Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111638 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakhriati Kamaliyah
"ABSTRAK
Jurnal ini mengkaji mengenai pandangan masyarakat Indonesia terhadap bangsa Arab, menjelaskan sejarah kedatangan bangsa Arab ke Indonesia, menggambarkan kaitan bangsa Arab sebagai bangsa Islam, dan memaparkan dampak pandangan masyarakat Indonesia terhadap bangsa Arab sebagai bangsa Islam. Penulisan ini menggunakan metode deskriptif, dengan cara wawancara dan studi pustaka. Teori dalam buku-buku teks yang digunakan dalam penulisan jurnal ini merupakan hasil dari catatan serta pendapat para ahli. Jurnal ini dibuat bertujuan tidak hanya untuk memenuhi syarat kelulusan saja, tetapi juga untuk menambah wawasan baik bagi penulis maupun bagi pembacanya mengenai kebudayaan bangsa Arab serta kaitannya dengan ajaran Islam. Hasil penelitian menunjukkan: bangsa Arab mulai datang ke Indonesia sejak abad 9 Masehi. Karakteristik serta tujuan mayoritas bangsa Arab di Indonesia menimbulkan persepsi bahwa bangsa Arab merupakan bangsa Islam. Adapun dampak dari pandangan tersebut ialah munculnya berbagai fenomena kebudayaan Arab yang diadopsi oleh masyarakat Indonesia dengan anggapan bahwa kebudayaan tersebut merupakan bagian dari ajaran Islam, seperti: panggilan ummi dan abi, panggilan akhi dan ukhti, dan penggunaan cadar.

ABSTRACT
Abstract This journal examines the views of Indonesian people towards the Arabs, explaining the history of the arrival of the Arabs in Indonesia, describing the Arabs as the Islamic nation, and describe the impact of Indonesian people 39 s views towards Arabic nations as an Islamic nation. This journal used a descriptive method, by means of interviews, and literature. The theory in text books used in the writing of this journal is the result of the records and experts opinion. This journal was made aiming not only to fulfill the qualification for graduation, but also to broaden both for writers and readers of the Arab culture and its relation with the teachings of Islam. The results showed the Arabs started coming to Indonesia since the 9th century AD. Characteristics and purpose of the majority of the Arabs in Indonesia creates a perception that Arab nations is the nation of Islam. As for the impact of this view is the emergence of the phenomenon of Arab culture adopted by the people of Indonesia on the assumption that culture is a part of Islamic teachings, such as term ummi and abi, akhi and ukhti, and the use of the face veil."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Soediman Kartohadiprodjo
Jakarta: Gatra Pustaka, 2010
320.5 SOE p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Svara Wening Larasati
"ABSTRAK
Masyarakat Jepang identik dengan konsep homogenitas. Konsep tersebut berkaitan erat dengan nihonjinron, yaitu wacana atau teori-teori tentang identitas nasional Jepang. Melekatnya homogenitas pada identitas masyarakat Jepang sering berujung kepada diskriminasi rasial, termasuk diskriminasi terhadap orang berkulit hitam di Jepang. Pada tahun 2008, kemenangan Barrack Obama pada pemilihan presiden menjadi fenomena besar di seluruh dunia termasuk Jepang karena dianggap menjadi bukti bahwa toleransi masyarakat Amerika Serikat terhadap orang berkulit hitam sudah tinggi. Di Jepang, fenomena ini memicu munculnya re-evaluasi oleh masyarakat Jepang mengenai pandangannya terhadap orang berkulit hitam di Jepang. Tulisan ini berusaha mengungkapkan bagaimana penggambaran pandangan masyarakat Jepang terhadap orang berkulit hitam di Jepang dalam iklan Softbank setelah menangnya Obama. Barthes memperkenalkan konsep mitos, yaitu konotasi yang sudah mantap dalam masyarakat. Mitos melatarbelakangi bagaimana masyarakat tertentu memaknai suatu hal. Oleh karena itu, semiotika Roland Barthes digunakan untuk menganalisis makna tanda-tanda dalam iklan tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa masyarakat Jepang digambarkan masih mendiskriminasi serta menganggap orang berkulit hitam di Jepang sebagai pihak yang inferior pasca kemenangan Obama.

ABSTRACT
Japanese society is identic with the concept of homogeneity. The concept is closely related to nihonjinron, the discourse or theories about the national identity of Japan. The relation of homogeneity to the identity of Japanese society often leads to racial discrimination, including discrimination to black skinned people in Japan. In 2008, Barrack Obama 39 s victory in the presidential election became a major phenomenon around the world, including Japan, as it is seen as evidence that US public tolerance of black skinned people is high. In Japan, this phenomenon triggered the re evaluation by Japanese society about their views towards black skinned people in Japan. This paper attempts to reveal how the Japanese society depicts Japanese black skinned people in Softbank commercial after Obama 39 s victory. Barthes introduced the concept of myth, which is an established connotation in society. Myth lies behind how certain society interpret something. Therefore, Roland Barthes 39 s semiotics is used to analyze the meaning of signs in the commercial. The results of the analysis show that Japanese Society is depicted still discriminating and seeing black skinned in Japan as inferiors after Obama 39 s victory."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Abie
"Jurnal ini membahas tentang pengadopsian nama diri arab dan islam di Indonesia. Landasan teori yang penulis gunakan adalah teori fono-semantik untuk menjelaskan bahasan mengenai bentuk ortografi dan makna semantik nama Arab. Metode yang digunakan adalah kualitatif, merupakan salah satu metode yang digunakan dalam ilmu sosial, dengan penekanan objek penelitinya terhadap keunikan manusia atau gejala sosial yang ada.
Tulisan ini merupakan penilitian kajian pustaka atau disebut juga library research yang memusatkan perhatian pada isu-isu penting seputar fenomena budaya digabung dengan linguistik yang terjadi di Indonesia. Penulisan nama diri oleh orang Indonesia masih memiliki banyak sekali variasi padahal berasal dari kata atau nama yang sama. Perbedaan ini terjadi karena bahasa Indonesia beberapa kali mengalami perubahan sistem ejaan.
Selain akibat persoalan ejaan, keambiguan yang terjadi dalam pengadopsian nama diri Arab oleh orang Indonesia terjadi karena salah satu dari penerapan konsep yang digunakan oleh para orang tua Indonesia yang ingin memberikan nama pada anak mereka berdasarkan keunikan dan keindahan agar enak dilihat dari segi penulisan.

his journal discusses the adoption of Arabic and Islamic names themselves in Indonesia. The theoretical basis that I use is the fono semantic theory to explain the discussion of the orthographic form and the semantic meaning Arab name. The method used is qualitative, is one of the methods used in the social sciences, with emphasis on researchers object to the uniqueness of human or social phenomena that exist.
This paper is a literature review penilitian also called research library focusing on the important issues surrounding the cultural phenomenon combined with linguistic occurred in Indonesia. Writing proper name by Indonesia still has a lot of variety when derived from the same word or name. This difference occurs because the Indonesian several times changed the spelling system.
Besides the problem of spelling, ambiguous that occurred in the adoption of Arabic proper names by the Indonesian case because one of the application of the concepts used by the Indonesian parents who want to give a name to their children based on the uniqueness and beauty of that unsightly terms of writing.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Hanif
"Artikel ini membahas mengenai pandangan Hartono Ahmad Jaiz terhadap pemikiran Islam liberal mengenai penerapan syariat Islam, hubungan Islam dan politik, dan demokrasi dalam kurun waktu 1998 sampai tahun 2005. Pemikiran sekuler Islam liberal berkembang pada masa Orde Baru ketika ada pembatasan aspirasi Islam politik. Pada masa Reformasi, gagasan sekuler tetap berkembang. Kritik terhadap Islam liberal semakin masif yang salah satunya datang dari Jaiz. Fokus permasalahan dalam artikel ini adalah mengapa Jaiz kritis terhadap pemikiran politik sekuler Islam liberal di Indonesia pada era Reformasi dari tahun 1998 sampai 2005. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah dengan langkah heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Saat ini belum ada penelitian mengenai pandangan Jaiz terhadap pemikiran sekuler Islam liberal pada era Reformasi sampai tahun 2005. Penelitian ini menemukan bahwa pandangan kritis Jaiz disebabkan oleh dua faktor yang berkaitan yaitu kewajiban amar ma’ruf nahi munkar dan pemanfaatan demokratisasi serta agenda supremasi hukum. Dua faktor tersebut mendorong Jaiz dalam menyuarakan dukungan terhadap formalisasi Islam dalam politik yang jelas berbenturan dengan pandangan sekuler Islam liberal. Sikap kritis Jaiz merupakan cerminan Jaiz sebagai peneliti dan wartawan.

This article discusses about Hartono Ahmad Jaiz's views on liberal Islamic thoughts on the implementation of Islamic law, relation of Islam and politis, and democracy in 1998 to 2005. Islamic liberal secular thought developed in the New Order era when political Islamic aspirations were restriced. Currrently in the Reformasi era, secular thought is still developing. Criticism towards liberal Islam became more massive and one of the critics is Jaiz. The main focus of this article is to find out why Jaiz is critical towards liberal Islamic secular thought in the reformation era from 1998 to 2005. This paper uses the historical method which included heuristic, verification, interpretation, and historiography. Currently, there is no research examining Jaiz's views on liberal Islamic secular thought during the Reformasi era until 2005. This research find the causes of Jaiz's critical are two related factors, obligation of amar ma'ruf nahi munkar and utilization of democratization and law supremacy agenda in Reformasi. These two factors encouraged Jaiz to voice his support towards the formalization of Islam in politics, which clashes with the secular view of liberal Islam. Jaiz's critical view was his reflection as researcher and journalist."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Atik Fara Noviana
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai pengelolaan arsip musik Lokananta yang tidak saja dilakukan secara teknis, namun juga secara non teknis yang tercermin dari nilai budaya pengelola dalam mengelola arsip musik Lokananta sebagai memori kolektif Bangsa Indonesia.Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengelolaan arsip musik Lokananta yang merupakan produk budaya bangsa Indonesia serta nilai budaya pengelola dalam mengelola arsip musik ini.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus dengan metode pengambilan data observasi, dan wawancara.Hasil dari penelitian ini menggambarkan bahwa pengelolaan arsip musik secara fisik sudah dilakukan namun belum maksimal, kemudian nilai budaya pengelola yang terlihat adanya rasa memiliki (sense of belonging), nilai gotong royong, nilai tanggung jawab untuk mewariskan ke genarasi selanjutnya (legacy).Serta arsip musik merupakan sebuah ingatan bagi pencipta lagu, pengelola Lokananta serta masyarakat Indonesia.

ABSTRACT
This thesis discusses the management of the music archive Lokananta which not only done technically, but also non-technical which is reflected from the cultural values of managers in managing the Lokananta music archive as the collective memory of the Indonesian Nation. This study aims to describe the management of the music archive Lokananta which is a product of Indonesian culture and cultural values of managers in managing this music archive. This research uses qualitative approach of case study with observation data taking method, and interview. The results of this study illustrate that the physical management of music archives have been done but not maximum, then the value of cultural managers have a sense of belonging, the value of mutual cooperation, and the value of legacy. And then, the music archive is a memory for songwriter, Lokananta manager and Indonesian society."
2017
T48761
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arham
"Penulisan tesis ini dilatarbelakangi oleh fenomena perkembangan gerakan pemikiran Islam yang cukup fenomenal pada dekade terkhir ini, yaitu gerakan pemikiran yang diusung oleh orang-orang yang mengatasnamakan intelektual muslim generasi baru yang kemudian populer dengan sebutan gerakan pemikiran Islam liberal. Gugusan pemikiran yang berpayung modernisme dan liberalisme ini telah merambah pada berbagai kalangan termasuk kalangan akademisi, mahasiswa, dan aktivis kajian di berbagai tempat yang mulai menjadikan wacana ini sebagai paradigma baru pemikiran Islam.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang diajukan dalam tesis ini adalah tentang keabsahan pandangan aliran Islam liberal tentang keontentikan sumber hukum Islam ditinjau dari hukum Islam dan sejarahnya, pendapat mereka tentang penerapan hukum Islam di Indonesia, dan relevansi pandangan aliran Islam Liberal tentang penerapan hukum Islam di Indonesia tersebut ditinjau dari hukum Islam dan Sosiologi Hukum. Munculnya pemikiran Islam liberal di Indonesia tidak bisa lepas dari pengaruh dan perkembangan pemikiran Islam liberal secara global.
Dengan dasar kebebasan, aliran Islam liberal banyak memunculkan pendapat-pendapat terkait ajaran Islam yang bertentangan dengan ajaran Islam sendiri. Terkait sistem hukum Islam, mereka mengkritisi keotentikan dan otoritas Al Qur'an dan As Sunnah sebagai sumber utama hukum Islam. Aliran Islam liberal juga tidak mengakui adanya sistem hukum Islam dalam kehidupan bernegara. Sehingga, mereka menolak dengan keras setiap ide dan upaya penerapan syariat Islam di Indonesia, dan menganggapnya sebagai suatu hal yang sulit bahkan mustahil untuk direalisasikan.
Dengan menganalisa dari sudut pandang hitoris dan Hukum Islam, pendapat kalangan Islam liberal tentang sumber hukum Islam dan hukum Islam di atas, sama sekali tidak dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Demikian juga baik dari sudut pandang hukum Islam maupun soiologi hukum, sesungguhnya banyak faktor yang memberikan peluang penerapan hukum Islam di Indonesia. Namun demikian, tetap diperlukan proses-proses dan faktor-faktor yang mendukung untuk dapat merealisasikannya secara efektif dan optimal.

This thesis writing is set with a background of phenomenon of Islamic thinking spread in the last decade, which is as well known as a new generation of Moslem intellectuals which is popularly referred to as Network of Liberal Islamic Thinking. This movement which has its root on modernism and liberalism has encroached almost all level of society including academicians, university students, and activists who look it up as a new paradigm of Islamic thinking.
Based on the background above, I have formulated questions regarding this matter in this thesis as to whether Islamic Liberal Network's view on the authenticity of Islamic laws is justifiable in terms of Islamic law and its history, the network's view on the implementation of Islamic law in Indonesia, and relevance of the network's outlook in line with the implementation of Islamic law in the perspective of Islamic law and law sociology. The emergence of liberal Islamic thinking has been heavily influenced by the spread of liberal Islamic thinking on global level.
On behalf of freedom, liberal Islamic thinking movement has brought up many opinions about Islamic teachings that are controversial to the Islamic teachings themselves. As for Islamic laws, it has criticized the authenticity and authority of Al Qur'an and As-Sunnah as the main sources of Islamic laws. Islamic liberal thinking refuses to recognize the existence of Islamic law system in state life. Hence, it strongly rejects any idea and effort to uphold the implementation of Islamic las in Indonesia , and it tends to see it as something impossible to realize.
Based on the analysis of Islamic law and its history, Islamic Liberal Thinking Network's view on Islamic law and sources of Islamic law in such a manner is unjustifiable. Nor it is in the perspective of Islamic law and law sociology. There many factors that can make the implementation of Islamic law in Indonesia possible; nevertheless, its takes phases to make it real effectively and optimally.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
T28669
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hendi Rosadi
"Tesis ini membahas mengenai penerapan dari Resolusi Dewan Keamanan PBB, kemudian dikaitkan dengan apabila terjadi pelanggaran terhadap Resolusi tersebut. Setelah itu dilihat mengenai tindaklanjut yang dilakukan oleh Dewan Keamanan terkait pelanggaran tersebut, akankah Negara yang melanggar Resolusi Dewan Keamanan tersebut diberikan sanksi atau tidak. Dimulai dengan mempertanyakan teori hukum yang mengatur mengenai kekuatan mengikat Resolusi Dewan Keamanan dan sanksi bagi pelanggaran terhadapnya. Dilanjutkan dengan pembahasan mengenai proses pembuatan Resolusi Dewan Keamanan yang Resolusi yang dihasilkan. Kemudian pembahasan praktek yang telah terjadi mengenai pemberian sanksi oleh Dewan Keamanan terhadap Negara yang melanggar Resolusinya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif.
Hasil dari penelitian ini adalah ditemukan teori-teori yang mendukung bahwa Resolusi Dewan Keamanan mengikat secara hukum kepada anggota-anggota PBB. Oleh sebab itu pelanggaran terhadap Resolusi Dewan Keamanan haruslah dikenakan sanksi sesuai dengan pasal 34, 39, 41, dan 42 Piagam PBB. Akan tetapi pada prakteknya Negara-negara tidak bisa serta merta menerapkan Resolusi Dewan Keamanan PBB secara langsung ke dalam hukum nasionalnya. Seperti halnya Negara Indonesia yang tidak secara ekplisit mengatur ketentuan penerapan hukum internasional ke dalam hukum nasional dalam konstitusinya, meskipun dalam prakteknya penerapan hukum internasioanal tersebut sangat dipengaruhi oleh kepentingan nasionalnya.

This thesis discusses the application of UN Security Council Resolutions, then is related to if there is a violation of the Resolution. After it was seen regarding the follow-up carried out by the Security Council regarding the violation, would the State violating the Security Council Resolution be sanctioned or not. It starts with questioning the legal theory that regulates the power of binding Security Council Resolutions and sanctions for violations against them. Followed by a discussion about the process of making the Security Council Resolution which Resolution was produced. Then discuss the practices that have occurred regarding the provision of sanctions by the Security Council against States that violate their Resolutions. This research is a qualitative research with descriptive design.
The results of this study are found theories that support that Security Council Resolutions are legally binding on UN members. Therefore violations of the Security Council Resolution must be subject to sanctions in accordance with articles 34, 39, 41 and 42 of the United Nations Charter. However, in practice countries cannot immediately apply the UN Security Council Resolution directly into their national law. Just as the Indonesian state does not explicitly regulate the provisions of the application of international law into national law in its constitution, although in practice the application of international law is strongly influenced by its national interests.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abid Fathurrahman Arif
"Penelitian ini membahas tentang organisasi masyarakat Front Pembela Islam (FPI) yang dibubarkan secara resmi oleh Pemerintah Indonesia tertanggal 30 Desember 2020 dengan pendekatan tipologi ideologi keagamaan dan gerakan FPI berdasarkan pengaruhnya di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk dan keterkaitannnya dengan penerapan kebijakan Pemerintah Indonesia. Teori yang digunakan adalah Islamisme/Fundamentalisme/Islam Politik disertai Teori Kebijakan Publik (Public Policy) sebagai pisau bedah analisis penelitian ini. Metode penelitian yang diigunakan adalah kualitatif melalui wawancara, observasi dan studi pustaka. Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, FPI dibubarkan secara resmi organisasi dan kegiatannya karena dianggap menganggu ketertiban masyarakat dan ideologi yang tidak sesuai dengan dasar negara Republik Indonesia. Kebijakan Pemerintah ini bersifat inkremental/marginal dalam pengambilan keputusannya yang faktor utamanya persinggungan kepentingan politik dengan kelompok Islamis. Di sisi lain, Pemerintah juga menerapkan kebijakan pidana bagi para tokohnya dan menjadikan mitra pertimbangan mengatasi permasalahan nasional. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi wawasan kebaruan menyikapi organisasi FPI sebagai salah satu gerakan Islam kontemporer dan mewujudkan peran keadilan dan obyektivitas dalam kebijakan yang diterapkan pemerintah Indonesia terhadap pergerakan Islam lainnya.

This research discusses the community organization Islamic Defenders Front (FPI) which was officially disbanded by the Indonesian Government on 30 December 2020 with approach typology of religious ideology and the FPI movement based on its influence in the diverse Indonesian society and its relationship with the Indonesia Government’s policy. The theory used is Islamism/Fundamentalism/Political Islam from with Public Policy Theory from were also used as knife for the analysis of this research. The research method used is qualitative through interviews, observation and literature study. Based on the Joint Decree (SKB) of 3 Ministers, FPI's organization and activities were officially disbanded because it was deemed to be disrupting public order and an ideology that was not accordance with the country foundation Republic of Indonesia. This government policy is incremental/marginal in its decision making, the main factor being the intersection of political interests with Islamist group. On the other hand, the Government also implements criminal policies for its figures and makes them consideration partners in overcoming national problems. This research be expected provide new insights for respond about FPI organization as a contemporary Islamic movement and realizing the role of justice and objectivity in the policies implemented by the Indonesian government towards other Islamic movements."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Nation branding memiliki potensi untuk meningkatkan daya saing nasional. Sebagai bentuk representasi diri negara yang strategis, nation branding diharapkan dapat menciptakan reputasi kapital melalui promosi kepentingan ekonomi, politik dan sosial. Pengukuran dari nation branding telah dilakukan oleh anhold-gfk roper dengan menggunakan 6 dimensi yakni: eksport, investasi dan imigrasi, pemerintah, budaya, pariwisata, dan masyarakat. Namin, 6 dimensi dari nation branding dapat ditimbang tidak cukup untuk memperkuat daya saing bangsa. Oleh karena itu, penelitian ini mengeksplorasi dan mendiskusikan dimensi di luar 6 dimensi anholt gfk roper. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, studi ini menemukan bahwa terdapat 17 dimensi dari nation branding sebagai perluasan dari 6 dimensi milik anholt-gfk. Penelitian ini menunjukan inisiasi dari nation branding indonesia bisa dilakukan secara parsial. Integrasi, keberlangsungan, dan sinergi diperlukan untuk mengembangkan dimensi nation branding secara komprehensif sebagai landasan untuk membangun daya saing nasional.

Nation branding has the potential to improve national competitiveness. As a form of self-representation is a strategic country, nation branding is expected to create a reputation of capital through the promotion of economic interests, political and social. Measurement of nation branding has been done by anhold-GfK Roper using six dimensions: exports, investment and immigration, government, culture, tourism, and community. Namin, 6 dimensions of nation branding can be weighed are not enough to strengthen the nation's competitiveness. Therefore, this study explores and discusses dimensions beyond the six dimensions of GfK Roper Anholt. By using quantitative and qualitative approach, the study found that there are 17 dimensions of nation branding as an extension of the six dimensions of belonging Anholt-GfK. This study shows the initiation of the Indonesian nation branding can be done partially. The integration, sustainability, and the synergies necessary to develop a comprehensive nation branding dimension as the foundation for building national competitiveness."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>