Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42845 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Kebijakan pusat pelayanan kesehatan masyarakat (puskesmas) sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) diimplentasikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dasar. Kebijakan BLUD puskesmas telah diterapkan di Kabupaten Gianyar sejak tahun 2010 dan berlaku pada puskesmas perawatan maupun nonperawatan. Pelaksanaan BLUD puskesmas tidak selalu meningkatkan mutu layanan. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran mutu pelayanan puskesmas perawatan yang berstatus BLUD di Kabupaten Gianyar. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Tempat dan waktu penelitian ini dilakukan di Kabupaten Gianyar, Agustus hingga Desember 2013. Data kuantitatif dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner kepada 105 pengguna layanan di empat puskesmas yang dipilih dengan cara multistage random sampling. Data kualitatif dikumpulkan melalui wawancara mendalam kepada 13 penyedia pelayanan kesehatan yang dipilih secara purposive sampling. Data kuantitatif dianalisis secara deskriptif dan data kualitatif dianalisis dengan analisis tematik. Dari hasil penelitian, pelayanan di puskesmas perawatan berstatus BLUD di Gianyar dinilai kurang memuaskan karena keterbatasan peralatan medis dan kurangnya tenaga yang kompeten dalam pengelolaan keuangan. Pelatihan pengelolaan keuangan pada staf puskesmas dan perekrutan tenaga berlatar belakang akuntansi penting untuk dilakukan.

The policy of primary health care as local public service agencies (BLUD) was established to improve the quality of basic health care services. The public service agencies primary health care policy has been implemented to all primary health care in Gianyar district since 2010. The implementation does not always improving health service quality. This research was aimed to overview the quality of services in primary health care with general services agency status in Gianyar district. This research was a crosssectional study with mixed of quantitative and qualitative approaches.This research was conducted in Gianyar between August and December 2013. The quantitative data was collected through questionaire survey to 105 patients in four primary health care who were chosen with multistage random sampling technique. The qualitative data was collected through in-depth interviews to 13 health care providers in primary health care who were chosen with pusposive sampling. The quantitative data was analysed descriptively and the qualitative data was analysed using thematic analysis. The result of the study was primary health care quality in BLUD puskesmas with inpatient services was perceived as poor due to the limited availability of medical equipment and lack of staff who major in financial management. Training on financial management and recruitment of staff with accounting background should be conducted."
Bali: Universitas Udayana, Fakultas Kedokteran, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, 2014
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Susilo Damarini
"Angka kejadian ruptur perineum pada primipara persalinan normal adalah
sekitar 88,9%. Piper crocatum extract atau ekstrak daun sirih merah dike-
tahui mempunyai kandungan kimia yang berefek antiseptik dan antibakteri.
Sebagian besar persalinan normal di Kota Bengkulu mengalami ruptur
spontan atau episiotomi. Dari 10 persalinan, ada 7 pasien yang mengalami
robekan perineum dan kering rata-rata dalam 7 hari, dengan perawatan
menggunakan iodin atau merendam/ cebok rebusan daun sirih. Tujuan
penelitian ini adalah menilai efektivitas penyembuhan luka perineum ibu
nifas dengan menggunakan daun sirih merah dan obat antiseptik. Metode
penelitian quasi eksperimental, populasi ibu pospartum dengan luka peri-
neum yang ditolong oleh bidan praktik mandiri. Sampel perlakuan 35 orang
dan kelompok kontrol 35 orang. Sampel diambil secara accidental sam-
pling. Waktu penelitian bulan Mei ? Agustus 2012 di Kota Bengkulu.
Variabel lainnya yaitu status kesehatan, obat antibiotik dan status gizi.
Analisis menggunakan uji Mann _ Whitney Test. Hasil penelitian menun-
jukkan bahwa rata-rata lama penyembuhan luka perineum menggunakan
infusum sirih merah adalah 2 _ 3 hari sedangkan pada kelompok obat
antiseptik rata-rata lama penyembuhan 5 ? 6 hari, artinya bahwa daun
sirih merah lebih efektif dibandingkan dengan iodine dalam perawatan luka
perineum pada masa pospartum.
The incidence of perineal rupture in primiparous normal deliveries is 88.9%.
Piper crocatum Extract or red betel leaf extract are known contained anti-
septic and antibacterial effect. Mostly normal deliveries in Bengkulu City
experienced spontaneous rupture or episiotomy. From 10 births, 7 patients
experienced perineal laceration and were dry in 7 days by treatment using
iodine or soak/ wiping with betel leaf decoction. The aim of this study was
to determine the effectiveness of red betel leaf in healing perineal wound of
postpartum mother in Independent Practice Midwife in Bengkulu City 2013.
The method of this study was quasi-experimental. The population was
mothers with postpartum perineal wounds who attended by independent
midwive practice. 35 sample as treatment group and 35 people as control
group. Sample was taken by accidental samplingthis study doing at month
May ? August 2012 in The Bengkulu City. Other variables are health status,
antibiotics and nutritional status. Analysis using the Mann _ Whitney Test.
The result of this study showed that the avarage length of perineal wound
healing using infusum of red betel leaf was 2 _ 3 days, while in group
iodine was 5 _ 6 days, meaning that red betel leaf is more effective com-
pared with iodine in wound care in the puerperium."
Jurusan Kebidanan Polteknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bengkulu, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Judd, Eloise
Philadelphia F.A.Davis Com 1983,
610.73 Jud n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Vidi Nur Fitrah
"Pertumbuhan industri penerbangan di Indonesia telah meningkatkan kompetensi antar maskapai penerbangan yang ditandai dengan tarif penerbangan yang semakin murah. Harga tiket pesawat yang murah hams dapat diimbangi dengan kualitas keselamatan dalam penerbangan yang dipengaruhi oleh faktor kondisi pesawat. Untuk memastikan kualitas keselamatan penerbangan tetap terjamin dan harga tetap kompetitif, perusahaan penerbangan mesti menerapkan manajemen pemeliharaan pesawat terbang secara optimal. Untuk mengukur kinerja dari akti vitas pemeliharaan pesawat terbang yang telah dilakukan, tentunya diperiukan suatu metode yang sesuai dengan karakteristik pengukuran kinerja dan juga indikator-indikator pengukuran kinerja yang selaras dengan kebijakan perusahaan.
Metode pengukuran kinerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah DEA. DEA digunakan karena mampu mempertimbangkan banyak variabel yang mewakili indikator-indikator kinerja akti vitas pemeliharaan pesawat terbang, sehingga dapat diketahui efisiensi aktivitas pemeliharaan terhadap setiap jenis pesawat yang dimiliki perusahaan. Selain itu, DEA juga mampu memberikan hasil sebagai benchmark bagi pesawat dengan aktivitas pemeliharaan yang inefisien. Variabel input dan output yang digunakan dalam model DEA mewakili indikator-indikator kinerja yang disesuaikan dengan kebijakan perusahaan dalam hal manajemen pemeliharaan pesawat terbang.
Model DEA yang diusulkan dalam penelitian ini terdiri dari biaya pemeliharaan langsung sebagai variabel input sedangkan variabel output terdiri dari total jam terbang serta jumlah keterlambatan dan pembatalan penerbangan karena alasan teknis. Dari pengukuran kinerja yang dilakukan terhadap enam jenis pesawat dalam kategori rotary wing (R/W), diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa hanya aktivitas pemeliharaan terhadap tiga jenis pesawat yang digolongkan efisien yaitu Bell 430, Bolkow NBO-105 dan Puma SA-330J.

The rapid growth of flight industries in Indonesia have increased the competitive level between airline companies, which is marked with low tariff flight. Cheap flight's cost should be balanced by the quality of safety in flight, which depends on technical condition of the aircraft. To ensure the quality of safety in flight and also to keep the cost remain competitive, airline companies should deploy aircraft maintenance management optimally. To measure the performance of aircraft maintenance activities accurately, it needs a proper method which is suitable with performance measurement characteristic and also the use of performance measurement indicators which is aligned with company's policy.
The performance measurement method proposed in this research is Data Envelopment Analysis (DEA). DEA is used in this research because it can consider many variables which represent performance indicators of aircraft maintenance activities, so it can measure the efficiency of the maintenance activities against each type of aircrafts owned by the company. Besides that, DEA is also able to identify benchmark for the type of aircrafts with inefficient maintenance activities. The input and output variables used in the DEA model represent performance indicators which accommodate the company's policy regarding the aircraft maintenance management issues.
The DEA model proposed in this research used direct maintenance cost as an input variable, while the output variables consist of total flight hours and technical delay and cancellation. The performance measurement is conducted to six types of aircraft within rotary wing (R/W) category. And the results show that there are three types of aircraft which are considered efficient in terms of aircraft maintenance activities, which are Bell 430, Bolkow NBO-105 and Puma SA-330J.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50008
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lewis, Sharon Mantik
Boston: Mosby, 1996
610.73 Lew m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rosdahl, Caroline Bunker
Philadelphia: J.B. Lippincott Company , 1995
610.73 ROS t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Asparno Mardjuki
Yokyakarta: Andi , 1994
631 ASP p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Depkes , 1997
649.122 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nursalam
Jakarta: Sagung Seto, 2001
610.73 Nur p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Era Renjana Diskamara
"Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan primer yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan di wilayah kerjanya. Puskesmas memiliki peran strategis dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia, tetapi masih dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk dalam pengelolaan keuangan. Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) menawarkan solusi atas permasalahan tersebut dengan adanya fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan agar puskesmas dapat meningkatkan kinerja pelayanannya. Puskesmas di Kabupaten Bogor telah menerapkan BLUD sejak tahun 2018 dengan cakupan 39,6% pada tahun 2021. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan penerapan BLUD dengan kinerja pelayanan puskesmas di Kabupaten Bogor tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional menggunakan Profil Kesehatan Kabupaten Bogor dan data rutin Kementerian Kesehatan. Populasi dan sampel penelitian adalah seluruh puskesmas di Kabupaten Bogor yang berjumlah 101 puskesmas. Variabel dependen penelitian ini adalah kinerja pelayanan, variabel independen utama BLUD, dan variabel kovariat proporsi bayi, proporsi balita, proporsi penduduk usia produktif, proprosi penduduk usia lanjut, kategori wilayah kerja, ketenagaan, sarana, prasarana, alat kesehatan, prevalensi TB, prevalensi hipertensi, dan prevalensi DM. Hasil penelitian menunjukkan kinerja pelayanan puskesmas sebesar 73,68%. Tidak terdapat perbedaan kinerja pelayanan antara puskesmas BLUD dengan puskesmas non BLUD setelah dikontrol oleh variabel kovariat (p = 0,33). Saran kepada puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor agar melakukan pengendalian internal dan mengevaluasi penerapan BLUD. Pemangku kepentingan agar menyusun strategi penguatan puskesmas yang telah menerapkan BLUD.

Public health center (puskesmas) is a healthcare facility that held public and individual health services in their work area. Puskesmas has strategic role in Indonesia’s health care system, but still has many challenges, including financial management. BLUD offers solutions for this problem through its flexibility to improve puskesmas service performance. Starting in 2018, there were 39,6% puskesmas implementing BLUD in Bogor District in 2021. The purpose of this study was to determine the relationship between BLUD implementation and puskesmas service performance in Bogor District in 2021. This research was a cross-sectional study using the Bogor District Health Profile and routine data of the Ministry of Health. The population and the sample of this study were all puskesmas in Bogor District, 101 puskesmas. The dependent variable was service performance, the main independent variable was BLUD, and the covariate variables were baby proportions, under 5 years old children’s proportions, productive age population proportion, elderly population proportion, work area category, human resources, facilities, infrastructure, medical devices, TB prevalence, hypertension prevalence, and DM prevalence. The results showed that puskesmas service performance in Bogor District was 73,68%. There weren’t differences of service performance between puskesmas implementing BLUD and puskesmas wasn’t implementing BLUD after being controlled by covariate variables (p = 0,33). Suggestion to puskesmas and Bogor Distict health office are to carry out internal control and to evaluate BLUD implementation. In addition, stake holders are expected to build a strategy strengthening puskesmas that implementing BLUD."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>