Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 37072 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aulia Sifaurrahmah
"RINGKASAN EKSEKUTIF
Bagian 1 : Analisis SituasiPenggunaan media sosial oleh anak yang belum berusia 13 tahun memiliki bahaya besar. Selain resiko ada juga dampak yang ditimbulkan pada anak, sehingga sebaiknya orangtua dapat mencegah hal ini terjadi. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu adanya literasi digital bagi orangtua untuk mecegah anak memiliki media sosial. Hasil riset membuktikan bahwa hal ini bisa dilakukan melalui pembuatan sebuah webseries yang bertema edukasi bagi orangtua.
Bagian 2 : Tujuan dan ManfaatTujuan utamanya ialah menumbuhkan kesadaran pada orangtua agar mencegah anak menggunakan media sosial. Dan program ini bisa bermanfaat bagi khalayak dan menjadi pilihan alternatif dari tontonan lain.
Bagian 3 : Protoype yang DikembangkanProgram webseries drama ini memiliki 13 episode yang bercerita tentang seorang anak bernama Nina yang keranjingan media sosial. Setiap episodenya akan mengangkat satu tema mengenai dampak maupun resiko bagi anak saat menggunakan media sosial di usia yang belum diperbolehkan.
Bagian 4 : Media Pre-Test dan Rencana EvaluasiPendekatan kuantitatif dengan metode survey digunakan dalam melakukan media pre-test. Evaluasi dilakukan melalui pantauan secara online dan Focus Group Discussion.
Bagian 5 : AnggaranAnggaran yang diperlukan untuk memproduksi satu episode ialahRp. 2.186.000 sehingga biaya untuk eksekusi 13 episode ialah Rp. 32.240.000,-. Perkiraan pendapatan yang diperoleh ialah Rp. 4.400.000,- setiap episode

EXECUTIVE SUMMARY
Part 1 : Situation AnalyzeChildren under 13 years old had a great danger when they use social media. In addition there is also a risk of impact on children, so parents should be able to prevent this. Parents need digital literacy so they could prevent children to have social media. The research revealed that digital literacy could be done through the creation of a webseries.
Part 2 : Function and Purpose in Developing The Prototype The main purpose is to raise awareness on parents to prevent children from using social media. And this program can be useful for the public and program television alternative choice.
Part 3 : Prototype That Developed Webseries drama show has 13 episodes that tells the story of a girl named Nina nut by social media. Each episode will set up one theme about the impact and risks for children when using social media.
Part 4 : Pre Test and Evaluation Quantitative approach with survey method used in this Media Pre Test. Evaluation is done through online monitoring and Focus Group Discussion.
Part 5 : Budget The budget required to produce one episode isRp. 2.186.000, so that the cost for the execution of 13 episodes isRp. 32.240.000, . Estimated earned income is Rp. 4,400,000, each episode
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ruth Vidyadanu Sekarpratiwi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Afrah Adina
"ABSTRAK
Profil Perusahaan: Berdasarkan situs resmi, Saritanabang Catering Service adalah sebuah layanan atau vendor katering di daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat. Saritanabang Catering Service didirikan oleh Tuti Nurmaisyah dan Tati Nuransyah pada tahun 1987. Pada awalnya, Saritanabang Catering Service memulai usahanya dengan fokus ke masakan kambing guling serta makan siang untuk kantor dan rumah. Seiring dengan perkembangannya, Saritanabang Catering Service mulai memperluas usahanya dengan melayani catering untuk pesta di gedung-gedung pertemuan. Dalam hal layanan katering, Saritanabang dapat melayani pesanan katering untuk kantor, pernikahan, aqiqah, sunatan, dan acara-acara lainnya. Saritanabang terletak di daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat Seiring dengan perkembangannya, saat ini Saritanabang Catering Service memiliki dapur dengan kapasitas produksi empat acara dalam satu hari dan jumlah pesanan sampai dengan 4000 orang. Terdapat juga enam buah kendaraan untuk mengangkut seluruh persiapan ke lokasi acara. Seiring dengan banyaknya permintaan akan satu paket pelayanan yang lengkap dari satu tempat, Saritanabang Catering Service kembali memperluas usahanya dengan menyediakan riasan tradisional dari 27 provinsi di Indonesia. Saritanabang Catering Service juga telah memiliki rekanan dengan beberapa gedung dan juga menawarkan paket layanan `one stop service` sehingga klien mendapatkan semua yang dibutuhkan, mulai dari gedung, makanan, M.C, keperluan upacara adat, pelaminan, dekorasi, baju pengantin dan keperluan pesta lainnya dari satu tempat. Analisis Situasi: Strength: a. Saritanabang Catering Service sudah berdiri selama 30 tahun sehingga sudah cukup terkenal dan memiliki kepercayaan dari klien yang telah memakai jasanya. b. Saritanabang Catering Service terletak di Jakarta Pusat sehingga mudah untuk diakses. c. Saritanabang Catering Service memiliki rekanan gedung sehingga calon klien tidak perlu mencari gedung sendiri. d. Saritanabang Catering Service memiliki paket layanan one step service sehingga calon klien tidak perlu mencari vendor untuk kebutuhan lainnya. Weakness: a. Saritanabang Catering Service belum memiliki pesan utama yang ingin disampaikan ke target audience sehingga konten yang disampaikan belum terintegrasi. b. Tidak adanya perencanaan media sosial serta program evaluasi sehingga kinerja media sosial tidak dapat dipantau. c. Online platform tidak digunakan secara maksimal sehingga tidak efektif dalam meningkatkan penjualan. d. Followers yang sudah ada di Instagram Saritanabang Catering Service bukanlah target audience yang disasar. Opportunity: a. Saat ini Instagram merupakan platform yang populer untuk mempromosikan produk ataupun usaha di kalangan millennial sehingga penggunaan Instagram dapat memaksimalkan upaya promosi. b. Pernikahan merupakan salah satu momen yang sering diabadikan di Instagram. Seringkali sang pengantin mencantumkan nama vendor yang dipakai sehingga Instagram merupakan platform yang potensial untuk melakukan promosi. c. Berdasarkan riset Bridestory, tingkat penggunaan smartphone yang sangat tinggi menjadi salah satu faktor yang secara tidak langsung memengaruhi perilaku calon mempelai dalam merencanakan pernikahan. Mudahnya mendapat informasi vendor pernikahan melalui smartphone membuat calon klien lebih mudah memilih vendor sesuai tema dan budget yang telah disiapkan. Penggunaan smartphone tersebut mencakup media sosial dan internet. Terdapat persentase yang cukup besar terkait pencarian vendor untuk pernikahan melalui jaringan internet yakni, 16,4 melalui Bridestory, 13,2 melalui media sosial, dan 10,7 melalui pencarian search engine. Total persentase pencarian vendor melalui jaringan internet berjumlah 40.3. Sehingga media sosial merupakan platform yang sangat tinggi potensinya untuk menjadi platform promosi.d Berdasarkan riset Bridestory, 40-60 dari seluruh anggaran digunakan untuk venue dan katering sehingga pemilihan katering yang tepat merupakan hal yang sangat diperhatikan karena calon klien mengalokasikan dana yang besar untuk katering. Threat: a. Terdapat vendor katering pernikahan lain yang memiliki tampilan situs dan media sosial yang lebih menarik serta lebih sering diperbarui sehingga menyebabkan Saritanabang Catering Service tertinggal dari sisi media sosialnya. b. Kondisi ekonomi Indonesia yang sedang lemah sehingga menyebabkan pesanan menurun. Pernyataan Masalah: Belum adanya perencanaan media sosial yang jelas bagi Saritanabang Catering Service dan penggunaan online platform yang belum maksimal. Usulan Program: 1. Always on content, 2. Special moment activity, 3. Always on activation, 4. Food testing. Tujuan Program: 1. Menjangkau target audience di Instagram dan Facebook, 2. Meningkatkan keterlibatan target audience di Instagram, 3. Membentuk persepsi target audience bahwa Saritanabang Catering Service memahami permasalahan dan kehidupan calon pengantin dan pengantin baru sehari-hari, 4. Meyakinkan calon klien untuk menggunakan Saritanabang Catering Service sebagai vendor katering pernikahan mereka.

ABSTRACT
Company Profile: Based on official website, Saritanabang Catering Service is a service or catering vendor in Tanah Abang, Central Jakarta. Saritanabang Catering Services established by Tuti Nurmaisyah and Tati Nuransyah in 1987. In the beginning, Saritanabang Catering Service started to operate with a focus in grilled lamb and lunch orders for office and home. Along with its development, Saritanabang Catering Service started to serve catering in meeting hall building. In terms of catering services, Saritanabang can serve catering orders for offices, weddings, aqiqah, circumcision, and other events. Saritanabang is located in Tanah Abang, Central Jakarta. This business started by serving orders of goat bolsters and lunch for the office and household. Now, Saritanabang Catering Service has a kitchen with a production capacity of four events in one day can serve up to 4000 people. They also have six vehicles to transport the entire preparation to the event location. Along with the many requests for a complete service package from one place, Saritanabang Catering Service provides traditional makeup from 27 provinces in Indonesia. Saritanabang Catering Service also has partnerships with several buildings and also offers one stop service service package, so clients may manage all services such as building, food, MC, ceremonial purposes, wedding, decoration, wedding dress and other things from one place. Situation Analysis: Strength: a. Saritanabang Catering Service has been established for 30 years so it is quite famous and has the trust of clients who have been using their service. b. Saritanabang Catering Service is located in Central Jakarta making it easy to access. c. Saritanabang Catering Service has building partners so that prospective clients do not have to bother looking for their own building. d. Saritanabang Catering Service has a one stop service package so that prospective clients do not need to find a building by themselves. Weakness: a. Saritanabang Catering Service does not have a key message to be conveyed to the target audience so their content are not integrated. b. The absence of social media planning and evaluation program made the performance of social media can not be monitored. c. Not using online platform maximally so it does not have effective in increasing sales. d. Followers who already exist in Instagram Saritanabang Catering Service is not the main target audience. Opportunity: a. Currently, Instagram is a popular platform to promote products or businesses among millennials so Instagram usage can maximize promotional efforts. b. Marriage is one of the moments that are often perpetuated in Instagram. Often the bride mention the vendor in caption so Instagram is a potential platform for promotions. c. Based on Bridestory 39`s research, the very high level of smartphone usage has become one of the factors that indirectly affect the behavior of bride and groom in wedding planning. Clients get information easily about vendors through their smartphone so that it is easier for them to choose a vendor that suitable to their wedding theme and budget. Smartphone usage includes social media and internet. There is a substantial percentage of vendor searches over the internet network, 16.4 via Bridestory, 13.2 via social media, and 10.7 through search engines. Total percentage of vendor search through internet network amounted to 40.3. So social media has a very high its potential to be used as a promotional platform. d. Based on Bridestory 39`s research, 40-60 of budget are used for venues and catering so choosing the right caterer is a matter of great concern as clients allocate substantial funds for catering. Threat Problem Statement: The absence of social media planning for Saritanabang Catering Service and the use of online platform that has not been maximized. Program: 1. Always on content, 2. Special moment activity, 3. Always on activation, 4. Food testing Program`s."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Arifianti
"Tugas Karya Akhir ini merupakan webisode pilot dari web series tentang perilaku oversharing remaja di media sosial. Tujuan dari pembuatan webisode ini adalah untuk memperkenalkan perilaku oversharing di media sosial berikut risiko-risikonya serta mengajak khalayak untuk mengevaluasi perilaku sharing mereka di media sosial. Adapun target khalayak webisode ini adalah remaja, baik laki-laki maupun perempuan, berusia 13?17 tahun, dan aktif menggunakan media sosial. Karya audiovisual ini berbentuk video blog yang mengadopsi format drama dan akan dipublikasikan di situs media sharing YouTube dan Blog.

This final work assignment is a pilot webisode of the web series about teenager's oversharing behavior on social media. The purpose of this work is to introduce the oversharing behavior in social media with its risks and to persuade audience to evaluate their sharing behavior on social media. The target audience of this webisode is female and male teenager, ranging in age from 13 to 17, and actively use social media . The form of this webisode is video blog with style of drama form and will be published on media sharing sites, YouTube, and blog.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S53737
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Novelyna Anansi
"Tingginya tingkat kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak telah menyebabkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) menciptakan Kampanye Three Ends, yang terdiri dari tiga program: menghentikan kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak, menghentikan perdagangan manusia, dan menghentikan kesenjangan ekonomi bagi perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pemanfaatan media sosial dalam kampanye pemasaran sosial ini. Kerangka penelitian berasal dari elemen pemasaran media sosial: Content, Context, Connectivity, Conversation, and POST (People, Objectives, Strategy, and Technology). Analisis dilakukan pada konten yang diposting dan tanggapan pada media sosial, untuk empat media sosial yang digunakan dalam kampanye (Instagram, Twitter, YouTube, dan Facebook).
Penelitian ini menemukan bahwa lebih banyak masyarakat yang memberikan tanggapan di akun media sosial Facebook KPPPA, akan tetapi beberapa bulan terakhir justru akun media sosial Instagram KPPPA lebih banyak menarik perhatian masyarakat. Minat pengguna media sosial meningkat ketika KPPPA memposting informasi infografis tentang statistik kekerasan terhadap perempuan di Indonesia. Komunikasi hanya bersifat satu arah yaitu ketika kementerian mengunggah sesuatu, kemudian publik memberikan tanggapan berupa menyukai foto atau merespon melalui kolom komentar; tidak ada interaksi antara kementerian dan publik di media sosial yang digunakan dalam kampanye ini.

The high rate of violence on women and children has caused the Ministry of Women Empowerment and Child Protection (MoWECP) to create Three Ends Campaign, consisting three programs: stop violence toward women and children, stop trafficking, and stop economic disparity for women. This research aims to evaluate the effectiveness of social media utilization in this social marketing campaign. The research framework derives from the element of social media marketing: Content, Context, Connectivity, Conversation; and POST (People, Objectives, Strategy, and Technology). Analysis were conducted on content of social media posting and responses, for four social media used in the campaign (Instagram, Twitter, YouTube, and Facebook).
This research found that more people response on Facebook compare to other social media, but in the recent months Instagram attracts more attention. The interest of social media users is increasing when KPPPA post infographic information about statistic of violence against women in Indonesia. The direction of communication is only one way that the ministry posting something, then the public giving likes or comments; there is no interaction between the ministry and the public in the social media used in this campaign.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T52352
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rininta Indiani
"ABSTRAK
Media sosial kini tengah menjadi wadah promosi yang paling efektif. Melalui media sosial, organisasi dan customers dapat saling berinteraksi. Perpustakaan kini juga memanfaatkan media sosial sebagai wadah promosi dan diseminasi informasi. Akan tetapi, belum tersedia media sosial yang khusus mewadahi promosi seluruh perpustakaan dalam satu platform. Oleh karena itu, penulis mengembangkan sebuah prototipe aplikasi mobile yang menggabungkan konsep media sosial dan direktori khusus perpustakaan. Penelitian ini disusun dengan metode eksperimental dan system development life cycle(SDLC)model prototyping.Tahapan dari SDLC model prototypingadalah penetapan tujuan, penentuan fungsi, pembangunan prototipe, dan evaluasi prototipe. Hasil dari penelitian berupa prototipe aplikasi yangberupa mockup serta evaluasi pengguna melalui uji coba usability. Evaluasi usabilitypada prototipe aplikasi mobileini menguji aspek learnability, efficiency, serta erroryang diuji coba pada 20 responden yang terdiri dari 10 user dan 10 librarian. Hasil dari evaluasi prototype aplikasi mobileini menunjukkan bahwa secara keseluruhan, tampilan antarmuka pada prototype aplikasi mobile ini dapat dipahami oleh pengguna.

ABSTRACT
Social media has now become the most effective promotion platform. Through social media, organization and customers can interact to each other. Libraries nowadays use the social media as a promotion canal and also to disseminate information. However, there hasnt any social media purposed for accommodating promotion of all librariesin one platform. Therefore, writer developed a mobile application prototype which combines the concepts of social media and directory for libraries. This research is composed with experimental method mixed with system development life cycle (SDLC) withprototyping model. This research results the mobile application prototype in a mockup form and also the evaluation of users through the usability trial.The evaluation of the usability test on this mobile application prototype tests the learnability, efficiency, and error aspects which are tested to 20 respondents, consisting 10 users and 10 librarians. The result of the usability evaluation on this mobile application prototype shows that comprehensively, the user interface of this mobile application prototype could be understood by users"
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Luqman
"ABSTRAK
Analisis SituasiKompas Khatulistiwa merupakan perusahaan perjalanan pariwisata yang telah berdiri sejak tahun 2010.Saat ini Kompas Khatulistiwa Trip Organizer mengalami stagnansi dan bertahan pada pelanggan loyal.Kondisi pesaing banyak yang menguasai media sosial sehingga menguasai pasar.Kompas Khatulistiwa tidak memiliki perencanaan strategis dalam promosi dan media planning.Rumusan MasalahTerjadinya penurunan nilai brand Kompas Khatulistiwa di kalangan millennials. Membuat masuknya para kompetitor serupa yang memiliki kemampuan dalam promosi media sosial dapat menguasai pasar. Hal ini disebabkan karena Kompas Khatulistiwa tidak memiliki perencanaan strategis dalam promosi dan perencanaan media.SolusiMembuat program MPR yaitu Petualangan Zamrud Khatulistiwa dengan strategi experiental marketing melalui taktik special event, revitalisasi dan promosi media online, dan rekrutmen brand ambassador dan liaison officer.Tujuan ProgramMemberikan pemahaman secara kognisi dan emosional tentang brand Kompas KhatulistiwaMewujudkan pengalaman berkesan untuk memberikan gambaran positif terhadap brand.Memperoleh content sharing dari audiens terkait Kompas Khatulistiwa Trip Organizer.Khalayak SasaranTarget Khalayak PrimerSecara geografis:Masyarakat JabodetabekSecara demografis:Laki-laki dan perempuanMahasiswaSES B-CTarget Khalayak SekunderSecara geografis:Masyarakat JabodetabekSecara demografis:Laki-laki dan perempuanUsia 25-35 tahunSES A-B Pesan KunciPesan kunci yang telah dirancang oleh penulis agar pesan yang disampaikan kepada audience dapat diterima dan sesuai dengan target yang telah ditentukan yaitu: Save Your Culture Nature with Kompas Khatulistiwa. Jadwal ProgramBulan Januari ndash; Bulan Desember 2017Tempat PelaksanaanEvent Save Culture Save Nature:Pusat Studi Jepang, Universitas IndonesiaKerangka EvaluasiTahap InputTahap OutputTahap OutcomeTotal AnggaranRp. 65,100,000

ABSTRACT
Stuation AnalysisKompas Khatulistiwa is a trip organizer, which has been established for 7 years.Kompas Khatulistiwa was in a stagnant condition and stopped in loyal customers.Many competitors dominate the social media, which in turn dominate the market.The declining in booking order in the primary target.Problem StatementThe depression of brand value from Kompas Khatulistiwa Trip Organizer among millennials. It encouraged the entry of similar competitors who are active in social media promotion, dominate the market. Furthermore, Kompas Khatulistiwa did not provide the exposure of messages effectively and efficiently, due to lack of strategic planning in promotion and media planning.SolutionPetualangan Zamrud Khatulistiwa is a MPR program with experiential marketing strategy through tactics of special events, revitalization and promotion of online media, and recruitment brand ambassador and liaison officer.ObjectiveProvide an understanding of cognition and emotional about the Kompas Khatulistiwa as trip organizer.Create a memorable experience to give a positive image to the brand.Obtain related content sharing from audience of Kompas KhatulistiwaTrip Organizer.Target AudiencePrimary targetGeographically Jakarta and surrounding areasDemographically Man and WomenStudentsSES B CSecondary TargetGeographically Jakarta, Yogyakarta, and Bali.Demographically Man and Women25 35 years oldSES A B Key MessagesA key message that has been designed by the author to have a message delivered to the audience can be received and in accordance with predetermined targets, namely Save Your Culture Nature with Kompas Khatulistiwa.ScheduleJanuary ndash December 2017VenueEvent Save Culture Save Nature Pusat Studi Jepang, Universitas IndonesiaEvaluationInput PhaseOutput PhaseOutcome PhaseBudgetRp. 65,100,000 "
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Nabila
"XPenelitian ini bertujuan menjelaskan elemen dramatis dan pola dramatisme dalam penggunaan media sosial Mendikbudristek ketika melakukan sosialisasi POP sehingga menimbulkan berbagai kritikan. Penelitian ini menggunakan paradigma interpretif dan pendekatan kualitatif deskriptif-interpretatif untuk. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis dramatisme pentad dimana dengan analisis ini peneliti dapat melihat lima cara untuk mengetahui dan melihat motif pernyataan Mendikbud Nadiem ketika sosialisasi POP dan strategi multimodal untuk melakukan analisis. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Nadiem cenderung menjadikan agency sebagai elemen kunci untuk melancarkan tujuannya dengan menayangkan video testimoni, menyebutkan harapannya pada perangkat-perangkat sekolah seperti Kepala Sekolah, Guru, mahasiswa dan lainnya, dan menggunakan identifikasi sebagai motif meluncurkan POP dengan menempatkan diri sebagai masyarakat yang merasakan belum ada perkembangan yang signifikan pada pendidikan Indonesia. Nadiem juga cenderung melakukan retorika klasik sehingga tidak bisa membentuk kesatuan sosial. Kemendikbud menonjolkan elemen scene, di mana media sosial juga digunakan tidak hanya sebagai alat atau agency tapi juga sebagai tempat yang aman untuk menyampaikan pendapat-pendapatnya.

This study aims to explain the dramatic elements and dramatic patterns in the use of the Minister of Education and Culture's social media when conducting POP socialization, which has led to various criticisms. This study uses an interpretive paradigm and a qualitative descriptive-interpretative approach. The research method used is pentad dramatism analysis where with this analysis the researcher can see five ways to find out and see the motives of the Minister of Education and Culture Nadiem's algorithm when socializing POP and multimodal strategies for conducting analysis. The results of the study concluded that Nadiem tends to make the agency as the key element to carry out his goals by showing video testimonials, mentioning his hopes for school officials such as principals, teachers, students and others, and using identification as a motive for launching POP by placing himself as a community that feels there has been no significant development in Indonesian education. Nadiem also tends to use classical rhetoric so that he cannot form social unity. The Ministry of Education and Culture emphasizes scene elements, where social media is also used not only as a tool or agency but also as a safe place to express their opinions."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cesar Rizquino Raharjo
"Profil Usaha
Opatan Coffee adalah sebuah kedai kopi yang didirikan pada bulan 29 Agustus 2015 yang berlokasi di Jalan Seremped Wetan, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor dengan jam operasional setiap hari mulai pukul 16.00 sampai 00.00 WIB. Kedai kopi ini menjual kopi dan memiliki spesialisasi di bidang manual brewing.
Analisis Situasi
Strength:
- Memiliki figur “Babeh” yang dikenal oleh penikmat kopi di Kota Bogor
- Service Quality yang sudah diakui pelanggan
- Memiliki koneksi dengan komunitas penikmat kopi Kota Bogor
- Memiliki spesialisasi dalam manual brewing & single origin coffee
Weakness:
- Brand Awareness yang minim
- Minimnya sumber daya manusia (Operasional dan Pemasaran)
- Budget yang terbatas untuk ekspansi dan pemasaran
- Tempat yang tidak terlalu instagramable
-
- Penyajian menu yang tidak spesial
- Tidak memiliki perencanaan publikasi dan pemasaran
Opportunity:
- Online-shopping (GoFood, Grab, Shoppe Food)
- Memiliki banyak pelanggan loyal
- Lokasi yang dekat dengan perumahan
- Jam Operasional hingga larut malam
- Industri kopi yang sangat berkembang
- Harga yang murah
Threat:
- Pandemi COVID-19 dan kebijakan PPKM
- Banyaknya kios brand besar produk kopi/minuman di sekitar lokasi (Janji Jiwa, Kopi Kenangan, Es Teh)
- Banyaknya kedai kopi baru dengan keunggulan konsep tempat
- Lokasi yang tertutup dari jalan besar
Pernyataan Masalah
1. Brand awareness target pasar mengenai Opatan Coffee masih rendah karena minimnya publikasi dan program pemasaran yang dilakukan oleh Opatan Coffee.
2. Tidak adanya perencanaan program pemasaran yang dilakukan oleh Opatan Coffee
Usulan Program
Program “Berbagi Rasa” dari Opatan Coffee dengan pesan kunci “Finding the Real Coffee Taste” yang sesuai dengan motto Opatan Coffee yang terdiri dari:
1. Opatan In Your Area
2. IlmuHITAM
3. #KataGue (Influencers Endorsement)
Tujuan
Meningkatkan brand awareness target pasar terhadap Opatan Coffee
Target Khalayak
Demografis:
- Laki-laki & Perempuan
- Usia 17-35 tahun
- Pelajar, Mahasiswa, dan Pekerja
- SES B-C
Geografis:
- Berdomisili di Kota Bogor dan sekitarnya (Jabodetabek)
- Behaviour
- Memiliki kebiasaan nongkrong
- Memiliki kebiasaan minum kopi (kafein)
- Menggunakan media sosial untuk mencari informasi
- Suka untuk mencoba tempat baru untuk nongkrong
- Memiliki kelompok pertemanan dengan kebiasaan dan minat yang sama
Psikografis:
- Suka bercengkrama dengan orang lain
- Memiliki ketertarikan tentang kopi dan penyajiannya
- Memiliki kecenderungan mencari barang berkualitas dengan harga terjangkau
- Menyukai tempat dengan konsep yang sederhana
- Tidak melihat sebuah tempat dari prestise-nya
- Tidak terlalu menyukai tempat yang ramai dan berisik
Jadwal
September - Desember 2022
Anggaran
Rp. 14.800.000
Monitoring & Evaluasi
Input: Monitoring & Evaluasi terhadap perencanaan dan pelaksanaan setiap kegiatan
Output: Monitoring & Evaluasi terhadap Key Performance Indicator setiap kegiatan
Outcome: Monitoring & Evaluasi terhadap hasil dan pengaruh program dengan brand awareness target pasar terhadap Opatan Coffee

Company Profile Opatan Coffee is a coffee shop that was established on 29 August 2015 located at Jalan Seremped Wetan, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, operating everyday from 16.00 to 00.00 This coffee shop sells coffee and specializes in manual brewing.
Situation Analysis
Strength:
- Has "Babeh" figure (Opatan Coffee Barista) who is well known by customer
- High customer service quality
- Has connection with many coffee communities in Kota Bogor
- Specializing in manual brewing & single origin coffee
Weakness:
- Low brand awareness
- Lack of human resources (Operation and Marketing)
- Limited budget for expansion and marketing
- Not an instagramable place
- Mediocre product presentation
- Does not have a publication and marketing program
Opportunity:
- Online-shopping platforms (GoFood, Grab, ShopeeFood)
- Has many loyal customers
- Close to residential area
- Operational hours until midnight
- Large growth of coffee industry
Affordable prices
Threat:
- The COVID-19 pandemic and PPKM policies
- Bigger brands coffee/beverage shops around the location (Janji Jiwa, Kopi Kenangan, Es Teh Indonesia)
- Growing number new coffee shops with place advantage
- The location is far from the main road
Problem Identification
- Brand awareness in the target market regarding Opatan Coffee is still low due to the lack of publications and marketing programs carried out by Opatan Coffee.
- There is no marketing program planning carried out by Opatan Coffee.
Programs
The key message of "Berbagi Rasa" campaign program by opatan coffe is"Finding the Real Coffee Taste," which is in accordance with the Opatan Coffee slogan. The program will include three activities:
- Opatan In Your Area
- IlmuHITAM
- #KataGue (Influencers Endorsement)
Goals
Increasing target market brand awareness to Opatan Coffee.
Target Audience
Demographic:
- Male & Female
- Age 17-35 Years Old
- Students and Workers
- SES B-C
Geographic:
- Live in Bogor and other cities (Jabodetabek)
- Behaviour
- Have a habit of hanging out with friends
- Have a habit of drinking coffee/caffeine
- Use social media to find information
- Love to try new places to hang out
- Have a group of friends with the same habits and interests
Psychographic:
- Like to talk with people
- Have an interest in coffee culture
- Have a tendency to look for quality goods at affordable prices
- Have an interest to a place with simplistic concept
- Does not see a place by its prestige
- Does not prefer crowded and noisy places
Schedule September - December 2022
Budget IDR. 14.800.000
Monitoring & Evaluation
Input: Monitoring & Evaluation of planning and implementation of each activity
Output: Monitoring & Evaluation of Key Performance Indicators for each activity
Outcome: Monitoring & Evaluation of results and impact of the program with brand awareness of the target market on Opatan Coffee
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ardiansyah
"Tesis ini ingin menguji pengaruh bauran pemasaran yang dilakukan oleh media performance portal social media terhadap sebuah attitude program social marketing, serta hubungannya dengan source credibility portal tersebut. Program sosial yang dijadikan objek penelitian adalah program Generasi Berencana. Penelitian menggunakan metode Structural Equations Modelling (SEM).
Berdasarkan data dari 150 responden maka dapat diketahui bahwa dalam program social marketing, kredibilitas sumber, engagement, dan word of mouth berpengaruh positif terhadap pembentukan prilaku, namun tidak untuk awareness sebuah program. Kemudian didapatkan temuan bahwa sikap berpengaruh terhadap niat perilaku, namun norma subjektif tidak berpengaruh secara positif dalam pembentukan niat perilaku.

The thesis is to examine the influence of marketing mix by media performance social media portals attitude towards a social marketing program, and its relationship with the source credibility portal. Social programs that made the object of research are the generation of program planning. The Research is using Structural Equations Modeling (SEM).
Based on data from 150 respondents it can be seen that in social marketing programs, source credibility, engagement, word of mouth and positive influence on the formation of behavior, but not for an awareness program. Then research obtained findings that attitudes influence behavioral intention, but not subjective norms positively influence the formation of behavioral intentions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34767
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>