Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149048 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lisitzky,Gene
Jakarta: Endang, 1955
923.1 LIS t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Sharfina Adiwidya
"Penelitian ini merupakan analisis perbandingan karakterisasi dan ideologi antara Thomas Jefferson dan Alexander Hamilton dalam lsquo;Hamilton: An American Musical rsquo; sebagai analisis wacana musikal teater menggunakan pendekatan semantik Penelitian ini menggunakan teori penilaian dari Systemic Functional Linguistic SFL, yang berfungsi untuk mengidentifikasi makna sebagaimana pengaruhnya terhadap orang yang dituju. Teori ini diterapkan ke dalam dialog rap battle mereka dalam lsquo;Cabinet Battle 1 rsquo; untuk mempelajari dinamika persaingan antara kedua karakter dalam konteks sejarah dan linguistik yang sesuai. Hasil penelitian ini menemukan hubungan dekat antara karakterisasi dan konflik kepentingan yang tidak hanya diperlihatkan dalam dialog, namun juga dalam karakterisasi dari Jefferson dan Hamilton.

This research aims to find the comparison of characterization and ideology between Thomas Jefferson and Alexander Hamilton in 39 Hamilton An American Musical rsquo as an analysis of music theatrical discourse of a historical adaptation using a semantic approach. The research is conducted using the appraisal theory from the Systemic Functional Linguistic SFL , which identifies meaning as it affects its addressee. The theory is applied onto Jefferson and Hamilton rsquo s rap battle verses in lsquo Cabinet Battle 1 rsquo in order to study the dynamics of rivalry between the two characters in the text within the appropriate linguistic and historical context. The result of this research finds a close association between the characterization and their conflict of interest. The discussion indicates that the conflict of interest is not only represented in the verses, but also in the characters itself, thus illustrating the multilayered portrayal of archrivals in Jefferson and Hamilton rsquo s character.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rice, Howard C.
Princeton: Princeton University Press, 1976
R 944.361 RIC t
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Liberal Arts Press, 1955
320 POL
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Wahyu Ariani
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S14618
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Koch, Adrienne
New York: Modern Library, 1944
923.1 KOC l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dewey, John
Jakarta: Endang, 1956
973.4 DEW lt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yohannes Ronaldo
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S5470
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naupal
"ABSTRAK
Konsep mengenai Tuhan bersifat fluktuasi atau mengalir. Makna kata "Tuhan" terus menerus mengalami pengayaan semantis dan sosio-pragmatis. Perjalanan konsep Tuhan berkembang sesuai dengan perkembangan alam pikiran manusia. Sejarah perkembangan manusia memperlihatkan adanya aliran-aliran dalam konsep ketuhanan, misalnya dikenal konsep teisme, deisme, panteisme dan lain sebagainya. Aliran-aliran itu muncul sebagai keragaman cara pandang terhadap realitas yang tertinggi dari fenomena. di balik dunia yang tampak.
Kekayaan makna konseptual Tuhan menimbulkan pertanyaan yang cukup menggelisahkan penulis. Apa yang menyebabkan keragaman tersebut muncul dan apakah ada suatu landasan dasariah atas keragaman tersebut. Pertanyaan tersebut muncul sebagai akibat dari realistis empiris yang memperlihatkan bahwa konsep tentang Tuhan semakin terpragmentasi dan multiperspektif, bahkan dalam suatu agama pun orang mungkin memiliki pandangan berbeda mengenai Tuhannya. Hal ini dapat terjadi karena konsep Tuhan tidak lahir dari ruang hampa budaya, melainkan dari interpretasi dan penalaran manusia yang terbungkus dalam konteks.
Cara pandang manusia tentang Tuhan dalam perjalanan selanjutnya dilandasi oleh dua sumber:
1. Akal budi (rasio), yang menghasilkan argumen filosofis mengenai keberadaan Tuhan.
2. Pengungkapan (revelation) yang tertuang dalam teks-teks suci (wahyu) dengan argumen teologisnya.
Kedua sumber itu yang kemudian sering kali menjadi dua klub yang saling bertubrukan dan bergesekan, yaitu kebenaran wahyu dan kebenaran akal budi. Kedua legitimasi kebenaran tersebut bagaikan pendulum selalu berayun dari suatu sisi ekstrim ke sisi ekstrim yang lain. Sehingga, ada kelompok yang menafikan kebenaran akal budi dan hanya man menerima kebenaran wahyu, seperti kelompok aliran kebatinan dalam Islam akan hanya mau menerima kebenaran wahyu, seperti kelompok aliran kebatinan dalam Islam atau yang terlihat pada masa dark ages sebagai umat Kristiani di Eropa pada abad pertengahan. Sedang sisi ekstrim kebenaran akal terlihat pada para filsuf positivistic yang menafikan segala yang berbau metafisik Tuhan.
Sikap berlebih-lebihan dari dua kelompok tersebut mendapat perhatian yang cukup mendalam dari para filsuf ketuhanan. Tesis ini akan menunjukan bagaimana Al-Ghazali dan Thomas Aquinas sebagai tokoh filsuf ketuhanan dalam Islam dan Kristen berusaha mendamaikan kedua paham ekstrim tersebut dengan argumen-argumen yang kokoh

Baik A1-Ghazali maupun Thomas Aquinas berusaha menempatkan kedudukan akal dan wahyu secara proporsional sesuai dengan fungsinya masing-masing. Pandangan kedua filsuf tentang kedudukan akal dan wahyu sangat panting untuk dipahami, karena akan mengantarkan kita kepada pemalraman akan pemikiran filsafat ketuhanan mereka, seperti tentang konsep keesaan, transendensi dan imanensi, nama-nama dan sifat-sifat Tuhan. Walaupun ada beberapa hal yang berada tentang konsep ketuhanan dari kedua tokoh tersebut, karena perbedaan agama, budaya, dan latar belakang kehidupan dan gagasan dasar ide ketuhanan, tapi keduanya telah berusaha memurnikan ajaran agama masing-masing dari segala bidaah, baik dari kaum filosofis bagi eksistensi Allah dengan tetap menaruh perhatian yang besar terhadap kebenaran wahyu sebagai argumen tekstual yang bersifat adi kodrati.
Pemikiran-pemikiran filosofis tentang konsep ketuhanan dari A1-Ghazali dan Thomas Aquinas masih perlu untuk diteliti, bahkan tetap relevan hingga kini, walaupun keduanya hidup pada abad pertengahan, sebab ajaran-ajaran mereka hingga kini masih tetap dilestarikan dan terus dikaji. Di hampir seluruh Pondok Pesantren di Indonesia, karya-karya Al-Ghazali masih menjadi bacaan wajib, demikian juga ajaran Thomas Aquinas masih terns dipelajari, bahkan Para mahasiswa di Sekolah Tinggi Driyarkara begitu akrab dengan Thomisme. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2001
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>