Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154987 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Ibnu Azhar
"ABSTRAK
Tulisan ini bertujuan untuk menjabarkan program Transparency International Indonesia dalam membantu pemberantasan korupsi di Indonesia melalui sosialisasi antikorupsi terhadap anak muda. Dari hasil penjabaran sosialiasi antikorupsi tersebut, kemudian penulis melakukan analisa dengan menggunakan pemikiran social crime prevention, untuk mengetahui apakah program yang dijalankan tepat sasaran dan sesuai kriteria. Hasil yang didapat dari tulisan ini yakni program yang dijalankan oleh Transparancy International Indonesia telah memenuhi beberapa kriteria dari pemikiran social crime prevention, namun masih terdapat sedikit dari beberapa kriteria social crime prevention yang dinilai belum diterapkan.

ABSTRACT
This paper aims to describe the activities of Transparency International Indonesia in helping to eradicate corruption in Indonesia through an anti corruption program among young people. From the elaboration of the program of anti corruption, then the authors performed an analysis using the theory of social crime prevention, to determine whether the programs that run on target and according to the criteria. The results of this study, the group 39 s outreach programs run by Transparency International Indonesia in accordance with the criteria of the thought of social crime prevention, but there are still a little bit of some of the criteria of social crime prevention were considered not applicable."
2017
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shania Amna Sutandyo
"Korupsi sampai saat ini masih menjadi masalah besar di dunia global. Di Indonesia, skor indeks korupsi berada pada nilai yang relatif rendah, yang menunjukkan kurangnya penanganan masalah korupsi. Salah satu langkah pencegahan korupsi di perusahaan adalah pengungkapan anti korupsi sebagai bagian dari manajemen risiko korupsi dari second line Principle 3 yang merupakan bagian dari Three Lines Model. Penelitian ini dilakukan untuk menguji hubungan pengungkapan antikorupsi terhadap nilai perusahaan, kemudian pengaruh komisaris yang merangkap jabatan, salah satu syarat fungsi pengawasan perusahaan, terhadap hubungan antikorupsi dengan nilai perusahaan. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan tahunan sebanyak 34 sampel dan metode regresi data panel untuk analisis statistik. Studi ini menemukan bahwa pengungkapan antikorupsi memiliki pengaruh terhadap firm value, hanya jika dilihat dari masing-masing indeks penilaian GRI Standards, di mana pengaruh tersebut ada pada pengukuran GRI 205-1 yang memberikan dampak positif signifikan terhadap firm value, serta pengukuran GRI 205-3 yang memberikan dampak negatif signifikan terhadap firm value. Kemudian, untuk pengaruh tidak langsung dari busy directors memiliki hubungan signifikan positif baik pada anti-corruption disclosure secara menyeluruh, maupun pada pengukuran GRI 205-1 dan 205-3.  Hak ini menandakan bahwa busy directors memperkuat hubungan positif antara GRI 205-1 dengan firm value. Sedangkan, untuk pengaruh busy director pada hubungan GRI 205-3 dengan firm value yaitu memperlemah hubungan negatif. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengungkapan pencegahan korupsi dalam perusahaan, serta mengetahui jenis komisaris yang tepat agar perusahaan dapat beroperasi lebih optimal.

Corruption is still a big problem in the global world. In Indonesia, the corruption index score is relatively low, indicating a lack of handling of corruption. One of the steps to prevent corruption in companies is the disclosure of anti-corruption as part of corruption risk management from the second line of Principle 3 which is part of the Three Lines Model. This research was conducted to examine the relationship of anti-corruption disclosure to firm value, then the influence of commissioners who hold concurrent positions, one of the requirements for the company's supervisory function, on the anti-corruption relationship with firm value. This study uses secondary data in the form of annual reports of 34 samples and a panel data regression method for statistical analysis. This study finds that anti-corruption disclosure influences firm value, only when viewed from each GRI Standards rating index, where the influence is on the GRI 205-1 measurement which has a significant positive impact on firm value, as well as the GRI 205-3 measurement. which has a significant negative impact on firm value. Then, for the indirect influence of busy directors, it has a significant positive effect on the relationship between the anti-corruption disclosure relationship both as a whole, on GRI 205-1 and 205-3 measurements on firm value. This right indicates that busy directors strengthen the positive relationship between GRI 205-1 and firm values. Meanwhile, the effect of busy directors on the GRI 205-3 relationship with firm values is to weaken the negative relationship. This research is expected to increase awareness of the importance of disclosing corruption prevention in companies and know the right types of commissioners so that companies can operate more optimally."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yemima Priscilla
"Tugas karya akhir ini membahas mengenai pola perilaku berdasarkan data ICW tentang kasus korupsi pada tahun 2016. Pola yang dilihat adalah modus, bidang, dan pekerjaan pelaku korupsi. Pola-pola tersebut nantinya akan membantu memberikan gambaran sementara mengenai pola kejahatan korupsi di Indonesia. Tulisan ini menemukan 482 kasus korupsi di Indonesia dan 1.106 tersangka selama tahun 2016. Berdasarkan data tersebut, penulis akan melakukan analisis dan mencari tahu pola-pola hubungan yang relatif teratur pada perilaku korupsi yang terjadi di tahun 2016 secara kriminologis. Tugas karya akhir ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk melihat pola perilaku korupsi di masa yang akan datang dan membantu dalam pembentukan strategi pencegahan kejahatan korupsi.

This thesis discusses about behavioral pattern of corruptioncases based on Indonesia Corupsion Watch`s data in 2016. This pattern consists of modus, field, and the job of corruptior. These patterns will help giving a temporary overview about corruption crime pattern in Indonesia. This writing found 482 of corruption cases and 1106 suspects during 2016. Based on that data, author do analysis and find the regularly happens on corruption behavior in 2016 with criminology`s view. This thesis is expected to be a reference to see the pattern of corruption behavior in the future and assist in the establishment of a corruption prevention strategy."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vanessa Nabilla Silvada Setiadi
"Proposal ini berjudul Perencanaan Program Kampanye Anti Tawuran oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 'FAV! (Fight Against Violence)', dimana terciptanya proposal ini terinspirasi dari banyaknya kejadian atau kasus tawuran di kalangan remaja, khususnya para pelajar SMA, dan parahnya kejadian tawuran tersebut sempat merenggut korban jiwa, seperti yang terjadi antara SMAN 70 dan SMAN 6 Jakarta.
Banyaknya kejadian tawuran di Jakarta ini, menginspirasi penulis untuk membuat suatu kampanye anti tawuran yang tentunya bertujuan untuk mengurangi kasus tawuran yang terjadi, khususnya di daerah Jakarta. Kampanye yang akan dilaksanakan dibawah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan ini bernama Fight Against Violence (FAV!), berdasarkan tema yang diambil yaitu Tingkatkan Kerukunan, Kurangi Kekerasan. Dari tema tersebut, penulis merencanakan untuk membuat beberapa program atau kegiatan yang masih dalam lingkaran kampanye anti tawuran, dimana perencanaan program ini dibuat berdasarkan strategi kehumasan yakni model kampanye Ostegaard yang mengandung tiga tahapan dalam kampanye. Pertama, mengidentifikasi masalah faktual yang dirasakan. Kedua, adalah pengelolaan kampanye yang dimulai dari perancangan, pelaksanaan hingga evaluasi. Ketiga, adalah tahap evaluasi pada penanggulangan masalah (reduced problem).
Berdasarkan strategi yang telah dipikir secara matang, terbentuklah rangkaian program FAV! ini, dimana kegiatan tersebut akan diawali dengan mass media campaign yaitu melakukan kampanye pada media cetak, elektronik, serta online. Kemudian dilanjutkan dengan Jakarta High School Competition yaitu ajang perlombaan antara siswa SMA se-Jakarta, yakni perlombaan futsal, film pendek, band, dan fotografi. Setelah itu, akan dilaksanakan kegiatan seremonial Peresmian Monumen & Ikrar Pemuda Menolak Kekerasan, dan sebagai penutupan adalah FAV Night! yang merupakan acara malam penganugerahan atau pengumuman juara dari berbagai lomba yang diadakan Jakarta High School Competition (JHSC).
Pelaksanaan kampanye FAV! ini tentunya bertujuan untuk mengurangi tingkat kekerasan khususnya tauran yang belakangan ini sering terjadi di kalangan remaja, serta pelaksanaan kegiatan kampanye ini dilaksanakan guna mencapai visi kampanye yaitu memberikan dampak langsung dan tidak langsung dalam penurunan tindak kekerasan di kalangan siswa siswi SMA dan memberikan pengetahuan dan pendidikan yang bermoral serta berkualitas untuk siswa siswi SMA, serta misi kampanye yaitu meningkatkan awareness siswa SMA tentang dampak buruk kekerasan, memberikan wadah bagi siswa SMA untuk menyalurkan minat dan bakat yang mereka miliki, dan mencoba memutus tradisi antar siswa-siswi yang menjadi salah satu penyebab utama.

The title of this proposal is Anti Violence Campaign Planning Program by the Department of Education and Culture of the Republic of Indonesia ?FAV! (Fight Against Violence)? , where the creation of this proposal inspired from many incidents or a brawl case among teenagers, especially the high school student, and unfortunately some of the brawl cases causing someone dies, as happened between SMAN 70 and SMAN 6 Jakarta.
The number of incidents of violence in Jakarta inspires writers to make a campaign anti violence which is certainly have a purpose to reduce the brawl case, especially in the Jakarta area. The campaign that will be implemented under the Department of Education and Culture, called Fight Against Violence (FAV!), based on a theme that is taken namely Increasing Togetherness, Reducing Violence. From that, the writers are plotting to make several programs or activities which are still in the area of campaign anti violence where planning program is made based on the public relation campaign model namely Ostegaard Campaign Model, which is containing three stages. First, identify a factual matter which is perceived. Second, is the management of the campaign started from design, the implementation, and the evaluation. Third, is the evaluation stage in treatment of a problem (reduced the problem).
Based on the strategy that has been well thought, the whole programs of FAV! event has formed, where those activities will begin with mass media campaign that is conducting a campaign in print, electronic media, as well as online. Then proceed with the Jakarta High School Competition, a several competitions between high school students in Jakarta. The competitions are futsal, band, short movie, and photography. After that, there's a ceremonial activities called Peresmian Monumen dan Ikrar Pemuda Menolak Kekerasan, and for the last but not least is FAV! Night, the night for announcing all the winners of whole competitions in Jakarta High School Competition (JHSC).
The implementation of FAV! campaign is certainly aim to reduce the level of violence, especially the brawl which lately often occurs among teenagers, as well as the implementation of the activities of this campaign was carried out in order to achieve the vision of a campaign, which are to gives a direct and indirect impact of the decreasing in violence among high school students and provides a good quality knowledge and moral education for high school students, and also to reach the mission of the campaign which are to increase awareness about the bad impact violence, provide a channel for high school students to show their talent or hobbies, and try to break the tradition among students who became one of the main causes of a brawl.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fanie Anastha Putra
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis aktifitas cybercrime yang menyerang email Direktorat Intelijen pada tahun 2015 dan menganalisis pencegahan cyber crime terhadap email Direktorat Intelijen BNN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis deskripsi. Adapun pencegahan cyber crime terhadap email Direktorat Intelijen BNN yakni dengan menggunakan pendekatan pencegahan kejahatan situasional dimana usaha pencegahan yang dilakukan ialah dengan mereduksi atau menghilangkan peluang terjadinya suatu kejahatan antara lain di sisi sumber daya manusia dengan peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia dengan kompetensi relevan. Di sisi sarana dan prasarana, penggunaan software komputer yang original termasuk antivirus, update berkala software, upgrade hardware komputer. Di sisi kebijakan, dengan menaikkan standarisasi penyelenggaraan TIK berdasarkan indeks KAMI.

ABSTRACT
This purpose of this research are to analysis the activity of cybercrime which attacked email of Dit. Intel on 2015 and to analysis cybercrime prevention that attacked email of Intelligence Directorate BNN. This research uses qualitative method with descriptive analysis. The result of this research that cybercrime which attacking email of Intelligence Directorate on 2015 is the attack came from outside Indonesia by flooding network traffic of email so that the mail became down and inaccessible. There are cybercrime prevention to the email of Intelligence Directorate BNN which is using situational crime prevention approach where effort of prevention that could be done is reduce or eliminate the opportunities for crime to be happen. From human resources is increasing the quality and quantity all of the human resources. On infrastructure, using original software including antivirus for computer, updating the software frequently, upgrading computer hardware. On policy, improving standardization of Information and communication implementation based on KAMI indeks "
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Luh Made Dwiningtyas Sulistyorini
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana kesesuaian strategi persuasi dari sisi produsen dengan pendapat konsumen remaja terhadap strategi tersebut, yang bertujuan menanamkan nilai-nilai antikorupsi kepada remaja di lingkungan pendidikan melalui media film edukasi berjudul “Cerita Kami”. Strategi persuasi yang dilakukan oleh produsen dan penerimaan oleh konsumen menggunakan teori persuasi Elaboration Likelihood Model (ELM). Teori ini menjelaskan dua jalur persuasi dalam diri individu ketika memproses informasi yang diterima, yaitu melalui jalur sentral dan jalur periferal. Persuasi melalui jalur sentral menyentuh unsur motivasi dan kemampuan remaja, sedangkan jalur periferal disentuh melalui enam teknik persuasi Robert B. Cialdini yang meliputi unsur reciprocation, commitment and consistency, social proof, liking, authority, dan scarcity. Penelitian dilakukan dengan menggunakan paradigma post-positivis dengan pendekatan kualitatif, melalui wawancara mendalam kepada para narasumber dari tim produsen film serta focus group discussion dengan para penonton remaja di tingkat SMK dan Universitas di wilayah Jabodetabek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur-unsur persuasi dalam film yang ditampilkan secara jelas, lengkap dan saling berkesinambungan melalui jalur sentral dan periferal, terbukti dapat ditangkap khalayak remaja secara baik sesuai dengan keinginan produsen film. Persuasi melalui jalur periferal berperan mendukung persuasi yang diberikan melalui jalur sentral dengan menyentuh aspek pemikiran kritis maupun emosional khalayak remaja dalam menanamkan nilai-nilai antikorupsi.

ABSTRACT
This research was conducted to evaluate the suitability of persuasion strategies from film producer and audience opinion that aim to deliver anticorruption values to adolescent segment in education field through a film of “Cerita Kami”. Persuasion strategies in this film were analyzed by persuasion theory of Elaboration Likelihood Model (ELM). This theory states that there are two routes in every individual to process information, which are central and peripheral routes. Persuasions delivered through central route covers motivation and ability of audience, while peripheral route is consisted of six techniques of Robert Cialdini’s persuasion which are reciprocation, commitment and consistency, social proof, authority, and scarcity. The study implemented post positivism paradigm with qualitative method through in-depth interviews and implementation of focus group discussion to film viewers from high school and college students in Jabodetabek area. The results showed that elements of persuasion in a movie that shown continually in clear and complete performances using both central and peripherals routes were proved to be well accepted by adolescent audience. Persuasion delivered through a peripheral route will support persuasion given through a central route. Both had significant roles to influence critical thinking and emotional aspects of adolescent audience to deliver values ​​of anticorruption."
2015
T44675
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Faris Darmawan
"ABSTRAK
Artikel ini membahas mengenai strategi pencegahan pembajakan pesawat terbang di wilayah Indonesia. Pembajakan pesawat merupakan salah satu aksi kejahatan yang mengancam keamanan penerbangan. Beberapa kasus pembajakan pesawat berakhir tragis dengan hilangnya ratusan nyawa seperti yang terjadi pada tragedi 9/11 di Amerika Serikat. Indonesia juga tak luput pernah pernah sekali mengalami pembajakan pesawat pada tahun 1981 pada pesawat Garuda Indonesia dilakukan oleh kelompok Komando Jihad. Melihat berbagai fenomena kejahatan pembajakan pesawat yang terjadi di seluruh dunia, penulis melihat bahwa pembajakan pesawat menjadi ancaman keamanan penerbangan yang nyata termasuk di Indonesia. Dengan adanya ancaman tersebut Indonesia memerlukan strategi pencegahan kejahatan pembajakan pesawat terbang yang bisa diterapkan secara nasional. Dalam artikel ini penulis menggunakan routine activity theory dalam menganalisis unsur-unsur yang menyebabkan terjadinya kejahatan pembajakan pesawat terbang dari analisa crime triangle. Selain menggunakan routine activity theory, penulis juga menggunakan pendekatan situational crime prevention dalam menyusun strategi pencegahan kejahatan terhadap pembajakan pesawat. Pendekatan situational crime prevention digunakan dalam mengkaji peraturan-peraturan penerbangan di Indonesia yang berhubungan dengan pencegahan pembajakan pesawat.

ABSTRACT
This article discusses the prevention strategies against aircraft hijacking in Indonesian territory. Aircraft hijacking is one of the crimes that threaten aviation security. Several cases of aircraft hijacking ended tragically with hundreds of casualties as happened in 9 11 tragedy in the United States. Indonesia also had experienced aircraft hijacking in 1981 on Garuda Indonesia flight by Komando Jihad group. Seeing the various phenomenon of aircraft hijacking happening around the world, the author sees that aircraft hijacking becomes a security threat that is being included in Indonesia. With this threat, Indonesia needs a prevention strategy against aircraft hijacking in which it can be done nationally. In this article the author uses a routine activity theory approach to analyze elements that cause the crime of plane hijacking from crime triangle analysis. In addition to using the theory of routine activities, the author also uses situational crime prevention approach to making crime prevention strategy against aircraft hijacking. Situational crime prevention approach used to analyze flight regulations in Indonesia related to aircraft hijacking prevention."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Yudha Suwikarma
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingginya ancaman kejahatan transnasional sebagai dampak dari sistem perdangan bebas. Kepulauan Riau menjadi salah satu provinsi di Indonesia dengan ancaman kejahatan transnasional crime yang tinggi karena karakter wilayahnya yang merupakan kepulauan, area strategis dekat dengan perbatasan, banyak pelabuhan tidak resmi, serta berada dalam perairan internasional. Berdasarkan persoalan tersebut, penelitian ini ditujukan untuk menganalisa karakteristik kejahatan transnasional, factor pendukung dan penghambat serta strategi yang dilakukan oleh Satuan Tugas Kapal patroli Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri dalam melaksanakan pencegahan kejahatan transnasional crime khususnya pada tindak pidana narkotika dan perdagangan orang.
Pisau analisis dalam penelitian ini adalah teori pencegahan kejahatan, teori manajemen, serta konsep transnasional crime. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskreptif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik kejahatan transnasional tindak pidana narkotika di Kepulauan Riau yakni terorganisis secara hirarki, transaksi di atas speed boat, terencana, memiliki aturan main dan melayani masyarakat pesisir. Untuk tindak pidana perdagangan orang yakni menggunakan cara penipuan dan pemaksaan, eksploitasi dengan sistem penjeratan utang serta menggunakan intimidasi. Faktor pendukung penghambat pencegahan kejahatan yakni kapabilitas personel, dukungan anggaran BBM, minimnya armada, pergelaran kekuatan, factor geografis, ego sektoral, kompleksnya modus operandi kejahatan, serta kesadaran masyarakat. Factor pendukung meliputi program presisi kapolri, tergelarnya pasukan, dukungan peralatan, kerjasama internasional, visi Indonesia jadi poros maritime dunia, serta adanya institusi, lembaga dan komunitas maritime. Strategi yang diimplementasikan oleh Tugas Kapal patroli Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri dalam melaksanakan pencegahan kejahatan transnasional crime yakni menitik beratkan pada upaya preventif melalui patroli. Untuk upaya pre-emtif hanya dilaksanakan pembinaan dan penyuluhan dengan tidak maksimal pada upaya pemolisian komunitas. Untuk upaya represif melalui penegakan hukum juga masih kurang maksimal dimana hanya terealisasi 34 persen dari target.

This research is motivated by the high threat of transnational crime as a result of the free trade system. The Riau Archipelago is one of the provinces in Indonesia with a high threat of transnational crime because of the character of its territory which is an archipelago, a strategic area close to borders, many unofficial ports, and is in international waters. Based on these problems, this study aims to analyze the characteristics of transnational crime, supporting and inhibiting factors as well as strategies carried out by the Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri patrol boat task force in carrying out prevention of transnational crime, especially in narcotics and human trafficking.
The analytical tools in this study are crime prevention theory, management theory, and the concept of transnational crime. This type of research is descriptive qualitative research.
The results of this study indicate that the characteristics of transnational crime of narcotics crime in the Riau Archipelago are hierarchically organized, transactions on speed boats, planned, have rules of the game and serve coastal communities. For the crime of trafficking in persons, namely using fraud and coercion, exploitation with a debt bondage system and using intimidation. Supporting factors inhibiting crime prevention include personnel capability, fuel budget support, lack of fleet, demonstration of power, geographical factors, sectoral ego, complex crime modus operandi, and public awareness. Supporting factors include the precision program of the chief of police, the deployment of troops, equipment support, international cooperation, Indonesia's vision to become the world's maritime axis, as well as the existence of maritime institutions and communities. The strategy implemented by the Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri patrol boat task in carrying out the prevention of transnational crime is to focus on preventive efforts through patrols. For pre-emptive efforts, coaching and counseling are only carried out with not being optimal in community policing efforts. For repressive efforts through law enforcement, it is also still not optimal, where only 34 percent of the target has been realized.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinar Dwi Prasetyo
"Skripsi ini menjelaskan mengenai pelaksanaan pencegahan korupsi melalui Pembinaan Tekad Anti Korupsi di Kementerian Pertanian serta faktor pendukung dan penghambatnya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pencegahan korupsi melalui Pembinaan Tekad Anti Korupsi di Kementerian Pertanian berjalan lancar secara teknis. Namun, secara substantif, belum ada jaminan bahwa pembinaan ini telah berhasil memberikan hasil yang signifikan dalam pembentukan etika pegawai untuk menjauhi praktik korupsi, terutama di kalangan pejabat pembuat kebijakan. Adapun faktor pendukungnya adalah komitmen dari pimpinan dan dukungan yang besar dari berbagai lembaga negara. Sementara itu, faktor penghambatnya adalah ketidaksesuaian jadwal pelaksanaan pembinaan dengan jadwal peserta pembinaan dan keterbatasan sarana dan prasarana di daerah.

This thesis describes the implementation of the prevention of corruption through the Anti Corruption Determination Training at the Ministry of Agriculture and its supporting and inhibitor factors. This research is qualitative research design with a descriptive analysis. The result shows that the implementation of the prevention of corruption through the Anti Corruption Determination Training at the Ministry of Agriculture goes well technically. However, substantively, there is no guarantee that the prevention of corruption through the programs already delivered a significant results in forming officers ethics to intolerate corruption. The supporting factors of the implementation are the commitment of the leaders and the great support from various state agencies. Meanwhile, the inhibiting factors are the insuitability of the training schedule with participants schedule and the limited facilities in region level.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47795
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Suyudi
"Penelitian ini mengkaji penerapan teori Second Generation Crime Prevention Through Environmental Design (CPTED) dalam memperkuat proses asimilasi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dengan masyarakat di wilayah Kebayoran Lama dan Kebayoran Baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi tantangan asimilasi, seperti stigma negatif dan keterbatasan penerimaan masyarakat, serta mengeksplorasi peran pendekatan berbasis komunitas. Dengan menggunakan metode campuran, penelitian ini mengintegrasikan survei kuantitatif dan wawancara kualitatif dengan WBP, masyarakat, dan pembimbing kemasyarakatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kohesi sosial, budaya komunitas, konektivitas, dan kapasitas ambang merupakan faktor kunci keberhasilan asimilasi. Selain itu, intervensi berbasis CPTED Gen 2, seperti peningkatan fasilitas publik dan edukasi masyarakat, menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam mengurangi stigma dan mendukung reintegrasi. Kesimpulannya, implementasi CPTED Gen 2 mendukung program asimilasi yang berkelanjutan dan menekankan pentingnya kolaborasi aktif antara masyarakat dan sistem peradilan pidana.

This study examines the application of the Second Generation Crime Prevention Through Environmental Design (CPTED) theory in strengthening the assimilation process of incarcerated individuals (WBP) with the community in Kebayoran Lama and Kebayoran Baru. This research aims to address assimilation challenges, such as negative stigma and limited public acceptance, and to explore the role of community-based approaches. Employing a mixed-method approach, the study integrates quantitative surveys and qualitative interviews with WBP, community members, and probation officers. The findings highlight that social cohesion, community culture, connectivity, and threshold capacity are key factors in successful assimilation. Furthermore, CPTED Gen 2-based interventions, such as enhanced public facilities and community education, show promising results in reducing stigma and promoting reintegration. In conclusion, the implementation of CPTED Gen 2 supports sustainable assimilation programs and emphasizes the need for active collaboration between communities and the criminal justice system."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>