Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28310 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syahrizal Bagus Rachmadi
"ABSTRAK
Tujuan dari laporan ini adalah untuk menganalisis nilai ARB Corporation dan menyarankan manajer portofolio SSA apakah akan menyertakan perusahaan dalam portofolio. deskripsi perusahaan termasuk industri dan analisis SWOT dijelaskan. Sepanjang diskusi, analisis keuangan diperiksa lebih lanjut. Diskusi kemudian berfokus pada valuasi perusahaan menggunakan dua metode, DCF dan beberapa analisis pendekatan. Ini mengarah pada kesimpulan harga saham perusahaan yang mahal dan dianjurkan bahwa saham tidak harus dimasukkan dalam portofolio.

ABSTRACT
The purpose of this report is to analyses ARB Corporation rsquo s value and advises SSA rsquo s portfolio manager whether to include the company in the portfolio. The company rsquo s description including its industry and SWOT analysis are explained. Throughout the discussion, the financial analysis is further examined. The discussion then focuses on the valuation of the company using two methods, DCF and multiple approach analysis. This leads to the conclusion of the company rsquo s stock price being overpriced and it is recommended that the stock should not be included in the portfolio."
Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Ciptaningrum
"ABSTRAK
Laporan ini fokus mengeksplorasi analisis keuangan dan dua metode yang berbeda dari valuasi untuk memahami valuasi ARB Corporation dalam bisnis otomotif dengan menggunakan asumsi empiris. ARB adalah produsen terkemuka dan distributor 4 x 4 aksesoris di Australia, yang memiliki dominan pasar di Australia dan beberapa cabang di negara lain. Faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja perusahaan akan dibahas dalam laporan ini yang nantinya akan digunakan untuk asumsi dalam valuasi. Dalam menganalisis valuasi, laporan ini akan mempertimbangkan 2 dua metode perhitungan valuasi yang berbeda, valuasi DCF dan multiple valuation. Dari perhitungan tersebut kami akan mempertimbangkan metode valuasi mana yang menguntungkan bagi perusahaan untuk pertimbangan nilai IPO mereka. Komponen yang paling penting dalam analisis ini adalah PDB tingkat pertumbuhan terminal, WACC dan Beta. Dari laporan ini menunjukkan multiple valuasi lebih cocok untuk perusahaan karena mempertimbangkan perusahaan lain dalam pasar otomotif dibandingkan DCF valuasi yang menggunakan asumsi bias .

ABSTRACT
This report is focused with exploring financial analysis and two different method of valuation in order to understand ARB Corporation value in automotive manufacture business by using empirical assumption. ARB is the leading manufacturer and distributor of 4 x 4 accessories in Australia, which has dominant market in Australia and few store branches in other country. Internal and external factor which affect company performance will be discussed in this report which later will be used for assumption in valuation. In analyzing valuation, this report will consider 2 two different calculation valuation method, DCF Valuation and multiple valuation. From the calculation we will consider which valuation method is profitable for company to use for their IPO value consideration. The most important component for this analysis is GDP terminal growth rate, WACC and Beta in. Findings of this report indicates multiple valuation is more suitable for company since it is consider their competitor in the market rather than DCF Valuation which use assumption that can be bias."
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Hikma Mondina
"Tujuan dari laporan ini adalah untuk mengetahui nilai perusahaan ARB Corporation dibandingkan dengan harga pasar melalui penilaian arus kas diskonto dan perbandingan penilaian kelipatan. Dengan menganalisis karakteristik arus kas, pertumbuhan, dan karakteristik bisnis dari kedua data keuangan pada tahun 2007 sampai 2016 dan prediksi 10 tahun, kami akan menghasilkan nilai ARB dan nilai ekuitas per saham.
Berdasarkan perhitungan pertumbuhan pendapatan, NOPAT, perubahan NOA, dan arus kas bebas, hal itu mengakibatkan nilai ekuitas ARB per saham dinilai terlalu tinggi sebesar $ 7,91 berkenaan dengan harga pasarnya. Selanjutnya, berdasarkan kedua pendekatan dalam perhitungan beberapa valuasi, nilai ARB dinilai terlalu tinggi terhadap perusahaan di bidang sama.
Namun, di bawah kelipatan yang diperkirakan, beberapa penilaiannya mendekati jumlah perusahaan di pasar saat ini. Sedangkan, dengan pendekatan penilaian berganda yang sebanding, beberapa penilaian mendekati pasar, atau dalam kasus ini, rata-rata dengan perusahaan di bidang yang sama.
Overvaluation ini berarti bahwa saham diperdagangkan pada premium dan tidak selalu merupakan indikasi yang baik bagi perusahaan dan kami menyarankan agar perusahaan menstabilkan operasi bisnis dan profitabilitasnya untuk menghasilkan nilai intrinsik yang lebih sesuai dengan harga pasar. Oleh karena itu, saham ARB tidak harus disertakan dalam portofolio.

The purpose of this report is to find the enterprise value of ARB Corporation compared to the market price through discounted cash flow valuation and comparison multiples valuation approach. By analyze the company’s cash flow, growth, and business risk characteristics from both financial data in 2007 to 2016 and the 10 years prediction, we will come up with the enterprise value of ARB and equity value per share.
Based on calculation of revenue growth, NOPAT, change in NOA, and free cash flow, it resulted in ARB’s equity value per share overvalued by $7.91 in regards with its market prices. Furthermore, based on both approaches in the calculation of multiple valuation, ARB’s value is overvalued relative to its peer group.
However, under forecasted multiples, its multiple valuation is closer to the company’s multiple at current market. Whereas, under comparable multiple valuation approach, the multiple valuation is closer to the market, or in this case, the peer group average.
This overvaluation mean that the shares are trading at premium and it is not always a good indication for the company and we suggested that the company should stabilized their business operation and profitability to result in a intrinsic value that more coherent with the market price. Therefore, the ARB shares should not be included in the portfolio.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Arlia Syarifah Sadikin
"Tujuan dari laporan ini adalah untuk mengetahui nilai perusahaan ARB Corporation dibandingkan dengan harga pasar melalui penilaian arus kas diskonto dan perbandingan penilaian kelipatan. Dengan menganalisis karakteristik arus kas, pertumbuhan, dan karakteristik bisnis dari kedua data keuangan pada tahun 2007 sampai 2016 dan prediksi 10 tahun, kami akan menghasilkan nilai ARB dan nilai ekuitas per saham. Berdasarkan perhitungan pertumbuhan pendapatan, NOPAT, perubahan NOA, dan arus kas bebas, hal itu mengakibatkan nilai ekuitas ARB per saham dinilai terlalu tinggi sebesar 7,91 berkenaan dengan harga pasarnya. Selanjutnya, berdasarkan kedua pendekatan dalam perhitungan beberapa valuasi, nilai ARB dinilai terlalu tinggi terhadap kelompok sebaya. Namun, di bawah kelipatan yang diperkirakan, beberapa penilaiannya mendekati jumlah perusahaan di pasar saat ini. Sedangkan, dengan pendekatan penilaian berganda yang sebanding, beberapa penilaian mendekati pasar, atau dalam kasus ini, rata-rata kelompok sebaya. Overvaluation ini berarti bahwa saham diperdagangkan pada premium dan tidak selalu merupakan indikasi yang baik bagi perusahaan dan kami menyarankan agar perusahaan menstabilkan operasi bisnis dan profitabilitasnya untuk menghasilkan nilai intrinsik yang lebih sesuai dengan harga pasar. Oleh karena itu, saham ARB tidak harus disertakan dalam portofolio.

The purpose of this report is to find the enterprise value of ARB Corporation compared to the market price through discounted cash flow valuation and comparison multiples valuation approach. By analyze the company's cash flow, growth, and business risk characteristics from both financial data in 2007 to 2016 and the 10 years prediction, we will come up with the enterprise value of ARB and equity value per share.Based on calculation of revenue growth, NOPAT, change in NOA, and free cash flow, it resulted in ARB's equity value per share overvalued by 7.91 in regards with its market prices. Furthermore, based on both approaches in the calculation of multiple valuation, ARB's value is overvalued relative to its peer group.However, under forecasted multiples, its multiple valuation is closer to the company's multiple at current market. Whereas, under comparable multiple valuation approach, the multiple valuation is closer to the market, or in this case, the peer group average. This over valuation mean that the shares are trading at premium and it is not always a good indication for the company and we suggested that the company should stabilized their business operation and profitability to result in a intrinsic value that more coherent with the market price. Therefore, the ARB shares should not be included in the portfolio.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ghifary Dendadipura
"Tujuan dari laporan ini adalah untuk menganalisis keseluruhan profitabilitas Telstra Corporation Limited dalam hal penilaian sahamnya. Laporan ini juga akan membahas analisis keuangan dan penilaian Telstra Corporation Limited berdasarkan laporan keuangan 3 tahun sebelumnya. Penelitian yang berkaitan dengan rasio keuangan (yaitu profitabilitas, solvabilitas, dan likuiditas), penilaian saham, dan analisis sensitivitas akan dijelaskan lebih lanjut dalam laporan ini. Keputusan investasi untuk melakukan investasi lebih lanjut di perusahaan tersebut juga akan dibahas.

The aim of this report is to analyse the overall profitability of Telstra Corporation Limited in terms of its stock valuation. This report further discusses the financial analysis and valuation of Telstra Corporation Limited based on a 3-year financial report. Research related to financial ratios (i.e. profitability, solvency, and liquidity), stock valuation, and sensitivity analysis are mentioned further in this report. Overall investment decision on whether to further invest in the aforementioned company will also be discussed.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal Ramadhan
"Di era global sekarang, persaingan usaha antara perusahaan perusahaan besar semakain ketat. Mereka berlomba lomba merencanakan tujuan serta strategi bisnis mereka untuk menjadi yang terbaik. Pengukuran yang paling banyak digunakan dalam mengukur keberhasilan dari strategi mereka adalah dengan laporan keuangan seperti rasio-rasio penjualan dan ROI. Jika kita kaji lebih dalam lagi, masih banyak cara untuk mengukur performa dari perusahaan itu, seperti balance scorecard sebagai alat ukur dari keberhasilan perusahaan. Dalam metode ini perusahaan juga bisa mengukur performa perusahaan terhadap pembeli, proses bisnis internal, dan pertumbuhan perusahaan dalam mendapatkan ilmu baru dibidangnya. Dalam studi kasus ini penulis akan membahas lebih dalam tentang bagaimana balance scorecard membantu perusahaan dalam mempertajam tujuan dari persusahaan dalam perspektif yang berbeda.

In these days, companies are more competitive than in the past of planning their strategic objective and measure the performance of the strategy. There is a traditional tool to measure the performance of a company, financial measure, was the only assessment for a company to find out its performance of the year by assessing its financial variables that support financial growth such as ROI, sales turnover and many more. There are a few numbers of measuring companies` performance from different perspective other than financial measures only. Using balance scorecard as a measurement tool for companies can help them to assess other three additional perspectives; customers, internal business processes, and learning and growth. In this report, balance scorecard helped a company to specify objectives of companies in four different perspectives."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Nizam
"ABSTRAK
Relasi sosial yang berbentuk integrasi dengan komunitas lokal merupakan solusi terkait maraknya konflik sosial yang terjadi dari implikasi kegiatan operasi perusahaan ekstraktif. Desentralisasi di Indonesia telah menguatkan sense of localism komunitas lokal atas sumber daya alam bermanfaat di lingkungannya. Beberapa studi sebelumnya menekankan bila praktik tanggung jawab sosial perusahaan dapat membangun integrasi yang kuat melalui pemenuhan harapan sosial. Penelitian ini dilakukan untuk melihat relasi sosial perusahaan CNOOC SES Ltd dengan Komunitas Lokal, juga turut menjelaskan proses sejumlah faktor yang berperan dalam membangun relasi sosial perusahaan dengan komunitas lokal selain dari praktik tanggung jawab sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data proses wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa integrasi yang lemah terjalin yang terlihat dari permasalahan rekognisi masyarakat, kerjasama, partisipasi program, dan maraknya keluhan masyarakat. Integrasi tersebut dibentuk oleh dinamika beberapa faktor seperti performa tanggung jawab sosial yang tidak maksimal, prosedur yang tidak menerapkan keadilan, dan aktor serta organisasi sosial lokal sentral yang tidak mampu memanfaatkan peilibatannya. Relasi sosial yang berbentuk integrasi dengan komunitas lokal merupakan solusi terkait maraknya konflik sosial yang terjadi dari implikasi kegiatan operasi perusahaan ekstraktif. Desentralisasi di Indonesia telah menguatkan sense of localism komunitas lokal atas sumber daya alam bermanfaat di lingkungannya. Beberapa studi sebelumnya menekankan bila praktik tanggung jawab sosial perusahaan dapat membangun integrasi yang kuat melalui pemenuhan harapan sosial. Penelitian ini dilakukan untuk melihat relasi sosial perusahaan CNOOC SES Ltd dengan Komunitas Lokal, juga turut menjelaskan proses sejumlah faktor yang berperan dalam membangun relasi sosial perusahaan dengan komunitas lokal selain dari praktik tanggung jawab sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data proses wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa integrasi yang lemah terjalin yang terlihat dari permasalahan rekognisi masyarakat, kerjasama, partisipasi program, dan maraknya keluhan masyarakat. Integrasi tersebut dibentuk oleh dinamika beberapa faktor seperti performa tanggung jawab sosial yang tidak maksimal, prosedur yang tidak menerapkan keadilan, dan aktor serta organisasi sosial lokal sentral yang tidak mampu memanfaatkan peilibatannya.

ABSTRACT
Social relation in the form of integration with local communities is a solution related to widespread social conflict that occurs from the implication of mining companies operation activities. Decentralization in Indonesia has strengthened the sense of localism of local communities over beneficial natural resource environment. Several previous studies have emphasized that corporate social responsibility practices can built strong integration through fulfillment of social expectation. The aim of this studies is to see the social relation of CNOOC SES Ltd company with the local communities, and also explain the process of a few factors that play role in building company social relation with local community apart from practice of social responsibility. The method used in this research is a qualitative with data collection technique process of in depth interview and observation. The result of this studies reveal that this integration runs weakly, it is seen from the problems of society recognition, cooperation, program participation, and the widespread public grievance. This integration is shaped by the dynamics of several factors such as inadequate social responsibility performance, not applying procedural fairness, and vested and non vested group that unable to utilize their involvement."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sidauruk, Kezia Agnesia
"Ekonomi Australia, terbesar ke-12 di dunia, memiliki PDB nominal sebesar $1,553 triliun pada tahun 2021. Industri makanan, minuman, dan bahan makanan memberikan kontribusi signifikan, membentuk lebih dari sepertiga sektor manufaktur negara ini. Analisis sektor ini menggunakan Lima Kekuatan Porter menunjukkan pasar yang kompetitif yang didominasi oleh perusahaan seperti Woolworths Group Ltd., pemain utama di ritel. Woolworths beroperasi melalui segmen Australian Food dan BIG W dan terdaftar di ASX 200 dengan kapitalisasi pasar sebesar AUD$47,69 miliar. Analisis keuangan menunjukkan tren pendapatan yang meningkat pasca 2020, tetapi kenaikan COGS dan beban operasional mempengaruhi pendapatan bersih. EBIT Woolworths mencapai puncaknya pada tahun 2022, dengan perkiraan masa depan menunjukkan pertumbuhan moderat. Penilaian melalui arus kas bebas mengungkapkan FCFF negatif yang diproyeksikan pada tahun 2025 karena peningkatan utang dan beban operasional, namun nilai terminal tetap positif. Analisis sensitivitas menyoroti dampak tingkat pertumbuhan terminal dan WACC pada nilai intrinsik, menyoroti bahwa nilai ekuitas optimal muncul dari keseimbangan pertumbuhan dan biaya modal yang rendah. Prospek jangka panjang Woolworths tampak menjanjikan, didorong oleh posisi pasar yang kuat, investasi strategis, dan penciptaan nilai yang berkelanjutan, menjadikannya investasi yang menarik meskipun ada tantangan keuangan jangka pendek.

Australia's economy, the world's 12th largest, had a nominal GDP of $1.553 trillion in 2021. The food, beverage, and grocery industries significantly contribute to this, making up over one-third of the country's manufacturing sector. Analyzing this sector using Porter’s Five Forces shows a competitive market dominated by firms like Woolworths Group Ltd., a major player in retail. Woolworths operates through Australian Food and BIG W segments and is listed on the ASX 200 with a market capitalization of AUD$47.69 billion. Financial analysis indicates an upward revenue trend post-2020 but rising COGS and operating expenses impact net income. Woolworths' EBIT peaked in 2022, with future forecasts showing moderate growth. Valuation through free cash flow reveals a projected negative FCFF in 2025 due to increased debt and operating expenses, yet the terminal value remains positive. The sensitivity analysis underscores the impact of terminal growth rates and WACC on intrinsic value, highlighting that optimal equity value arises from a balance of growth and low capital costs. Woolworths' long-term prospects appear promising, driven by strong market positioning, strategic investments, and sustained value creation, making it a compelling investment despite short-term financial challenges."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Haumahu, Frida B. S.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
S19321
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vogel, Harold L.
"In this book Harold L. Vogel comprehensively examines the business economics and investment aspects of major components of the travel industry, including airlines, hotels, casinos, amusement and theme parks and tourism. The book is designed as an economics-grounded text that uniquely integrates a review of each sector's history, economics, accounting, and financial analysis perspectives and relationships. As such, it provides a concise, up-to-date reference guide for financial analysts, economists, industry executives, legislators and regulators, and journalists interested in the economics, financing and marketing of travel and tourism related goods and services. The third edition of this well-established text updates, refreshes, and significantly broadens the coverage of tourism economics. It further includes new sections on power laws and price-indexing effects and also introduces new charts comparing airline and hotel revenue changes and lodging revenue changes in relation to GDP."
Switzerland: Springer International Publishing, 2016
e20528466
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>