Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101818 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syahyana Ayu Purbasari
"ABSTRAK
Media sosial menjadi salah satu media utama dan sering digunakan dalam pelaksanaan kampanye kehumasan. Selain penggunaan media sosial, humas pemasaran juga harus memperhatikan narasi yang diciptakan dalam kampanye. Hal ini membuat penulis memilih kampanye ldquo;Rayakan NamaMu rdquo; dari Coca-cola sebagai subjek yang diamati. Tujuan utama dari tulisan ini adalah untuk menggambarkan dan mengkaji penggunaan media sosial pada pelaksanaan kampanye kehumasan Coca-cola ldquo;Rayakan NamaMu rdquo; sebagai media untuk membangun dan menyebarkan narasi. Jenis penulisan ini adalah deskriptif, dengan menggunakan data sekunder yang berasal dari jurnal ilmiah, artikel di internet, dan akun media sosial perusahaan terkait. Pada tulisan ini, penulis menemukan bahwa terdapat perbedaan penggunaan media sosial dalam kampanye ldquo;Rayakan NamaMu rdquo;. Meskipun penggunaan media sosial berbeda, namun narasi yang dibangun telah sampai kepada khalayak. Hal ini dibuktikan melalui respon yang diperoleh dari khalayak yang menunjukkan adanya kesamaan, yaitu keterlibatan dan respon positif. Adanya keterlibatan dan respon positif merupakan hasil dari pesan yang sama, kemudian dikemas secara berbeda sesuai dengan fitur yang dimiliki oleh media sosial yang digunakan. Namun, jangkauan kampanye akan lebih luas apabila fitur pada media sosial yang digunakan lebih dioptimalkan, sehingga akan memperoleh dampak jangka panjang yaitu ikatan antara khalayak dengan brand Coca-cola.

ABSTRACT
Social media is a part of the main media and often used in the public relations campaign. In addition to the use of social media, marketing public relations must pay attention to the story that created during the campaign. This makes the author choose a campaign from Coca cola called ldquo Rayakan NamaMu rdquo as the subject of the study. The main purpose of this paper is to describe and study the use of social media during the implementation of Coca cola public relations campaign called ldquo Rayakan NamaMu rdquo as the medium to build and spread the story. This is a descriptive paper that uses secondary data derived from scientific journals, articles on the Internet, and Coca cola rsquo s social media accounts. In this paper, the author found that there are differences in the use of social media in this campaign. Although the use of social media is different, but the story can reach the audiences. This is proven through responses obtained from audiences that show a similarity, which are involvement and positive responses. The existence of involvement and positive responses are the result of the same message, and packaged differently in accordance with the features owned by social media. However, the reach of the campaign will be more extensive if they optimize the use of features in social media, so it will bring a long term impact which is a bond between Coca cola brand and its audiences."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Josephine
"ABSTRAK
Di Indonesia, industri minuman kemasan adalah salah satu lahan bisnis yang menggiurkan untuk para investor, baik dalam maupun luar negeri, karena memiliki perputaran modal yang besar dan proyeksi perkembangan yang
menjanjikan. Di dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif ini, Coca Cola Amatil dan PT Sinar Sosro adalah dua perusahaan besar yang menguasai produksi dan distribusi minuman kemasan di Indonesia. Untuk menciptakan
dan mengembangkan pasar, menjaga citra produk, serta menjalin hubungan dengan pelanggan, Coca Cola Amatil dan PT Sinar Sosro merancang berbagai program humas pemasaran yang terintegrasi. Makalah ini berisi analisis
yang dilakukan terhadap beberapa strategi humas pemasaran yang dijalankan oleh Coca Cola Amatil dan PT Sinar Sosro dalam usaha melebarkan jaringnya di pasar Indonesia. Hasil analisis memperlihatkan bahwa penggunaan slogan sebagai sumbu utama dari segala program humas pemasaran perusahaan diadopsi oleh Coca Cola Amatil dan PT Sinar Sosro dalam mendukung usaha pemasaran yang efektif bagi perusahaan. Selain itu, baik Coca Cola Amatil maupun PT Sinar Sosro memanfaatkan fungsi konektor media dan non-media secara maksimal dalam setiap program-programnya agar dapat berdayaguna bagi perusahaan dalam upaya mengembangkan usahanya, merebut pangsa pasar, dan memenangkan kondisi persaingan.

ABSTRACT
In Indonesia, ready to drink (RTD) packaged beverages industry is an alluring business to venture and appeals
investors both from inside and outside the country for its large scale of capital rotation and promising development. In this competitive business, Coca Cola Amatil and PT Sinar Sosro Corporate are the two biggest companies that dominate the production and distribution of RTD packaged beverages in Indonesia. To create and develop the market, keep the good image of the product, as well as maintaining relationship with customers, Coca Cola Amatil and PT Sinar Sosro designed various integrated MPR (Marketing Public Relations) programs. This paper contains analyzes done on some of the MPR strategies run by Coca Cola Amatil and PT Sinar Sosro in an effort to widen their nets in Indonesian market. The results show that the use of taglines as the main axis for any of their MPR strategies is adopted by both Coca Cola Amatil and PT Sinar Sosro in support of effective marketing efforts for the company. Moreover, both Coca Cola Amatil and PT Sinar Sosro harness and maximize the function of media connector and non-media connector in the operation of any of their program so they can be useful for the companies in expanding its business, grabbing the market share, and be the winner among competitors."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Syahnaz Savitri
"ABSTRAK
Kegiatan Marketing Public Relations MPR merupakan program atau usaha yang dilakukan untuk meningkatkan, mempertahankan, atau menjaga penjualan atau citra sebuah produk dengan cara mendorong perantara, seperti media massa tradisional, media elektronik, atau individu untuk secara sukarela menyampaikan pesan mengenai produk atau perusahaan kepada khalayaknya. Pesan ini berisi informasi yang kredibel mengenai kesan-kesan positif yang dapat menghubungkan perusahaan atau produk sesuai dengan kebutuhan, keinginan serta perhatian pelanggan. Salah satu contoh kegiatan MPR adalah kampanye ldquo;Share a Coke rdquo; yang dilakukan oleh Coca-Cola dan telah dilaksanakan di Indonesia pada tahun 2015 lalu. Tetapi, eksistensi Coca-Cola mulai terancam dengan kehadiran produk saingan seperti contohnya Big Cola. Karena itu, perlu dilakukan upaya demi mempertahankan citra Coca-Cola sebagai produk minuman bersoda terbaik di Indonesia. Salah satu caranya adalah dengan membuat sebuah program marketing public relations. Agar pelaksanaan program MPR dapat berjalan dengan baik, perlu digunakan beberapa strategi, diantaranya; melakukan kegiatan Consumer Generated Marketing, menggunakan brand ambassador dan konektor dalam kegiatan pemasaran program tersebut. Perkembangan media sosial juga menjadi pendukung berjalannya program MPR dengan baik.
ABSTRACT
Marketing Public Relations is any program or effort designed to improve, maintain, or protect the sales or image of a product by encouraging intermediaries, such as traditional mass media, the electronic media, or individuals, to voluntarily pass a message about the firm or product to their audience. This message contains credible information about the positive impressions that can connect a company or product in accordance with the needs, desires and customer attention. As an example of MPR activities, a campaign titled ldquo Share a Coke rdquo was conducted by Coca Cola company, which was held in Indonesia in 2015. However, the popularity of Coca Cola is still threatened by the presence of competitor products, for example, Big Cola. Therefore, there is an urgency for the Coca Cola company to sustain their image as the best carbonated beverage in Indonesia. As an attempt to achieve that is by making a marketing public relations program. In order for the MPR program to do well, it is necessary to use strategies, the strategies are consumer generated marketing activities, brand ambassador usage, and connectors usage in marketing activities of the program. The development of social media also supports the implementation of the program."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Bonni Perdhana Chaniago
"Perkembangan internet dan social media beberapa tahun terakhir ini menjadi salah satu fenomena yang menarik minat banyak industri. Banyak Industri yang tertarik menggunakan Social Media sebagai salah satu tools dalam kegiatan promosi. Social Media Marketing Industry Report mendapatkan fakta 58 % bisnis yang menggunakan social media selama lebih dari 3 tahun melaporkan adanya peningkatan penjualan (sales), data lainnya menyebutkan 85% bisnis yang menggunakan social media sebagai bagian dari strategi pemasaran (marketing strategy) melaporkan adanya peningkatan di market exposure. Promosi juga dapat dilakukan melalui aktivitas event. Promosi melalui social media dan event bertujuan membangun engagement antara brand dan customer.
Coca-Cola Amatil Indonesia menggunakan 2 jenis social media yaitu Twitter dan Facebook, selain itu Coca-Cola Amatil Indonesia juga melakukan kegiatan promosi melalui event-event yang di dukung penuh oleh Coca-Cola Amatil Indonesia. Laporan Akhir Magang ini membahas tentang bagaimana Digital Marketing & Consumer Activation membangun engagement antara brand Coca-Cola dan konsumen melalui aktivitas event dan social media sebagai bagian dari promosi di Coca-Cola Amatil Indonesia

The development of the internet and social media these last few years become one of the phenomena that attracted many industries. Many industries who are interested in using Social Media as one of the tools in promotional activities. Social Media Marketing Industry Report getting the fact that 58% of businesses use social media for over 3 years reported an increase in sales (sales), other data mentioned 85% of businesses that use social media as part of a marketing strategy (marketing strategy) reported an increase in market exposure. The promotion can also be done through the activity event. Promotion through social media and event aims to build engagement between brand and customer.
Coca Cola Amatil Indonesia uses 2 types of social media: Twitter and Facebook. Coca-Cola Amatil Indonesia also doing promotional activities through the events that are supported by Coca-Cola Amatil Indonesia. This Internship final report discusses how Digital Marketing & amp; Consumer Activation to build brand engagement between Coca-Cola and consumers via social media events and activities as part of a promotion in Coca-Cola Amatil Indonesia
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Bela Yiska
"Skripsi ini membahas analisis kinerja departemen pemasaran PT Coca Cola Amatil Indonesia menggunakan analisis varians. Analisis varians mencakup perhitungan dan analisis varians penjualan dan varians biaya pada PT Coca Cola Amatil Indonesia. Analisis dimulai dari Analisis varians pendapatan penjualan, kemudian analisis terhadap varians turunannya yaitu varians harga jual dan varians volume penjualan. Lalu akan dilakukan analisis lebih dalam dari turunan varians volume penjualan, yaitu varians bauran penjualan dan varians kuantitas penjualan.
Hasil dari skripsi ini menyimpulkan bahwa varians pendapatan penjualan perusahaan memiliki hasil yang favorable. Hasil favorable ini dihasilkan oleh unfavorable dari sales-price variance dan hasil favorable dari sales-volume variance. Sales volume variance yang favorable dikarenakan peningkatan kuantitas penjualan produk dan pengelolaan bauran penjualan produk yang baik. Dapat disimpulkan bahwa walaupun harga jual yang terjadi lebih rendah dibandingkan dengan yang dianggarkan yang disebabkan oleh banyaknya program diskon yang dilakukan perusahaan, namun program-program diskon ini dapat meningkatkan volume penjualan perusahaan.
Peningkatan volume penjualan perusahaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan penurunan harga jual menghasilkan pendapatan penjualan yang favorable. Biaya-biaya pemasaran yang dikeluarkan perusahaan juga tidak banyak yang meningkat dibandingkan dengan biaya yang telah dianggarkan. Hal ini menunjukkan bahwa Departemen Pemasaran PT. Coca Cola Amatil Indonesia sudah dapat mengendalikan dengan baik biaya aktual yang terjadi dan sudah berhasil memperoleh pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang sudah dianggarkan.

The focus of this study is about performance analysis on marketing department of Coca Cola Amatil Indonesia using variance analysis. Variance analysis consists of the calculation and analysis of static budget variance and cost variance in Coca Cola Amatil Indonesia. The analysis begin with analyzing static budget variance then continue to the breakdown of static budget variance itself which are sales price variance and sales volume variance. After that, there will be deeper analysis about the sales volume variance breakdown which are sales mix variance and sales quantity variance.
The results of this thesis concludes that the static budget variance of the company is favorable. This favorable value is resulted by the unfavorable of sales-price variance and the favorable of sales volume variance. The favorable results of sales volume variance caused of the enhancement of sales quantity product and the effective management of sales mix per product. We can conclude that even though the actual selling price is lower than budgeted selling price caused by a lot of discount program, but this discount program can increase sales volume company.
The increase in sales volume is higher than the decrease in selling price. It makes company static budget variance is favorable. The actual marketing costs are also not much improved compared to the budgeted marketing costs. It means that the Marketing Department of Coca Cola Amatil Indonesia has been able to properly control the actual costs and successfully managed to obtain a higher actual income.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S55153
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Witri Suri
"Penelitian ini menguraikan tentang pengaruh masalah obesitas yang terjadi di kalangan anak-anak Jerman terhadap iklan Kinder Schokolade, baik itu dari segi bahasa maupun dari segi visualnya. Iklan yang diteliti terdiri atas sembilan iklan cetak Kinder Schokolade dari tahun 2010-2013 dengan tiga versi iklan yang berbeda, yang dianalisis dari aspek semantik dan semiotik. Di dalam penelitian ini dipaparkan perubahan komponen-komponen dalam iklan-iklan Kinder Schokolade sejak muncul permasalahan obesitas pada anak-anak. Pilihan kata dan gambar berperan penting dalam setiap iklannya karena dapat membentuk citra produk yang positif sebagai produk makanan yang berhubungan erat dengan anak-anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklan-iklan Kinder Schokolade terpengaruh permasalahan obesitas.

This study describe about the effect of the children’s obesity problem against Kinder Schokolade advertising in terms of languange and visual. This advertisement consist of nine Kinder Schokolade print advertisement from 2010-2013 with three different versions and it will be analyzed from the semantic and semiotic aspects. In this study will be presented about the change in the components of Kinder Schokolade advertisement since the children’s obesity problem appear. The choice of words and images play the important role in each advertisement because it can make a positive image as food product that have closely relationship with the children. The results showed that Kinder Schokolade advertising affected by the obesity problem.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Aryo Cahyo Kusuma Wardana
"[ ABSTRAK
Dewasa ini, marak beredar pemberitaan mengenai dampak konsumsi minuman berkarbonasi jangka panjang di media online, Coca-Cola mencoba memotivasi konsumen dengan mengubah pendekatannya, agar konsumen tetap mengonsumsi Coca-Cola meski telah mengetahui dampak jangka panjangnya. Berbekal analisis konsumen mendalam terhadap pasar dan biaya pemasaran yang besar, Coca-Cola mencoba mengubah cara pandang negatif konsumen terhadap produknya. Permasalahan yang dibahas dalam jurnal ini adalah apa yang memotivasi konsumen untuk terus mengonsumsi Coca-Cola, serta apa yang dilakukan oleh pihak terkait untuk dapat mengantisipasi dampak dari tingginya konsumsi minuman berkarbonasi di Indonesia. Tujuan penulisan jurnal ini adalah mengetahui jenis pemasaran apa yang digunakan Coca-Cola untuk memotivasi konsumen untuk terus mengonsumsi Coca-Cola, juga mengetahui upaya apa saja yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengantisipasi dampak dari tingginya tingkat konsumsi minuman berkarbonasi di Indonesia. Jurnal ini diharapkan dapat memperkaya wawasan dan mampu membuka mata pembaca terhadap penerapan analisis konsumen dalam bisnis minuman berkarbonasi di Indonesia. Jurnal ini juga diharapkan dapat memberikan masukan kepada pekerja di bidang komunikasi dapat mengembangkan cara-cara untuk dapat memotivasi dalam proses komunikasi. Teori yang digunakan untuk menganalisa permasalahan tersebut adalah teori analisis konsumen dan teori pemasaran. Penulisan jurnal ini menggunakan metode deskriptif dan studi kepustakaan. Jurnal ini dalam penulisannya mengandalkan data sekunder yang diperoleh dari berbagai macam sumber sebagai referensi penulisan. Hasil dari pembahasan jurnal ini adalah kolaborasi teknik analisis konsumen dengan pemasaran yang baik berhasil mengembalikan loyalitas konsumen Coca-Cola, serta tengah dilakukannya pengkajian mengenai pengenaan tarif cukai terhadap minuman berkarbonasi oleh pemerintah Indonesia untuk menanggulangi dampak dari tingginya angka konsumsi minuman berkarbonasi di Indonesia.;

ABSTRACTNowadays, there are so many news about the impact of long-term consumption of carbonated beverages in online media, Coca-Cola tried to keep motivating the consumers by changing their approach, so that consumers will continue to consume Coca-Cola even though they are already know the impact of consuming it in long-term. With a deep consumer analysis and a huge marketing budget, Coca-Cola tried to change the negative perception of consumers towards their products. Problems examined in this paper is what motivates the consumers to continue consuming Coca-Cola, and what was done by the government to be able to anticipate the impact from the high consumption numbers of carbonated drinks in Indonesia. This paper aims to find out what kind of marketing Coca-Cola used to motivate their consumers to continue consuming Coca-Cola, also know what is being done by the government to anticipate the impact from the high consumption numbers of carbonated drinks in Indonesia. This paper is expected to enrich the knowledge and being able to open the eyes of the reader to the application of consumer analysis in carbonated beverage business in Indonesia. The paper is also expected to provide input to the workers in the field of communication, they can develop another ways to motivate in the communication process. Theories used in analyzing the problem are consumer analysis theory and marketing theory. . This paper is written in descriptive method and literature review based, which relies the secondary data collected by many sources as writing reference. The results of this paper is a great collaboration between consumer analysis techniques and good marketing that successfully restore the Coca-Cola consumer’s loyalty, and also an assessment is being conducted regarding the imposition of excise rates, for carbonated beverages by the Indonesian government to mitigate the impact from the high consumption numbers of carbonated drinks in Indonesia., Nowadays, there are so many news about the impact of long-term consumption of carbonated beverages in online media, Coca-Cola tried to keep motivating the consumers by changing their approach, so that consumers will continue to consume Coca-Cola even though they are already know the impact of consuming it in long-term. With a deep consumer analysis and a huge marketing budget, Coca-Cola tried to change the negative perception of consumers towards their products. Problems examined in this paper is what motivates the consumers to continue consuming Coca-Cola, and what was done by the government to be able to anticipate the impact from the high consumption numbers of carbonated drinks in Indonesia. This paper aims to find out what kind of marketing Coca-Cola used to motivate their consumers to continue consuming Coca-Cola, also know what is being done by the government to anticipate the impact from the high consumption numbers of carbonated drinks in Indonesia. This paper is expected to enrich the knowledge and being able to open the eyes of the reader to the application of consumer analysis in carbonated beverage business in Indonesia. The paper is also expected to provide input to the workers in the field of communication, they can develop another ways to motivate in the communication process. Theories used in analyzing the problem are consumer analysis theory and marketing theory. . This paper is written in descriptive method and literature review based, which relies the secondary data collected by many sources as writing reference. The results of this paper is a great collaboration between consumer analysis techniques and good marketing that successfully restore the Coca-Cola consumer’s loyalty, and also an assessment is being conducted regarding the imposition of excise rates, for carbonated beverages by the Indonesian government to mitigate the impact from the high consumption numbers of carbonated drinks in Indonesia.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Saradeta Ursula
"[ ABSTRAK
Jurnal ini membahas komunikasi global yang dilakukan oleh perusahaan multi
nasional (MNC) dengan produk minuman berkarbonasi bernama Coca-Cola. Di era
globalisasi saat ini, sebuah perusahaan MNC mengkoordinasikan seluruh aktivitas pemasaran
ke berbagai negara. Dalam hal ini perusahaan melakukan adanya standarisasi produk,
packaging, dan merek. Bahkan, beberapa produk dan jasa secara serempak menyamakan
pesan komunikasi atau kampanye penjualannya. Sebagai alat kampanye pemasaran, Coca-
Cola merilis 24 versi dari The World Is Ours, lagu untuk menyemarakkan perhelatan Piala
Dunia 2014, dengan berbagai bahasa dari bermacam negara. Beberapa negara yang turut
merilis lagu ini adalah Indonesia, Mexico, Colombia, South Africa, China, Japan, Argentina,
Vietnam, Korea, Middle East, Thailand, Malaysia, South Africa, Nepal, Bosnia &
Herzegovina, Myanmar, Romania and Brazil. Dari penjelasan tersebut maka penulis akan
meneliti adanya komunikasi global yang terjalin melalui kampanye Coca Cola yang dikaitkan
menggunakan konsep glokalisasi.
ABSTRACT This journal discusses global communication conducted by multi-national companies (MNCs)
with a carbonated beverage product called Coca-Cola. In the current era of globalization, a
MNC company coordinates all marketing activities to different countries. In this case the
company doing the standardization of products, packaging, and brand. In fact, some products
and services simultaneously equalize message communication or sales campaigns. As a tool
of marketing campaign, Coca-Cola released 24 versions of The World Is Ours, songs to
enliven the 2014 World Cup event, with the various languages of the various nations. Somecountries are also releasing this song is Indonesia, Mexico, Colombia, South Africa, China,
Japan, Argentina, Vietnam, Korea, Middle East, Thailand, Malaysia, South Africa, Nepal,
Bosnia & Herzegovina, Myanmar, Romania and Brazil. From these explanations, the authors
will examine the global communications established through the Coca Cola campaign are
linked using the concept of glocalization.;This journal discusses global communication conducted by multi-national companies (MNCs)
with a carbonated beverage product called Coca-Cola. In the current era of globalization, a
MNC company coordinates all marketing activities to different countries. In this case the
company doing the standardization of products, packaging, and brand. In fact, some products
and services simultaneously equalize message communication or sales campaigns. As a tool
of marketing campaign, Coca-Cola released 24 versions of The World Is Ours, songs to
enliven the 2014 World Cup event, with the various languages of the various nations. Somecountries are also releasing this song is Indonesia, Mexico, Colombia, South Africa, China,
Japan, Argentina, Vietnam, Korea, Middle East, Thailand, Malaysia, South Africa, Nepal,
Bosnia & Herzegovina, Myanmar, Romania and Brazil. From these explanations, the authors
will examine the global communications established through the Coca Cola campaign are
linked using the concept of glocalization., This journal discusses global communication conducted by multi-national companies (MNCs)
with a carbonated beverage product called Coca-Cola. In the current era of globalization, a
MNC company coordinates all marketing activities to different countries. In this case the
company doing the standardization of products, packaging, and brand. In fact, some products
and services simultaneously equalize message communication or sales campaigns. As a tool
of marketing campaign, Coca-Cola released 24 versions of The World Is Ours, songs to
enliven the 2014 World Cup event, with the various languages of the various nations. Somecountries are also releasing this song is Indonesia, Mexico, Colombia, South Africa, China,
Japan, Argentina, Vietnam, Korea, Middle East, Thailand, Malaysia, South Africa, Nepal,
Bosnia & Herzegovina, Myanmar, Romania and Brazil. From these explanations, the authors
will examine the global communications established through the Coca Cola campaign are
linked using the concept of glocalization.]"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Novira Varadita
"Schlagzeile merupakan elemen teks terpenting dalam iklan sehingga penulisan Schlagzeile harus dikemas semenarik mungkin agar dapat memikat perhatian pembaca dan mengarahkannya untuk membaca iklan secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan alat retorika dalam pembentukan Schalgzeile yang digunakan dalam iklan Coca-cola berbahasa Jerman dan Indonesia yang merupakan merek minuman kenamaan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersumber pada kajian pustaka. Analisis yang digunakan berfokus hanya pada unsur utama iklan, yaitu Schlagzeile dan Unterüberschrift dan unsur pendukungnya yaitu key visual dan catch visual.
Berdasarkan hasil penelitian, dalam iklan berbahasa Jerman alat retorika yang digunakan lebih beragam dibandingkan dengan iklan berbahasa Indonesia. Penggunaan alat retorika yang lebih banyak pada iklan dan kesesuaian gambar pendukung membuatnya terlihat lebih menarik.

Headline is a central text element in advertising. Headline should be packed as interessting as possible in puprose to attract reader's attention and leads them to read the whole advertising. This research aims to know the use of rethorical tools in Headline of Coca-Cola Advertising in German and Indonesia version, which is a famous beverage merk around the world.
This reasearch uses qualitative method which is from literary review. This reasearch is being analyzed by analyzing the main element of advetising only, such as Headline and Subheadline and sublement such as key visual and catch visual.
Based on the result, rethorical tools in German Advertising are used more often than Indonesian Advertising. The using of rethorical tools more often and the suitability of picture make advertising looks more interesting.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rahadiyan Garuda Langit Dewangga
"ABSTRAK
Kemacetan di Indonesia sudah merupakan masalah sehari-hari bagi para penduduk yang tinggal di daerah perkotaan, mengingat Indonesia adalah negara dengan populasi terpadat ketiga di dunia. Go-Jek muncul sebagai jawaban atas permasalahan tersebut, menggabungkan aplikasi online dengan moda transportasi ojek yang menciptakan kemudahan pelayanan pemesanan ojek untuk mengantar barang, menjemput orang bahkan untuk belanja kebutuhan sehari-hari. Dikenalnya Go-Jek oleh masyarakat Indonesia merupakan hasil dari keberhasilan metode pemasaran word of mouth yang diterapkan Go-Jek.
Menggunakan teori difusi inovasi, peranan dari para early adopter yang membangun kesadaran masyarakat terhadap Go-Jek, seperti Youtuber maupun selebriti nasional yang menjadi opinion leader masyarakat Indonesia memiliki peranan besar dalam keberhasilan pemasaran Go-Jek.

ABSTRACT
Traffic jam is Indonesians daily problems especially for those who live in urban area, considering Indonesia is the third largest population in world. Go-Jek rise up as the answer to this problem, by combining online application and ojek that create easiness to order ojek that can be used to delivering item or people also to buy groceries. The well-known name of Go-Jek was the effect of their successful word of mouth campaign using word of mouth method.
Using the theory diffusion of innovation, early adopter has a role to build society awareness
about Go-Jek. The early adopter such as Youtuber and national celebrity that became
Indonesian society opinion leader play a big part in Go-Jek successful marketing.
"
2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>