Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36703 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nasution, Titi Safitri
"Kegiatan sektor rite! di Jakta (khususnya shopping center) mengalami perkembangan yang cukup pesat selama sepuluh tahun terakhir, yang ditandai dengan peningkatan dalam jumlah pasok yang cukup tajam dari 225.000 m2 pada tahun 1980 menjadi 1,2 juta m2 pada tahun 1990?an. Dalam kurun waktu tersebut, periode 1990-1991 dan 1995?1996 merupakan periode yang paling aktif, dimana pada saat tersebut sekitar 100.000m2 dan 165.000m2 suplai ban untuk grade A dan B mulai memasuki pasar.
Pertumbuhan yang pesat ini, tak terlepas dari kedudukan kota Jakarta sebagai ibukota negara yang memiliki jumlah penduduk yang padat disertai dengan tingkat pendapatan penduduk per kapita per tahun yang tinggi. Selain itu, perkembangan tersebut juga ditunjang oleh pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, meningkatnya pendapatan masyarakat, daya tarik kenyamanan berbelanja, perubahan gaya hidup masyarakat kelas menengah atas di perkotaan yang cenderung memilih berbelanja di pusat perbelanjaan modern, serta kualitas produk yang lebih balk dengan harga yang relatif terjangkau.
Namun dengan terjadinya krisis ekononi pada awal pertengahan tahun 1997, banyak aspek keberuntungan dalam pasar properti seakan pergi, seiring dengan memburuknya kondisi perekonomian Indonesia. Banyak pengembang yang menunda proyek?proyek yang tengah berjalan ataupun baru direncanakan bahkan adapula yang menjual proyek?proyek karena tidak tersedianya dana yang cukup akibat inflasi dan melemahnya nilai tukar Rupiah. Beberapa rencana pembangunan pusat perbelanjaan yang ditunda sementara antara lain: Plaza Indonesia II, Conrad, Plaza Pasiflic, Plaza Cilandak, Caleña Jakarta, Plaza Modem, Mal Ciputra, Plaza Kasablanka, clan Mal Pondok Indah II.
Semasa pra?krisis, PT XYZ merupakan salah satu perusahaan yang menikmati kejayaan disektor properti. Berdasarkan business plan yang disiapkan pada masa itu, mereka merencanakan pembangunan sebuah pusat perbelanjaan lanjutan (mall extension) dengan sistem sewa dan salah satu pusat perbelanjaan ternama yang dikelolanya, yang terletak di daerah sekunder untuk masyarakat kelas menengah ke atas. Sebagian proyek pembangunan tersebut telah dimulai pada tahun 1997. Namun, dengan terjadinya krisis ekonomi, pembangunan proyek tersebut untuk sementra terpaksa diberhentikan.
Dengan memperhatikan perkembangan sektor ritel dan pra?krisis sampai sekarang, karya akhir ini membahas apakah proyek pembangunan pusat perbeianjaan xyz layak secara finansial untuk kembali dilanjutkan, mengingat diperlukannya suntikan dana yang cukup besar untuk membiayai proyek tersebut.
Analisa keuangan dilakukan dengan melihat proyeksi free cash flow to equity dengan atau tanpa dana pinjaman selama lima belas tahun. Proyeksi cash inflows berasai dari pendapatan sewa, service charge dan pendapatan lainnya untuk pusat perbelanjaan. Sedangkan proyeksi cash outflows terdini dan biaya pembangunan, biaya operasiona, pajak dan capital expenditure. Pembuatan proyeksi tersebut didasani oleh beberapa asumsi umum yang berkaitan dengan vaniabel makroekonomi Indonesia dan asumsi khusus yang berkaitan dengan pusat perbelanjaan. Sedangkan kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi kelayakan investasi adalah berdasarkan metode Net Present Value, Internal Rate of Return dan Payback Period.
Adanya kemungkinan asumsi-asumsi dasar yang digunakan dalam proyeksi mengalami perubahan seiring dengan berjalannya waktu, maka diperlukan suatu analisa sensitivitas yang merupakan analisa untuk melihat dampak dari perubahan-perubahan key variable proyek terhadap proyeksi arus kas."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T5234
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Laksono
"Tesis ini bertujuan untuk mengevaluasi keputusan investasi yang dilakukan oleh PT. PLN (Persero) pada proyek PLTU 1 Jawa Timur dan mengidentifikasi potensi risiko bisnis yang muncul serta cara memitigasi risiko dimaksud. Analisis yang digunakan adalah analisis finansial yaitu capital budgeting dengan menggunakan asumsi berupa harga jual yang dihitung menggunakan transfer pricing maupun Tarif Dasar Listrik (TDL). Namun demikian, faktor non finansial sebagai bagian dari analisis non finansial akan diperhitungkan untuk melengkapi analisis finansial.
Hasil analisis kelayakan atas investasi proyek tersebut menunjukkan layak apabila menggunakan asumsi harga jual transfer pricing dan tidak layak apabila menggunakan asumsi harga jual TDL. Proyek tersebut pada akhirnya tetap dilaksanakan dengan mempertimbangkan faktor non finansial yang antara lain faktor re rendahnya rasio elektrifikasi, tingginya demand dan tuntutan masyarakat, serta subsidi.

The purpose of this thesis is to evaluate the investment decision of PT. PLN (Persero) potential business risk that probably happened during investment and how to mitigate the business risk. The feasibility analysis is conduct by financial analysis which is capital budgeting and using selling price that counted by transfer pricing and using Tarif Dasar Listrik (TDL) as an assumption. However, non financial factors as a part of non financial analysis should be considered to complete those analysis before.
The result shown that the project is feasible if analyze by transfer pricing assumption but not feasible if using TDL assumption. At the end, PT. PLN (Persero) decided to run this project because non financial factor which is regulation factor and government supports, economic growth, electrification ratio, height of market demand, and subsidies.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27297
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Parlindungan, Victor Siaga
"Industri properti di Indonesia mulai mengalami kebangkitan kembali setelah mengalami keterpurukan yang cukup panih pada masa krisis ekonomi melanda Indonesia dan kawasan Asia. Pada saat ini, beberapa tahun setelah krisis berlangsung industri properti mulai bergerak naik kembali terutama disektor komersial dan sektor resedensial, hal ini tentu cukup menggembirakan bagi kondisi perkenomian di Indonesia, dikarenakan pertumbuhan pada sektor properti disuatu negara akan memacu pettumbuhan di sektor sektor lainnya.
PT. Duta Pertiwi, Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak pada industry properti di Indonesia. Perusahaan yang tergabung dalam grup Sinar Mas ini telah mempunyai reputasi yang tinggi dalam perkembangan sektor properti di Indonesia. Perusahaan lebih dikenal karena lebih banyak membangun dan yang mempelopori konsep lTC sebagai pusat perbelanjaan/perdagangan di Jakarta dan yang menerapkan sistem strata title untuk setiap unit properti yang dijualnya.
Proyek "XYZ" adalah salah satu proyek properti diantara proyek proyek sejenis yang akan dilakukan oleh perusahaan didalam menjalankan usahanya didalam industri properti. Proyek yang berlokasi di Jakarta Selatan ini merupakan suatu poyek yang meliputi bidang retail komersial berupa pusat perbelanjaan dan RuKo serta resedensial yang berupa apartemen.
Pada karya akhir ini dihitung kelayakan finansial proyek "XYZ" tersebut, sebagai masukan dan bahan perbandingan bagi perusahaan. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan dan mengolah data, baik yang berupa data primer maupun data sekunder yang diperoleh melalui riset kepustakaan dan riset lapangan. Data-data yang diperoleh kemudian diolah untuk mengetahui besamya cash flow (in and out), yang kemudian dihitung kelayakan. proyek dengan metode capital budgeting.
Analisis kelayakan finansial proyek "XYZ" ini dilakukan berdasarkan tiga scenario kondisi yang mungkin dihadapi oleh perusahaan, yaitu Kondisi Optimis, kondisi Normal dan kondisi Pesimis. Penggunaan skenario tersebut dimaksudkan agar perusahaan lebih fleksibel dan siap dalam menghadapi kondisi terbaik maupun terburuk di masa yang akan datang.
Dari enam teknik perhitungan dengan metode capital budgeting pada pembahasan kali ini hanya digunakan 4 metode saja yaitu Payback Period, Discounted Payback Period, Net Present Value (NPV), dan Internal Rate of Return (IRR). Perhitungan dengan keempat metode tersebut menunjukkan hasil yang positif, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa proyek "XYZ" layak untuk dibangun/dilaksanakan. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Dewi
"International Student Housing dirancang dengan tujuan menjadi salah satu fasilitas pelayanan penunjang akademik UI dalam rangka mencapai visinya menjadi universitas kelas dunia. Dalam perencanaannya, proyek terdiri dari enam tower dan dua serviced apartment. Pembangunan terdiri dari beberapa tahap, dimulai dengan tahap pertama pembangunan tower A dan berikutnya akan direncanakan kemudian setelah dana talangan atas pembangunan tower A terkumpul kembali.
Kelayakan pembangunan dibahas menggunakan analisis capital budgeting dan analisis SWOT. Perhitungan biaya modal menggunakan model single index model, dengan estimasi beta menggunakan pendekatan bottom up. Asumsi keuangan telah ditentukan di awal untuk melakukan analisis sensitivitas. Proyeksi arus kas selama tiga puluh dua tahun, menjadi dasar perhitungan nilai NPV, IRR, payback period dan PI. Analisis dilengkapi dengan laporan neraca dan laporan rugi laba.
Hasil analisis menunjukkan proyek layak dijalankan apabila asumsi untuk tingkat occupancy seratus persen terpenuhi, dengan kata lain, semua unit habis tersewa, baik untuk sewa jangka panjang dan sewa jangka pendek. Proyek juga harus memperhatikan adanya kemungkinan biaya yang melebihi RAB awal. Selain itu, strategi pemasaran harus dibuat sehingga penawaran dengan rentang harga premium dapat dianggap sewajarnya mengingat desain dan konsep bangunan berbasis green building.

International Student Housing is designed with its aim as part of University of Indonesia?s academic support service facilities in order to achieves its vision to become world class university. The project?s development plan consists of six towers and two serviced apartments. The development plan is composed with parts of progress, firstly started with development of tower A and then follow by the next tower's development after the collection of subsidize fund for tower A is fullfilled.
The feasibility study of project conducts capital budgeting analysis and SWOT analysis. The cost of capital is calculated by single index model, and beta is estimated with the bottom up approach. Financial assumptions has stated at the beginning of sensitivity analysis. The projected cash flow for the next thirty two years is the basic calculation of NPV, IRR, payback period and PI. The study is completed with balance sheet and income statement.
The study concludes that the project is feasible only if the occupancy at one hundred percent rate fullfilled, in others word, all of the units are rent, both for long lease or short lease. The project also needs to beware for the possibility of cost over the stated initiate budget. Marketing strategy has to be compose for premium price offering, and deemed as a proper price, considering building?s design and architecture based on green building concept.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28291
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Andriyanti Tanoto
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28105
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pri Hartanto
"Karya akhir ini, merupakan pembahasan yang dilandasi upaya untuk mengambil peluang usaha yang terbuka oleh diterbitkanya Undang-Undang Pelayaran Nasional tahun 2008, yang memungkinkan sebuah perusahaan swasta nasional untuk mengusahakan kegiatan di bidang pengelolaan pelabuhan umum di Indonesia. Adanya kepadatan yang terjadi pada aktivitas bongkar muat kargo barang pada pelabuhan umum di Dumai, memberikan ide untuk melakukan investasi pengelolaan pelabuhan umum di Dumai, dengan harapan bahwa konsumen yang selama ini bersusah payah mengantri pada pelabuhan laut umum di Dumai, tertarik untuk memanfaatkan jasa pelabuan dari PT.X sehingga kegiatan operasional para penguna jasa pelabuhan di kota Dumai, tidak lagi akan terhambat. Penilaian layak tidaknya proyek investasi ini, akan dipertimbangkan dengan menggunakan metode analisa capital budgeting, di dalamnya termasuk metode perhitungan net present value, internal rate of return, dan payback period. Dengan kriteria mendasar yaitu net present value harus lebih dari nol, internal rate of return harus melebihi besaran dari biaya modal, dan payback period tidak melebihi dari setengah umur ekonomis proyek.
Untuk lebih meningkatkan tingkat kehandalan informasi, maka digunakan pula analisa simulasi Crystal Ball yang dilakukan terhadap besaran net present value, internal rate of return, dan payback period. Berdasarkan hasil yang diperoleh, disimpulkan bahwa proyek ini, layak untuk dijalankan. Dimana melalui hasil perhitungan dan simulasi diperoleh net present value yang besarnya lebih dari nol, internal rate of return yang besarnya lebih dari biaya modal, dan payback period yang periode waktunya tidak mencapai setengah umur proyek. Saran yang diberikan ialah, sebaiknya pihak manajemen dari perusahaan dapat melakukan renegosaisi ulang dan pencarian ulang kontraktor, untuk memperoleh biaya pembangunan yang lebih baik, dan perusahaan dapat mulai melakukan pemasaran terhadap pihak yang dapat menjadi pelangan untuk proyek ini.

study is a research, which based on a opportunity that occur in the wake of 2008 National Maritime Regulation, that enable a private owned company to own and operate its own public port in Indonesia. In conjunction with the increase of activity that result to a congestion in Dumai public port, give an idea for the company to do an investment at port business in Dumai, with hope that the regular customer of Dumai public port, will be interested to use PT. X port, so that their operation activity in Dumai, will not be hindered again.
To capital budgeting method will be used to asses the feasibility of this investment project. Which include net present value, internal rate of return, and payback period. With basic criteria such as : net present value should be more than zero, internal rate of return must be greater than the cost of capital, and payback period should be no more half of the project economical life. To enhanced the reliability of the information provided in the research, Crystal Ball simulation will be performed for net present value, internal rate of return and payback period. From the result obtained a conclusions can be drawn, that this project is feasible to be executed. Reasoning that from calculation and simulation, obtained result such as : net present value is above zero, internal rate of return is greater than cost of capital, and payback period is not more than half of project economical life. Suggestion given to this project are : management of the company should renegotiate and reevaluate the contractor for this project, so that the company can obtained a better price for construction, and the company can start to do a marketing campaign to every potential customer for this project."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26554
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Seto Karjanto
"ABSTRAK
PT. XYZ adalah sebuah anak perusahaan dari suatu
kelompok usaha besar, yang bergerak dalam bidang produksi
dan pemasaran produk?produk pipa fiber semen dan bahan
bangunan (building product). Dengan adanya dorongan
eksternal dan internal, maka PT. XYZ melihat adanya suatu
peluang usaha yang cukup prospektif, yaitu merencanakan
untuk memproduksi bahan dinding rumah, yang dikenal
dengan nama Arcon Panel. Produk Arcon Panel ini
mempunyai kelebihan teknologi yang dapat dihandalkan,
yaitu ringan dan kuat, jika dibandingkan dengan produk
substitusi atau pesaingnya, seperti Hollow Concrete Block
atau bata batako. Teknologi yang digunakan berasal dari
perusahaan Raute?Streif OY, perusahaan campuran antara
Finlandia dan Jerman.
Sehubungan dengan proyek investasi produk Arcon
Panel, maka manajemen PT. XYZ telah melakukan analisis
penganggaran barang modal (capital budgeting) terhadap
rencana proyek investasi tersebut. Dalam analisis
tersebut, teIah direncanakan bahwa proporsi struktur
pembiayaan antara modal sendiri dengan pinjaman bank
adalah 15% : 85% dengan tingkat bunga pinjaman bank
sebesar 18% per tahun.
Adanya kebljaksanaan pemerintah Amerika Serikat
dengan menaikan tingkat suku bunga depositonya beberapa
waktu yang lalu mengakibatkan naiknya tingkat bunga
kredit (pinjaman bank), baik di dunia perbankan Indonesia
maupun di dunia Internasional pada akhir-akhir ini.
Kenaikan tingkat bunga pinjaman bank tersebut menyebabkan
rencana proyek investasi produk Arcon Panel dipertanyakan
kembali kelayakannya, disamping untuk mengetahui apakah
dengan proporsi struktur pembiayaan yang direncanakan
semula telah memberikan hasil investasi yang optimal,
guna memaksimumkan nilai perusahaan.
Industri bahan bangunan, seperti usaha lainnya
termasuk usaha yang sangat dipengaruhi oleh daya beli
masyarakat/konsumen. untuk itu, diperlukan pemilihan
segmen pasar dan kebijakan harga jual produk yang tepat,
agar dapat diperoleh proyeksi volume penjualan produk,
yang selanjutnya akan menentukan pula kapasitas produksi
yang akan direncanakan. Berdasarkan proyeksi penjualan
di dalam negeri dan perencanaan kapasitas produksi
pabrik, maka diperkirakan bahwa dalam tempo lima tahun
PT. XYZ akan dapat memasarkan atau menjual 975.445 meter
persegi panel.
Untuk dapat mencapai hal tersebut di atas, maka
diperkirakan rencana proyek investasi produk Arcon panel
memerlukan dana investasi sebesar Rp. 7.926.340.000,
Direncanakan bahwa dana investasi tersebut akan dibiayai
dengan modal sendiri sebesar 15% atau Rp. 1.173.340.000,-
dan pinjaman bank sebesar 85% atau Rp. 6.753.000.000,-
dengan tingkat bunga pinjaman sebesar 18% per tahun.
Dan rencana dana investasi tersebut di atas, sebesar
Rp. 5.644.500.000,? akan digunakan untuk pembelian aktiva
tetap (capital expenditure), sebesar Rp. 479.000.000,
dipergunakan untuk pengeluaran proyek (project expenses)
dan sebesar Rp. 1.802.150.000,? dipergunakan untuk modal
kerja (working capital).
Dalam analisis penganggaran barang modal proyek
investasi ini, diasumsikan bahwa besarnya biaya modal
sendiri harus lebih tinggi dari tingkat bunga pinjaman
yang diperkirakan akan berlaku selama periode investasi,
yaitu sebesar 24%. Hal ini didasarkan bahwa besarnya
biaya modal sendiri mencerminkan juga besarnya tingkat
pengembalian yang dipersyaratkan atas modal sendiri yang
digunakan untuk investasi. Selanjutnya, diasumsikan pula
bahwa risiko proyek sama dengan risiko perusahaan.
Berdasarkan besarnya tingkat bunga pinjaman, biaya modal
sendiri, tarif pajak pendapatan dan risiko proyek, maka
dapat ditentukan biaya modal (wACC) sebagai faktor
diskonto terhadap arus kas bersih tahunan proyek
investasi. Berdasarkan rencana investasi semula, maka
diperoleh WACC proyek investasi semula sebesar 13,55%.
Selanjutnya, dalam analisis ini, estimasi arus kas
dilakukan selama sepuluh tahun, di luar tahun nol
(periode konstruksi), mengingat umur mesin dan peralatan
secara ekonomis adalah sepuluh tahun. Kemudian,
berdasarkan estimasi arus kas bersih tahunan dan WACC
proyek investasi rencana semula diperoleh nilai sekarang
bersih (NPV) sebesar Rp. 3.999.645.515,. Dengan nilai
sekarang bersih (NPV) sebesar itu, maka proyek investasi
produk Arcon Panel layak untuk dlaksanakan.
Adanya perubahan eksternal dan dalam usaha untuk
memaksimumkan nilal perusahaan, maka hal tersebut secara
finansial dapat mempengaruhi kelayakan proyek investasi
produk Arcon Panel, terutama melalui mekanisme perubahan
tingkat bunga pinjaman dan proporsi struktur pembiayaan,
sehingga ekspektasi PT. XYZ terhadap proyek investasi
tersebut harus disesuaikan pula. Berdasarkan
sensitivitas terhadap tingkat bunga pinjaman dan proporsi
struktur pembiayaan, maka diperoleh nilai sekarang bersih
(NPV) terbesar pada tingkat bunga pinjaman 18% per tahun
dengan proporsi struktur pembiayaannya 10% : 90%, yaitu
sebesar Rp. 4.496.496.973, kemudian nilai sekarang
bersih (NPV) terkecil diperoleh pada tingkat bunga
pinjaman 23% per tahun serta dengan proporsi struktur
pembiayaannya 40%:60%, yaitu sebesar (Rp.139.352.757,-)
Jadi, dapat disimpulkan bahwa bila tingkat bunga
pinjaman yang disepakati antara PT. XYZ dengan pihak bank
sesuai dengan yang direncanakan semula, yaitu 18% per
tahun, maka PT. XYZ memiliki peluang untuk lebih
mengoptimalkan proporsi struktur pembiayaannya menjadi
10% : 90%, agar dapat memaksimalkan nilai perusahaannya.
Akan tetapi, hal tersebut mengandung konsekuesi bahwa PT.
XYZ harus dapat mencapai tingkat kinerja seperti yang
dipersyaratkan dalam analisis penganggaran barang modal
proyek investasi produk Argon Panel, agar pendapatan yang
dfharapkan dapat tercapai dan biaya-biaya maupun seluruh
kewajibannya dapat dipenuhi demi kelancaran jalannya
usaha proyek investasi tersebut, disamping untuk menjaga
kredibilitas perusahaan di mata kreditur maupun di
masyarakat.
Bila tingkat bunga pinjaman yang disepakati berubah
dan menirigkat dari apa yang telah direncanakan semula,
maka proyek investasi produk Arcon Panel masih Ìayak
untuk dilaksanakan sampai pada proporsi struktur
pembiayaan 35% : 65% dengan tingkat bunga pinjaman
sebesar 23% per tahun. Bila melebihi proporsi struktur
pembiayaan tersebut di atas, misaInya 40% : 60%, maka
proyek investasi tersebut menjadi tidak layak untuk
dilaksanakan, mengingat nilai sekarang bersih (NPV)?nya
sudah berubah menjadi negatif.
"
1994
T3530
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aji Artanto
"Karya akhir ini membahas tentang pembuktian kelayakan proyek implementasi dan pengembangan sistem aplikasi ERP di PT. XYZ, dilihat dari pandangan keuangan. Proyek implementasi dan pengembangan sistem aplikasi ERP tersebut dijabarkan melalui cash inflow, cash outflow, depresiasi, proyeksi cash flow sebagai komponenkomponen perhitungan NPV dan IRR. Kedua metode tersebut adalah metode yang digunakan untuk melakukan pengukuran apakah layak atau tidaknya suatu proyek implementasi sistem aplikasi ERP di Perusahaan selama pengembangan dan lima tahun setelahnya terhitung setelah sistem aplikasi tersebut digunakan secara operasional. Dari hasil analisis dengan menggunakan kedua metode tersebut, proyek implementasi dan pengembangan sistem aplikasi tersebut layak untuk dijalankan.

This thesis discusses about the feasibility of the ERP application systems development project at PT. XYZ from the financial outlook. To measure the feasibility study in this project, NPV and IRR are the main method will be used. Those two method were used for establishing the project whether it is feasible or not. The main component for calculating the NPV and IRR includes cash inflow, cash outflow, depreciation, cash flow projections. Based on observations and calculations, the ERP implementation and development project in the Company is feasible."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28225
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Raynard Daniel Finantar
"Pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi dari tahun ke tahun menyebabkan tingkat kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal juga semakin tinggi Oleh karena itu pemerintah mencanangkan program sejuta rumah untuk pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Perumnas sebagai salah satu BUMN diberdayakan kembali oleh pemerintah untuk memenuhi kurangnya pasokan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kelayakan terhadap investasi proyek Rusunami Sentraland A8 Cengkareng milik Perumnas dari aspek keuangan menggunakan metode NPV IRR PI dan PP
Sebagai analisis resikonya penulis menggunakan uji sensitivitas dan disimulasikan menggunakan simulasi monte carlo Dengan menggunakan dana Penyertaan Modal Negara sebagai dasar perhitungan penganggaran modal maka dihasilkan NPV sebesar Rp 136 428 000 000 00 dan IRR 28 68 Dari uji sensitivitas diperoleh bahwa NPV sensitif terhadap perubahan biaya sebesar 50 dan dengan simulasi monte carlo diperoleh NPV rata rata Rp 154 384 000 000 00 dengan probabilitas NPV bernilai negatif adalah 12 14

The growth of population from year to year causing the level of public needs of housing also higher Therefore the government launched a program of one million house for economic development and public welfare Perumnas as one of the state owned enterprise empowered again by the government to meet the lack of supply of house for low income people The purpose of this study is to analyze the feasibility of the project investment of Perumnas Rusunami Sentraland A8 Cengkareng from the financial aspects by using the NPV IRR PI and PP method
As the risk analysis the author used a sensitivity test and Monte Carlo simulation By using the State Capital Investment fund as the basis for the calculation of capital budgeting then resulted Rp 136 428 000 000 00 for the value of NPV and 28 68 for IRR The sensitivity test showed that the NPV is sensitive to the changes in costs of 50 And by using the Monte Carlo simulation author got the average value of NPV is Rp 154 384 000 000 00 with the negative probability of NPV is 12 14
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S61349
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Murcahyati
"[ABSTRAK
Perkembangan industri otomotif dewasa ini semakin kompetitif dengan pangsa
pasar yang luas. Kondisi inilah yang mendorong PT ABC untuk melakukan
inovasi produk dari produk-produk yang sudah ada di pasaran. Inovasi ini berupa
peluncuran produk Cabin Air Filter. Perhitungan atas kelayakan finansial produk
dilakukan dengan metode capital budgeting. Data-data sekunder yang diperoleh
kemudian diolah dengan menggunakan NPV (Net Present Value), IRR (Internal
Rate of Return), Payback Period, dan analisis skenario. Berdasarkan hasil
perhitungan diperoleh nilai yang positif serta tingkat pengembalian yang lebih
besar dari cost of capital. Maka kesimpulan yang diperoleh dari analisis yang
dilakukan adalah PT ABC sebaiknya meluncurkan produk cabin air filter.
ABSTRACT
The development of the automotive industry nowadays is more competitive with
larger market share. These conditions encourage PT ABC to conduct product
innovation. The innovation is a Cabin Air Filter product launch. The Calculations
on the financial feasibility of the product made by capital budgeting methods.
Secondary data were obtained then processed using the NPV (Net Present Value),
IRR (Internal Rate of Return), Payback Period, and scenario analysis. Based on
the calculations, a positive value and rate of return is greater than the cost of
capital. Then the conclusions obtained from the analysis conducted are PT ABC
should launch a cabin air filter products.;The development of the automotive industry nowadays is more competitive with
larger market share. These conditions encourage PT ABC to conduct product
innovation. The innovation is a Cabin Air Filter product launch. The Calculations
on the financial feasibility of the product made by capital budgeting methods.
Secondary data were obtained then processed using the NPV (Net Present Value),
IRR (Internal Rate of Return), Payback Period, and scenario analysis. Based on
the calculations, a positive value and rate of return is greater than the cost of
capital. Then the conclusions obtained from the analysis conducted are PT ABC
should launch a cabin air filter products., The development of the automotive industry nowadays is more competitive with
larger market share. These conditions encourage PT ABC to conduct product
innovation. The innovation is a Cabin Air Filter product launch. The Calculations
on the financial feasibility of the product made by capital budgeting methods.
Secondary data were obtained then processed using the NPV (Net Present Value),
IRR (Internal Rate of Return), Payback Period, and scenario analysis. Based on
the calculations, a positive value and rate of return is greater than the cost of
capital. Then the conclusions obtained from the analysis conducted are PT ABC
should launch a cabin air filter products.]"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61555
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>