Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184079 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yusnita Candra Oktafiyani
"ABSTRAK
Bronkopneumonia merupakan proses infeksi akut pada alveolus tepatnya di bronkus yang sering terjadi pada anak-anak. Masalah keperawatan utama pada pasien dengan bronkopneumonia adalah ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan produksi mukus berlebih. Karya ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas bermain ldquo;meniup balon rdquo; sebagai pendekatan latihan napas dalam untuk meningkatkan bersihan jalan napas pada anak usia pra sekolah dengan bronkopneumonia. Hasil dari intervensi yang dilakukan yaitu meningkatkan bersihan jalan napas yang ditandai dengan frekuensi napas pasien dalam rentang normal, batuk berkurang, ronkhi berkurang, pasien tampak tenang dan pasien bernapas tidak menggunakan otot bantu napas. Terapi bermain meniup balon dapat dijadikan solusi untuk masalah penumpukan sekret pada pasien bronkopneumonia dengan menerapkan teknik napas dalam menggunakan pendekatan atraumatic care. Kata kunci : bronkopneumonia, teknik napas dalam, terapi bermain

ABSTRACT
Bronchopneumonia is an acute inflammation process on alveolar, especially on bronchial which often occured among children. The main nursing problem on patient with bronchopneumonia is ineffective airway clearance related with excessive mucus. This scientific paper goal is to see an effect of blowing up ballons play therapy to deep breathe technique on pre school child with bronchopneumonia. Results of this intervention are respiratory rate of patient in a normal range, decreasing of cough, decreasing of mucus, looks calm, and breathe without using accessory respiratory muslces. Blowing up ballons play therapy can be one of strategy for an excessive mucus on patient with bronchopneumonia with apply deep breathe technique with atraumatic care. Keyword bronchopneumonia, deep breathe technique, play therapy"
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Desak Putu Kristian Purnamiasih
"Pemasangan infus merupakan salah satu tindakan invasif yang dapat menyebabkan kecemasan pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas bermain terapeutik terhadap perubahan kecemasan anak usia sekolah (7 - 12 tahun) yang akan dipasang infus. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan pre and post test control group design, jumlah sampel 34, dan analisis data menggunakan paired t - test.
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa bermain terapeutik efektif menurunkan kecemasan pada anak usia sekolah yang akan dipasang infus (pValue = 0,011). Bermain terapeutik dapat diterapkan sebagai intervensi keperawatan untuk menurunkan kecemasan pada anak yang akan dipasang infus.

Peripheral venous (Infusion) cannulation is one of invasive procedure which may cause anxiety among children. This study aimed to investigate the effectiveness of therapeutic play to anxiety changes of school aged children (7-12 years old) who will undergo peripheral venous (infusion) cannulation procedure. This study used quasi experimental design with pre and post control group and total sample of 34 school aged children and paired t test data analysis was employed.
The result of statistical test showed that therapeutic play was effective to reduce anxiety among school aged children who would have peripheral venous (infusion) cannulation (p value = 0,011). It is recommended to apply therapeutic play as a nursing intervention to reduce anxiety in school aged children who will have peripheral venous (infusion) cannulation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35025
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carmichael, Karla D.
New Jersey: Pearson - Prentice Hall, 2006
618.92 CAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: John Wiley & Sons, 1982
R 618.928 916 HAN
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Cattanach, Ann
London: Jessica Kingsley, 1992
618.928 91 CAT p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Ketut Septiaryani
"Penelitian ini memperkenalkan terapi bermain sebagai metode intervensi sosial dalam membantu anak yang mengalami kesulitan dalam emosional dan psikososial. Intervensi dilakukan terhadap tiga studi kasus pada anak yang mengalami stres, kedukaan dan keterlambatan perkembangan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan Single-Case Design yang menggabungkan praktek klinis dan penelitian berdasarkan evidence-based practice untuk melihat bagaimana pengaruh intervensi terapi bermain dalam mengatasi permasalahan emosional dan psikososial pada anak-anak dengan menggunakan pendekatan Multidimensional dalam pembangunan manusia.
Data-data dikumpulkan melalui pengukuran dengan menggunakan instrumen Strength and Difficulties Questionnaire (SDQ) yang memiliki aspek-aspek emotional, conduct, hyperactivity, peer dan Pro-Social; wawancara mendalam dan observasi. Asesmen dilakukan berdasarkan pengukuran skor SDQ di fase baseline. Pada fase ulasan dan fase akhir dilakukan pengukuran kembali untuk mengetahui perubahan dan pencapaian dari intervensi. Hasil penelitian ini mendeskripsikan pencapaian dan perubahan positif yang diperoleh dari anak-anak yang mendapatkan intervensi terapi bermain. Peneliti merekomendasikan spesialisasi pada pekerja sosial dalam memberikan intervensi sosial menggunakan metode terapi bermain."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T49802
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feby Dita Aprilia
"Pemantauan Terapi Obat (PTO) merupakan salah satu standar pelayanan kefarmasian klinis di rumah sakit yang diatur dalam Permenkes No.72 tahun 2016. PTO merupakan suatu kegiatan dalam memastikan terapi obat yang diberikan kepada pasien aman, efektif, dan rasional bagi pasien. Kegiatan PTO Mencakup pengkajian pemilihan obat, dosis obat, cara pemberian obat, respon terapi, Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki (ROTD), dan rekomendasi terapi. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji profil pengobatan pada pasien Intensive Care Unit (ICU) di RSPAD Gatot Soebroto guna mengidentifikasi dan mengevaluasi PTO pada pasien. Metode yang digunakan yaitu dengan mengamati identitas pasien, pemeriksaan tanda vital pasien, pemeriksaan laboratorium pasien, profil pengobatan pasien, serta analisa Assesment and Plan pada pasien berdasarkan data rekam medis. Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa pasien dengan diagnosa pansitopenia, efusi pleura, limfadenopati, DVT (Deep Vain Thrombosis), dan beberapa penyakit penyerta lainnya seperti hipertensi dan diabetes melitus tipe 2 mengalami beberapa Drug Related Problem (DRP), seperti adanya interaksi obat baik moderat maupun mayor, dosis yang terlalu tinggi, terapi tanpa indikasi, indikasi yang tidak diberikan terapi, risiko efek samping obat, dan efek terapi yang tidak optimal. Maka dari itu, diberikan rekomendasi dan intervensi pengobatan guna membuat kondisi pasien menjadi lebih baik.

Drug Therapy Monitoring (PTO) is one of the clinical pharmacy service regulated in Permenkes 72 of 2016. Drug Therapy Monitoring (PTO) is an activity to ensure safe, effective, and rational drug therapy for patient. Activities in PTO include assessment of drug choice, dosage of drug, method of drug administration, response to therapy, unwanted drug reactions (ROTD), and recommendation therapies. The study was conducted to examine the treatment profile of ICU patient at a RSPAD Gatot Soebroto to identify and evaluate PTO in patient. The method used is by observing patient’s identity, examination of the patient's vital signs, laboratory examination of the patient’s, patient's treatment profile, and analysis of the Assessment and Plan based on the patient's medical record data. Based on the results of observations, it can be concluded that patient diagnosed with pancytopenia, pleural effusion, lymphadenopathy, DVT (Deep Vain Thrombosis), and several other comorbidities such as hypertension and type 2 diabetes mellitus have several Drug Related Problems (DRP), such as moderate or major drug interactions, doses that are too high, therapy without indications, indications for which therapy is not given, risk of drug side effects, and suboptimal therapeutic effects. Therefore, recommendations and treatment interventions are given to make the patient's condition better.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Budiarti
"Prevalensi ADHD pada anak di Indonesia yang cukup tinggi menjadi perhatian keperawatan karena apabila tidak segera tertangani melalui intervensi tepat dapat berpengaruh pada masalah perkembangan neurologi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas pemberian intervensi terapi bermain berbasis web terhadap perkembangan emosi, perilaku dan sosial anak ADHD usia sekolah. Penelitian ini menggunakan desain quasi experimental nonequivalent control group dengan melibatkan 126 anak ADHD pada di RSJ Prof dr. Soerojo Magelang yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan pemberian terapi bermain berbasis web terbukti efektif mempengaruhi perkembangan emosi, perilaku dan sosial anak ADHD usia sekolah (p=0,048, p= 0,030, p = 0,030; α= 0.05). Penelitian memberikan saran supaya hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan optimalisasi layanan asuhan keperawatan anak dengan ADHD dengan pemanfaatan teknologi informasi yaitu terapi bermain berbasis web yang dirancang sesuai prasyarat terapi anak ADHD dengan fitur menarik dan memungkinkan akses secara fleksibel.

The high prevalence of ADHD in children at Indonesia became a concern for nursing because it might emerge neurological developmental problems if not being handled immediately through appropriate intervention. This study aimed to examine the effectiveness of providing interventions through play therapy web based on the emotional, behavioral and social develompent among school age ADHD children. This study used quasi experimental nonequivalent control group design involving 126 ADHD children at mental health hospital using purposive sampling technique. The result showed that the used of play therapy was proven to be effective for the emotional, behavioral and social development among school age ADHD children (p=0,048, p= 0,030, p = 0,030; α= 0.05). This study suggested to be used as a reference for optimizing nursing care children with ADHD by utilizing information technology which web-based play therapy design according to ADHD children prerequirements intervention with attractive features and flexibility access."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: The Guilford Press, 2015
618.928 91 PLA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Permata Sari
"Pemantauan Terapi Obat (PTO) adalah salah satu kegiatan Farmasi klinis yang merupakan peran apoteker di Rumah Sakit menurut PMK no.72 tahun 2016. Peran fundamental apoteker adalah mengidentifikasi ROTD yang potensial maupun aktual, memecahkan masalah ROTD aktual, dan mencegah ROTD yang potensial terjadi. Berdasarkan Global Status Report on NCD World Health Organization (WHO) pada tahun 2010, Diabetes Melitus menduduki peringkat ke-6 penyakit yang menyebabkan kematian. Peningkatan insidensi penyakit DM diiringi dengan peningkatan komplikasi dan penyakit penyerta seperti komplikasi neuropati (63,5%), retinopati (42%), nefropati (7,3%), makrovaskuler (16%), mikrovaskuler (6%), luka kaki diabetik (15%) (Purwanti, 2013). Pengamatan pada Pasien Rawat Inap dengan diagnosa Diabetes Melitus disertai dengan penyerta Ulcer DM perlu dilakukan untuk memantau terapi obat yang diterima oleh pasien tetap sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mencegah terjadinya ROTD akibat komplikasi dari pemakaian obat yang banyak. Pemantauan terapi obat dilakukan dengan metode PCNE untuk memastikan akar permasalahan (cause) yang menyebabkan masalah (problem). Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, ditemukan empat permasalahan yang selanjutnya diselesaikan dengan pemberian rekomendasi kepada dokter terkait pemilihan obat.

Medication Therapy Monitoring (MTM) is one of the clinical pharmacy activities that falls under the role of pharmacists in hospitals, as stated in Ministerial Regulation No. 72 of 2016. The fundamental role of pharmacists is to identify potential and actual Drug-Related Problems (DRPs), resolve actual DRPs, and prevent potential DRPs from occurring. According to the World Health Organization's (WHO) Global Status Report on Non-Communicable Diseases (NCD) in 2010, Diabetes Mellitus ranked 6th among the diseases causing death. The increasing incidence of diabetes is accompanied by an increase in complications and comorbidities such as neuropathy (63.5%), retinopathy (42%), nephropathy (7.3%), macrovascular (16%), microvascular (6%), and diabetic foot ulcers (15%) (Purwanti, 2013). Observations on hospitalized patients diagnosed with Diabetes Mellitus, accompanied by Diabetic Ulcers, need to be conducted to monitor the medication therapy received by patients in accordance with applicable regulations and to prevent DRPs resulting from the use of multiple medications. Medication therapy monitoring is performed using the PCNE method to ensure the identification of the root cause that leads to a problem. Based on the observations conducted, four problems were identified and subsequently addressed by providing recommendations to the relevant doctor regarding medication selection.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>