Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6287 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wulanmas Frederik
"Indonesia banking based on Article 4 of Act No.10, 1998, aims at supporting
the implementation of national development in order to improve equity,
economic growth and national stability in the direction of improving people?s
welfare. Therefore, to show how important is banking role in supporting
the implementation of development, the 6 (six) Strategic Dimensions as
the foundation of Banking Standards Contract are: (1). Prudent Banking
Supervision and Good Corporate Governance (GCG) in banking activities,
(2). Refunctionalization the principle of Contract Law in Banking Standards
Contract, (3). Ethics Value in Business, (4). The Act No. 8, 1999 on Consumer
Protection, (5). Enforcement of Human Rights Principles in banking activities,
(6). Abuse of Circumstances implementations (Misbruik van Omstandigheden)
in banking Contract. Based on the 6 (six) Strategic Dimension as the foundation
of Banking Standard Contract, it will undoubtedly create justice, equity and
assurance of the rights and obligations of the parties framed in the contractual
and law bonds."
Lengkap +
University of Indonesia, Faculty of Law, 2012
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Billah, Mohd. Ma`sum
Kuala Lumpur: A.S. Noordeen, 2006
346.02 BIL s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Al-Amine, Muhammad Al-Bashir
Kuala Lumpur: A.S. Noordeen,
332.1 MUH i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Al-Amine, Muhammad Al-Bashir
Kuala Lumpur: A.S. Noordeen, 2013
332.1 MUH i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Natalia Jennifer
"ABSTRACT
Penentuan harga opsi penting untuk meningkatkan pendapatan untuk keperluan investasi. Pada skripsi ini, metode dimension reduction Monte Carlo diimplementasikan pada model six-factor cross currency untuk menentukan harga opsi Eropa. Model six-factor cross currency merupakan suatu model berdimensi tinggi yang biasa diselesaikan menggunakan metode Monte Carlo. Akan tetapi, metode Monte Carlo membutuhkan jumlah simulasi yang besar.  Dimension Reduction Monte Carlo merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk mereduksi jumlah dimensi pada model berdimensi tinggi secara one-way coupling. Metode tersebut dapat digunakan untuk mereduksi dimensi dari model six-factor cross currency dari 6 menjadi 1. Melalui pendekatan dimension reduction, hanya satu variabel yang perlu diaproksimasi. Pada kasus tersebut, dipilih variabel variansi dari spot foreign exchange rate dan nilainya diaproksimasi menggunakan metode Milstein.

ABSTRACT
Option pricing determination is important in order to increase profit for investment. In this thesis defend, the dimension reduction Monte Carlo method is implemented to determine put and call European option pricing under a six-factor cross currency model.  A six-factor cross currency model is a high-dimensional model which is usually solved using Monte Carlo. However, Monte Carlo requires hugh numbers of simulations. Dimension reduction Monte Carlo is an approach for reducing the dimension of high-dimensional models with one-way coupling. It can be applied to reduce the dimension of six-factor cross currency from 6 to 1. By the dimension reduction approach, only the factor that is conditioned on is needed to be approximated. In this case, the variance of spot foreign exchange rate is chosen as the factor that is conditioned on and its value is approximated using the Milstein method."
Lengkap +
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Berge, Tom van den
Amsterdam: B. Bakker, 1998
BLD 928.492 HOL bk
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pardberg. H.
Roermond: J.J. Romen & Zonen, 1925
BLD 839.36 PAR f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Yuristiawan
"Internet sebagai hasil dari perkembangan teknologi yang telah berhasil menyatukan beberapa bidang-bidang teknologi, yaitu teknologi informasi, teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi, satu produk yang dapat dipergunakan untuk berbagai hal untuk menunjang kehidupan manusia. Diantara berbagai fungsi internet adalah digunakan sebagai sarana bagi terciptanya suatu pola (scheme) perniagaan yang baru. Pola perniagaan baru tersebut dikenal sebagai Electronic Commerce/E-commerce (Perniagaan Elektronik) yang melibatkan komputer-komputer yang terhubungkan (connected) ke dalam jaringan intenet. Makin besarnya jumlah pemakai internet di dunia membuat potensi pasar yang dimiliki oleh e-commerce makin besar. Tidak adanya batasan ruang dan waktu untuk melakukan pola perniagaan baru ini juga menjadi salah satu unsur makin banyaknya pelaku usaha yang ingin mendapatkan keuntungan dari pola e-commerce. Akan tetapi besarnya potensi pasar yang tak lain adalah besarnya jumlah (calon) konsumen dari e-commerce akan lenyapi bila dari pihak konsumen tidak ada rasa aman dalam bertransaksi. Untuk itu seiring dengan dikeluarkannya UU. No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen diharapkan kesadaran akan pentingnya perlindungan konsumen dapat ditingkatkan. Salah satu langkah perlindungan konsumen adalah dengan melakukan kontrol terhadap penggunaan klausula baku dalam e-commerce. Paling tidak penggunaan klausula baku yang sudah lazim digunakan dalam dunia bisnis tetap sesuai dengan ketentuan-ketentuan pencantuman klausula baru dalam UU. No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Sehingga permasalahan bahwa salah satu pihak mempunyai kedudukan yang lebih tinggi daripada pihak lain dapat dikurangi dan potensi pasar e-commerce yang besar itu dapat diraih oleh para pelaku usaha."
Lengkap +
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2000
S20800
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Semakin majunya perkembangan bisnis di Indonesia
mengakibatkan meningkatnya kebutuhan ekonomi masyarakat.
Negara pun ikut berjuang untuk mempertahankan kemakmuran
dan kesejahteraan rakyatnya. Salah satu peluang usaha yang
banyak dikembangkan oleh para pengusaha di Indonesia adalah
dengan sistem pemasaran secara jaringan (MLM). Sistem ini
sangat mudah dan dengan cepat dapat menjangkau daerah
pemasaran yang luas. Akibat adanya MLM, masyarakat
berlomba-lomba untuk mengembangkan usahanya secara cepat
agar mereka terhindar dari keterpurukan kondisi
perekonomian yang dimilikinya. Mereka yang bergabung pada
MLM disebut distributor. Sebagai distributor, mereka dapat
memasarkan produk, melakukan promosinya sendiri, karena
seorang distributor bertindak untuk dan atas namanya
sendiri. Tetapi karena di Indonesia sudah banyak yang
melakukan perjanjian dengan menggunakan perjanjian baku
(standard contract), maka seorang distributor juga terikat
oleh perjanjian yang dituangkan dalam bentuk formulirformulir
baku yang dibuat oleh pihak pengusaha (prinsipal).
Walaupun dicantumkan bahwa distributor adalah pihak yang
berdiri sendiri, pada kenyataannya mau tidak mau
distributor harus mentaati apa yang telah dibuat oleh
prinsipal. Adanya perjanjian baku yang dibuat oleh
prinsipal, terkadang belum memenuhi kepentingan distributor
sehingga distributorlah yang menanggung segala resiko atas
perjanjian yang ditandatanganinya. Untuk itulah peranan
distributor sangat penting dalam melakukan usaha MLMnya, ia
harus mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai usaha
yang akan dijalaninya. Dan ia harus memahami serta mengerti
hal-hal yang tercantum dalam perjanjian yang telah
disetujui dan ditandatanganinya agar tidak merugikan
dirinya dikemudian hari. Untuk itulah penulis berusaha
mengembangkan peranan distributor dengan adanya perjanjian
baku yang terdapat dalam MLM khususnya di PT. Amindoway
Jaya.
Perjanjian baku..., Ahsantina, FH UI, 2005
"
Lengkap +
[Universitas Indonesia, ], 2005
S21159
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajie P Prasetyo
"Skripsi ini membahas secara normatif mengenai Kedudukan klausula eksonerasi dalam perjanjian yang terdapat dalam formulir pendaftaran pelatihan selam antara konsumen dan PT. Global Deve. Dimana yang dimaksudkan dengan klausula eksonerasi adalah klausula yang mengalihkan tanggungjawab atau resiko kerugian PT. Global Dive kepada calon murid. Latar belakang penulisan skripsi ini berawal dari klausula eksonerasi yang oleh undang undang tidak diperkenankan untuk dicantumkan dalam perjanjian, tetapi dalam praktek klausula tersebut masih selalu digunakan dalam perjanjian yang banyak ditemukan pada perjanjian yang dituangkan dalam formulir pendaftaran sekolah selam.
Dengan menggunakan metode pendekatan Statute Aproach, atau pendekatan perundangan, dan menggunakan metode analisa bahan hukum, yaitu teknik yang menggunakan kajian dengan penalaran induktif dimana teknik ini mengkaji dengan melihat adanya fakta atau gejala yang ada dan kemudian mencoba untuk mengabstraksikan serta mencari prinsip-prinsip atau ilmu yang telah dikuasai untuk membangun sebuah hipotesis, berupaya untuk mengetahui kedudukan, keabsahan dan akibat hukum bagi para pihak, jika terbukti suatu perjanjian pembiayaan konsumen mengandung klausula tentang pengalihan tanggungjawab atau resiko kerugian PT. Global Dive kepada calon murid.
Dari hasil penelitian yang mengacu pada ketentuan yang berlaku, yang diantaranya adalah Kitab Undang-undang Hukum Perdata, dan teori prinsip-prinsip hukum yang dianut oleh para ahli hukum, jelas bahwa klausula yang tidak memenuhi unsur keadilan, klausula yang dibuat tidak didasari oleh itikad baik, merupakan klausula yang berat sebelah, yang kedudukan atau peranannya hanya sebagai alat yang digunakan pelaku usaha untuk menekan dan memaksa calon murid untuk tunduk pada klausul yang dibuat pelaku usaha, sehingga klausula tersebut tidak memenuhi unsur keabsahan sebagaimana yang disyaratkan oleh Undang- undang atau ketentuan yang berlaku.

Undergraduate theses will reveal the aspects of standard contract that have been applied on the registration form of PT Global Dive. The definition of excemptional clause, indemnity and waiver between the student of Global Dive and instructor. Although these Undergradute theses were motivate from the excemptional clause mau cause the indemnity and waiver which has forbid by rules. In matter of fact there are plenty of standard clause will forced the consumer to take their risk by their own. With the anlytical method, rules of law, rules methodology, and doctrine in order to describe the contrach which are forbid by law. The analyse are to define the actual contract againts the Civil Law and Consumen Law between the consumen and the Global Dive it has proofed that the excemptional clause in standard contract does not qualifed to protect the interest of consumen or student in this case. The clause did not based on good will interest for both sides. Those contract was made to protect the interest of the company rather than the student. Furthermore these excemptional contract has been banned according to the law."
Lengkap +
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
S236
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>