Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30774 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fery Dwi Riptianingsih
"Tonkean macaques are one of seven endemic macaque species on Sulawesi Island. Feeding management in captivity should
pay attention to the quality, palatability, and feeding behavior patterns of animals. The goal of this study was to compare the
feeding behavior of two social groups of Tonkean macaques at Schmutzer Primates Center (SPC) and Ragunan Zoo (RZ)
with different captive management, which was expected to affect feeding behavior. Ad libitum sampling was used to observe
daily behavior and hierarchy, while focal animal sampling was used to observe feeding behavior and feed preference. Data
were collected from September 2013 until March 2014 with a total of 495 hours of observations. There were significant
differences between the daily behavior of two groups of Tonkean macaques. Resting behavior was dominant in RZ group
with non-enrichment feed cage, while feeding behavior was more common in the SPC group with an enrichment feed cage.
The SPC group spent most of their feeding time in searching for feed, while choosing, carrying and refusing were greater in
the RZ group. Both Tonkean macaque groups showed individual dominance in their feeding behavior. Provisioned feed in
both locations had different diversity and preference values. The selection of feed required was based on preference values
with attention to Tonkean macaques? feed in nature. Cage construction, such as the SPC cage, was able to reduce abnormal
behavior exhibited by individuals.
Perilaku Makan Monyet Tonkean (Macaca tonkeana) di Pusat Primata Schmutzer dan Taman Margasatwa
Ragunan, Jakarta. Monyet Tonkean adalah salah satu dari tujuh spesies monyet endemik di Pulau Sulawesi. Manajemen
pakan di penangkaran harus memperhatikan kualitas, palatabilitas, dan pola perilaku makan hewan. Tujuan dari studi ini
adalah untuk membandingkan perilaku makan pada dua kelompok sosial monyet Tonkean di Pusat Primata Schmutzer
(SPC) dan Taman Margasatwa Ragunan (RZ) dengan manajemen penangkaran yang berbeda, yang diduga dapat
memengaruhi perilaku makan. Ad libitum sampling digunakan untuk mengamati perilaku harian dan hirarki, sementara focal
animal sampling digunakan untuk mengamati perilaku makan dan preferensi pakan. Data dikumpulkan dari September 2013
sampai Maret 2014 dengan total 495 jam pengamatan. Terdapat perbedaan yang nyata pada perilaku harian antara dua
kelompok monyet Tonkean. Perilaku istirahat dominan dalam kelompok RZ dengan kandang tanpa pengkayaan pakan,
sementara perilaku makan lebih umum di kelompok SPC pada kandang dengan pengkayaan pakan. Kelompok SPC
menghabiskan waktu makan terbesar adalah untuk mencari pakan, sedangkan memilih, membawa dan menolak lebih besar
dalam kelompok RZ. Kedua kelompok monyet Tonkean menunjukkan dominansi individu pada perilaku makan mereka.
Makanan yang diberikan di kedua lokasi memiliki keanekaragaman dan nilai preferensi yang berbeda. Seleksi pakan perlu
dilakukan berdasarkan nilai preferensi dengan memerhatikan pakan monyet Tonkean di alam. Konstruksi kandang, seperti
kandang SPC, mampu mengurangi perilaku abnormal yang ditunjukkan oleh individu."
Institut Pertanian Bogor, Department of Animal Bioscience, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, 2015
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Perilaku Makan Monyet Tonkean (Macaca tonkeana) di Pusat Primata Schmutzer dan Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta. Monyet Tonkean adalah salah satu dari tujuh spesies monyet endemik di Pulau Sulawesi. Manajemen pakan di penangkaran harus memperhatikan kualitas, palatabilitas, dan pola perilaku makan hewan. Tujuan dari studi ini adalah untuk membandingkan perilaku makan pada dua kelompok sosial monyet Tonkean di Pusat Primata Schmutzer (SPC) dan Taman Margasatwa Ragunan (RZ) dengan manajemen penangkaran yang berbeda, yang diduga dapat memengaruhi perilaku makan. Ad libitum sampling digunakan untuk mengamati perilaku harian dan hirarki, sementara focal animal sampling digunakan untuk mengamati perilaku makan dan preferensi pakan. Data dikumpulkan dari September 2013 sampai Maret 2014 dengan total 495 jam pengamatan. Terdapat perbedaan yang nyata pada perilaku harian antara dua kelompok monyet Tonkean. Perilaku istirahat dominan dalam kelompok RZ dengan kandang tanpa pengkayaan pakan, sementara perilaku makan lebih umum di kelompok SPC pada kandang dengan pengkayaan pakan. Kelompok SPC menghabiskan waktu makan terbesar adalah untuk mencari pakan, sedangkan memilih, membawa dan menolak lebih besar dalam kelompok RZ. Kedua kelompok monyet Tonkean menunjukkan dominansi individu pada perilaku makan mereka. Makanan yang diberikan di kedua lokasi memiliki keanekaragaman dan nilai preferensi yang berbeda. Seleksi pakan perlu dilakukan berdasarkan nilai preferensi dengan memerhatikan pakan monyet Tonkean di alam. Konstruksi kandang, seperti kandang SPC, mampu mengurangi perilaku abnormal yang ditunjukkan oleh individu.

Tonkean macaques are one of seven endemic macaque species on Sulawesi Island. Feeding management in captivity should pay attention to the quality, palatability, and feeding behavior patterns of animals. The goal of this study was to compare the feeding behavior of two social groups of Tonkean macaques at Schmutzer Primates Center (SPC) and Ragunan Zoo (RZ) with different captive management, which was expected to affect feeding behavior. Ad libitum sampling was used to observe daily behavior and hierarchy, while focal animal sampling was used to observe feeding behavior and feed preference. Data were collected from September 2013 until March 2014 with a total of 495 hours of observations. There were significant differences between the daily behavior of two groups of Tonkean macaques. Resting behavior was dominant in RZ group with non-enrichment feed cage, while feeding behavior was more common in the SPC group with an enrichment feed cage. The SPC group spent most of their feeding time in searching for feed, while choosing, carrying and refusing were greater in the RZ group. Both Tonkean macaque groups showed individual dominance in their feeding behavior. Provisioned feed in both locations had different diversity and preference values. The selection of feed required was based on preference values with attention to Tonkean macaques’ feed in nature. Cage construction, such as the SPC cage, was able to reduce abnormal behavior exhibited by individuals."
Institut Pertanian Bogor. Faculty of Animal Sciences, 2015
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yuan Achda Arbinery
"Telah dilakukan penelitian pada Macaca nigra di penangkaran. Penelitian dilakukan untuk mengetahui strategi adaptasi yaki yang hidup di Pusat Primata Schmutzer, Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta melalui pengamatan perilaku makan. Penelitian pada empat individu yaki (1 jantan dan 3 betina) dilakukan selama bulan April 2013--Mei 2013 menggunakan metode scan animal sampling dan ad libitum sampling. Jumlah jam pengamatan setiap hari adalah 4 jam sehingga total pengamatan selama 20 hari adalah 80 jam. Jumlah titik sampel per harinya berjumlah 48 sampel sehingga total titik sampel selama 20 hari adalah 960 titik sampel. Tabulasi data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik serta dianalisis secara deskriptif. Rerata aktivitas makan harian masing-masing individu menunjukkan bahwa Jenny (betina dewasa usia 8 tahun) merupakan individu dengan rerata aktivitas makan tertinggi (60.32 ± 0.08%), diikuti dengan Nonik (betina dewasa usia 14 tahun) (58.06 ± 0.11%), Rani (betina muda usia 2 tahun) (55.05 ± 0.08%), dan Ramos (jantan dewasa usia 13 tahun) (45.27 ± 0.07%). Perbedaan frekuensi aktivitas makan antara kelompok yaki di penangkaran dengan kelompok yaki di alam menunjukkan adanya strategi adaptasi tersendiri pada kelompok yaki tersebut terhadap habitatnya.

It has been done research on Macaca nigra in captivity. A study on adaptation strategies of yaki whose living in Schmutzer Primate Center, Ragunan Zoo, Jakarta through observation of feeding behavior. Research on four individuals yaki (1 male and 3 females) have been done during April 2013--May 2013 using the scan animal sampling and ad libitum sampling methods. The number of hours of observation each day is 4 hours so the total observation period of 20 days is 80 hours. Tabulation of the data presented in tables and graphs and analyzed descriptively. The mean of daily feeding activity of each individual showed that Jenny (8 years old adult female) is an individual with the highest mean feeding activity (60.32 ± 0.08%) followed by Nonik (14 years old adult female) (58.06 ± 0.11%), Rani (2 years old young female) (55.05 ± 0.08%), and Ramos (13 years old adult male) (45.27 ± 0.07%). The difference of feeding behaviour frequencies between yaki group in captivity and nature shows distinct adaptation strategy toward their habitat.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S56584
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hutri Prianugrah
"Korosi retak tegang pada austenitic stainless steel yang mengalami sensitasi kerap terjadi pada wadah dalam ukuran tonase, pipa, heat exchanger, water cooled nuclear power plant. Faktor pemicu berupa fenomena sensitasi yang membentuk karbida krom di batas butir akibat dari proses las, flame cutting, perlakuan panas, metal fabrication atau pun material yang sedang beroperasi pada temperatur tinggi. Adanya tegangan yang dapat berupa tegangan sisa dan tegangan aplikasi. Dan juga lingkungan korosif.
Pada penelitian ini menggunakan metode bent beam pada lingkungan salt spray dengan varibel laju pendinginan berupa pendinginan air, udara dan tungku dengan pemanasan temperatur 800°C waktu tahan 100 menit. Pengamatan pada penelitian ini meliputi pengamatan keberadaan karbida krom menggunakan elektro etsa, pengamatan perilaku korosi visual menggunakan dye penetrant test, mikrostruktur dan pengujian mekanik berupa pengujian kekerasan Rockwell.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karbida krom terbentuk pada sampel dengan pendinginan air, udara dan tungku, dengan kuantitas terbanyak ada pada sampel pendinginan tungku kemudian udara, dan kromium karbida paling sedikit ada pada sampel pendinginan air. Kekerasan tertinggi ada pada sampel pendinginan air 63.1 HRB, kemudian udara 62.5 HRB dan kekerasan terendah pada pendinginan tungku 61.9 HRB. Pengamatan perilaku korosi pada semua sempel menunjukkan belum adanya retak, namun terdeteksi adanya pitting dengan kuantitas pitting yang beragam.

Stress corrosion cracking in sensitized austenitic stainless steel sometimes happened in the tonnage storage, pipe, heat exchanger, and water cooled nuclear power plant. The factor that initiate SCC in this case is a sensitization which form chrome carbide in grain boundaries which is caused by welding, flame cutting, heat treating, metal fabrication or high temperature operation. The stress comes from applied stress and residual stress. And corrosive environment.
This research used bent beam method in salt spray environment. The different cooling rate was applied to the samples. The medium of cooling used in this research are water cooling, air cooling and furnace cooling. The sampel was sensitized at 800°C and 100 min holding time. Observations of this research included identification of Karbida krom with electro etching and optical microscope, observation of corrosion behavior with dye penetrant test and optical microscope, and hardness rockwell testing.
The result shows that chrome carbide can be formed with water cooling, air cooling and furnace cooling. The highest quantities of chrome carbide is in furnace cooling sample and the second place is air cooling sample. And the lowest quantities of Cr carbide is in air cooling sample. The hardest is in water colling sample 63.1 HRB. Air cooling sample 62.5 HRB. And furnace cooling sampel 61.9 HRB. The observation of corrosion behavior shows pitting corrosion but there aren't cracks yet. The pits have variation amounts in every variables samples.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42817
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Conference on energy development, natural resources, and environmental conditions in Indonesia."
Jakarta: ESDAL Kedeputian Bidang TPSA BPP Teknologi, 1999
333KONP002
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
"Conference on energy development, natural resources, and environmental conditions in Indonesia"
Jakarta: 1999
333KONP001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dyah Peni Tundjungsari
"Sejalan dengan semakin pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia, Iptek telah merambah, menyentuh dan mempengaruhi seluruh segi kehidupan manusia. Salah satu tolok ukur kemajuan suatu bangsa sekarang diukur dari penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologinya. Sangat disayangkan, kenyataan di Indonesia sekarang masih kurangnya minat masyarakat terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di negara kita, serta masih dirasa terdapatnya jurang yang dalam antara masyarakat umum dengan dunia per-Iptek-kan. Keberadaan Science Center di negara kita diharapkan dapat menjembatani setidaknya memperkecil jurang antara dunia Iptek dengan masyarakat umum. Science Center merupakan sarana pengenalan/pengakraban prinsip-prinsip 1ptek kepada masyarakat melalui kegiatannya yang melibatkan emosi,rasa dan aka! pengunjung.
Tujuan dari kegiatan utama dalam Science Center adatah peragaan prinsip-prinsip iptek. Sesuai dengan sifat 1ptek yang selalu berkembang pendekatan perancangan pada bangunan dengan menyediakan fasilitas ruang pameran/peragaan yang fleksibel bila sewaktu-waktu tema pameran berubah, serta juga untuk rnerigantisipasi kemungkinan per gem bangsn fungsi/kegiatan. Berawal dari pemikiran bahwa ilmu pengetahuan merupakan interprettasi manusia terhadap fenomena alam, perancangan bangunan diusahakan memasukkan unsur-unsur alam serta memanfaatkan potensi tapak sebagai bagian dari bangunanikegiatan dalam bangunan. Dengan demikian pengunjung (diharapkan) dapat memahami penerapan prinsip-prinsip iptek diiingkungan sekitarnya, rnenyadari akan potensi-potensi alam yang belum terolah sekaligus belajar menghargai dan mencintai lingkungan alam sekitarnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48090
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martin, Garry, 1941-
New Jersey: Prentice-Hall, 1983
153.85 MAR b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>