Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160366 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ali Muktiyanto
"Kajian tentang Good University Governance GUG relatif baru dan belum konklusif. Bahkan dalam kerangka kontinjensi belum ada penelitian tentang pengaruh antara GUG dan kinerja dengan menempatkan variabel-variabel konteks yang umum di sektor privat seperti akuntansi manajemen, teknik manajemen dan strategi bisnis sebagai mediasinya dalam satu model fit. Teori kontinjensi menyebutkan bahwa konteks yang berbeda akan menghasilkan kinerja yang berbeda. Penelitian atas 231 Program Studi Akuntansi di Indonesia ini dengan menggunakan Struktural Equation Model dan pendekatan mediasi fit membuktikan adanya peran konteks tersebut. Penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa hubungan GUG dan kinerja dipengaruhi oleh penerapan akuntansi manajemen, penerapan teknik manajemen dan pilihan prioritas strategi sebagai mediasi fit. Terjadi keragaman pengaruh GUG terhadap kinerja beserta mediasinya baik dari signifikansi, besaran, maupun arah hubungan yang ditentukan oleh konteks: PTN, PTS, dan PTS berakreditasi A dan B secara khusus dan sektor publik secara umum.

Studies on Good University Governance GUG is relatifely new and has not been conclusive. However, within the contigency framework has been no research on the effects of GUG and performance by placing context variables are common in the private sector such as management accounting, management techniques and business strategies as mediation in a fit model. Contingency theory states that a different context would produce a different performance. Research on 231 Accounting Study Program in Indonesia by using Structural Equation Model and fit as mediation approach proved the existence of its context. This study provides empirical evidence that the relationship GUG and performance is affected by the implementation of management accounting, the management techniques and the clarity of selection of strategic priorities as mediation fit. There are variation the influences GUG on performance and its mediation variables, of the significance, magnitude, and direction of the relationship is determined by PTN, PTS, and PTS accredited A and B in particular and the public sector in general."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
D1729
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hans Yongen
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji signifikansi antara teknik manajemen dan
praktik akuntansi manajemen dalam meningkatkan kinerja perusahaan dengan tiga
strategi yang berbeda, yaitu differentiation, low cost, dan combination. Teknik
manajemen mencakup improving existing processes, quality systems,
manufacturing systems innovation, integrating systems, team-based structures,
dan human resource management policies. Sedangkan, praktik akuntansi
mencakup traditional techniques, activity-based techniques, balance performane
measures, employee-based measures, benchmarking, dan strategic planning.
Penelitian menggunakan sampel orang yang memiliki pengalaman kerja di
perusahaan manufaktur dan menggunakan model persamaan struktural. Hasilnya
terdapat perbedaan kombinasi dari komponen teknik manajemen dan praktik
akuntansi manajemen dari ketiga strategi yang berpengaruh terhadap kinerja.
ABSTRACT
This research aims to test whether significance of management techniques and
management accounting practices can improve the performance of the company in
three different strategies, which are differentiation, low cost, and combination.
Management techniques include improving existing processes, quality systems,
manufacturing systems by innovation, integrating systems, team-based structures,
and human resource management policies. While, management accounting
practices include traditional techniques, activity-based techniques, balances
performane measures, employee-based measures, benchmarking, and strategic
planning. Samples are people who have working experience in manufacturing
companies, and use structural equation modelling. Results concluded that there
are differences combination of management techniques and management
accounting practices components for the strategies which have an effect on to the
performance."
2014
S60493
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Brodjonegoro
"Hari-hari ini, tampaknya hampir tidak ada upaya perbaikan suatu organisasi yang tidak meh'batkan perlunya good governance. Bahkan upaya tersebut dipandang sebagai dasar dari penyelesaian masalah organisasi yang mendasar, dan selanjutnya menjadi jaminan bagi kelangsungan organisasi itu sendiri berikut sukses yang menyertainya. Krisis multidimensional yang terjadi sejak 1997, yang semula hanya dianggap sebagai krisis financial atau krisis ekonomi biasa, menurut pandangan beberapa pihak terjadi karena tidak diterapkannya "good governance" di hampir semua aspek penyelenggaraan Negara."
2005
EBAR-I-Nov2005-23
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Anisa Amalia
"The purpose of this paper is to determine the direct influence of the mechanism of good corporate governance (GCG) and corporate social responsibility (CSR) on financial performance as well as through earnings management as a mediating variable. The data used in this research are secondary data involving 115 companies listed on the Indonesian Stock Exchange for the period of 2014. The data used in this study are analyzed using partial least square and carried out with the help of SmartPLS 2.0 software. The results show that the mechanism of GCG doesnt has effect on earnings management, CSR has a negative effect on earnings management, mechanism of GCG has a positive effect on financial performance, but CSR and earnings management dont have effect on financial performance. The results also show earnings management cannot be a mediation between GCG mechanisms and financial performance or CSR and financial performance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggraeni Satyamurti
"Dalam upaya untuk mewujudkan sistem perbankan yang sehat, kuat dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu pertumbuhan ekonomi nasional diperlukan praktik-praktik good corporate governance serta pemenuhan prinsip kehati-hatian.
Mengingat praktik good corporate governance sangat tergantung pada sumber daya manusianya, maka untuk meningkatkan good corporate governance di industri perbankan Indonesia, Bank Indonesia sebagai otoritas pengaturan dan pengawasan bank telah melakukan berbagai upaya melalui pemberlakuan berbagai ketentuan yang harus dipatuhi oleh bank serta melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan ketentuan-ketentuan tersebut.
Salah satu ketentuan Bank Indonesia yang merupakan implementasi dari penerapan good corporate governance adalah dengan menerapkan ketentuan mengenai Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (fit and proper test) bagi Pemegang Saham Pengendali, Pengurus dan Pejabat Eksekutif Bank. Hal ini dilakukan karena bank mempunyai karakter khusus terkait dengan sangat besarnya dana masyarakat yang dipercayakan untuk dikelola bank serta sifatnya yang senantiasa menyimpan potensi systemic risk sehingga kepentingan publik yang jadi taruhannya.
Oleh karena itu dengan diterapkannya fit and proper test bagi Pemegang Saham Pengendali, Pengurus dan Pejabat Eksekutif Bank diharapkan industri perbankan dapat dikelola oleh manajemen yang profesional, berdedikasi tinggi dan jujur, sehingga mampu setiap saat menjaga kepercayaan masyarakat yang pada gilirannya dapat meningkatkan kemantapan dan kestabilan sistem perbankan."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006
T18226
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nababan, Barbara Michelle
"Sektor jasa keuangan menjadi sektor dengan angka pertumbuhan tertinggi pada tahun 2016 dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Kontribusi sektor jasa keuangan terus meningkat bagi perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, sebagai pengawas sektor jasa keuangan Otoritas Jasa Keuangan OJK memiliki peranan penting untuk tetap menjaga kestabilan sektor jasa keuangan. OJK harus senantiasa melakukan perbaikan terhadap tata kelolanya dan menerapkan prinsip-prinsip Good Public Governance. Langkah nyata OJK untuk meningkatkan tata kelolanya adalah dengan penerapan manajemen risiko.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kebijakan penerapan manajemen risiko dan praktik penerapannya di OJK dengan menggunakan data primer melalui wawancara dan data sekunder dari OJK serta sumber lainnya. Terdapat pendekatan manajemen risiko COSO ERM dan kebijakan KNKG terkait evaluasi penerapan manajemen risiko pada OJK. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa seluruh aspek kebijakan telah sesuai dengan pedoman atau acuan serta literatur. Pelaksanaan manajemen risiko sudah memenuhi komponen-komponen acuan OJK dari COSO ERM dan KNKG, tetapi masih ada beberapa kendala seperti kurangnya pemahaman akan pentingnya penerapan manajemen risiko yang merata kepada seluruh pegawai OJK.

The financial service sector is the highest growth sector by 2016 in national economic growth. The contribution of the financial services sector continues to increase for the Indonesian economy. Therefore, as the supervisor of the financial services sector, Financial Services Authority OJK has an important role to maintain the stability of the financial services sector. OJK needs to make continuous improvements to its governance and apply the principles of Good Public Governance. OJK reals step to improve its governance is with the implementation of risk management.
This research was conducted to determine the implementation policy of risk management and its implementation practice in OJK by using primary data interview and secondary data from OJK and other sources. There is a risk management approach of COSO ERM and KNKG policy regarding the evaluation of risk management implementation in OJK. The results of this study conclude that all aspects of the policy have been in accordance with guidelines or references and literature. The implementation of risk management comply with the OJK reference components of COSO ERM and KNKG, but there are still some obstacles such as a lack of understanding of the importance of applying equal risk management to all OJK employees.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Roro Dewi Ratnasari
"Skripsi ini bertujuan untuk meneliti hubungan CEO tenure terhadap manajemen laba. Penelitian ini berargumen bahwa CEO melakukan manajemen laba pada saat awal menjabat dibandingkan tahun tahun setelahnya. Selain itu variabel corporate governance juga diteliti sebagai variabel pemoderasi terhadap manajemen laba yang dilakukan pada saat awal menjabat. Sampel penelitian adalah 113 perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2004 2014. Penelitian ini menemukan adanya hubungan positif signifikanantara tahun awal CEO menjabat dengan manajemen laba akrual pada model Kothari 2005 dan hubungan negatif signifikan dengan manajemen laba riil pada model Roychowdhury 2006. Tahun awal merupakan tahun pertama CEO menjabat angka ini diambil dari nilai median sampel dibagi dua. Sebaliknya apabila melibatkan variabel corporate governance sebagai pemoderasi hubungan positif antara CEO tenure dan manajemen laba akrual menjadi tidak signifikan Untuk tahun terakhir CEO menjabat secara penuh tidak ditemukan hubunganyang signifikan namun ketika tahun awal dimasukkan sebagai kontrol hasilnya menjadi signifikan.

This research examines changes in CEO's incentive to manage their firms reported earning during their tenure. Earnings management is found in the early year than in the later years of CEOs rsquo service and this relation is less pronounced for firms with greater external and internal monitoring with good corporate governance. The samples of this research are 113 non financial listed companies on Indonesian Stock Exchange in 2004-2014 periods. The results show a significant positive correlation between early year of CEO served with accrual earning management on Kothari's model 2005 and a significant negative correlation with real earning management on Roychowdhury model 2006. Early year is the year which median sample of CEO tenure divided in two Conversely if corporate governance was included as moderating variables the relationship becomes insignificant on accrual earning management Accrual and real earning management is found in CEO's final year but this result obtained only aftercontrolling early year of service."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61660
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah pilihan strategi bisnis diferensiasi dan cost leadership berpengaruh terhadap nilai perusahaan, baik secara langsung ataupun melalui manajemen laba sebagai variabel mediasi. Penetapan pilihan strategi diferensiasi diukur berdasarkan aktivitas penjualan dan pemasaran, kualitas dan inovasi, dan harga premium. Sedangkan strategi cost leadership diukur berdasarkan penggunaan modal, penggunaan resources dan efisiensi pegawai. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan metode regresi data panel fixed-effects, dengan sampel 86 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2009-2013 dengan jumlah observasi 430 firm year. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pilihan strategi bisnis cost leadership secara langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan pilihan strategi bisnis diferensiasi secara tidak langsung berpengaruh positif dan signifikan melalui manajemen laba

This research examines the effect of business strategic choices to firm value through earnings management as mediation variable. Differentiation strategy is measured based on sales and marketing activities, quality and innovation, and premium prices. While cost leadership strategy is measured based on capital usage, resources usage and employee efficiency. Hypotheses are tested with fixed-effects data panel regression. Using 86 firms sample which are listed in Indonesian Stock Exchange between 2009-2013, with total observation 430 firm year. The findings of this research suggest that cost leadership business strategic choice directly has positive and significant impact to firm value. While differentiation business strategic choice indirectly has positive and significant impact through earnings management."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Paramitta
"ABSTRAK
Good governance merupakan suatu konsep ideal untuk diimplementasikan karena dapat memberikan banyak manfaat. Dengan diterapkannya good governance kehidupan masyarakat dan kemajuan ekonomi dapat diwujudkan. Adanya good governance juga dapat merribantu terciptanya keseimbangan kekuatan antara negara, masyarakat dan dunia usaha. Good governance juga dapat menjamin adanya kejelasan fungsi, hak, kewajiban dan tanggungjawab berbagai pihak yang berkepentingan, yaitu negara, masyarakat dan dunia usaha.
Kemajuan ekonomi dapat tercipta bila terdapat kepastian usaha, kerangka hukum yang jelas dan tidak adanya atau tingkat KKN yang rendah dalam kehidupan masyarakat. Disinilah perlunya good governance, yang menjadi Iandasan pokok tercapainya tujuan negara, timbulnya kepercayaan masyarakat dan kondisi perekonomian yang sehat.
Untuk dapat mengimplementasikan good governance terdapat beberapa hambatan dan persyaratan. Untuk mengatasinya perlu suatu perencanaan strategis yang menyangkut visi dan misi organisasi yaitu mewujudkan good governance dalam kehidupan bernegara. Perencanaan ini membutuhkan proses pengorganisasian, yang lebih lanjut akan membutuhkan suatu change management. Change management ini diperlukan untuk mempermudah proses internalisasi dan implementasi good governance.
Salah satu cara untuk melihat implementasi good governance adalah dengan mengevaluasi pertanggungjawaban pemerintah kepada stakeholder tentang segala sikap dan perbuatan pemerintah, baik yang menyangkut perumusan kebijakan, pemberantasan KKN ataupun penggunaan sumber daya yang sesuai dengan hasil yang telah dicapai. Ini semua membutuhkan suatu indikator yang kongkrit, yang telah disusun dalam perencanaan strategis pemerintah.
Studi ini merupakan studi kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan berusaha memperlihatkan pentingnya strategic planning guna mencapai akuntabilitas. Strategic planning pada sektor publik merupakan deskripsi tentang strategi dan model implementasi akuntabilitas dari good governance pada sektor publik. Studi ini berusaha untuk menganalisa bagaimana membangun dan menerapkan konsep akuntabilitas dengan melakukan perencanaan strategis.
Untuk inelakukan penelitian yang bertujuan memperoleh gambaran, tipe penelitian yang dilakukan di sini adalah exploratory research. Dengan tipe penelitian ini dapat diketahui permasalahan yang sebenamya, alternatif penyelesaiannya dan variabel yang relevan. Adapun proses penelitian yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan data sekunder terlebih dahulu, dan kemudian dilanjutkan dengan in-depth interview. Hasil interview ini dianalisa dengan menggunakan berbagai teori yang terdapat dalam data sekunder dan literatur.
Berdasarkan hasil interview yang ada, terlihat bahwa perencanaan strategis yang dipergunakan untuk organisasi sektor publik bersifat khas mengingat sektor publik memiliki karakteristik yang unik dibandingkan dengan sektor swasta. Karakteristik unik tersebut mengacu pada stakeholders sektor publik yang lebih beragam dibandingkan sektor swasta dan memegang peranan penting dalam penyusunan rencana strategisnya. Selain itu sektor public memiliki tujuan yang sangat abstrak sehingga sulit untuk dikuantifisir, meskipun dalam skala kecil, BPKP telah berusaha untuk mengkuantifisirnya dengan mengembangkan suatu sistim untuk mengimplementasikan konsep akuntabilitas dari pelaksanann strategic planning dari organisasinya. Selain sifat khas terse but, ternyata sektor publik juga perlu mempertimbangkan desired goals, external support dan kapasitas orgamsasi. BPKP telah berusaha untuk mendefinisikan desired goals, visi dan misi secara jelas, terarah dan konkrit dalam perencanaan strategis mereka. Hal ini selanjutnya patut menjadi pertimbangan bagi pemerintah apakah akan mengambil model yang dipergunakan oleh BPKP dalam perencanaan strategisnya.
Pemerintah perlu mempertimbangkan pola yang dipergunakan oleh BPKP mengingat temuan di lapangan menunjukkan bahwa pemerintah masih memiliki kesulitan untuk mendeskripsikan tujuan organisasinya secara lebih konkrit dan dapat diukur. Selain itu pemerintah perlu pula memperhatikan kapasitas organisasi dan kemampuan sumber daya manusianya sehingga dapat melakukan strategic planning dengan baik.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>