Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 63716 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farizi Maulana Ramadhan
"Media Britania Raya telah menjadikan hooliganisme sebagai sisi negatif dari budaya penggemar sepak bola Inggris selama bertahun-tahun melalui penggambaran hooligan sebagai orang-orang yang brutal. Di samping itu, penggambaran ini dipertahankan oleh karya sastra mengenai hooligan yang muncul sejak tahun 1990-an. Walaupun demikian, ada beberapa karya sastra hooligan yang menjadi pengecualian, seperti novel The Football Factory yang mematahkan stereotipe-stereotipe mengenai hooligan. The Football Factory kemudian diadaptasi oleh Vertigo Films dan Rockstar Studio ke dalam film yang mengagungkan stereotipe-stereotipe mengenai hooligan. Karya sastra hooligan memainkan peran penting sebagai cara pandang alternatif dalam memahami hooliganisme, tetapi belum banyak jurnal-jurnal akademis yang membahas hal ini. Studi ini mencoba untuk meneliti proses adaptasi The Football Factory dari novel ke film dengan menggunakan analisis tekstual dengan membandingkan kedua teks dalam kerangka teori adaptasi oleh Hutcheon. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu bagaimana film tersebut mengagungkan stereotipe-stereotipe mengenai hooliganisme, yang bertolak belakang dengan versi novelnya, berdasarkan elemen-elemen film, ideologi pencipta, dan perubahan pada plot dalam film The Football Factory.

The British media has portrayed hooliganism as the negative side of English soccer fan culture over the years through the stereotype of the hooligan as brutish people. Furthermore, this portrayal is maintained by the hooligan literature that has emerged since the 1990s. However, there have been exceptions in the hooligan literature genre, such as the novel The Football Factory which debunks the stereotypes of the hooligan. Later, Vertigo Films and Rockstar Studios adapted The Football Factory into a film that glorifies the stereotypes regarding the hooligan. Hooligan literature plays an important role as an alternative perspective to understand hooliganism, yet it has not been adequately discussed in academic journals. This study attempts to examine the adaptation of the novel to the film by using a textual analysis by comparing both texts under the framework of Hutcheon rsquo s adaptation theory. This research aims to find how the film, contrary to the novel, glorifies stereotyped hooliganism based on the film elements, the ideology of the creators and the alteration of the plot in the film adaptation of The Football Factory.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ali Sadikin
"Skripsi ini membahas mengenai peranan Occupy Wall Street sebagai hegemoni tandingan terhadap hegemoni kelas penguasa di Amerika Serikat tahun 2011-2014. Kasus ini dianalisis menggunakan teori Gramsci yaitu perjuangan politik hegemoni tandingan. Munculnya hegemoni tandingan terhadap hegemoni neoliberalisme yaitu dikarenakan adanya krisis organik hegemoni. Hegemoni tandingan dalam bentuk OWS dilakukan melalui dua bentuk perjuangan politik, yaitu perang manuver dan perang posisi. Penelitian ini menemukan bahwa OWS berhasil mengorganisir kesadaran masyarakat dan membentuk ruang hegemoni melalui dua bentuk perjuangan politik, utamanya dengan penanaman nilai-nilai yang bertentangan dengan nilai-nilai dalam ideologi kelas penguasa hegemoni AS.

This undergraduate-thesis analyzes about Occupy Wall Street's (OWS) role as counter hegemony struggle on challenging the United States ruling class's hegemony in 2011-2014. The OWS phenomenon is analyzed with Gramsci's concept of counter hegemony's political struggles. OWS emerged in 2011 due to organic crisis in neoliberalism hegemony, which happened in 2008. There were two political struggles that they did to organize people's consciousness, war of maneuver and war of position. This research finds that OWS did organized people?s consciousness and created hegemonic terrain within civil society through political struggles. They emphasized on promoting different values against the ruling class-values, in this case neoliberal's value."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S62365
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabil Raihan Muhammad Setiawan
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana kohesi kelompok memengaruhi hooliganisme sepakbola, dengan stratifikasi ekonomi sebagai variabel kontrol. Studi sebelumnya tentang hooliganisme sepakbola dapat dibagi menjadi dua aliran pemahaman. Aliran pertama menyoroti bagaimana faktor eksternal seperti perlakuan dari otoritas (misalnya, kepolisian, pembatasan) dan tekanan sosial adalah akar penyebab hooliganisme sepakbola. Aliran kedua mengakui bahwa akar penyebab hooliganisme sepakbola terletak pada faktor internal seperti mentalitas massa dan rasa kebersamaan. Namun, kedua aliran pemahaman tersebut tidak mempertimbangkan interaksi antara kedua faktor tersebut. Peneliti meyakini bahwa kedua faktor internal dan eksternal memainkan peran penting, dan melalui kohesi kelompok, kedua faktor tersebut akan diakomodasi. Oleh karena itu, fokus akan pada bagaimana kohesi kelompok memengaruhi individu untuk berpartisipasi dalam hooliganisme sepakbola. Alasan untuk hal tersebut adalah karena kohesi kelompok memberikan kesempatan kepada individu melalui kedua faktor internal dan eksternal untuk melakukan tindakan yang normatifnya tidak akan mereka lakukan. Populasi fokus akan menjadi para penggemar sepakbola dari klub terbesar di Indonesia, Persija Jakarta, yang dikenal sebagai 'The Jakmania', karena studi sebelumnya telah menekankan signifikansi konteks budaya ketika mencoba memahami hooliganisme sepakbola. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada korelasi signifikan antara kohesi kelompok dan hooliganisme sepakbola yang lemah secara kekuatan, dan memiliki arah positif.

This research aims to see how group cohesion influences football hooliganism, with economic stratification as a control variable. Previous studies on football hooliganism can be split into two veins of understanding. The first vein highlights how external factors such as actions from authorities (e.g., policing, restraining) and societal pressures are the root cause of football hooliganism. The second vein accredits the root cause of football hooliganism lies in more internal factors such as crowd mentality and seeking a sense of belonging. However, both veins of understanding do not consider the interplay between both factors.  The researcher believes that both internal and external factors play an important part, and through group cohesion, both factors will be accommodated. Therefore, the focus will be on how group cohesion influences individuals to participate in football hooliganism. The reason for this is that group cohesion gives license to individuals through both internal and external factors to commit acts they would otherwise not do. The focus population will be the football fans of the biggest club in Indonesia, Persija Jakarta, otherwise known as ‘The Jakmania’, as previous studies have emphasized the significance of cultural context when trying to understand football hooliganism. The results of this research highlighted that there is a significant correlation between group cohesion and football hooliganism which is weak in strength, and has a positive direction."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Murray, Peter
Australia: Murray, 2014
R 796.334 MUR f
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Alifta Kinanti
"Terdapat stereotip di masyarakat mengenai pekerjaan maskulin dan feminin. Stereotip pekerjaan berbasis gender tersebut berbahaya karena dapat membuat seseorang yang melakukan pekerjaan yang berlawanan dengan gendernya akan merasa krisis identitas dan cenderung berperilaku menyimpang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui klasifikasi pekerjaan maskulin dan feminin serta dasar dari seseorang dalam mengklasifikasikan pekerjaan-pekerjaan tersebut. Data dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner yang diisi oleh 3633 orang responden yang berusia 15-64 tahun dan berasal dari seluruh Indonesia. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dengan bantuan software SPSS 22 dan Microsoft Excel serta metode kualitatif dengan bantuan software Nvivo 11. Dari hasil analisis, ditemukan bahwa terdapat 46 pekerjaan maskulin, 57 pekerjaan netral, dan 26 pekerjaan feminin. Sebagai tambahan, jumlah jenis kelamin yang melakukan suatu pekerjaan masih menjadi dasar yang paling kuat bagi seseorang untuk mengklasifikasi pekerjaan menjadi pekerjaan maskulin dan feminin.

There is a stereotype about masculine and feminine occupation in the society. This occupational gender stereotype will lead to several negative impact. It could make someone who do the occupation that is contrary to his gender identity will experience an identity crisis and tend to deviate. This study aims to determine the classification of masculine and feminine occupation and the underlying reason behind the classification. Data were collected by distributing questionnaires filled out by 3633 respondents aged 15-64 years and from all over Indonesia. The analysis was carried out using quantitative methods with the help of SPSS 22 and Microsoft Excel software and qualitative methods with the help of Nvivo 11 software. From the results of the analysis, it was found that there were 46 masculine jobs, 57 neutral jobs, and 26 feminine jobs. In addition, the number of sexes doing work is still the strongest basis for a person to classify work as masculine and feminine.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Lanang
"ABSTRAK
Sepak bola internasional hadir dalam intensitas yang semakin tinggi di
Indonesia. Pemberitaan sepak bola internasional pun semakin luas. Namun,
semua pemberitaan itu menyajikan sepak bola intemasional dari satu perspektif
yang homogen: ?sepak bola modern teiah menjadi industri dan itu bagus".
Perdebatan struktur dan agensi adalah satu hal yang penting dalam ilmu sosial
dan belum selesai hingga kini. Banyak teoris tenibat datam perdebatan ini untuk
mencari tahu mana yang lebih berpengaruh, struktur atau agensi; keduanya
terlibat dalam dualisme atau dualitas; apakah ada kausalitas di antara keduanya;
bahkan mana yang diacu sebagai struktur dan agensi. Dua yang paling penting
dalam perdebatan ini adalah strukturasi Anthony Giddens dan morfogenesis
Margaret Archer. Selain itu, ulasan George Ritzer soal dua teori tersebut pun
cukup memunculkan kejelasan soal perdebatan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana relasi antara struktur dan
agensi dalam proses produksi berita sepak bola internasional sehingga
perspektif yang homogen kerap tersaji dalam berita. Penelitian ini menganalisis
itu semua dalam konteks makro kapitalisme global. Selain itu, penelitian ini
bertujuan untuk melihat teori dan struktur dari dua teoris sosial di atas dalam
konteks permasalahan produksi berita ini.
Menggunakan pendekatan studi kasus terhadap proses produksi berita sepak
bola internasional, ditemukan beberapa hal yang dapat mengilustrasikan peran
konteks dalam memberikan kejelasan soal relasi antara Struktur dan agensi.
Masalah pengacuan, kausalitas, dualitas dan dualisme, serta mana yang lebih
berpengaruh tidak bisa dilepaskan dari konteks. Semua pengamatan tentang
Struktur dan agensi itu kemudian tidak dilepaskan dari konieks makro kapitalisme
global.
Kesimpulan utama dari penelitian ini adalah pengamatan atas masalah struktur
dan agensi atau pun masatah lain dewasa ini akan sulit dilepaskan dan konteks
kapitalisme global. Jika kita melepaskannya dari konteks tersebut, hasil yang
didapatkan akan menjadi ilusi yang tidak menjawab apa pun, atau paling tidak
memberi jawaban parsial yang tidak komprehensif. Implikasi penelitian ini adalah
bahwa analisis Struktur dan agensi bisa berujung pada kesimpulan yang
strukturalistik atau yang voluntaristik dan individualistik. Perbedaan kesimpulan
tersebut amat bergantung pada konteks di mana satu tindakan sosial terjadi.
Dalam penelitian ini, di mana semua konteks dalam proses produksi berita sepak
bola internasional terletak dalam konteks makro kapitalisme global, kesimpulan
analisis Struktur dan agensi berujung pada konklusi yang strukturalistilistik."
2007
T17368
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London: Routledge , 1994
301 FOO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wild, Alexander
"This book is dedicated to the most important decisions of the CAS in football disputes. Most of the authors have been directly involved in the proceedings before the CAS. The commentaries cover a broad spectrum of disputes, inter alia, disputes concerning the contractual stability, protection of young football players, doping, football hooliganism, match fixing, players release, multiple club ownership, player agents and the stays of execution. "
The Hague, Netherlands : [;T. M. C. Asser Press, T. M. C. Asser Press], 2012
e20399642
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Rifki Rafandani Rozmar
"ABSTRAK
Pada jurnal yang berjudul Perkembangan Sepakbola Mesir ini, dibahas beberapa hal yang menjadikan sepakbola Mesir terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Dimulai dari terbentuknya Asosiasi Sepakbola Mesir pada tahun 1921, lalu penjelasan sistematika liga antarklub di Mesir, informasi tentang klub sepakbola di Mesir, sejarah tentang tim nasional Mesir, dan atlet-atlet terbaik di sepakbola Mesir. Pada penyusunan Jurnal ini metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan tinjauan pustaka dari beberapa buku teks dan e-book dan juga situs resmi yang terkait. Teori pada penulisan ini adalah sejarah sepakbola. Mesir adalah salah satu negara yang sedang mengembangkan bidang sepakbola. Perlahan Mesir mulai berbenah diri dan membentuk badan administrasi sepakbola yang bertugas untuk menaungi serta mengawasi kegiatan sepakbola yang ada di Mesir. Setelah terbentuknya Asosiasi Sepakbola Mesir, perlahan Mesir menjadi salah satu negara yang ditakuti di Benua Afrika. Tim nasional Mesir juga terus meraih prestasi baik di Piala Afrika maupun pencapaiannya di Piala Dunia.

ABSTRACT
In a journal entitled The Development of Egyptian Football, discussed several things that make Egyptian football continues to grow over time. Starting from the establishment of the Egyptian Football Association in 1921, then the systematic explanation of league clubs in Egypt, information about football clubs in Egypt, history of the national team of Egypt, and the best athletes in Egyptian football. In the preparation of this Journal the method used is a qualitative method by using literature review of several textbooks and e-books and also related official website. The theory at this writing is the history of football. Egypt is one country that is developing the field of football. Slowly Egypt began to improve itself and form a football administration body that served to oversee and oversee the activities of football in Egypt. After the formation of the Egyptian Football Association, Egypt slowly became one of the dreaded countries on the African Continent. The Egyptian national team also continues to achieve good performances in the African Nations Cup and its achievements in the World Cup."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Farikhul Badi
"ABSTRAK
Kebijakan pembinaan sepak bola usia dini merupakan solusi bagi menurunnya prestasi sepak bola nasional di berbagai level kompetisi yang diikuti, hal disebabkan karena lemahnya pembinaan sepak bola usia dini di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui penerapan kebijakan Kemenpora dalam pembinaan sepak bola usia dini dari enam aspek implementasi kebijakan yaitu kepentingan kebijakan, jenis manfaat, sumber daya,pengambil kebijakan, pelaksana kebijakan, derajat perubahan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan teknik penyajian data analisis diskripftif, selanjutnya dalam penggalian data menggunakan instrumen wawancara mendalam serta studi dokumentasi. Hasil penelitian pada tataran implementasi kebijakan Kemenpora dalam pembinaan sepak usia dini sudah dilaksanakan sesuai dengan kewenangan dan kapasitas yang dimiliki Kemenpora yaitu dengan menyelenggarakan berbagai kompetisi berjenjang sesuai dengan kelompok usia. Sementara dalam hal ketersediaan pelatih sepak bola yang memiliki kapasitas serta sertifikasi licence untuk membina atlet-atlet muda sepak bola Kemenpora terus melakukan koordinasi dengan PSSI selaku federasi sepak bola di Indonesia untuk melaksanakan kursus kepelatihan secara masif.

ABSTRACT
Early soccer coaching policy is a solution to the decline of national football achievement in various levels of competition that followed, due to the weakness of early soccer coaching in Indonesia. The purpose of this research is to know the implementation of Kemenpora policy in early soccer coaching from six aspects of policy implementation, namely policy interest, benefit type, resources, policy maker, policy implementer, degree of change. This research uses qualitative research design with data presentation technique of descriptive analysis, then in extracting data using in depth interview instrument and documentation study. The results of research at the level of implementation of Kemenpora policy in early football coaching has been implemented in accordance with the authority and capacity of Kemenpora that is by holding various tiered competition according to age group. Meanwhile, in terms of availability of soccer coaches who have the capacity and certification license to build young athletes Kemenpora football continues to coordinate with PSSI as a soccer federation in Indonesia to carry out a massive coaching course."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>