Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85086 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Eka Wahyuni
"Salah satu cara mengatasi halusinasi adalah dengan pemberian cognitive behavior therapy (CBT). Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh CBT terhadap halusinasi klien di sebuah rumah sakit di Medan. Desain penelitian quasi eksperimental dengan jumlah sampel 56 responden. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan peningkatan pelaksanaan cara mengontrol halusinasi yang bermakna antara kelompok yang mendapat dan tidak mendapat CBT (p< 0,05). Halusinasi menurun secara bermakna pada kelompok yang mendapat CBT (p< 0,05). Sedangkan pada kelompok yang tidak mendapat CBT halusinasi menurun secara tidak bermakna (p> 0,05). CBT direkomendasikan dilakukan pada klien halusinasi sebagai tindakan keperawatan spesialis.

One way of dealing with the provision of hallucination is cognitive behavior therapy (CBT). This study aimed to verify theeffect of CBT on patient hallucinations at a hospital in Medan. Quasi experimental designs with a number of samples are 56respondents. The results showed a difference in improving the implementation of a meaningful way of controlling thehallucinations between groups that received and did not receive CBT (p< 0,05). Hallucinations were significantly decreasedin the group receiving CBT (p< 0,05), while in the group who did not receive CBT decreased hallucinations was not significant(p> 0,05). CBT is recommended in patients with hallucinations as a specialist nursing intervention."
Depok: Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara; Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia ; Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
610 JKI 14:3 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Eka Putri
"Perilaku kekerasan adalah respon kemarahan maladaptif dalam bentuk perilaku mencederai diri, orang lain dan lingkungan.
Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran Pengaruh Rational Emotive Behaviour Therapy (REBT). terhadap penurunan
perilaku kekerasan. Desain penelitian ini adalah quasi experimental pre-post test with control group. Sampel penelitian adalah
53 klien skizoprenia paranoid dengan perilaku kekerasan, terdiri atas 25 kelompok intervensi dan 28 orang kelompok kontrol.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan respon kognitif dan sosial serta penurunan respon emosi, perilaku, dan fisiologis
secara bermakna (p< 0,05) pada klien yang mendapatkan REBT. REBT direkomendasikan untuk diterapkan pada klien perilaku
kekerasan bersama dengan tindakan keperawatan generalis.
Violent behaviour is a maladaptive anger response, which is shown by people whom treated themselves, others and the
environment. The study aimed to explain the effect rational emotive behavioural therapy (REBT) in reducing violent behavioural.
This research design was quasi-experimental using pre-post tests with control group. The samples of this research were 53
clients with paranoid schizophrenia who showed violent behavior, consisted of 25 clients as intervention group and 28 clients
in control group. The Results showed significant increased cognitive as well as social responses and reduced emotional
behavioural and physiological responses (p< 0.05) on the group who get REBT. REBT is recommended to be given to clients
with violent behaviour together with general nursing inverventiont."
Universitas Andalas. Fakultas Kedokteran ; Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia ; Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
610 JKI 15:3 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Anak usia sekolah yang belum mampu mengolah masalahnya dengan tepat, rentan berperilaku emosional. Tujuan penelitian
memperoleh gambaran pengaruh terapi kelompok Assertiveness Training (AT) terhadap kemampuan komunikasi ibu mengelola
emosi anak usia sekolah. Sampel pada kelompok intervensi dan kontrol masing-masing 32 orang. Hasil penelitian
memperlihatkan bahwa peningkatan kemampuan komunikasi asertif ibu pada kelompok yang mendapat AT meningkat secara
bermakna (p< 0,05; α= 0,05). Pada kelompook ibu yang tidak mendapat AT, kemampuan komunikasi ibu menurun secara
bermakna (p< 0,05; α= 0,05). Kemampuan anak mengelola emosi meningkat bermakna (p< 0,05; α= 0,05) yang ibunya mengikuti
AT, sedangkan pada kelompok yang ibunya tidak mendapat AT menurun bermakna (p< 0,05; α= 0,05). Terapi ini
direkomendasikan pada pelayanan kesehatan di masyarakat khususnya anak usia sekolah."
2012
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nuniek Setyo Wardani
"Peningkatan masalah dalam rumah tangga dengan kurangnya pemecahan masalah yang baik memicu terjadinya kekerasan dalam rumah tangga, baik pada usia pernikahan muda maupun tua. Tujuan penelitian ini melihat pengaruh assertive training therapy (ATT) terhadap kemampuan asertif dan persepsi istri terhadap risiko kekerasan dalam rumah tangga suami. Desain penelitian Quasi Experimental Pre-Post Test With Control Group, dengan sampel 60 orang istri dengan resiko kekerasan dalam rumah tangga. Hasil menunjukkan ATT berpengaruh meningkatkan kemampuan asertif istri sebesar 86,9% dan persepsi istri terhadap risiko kekerasan menurun 71,3%. Istri yang diberi ATT mempunyai kemampuan asertif meningkat secara bermakna dan persepsi istri terhadap risiko kekerasan dalam rumah tangga suami lebih rendah dibandingkan yang tidak diberikan ATT. Assertive Training Therapy direkomendasikan untuk istri dengan resiko kekerasan dalam rumah tangga.

Increase in domestic problems with a lack of good problem solving trigger domestic violence, both young and old age marriage. Purpose of the study was to discover the effect of assertive training therapy (ATT) to assertive ability and wives perception to husband with risk of domestic violence. The study’s design was Quasi Experimental Pre-Post TestWith Control Group, with 60 wives with the risk of domestic violence. Result showed that the ATT effect increases the ability of assertive wife of 86,9% and the wife’s perception of the risk of domestic violence by husbands were decreased 71.3%. ATT has a wife who is given a Assertive skills increased significantly and the wife’s perception of the risk of domestic violence is lower than the husband who is not given ATT. Therapy Training assertive recommended to his wife with the risk of domestic violence."
Depok: Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak ; Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
610 JKI 15:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Eka Wahyuni
"Salah satu cara mengatasi halusinasi adalah dengan pemberian cognitive behaviour therapy (CBT). Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh CBT terhadap halusinasi pasien di Rumah Sakit Jiwa Pempropsu Medan. Desain penelitian quasi eksperimental dengan jumlah sampel 56 responden. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan peningkatan pelaksanaan cara mengontrol halusinasi yang bermakna antara kelompok yang mendapat dan tidak mendapat CBT (Pvalue < 0.05). Halusinasi menurun secara bermakna pada kelompok yang mendapat CBT (Pvalue < 0.05). Sedangkan pada kelompok yang tidak mendapat CBT halusinasi menurun secara tidak bermakna (Pvalue > 0.05). CBT direkomendasikan dilakukan pada pasien halusinasi sebagai tindakan keperawatan spesialis.

One way of dealing with the provision of hallucination is cognitive behavior therapy (CBT). This study aimed to verify the effect of CBT on patients hallucinations Pempropsu Mental Hospital in Medan. Quasi experimental design with a sample of 56 respondents. The results showed a difference in improving the implementation of a meaningful way of controlling the hallucinations between groups that received and did not receive CBT (p value <0.05). Hallucinations were significantly decreased in the group receiving CBT (p value <0.05). While in the group who did not receive CBT decreased hallucinations was not significant (p value> 0.05). CBT is recommended in patients with hallucinations as a specialist nursing intervention."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28429
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Setyaningsih
"Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan tentang pengaruh Cognitif Behavior Therapy (CBT) terhadap perubahan harga diri klien Gagal Ginjal Kronik (GGK) di unit hemodialisa RS H Jakarta. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode quasi eksperimen pre-post test without control group. Penelitian dilakukan terhadap 27 responden (klien GGK) yang sedang menjalani hemodialisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan harga diri baik dari aspek kognitif maupun perilaku yang signifikan sesudah dilakukan intervensi CBT (p= 0,000; α= 0,05). Rekomendasi hasil penelitian CBT dijadikan salah satu terapi spesialis bagi klien GGK di unit hemodialisa pada khususnya dan klien yang mengalami gangguan psikososial pada umumnya.

The aims of this study is to describe the effects of cognitive Behavior Therapy (CBT) to changes in self-esteem of patientswith Chronic Kidney Disease (CKD) in hemodialysis units H Hospital Jakarta. The study was conducted using a quan-titative approach, with the method quasi experimental pre-post test without control group. The study was conducted on 27respondents (CKD patients) who are undergoing hemodialysis. The results showed that there were changes in self-esteem in terms of both cognitive and behavior al intervention that significantly after CBT (p= 0,000; α= 0,05). Recommended studies of CBT is can be as one specialist treatments for patients CKD in Haemodialysis Unit particularly and in patients with psychosocial disturbances in generally"
Depok: Akademi Keperawatan Husada; Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
610 JKI 14:3 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Miswari Nila Mutiarani
"Pendahuluan : Resiko bunuh diri terjadi sepanjang masa hidup dan bunuh diri merupakan penyebab kematian keempat terbesar pada kelompok usia 15-29 tahun secara global pada tahun 2019. Klien gangguan jiwa dengan resiko bunuh diri memiliki distorsi kognitif akan masa depan yang berkaitan dengan depresi dan keputusasaan yang dialami. Klien resiko bunuh diri juga sering dikaitkan dengan keterampilan sosial yang buruk dan ketidakmampuan menemukan makna hidup Tujuan : Memberikan gambaran tentang penerapan terapi keperawatan jiwa spesialis : Cognitive and Behavior Therapy, Social Skills Training, dan Logotherapy pada klien dengan resiko bunuh diri menggunakan pendekatan teori transisi Meleis dan teori adaptasi Roy. Metode : Penulisan Karya Ilmiah Akhir Spesialis ini menggunakan metode case report yang melaporkan kasus resiko bunuh diri pada klien yang dirawat di Ruang Dewi Amba PKJN RSMM Bogor yang mendapatkan CBT, SST, dan Logotherapy menggunakan pendekan teori transisi Meleis dan teori adaptasi Roy Hasil : Terdapat penurunan tanda gejala dan peningkatan kemampuan klien dalam mengontrol keinginan bunuh diri setelah pemberian terapi keperawatan jiwa spesialis Cognitive and Behavior Therapy, Social Skills Training, dan Logotherapy menggunakan pendekatan teori transisi Meleis dan teori adaptasi Roy. Kesimpulan : Terapi keperawatan jiwa spesialis Cognitive and Behavior Therapy, Social Skills Training, dan Logotherapy menggunakan pendekatan teori transisi Meleis dan teori adaptasi Roy dapat menurunkan tanda dan gejala resiko bunuh diri dan meningkatkan kemampuan klien dalam mengendalikan keinginan bunuh diri. CBT, SST, dan Logotherapy dapat diterapkan oleh ners spesialis keperawatan jiwa sebagai terapi keperawatan bagi klien dengan resiko bunuh diri.

Introduction: The risk of suicide occurs throughout the life span and suicide is the fourth largest cause of death in the 15-29 year age group globally in 2019. Clients with mental disorders who are at risk of suicide have cognitive distortions about the future related to depression and hopelessness. experienced. Clients at risk of suicide are also often associated with poor social skills and an inability to find meaning in life. Objective: To provide an overview of the application of specialist psychiatric nursing therapy: Cognitive and Behavior Therapy, Social Skills Training, and Logotherapy to clients at risk of suicide using the Meleis transition theory approach and Roy's adaptation theory. Method: Writing Final Scientific Work This specialist uses a case report method which reports cases of risk of suicide in clients treated in the Dewi Amba Room PKJN RSMM Bogor who received CBT, SST, and Logotherapy using Roy's adaptation theory approach and Meleis' transition theory. Results: There is a decrease signs of symptoms and an increase in the client's ability to control suicidal thoughts after providing specialist psychiatric nursing therapy in Cognitive and Behavior Therapy, Social Skills Training, and Logotherapy using the Meleis transition theory approach and Roy's adaptation theory. Conclusion: Mental nursing therapy specializing in Cognitive and Behavior Therapy, Social Skills Training, and Logotherapy using the Meleis transition theory approach and Roy's adaptation theory can reduce signs and symptoms of suicide risk and increase the client's ability to control suicidal thoughts. CBT, SST, and Logotherapy can be applied by specialist mental health nurses as nursing therapy for clients at risk of suicide."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kens Napolion
"Isolasi sosial adalah salah satu gejala negatif dari skizofrenia (Stuart, 2009) yang paling banyak ditemukan di ruang Bratasena. Isolasi sosial dapat diartikan sebagai keadaan seorang individu yang mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya, mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain (Keliat, dkk, 2011). Social skills training merupakan salah satu pendekatan psikoedukasional untuk memperbaiki kekurangan pada beberapa kemampuan interpersonal dalam berinteraksi dengan orang lain (Stuart &Laraia, 2005). Cognitive behavior therapy merupakan salah satu bentuk psikoterapi yang didasarkan pada teori bahwa tanda dan gejala fisiologis berhubungan dengan interaksi antara pikiran, perilaku dan emosi (Pedneault, 2008).
Tujuan penulisan karya ilmiah akhir ini adalah menggambarkan penerapan terapi social skills training dan cognitive behavior therapy pada klien isolasi sosial dengan pendekatan Model Hubungan Interpersonal Peplau. Penerapan social skills trainingdilakukan pada 26 kliendan cognitive behavior therapydilakukan pada 15 orang klien di ruang Bratasena pada kurun waktu 20 Pebruari - 20 April 2012.
Hasil terapi Social skills training sangat efektif pada 26 klien isolasi sosialdengan menunjukkan peningkatan dalam berkomunikasi, baik secara verbal maupun non verbal. Terapi Cogntive behavior therapy juga menunjukkan efektifitasnya dimana sebanyak 15 klien mampu menunjukkan kemampuan mengubah pikiran otomatis yang negatif terhadap diri, orang lain, dan lingkungannya. Berdasarkan hasil di atas perlu direkomendasikan bahwa social skills trainingdan cognitive behavior therapydapat dijadikan standar terapi spesialis keperawatan jiwa dan perlu disosialisasikan pada seluruh tatanan pelayanan kesehatan.

Social isolation is one of the negative symptoms of skizofrenia (Stuart, 2009) is mostcommonly found in the Bratasena. Social isolation can be interpreted as the state of an individual who had a reduction or even not at all able to interact with others around them, may feel rejected, not accepted, lonely, and unable to establish meaningful relationships with others (Keliat, et al, 2011). Social skills training is one approach psikoedukasional to correct deficiencies in some interpersonal skills in interacting with others (Stuart &Laraia, 2005). Cognitive behavior therapy is a form of psychotherapy that is based on the theory that the physiological signs and symptoms associated with the interaction between thoughts, behaviors and emotions (Pedneault, 2008).
Purpose of this final scientific work is to describe the application of social skills training therapy and cognitive behavior therapy in client's social isolation with Peplau Interpersonal Relations Model approach. Application of social skills training carried out at 26 clients and cognitive behavior therapy performed on 15 clients in the Bratasena during the period 20 February - 20 April 2012.
Social skills training outcomes are very effective in social isolation with 26 clients showed an increase in communication, both verbal and non verbal. Cogntive therapy behavior therapy also showed its effectiveness in which as many as 15 clients were able to demonstrate the ability to change negative automatic thoughts to yourself, others and the environment. Based on the above results need to be recommended that social skills training and cognitive behavior therapy can be used as standard therapy nursing specialists need to be socialized to whole structure of health services.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Hidayat
"Cognitif Behavior Therapy dirancang untuk meningkatkan kemampuan Kognitif dan prilaku bagi seseorang yang mengalami pemikiran otomatis negative dan prilaku negative. Penerapan terapi perilaku kognitif akan mengubah status pikiran dan perilaku klien, sehingga perilaku negatif yang muncul akan menjadi perilaku yang positif (Oemarjoedi, 2003).
Tujuan penulisan karya ilmiah akhir ini adalah diperolehnya gambaran hasil Penerapan Cognitif Behavior Therapy pada klien halusinasi dan prilaku kekerasan dengan pendekatan Model Hubungan Interpersonal Peplau di Ruang Utari RS Dr Marzoeki Mahdi Bogor.
Penerapan Cognitif Behavior Therapy dilakukan pada 28 klien di ruang Utari mulai 09 September - 12 November 2013. Hasil Cognitif Behavior Therapy merupakan terapi yang tepat dan dapat digunakan pada klien yang mengalami Halusinasi Dan Prilaku Kekerasan, dimana seluruh klien dapat melakukan setiap sesi pada Cognitif Behavior Therapy.
Berdasarkan hasil penelitian perlu direkomendasikan bahwa Cognitif Behavior Therapy dapat dijadikan standar terapi spesialis keperawatan jiwa yang dapat digunakan pada klien yang mengalami halusinasi dan prilaku kekerasan."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>