Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169855 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Brammeswara Habib Prasetya
"ABSTRAK
Tesis ini berisi tentang analisis pengaruh penggunaan internet dan mobile cellular terhadap indeks
keuangan inklusif (IKI). Tujuan penulisan tesis ini ialah untuk memahami pengaruh penggunaan
internet dan mobile cellular terhadap IKI yang dapat meningkatkan pemerataan akses layanan
keuangan pada kelompok unbanked. Model Sarma digunakan pada penelitian ini dalam menentukan
IKI dan dilanjutkan dengan regresi data panel dengan variabel dependen ialah IKI dan variabel
independen ialah internet users per 100 people dan mobile cellular subscription per 100 people. Hasil
penelitian di 15 negara menunjukkan dari tahun 2005 hingga 2014 Jepang, Korea Selatan, dan
Spanyol berada pada posisi pertama hingga ketiga berturut-turut dalam IKI. Posisi keempat IKI
ditempati Malaysia dari 2005 hingga 2013 dan tergeser oleh Turki pada tahun 2014. Pada posisi
kelima hingga kesepuluh mengalami perubahan di antara negara Malaysia, Maroko, Thailand,
Ukraina, Moldova, dan India. Indonesia stagnan di posisi kesebelas dari tahun 2005 hingga 2014.
Kemudian, Filipina, Kenya, Mozambik, dan Madagaskar berada pada posisi empat terbawah. Hasil
regresi pada data panel di 14 negara menunjukkan internet users per 100 people memiliki pengaruh
positif pada IKI serta mobile cellular subscription per 100 people memiliki pengaruh negatif pada
IKI. Berdasarkan penelitian, dalam usaha meningkatkan kenaikan indeks keuangan inklusif
memerlukan kerja sama antara penggunaan information and communication technology (ICT) yang
didukung dengan literasi keuangan kepada populasi unbanked.

ABSTRACT
This thesis examines the impact analysis of internet and mobile cellular to financial inclusion index
(IFI). The purposes of this thesis are understanding the impact of internet user and mobile cellular
against the IFI and to improve the financial access to unbanked group. This thesis is explanatory
research by using quantitative methods. This thesis employes Sarma?s Model to determine the
financial inclusion index and using the panel data regression with dependent variable is financial
inclusion index (IFI) and the independent variables are internet users per 100 people and mobile
cellular subscription per 100 people. The study founds in 15 countries between 2005 and 2014 Japan,
South Korea, and Spanish are in the first until third position in IFI. The fourth position is Malaysia but
in 2014, Turkey replaced Malaysia in fourth position. In fifth until tenth positions are dynamic
between Malaysia, Morocco, Thailand, Ukraine, Moldova, and India. Indonesia is stagnant in the
eleventh position in ten years. Then, Philippines, Kenya, Mozambique, and Madagascar are in the
four bottom positions. The regression in 14 countries explain internet users per 100 people has
positive impact to IFI and mobile cellular subsrciption per 100 people has negative impact to IFI.
Based on the research, improvement of IFI need collaboration between information and
communication technology (ICT) with supported by financial literacy to unbanked population"
2017
T47098
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brammeswara Habib Prasetya
"ABSTRAK
Tesis ini berisi tentang analisis pengaruh penggunaan internet dan mobile cellular terhadap indeks keuangan inklusif IKI . Tujuan penulisan tesis ini ialah untuk memahami pengaruh penggunaan internet dan mobile cellular terhadap IKI yang dapat meningkatkan pemerataan akses layanan keuangan pada kelompok unbanked. Model Sarma digunakan pada penelitian ini dalam menentukan IKI dan dilanjutkan dengan regresi data panel dengan variabel dependen ialah IKI dan variabel independen ialah internet users per 100 people dan mobile cellular subscription per 100 people. Hasil penelitian di 15 negara menunjukkan dari tahun 2005 hingga 2014 Jepang, Korea Selatan, dan Spanyol berada pada posisi pertama hingga ketiga berturut-turut dalam IKI. Posisi keempat IKI ditempati Malaysia dari 2005 hingga 2013 dan tergeser oleh Turki pada tahun 2014. Pada posisi kelima hingga kesepuluh mengalami perubahan di antara negara Malaysia, Maroko, Thailand, Ukraina, Moldova, dan India. Indonesia stagnan di posisi kesebelas dari tahun 2005 hingga 2014. Kemudian, Filipina, Kenya, Mozambik, dan Madagaskar berada pada posisi empat terbawah. Hasil regresi pada data panel di 14 negara menunjukkan internet users per 100 people memiliki pengaruh positif pada IKI serta mobile cellular subscription per 100 people memiliki pengaruh negatif pada IKI. Berdasarkan penelitian, dalam usaha meningkatkan kenaikan indeks keuangan inklusif memerlukan kerja sama antara penggunaan information and communication technology ICT yang didukung dengan literasi keuangan kepada populasi unbanked.Kata Kunci : Indeks Keuangan Inklusif IKI , Internet users, Model Sarma, Mobile Cellular

ABSTRACT
This thesis examines the impact analysis of internet and mobile cellular to financial inclusion index IFI . The purposes of this thesis are understanding the impact of internet user and mobile cellular against the IFI and to improve the financial access to unbanked group. This thesis is explanatory research by using quantitative methods. This thesis employes Sarma rsquo s Model to determine the financial inclusion index and using the panel data regression with dependent variable is financial inclusion index IFI and the independent variables are internet users per 100 people and mobile cellular subscription per 100 people. The study founds in 15 countries between 2005 and 2014 Japan, South Korea, and Spanish are in the first until third position in IFI. The fourth position is Malaysia but in 2014, Turkey replaced Malaysia in fourth position. In fifth until tenth positions are dynamic between Malaysia, Morocco, Thailand, Ukraine, Moldova, and India. Indonesia is stagnant in the eleventh position in ten years. Then, Philippines, Kenya, Mozambique, and Madagascar are in the four bottom positions. The regression in 14 countries explain internet users per 100 people has positive impact to IFI and mobile cellular subsrciption per 100 people has negative impact to IFI. Based on the research, improvement of IFI need collaboration between information and communication technology ICT with supported by financial literacy to unbanked population.Keywords financial inclusion index IFI , Internet users, Mobile Cellular, Sarma rsquo s Model"
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annanda Fatmawati
"Perkembangan teknologi pada telepon seluler memicu inovasi di segala bidang termasuk bidang pemasaran. Iklan saat ini dapat disampaikan melalui perantara media mobile (mobile advertising). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel yang telah diuji sebelumnya terhadap penerimaan mobile advertising di Indonesia. Penelitian dilakukan terhadap 116 responden selama bulan juni 2012 dengan teknik analisa regresi berganda dan akan diolah dengan menggunakan software SPSS 17. Adapun variabel yang digunakan adalah customer’s attitude toward advertising, perceived utility, perceived risk, social norms, dan customer’s existing knowledge. Dan hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu faktor yang mempengaruhi penerimaan terhadap mobile advertising saat ini adalah perceived utility dan perceived risk.

Development of cell phone technology trigger innovation in all fields including the field of marketing. Currently, advertisements can be communicated through mobile device (mobile advertising). The goal of this research is to find out the influence of the variables that have been previously tested against acceptance of mobile advertising in Indonesia. This research was conducted against 116 respondents during June 2012 with multiple regression analysis and will be processed using software SPSS 17. The variables used are customer’s attitude toward advertising, perceived utility, perceived risk, social norms, and customer’s existing knowledge. The result obtained from this research are factors that affects acceptance of mobile advertising are perceived utility and perceived risk.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Herdiana
"Tesis ini berisi tentang analisis pengaruh penerapan Laku Pandai Branchless Banking terhadap Indeks Keuangan Inklusif di Indonesia. Laku Pandai merupakan salah satu program guna mendukung terwujudnya keuangan inklusif yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan melalui Peraturan OJK Nomor 19/POJK.03/2014. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tingkat inklusi keuangan setiap provinsi dan menganalisis pengaruh penerapan Laku Pandai terhadap tingkat inklusi keuangan yang direpresentasikan dengan Indeks Keuangan Inklusif, serta untuk mengidentifikasi faktor-faktor lain yang mempengaruhi inklusi keuangan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan regresi berganda data panel dari 33 Provinsi di Indonesia selama periode berlakunya Laku Pandai mulai tahun 2015 sampai dengan tahun 2017. Model penelitian merupakan Random Effect Model dengan metode Generalized Least Square GLS . Tingkat inklusi keuangan masing-masing provinsi di Indonesia dihitung dengan menggunakan Indeks Keuangan Inklusif berdasarkan metode Sarma 2012 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat inklusi keuangan di Indonesia tergolong sedang, yang ditunjukkan dengan nilai indeks keuangan inklusif berkisar 0,3 sampai dengan 0,6. Hampir seluruh provinsi di Indonesia memiliki tingkat inklusi keuangan yang sedang, kecuali Jakarta yang memiliki indeks keuangan inklusif tertinggi sebesar 0,9. Secara empiris, penerapan Laku Pandai, pendapatan PDRB per kapita , penyelenggaraan Layanan Keuangan Digital LKD , tingkat pengguna internet Internet dan persentase penduduk yang memiliki telepon selular Ponsel memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap indeks keuangan inklusif di Indonesia. Sedangkan gini rasio, persentase angka buta huruf dan tingkat pengangguran tidak memiliki pengaruh secara statistik terhadap indeks keuangan infklusif di Indonesia.
This thesis contains the impact analysis of Laku Pandai Branchless Banking to the Financial Inclusion Index in Indonesia. Laku Pandai is one of the programs to support the realization of financial inclusion, issued by the Financial Services Authority through OJK Regulation Number 19 POJK.03 2014. This study aims to compare the inclusion rates of each province 39 s finances and analyze the impact of Laku Pandai on the level of financial inclusion represented by the Financial Inclusion Index, as well as to identify other factors affecting financial inclusion in Indonesia. This study used multiple regression of panel data from 33 provinces in Indonesia during the period of Laku Pandai programme from 2015 to 2017. The research model is a Random Effect Model with Generalized Least Square GLS method. The financial inclusion rates of each province in Indonesia are calculated using the Financial inclusion index using the Sarma model 2012 . The results show that the financial inclusion in Indonesia is in moderate level, which includes a financial inclusion index between 0.3 to 0.6. Almost all provinces in Indonesia have a moderate level of financial inclusion, except for Jakarta which has the highest financial inclusion index. Empirically, Laku Pandai Branchless Banking , income GRDP per capita , Digital Financial Services DFS , Internet users Internet and percentage of people who own the mobile phone cellular Phone have a positive and significant relationship to the financial inclusion index in Indonesia. While the gini ratio, the percentage of angka buta huruf BHF and the unemployment does not statistically influence to the financial inclusion index in Indonesia. "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T51994
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abram Julion Murtama
"Salah satu masalah yang dihadapi oleh negara berkembang termasuk Indonesia, adalah kesenjangan pendapatan. Digitalisasi inklusi keuangan diharapkan dapat menyelesaikan masalah ini. Peningkatan inklusi keuangan diharapkan membuat layanan keuangan lebih mudah diakses oleh semua orang, terutama bagi kelompok masyarakat miskin yang sebelumnya tidak memiliki akses ke layanan keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran digitalisasi inklusi keuangan dalam mereduksi kesenjangan pendapatan menggunakan bukti empiris 33 provinsi di Indonesia selama periode tahun 2013-2022, dengan metode estimasi fixed effects. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa inklusi keuangan berdampak negatif dan signifikan terhadap indeks williamson. Ini berarti bahwa meningkatkan inklusi keuangan dapat menurunkan kesenjangan pendapatan. Untuk hasil dekomposisi tiap dimensi, menunjukkan bahwa dimensi akses secara signifikan berpengaruh terhadap pengurangan kesenjangan pendapatan di Indonesia, sementara dimensi penggunaan menunjukkan pengaruh yang positif terhadap kesenjangan pendapatan, namun hadirnya kebijakan SNKI di Indonesia pada tahun 2016-2022 mempengaruhi secara negatif terhadap kesenjangan pendapatan di Indonesia.

One of the problems faced by developing countries including Indonesia, is income inequality. It's hoped that digitalization of financial inclusion can solve this problem. Increasing financial inclusion is expected to make financial services more accessible to everyone, especially for poor groups who previously did not have access to financial services. This research aims to analyze the role of digitalization of financial inclusion in reducing income gaps using empirical evidence from 33 provinces in Indonesia during the 2013-2022 period, using the fixed effects estimation method. The results of this study indicate that financial inclusion has a negative and significant impact on the Williamson index. This means that increasing financial inclusion can reduce income inequality. The decomposition results for each dimension show that the access dimension has a significant effect on reducing income inequality in Indonesia, while the usage dimension shows a positive influence on income inequality, but the presence of the SNKI policy in Indonesia in 2016-2022 has a negative influence on income inequality in Indonesia."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simbarashe Chamaida
"Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris apakah status pekerjaan mempengaruhi akses terhadap kredit di Nigeria, dengan menggunakan data survei cross-sectional General Household Survey (GHS) Nigeria gelombang 4 tahun 2019. Motivasi penelitian ini berawal dari pasar keuangan yang cacat, yang terdiri dari pasar keuangan yang salah. mekanisme penyaluran kredit, tingginya angka penduduk unbanked, dan kesenjangan inklusi keuangan. Dengan menggunakan model regresi logistik biner, penelitian ini mengungkapkan bahwa status pekerjaan berpengaruh signifikan terhadap akses kredit. Temuan penelitian menunjukkan bahwa peningkatan satu unit lapangan kerja meningkatkan kemungkinan akses kredit sebesar 5,3%. Hasil penelitian ini menyoroti pentingnya peran pendapatan tetap dari lapangan kerja dalam meningkatkan kelayakan kredit dan mengurangi risiko gagal bayar bagi pemberi pinjaman. Selain itu, studi ini menunjukkan bahwa peningkatan satu unit lapangan kerja di daerah perkotaan meningkatkan kemungkinan akses pinjaman sebesar 8,0% dibandingkan di daerah pedesaan. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan satu unit lapangan kerja bagi laki-laki meningkatkan peluang memperoleh kredit sebesar sekitar 6,1%, dibandingkan dengan perempuan. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya lapangan kerja dalam inklusi keuangan dan kebijakan ekonomi yang bertujuan meningkatkan aksesibilitas kredit. Penelitian ini memberikan rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti bagi pembuat kebijakan dan lembaga keuangan untuk meningkatkan aksesibilitas kredit, dengan menerapkan skema jaminan kredit seperti produk asuransi pinjaman, mendukung lapangan kerja informal dengan memberikan bantuan untuk pendaftaran formal usaha informal, pengembangan beragam sektor ekonomi, dan merancang pinjaman yang fleksibel. produk yang selaras dengan pola pendapatan berbagai sektor pekerjaan.

Using 2019 Nigeria's General Household Survey data, this study investigates how employment status affects credit access, highlighting flaws in Nigeria's financial market, including issues with credit delivery and high levels of unbanked individuals. Employing binary logistic regression, the study finds that employment status significantly influences credit access, with a unit increase in employment raising the probability of credit access by 5.3%. In urban areas, employment increases loan access likelihood by 8.0% compared to rural areas. For males, a unit increase in employment boosts the chance of obtaining credit by approximately 6.1% compared to females.  The results emphasize the role of steady income in enhancing creditworthiness and reducing default risks for lenders. The research underscores the importance of employment in financial inclusion and recommends policymakers and financial institutions improve credit accessibility through credit guarantee schemes, formal business registration support, sectoral development, and flexible loan products tailored to diverse income patterns."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zelin Nurfadia
"ABSTRAK
Inklusi keuangan dirancang untuk meningkatkan kesempatan dan partisipasi masyarakat miskin dalam lembaga keuangan formal, khsusnya bagi masyarakat miskin dalam lembaga keuangan formal, khususnya bagi masyarakat unbanked. Selain itu, inklusi keuangan merupakan sebab satu strategi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. tetapi, iklusi keuangan dapat menyebabkan ketidakefektifan pelaksanaan kebijakan moneter. Hal ini dikarenakan inklusi keuangan memengarubi sensitivitas suku bunga sehingga menyebabkan ketidakstabilan pada permintaan uang. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian adalah menganalisis dampak inklusi keuangan terhadap permintaan uang, uang primer (MO), di 36 negara selama periode 2004-2014. Metode yang digunakan adalah Data Panel Dinamis. Hasilnya menunjukkan bahwa inklusi keuangan menyebabkan peningkatan permintaan uang primer (MO) di negara berkembang. inklusi keuangan menyebabkan penurunan permintaan uang primer (MO) di negara berkembang. "
Jakarta: Faculty of Economic and Business UIN Syarif Hidayatullah, 2018
330 SFK 6:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Robby Maulana
"Inklusi keuangan yang rendah membuat masyarakat sulit untuk mendapatkan akses pinjaman baik untuk pendanaan modal usaha maupun investasi lainnya seperti pendidikan ataupun perumahan. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kepemilikan rekening dan keberadaan lembaga keuangan tidak serta merta meningkatkan minat rumah tangga untuk mendapatkan kredit. Dengan metode estimasi multinomial logit regression menggunakan 294.426 sample rumah tangga dari Susenas dan Podes tahun 2018, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kepemilikan rekening dan keberadaan lembaga keuangan berpengaruh dalam meningkatkan kredit rumah tangga.
Hasil estimasi menunjukkan bahwa kepemilikan rekening mampu meningkatkan kredit formal dan juga menurunkan kredit informal. Ini membuktikan bahwa kepemilikan rekening penting di dalam mendorong kredit formal serta menurunkan kredit informal. Keberadaan Bank umum, BPR dan koperasi mampu meningkatkan kredit formal namun tidak signifikan dalam mengurangi kredit informal. Untuk itu pemerintah perlu mendorong kepemilikan rekening dan memperluas jangkauan lembaga keuangan di dalam mendorong kredit formal maupun mengurangi kredit informal.

Low financial inclusion makes it difficult for people to get access to loans both for funding venture capital and other investments such as education or housing. However, several studies have shown that the increase of account ownership and the availability of financial institutions do not necessarily increase credit for households. With the multinomial logit regression estimation method using 294,426 household samples from Susenas and Podes in 2018, this study aims to determine whether account ownership and the availability of financial institutions have an effect on increasing household credit.
The estimation results show that account ownership can increase formal credit and also reduce informal credit. This shows that account ownership is important in encouraging formal credit and reducing informal credit. The existence of commercial banks, BPR and cooperatives are able to increase formal credit but not significantly in reducing informal credit. For this reason, the government needs to encourage account ownership and expand the reach of financial institutions in promoting formal credit and reducing informal credit."
Depok: Universitas Indonesia, 2020
T54761
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andari Cita Candrika
"Telepon seluler dan internet adalah salah satu bentuk dari ICT yang dapat dijadikan alat dalam meningkatkan inklusi keuangan. ICT dapat meningkatkan inklusi keuangan melalui dua cara, yaitu: peningkatan sisi supply (penyediaan jasa keuangan digital) sehingga dapat mengurangi biaya transaksi lembaga keuangan formal dan peningkatan pada sisi demand berupa meningkatkan arus informasi dan pengetahuan akan keuangan (Sarma & Pais, 2008; Ouma, Odongo & Were, 2017; Kabakova & Plaksenkov, 2018). Indonesia merupakan negara dengan basis digital yang terus berkembang. Walau pun dinilai memiliki kualitas internet yang buruk, penduduk yang memiliki koneksi sangat aktif di dunia maya, terutama pada media sosial (McKinsey, 2016). Dengan tujuan untuk menganalisis hubungan antara ICT dan inklusi keuangan, penelitian ini tertarik untuk melihat apakah penggunaan telepon seluler dan internet pada rumah tangga di Indonesia dapat meningkatkan arus informasi dan edukasi akan keuangan. Penelitian ini menggunakan data Susenas 2017 dan Podes 2018 dengan data berada pada tingkat rumah tangga untuk seluruh kota/kabupaten di Indonesia. Pengolahan data pada penelitian menggunakan metode Poisson Regression dan Logistic Regression. Penelitian ini menemukan bahwa kepemilikan telepon seluler dan akses internet pada rumah tangga di Indonesia secara signifikan dapat meningkatkan kepemilikan akun tabungan di lembaga keuangan formal sebagai proksi dari inklusi keuangan.

Mobile phone and internet are form of ICT that can be used as a tool in increasing financial inclusion. ICT can improve financial inclusion in two ways: increasing the supply side (providing digital financial services) so that it can reduce transaction costs of formal financial institutions and increasing the demand side in the form of increasing information flows and knowledge of finance (Sarma & Pais, 2008; Ouma, Odongo & Were, 2017; Kabakova & Plaksenkov, 2018). Indonesia is a country with a digital base that continues to grow. Even though it is considered to have poor internet quality, Indonesian is very active in cyberspace, especially on social media (McKinsey, 2016). With the aim of analyzing the relationship between ICT and financial inclusion, this study is interested in seeing whether households mobile phone and internet use in Indonesia can improve the flow of information and financial education. This study uses Susenas 2017 data and 2018 Podes with data at the household level for all cities / districts in Indonesia. The method use in this research are Poisson Regression and Logistic Regression methods. This study found that ownership of mobile phones and internet access in Indonesian households can significantly increase ownership of savings accounts in formal financial institutions as a proxy for financial inclusion."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gigih Imam Nugroho
"ABSTRAK
Tesis ini membahas pengaruh indikator inklusi keuangan syariah terhadap tingkat keparahan dan kedalaman miskin di Indonesia tahun 2014 ndash; 2016. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif dan menggunakan model ekonometrika. Data pengelitian menggunana data panel dari 33 provinsi di Indonesia. Variabel independen yang digunakan adalah Persentase Jumlah Kantor Perbankan Syariah terhadap Kantor Perbankan Konvensional per provinsi PS , Persentase Pembiayaan Perbankan Syariah terhadap total pembiayaan perbankan konvensional provinsi PPS , Persentase kepemilikan Asuransi perprovinsi ASR , Persentase Depositor Fund Perbankan Syariah terhadap Depositor Fund Perbankan konvensional provinsi DFPS , Indeks Pembangunan Teknologi dan Komunikasi provinsi IPTIK , Tingkat Produk Domestik Regional Bruto Nominal provinsi PDRBN , Tingkat Produk Domestik Regional Bruto Riil provinsi PDRBR dan Tingkat Produk Domestik Regional Bruto Perkapita provinsi PDRBP . Hasil penelitian menyimpulkan bahwa indikator inklusi keuangan syariah berpengaruh terhadap indeks kedalaman dan keparahan kemiskinan di Indonesia, terutama aspek penggunaan keuangan syariah. Aspek penggunaan digambarkan melalui persentase pembiayaan perbankan syariah terhadap pembiayaan perbankan konvensional per provinsi PPS dan Jaminan Sosial ASR . Peningkatan aspek penggunaan berdampak pada pengurangan indeks kedalaman dan keparahan kemiskinan

ABSTRACT
This thesis discusses about the impact of Syariah financial inclusion Indicators to the severity and poverty gap in Indonesia 2014 2016 . This research using a quantitative method with descriptive design and using econometric model. The research using panel data from 33 provinces in Indonesia. Independent variables used are Percentage Number of Sharia Banking Offices to Conventional Banking Offices per province PS , Sharia Financing to total conventional bank financing PPS , Percentage of Insurance Owners per province ASR , Deposit Fund Percentage of Sharia Banking to Deposit Fund of Conventional Banking per provinces DFPS , Technology and Communications Development Index IPTIK , Province Gross Domestic Regional Domestic Product PDRBN , Province Gross Domestic PDRBR and Province Gross Regional Domestic Product PDRBP . The results of the study determine that the inclusion of Islamic finance affects the severity and poverty gap index in Indonesia, especially the using aspect of Islamic finance. The using aspect of Sharia Financial are precentage of Sharia Financing to total conventional bank financing PPS and Social Security ASR . Increasing of that indicators can decrease severity and poverty gap index in indonesia."
2018
T50996
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>