Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151614 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nabila Shafa Amatullah
"ABSTRAK
Laporan ini membahas tentang penerapan COSO ERM Framework di unit Investor Relations PT Telkom Indonesia. PT Telkom bergerak dibidang telekomunikasi dan penyedia layanan jaringan di Indonesia. Berdasarkan analisis yang dilakukan, ditemukan beberapa temuan, dan disimpulkan bahwa pengendalian internal yang telah diterapkan oleh Investor Relations unit PT Telkom sesuai dengan COSO ERM Framework.

ABSTRACT
This report discusses the implementation of COSO ERM Framework in Investor Relations unit of PT Telkom Indonesia. PT Telkom runs business in telecommunications and network service providers in Indonesia. Based on the analysis, there are some findings, and author concluded that the implemented internal control of Investor Relations unit of PT Telkom comply with the COSO ERM Framework. "
2017
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Moeller, Robert R.
New Jersey: John Wiley & Sons, 2007
658.155 Moe c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Ayu Pramitasari
"HCPT merupakan salah satu operator baru di Indonesia yang mendapatkan lisensi nasional 2G pada frekuensi 1800MHz dan 3G pada frekuensi 2100MHz. HCPT berencana mengembangkan jaringannya di pulau Kalimantan pada phase 3 pembangunannya. Dalam suatu jaringan telekomunikasi, jaringan inti memegang peranan penting, sebab jaringan inti memungkinkan pelanggan untuk melakukan komunikasi dengan sesama pelanggan lain, baik dalam satuan jaringan yang sama ataupun di jaringan yang berbeda, memunkinkan adanya interkoneksi dengan pelanggan operator lain, mengatur fungsi call, signaling dan memungkinkan pelanggan menikamati layanan baik yang sifatnya suara maupun data.
Softswitch merupakan perkembangan jaringan inti yang saat ini cukup dipertimbangkan penerapannya. Kehadiran teknologi softswitch banyak dilatarbelakangi oleh beberapa keadaan pada circuit switch. Diantaranya adalah ketergantungan terhadap vendor sangat tinggi, karena perangkat yang digunakan masih banyak yang bersifat proprietary, yang secara langsung mengakibatkan biaya investasi dan operasi yang tinggi.
Penelitian menganalisa jumlah dan type perangkat softswitch yang digunakan untuk melayani potensi pelanggan HCPT di kalimantan, perbandingan biaya investasi dan biaya operasional pada implementasi softswitch dan circuit switch. Serta melakukan kajian tekno ekonomi berkaitan dengan First Initial Cost (FIC), Life Cycle Cost (LCC), NPV, IRR dan PBP dalam pembangunan softswitch pada jaringan HCPT are Kalimantan.
Dengan analisis teknis dapat diketahui bahwa pada jaringan HCPT di area Kalimantan dibutuhkan satu buah MSC Server dan tiga buah media gateway, dan dengan analisis tekno ekonomi dapat diketahui bahwa softswitch merupakan solusi yang memperkecil biaya investasi dan biaya operasional jika dibandingkan dengan circuit switch dan berdasarkan kajian tekno ekonomi terhadap investasi perangkat softswitch dapat disimpulkan bahwa pada nilai pendapatan tertentu nilai investasi softswitch dengan menggunakan Ericsson MSS Release 4.1 baru dapat dikatakan layak.

HCTP is a new operator in Indonesia which got 2G national wide licensee on frequency 1800MHz and 3G on frequency 2100MHz. HCTP has planned for network extension in Kalimantan island on development phase 3. In the telecommunication network, core network is the most important part, because core network gives an ability to communicate between customer some operator in same network or in different network, this also makes interconnection with other operator?s customer, call function management, it also allows customer has a pleasant communication in any kind (voice and data).
Softswitch is an evolution of core network and recently all telecommunication company is considering this application. The background of technology Softswitch is base on lack on circuit switch. For an example highly vendor dependency, because of the equipments they use is proprietary, directly effects high investment cost and operation. Softswitch becomes first choice on core network within HCPT network plan in Kalimantan area, this is because Softswitch proprietary and also caused by dissociation between control function, service function, and network function on softswitch will facilitate operator to innovate and diversified their service.
The objective of this thesis are analyse type and number of thesis that required to HCPT network in Kalimantan, to analyse whether softswitch implementation will minimize capital expenditure and operational expenditure than circuit switch. Also doing techno economic analysis is related with First Installation Cost (FIC), Life Cycle Cost (LCC), NPV, IRR and PBP in softswitch implementation on HCPT network Kalimantan area.
Using technical analysis, we have known that HCPT need a MSC Server and three media gateway,using techno economic analysis we have known that softswitch is a solution that reduce capex and opex than circuit switch and base on techno economic analysis, softswich investment using Ericsson MSS Release 4.1 will be feasible in a certain potential revenue projection."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T25816
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nitia Lutfi Nastain
"Laporan magang ini membahas mengenai analisis pengendalian internal atas pengeluaran dana kas SRT Pusdiklat dengan menggunakan Kerangka ERM Enterprise Risk Management dari COSO Committee of Sponsoring Organizations The Treadway Commission sebagai acuan. Hasil observasi lapangan menunjukkan bahwa kelemahan pengendalian internal terhadap pengeluaran kas SRT Pusdiklat terletak pada staf keuangan yang sering bertindak tidak sesuai dengan Standar Operasional Prosedur SOP , kurang jelasnya pemisahan tugas, dan otorisasi yang kurang baik. Bila dianalisis dengan menggunakan kerangka ERM COSO, kekurangan-kekurangan yang telah disebutkan merupakan bagian dari komponen fundamental pengendalian internal yang baik; sementara komponen-komponen kerangka pengendalian ERM COSO lainnya telah memadai. Hal ini tentu saja perlu mendapatkan perhatian khusus dan perbaikan dari manajemen agar tidak memengaruhi perusahaan.
This report covers an analysis of SRT Pusdiklat rsquo s cash expenditures using COSO Committee of Sponsoring Organizations The Treadway Commission ERM Enterprise Risk Management Framework approach as a basis. Field observations show that the weaknesses in SRT Pusdiklat rsquo s internal control over their cash expenditures are mainly to be blamed on finance staff members who often do not act as stated in SOP Standard Operating Procedures , unclear segregations of duties, and inadequate authorization. Those deficiencies, in COSO ERM, are categorized as fundamental elements of good internal controls meanwhile the rest of COSO ERM rsquo s components are considered adequate. This surely needs immediate attention and improvement from Pusdiklat rsquo s management so as to not affect the company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Elmeizi
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan memitigasi risiko ndash; risiko rantai pasok yang ada pada proses pembelian bahan baku kosmetik di PT Mandom Indonesia, Tbk. Penelitian menggunakan pendekatan COSO Enterprise Risk Management ERM 2004 dengan metode penelitian studi kasus. Data primer yang diperoleh melalalui wawancara dengan Senior Leader Departemen Purchasing, General Manager Bagian Produksi, Manager Bagian Sales Planning, dan General Manager Warehouse. Data sekunder yang diperoleh dari dokumentasi perusahaan, laporan keuangan, atau laporan tahunan perusahaan dan informasi perusahaan yang berasal dari internet.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat 27 risiko rantai pasok yang terbagi menjadi 6 jenis risiko yaitu: risiko sumber daya manusia, produktivitas, penjualan, pengadaan bahan baku, penerimaan bahan baku dan pengawasan gudang, risiko kualitas dan risiko sistem. Perhitungan penilaian setiap risiko didasarkan pada tingkat dampak dan kerentanan terkait dengan dampak dan peluang keterjadian. Berdasarkan tingkat risiko dan dampak yang berpengaruh terhadap perusahaan, maka mitigasi risiko diprioritaskan pada risiko kekurangan produk yang diminta oleh konsumen, ketidaksesuaian jumlah barang datang dengan jumlah pesanan dari supplier dan penerimaan bahan baku dan pengawasan gudang.

The purpose of this research is to identify and mitigate supply chain risks of raw materials purchasing process in PT Mandom Indonesia, Tbk. This research used COSO Enterprise Risk Management ERM 2004 approach with study case method. Primary data collected through interviews with Senior Leader of Department Purchasing, General Manager of Production Division, Sales Manager Planning, and General Manager of Warehouse. Secondary data obtained from company documentation, annual reports, and internet.
The result of this research show there are 27 risks of supply chain, which divided in 6 type, that are human resource risks, productivity, sales, raw materials procurement and warehouse supervision, quality risks and system risks. Risks assessment calculation based on level of impact and vulnerability which depends on impact and the likelihood. From the calculation, the risks which have on top priority mitigation are lack of customer demand, unmatched raw materials quantity, receiving and warehouse supervision.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sartika Setiawan
"[ABSTRAK
Kebutuhan akan layanan data pada jaringan telekomunikasi terus meningkat, jumlah trafik data setiap tahun selalu bertambah sedangkan trafik voice cenderung sudah jenuh. Teknologi 4G LTE (Generasi ke-empat Long Term Evolution) sebagai teknologi jaringan telekomunikasi terbaru dari 3GPP (Thrid Generation Pathnership Project) mampu memberikan kecepatan dan kapasitas lebih baik dari teknologi sebelumnya. Implementasi 4G LTE ini menjawab tantangan trend kebutuhan akan layanan data yang terus meningkat. Dalam proses implementasinya terdapat 2 tantangan besar yaitu terbatasnya lebar pita frekuensi di 1800 Mhz dikarenakan harus berbagi dengan sistem eksisting 2G DCS 1800 Mhz, dan kondisi demografi Indonesia yang bervariasi. Model dibangun dengan mengkombinasikan tipe area dengan lebar pita yang digunakan mulai dari 3 Mhz, 5 Mhz, 10 Mhz, 15 Mhz dan 20 Mhz. Dengan melakukan simulasi pada berbagai tipe area di Jabodetabek dan berbagai lebar pita frekuensi dihasilkan lebar pita yang berbeda pada masing-masing area berdasarkan aspek teknis (coverage dan kapasitas) dan kelayakan ekonomi yang diharapkan.

ABSTRACT
The need for data services in telecommunication network continues to increase, payload of data traffic every year is always increasing while the voice traffic is saturated. 4G LTE (fourth-generation Long Term Evolution) as the latest technology telecommunication networks of the 3GPP (Third Partnership Generation Project) is able to provide the speed and capacity better than previous technologies. 4G LTE implementation answering the challenge of increment data needed. In the process of implementation, there are two major challenges, the limited bandwidth at 1800 MHz due to be shared with existing 2G systems DCS 1800 MHz, and demographic conditions of Indonesia that different from one area to another area. The model is built by combining the type of area with the bandwidth used ranging from 3 MHz, 5 MHz, 10 MHz, 15 MHz and 20 MHz. The model is built by combining the type of area with the bandwidth used ranging from 3 MHz, 5 MHz, 10 MHz, 15 MHz and 20 MHz. By simulating the various types of areas in Greater Jakarta and various bandwidth generated different bandwidths in each area based on the technical aspects (coverage and capacity) and the expected economic feasibility., The need for data services in telecommunication network continues to increase, payload of data traffic every year is always increasing while the voice traffic is saturated. 4G LTE (fourth-generation Long Term Evolution) as the latest technology telecommunication networks of the 3GPP (Third Partnership Generation Project) is able to provide the speed and capacity better than previous technologies. 4G LTE implementation answering the challenge of increment data needed. In the process of implementation, there are two major challenges, the limited bandwidth at 1800 MHz due to be shared with existing 2G systems DCS 1800 MHz, and demographic conditions of Indonesia that different from one area to another area. The model is built by combining the type of area with the bandwidth used ranging from 3 MHz, 5 MHz, 10 MHz, 15 MHz and 20 MHz. The model is built by combining the type of area with the bandwidth used ranging from 3 MHz, 5 MHz, 10 MHz, 15 MHz and 20 MHz. By simulating the various types of areas in Greater Jakarta and various bandwidth generated different bandwidths in each area based on the technical aspects (coverage and capacity) and the expected economic feasibility.]"
2015
T45563
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Leo Handoko
"ABSTRAK
Penelitian ini adalah penelitian studi kasus yang dilakukan pada perusahaan food and beverage di Jakarta yang bertujuan untuk menjelaskan fungsi Enterprise Risk Management (ERM), menjelaskan pengendalian internal perusahaan dan merumuskan alat audit sesuai dengan kasus yang terjadi. Metode penelitian adalah studi kepustakaan dan studi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan telah melakukan pengendalian yang baik namun belum efisien dalam mendeteksi kecurangan. Perusahaan disarankan untuk melakukan audit toko dengan lebih rutin, evaluasi terhadap prosedur standar opersional atau standard operating procedures (SOP) mengenai transaksi tidak biasa, memberikan batasan jumlah transaksi tidak biasa, melakukan verifikasi dan validasi terhadap praktik transaksi tidak biasa, serta mengembangkan software untuk dapat mendeteksi transaksi tidak biasa dan kecurangan yang terjadi pada gerai toko agar dapat mengurangi tindak kecurangan yang dapat terjadi."
Tangerang: Business School Universitas Pelita Harapan, 2019
338 DEREMA 14:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Azam Prakoso
"Manajemen risiko operasional penting dilakukan untuk memberikan peringatan terkait munculnya risiko. Manajemen risiko operasional yang dilakukan saat ini belum terintegrasi dengan baik antar divisi di perusahaan. Risiko operasional yang signifikan saat ini di lokasi tambang Kalimantan Selatan ialah risiko produktivitas yang berkaitan dengan minimnya ketersediaan bahan bakar dan risiko proses berkaitan dengan material jalanan yang buruk dan kondisi cuaca. Penanganan risiko yang dilakukan ialah mengupayakan pengadaan tangki bahan bakar yang lebih besar dan penyediaan alat. Peran manajemen risiko operasional saat ini belum maksimal yang disebabkan oleh minimnya kesadaran risk owner untuk melakukan manajemen risiko.
Terdapat pendekatan manajemen risiko yakni COSO Enterprise Risk Management yang menekankan bahwa risiko harus dikelola oleh seluruh pihak di perusahaan dan harus sesuai dengan tujuan perusahaan yang hendak ingin dicapai Dengan menggunakan pendekatan COSO Enterprise Risk Management, terdapat beberapa elemen yang belum terlaksana dengan baik yakni internal environment dimana masih rendahnya komitmen dari risk owner untuk mengelola risiko. Komponen control activities dan monitoring juga belum dilakukan dengan baik karena rendahnya proses dokumentasi dari penanganan risiko serta pengawasan yang kurang efektif.

Operational risk management is necessary to provide a warning related to the emergence of risk. Operational risk management these day do not well integrated among all divison in the company. Significabt operational risks that present at the mine site in South Kalimantan is productivity risk associated with the lack of availability of the fuel and material risks associated with the poor road and weather condition. Mitigation risks undertaken is seeking procurement of larger fuel tank and adding tools. The role of operational risk management is currently not maximized due to lack of awareness from risk owner to perform risk management.
There is a risk management approach, the COSO Enterprise Risk Managemet which emphasizes that the risks should be managed by the whole company and must be in accordance with the company?s goals are going to be achieved. Based on the COSO Enterprise Risk Management approach, there are some element that have not done well that is low commitment from the owner to manage the risk. Also control and monitoring activities have not done well because of poor documentation process related to risk mitigation and ineffective monitoring.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44914
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ebnu Suryadhi
"Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan praktik pengelolaan risiko di divisi investasi PT DEF, sebuah manajer investasi reksa dana, dengan kerangka pengendalian risiko COSO ERM dan peraturan OJK yang berlaku saat ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui wawancara dengan para staf di divisi investasi PT DEF. Sementara itu, pengambilan sampel terkait pengelolaan risiko menggunakan periode tahun 2015-2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa divisi investasi PT DEF telah memenuhi aspek-aspek pengendalian kerangka COSO ERM dan telah mematuhi peraturan OJK terkait.

This study aims to compare risk management practices at the investment division of PT DEF, a mutual fund investment manager, with ERM risk standards and with current Financial Services Authority OJK regulations. This study uses qualitative method through interview with staffs in the investment division in PT DEF. Meanwhile, risk control samples are taken from 2015 to 2017 period. This study indicates that the investment division of PT DEF has fulfill controlling aspects on COSO ERM framework and complied with OJK rsquo's regulations."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68937
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Luthfir Rahman
"Perusahaan logistik di seluruh dunia mulai beralih dari model bisnis logistik tradisional menjadi model bisnis E-Logistik yang menguntungkan digitalisasi dan Teknologi Komunikasi Informasi. Akan tetapi, Indonesia masih mengalami keterlambatan dalam perkembangan logistik dan hal ini dapat dilihat dari rendahnya skor Indeks Performa Logistik di Indonesia, Kurang efektifnya salah satu kunci pendorong suksesnya SISLOGNAS yaitu National Logistics Ecosystem, dan ketiadaan framework E-Logistik yang secara khusus dirancang untuk Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah membangun sebuah framework E-Logistik di Indonesia untuk mencapai kesuksesan implementasi sistem E-Logistik yang sesuai di Indonesia. E-Logistik merupakan sebuah transformasi dari sebuah tools klasik yang digunakan untuk menunjang proses logistik menjadi tools yang lebih modern dengan bantuan teknologi berbasis internet. Implementasi e-logistik dapat menghemat biaya dalam perencanaan, pemesanan, manajemen, penagihan, perencanaan rute, dan keterlacakan barang. Studi ini menggunakan metode literatur review, kualitatif, dan kuantitatif. Metode Literature Review digunakan untuk identifikasi faktor dan pengelompokkan faktor, Metode kualitatif dengan thematic analysis digunakan untuk memvalidasi model awal hasil literatur reviw, Metode Kuantitatif dengan analisis regresi linear berganda untuk melihat dampak dari 13 variabel bebas terhadap variabel terikat E-Logistic Success, dan Metode Kuantitatif dengan Percentage Agreement untuk validasi framework yang sudah diusulkan. Penelitian ini telah berhasil membangun sebuah framework E-Logistik di Indonesia dan Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebuah pedoman dalam pembangunan sistem E-Logistik di Indonesia.  Penelitian ini memiliki berbagai keterbatasan diantaranya framework pada penelitian ini hanya dapat dijadikan sebagai pedoman untuk pembangunan sistem E-Logistik di Indonesia sehingga diharapkan untuk penelitian selanjutnya framework ini dapat dikembangkan lebih lanjut sehingga dapat berfungsi sebagai framework untuk mengukur kesiapaan suatu organisasi dalam penerapan E-Logistik.

Logistics companies around the world are starting to shift from traditional logistics business models to E-Logistics business models that benefit digitalization and Information Communication Technology. However, Indonesia is still experiencing delays in logistics development and this can be seen from the low score of the Logistics Performance Index in Indonesia, the lack of effectiveness of one of the keys to the success of SISLOGNAS, namely the National Logistics Ecosystem, and the absence of an E-Logistics framework specifically designed for Indonesia. The aim of this research is to build an E-Logistics framework in Indonesia to achieve successful implementation of an appropriate E-Logistics system in Indonesia. E-Logistics is a transformation from classic tools used to support logistics processes into more modern tools with the help of internet-based technology. Implementing e-logistics can save costs in planning, ordering, management, billing, route planning and goods traceability. This study uses literature review, qualitative and quantitative methods. The Literature Review method is used to identify factors and group factors, the qualitative method with thematic analysis is used to validate the initial model from the results of the literature review, the Quantitative Method uses multiple linear regression analysis to see the impact of 13 independent variables on the dependent variable E-Logistics Success, and the Quantitative Method with a Percentage Agreement to validate the proposed framework. This research has succeeded in building an E-Logistics framework in Indonesia and it is hoped that this research can be used as a guideline in developing an E-Logistics system in Indonesia. This research has various limitations, including the framework in this research can only be used as a guide for developing an E-Logistics system in Indonesia, so it is hoped that for further research this framework can be developed further so that it can function as a framework for measuring an organization's readiness to adopt E-Logistics."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>