Ditemukan 1944 dokumen yang sesuai dengan query
Kayed, Rasem N.
London: Routledge, 2011
338.04 KAY i
Buku Teks Universitas Indonesia Library
658.421 His e
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Hisrich, Robert D.
Boston : McGraw-Hill, 2005
658.421 HIS e
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Hisrich, Robert D.
New York: McGraw-Hill, 2014
658.421 HIS e
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Hisrich, Robert D.
New York : McGraw-Hill Education, 2013
658.421 HIS e
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Lambing, Peggy
New Jersey: Prentice-Hall, 2000
658.4 LAM e
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Ganggas Wibisono
"Gerakan dan ekspresi keislaman di Indonesia selalu dinamis mengikuti perubahan struktur sosial yang menyertainya. Dari era kemerdekaan hingga reformasi, agenagen Islam selalu merevisi gerakan keislaman yang sesuai dengan kebutuhan umat. Menariknya, agen Islam era reformasi termasuk juga pengusaha muslim. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang mengeksplorasi bagaimana makna wirausaha Islam bagi para agennya, disertai dengan proses sosial yang melahirkan makna tersebut dan bagaimana makna tersebut mampu membentuk praksis sosial sehari-hari. Menggunakan teori strukturasi, penelitian ini menemukan bahwa wirausaha Islam dimaknai sebagai jihad ekonomi Islam. Jihad ekonomi Islam itu memiliki tiga tujuan utama. Pertama, sebagai sarana mobilitas vertikal. Kedua, sebagai upaya pencapaian keadilan ekonomi. Ketiga, sebagai upaya rekonstruksi keislaman modern di Indonesia. Ketiganya terjadi dalam perubahan sifat struktur negara yang memungkinkan dan memberdayakan Islam di era reformasi.
Movement and expression of Islam in Indonesia always dynamically follow the changes in the social structure that accompanies it. From independence to the reformation era, the agents of Islam have always revise the Islamic movement in accordance with the needs of the ummah. Interestingly, Islamic agents in the reformation era includes Moslem entrepreneurs. This study used a qualitative approach to explore how the meaning of Islamic entrepreneurship for agents, accompanied by a social process that gave birth to the meaning and how that meaning is capable of forming everyday social praxis. Using structuration theory, the research found that Islamic entrepreneurship interpreted as Islamic economy jihad. Islamic economy jihad has three main objectives. First, as a means of vertical mobility. Second, as an effort to achieve economic justice. Third, as a way to reconstruct modern Islam in Indonesia. All three occurred in the changing nature of state structures that enabling and empower Islam in reformation era."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S56560
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Salawat Fatih Ibrahim
"Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia disertai prosentase belanja produk halal yang tinggi, Indonesia sudah selayaknya bertransformasi menjadi sentra industri halal dunia. Langkah yang dapat dilakukan adalah memastikan kelayakan sumber daya manusia sebagai pemberdayanya serta didukung peran pemerintah dalam manajemen berkala dan produktif. Kesadaran masyarakat Indonesia dalam memahami nilai-nilai Islami salah satunya tidak terlepas dari Pondok Pesantren dan sampai sekarang masih menduduki posisi vital dalam menciptakan SDM yang Islami. Selain itu, isu pembangunan berkelanjutan yang sedang berlangsung memiliki kesesuaian dengan prinsip ekonomi pesantren terkait pemberdayaan. Tentunya penciptaan kondisi kewirausahaan muda Islami berkelanjutan harus memperhatikan semua pihak yang terlibat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode wawancara mendalam terhadap informan ahli pondok pesantren, akademisi, lembaga negara, dan wirausahawan atau santri senior. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam yang selanjutnya diproses menjadi transkrip wawancara. Proses wawancara dilakukan dengan dua tipe, yaitu (i) tatap muka di tempat narasumber dan (ii) melalui media online. Jangka waktu penelitian dilakukan pada bulan Juli-Oktober 2021. Data yang dihasilkan dianalisis menggunakan aplikasi QSR NVIVO 12. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekonomi pesantren dapat menjadi sentra pengembangan industri halal dengan menciptakan sumber daya manusia Islami berkualitas terutama pada Pondok Pesantren Salafiyah dan Khalafiyah. Keunggulan ekonomi pesantren adalah adanya konsep tolong menolong (pemberdayaan sosial), ekonomi mandiri (pemberdayaan ekonomi), dan adaptif (pemberdayaan lingkungan) yang sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan. Selanjutnya, terciptanya kondisi tersebut tidak terlepas dari adanya dukungan pemerintah dan lembaga, akademisi, pelaku usaha, serta lembaga keuangan yang merupakan stakeholder dalam ekosistem kewirausahaan muda Islami berkelanjutan
As a country with the largest Muslim population in the world accompanied by a high percentage of spending on halal products, Indonesia should transform into a center for the world's halal industry. Steps that can be taken are to ensure the feasibility of human resources as the enablers, supported by the government's role in periodic and productive management. The awareness of the Indonesian people in understanding Islamic values is inseparable from Pesantren and until now they still occupy a vital position in creating Islamic human resources. This is supported by the existence of economic learning in religious theory and competence from its involvement in Pesantren economies activities. In addition, the ongoing issue of sustainable development is compatible with the Pesantren economies principles regarding empowerment. Of course, the creation of conditions for sustainable youth Islamic entrepreneurship must pay attention to all parties involved. This research is a qualitative research using in-depth interviews with expert informants from Pesantren, academics, state institutions, and entrepreneurs or senior students. The resulting data were analyzed using the NVIVO 12 QSR application. The results of the study show that the pesantren economy can become a center for the development of the halal industry by creating quality Islamic human resources, especially in salafiyah and khalafiyah pesantren. The economic advantages of Islamic boarding schools are the concepts of mutual help (social empowerment), independent economy (economic empowerment), and adaptive (environmental empowerment) which are in accordance with the principles of sustainable development. Furthermore, the creation of these conditions is inseparable from the presence of government and institutional entrepreneurship, academics, business actors, and financial institutions which are stakeholders in a sustainable young Islamic ecosystem."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Thoriq
"Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk muslim, hal tersebut menjadikan Islam sebagai agama yang dianut mayoritas penduduk di Indonesia memiliki kedudukan besar dalam memengaruhi perilaku umat Islam di Indonesia. Kenyataan bahwa rasio jumlah pengusaha di Indonesia masih rendah menjadikan umat Islam secara tidak langsung juga terdampak dan sekaligus mampu menyelesaikan permasalahan tersebut. Fenomena tersebut menjadi penggerak studi ini, selanjutnya studi ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh Islamic values dan Islamic practices terhadap intensi berwirausaha dengan mediasi sikap terhadap kewirausahaan. Survey dilakukan kepada 211 muslim yang memiliki niat berkarir sebagai wirausahawan / pengusaha / entrepreneur. Studi menemukan bahwa Islamic values signifikan berpengaruh positif terhadap intensi berwirausaha, baik dengan mediasi sikap terhadap kewirausahaan ataupun tanpa peran mediasi. Selanjutnya, penelitian ini diharapkan memberikan manfaat yang dapat digunakan oleh pihak yang terkait pendidikan agama dan kewirausahaan, berupa gambaran nilai-nilai Islam yang dapat menumbuhkan sikap dan intensi berwirausaha seorang muslim. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan membatasi generasi atau kelompok umur responden, agar hasil yang didapatkan bisa lebih menjawab permasalahan penelitian yang lebih spesifik.
Indonesia is a country with a majority Muslim population, this makes Islam a religion that is adopted by the majority of the population in Indonesia has a big position in influencing the behavior of Muslims in Indonesia. The fact that the ratio of the number of entrepreneurs in Indonesia is still low makes Muslims indirectly also affected and at the same time able to solve the problem. This phenomenon is the driving force of this study, then this study is intended to determine the effect of Islamic values and Islamic practices on entrepreneurial intentions by mediating attitudes towards entrepreneurship. The survey was conducted on 211 Muslims who have career intentions as entrepreneurs / entrepreneurs / entrepreneurs. The study found that Islamic values significantly had a positive effect on entrepreneurial intentions, both by mediating attitudes towards entrepreneurship or without the role of mediation. Furthermore, this research is expected to provide benefits that can be used by parties related to religious education and entrepreneurship, in the form of an overview of Islamic values that can foster attitudes and intentions of a Muslim entrepreneurship. Further research can be done by limiting the generation or age group of respondents, so that the results obtained can better answer the more specific research problems."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
New Jersey: Prentice Hall, 1982
R 338.04 Enc
Buku Referensi Universitas Indonesia Library