisata di Indonesia, maka pihak Lippo Group mencoba
untuk melakukan investasi dengan mendirikan PT Sea World
Indonesia yang merupakan suatu sarana atraksi hiburan yang
sehat.
Sebagai suatu tempat hiburan PT Sea World Indonesia
selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan mancanegara dan
wisatawan lokal terutama pada saat akhir pekan dan hari
hari libur nasional lainnya. Masalah yang dihadapi oleh
industri jasa hiburan termasuk PT Sea World Indonesia
pada khususnya adalah menurunnya jumlah pengunjung pada
hari?hari kerja.
Hal lainnya yang menjadi masalah dari PT Sea World Indonesia dalam memasarkan produk jasa hiburan adalah tingkat persaingan antar sesama industri hiburan yang ada di sekitar lingkungan Taman Impian Jaya Ancol.
Dalam upaya mengatasi hal tersebut, maka manajemen
PT Sea World indonesia meIakukan suatu perencanaan
strategis dengan memanfaatkan keunggulan yang dimilikinya
untuk menghadapi persaingan dalam Industri hiburan,
terutama pesaing-pesaing yang ada di dalam kawasan wisata
Taman Impian Jaya Ancol.
Lingkup perencanaan strategis yang dibahas dalam
karya akhir ini akan dibatasi hanya pada: identifikasi
peluang dan hambatan yang ada dan mungkin akan terjadi,
kekuatan dan kelemahan, analisis atas misi, tujuan, dan
pemasaran strategis yang tepat bagi usaha ini, serta
pengembangan baik pasar maupun produknya.
Pada prinsipnya dalam memasarkan usaha ini PT Sea
World Indonesia harus senantiasa menyesuaikan bauran
pemasaran 4P (Product, Price, Promotion, dan Place) dengan
keadaan pasar yang selalu berubah-ubah.
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan
bahwa dalam merencanakan pemasaran strategis PT Sea World
Indonesia harus melakukan inovasi pada bidang produk,
distribusi dan promosinya. Hal yang harus diperhatikan
dalam melakukan peningkatan kualitas dan produk jasa
hiburan dan jasa pendidikannya adalah harus selalu
melakukan penyesuaian dengan mengikuti perkembangan
situasi yang ada di sekitarnya.
Pada bidang Product, hal yang harus diantisipasi
adalah sedikitnya jumlah pengunjung pada hari-hari kerja
biasa. Untuk menjawab hal ini, maka pihak manajemen PT
SeaWorid Indonesia dalam merencanakan strategi
pemasarannya harus melakukan pendekatan kepada dunia
pendidikan agar memanfaatkan wahana SeaWorid sebagai
sarana yang membantu para sisa sekolah dalam melakukan
kegiatan belajarnya. Untuk keperluan itu, maka pihak
manajemen PT SeaWorid Indonesia melakukan penyesuaian
materi hiburannya dengan kurikulum pendidikan siswa
sekolah SD, SMP, dan SMA. Dengan melakukan strategì
seperti diatas tersebut, maka jumlah pengunjung di hari
hari kerja diharapkan akan diisi oleh siswa-siswa sekolah
yang diberi tugas oleh guru di sekolahnya untuk belajar
dan mengamati kehidupan hewan-hewan laut yang ada di dalam
wahana SeaWorld.
Inovasi produk juga sangat panting untuk dilakukan
oleh pihak manajemen PT SeaWorid Indonesia dalam
menghadapi persaingan yang berlangsung dalam lingkungan
Taman lmpian Jaya Ancol, mengingat kompetitor utama (Dunia
Fantasi) selalu melakukan inovasi produknya dengan cara
memperbaharui wahana-wahana hiburan yang ada. Inovasi yang
sebaiknya dilakukan oleh pihak manajemen PT SeaWorld
Indonesia adalah dengan melakukan perubahan-perubahan
secara minor terhadap produk dan pelayanan, agar
pengunjung yang datang berkunjung kembali dapat merasakan
suatu suasana yang berbeda.
Pada bidang Diatribusi, hal yang dapat dilakukan oleh
pihak manajenen PT SeaWorid Indonesia adalah dengan
melakukan perluasan jangkauan pemasaran. Cara yang dapat
dilakukan adalah dengan memanfaatkan keunggulan jaringan
usaha milik Lippo Group, dimana jaringan usaha
perbankannya (LippoBank) sudah sedemikian luas dan jumlah
kantor?kantor cabangnya sudah banyak. Dengan melakukan
penjualan tanda bukti pemesanan tempat (TBPT) dengan harga
discount di seluruh cabang kantor?kantor cabang Lippo
Bank, maka diharapkan segmen dan konsumen potensial yang
akan menjadi pengunjung SeaWorid akan bertambah luas
sehingga dapat dipastikan jumlah pengunjungnya akan
bertambah banyak. Selain itu sistem distribusi juga dapat
diperluas dengan menjalin kerja sama dengan para pengusaha
biro perjalanan agar mau memasukkan kunjungan ke SeaWorid
sebagai bagian dari acara wisata yang ditawarkan kepada
para turis. Cara lainnya yang dapat dilakukan oleh PT
SeaWorid Indonesia adalah bekerja sana dengan sekolah
sekolah untuk menjual TBPT kepada siswa-siswa sekolahnya
dengan harga khusus dengan menawarkan program-program yang
menunjang pendidikan siswa sekolah tersebut seperti
mempersiapkan Lembaran Kegiatan Siswa (LKS).
Pada bidang Promosi, hal yang perlu diperhatikan
adalah usaha untuk memasukkan SeaWonid kedalam ?Awareness
Set? para calon konsumen yang potensial. Calon konsunen
yang potensial bagi PT SeaWorld Indonesia adalah pera
turan egarap turis lokal, dan masyarakat di sekitar
kota Jakarta. Usaha untuk memasukkan SeaWorid ke dalam
Awareness Set di benak para calon konsumen dapat
dilakukan dengan cara memasang ?Billboard? di tempat
tempat strategis dan melakukan iklan di media-media
elektronik dan cetak.
PT SeaWorid Indonesia sejak awal usahanya
berorientasi kepada hiburan yang berkualitas dan bersifat
mendidik hal ini juga memerlukan suatu usaha tersendiri
untuk menciptakan citra kualitas tinggi dan produk yang
ditawarkannya. Untuk menjawab hal tersebut, maka hal yang
dapat dilakukan adalah memanfaatkan jaringan usaha
LippoBank dan jaringan usaha LippoLife sebagai alat untuk
menciptakan citra bahwa SeaWorid adalah suatu industri
jasa (hiburan) yang mempunyai kualitas tinggi seperti jasa
LippoBank dan LippoLife. Secara teknis hal yang dapat
dilakukan adalah memasang spanduk atau membagikan
selebaran di kantor-kantor cabang LippoBank dan LippoLife,
sehingga masyarakat sadar bahwa SeaWorid merupakan bagian
dari jaringan usaha miliki Lippo Group yang sudah terkenal
dengan pelayanan yang berkualitas tinggi.
"
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Harwani
"Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik responden yang mewakili populasi nasabah ritel BRI wilayah Riau, sebagian besar berada pada usia dewasa dengan tingkat pendidikan dan level sosial yang tidak terlalu tinggi, serta profesi yang beragam sebagai PNS/TNI, pegawai swasta/BUMN, atau wiraswastawan.
Atribut-atribut layanan yang dianggap penting bagi nasabah dalam kondisi persaingan sektor ritel saat ini, dimulai dari atribut layanan untuk jaminan terhadap keamanan dana nasabah, kecepatan waktu penyelesaian transaksi dan ketanggapan terhadap masalah nasabah, keterampilan dan kesopanan karyawan, serta kondisi dan kenyamanan fasilitas fisik. Sedangkan atribut layanan untuk penampilan karyawan menempati unitan terakhir dalam kepentingan nasabah atas layanan bank.
Kinerja layanan BRI menunjukkan tingkat kepuasan keseluruhan yang sudah memuaskan sebagian besar nasabahnya. Dibandingkan dengan bank lain. kinerja keseluruhan layanan BRI wilayah Riau tidak berbeda. Terdapat gap/perbedaan pada setiap dimensi yang terbentuk dari hasil Analisa Fakior, dimana gap terbesar terjadi pada dimensi Keandalan dan Tanggap kemudian dimensi Akses dan Jaringan. Jaminan dan Pengertian, serta gap terkecil adalah dimensi Penampilan dan Prasarana Fisik. Kondisi tersebut dapat digunakan oleh BRI untuk melakukan peningkatan kualitas layanan dengan memproritaskan pada gap yang terbesar.
Posisi BRI terhadap peluang pemasaran berada pada kuadran di mana peluang yang dimilikinya masih cukup besar akan tetapi terdapat kelemahan internal seperti keterlambatan penggunaan teknologi on-line, kualitas SDM, kurangnya jaringan kerja pada wìlayah potensial, yang akan menghambat laju BRI memasuki peluang tersebut bila tidak dapat mengurangi dan meminimalkannya.
Target pasar mempertahankan nasabah lama dan menarik segmen usia muda di perkotaan dicapai BRI melalui repositioning terhadap produknya agar sesuai dengan permintaan segmen pasar tersebut, menetapkan harga yang berorientasi pada persaingan, dan gencar mempromosikan produk andalannya yaitu BritAma. Wilayah yang mudah dijangkau nasabah dan aman lingkungannya merupakan kriteria penetapan lokasi untuk perluasan jaringan kerja BRI yaitu iokasi Kantor Cabang Pembantu dan ATM-nya.
Menciptakan budaya melayani yang berorientasi pada pemuasan pelayanan dilakukan dengan melibatkan karyawan dalam menyusun perencanaan seria pengambiian keputusan yang sesuai bidang tugasnya. Hubungan jangka panjang dengan para pelanggan diupayakan BRI melalul meningkatkan keahlian para karyawan yang berkaitan dengan penanganan hubungan yang memuaskan terhadap pelanggan yang ada."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T2613
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Kusuma Dewi
"ABSTRAK
Industri transportasi umum darat di Indonesia semakin dibutuhkan, mengingat semakin banyak masyarakat yang membutuhkan. Situasi yang serba tiada kepastian, masih menyisakan adanya kegiatan-kegiatan usaha yang bersifat pribadi dan bisnis, sehingga alat transportasi pendukung ke bandara Soekarno-Hatta bagi masyarakat yang membutuhkan masih diperlukan. Perum Damri Unit Angkutan Khusus Bandara Soekarno-Hatta sebagai perusahaan BUMN yang mengkhususkan dan dengan menyediakan jasa transportasi ke bandara mencoba memberikan pelayanan yang terbaik bagi penumpang. Layanan yang dapat memuaskan penumpang adalah yang selalu dicari dimana ada rasa aman, nyaman, tepat waktu dan tarif yang yang terjangkau. Oleh sebab itu agar perusahaan dapat mencapai kepuasan pelanggan yang tinggi, maka perlu diketahui aspek-aspek yang relevan dengan kepuasan pelanggan.
Dengan dasar pemikiran diatas, maka penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi atribut-atribut yang mempengaruhi penumpang dalam memutuskan pemilihan perusahaan angkutan khusus ke bandara menggunakan bus DAMRI, kinerja perusahaan jasa angkutan umum dalam memuaskan pelanggan.
Data primer yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari 200 responden, dengan hasil 188 responden (sisanya rusak, tidak menjawab, dli) yang berdomisili di Jabotabek melalui pengisian kuisioner dimana pengumpulan data dilakukan dengan metode self-administered survey. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui penelitian eksploratif terhadap berbagai media cetak. Metode pemilihan sampel yang digunakan adalah cluster sampling (Probability sampling).
Hasil-hasíl penelitian ini menunjukkan bahwa atribut-atribut yang mempengaruhi pelanggan dalam memutuskan pemilihan perusahaan jasa angkutan bus dengan mengacu kepada tingkat kepentingan atribut yaltu harga karcis bus yang terjangkau termasuk dalain kategori layanan sebelum keberangkatan (dimensi Reliability), dan kebersihan dalam bus termasuk dalam kategori layanan selama perjalanan ke bandara (dimensi Tangibles).
Selain itu dengan melihat analisa Gap yang ada pada perusahaan, bahwa dimensi Responsivenss (daya tanggap) yang memberikan celah antara penumpang dengan perusahaan yang terbesar adalah petugas tidak dapat memberikan informasi jika ada masalah seperti kesesuaian jadwal penerbangan dengan ketepatan keberangkatan bus sehingga menyebabkan perusahaan harus Iebih memperhatikan kinerja dari SDMnya serta memberikan layanan yang terbaik bagi para penumpangnya. Gap berikutnya juga mengenai ketepatan waktú keberangkatan bus yang tidak tepat waktu. Penumpang mengharapkan adanya disiplin tepat waktu agar dapat menyesuaikan dengan kesesuaian jadwal penerbangan maupun sampai di kantor didaerah bandara.
Sebelum memasuki perusahaan DAMRI, akan Iebih balk bila kita membahas tentang industri transportasi di Indonesia, dimana Perum DAMRI termasuk sebagai transportasi darat. Kemudian Jika dilihat bahwa Perum DAMRI yang memiliki karakteristik jasa yaltu ketidaknyataan (intangibility), tidak terpisahkan antara produksi dan konsumsinya (inseparability), tidak tahan lama (perishability), dan keragaman (variability), dimana Perusahaan harus lebih melihat elemen-elemen pemasaran seperti price, product, promotions, place, people, process dan customer service (7P) serta untuk lebih mengkajì strategi apa yang baik bagi perusahaan jasa seperti Perum DAMRI ususnya bus bandara DAMRI.
Adanya empat karakteristik yang khas pada perusahaan jasa maka umumnya kegagalan dan usaha jasa adalah karena adanya perbedaan persepsi antara jasa yang diharapkan oleh pelanggan dan yang disampaikan oleh penyedia jasa. Untuk menghindari kegagalan tersebut maka strategi pemasaran yang seharusnya dilakukan oleh Perum DAMRI UAK. Bandara harus meliputi pemasaran eksternal, pemasaran internal dan pemasaran interaktif.
Pemasaran eksternal menggambarkan kerja normal yang dilakukan oleh perusahaan melalui strategi-strategi : mempersiapkan jasa dengan ramuan jasa pada UAK. Bandara, menentukan harga jasa dengan metoda yang berorientasi pada nilai guna permintaan, mendistribusikan jasa dan mempromosikan jasa kepada konsumen dengan penyebaran informasi, promosi dan kerjasama dengan perusahaan / negosiasi dan mengkomunikasikan jasa kepada pelanggan yang selama ini pasif kini dengan adanya personal selling maka UAK. Bandara dapat lebih meningkatkan komunikasi jasanya kepada pelanggan.
Pemasaran internal menggambarkan pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan untuk melatih dan mendorong pelanggan internalnya, yaitu : karyawan penghubung pelanggan, dan karyawan pendukung pelayanan yang bekerja sebagai sebuah team agar dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan, agar setiap orang dalam organisasi dapat melakukan pemasaran. Hal ini yang dilakukan oleh UAK. Bandara adalah dengan usaha usaha jangka panjang seperti menciptakan budaya melayani dan orientasi pemasaran pelayanan kepada pelanggan dan usaha jangka pendek dengan kampanye pemasaran secara berkesinambungan agar karyawan sadar bahwa pemuasan kebutuhan dan keinginan penumpang bus bandara merupakan hal yang signifikan.
Dalam kenyataannya pemasaran internal harus mendahului pemasaran ekstemal. Akan sedikit sekali artinya, jika perusahaan mengiklankan jasa istimewa sementara pada staf perusahaan belum slap melayanínya. Diperlukan adanya motivasi yang kuat dari karyawannya. Oleh karena itu adanya usaha-usaha seperti peningkatan kesejahteraan karyawan yang dibenikan oleh UAK. Bandan, adanya pemberian THR, lalu menyelenggarakan training-training yang berkesinambungan agar karyawan dapat menìngkatkan mutu pelayanan yang maksimal kepada penurnpang.
Kemudian yang tenakhir adalah pemasaran interaktif menjelaskan keahlian karyawan dalam menangani hubungan dengan pelanggan. Dalam pemasaran jasa mutu pelayanan ditentukan oleh yang melakukan pelayanan. Para pelanggan tidak dapat menganggap bahwa mereka akan memuaskan pelanggan hanya karena niereka telah melakukan pelayanan teknis yang balk. Oleb karena itu harus dikuasai bend tentang pemasaran interaktif oleh para karyawan. Hal-hal yang harus dilakukan adalah dengan menead SDM yang bandai, tepat dan terpercaya. Kemudian adanya faktor pendukung linnya seperti fasilitas yang dapat menunjang kegiatan usaba UAK. Bandara seperti bengkel atau tempat pemeiiharaan dan adanya kelengkapan suku cadang sebagai sarana pendulcung dari kinerja perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T1442
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Rahayu
"Keinginan strategik pihak manajemen PT Asuransi Jasa Indonesia untuk menyeimbangkan portofolio segmen ritel terhadap portofolio segmen korporasi melatarbelakangi penelitian ini. Penulis memfokuskan penelitian pada manajemen hubungan pelanggan kunci dengan mengambil studi kasus pada Cabang XYZ dan pelanggan yang dipilih pada cabang tersebut adalah PT. Seribu Bunga Multifnance.
Penelitian ini bermaksud untuk menganalisis strategi manajemen hubungan pelanggan kunci dalam bisnis asuransi kendaraan bermotor PT Asuransi Jasa Indonesia, sehingga dapat digunakan sebagai strategi pemasaran PT Asuransi Jasa Indonesia untuk bisnis asuransi kendaraan bermotor. Kemudian dilanjutkan dengan analisis pengembangan strategi pemasaran berbasis sistem informasi pemasaran pada unsur-unsur pengembangan inforrnasi yang dimiliki oleh PT Asuransi Jasa Indonesia. Dengan demikian dapat dijadikan arahan dan petunjuk dalam pengembangan strategi manajemen hubungan pelanggan kunci. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitis. Populasi penelitian adalah para karyawan yang dinilai ahli dan berkompeten. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara riset pustaka dan lapangan melalui daftar kuesioner pertanyaan tertutup, dilanjutkan dengan menggunakan wawancara tidak terstruktur. Faktor pengaruh daya tarik pelanggan, PT. Seribu Bunga Multi-finance terhadap perusahaan PT. Asuransi Jasa Indonesia. Indikator yang paling berpengaruh berasal dari indikator kekuatan keuangan dan indikator eksistensi perusahaan memberikan kontribusi yang lebih kecil. Kemudian secara berurutan indikator lainnya yang memberi pengaruh antara lain indikator citra pasar, indikator eksklusifitas pasokan dan indikator pertumbuhan permintaan, indikator volume penjualan dan indikator potensi penjualan merupakan indikator-indikator yang perlu mendapat perhatian. Faktor status hubungan PT. Asuransi Jasa Indonesia dengan pelanggan PT. Seribu Bunga Multifinance dikelompokkan kedalam tujuh indikator, dimana yang paling berpengaruh adaiah indikator tingkat persaingan kualitas disusul dengan indikator citra produk. Kemudian secara berurutan indikator lainnya yang memberi pengaruh antara lain indikator tren pembelian pelanggan, indikator umur hubungan dan indikator tingkat persaingan harga, indikator pangsa pembelian pelanggan dan indikator pangsa relatif terhadap passing merupakan indikator-indikator yang perlu mendapat perhatian.
Kondisi posisi pengaruh faktor daya tank pelanggan dalam hal ini PT. Seribu Bunga Multifinance menunjukkan rendah cenderung sedang (rata-rata tertimbang: 1,7678). Sedangkan kondisi posisi pada faktor status hubungan PT Asuransi Jasa Indonesia dengan pelanggannya, PT. Seribu Bunga Multifinance secara umum sedang cenderung rendah (rata-rata tertimbang: 2,3981). Hal tersebut menggambarkan posisi manajemen hubungan pelanggan kunci PT. Seribu Bunga Multifinance dalam bisnis asuransi kendaraan bermotor terdapat pada sel ke VIII. Perusahaan memberikan kontribusi yang lebih kecil. Kemudian secara berurutan indikator lainnya yang memberi pengaruh antara lain indikator citra pasar, indikator eksklusifitas pasokan dan indikator pertumbuhan permintaan, indikator volume penjualan dan indikator potensi penjualan merupakan indikator-indikator yang perlu mendapat perhatian. Faktor status hubungan PT. Asuransi Jasa Indonesia dengan pelanggan PT. Seribu Bunga Multifinance dikelompokkan kedalam tujuh indikator, dimana yang paling berpengaruh adalah indikator tingkat persaingan kualitas disusul dengan indikator citra produk. Kemudian secara berurutan indikator lainnya yang memberi pengaruh antara lain indikator tren pembelian pelanggan, indikator umur hubungan dan indikator tingkat persaingan harga, indikator pangsa pembelian pelanggan dan indikator pangsa relatif terhadap pesaing merupakan indikator-indikator yang perlu mendapat perhatian. Kondisi posisi pengaruh faktor daya tarik pelanggan dalam hal ini PT. Seribu Bunga Multifinance menunjukkan rendah cenderung sedang (rata-rata tertimbang: 1 ,7678). Sedangkan kondisi posisi pada faktor status hubungan PT Asuransi Jasa Indonesia dengan pelanggannya, PT. Seribu Bunga Multifinance secara urnum sedang cenderung rendah (rata-rata tertimbang: 2,3981). Hal tersebut menggambarkan posisi manajemen hubungan pelanggan kunci PT. Seribu Bunga Multifinance dalam bisnis asuransi kendaraan bermotor terdapat pada sel ke VIII."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14161
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rendy Pansa; Darus Kurniadi
"ABSTRAK
Strategi pemasaran merupakan rencana pemasaran yang
berorientasi ke depan, dengan mengintegrasikan sasaran
organisasi yang diterjernahkan melalui konsep?konsep pemasaran
dan kegiatan pemasaran. Kemudian melalui taktik pemasaran
dilakukan implementasi dalam mencapai peningkatan penjualan
dan akhirnya meningkatkan keuntungan perusahaan secara kese
luruhan.
Analisis strategi pemasaran dilakukan melalui pengem
bangan strategi pemasaran dan manajemen penjualan. Pengem
bangan strategi pemasaran adalah merumuskan tujuan pemasaran
dengan melihat total potensi pasar yang dikelompokkan dan
ditentukan pasar sasaran yang akan dilayani. Untuk menjamin
tercapainya tujuan pemasaran maka diperlukan bauran
pemasaran.
Manajemen penjualan adalah perencanaan penjualan melalui
pengembangan wiraniaga, penetapan anggaran, sasaran dan wila
yah penjualan untuk pelaksanaan pencapaian sasaran pemasaran.
Metode penelitian mencakup penelitian kepustakaan dan
penelitian lapangan. Penelitian kepustakaan digunakan untuk
mengembangkan pengetahuan mengenai strategi pemasaran. Pene
litian lapangan adalah menghubungkan teori strategi pemasaran
dengan praktik yang dilakukan perusahaan.
Sebagai bahan penelitian, penulis mengambil objek peneli
tian PT. Moya Zamzami Utama. PT. Moya Zamzami Utama bergerak
dalam industri air minum dalam kemasan (AMDK) dengan merek
dagang ?Moya Band?. Pembahasan strategi pemasaran dimulai
dengan memahami lingkungan eksternal perusahaan, memahami
lingkungan internal perusahaan, menentukan pengembangan
strategi pemasaran, menentukan manajemen penjualan dan meru
muskan strategi guna keunggulan bersaing.
Pembahasan lingkungan eksternal mencakup dua faktor
lingkungan yang saling terkait yaitu: lingkungan makro dan
lingkungan industri. Lingkungan rnakro terdiri dari sosial
budaya, ekonomi, kebijakan pemerintah, teknologi dan ekologi.
Lingkungan industri terdiri dari ancaman pendatang baru,
persaingan antar industri, kekuatan pemasok, kekuatan pembeli
dan produk pengganti.
Peïnbahasan lingkungan industri terdiri atas ancaman
pendatang baru, persaingan antar industri, kekuatan pemasok,
kekuatan pembeli dan produk pengganti.
Pembahasan lingkungan manajerial mencakup analisis mana
jerial perusahaan, analisis manajerial distributor dan kemam
puan produksi.
Pembahasan strategi pernasaran melakukan perumusan tujuan
pasar, penempatan posisi produk dan
pemasaran. pengembangan bauran pemasaran.
Pembahasan manajemen penjualan meliputi perencanaan
penjualan, manajenen wiraniaga, analisis penjualan kemudian
dilanjutkan dengan mengembangkan keunggulan daya saing pasar
domestik."
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sardjono
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Halim Hamid
"PT-X Metal Industry sebaga perusahaan anak dari PT XX Group (holding company) adalah salah Satu perusahaan yang berkecimpung di bidang industri baja konstruksi, dengan spesiaisasi pembentukan baja corrugated yang berlapis bahan anti karat. Beroperasi sejak tahun 1981, perusahaan mengalami pertumbuhan yang baik, dan selanjutnya perusahaan melakukan ekspansi dan diversifikasi usaha dengan membuka operasi manufaktur peti kemas pada tahun 1990. Kegiatan usaha peti kemas ini ternyata merugi, sehìngga harus ditutup pada tahun 1992. Beban bunga pinjaman dan pokok pinjaman membuat perusahaan secara keseluruhan goyah karena terus menerus rugi. Holding company PT XX Group merencanakan akan menutup seluruh operasi perusahaan. PT X-Metal Industry masih mempunyai produk-produk unggulan seperti E-1001M-Plate, guardrail dan jasa galvanizing.
Pertumbuhan ekonomi yang baik (6%-7% per tahun), khususnya pertumbuhan sektor manufaktur, transportasi/komunikasi dan perdagangan/hotel/restoran (7.57%-l 0.82% per tahun, proyeksi FE-UI) memberi peluang bagi industri baja untuk tumbuh, Melihat hal-hal ini, maka holding company memberii kesempatan bagi PT X-Metal Industry untuk tetap melanjutkan bisnisnya, sambil mengevaluasi berbagai kemungkinan untuk mernulihkan kondisi perusahaan.
Prospek masa depan PT X-Metal Industry dievaluasi Penelitian dilakukan untuk mengerti kompleksitas bisnis baja konstruksi, sehingga bisa menjetaskan peluang pasar yang ada, mengenal faktor-faktor yang niempengaruhi persaingan dan posisi bersaing bagi pcrusnhann dan menyusun alternatif trategi dan rekomendaiì mengenai strategì pemasnran yang cocok.
Penelitian kepustakaan menunjukkan bahwa masalah bisa didekati dengan analisis manajemen strategis. Penelitian lapangan dilakukan dengan mengumpulkan data Iangsung dari perusahaan yang dibahas, seperti laporan keuangan, proses produksi, struktur organisasi dan wawancara staff perusahaan. Metode (Analytic Hierarchy Process)/Expert Choice program digunakan untuk mengkuantifikasi prioritas terhadap faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan.
Hasil analisis memberi gambaran mengenai SWOT (peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan) perusahaan di dalam lingkungan bisnis yang bergejolak saat ini. Studi menunjukkan bahwa kelemahan utama perusahaan adalah di bidang pemasaran, sehingga volume penjualan terus turun. Dengan peluang pasar yang cerah dan keunggulan produk yang dimiliki, strategi utama bisnis perusahaan dirumuskan, lalu díterjemahkan dalam strategi dan rencana operasional pemasaran.
Dengan target pasar proyek-proyek pemerintah (75%) dan pihak swasta (25%), perusahaan harus melakukan market development dan market peneration. Dengan strategi the lowest cosi producer disemua fungsi manajemen operasional, perusahaan harus membangun jaringan distribusi regional dengan skema insentif yang menarik buat para distributor. Dalam mengelola divisi pemasarannya, perusahaan harus memberi perhatian khusus pada masalah SDM, membangun sistem informasi pasar, dan mencakup ke empat dimensi pemasaran meriurut fungsinya, geografinya, produknya dan segmen pasarnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>