Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34732 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Intrauterine growth restriction (IUGR) is one of many fetal abnormalities, which has high contribution on maternal mortality rate and perinatal mortality rate in Indonesia. Apparently, IUGR impact can be reduced if only the symptoms are detected earlier and the correct treatment is applied. However, fetal growth detection and monitoring process in Indonesia is obstructed because the number of physicians is very limited and ultrasonography (USG) devices are expensive. Moreover, both the physicians and USG devices are only available in big cities. To answer those problems, this research proposed an intelligent system that can provide fetal growth telemonitoring in rural areas. This system consists of three components: portable USG device, mobile application which is developed using Android ope-rating system, and server application which is developed using Django. The main feature of this sys-tem is automatic fetal head parameter detection and its ability to operate in the limited internet access environment. In this system, automatic fetal head parameter detection uses RHT method to approxi-mate fetal head?s ellipse shape. Experiment result shows that RHT detection ability with Δellipse ave-rage of 79.564 and running time average of 0.373 second.
Intrauterine growth restriction (IUGR) adalah salah satu dari banyak kelainan janin yang memiliki kontribusi tinggi pada angka kematian ibu dan angka kematian perinatal di Indonesia. Ternyata, dampak IUGR dapat dikurangi jika hanya gejala terdeteksi sebelumnya dan pengobatan yang tepat segera diterapkan. Namun, deteksi dan pemantauan proses pertumbuhan janin di Indonesia terhambat karena jumlah dokter sangat terbatas dan perangkat ultrasonografi (USG) yang mahal. Selain itu, dok-ter dan perangkat USG hanya tersedia di kota-kota besar. Untuk menjawab permasalahan tersebut, pe-nelitian ini mengusulkan sebuah sistem cerdas yang dapat memberikan telemonitoring pertumbuhan janin di daerah pedesaan. Sistem ini terdiri dari tiga komponen: perangkat USG portabel, aplikasi mo-bile yang dikembangkan menggunakan sistem operasi Android dan server aplikasi yang dikembang-kan menggunakan Django. Fitur utama dari sistem ini adalah automatic fetal head parameter detection dan hal tersebut dapat beroperasi di lingkungan yang memiliki keterbatasan akses internet. Dalam sistem ini automatic fetal head parameter detection menggunakan metode RHT untuk men-dekati elips bentuk janin kepala tersebut. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa kemampuan deteksi RHT dengan Δellipse rata-rata 79,564 dan berjalan dalam waktu rata-rata 0.373 detik."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Ariyanti
"ABSTRAK
Program telehealth di Indonesia dapat menjangkau masyarakat yang berada di daerah terluar dan perbatasan, dimana fasilitas pelayanan kesehatan belum merata ketersediaannya. Penelitian ini bertujuan memperoleh potensi implementasi telehealth di Indonesia dengan menggunakan pendekatan analisis dari segi ekonomi dan teknologi. Metode penelitian menggunakan pendekatan data kuantitatif yang didukung dengan data kualitatif. Perhitungan biaya program telehealth dalam penelitian ini direncanakan untuk puskesmas yang berada di daerah tertinggal di seluruh Indonesia dalam kurun waktu lima tahun (2016-2020). Hasil kajian menunjukkan bahwa biaya program telehealth untuk sektor kesehatan di Indonesia cukup besar. Biaya terbesar pada tahun keempat yaitu berkisar Rp 180 Miliar. Meskipun demikian biaya tersebut masih terjangkau dari anggaran pemerintah yang dialokasikan untuk Kementerian Kesehatan. Program telehealth juga dapat menjadi tonggak untuk implementasi Internet of Things di sektor kesehatan bagi masyarakat publik. Maka dari itu, implementasi telehealth sangat mungkin diterapkan di Indonesia."
Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika,Badan Penelitian dan Pengembangan SDM, Kementerian Komunikasi dan Informatika , 2017
302 BPT 15:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
I Putu Satwika
"Alat Ultrasonografi (USG) merupakan alat yang paling sering digunakan untuk melakukan pemeriksaan janin dalam kandungan. Hal ini dikarenakan selain mampu memberikan gambaran terhadap keadaan janin dengan baik, alat ini bebas dari radiasi ionisasi sehingga tergolong aman.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode yang mampu melakukan proses deteksi dan pengukuran biometri janin secara otomatis khususnya biometri kepala janin. Adapun biometri tersebut adalah head circumference (HC) dan biparietal diameter (BPD) yang merupakan salah satu parameter yang sering digunakan oleh dokter untuk mengetahui umur serta pertumbuhan janin dalam kandungan. Kedua biometri ini dapat diukur dengan melakukan aproksimasi terhadap bentuk elips. Untuk melakukan proses ini maka diperlukan tahapan dimulai dengan melakukan segmentasi citra dengan teknik thresholding. Selanjutnya dilakukan proses deteksi menggunakan metode Particle Swarm Optimization (PSO) dengan memanfaatkan fitness function yang diperoleh dari hasil vote menggunakan metode Randomized Hough Transform (RHT).
Hasil pengukuran oleh sistem dibandingkan dengan hasil pengukuran secara manual oleh pakar. Uji coba juga dilakukan terhadap data sintetis dengan density noise 0,1 hingga 0,7. Dari hasil eksperimen diperoleh bahwa metode yang dikembangkan lebih baik daripada metode RHT, IRHT dan mEPSOHT untuk melakukan deteksi elips pada citra tersebut.
Hasil eksperimen terhadap data sebenarnya yaitu USG 2D kepala janin diperoleh hasil rata-rata nilai hit dari metode yang dikembangkan lebih tinggi daripada metode lainnya namun hasil interrun dan interobserver variation tidak lebih baik dari metode lainnya. Hal ini dikarenakan metode yang dikembangkan lebih cenderung untuk terjebak pada local best dan tidak selalu tepat untuk melakukan deteksi pada citra kepala janin.

The application in ultrasonography (USG) is a tool that most often used to examine fetus in the womb. At this study will perform image processing on biomedical images especially for fetus in the womb using two dimensional ultrasound device (USG 2D).
The aim of this study is to develop a system that is capable to perform detection and measurement of fetal biometry automatically. The biometric used in this research consists of head circumference (HC) and biparietal diameter (BPD) analysis. BPD and HC are parameters which are often used by doctors to determine the state of the fetus in the womb. Both biometric parameters can be measured by performing an approximation of the elliptical shape. To do this process, it is necessary to start from segmentation images by thresholding techniques. After preprocessing is completed then the next stage of the detection process is carried out by using Particle Swarm Optimization (PSO). PSO fitness function is obtained from voting in Randomized Hough Transform (RHT) method.
The measurement results by proposed method are then compared with the results obtained manually by experts. A trial has also been conducted on the synthetic data with noise density 0.1 to 0.7. Experiment results show that the proposed method is better than the other methods e.g. RHT, mEPSOHT and IRHT in detecting ellipse. Further trials have been conducted on actual data i.e. 2D ultrasound fetal head data.
From the experiement we have found that the average hit value of our proposed method is higher than other methods. However, the results of interrun and interobserver variation are not better than others. This is because our developed method is more likely to be trapped in local best and doest not always correctly detect ellipse of the fetal head images.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhanuddin
"ABSTRAK
Antibiotik merupakan obat yang paling banyak digunakan dan sekitar 40-62% antibiotik digunakan secara tidak tepat antara lain untuk penyakit-penyakit yang sebenarnya tidak memerlukan antibiotik. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat akan berdampak terjadinya resistensi bakteri terhadap antibiotik, morbiditas dan mortalitas dan juga berdampak negatif terhadap ekonomi dan sosial. Salah satu kebijakan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan pemantauan penggunaan antibiotik dengan menggunakan indikator peresepan berdasarkan indikator penggunaan obat yang telah dikembangkan oleh WHO. Di Indonesia, pemantauan penggunaan antibiotik di puskesmas dilakukan terhadap ISPA non pneumonia dan diare non spesifik. Penelitian ini dilakukan untuk membuat model sistem informasi yang dapat mendukung manajemen puskesmas dalam memantau penggunaan antibiotik secara terus menerus.
Penelitian dilakukan menggunakan desain penelitian kualitatif dengan menerapkan pendekatan model prototyping dalam membangun model sistem informasi. Penelitian ini menghasilkan rancangan basis data dan desain prototype dari sistem informasi pemantauan penggunaan antibiotik bagian farmasi puskesmas. Sistem Informasi Pemantauan Penggunaan Antibiotik Puskesmas dapat diimplementasikan secara bertahap disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan puskesmas. Pada tahap pertama dapat dikembangkan pada ruang obat dengan resep sebagai sumber data dan proses evaluasi dilakukan dengan menganalisis dokumen rekam medis jika indikator penggunaan antibiotik di puskesmas telah melebihi standar yang telah ditetapkan.

ABSTRACT
Antibiotics are the drugs most widely used and about 40-62% of antibiotics are used inappropriately, among others, to diseases that actually do not require antibiotics. Improper use of antibiotics will affect the occurrence of bacterial resistance to antibiotics, morbidity and mortality as well as a negative impact on economic and social high. One of the policies to address the problem of inappropriate antibiotic use is the monitoring of the use of antibiotics by using indicators based on indicators of the use of prescription drugs that have been developed by WHO. In Indonesia, monitoring of antibiotic use in health centers committed against non-pneumonia ARI and non-specific diarrhea.
This study was done to make the design of information systems in health centers monitoring the use of antibiotics that can be used to facilitate the health center management in evaluating the use of antibiotics.
The study was conducted using a qualitative research design to prototyping approach to build a model of the information system model. This study resulted in the design of databases and the design prototype of information system monitoring antibiotic use in health center pharmacy. Antibiotic Usage Monitoring Information System Health Center can be implemented gradually adapted to the conditions and the ability of health centers. In the first stage can be developed on the prescription drug space as a source of data and evaluation process carried out by analyzing the document in the medical record if the indicator antibiotic use in health centers has exceeded the established standards."
[, ], 2014
S55989
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meiwita Paulina Budiharsana
"In February 2016, the Minister of Health decided to increase the use of research findings in improving the quality of the national health policy and planning. The Ministry of Health has instructed the National Institute of Health Research and Development or NIHRD to play a stronger role of monitoring and evaluating all health programs, because their opinion and research findings should be the basis for changes in national health policies and planning. Compared to the past, the Ministry of Health has increased the research budget for evidence-based research tremendously. However, there is a gap between the information needs of program and policy makers and the information offered by researchers. A close dialogue is needed between the users (program managers, policy makers and planners) and the suppliers (researchers and evaluators) to ensure that the evidence-based supplied by research is useful for programs, planning and health policy."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
613 KESMAS 12:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Haryanto
"Bervariasinya penerapan SIMPUS IHIS dan e-Health di Kabupaten Bantul membuat laporan SP2TP sebagai keluran dari SIMPUS menjadi terhambat. Dalam penerapan SIMPUS IHIS dan e-Health di Kabupaten Bantul terdapat hambatanhambatan yang perlu diperhatikan dan ditangani dengan baik agar tidak semakin kompleks. Evaluasi SIMPUS di Kabupaten Bantul dengan menggunakan metode HOT-fit digunakan untuk mengetahui sejauh mana penerapan dan kendala dalam implementasi. Metode penelitian dengan menggunakan pendekatan penelitian campuran yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, kuesioner, observasi pada Puskesmas dan dokumentasi tertulis kegiatan penerapan SIMPUS IHIS dan e-Health. Hasil penelitian menunjukkan SIMPUS IHIS dan e-Health sudah digunakan seluruh Puskesmas di Kabupaten Bantul. Faktor organisasi memberikan pengaruh terhadap berjalannya sistem, komitmen Kepala Puskesmas tidak dijabarkan dalam bentuk operasional teknis seperti pembentukan tim SIK dan tidak dibuatnya SOP dalam penerapan SIMPUS IHIS dan e-Health.

The variations in the application of SIMPUS IHIS and e-Health in Bantul detain SP2TP reports as the output of SIMPUS. There are obstacles in the application of SIMPUS IHIS and e-Health in Bantul that need to be considered and dealt with in order not to become more complex. The evaluation of SIMPUS in Bantul using HOT-fit method is used to determine the effectiveness of implementation and the constraints in implementation. The research uses both qualitative research and quantitative research. Data was collected through in-depth interviews, questionnaires, observation and written documentations on the SIMPUS IHIS and e-Health application. The results shows that SIMPUS IHIS and e-Health have been used in all Puskesmas in Bantul. Organizational factors impact the run of the system, head of the health center's commitment is not described in technical operations such as forming SIK team and SIMPUS IHIS and e-Health SOP is not determined.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56555
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaki Imaduddin
"Ultrasonografi (USG) merupakan alat diagnostik pencitraan yang berguna untuk mendeteksi dan menganalisis struktur organ yang ada di dalam tubuh manusia, salah satuya mendeteksi atau menganalisis biometri janin. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi dan mengukur biometri janin dari citra hasil scanning alat USG. Citra janin yang dideteksi dan diukur meliputi besar diameter kepala dan panjang tulang paha. Proses deteksi dan pengukuran dilakukan melalui beberapa tahap yaitu cropping objek dan non-objek, ekstraksi fitur, seleksi fitur, dan pengukuran besaran dari organ janin. Untuk ekstraksi fitur menggunakan Haar-like Feature, untuk pendeteksian menggunakan Adaboost Classifier, dan untuk metode pengukuran biometri menggunakan Randomized Hough Transform.
Pada penelitian ini, digunakan 300 data citra biparietal kepala dan 200 data citra tulang paha. Dari hasil pengolahan data, didapatkan hasil deteksi biparietal kepala janin sebanyak 44 gambar dengan error rata-rata sebesar 0,0388 dan correlation coefficient yang dihasilkan sebesar 0,984. Sementara hasil untuk deteksi tulang paha janin sebanyak 18 dengan error rata-rata sebesar 0,554 dan correlation coefficient yang dihasilkan sebesar 0,788. Dengan metode yang diajukan pada penelitian ini, diperlukan adanya pengembangan metode yang lebih optimal sehingga tahapan dalam pengintegrasian sistem ke dalam sebuah alat pengukuran organ janin dapat diaktualisasikan. Tentunya dengan sistematika pemakaian alat yang lebih sederhana dan harga yang lebih terjangkau.

Ultrasonography (USG) is a diagnostic tool for detecting and analyzing organ structure in human body. One of the example usage of USG is to detect and analyze biometric features of a fetus. This study aims to detect and measure features of fetus from scanned image offetalhead (biparietal diameter) and femur length using ultrasound equipment. The detection and measurement process have several steps. It consists of cropping object and non-object, extracting features, selecting features, and measuring the fetal organs sizes. In this study, Haar-like feature is used to extract the feature meanwhile AdaBoost classifier is used for object detection and Randomized Hough Transform is applied for biometry measurement.
In this research, we used 300 biparietal head image data and 200 image data of femur. After the data processing stage, we obtained the detection of biparietal as many as 44 images with an average error of 0.0388 and Correlation Coefficient result of 0,984, while the results for the detection of fetal femur error as many as 18 with an average of 0,554 and Correlation Coefficient result of 0,788. The result of this research can be optimized further to realize a fully integrated system that can detect and measure fetal organ with usable user interaction and affordable price.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabila Nurwardani
"Pandemi COVID-19 menyebabkan penuhnya kapasitas fasilitas kesehatan diIndonesia. Fasilitas kesehatan tersebut berfokus pada penyembuhan pasien COVID-19 sehingga berakibat menurunnya kunjungan pemeriksaan pelayanan kesehatan bayi, balita, dan anak. Salah satu kota di Indonesia, Depok, mengalami penurunan pelayanan kesehatan bahkan hingga 34,71%. Dampak dari menurunnya angka kunjungan adalah tidak optimalnya pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi hambatan monitoring pertumbuhan dan perkembangan balita di saat pandemi. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengembangkan sistem monitoring balita yang menjadi solusi atas hambatan tersebut. Penelitian ini menggunakan design science research sebagai metodologi penelitian. Dalam melakukan identifikasi masalah dan kebutuhan, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan studi literatur, wawancara, dan analisis kompetitor. Masalah dan kebutuhan yang diidentifikasi akan dibagi menjadi lima variabel penelitian yaitu information quality, perceived integration, perceived security, ease of use, dan accessibility. Setelah mendapatkan identifikasi masalah dan kebutuhan, penelitian ini melakukan pemetaan serta proposal solusi dari masalah yang didapatkan. Dengan proposal solusi tersebut, penelitian ini berhasil mengembangkan telehealth bernama Sistem Monitoring Balita (SIMONITA) yang dibagi menjadi SIMONITA-parent side dan SIMONITA-faskes side. Setelah sistem berhasil dikembangkan, penelitian ini kemudian mengevaluasi sistem tersebut dengan melakukan User Acceptance Test, pendekatan kualitatif lewat metode deskriptif, dan kuantitatif lewat metode observatif. Evaluasi dilakukan kepada total 54 orang dari latar belakang yang beragam. Lebih dari 90% responden setuju bahwa SIMONITA mampu untuk menyelesaikan masalah dan memenuhi kebutuhan untuk melakukan monitoring pertumbuhan dan perkembangan pada kelima variabel saat masa pandemi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk membantu melakukan monitoring pertumbuhan dan perkembangan pada masa pandemi di Indonesia serta bagi pengembang existing application untuk dapat terus memperbaiki dan mengembangkan aplikasinya.Pandemi COVID-19 menyebabkan penuhnya kapasitas fasilitas kesehatan diIndonesia. Fasilitas kesehatan tersebut berfokus pada penyembuhan pasien COVID-19 sehingga berakibat menurunnya kunjungan pemeriksaan pelayanan kesehatan bayi, balita, dan anak. Salah satu kota di Indonesia, Depok, mengalami penurunan pelayanan kesehatan bahkan hingga 34,71%. Dampak dari menurunnya angka kunjungan adalah tidak optimalnya pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi hambatan monitoring pertumbuhan dan perkembangan balita di saat pandemi. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengembangkan sistem monitoring balita yang menjadi solusi atas hambatan tersebut. Penelitian ini menggunakan design science research sebagai metodologi penelitian. Dalam melakukan identifikasi masalah dan kebutuhan, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan studi literatur, wawancara, dan analisis kompetitor. Masalah dan kebutuhan yang diidentifikasi akan dibagi menjadi lima variabel penelitian yaitu information quality, perceived integration, perceived security, ease of use, dan accessibility. Setelah mendapatkan identifikasi masalah dan kebutuhan, penelitian ini melakukan pemetaan serta proposal solusi dari masalah yang didapatkan. Dengan proposal solusi tersebut, penelitian ini berhasil mengembangkan telehealth bernama Sistem Monitoring Balita (SIMONITA) yang dibagi menjadi SIMONITA-parent side dan SIMONITA-faskes side. Setelah sistem berhasil dikembangkan, penelitian ini kemudian mengevaluasi sistem tersebut dengan melakukan User Acceptance Test, pendekatan kualitatif lewat metode deskriptif, dan kuantitatif lewat metode observatif. Evaluasi dilakukan kepada total 54 orang dari latar belakang yang beragam. Lebih dari 90% responden setuju bahwa SIMONITA mampu untuk menyelesaikan masalah dan memenuhi kebutuhan untuk melakukan monitoring pertumbuhan dan perkembangan pada kelima variabel saat masa pandemi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk membantu melakukan monitoring pertumbuhan dan perkembangan pada masa pandemi di Indonesia serta bagi pengembang existing application untuk dapat terus memperbaiki dan mengembangkan aplikasinya.

COVID-19 Pandemic causes a lot of public health services to be overloaded. This happens due to the focus in handling COVID-19 cases and causes a reduction in medical check-up visits for baby, toddler, and children. One case of reduction happens in Depok, where it saw a decrease of 34,71%. This causes the monitoring of growth and development for the toddler to be less optimal. This study aims to identify barriers when monitoring growth and development of toddler in the pandemic. This study also aims to develop a monitoring system to solve said barriers. This study uses design science research as its methodology. In identifying the problems and requirements, this study uses a qualitative approach which includes literature review, interview, and competitor analysis. Identified problems and requirements are then divided into five research variables which are information quality, perceived integration, perceived security, ease of use, and accessibility. After identifying the problems and requirements, this study then maps and proposes a solution from said problems and requirements. With the proposed solution, this study successfully develop a telehealth system called Toddler Monitoring System (SIMONITA) which are then divided into SIMONITA-parent side and SIMONITAfaskes side. After the system have been developed, this study then evaluates those systems with a User Acceptance Test, a qualitative approach using descriptive method , and a quantitative approach using an observational method. The evaluation was conducted to 54 participants with a diverse background. More than 90% of the participants agree that SIMONITA is able to solve and fulfil the requirements to monitor growth and development of toddler in the pandemic. The result of this study is expected to be a contribution to help self-monitor the growth and development in the pandemic era in Indonesia and also to provide insight for existing application developers to continue improving their application."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tucker, Susan Martin
St Louis: Mosby , 2000
618.32 TUC p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
London : Routledge, 1995
615.015 PRO
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>