Ditemukan 12079 dokumen yang sesuai dengan query
Juniator Tulius
"This paper examines some significant elements of the pig story (tiboi sakkoko). This tale contains crucial information about the collective identity, ancestors and historical events affecting particular Mentawai kin-groups. As families do not preserve their culture and traditions in written form, storytellers of kin-groups have narrated the pig story from generation to generation so as to preserve it carefully. In the course of time, storytellers establish particular ways of telling their stories so as to remember the content and plot of the stories easily. Through the pig story, members of kin groups also recollect their ancestral place of origin and plots of ancestral lands. The role of human memory is indispensable to recalling all these important elements. Therefore, this paper analyses memories of the past of different family generations. To achieve its aims, this paper also evaluates the roles of family stories in the culture and traditions of Mentawai society."
University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2016
pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Ferris, Lesley
London: Macmillan, 1990
809 FER a
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Benet, William Rose
New York: Crowell, 1950
R 803 BEN r
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
London: Hill and Wang, 1982
700 BAR b
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Molen, Willem van der
"
ABSTRAKScholarly attention for Old Javanese literature so far has mainly focused on poetry. The apparently simple nature of narrative prose texts, while making them excellent sources for linguistic and lexicographic research, at the same time denies them any literary value. In this article an impression is given of the art of storytelling in one Old Javanese prose story, taken from the Adiparwa of around A.D. 1000. Quite unexpectedly, a sophisticated tradition unfolds in which a rich variety of devices enables the storyteller to create a meaningful world of words."
University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2016
909 UI-WACANA 17:3 (2016)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"“Pancen wolak waliking jaman ; Amenangi jaman edan ; ora edan ora komanan ; sing waras podo nggagas ; wong tani ditaleni ; wong doro podo uro-uro ; bejo bejani sing lali ; isih beja kang eling lan waspodo” merupakan untaian kata-kata yang dirangkai melauli kalimat bahasa jawa yang dikutip dari 'ramalan Joyoboyo' bait nomor 142. Bait tersebut dapat dianalisa yang pertama betapa indahnya nilai seni yang tertuang nilai seni yang tertuang dalam setiap untaian kata maupun rangkaian kalimatnya ; yang kedua adalah betapa tinggi akurasi analisis intelijen yang terkandung di dalamnya, sehingga mampu memberikan deteksi dini (early warning) dan perkiraan (forecasting) secara cerdas dan ' 'langgeng'. Sanepo pada dasarnya lebih dimaksudkan sebagai bahan introspeksi diri bagi siapapun. Bukan untuk menuding orang lain. Sebagai sebuah produk bangsa yang amat monumental, sungguh sayang bila seni analisis intelijen Joyoboyo yang penuh dengan perlambang dan sanepo, saat ini dibiarkan teronggok, tidak dimanfaatkan, bahkan dibiarkan tidak utuh karena rusak dan hilang. Konon bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menghargai karya agung bangsanya sendiri.
"
IKI 5 : 28 (2009)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Oral literature that has the values of local wisdom, but less desirable, especially on the younger generation. Oral literature is a cultural asset that has been abandoned by their owners. This is one of them caused by the impact of globalization that hit the Indonesian nation, so many lost literature that only a name. Along with the automatic player oral literature has a reduced or even lost. Therefore, it is necessary revitalization of the oral literature one formulaic system and the function of an oral literature to overcome the scarcity of players a show oral literature in society.
The system is the use of iteration formula is implemented in a show. Formula made by players in conveying the text often is by repeating words, phrases, clauses, or array. Likewise, the frequency of carrying out automatic performance function of a show done and will anticipate the scarcity of players on an oral literary performances."
899 WE 1:1 (2010)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Retno Widowati
"Skripsi membahas Kagunan Basa suatu istilahmasyarakat Jawa yang berarti kesenian yang mengandung keindahan bahasa. Kagunan basa itu sendiri merupakan bagian dari Kagunan Adiluhung yaitu kebudayaan yang berisi keindahan, selain Kagunan Basa, yang termasuk Kagunan Adiluhung antara lain: Kagunan Swara( kesenian yang mempunyai keindahan suara), Kagunan Karawitan ( kesenian tatabuhan yang indah), Kagunan Nggambar/Nyungging ( seni ukir-ukiran, seni lukis) dan lain sebagainya.Kagunan Basa itu sangat berperan dalam kesusastraan, skripsi untuk mengetahui seberapa jauh Kagunan Basa itu dipakai dalam suatu karya sastra."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S11668
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Raden Soeratna Wedyamartaja
"Isi buku ini adalah petikan awal tanah Jawa kedatangan orang Hindhu sampai negeri Majapahit. Asal-usul mengenai sastra Jawa yang menguraikan kedudukan tiap-tiap aksara Jawa ada di badan manusia. Sastra Jawa kaitannya dengan Islam, seperti: hal Ajisaka, sifat 20, wayang, kethoprak, dan lain sebagainya."
Soerabaya: [Publisher not identified], 1935
BKL.0610-LL 77
Buku Klasik Universitas Indonesia Library
Diani Vanijjya
"Alih wahana merupakan konsep peralihan media dari satu jenis kesenian menjadi kesenian lain. Penelitian ini membahas alih wahana Pertunjukan Sendratari Ramayana Bali berdasarkan tiga epos Ramayana karya P. Lal, C. Rajagopalachari, dan Nyoman S. Pendit. Pertunjukan Sendratari Ramayana Bali menarik untuk diteliti karena berbeda dengan Sendratari Ramayana lainnya di Indonesia. Hal ini disebabkan adanya kombinasi sendratari tersebut dengan Tari Kecak yang menjadi ciri khas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan alih wahana Pertunjukan Sendratri Ramayana Bali dari segi penokohan, alur cerita, penyajian cerita, dan struktur pertunjukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Sementara itu, teori dalam penelitian ini adalah seni pertunjukan oleh Jaeni dan alih wahana oleh Damono. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Sendratari Ramayana Bali merupakan hasil alih wahana kombinasi dari tiga epos Ramayana karya P. Lal, C. Rajagopalachari, dan Nyoman S. Pendit. Jika dilihat dari keseluruhan pertunjukan, alur cerita yang diangkat lebih dominan kemiripan dengan epos Kitab Ramayana karya C. Rajagopalachari.
Transformation is a concept of media transfer from one type of art to another. This research discusses about the transformation of Balinese Ramayana Ballet Show based on three Ramayana Epics by P. Lal, C. Rajagopalachari, and Nyoman S. Pendit. The Balinese Ramayana Ballet performance is interesting to study because it is different from other Ramayana Ballet performance in Indonesia. This is due to the combination of the ballet with Kecak Dance which is become the characteristic of its performance. The purpose of this research is to explain the transformation of Balinese Ramayana Ballet performance in terms of characterization, story line, story presentation, and performance structure. The method used in this research is descriptive qualitative. Meanwhile, the theory in this research is the performing arts by Jaeni and the transformation by Damono. The result of this research indicate that Balinese Ramayana Ballet is the outcome from the combination of three Ramayana Epics by P. Lal, C. Rajagopalachari, and Nyoman S. Pendit. From the whole performance, it can be seen that the storyline is more similar to the epic of the Ramayana Book by C. Rajagopalachari."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library