Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148240 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ferry Rustam
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas dampak kebijakan Low Cost Green Car LCGC yang memengaruhi pabrikan mobil asal Jepang di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah memaparkan dampak yang muncul pada pabrikan mobil asal Jepang di Indonesia ketika kebijakan Low Cost Green Car LCGC ini diturunkan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif bersifat deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dampak kebijakan Low Cost Green Car LCGC terhadap pabrikan mobil Jepang di Indonesia, seperti tingginya minat pabrikan mobil Jepang dalam pembuatan Low Cost Green Car LCGC , dan upaya mereka dalam menekan harga agar sesuai dengan spesifikasi Low Cost Green Car LCGC .

ABSTRACT
This study discusses about the impact of Low Cost Green Car LCGC policy that affecting Japanese car manufacturer in Indonesia. The purpose of this study is to outline the impact that appears on Japanese car manufacturer in Indonesia when Low Cost Green Car LCGC policy was revealed. The method used in this research is descriptive qualitative method. The results of this study indicate that there are impacts of Low Cost Green Car LCGC policy for Japanese car manufacturer in Indonesia, such as the high interest of Japanese automakers in manufacturing Low Cost Green Car LCGC , and their efforts to reduce the price to match the specifications of Low Cost Green Car LCGC ."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
Dina Utami Annisa
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lusi Khairani Putri
"Penelitian ini membahas disain kebijakan insentif pajak atas industri Low Cost & Green Car (LCGC) di Indonesia. Penelitian ini mengangkat dua permasalahan, yaitu bentuk insentif yang dibutuhkan oleh industri LCGC dan manfaat yang akan diperoleh dengan diberikannya insentif pajak atas industri LCGC dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Insentif pajak yang dibutuhkan untuk mendorong industri LCGC berupa pembebasan PPnBM atas penyerahan LCGC di dalam negeri, serta pembebasan Bea Masuk dan PPN atas impor Incompletely Knocked Down komponen LCGC. Pemberian insentif pajak ini akan mengurangi konsumsi BBM dan emisi Gas Rumah Kaca sektor transportasi, serta memajukan industri komponen kendaraan bermotor dalam negeri.

This study discusses tax incentive policy design of Low Cost & Green Car (LCGC) Industry in Indonesia. This research raises two issues, namely tax incentive which is required by LCGC industry and the benefits to be derived by the tax incentives being given to LCGC industry, using qualitative approach. Tax incentives require to stimulate LCGC industry are Luxury Sales Tax exemption on transfer LCGC in the country, as well as exemption from Import Duty and VAT on imported Incompletely Knocked Down of components of LCGC. These tax incentives will reduce fuel consumption and emission of transportation sector, as well as advancing domestic automotive component industry."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47541
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
William Yeremia
"Tesis ini membahas pengaruh country of origin, product quality, dan self-congruity terhadap repurchase intention konsumen kendaraan LCGC Indonesia. Peneliti juga meneliti apakah terdapat moderasi dari self-congruity terhadap pengaruh country of origin dan product quality terhadap repurchase intention konsumen kendaraan LCGC Indonesia. Dari hasil penelitian, peneliti menyarankan kepada produsen kendaraan LCGC untuk mengubah strategi pemasaran mereka, dan mengubah image pengguna LCGC untuk dapat meningkatkan penjualan kendaraan LCGC. Peneliti juga telah memberikan saran untuk penelitian berikutnya untuk mengingkatkan kualitas dari penelitian terhadap repurchase intention konsumen kendaraan LCGC Indonesia.

This thesis discusses the influence of country of origin, product quality, and self-congruity consumer intention to repurchase the vehicle LCGC Indonesia. Researcher wants to know which factors that most affecting the consumer intention to repurchase the LCGC vehicle Indonesia. From the results of the study, the researcher suggests the LCGC vehicle manufacturers to change their marketing strategies, and change the image of LCGC users to be able to increase vehicle sales LCGC. Researchers have also provided suggestions for subsequent research to remind the quality of research on repurchase intention vehicle LCGC Indonesian consumers."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Meydian
"Salah satu upaya pemerintah Indonesia dalam rangka menciptakan kemandirian industri pada sektor otomotif dengan cara memperdalam struktur industri melalui penguatan pada industri hulu dan hilir serta meningkatkan produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat (KBR4) dalam negeri Kementerian Perindustrian mengeluarkan Peraturan Menteri tentang kebijakan kendaraan Low Cost Green Car. Setelah 7 tahun berjalan kebijakan tersebut diharapkan mampu mencapai tujuan kemandirian industri dimaksud. Kemandirian industri yang diharapkan mampu mengurangi impor baik untuk KBR4 nya maupun komponennya. Penelitian dilakukan dengan melihat hubungan antara kebijakan LCGC dengan impor KBR4 dan komponennya dengan menggunakan metode ekonometrika  Ordinary Least Square (OLS). Hasilnya didapatkan bahwa pada impor KBR4, penjualan LCGC memberikan pengaruh dalam penurunan nilai impor. Sementara itu penjualan LCGC tidak memberikan pengaruh terhadap impor komponen KBR4.

One of the efforts of the Indonesian government in the context of creating industrial independence in the automotive sector by deepening the structure of the industry through strengthening the upstream and downstream industries and increasing the production of domestic four-wheeled vehicles (KBR4). The Ministry of Industry issued a Ministerial Regulation concerning the Low Cost Green Car vehicle policy. After 7 years the policy is expected to be able to achieve the intended independence of the industry. The independence of the industry is expected to reduce imports for both KBR4 and its components. The study was conducted by looking at the relationship between LCGC policies with KBR4 imports and its components using the Ordinary Least Square (OLS) econometrics method. The results show that on KBR4 imports, LCGC sales have an effect in reducing the value of imports. Meanwhile LCGC sales had no effect on KBR4 component imports"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reyno Rizky Nurdandy
"Skripsi ini membahas mengenai kebijakan pengurangan pajak mobil dengan spesifikasi ramah lingkungan yang diberlakukan di Indonesia dan Jepang. Indonesia mengeluarkan kebijakan ini untuk membantu industri mobil dalam negeri agar tidak kalah saing dengan industri luar negeri. Jepang mengeluarkan kebijakan ini dengan tujuan membantu industri mobil negaranya agar penjualan mereka kembali normal karena terkena krisis ekonomi tahun 2008. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analitis dalam penyajiannya, dan didukung oleh studi pustaka yang relevan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan karakteristik dalam hal pembentukan, bentuk, dan dampak dari kebijakan diantara kedua negara.

This thesis discusses tax cut policy for eco-friendly car in Indonesia and Japan. Indonesia issued this policy to help domestic car industries to be able to compete with foreign car industries in the matters of national production. Japan signed the policy in order to help domestic car industries sales that affected by 2008 global crisis. This research uses qualitative with descriptive analytic method, and supported by the relevant literature. It argues that there are a differences of characteristics in formulation, form and outcomes from the policy between two countries.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S64803
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Disha Ayu Anggraini
"Penelitian ini membahas analisis kebijakan insentif pajak atas industri Low Cost Green Car LCGC di Indonesia Penelitian ini mengangkat dua permasalahan yaitu pertimbangan pemberian insentif pajak untuk mendorong industri Low Cost Green Car di Indonesia dan dampak kebijakan pemberian insentif pajak untuk industri Low Cost Green Car di Indonesia Pertimbangan pemberian insentif pajak untuk mendorong industri Low Cost Green Car tersebut adalah situasi ekonomi domestik yaitu naiknya pertumbuhan ekonomi situasi area pasar bebas regional yang menuntut industri otomotif Indonesia untuk selalu berinovasi menciptakan kendaraan hemat energi dan harga terjangkau teknologi untuk efisiensi bahan bakar minyak yang disyaratkan untuk membuat kendaraan yang lebih ramah lingkungan membangun industri komponen otomotif dalam negeri serta investasi lapangan kerja dan kemacetan Dampak kebijakan pemberian insentif pajak ini adalah berkembangnya Industri Low Cost Green Car meningkatnya investasi di industri komponen otomotif pertumbuhan jumlah kendaraan yang semakin tidak terkendali serta penurunan jumlah impor kendaraan utuh CBU Completely Built Up.

This study discusses the analysis of the tax incentive policy on the Low Cost Green Car industry This study raised two issues that considered tax incentive to encourage the Low Cost Green Car industry in Indonesia and the impact of tax incentive policy of Low Cost Green Car industry in Indonesia Consideration of tax incentive to encourage the Low Cost Green Car industry are the economic situation the situation of regional free trade area that demands the Indonesian automotive industry to constantly innovate to create energy efficient vehicles and affordable prices the technology for fuel efficiency required to make vehicles more environmentally friendly build domestic auto component industry and investment employment and traffic congestion The impact of this tax incentive policy is the development of Low Cost Green Car industry increased investment in the automotive component industry growth in the number of vehicles getting out of control and the reduction in the number of imported vehicles
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S61242
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The regulation of the RI Ministry of Industry regarding Low Cost Green Car (LCGC) is a reference for the automotive companies that manufacture vehicle segment and it becomes information to stock market participants. The purpose of this study is to determine the differences of the stock market reactions towards the announcement of the aforesaid regulation against the abnormal return and trading volume activities. It uses event study approach by observing the abnormal return and trading volume within 60 days period before and after the announcement of the regulation where PT Astra International Tbk and PT Indomobil Sukses International play as samples. Result indicates that there is no significant difference in the abnormal returns of the two companies. However, there is a significant trading volume activities within determined period."
TEMEN 9:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arvin Hanggara Izadd
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak penerapan kebijakan Electronic Road Pricing (ERP) yang diberlakukan di Jakarta. Kebijakan ERP yang diberlakukan menggunakan sistem zonasi kawasan. Metode analisis dalam penelitian ini berbasis pada model pemilihan diskrit logit binomial. Untuk menggunakan model logit binomial perlu dibangun fungsi utilitas dengan menggunakan pendekatan regresi logistik. Model regresi dari fungsi utilitas dibangun dari data hasil survei Stated Preference dan Revealed Preference. Proses pembangunan model regresi logistik diawali dengan uji korelasi menggunakan metode uji spearman, lalu uji kelayakan model menggunakan metode uji hosmer lemmeshow dan omnibus, uji validasi menggunakan metode uji RMSE (Root Mean Square Error), analisis pemilihan model dengan syarat lolos uji kelayakan dan uji validasi serta uji komparasi, uji sensitifitas, dan analisis potensi perpindahan moda. Hasil uji korelasi menunjukkan variabel bebas yang siginifikan pada penelitian ini yaitu tarif ERP. Dari hasil analisis hubungan Willingness To Pay (WTP) dengan Willingness To Shift (WTS) dibangun 6 fungsi utilitas yang didasarkan atas perpindahan zona karena terdapat pola preferensi yang cenderung sama antar perpindahan zona lainnya tetapi memiliki tingkat persentase WTP dan WTS yang berbeda antar perpindahan zona lainnya. Hasil dari uji kelayakan model menunjukkan keenam fungsi utilitas lolos uji kelayakan. Selanjutnya, hasil uji validasi menunjukan 2 model fungsi utilitas dengan nilai RMSE < 10% dan 4 model fungsi utilitas dengan nilai RMSE > 10%. Hasil uji komparasi didalam proses pemilihan menunjukkan keenam model tetap merupakan model yang berbeda. Hasil pembuatan fungsi utilitas digunakan untuk menganalisis persentase perpindahan menggunakan angkutan umum di tiap pengenaan tarif . Terdapat kecenderungan bahwa semakin mahal tarif ERP maka akan semakin tinggi tingkat perpindahan pengendara mobil ke angkutan umum dan kesediaan pengendara mobil untuk menaiki angkutan umum di daerah pusat kota lebih kecil dibandingkan di daerah pinggir kota. Selain itu, didapatkan kesimpulan bahwa pengendara mobil bersedia membayar ERP dengan tarif termahal yaitu sebesar Rp 10.000 untuk pola perjalanan 1 dengan rata – rata persentase perpindahan menggunakan angkutan umum sebesar 68% , Rp 20.000 untuk pola perjalanan 2 dengan rata – rata persentase perpindahan menggunakan angkutan umum sebesar 60,5%, dan Rp 30.000 untuk pola perjalanan 3 dengan rata – rata persentase perpindahan menggunakan angkutan umum sebesar 15%.

This study aims to determine the impact of the implementation of the Electronic Road Pricing (ERP) policy that was implemented in Jakarta. The ERP policy is implemented using a regional zoning system. The analytical method in this research is based on the discrete binomial logit selection model. To use the binomial logit model a utility function needs to be built using a logistic regression approach. Regression models of utility functions are built from Stated Preference and Revealed Preference survey results. The process of building a logistic regression model begins with the correlation test using the Spearman test method, then the feasibility test of the model using the Lemmeshow and Omnibus hosmer test methods, the validation test uses the RMSE (Root Mean Square Error) method, the analysis of the model selection with the requirements of passing the feasibility test and validation test and comparative test, sensitivity test, and modal shift potential analysis. Correlation test results showed a significant independent variable in this study, namely ERP rates. From the results of the analysis of the relationship between Willingness To Pay (WTP) and Willingness To Shift (WTS), 6 utility functions are based on zone displacement because there is a preference pattern that tends to be the same between other zone transfers but has different percentages of WTP and WTS among other zone movements . The results of the model feasibility test show that all six utility functions passed the feasibility test. Furthermore, the validation test results showed 2 utility function models with RMSE values ​​<10% and 4 utility function models with RMSE values> 10%. Comparative test results in the selection process show the six models remain different models. The results of the creation of the utility function are used to analyze the percentage of movement using public transportation at each rate. There is a tendency that the more expensive ERP rates, the higher the rate of movement of car to public transport and the willingness of car to ride public transportation in downtown areas is smaller than in suburban areas. In addition, it was concluded that car are willing to pay ERP with the most expensive tariff of Rp 10.000 for travel pattern 1 with an average percentage of transfers using public transportation of 68%, Rp 10.000 for travel pattern 2 with an average percentage of transfers using public transportation by 60.5%, and Rp 30.000 for travel pattern 3 with an average percentage of transfers using public transportation by 15%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hizbullah
"Krisis ekonomi yang mulai terjadi pada pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis keuangan yang melanda perbankan nasional. Rapuhnya ketahanan (strengthen) sistem perbankan pada waktu itu, antara lain disebabkan sikap manajemen bank yang lebih mengutamakan keuntungan jangka pendek atau keuntungan sesaat tanpa menghiraukan risiko jangka panjang. Demikian pula, sistem pengawasan bank yang belum sepenuhnya menerapkan ketentuan BIS menyebabkan risiko-risiko yang terdapat dalam kegiatan usaha bank belum menjadi objek pengawasan Bank Indonesia. Risiko-risiko tersebut menjadi salah satu penyebab hancurnya perbankan nasional, karena kerugian yang terjadi akibat adanya risiko tidak diantisipasi sebelumnya.
Setiap kegiatan usaha bank, mengandung berbagai macam risiko seperti risiko kredit (credit risk), risiko pasar (market risk), risiko likuditas (liquidity risk), risiko operasional (operational risk), risiko hukum (legal risk), risiko reputasi (reputational risk), risiko strategik (strategic risk) dan risiko kepatuhan (compliance risk). Risiko tersebut tidak mungkin ditiadakan atau dihilangkan dalam kegiatan bisnis bank, namun hanya dapat dikelola sehingga terkendali (manageable) pada batas (limit) yang dapat diterima (acceptable). Oleh karena itu, tugas utama manajemen bank adalah mengelola dan mengendalikan risiko agar tidak melampaui tingkat yang tidak dapat ditolerir (unacceptable) yang dapat merugikan atau bahkan membahayakan kelangsungan usaha bank. Bank-bank harus dapat meng-absorb setiap risiko yang terdapat dalam transaksi yang dilakukan. Agar dapat mengelola risiko dengan baik, bank wajib pula memiliki risk management atau sistem pengendalian risiko yang memadai.
Kegiatan pengendalian risiko bank dapat dibagi dalam 3 tahap, yaitu mengurangi kemungkinan terjadinya risiko, mengurangi dampak negatif atau kerugian terhadap bank, dan menerima risiko dengan shifting (hedging) atau menambah modal. Proses pengendalian risiko ini harus dilengkapi dengan guidelines, organisasi, sumber daya manusia (SDM) pendukung (risk grup), dan sistem informasi yang baik. Pihak-pihak yang terlibat dalam manajemen risiko perbankan adalah regulator, pengawas bank, pemegang saham, direksi, manajer senior, internal auditor, eksternal auditor dan publik. Masing-masing pihak mempunyai akuntabilitas dan kepentingan atas risiko-risiko yang diakibatkan oleh transaksi-transaksi perbankan.
Hingga saat ini, perhitungan CAR bank di Indonesia masih mengacu pada Basle Accord 1988, belum mengadopsi Arnendement To The Capital Accord To Incorporated Market Risk 1996. Oleh karena Itu CAR tersebut belum menggambarkan kinerja bank yang sesungguhnya karena belum memperhitungkan market risk. Pada hal sejak akhir tahun 1997 bank-bank yang telah memiliki jaringan internasional (internationally-active banks) di negara-negara maju telah mulai menerapkan market risk dalam perhitungan CAR, sehingga CAR sebesar 8% selain untuk mengcover credit risk juga untuk mengcover market risk.
Market Risk merupakan risiko yang sangat penting dalam kegiatan usaha bank. Risiko tersebut meliputi Risiko Khusus (Specifik Risk), Risiko Umum (General Market Risk), Equity Position Risk, Risiko Niiai Tukar (Foreign Exchange Risk), Risiko Komoditi (Commodities Risk) dan Risiko Harga Option (Option Risk). Namun sesuai dengan lingkup kegiatan usaha dan jenis transaksi yang dilakukan oleh perbankan di Indonesia, pada saat ini hanya Specifik Risk, General Market Risk dan Foreign Exchange Risk saja yang telah dapat di exercise dalam perhitungan CAR bank.
Untuk mengukur capital charge market risk, bank diharuskan menggunakan Metode Standar BIS. Namun B1S memperkenankan pula untuk menggunakan internal model, seperti metode Value at Risk (VaR). Dalam tesis ini exercise capital charge market risik dilakukan dengan menggunakan Metode Standar BIS. Penggunaan Internal Model belum dapat dilakukan mengingat adanya beberapa kendala, antara lain ketersediaan data pendukung (data base), belum baiknya sistem informasi bank, keterbatasan sumber daya manusia dan belum tersedianya software untuk memperoses data.
Exercise market risk dilakukan terhadap Bank A, Bank B, Bank C dan Bank D yang menghasilkan capital charge risiko spesifik masing-masing sebesar Rp15.233 juta, Rp19.067 juta, Rp6.627 juta dan Rp4.116 juta, capital charge risiko umum masing-masing sebesar Rp46.719 juta, Rp62.034 juta, Rp89.746 juta dan Rpl.014 juta serta capital charge risiko nilai tukar masing-masing sebesar Rp20.290 juta, Rp907 juta, Rp26.212 juta dan Rpl.014 juta. Sedangkan total capital charge ketiga risiko tersebut masing-masing sebesar Rp82.242 juta, Rp82.008 juta, Rp122.584 juts dan Rp11.291 juta.
Dampak capital charge market risk terhadap penurunan CAR Bank A, Bank B, Bank C dan Bank D masing-masing sebesar 0,10%, 0,88%, 3,70% dan 0,07%. Setelah memperhitungkan capital charge market risk tersebut diketahui bahwa Bank A, Bank B, dan Bank C tetap memiliki CAR di atas 8% sehingga tidak melanggar ketentuan Bank Indonesia. Khusus untuk Bank D sebelum di exercise telah memiliki CAR dibawah 8%. Hal ini membuktikan bahwa penerapan market risk dalam perhitungan CAR bank belum mengkhawatirkan, karena sesuai dengan kegiatan usaha dan jenis transaksi bank-bank di Indonesia capital charge market risk terbukti belum berdampak siginifikan menurunkan CAR bank, khususnya pada 4 bank yang diteliti."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T13595
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fridolin Roengo Bala
"

Penelitian bertujuan untuk mengetahui dampak dari kebijakan biaya dan ruang parkir yang diberlakukan pada kawasan Jakarta terhadap pengurangan penggunaan mobil pribadi. Penelitian ini dilakukan dengan 2 skenario. Skenario pertama adalah penerapan kenaikan tarif parkir dan skenario kedua adalah kombinasi penerapan kenaikan tarif parkir dan pengurangan ruang parkir sebanyak 50%. Dalam pembuatan kuesioner survei, digunakan metode Stated Preference dan Revealed Preference. Dari kuesioner yang sudah dibuat, dilakukan pengumpulan data dengan cara tatap muka dan juga secara online. Setelah data sudah terkumpul, dilakukan pengolahan untuk melihat persentase responden yang berpindah moda dengan diterapkannnya kenaikan tarif parkir dan juga adanya pengurangan ruang parkir. Kemudian untuk membuat hasil dari penelitian ini dapat digunakan secara lebih luas, dibuatlah model logit untuk setiap kelompok data. Fungsi utilitas dibangun dengan variabel bebas yaitu tarif parkir dan menggunakan metode regresi logistik. Fungsi utilitas kemudian diuji kelayakannya dengan menggunakan uji Omnibus dan uji Hosmer Lemeshow dan kemudian hasil model dibandingkan dengan hasil data survei. Setelah dilakukan analisis terhadap pengolahan data, terdapat kecenderungan bahwa semakin mahal tarif parkir yang diterapkan, semakin banyak responden yang memilih untuk berpindah moda. Selain itu, dengan diterapkannya pengurangan ruang parkir, dampak terhadap pengurangan mobil pribadi lebih besar dibandingkan dengan tidak diterapkannya pengurangan ruang parkir.

 


This study aims to determine the impact of the application of cost and parking space policies imposed on the area of Jakarta on the reduction of the private car uses. This research was conducted in 2 scenarios. The first scenario is the increase in parking rates and the second scenario is a combination of the increase in parking rates and parking space reduction by 50%. In making survey questionnaires, used the Sttated Preference and Revealed Preference methods. Stated Preference and Revealed Preference methods are used to make the questionnaires. From the questionnaire that has been made, data collection is done by ‘face to face’ method and online method. After the data has been collected, processing is carried out to see the percentage of respondents who switch modes with the application of increases in parking rates and also a reduction in parking space. To make the results of this study can applied generally, a logit model is created for each group of data. The utility function is built with the independent variable parking rates, using the logistic regression method. Then, the utility function is tested for its feasibility using the Omnibus test and the Hosmer Lemeshow test and then the model results are compared with the results of the survey data. After an analysis of data processing, there is a tendency that the more expensive parking rates are applied, the more respondents choose to switch modes. In addition, with the reduction of parking spaces, the impact on reducing private cars is greater than not reducing parking spaces.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>