Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75515 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hutapea, Erna
"Penelitian ini fokus pada kebijakan diversifikasi energi melalui pemanfaatan biodiesel sebagai campuran minyak solar pada sektor transportasi PSO Public Service Obligation di Indonesia. Tujuan penelitian menganalisis perkembangan kebijakan diversifikasi energi melalui pemanfaatan biodiesel sebagai campuran minyak solar; menganalisis tingkat keberhasilan implementasi kebijakan; serta menganalisis faktor ndash; faktor yang mempengaruhi permintaan, penawaran dan harga biodiesel di Indonesia menggunakan model simultan 2SLS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 harga biodiesel masih lebih tinggi dari harga minyak solar; 2 kewajiban memanfaatan biodiesel ini mampu meningkatkan kapasitas produksi, konsumsi dan penawaran biodiesel Indonesia; 3 realisasi pemamfaatan biodiesel lebih rendah dari target yang diharapkan pemerintah 4 faktor ndash; faktor yang mempengaruhi permintaan biodiesel adalah konsumsi biodiesel sebelumnya dan GDP. Sementara penawaran biodiesel dipengaruhi harga biodiesel, kapasitas produksi dan penawaran biodiesel periode sebelumnya. Harga biodiesel berhubungan kuat dengan harga CPO dan harga minyak bumi.

This study focuses on energy diversification policy through the biodiesel utilization for transportation sector Public Service Obligation in Indonesia. The aims of the study are to describe the latest information about diversification energy policy through biodiesel utilization as mixed diesel fuel to analyze the achievement of policy implementation of the biodiesel utilization and to describe the affecting factors of biodiesel price, demand and supply in Indonesia using simultant equation and estimation of Two Stage Least Squares method 2SLS.
The results of the study show that 1 the biodiesel price is still higher than fuel price solar 2 The biodiesel utilization policy is able to increase biodiesel production capacity, demand and supply 3 Realization of biodiesel utilization is still lower than government target 4 factors that affect demand for biodiesel in Indonesia are biodiesel consumption period in last year and GDP. While the biodiesel supply is influenced by biodiesel price, production capacity and biodiesel stock. The biodiesel price has relationship with CPO price and oil price.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T47470
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Andre Fahriz Perdana
"Penggunaan Tandan Kosong Kelapa Sawit TKKS sebagai bahan baku bioetanol generasi kedua menghasilkan limbah lindi hitam yang kandungan utamanya adalah lignin. Sebagai senyawa polimer fenolik, gugus hidroksifenolik pada lignin memungkinkannya bertindak sebagai antioksidan. Pada penelitian ini, isolat lignin lindi hitam diuji aktivitasnya sebagai antioksidan pada biodiesel. Lignin diperoleh dengan pertama-tama melakukan praperlakuan TKKS dengan metode organosolv pada suhu 170 C selama 2,5 jam dan dilanjutkan dengan melakukan isolasi lignin teknis. Isolat lignin ditambahkan ke dalam biodiesel dengan variasi konsentrasi 500, 1000, dan 1500 ppm. Lignin komersial dan antioksidan sintetik butylated hydroxytoluene BHT digunakan sebagai kontrol positif. Uji stabilitas oksidasi biodiesel dilakukan dengan metode Rancimat. Sedangkan uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan menghitung bilangan asam, bilangan peroksida, dan viskositas kinematik biodiesel pada pekan ke-0, 1, 2, 3, dan 4. Karakteristik isolat lignin organosolv yang diperoleh dari penelitian ini meliputi: rendemen lignin 13,7 kadar lignin 64,5 bobot ekuivalen 1822,1 g/ekuivalen dan kadar hidroksifenolik 6,8. Spektrum FTIR lignin organosolv menunjukkan kesamaan pita serapan dengan lignin komersial. Penambahan lignin organosolv, lignin komersial, dan BHT mampu menghambat laju oksidasi biodiesel dengan urutan aktivitas antioksidan dari yang terbesar hingga yang terkecil secara berturut-turut yakni BHT, lignin komersial, dan lignin organosolv.

Utilization of Palm Oil Empty Fruit Bunch POEFB as second generation bioethanol feedstock produces black liquor waste which the main content is lignin. As phenolic polymer compound, the hydroxyphenolic group in lignin enables it to act as antioxidant. In this study, lignin isolate from black liquor was tested for their activity as antioxidants in biodiesel. Lignin was obtained by first performing POEFB pretreatment by organosolv method at 170 C for 2.5 hours and followed by technical lignin isolation. Lignin isolate was added to biodiesel with variation of concentration 500, 1000, and 1500 ppm. Commercial lignin and synthetic antioxidant butylated hydroxytoluene BHT were used as positive control. The biodiesel oxidation stability test was performed by Rancimat method. While antioxidant activity test was done by identifying the acid number, peroxide number, and kinematic viscosity of biodiesel at week 0, 1, 2, 3, and 4. Characteristics of organosolv lignin isolate obtained from this research include lignin yield 13,7 64.5 lignin content equivalent weight of 1822.1 g equivalent and hydroxyphenolic content of 6.8. The organosolv lignin FTIR spectrum shows the similarity of absorption bands to commercial lignin. The addition of organosolv lignin, commercial lignin, and BHT are able to inhibit the rate of oxidation of biodiesel with the sequence of antioxidant activity from the largest to the smallest successively BHT, commercial lignin, and organosolv lignin."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lolyta Rosmelina
"ABSTRAK
Penelitian mengenai bahan bakar nabati terus berkembang sampai saat ini.
Perkembangan ini secara spesifik sudah ditandai dengan pengembangan generasi
kedua biofuel yakni renewable diesel. Renewable diesel merupakan hidrokarbon
turunan dari minyak nabati yang mengalami proses deoksigenasi. Pada penelitian
ini, langkah awal yang dilakukan adalah melakukan preparasi katalis nanopartikel
NiMo/Al2O3 menggunakan metode simple heating. Hasil karakterisasi dari katalis
ini adalah ukuran partikel sebesar 93,43 nm dan 59,07 nm. Katalis nanopartikel
NiMo/Al2O3 kemudian digunakan untuk reaksi deoksigenasi dengan senyawa
model asam oleat yang dikondisikan pada tekanan 9 bar dan 15 bar, suhu operasi
400°C, dan kecepatan pengadukan 800 rpm. Konversi tertinggi dari minyak
deoksigenasi ini mampu mencapai 68,51 % sedangkan selektivitasnya sebesar
57,56 %.

ABSTRACT
Research on bio-fuels continues to grow today. This development has been
specifically characterized by the development of second generation biofuels which
is named renewable diesel. Renewable diesel is hydrocarbons derived from
vegetable oils undergo a process of deoxygenation. In this study, the first step is to
make the catalyst nanoparticle of NiMo/Al2O3 with simple heating?s method. The
results of this characterization of the catalyst particle size are capable of reaching
the 93,43 nm and 59,07 nm. Nanoparticles catalyst of NiMo/Al2O3 then used for
the deoxygenation reaction with oleic acid which is conditioned at a pressure of 9
bar and 15 bar, operating temperature of 400 °C, and stirring speed of 800 rpm.
The highest conversion of oil deoxygenation is able to achieve 68,51% while the
selectivity of 57,56%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43807
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gumayo Apryansyah
"Biodiesel merupakan salah satu energi alternatif yang dapat diperbaharui dan ramah terhadap lingkungan. Potensi sumber bahan bakar nabati di Indonesia cukup besar, memungkinkan untuk pengembangan dan penggunaan biodiesel yang diolah dari sumber-sumber tersebut. Pengolahan biodiesel dilakukan dengan proses transesterifikasi. Biodiesel yang ditinjau diolah dari minyak kelapa. Dari uji spesifikasi didapatkan hanya ada satu variabel yang tidak sesuai standar, yaitu pada total glycerol biodiesel minyak kelapa yang memiliki kelebihan 0,0451%w. Pengujian prestasi dan emisi gas buang dilakukan pada Diesel Engine Research and Test Bed dengan mesin uji Nissan tipe SD 22 dan tidak dilakukan modifikasi (standar). Campuran bahan bakar antara solar dan biodiesel divariasikan pada kandungan masing-masing biodiesel 5% (BS-5), 10%(BS-10), dan 20%(BS-20). Perubahan putaran poros dari 1300, 1500, 1700 dan 1900 rpm. Pembebanan dikondisikan pada bukaan throttle 30%, 40%, 50% dan 60%. Hasil pengujian menunjukkan penambahan kandungan biodiesel dalam campuran bahan baker dapat mengurangi emisi (opasitas) yang dihasilkan. Pada biodiesel minyak kelapa dapat meningkatkan Brake Horse Power dan menurunkan konsumsi bahan baker spesifiknya pada pengujian dengan variasi putaran mesin. Secara umum pada biodiesel minyak kelapa tersebut yang memiliki hasil paling baik dengan kandungan campuran bahan bakar sebesar 5 % atau yang disebut BS-5.

Biodiesel is the one of the alternative energy which can be renewed and environmental friendly. Indonesia has a big potency to develop and use biodiesel as a diesel fuel because there are many kind of plantation resources in it. The process of biodiesel can be conducted with process of transesterification. Biodiesel which was evaluated, was processed from coconut oil. The result is only one variable outside standard of biodiesel. The result from the test are biodiesel of coconut oil have surplus of total glycerol 0,0451%w from standard of biodiesel. The performance test was conducted on Diesel Engine Research and Test Bed with Nissan tipe SD 22 engine without any modification. The fuel mixing between diesel fuel and biodiesel was variated at biodiesel contain 5%, 10% and 20%. The speed engine changing are 1300, 1500, 1700 and 1900 rpm while the throttle valve open in 30%, 40%, 50% and 60%. The testing result showed that the pacity value decrease when using these biodiesels. The result also showed that Biodiesel from coconut oil can increase the brake horse power and decrease specific fuel consumption of diesel engine test especially in variation of speed engine charge. Generally, from biodiesel coconut oil with contain 5% (BS-5) mix with diesel fuel has the best resulted."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S36223
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriyanti Mayasari
"

Biodiesel adalah bahan bakar nabati cair yang memiliki karakteristik menyerupai minyak solar dan dapat diperoleh dari bahan baku organik sehingga sifatnya sustainable dan ramah lingkungan. Indonesia memproduksi biodiesel dari Crude Palm Oil (CPO) sejak 2006, namun terdapat permasalahan yaitu keterbatasan lahan, terganggunya ketahanan pangan dan komoditas perdagangan ekspor CPO, selain itu produksi biodiesel di Indonesia belum memiliki tata kelola yang baik serta kurangnya kebijakan yang mendorong pengembangan biodiesel sehingga target pemanfaatan biodiesel tidak tercapai.

Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu model sistem dinamis produksi biodiesel di Indonesia yang mengintegrasikan berbagai variabel, seperti bahan baku, lahan, produktivitas, ekspor CPO dan kebijakan, dilakukan dengan metode pemodelan sistem dinamis menggunakan piranti lunak STELLA. Model yang dihasilkan dapat membantu pencapaian target mandatori pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (BBN) di Indonesia pada tahun 2025 serta kemandirian energi dengan penghapusan impor minyak solar di Indonesia melalui simulasi skenario yang dapat digunakan untuk mengajukan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah.

Telah dihasilkan Indonesia Biodiesel Production Model (IBPM) yang memfokuskan pada peningkatan produksi biodiesel. Hasil simulasi pada model menunjukkan bahwa untuk pemenuhan target mandatori 30% biodiesel (B30) pada 2025, dibutuhkan pertumbuhan lahan 5,3%/tahun pada Perkebunan Rakyat (PR), 1,001%/tahun pada Perkebunan Besar Negara (PBN) dan 5,78%/tahun pada Perkebunan Besar Swasta (PBS) dengan kenaikan produktivitas lahan rata-rata secara bertahap hingga 14,75 Ton/Ha serta penurunan ekspor refined CPO hingga 43,05% pada tahun 2025. Sementara untuk penghapusan impor minyak solar, dibutuhkan kenaikan lahan 5,78%/tahun untuk PR, 1,0092%/tahun untuk PBN dan 6,38%/tahun untuk PBS dengan produktivitas yang naik secara bertahap hingga mencapai 14,75 Ton/Ha dan pembatasan ekspor refined CPO hanya sebesar 25,17% pada tahun 2025, nilai variabel input ini akan menghasilkan persentasi blending biodiesel sebesar 60% (B60) pada tahun 2025. Sementara itu kemungkinan penggantian minyak solar dengan biodiesel B100 belum dapat dilakukan karena dampak yang besar terhadap ekspor CPO dan hilangnya insentif biodiesel.

Beberapa rekomendasi kebijakan yang dapat diusulkan di antaranya pemberian izin penggunaan lahan terabaikan, insentif atau pinjaman untuk perluasan lahan, kemudahan perizinan lahan, subsidi bibit unggul dan pupuk serta perbaikan sistem irigasi untuk lahan kelapa sawit dan pembatasan ekspor refined CPO yang merupakan variabel yang paling memengaruhi peningkatan produksi biodiesel di Indonesia.


Biodiesel is a liqud biofuel that has similar characteristic with diesel oil. Biodiesel is produced from organic materials, thus it is sustainable and enviromental friendly. Indonesia has been producing biodiesel from Crude Palm Oil (CPO) since 2006, but there are some issues regarding biodiesel utilization, such as land limitation, food security and CPO export commodity threats. In addition, good management of biodiesel development in Indonesia has not achieved and the lack of supported biodiesel policies are behind the reasons why biodiesel mandate has not been reached in the last few years.

The research aims to build a system dynamics model of biodiesel production in Indonesia, which integrated all the variabels, such as feedstock, land, productivity, CPO export and policies using system dynamics modeling with STELLA software. The model will help to reach the biofuel utilization mandate in 2025 and to gain energy security in terms of elimination diesel oil import, through simulation of policies recommendation scenarios.

Indonesia Biodiesel Production Model (IBPM) has been developed, which focus on increasing of biodiesel production in Indonesia. The simulation shows, to achieve biodiesel mandate of 30% biodiesel in 2025 (B30), cultivation lands need to be increased, as 5,3%/year of small holding land, 1,001%/year of state owned land and 5,39%/year of private owned land. It is also needed to gradually increase land productivity to 14,75 Ton//Ha and decrease refined CPO export to 43,05% in 2025. Whereas to eliminate diesel oil import, land growth rate of small holding, state owned and private owned land are 5,78%/year, 1,0092%/year and 6,38%./year, respectively. Land productivity should be increased gradually to 14,75 Ton/Ha and export of refined CPO must be limited to maximum 25,17% in 2025. These adjusted variables will result biodiesel blending of 60% (B60) in 2025. Meanwhile the option to exchange diesel oil with biodiesel B100 will not be possible, since it will have a great impact on CPO export levy and biodiesel incentives.

There are some policies recommendation according to the simulated scenarios, such as acquiescence to use the abandoned agricultural land, incentive or loan to land expanding, simplicity on land licensing, subvention of quality seeds and fertilizers, improvement of palm oil irigation system and export limitation of refined CPO as the most influenced variable to increase biodiesel production in Indonesia.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shandy Raditya Syahron
"ABSTRAK
Konsumsi bahan bakar fosil di Indonesia sebagai sumber energi kita meningkat dengan pesat. Pasokan bahan bakar berbasis minyak bumi telah menurun karena permintaan yang meningkat. Biodiesel dianggap sebagai salah satu dari banyak bahan bakar alternatif untuk memecahkan masalah ini. Biodiesel merupakan bahan bakar terbarukan, karena berasal dari limbah minyak nabati. Selain itu, pabrik mobile yang merupakan inovasi baru bisa mengatasi masalah tersebut. Sebuah pabrik mobile memiliki arti pabrik yang bisa berkeliling untuk mengolah bahan baku menjadi produk yang bermanfaat, di mana dalam proyek ini pabrik akan mengumpulkan minyak jelantah di sekitar kota untuk menghasilkan produk biodiesel. Oleh karena itu, permintaan atau demand dapat dipenuhi dengan cepat. Proses utama dari pabrik biodiesel mobile adalah reaksi esterifikasi, yang dengan mereaksikan triasilgliserol TAG dengan metanol untuk menghasilkan asam lemak metil ester FAME atau biodiesel dan gliserol. Dalam rangka untuk merancang pabrik ini, simulasi dalam program HYSYS dilakukan. Neraca bahan yang ditentukan dalam simulasi digunakan untuk menghitung ukuran peralatan. Dan kemudian, analisis ekonomi dilakukan untuk mengevaluasi kelayakan proyek ini.

ABSTRACT
The consumption of fossil fuels in Indonesia as our energy source is rapidly increasing. Supply of petroleum based fuel has already decreased as the demand is increasing. Biodiesel is considered as one of many alternative fuels to solve this problem. Biodiesel is a renewable fuel, since it is derived from waste vegetable oil WVO . Moreover, mobile plant as a new innovation could overcome the problem. A mobile plant has the meaning of a plant that could travel around to process materials to become useful products, in which in this project the plant will collect WVO around the cities to produce biodiesel products. Therefore, the demand could be met quickly. The main process of the mobile biodiesel plant is esterification reaction, which is by reacting triacylglycerol TAG with methanol to produce fatty acid methyl esters FAME or biodiesel and glycerol. In order to design the plant, a simulation in HYSYS program is done. Material balance that is determined in the simulation is used to calculate the size of equipments. Thus, an economical analysis is performed to evaluate the project rsquo s feasibility."
2016
S66049
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julius Ferdinand
"ABSTRAK
Pada penelitian ini disimulasikan reaktor batch berpengaduk transesterifikasi CPO untuk produksi biodiesel skala pilot. Reaktor yang digunakan adalah tangki berpengaduk. Pengaduk yang digunakan berjenis rushton turbine yang dipasang dari atas tangki. Dalam simulasi ini divariasikan kecepatan rotasi pengaduk yang mana mempengaruhi proses pengadukan. Simulasi dilakukan berdasarkan konsep dinamika fluida komputasional (CFD) dengan mempertimbangkan neraca momentum aliran turbulen k-ε. Adapun hasil simulasi reaktor ini, yaitu volume fraction fasa terdispersi, bilangan reynold, dan pola aliran, jika dibandingan dengan hasil simulasi reaktor skala laboratorium yang terdapat dalam jurnal acuan, yang juga disimulasikan dengan menggunakan CFD, menunjukkan hasil yang baik. Didapatkan bahwa reaktor yang valid untuk produksi biodiesel dalam skala pilot ini memiliki besar diameter dan tinggi yang sama, yaitu 1,257 m, dengan bagian bawah tangki reaktor berbentuk dished-end dan pengaduk yang digunakan berjenis rushton turbine. Selain itu permodelan dan simulasi juga dilakukan untuk reaksi transesterifikasi CPO dengan memperhitungkan pengaruh reaksi samping yang terjadi seperti saponifikasi. Berdasarkan permodelan ini kemudian dilakukan simulasi pengaruh variasi rasio molar metanol-CPO dan variasi suhu reaksi terhadap laju reaksi. Didapatkan bahwa reaksi transesterifikasi dalam kondisi well-mixed membutuhkan waktu antara 1-2 menit.

ABSTRACT
In this study, batch reaktor of CPO (crude palm oil) transesterification for biodiesel production in pilot scale was simulated. Reaktor used in this study is stirred reaktor and the stirrer used in this reaktor is rushton turbine impeller, which was set from the top of the reaktor. In this simulation, rotational velocity of impeller was varied and the effect of this variation on the stirring process was observed. The simulation was carried using the concept of CFD (computational fluid dynamics) considering momentum balance of turbulent flow k-ε. The result from this simulation, which was volume fraction of dispersed phase, reynold number, and flow pattern, if it compared to the simulation of reaktor in laboratory scale, already demonstrate a better result for biodiesel production. From the simulation, the best design of reactor to produce biodiesel in pilot scale, has a dimension of 1,257 m in diameter and height, with rushton turbine as its impeller and dished-end as the bottom of the vessel. Besides that, modelling and simulation of CPO was carried considering the effect of side reactions such as saponification. According to this model, variation of metanol-CPO molar ratio and reaction temperature was simulated to show the effect of this variation on the reaction rate. It was obtained that the transesterification reaction needs approximately 1-2 minutes."
2016
S64323
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firza Mahdar
"Biodiesel yang berasal dari CPO (crude palm oil) ternyata menemui kendala di produksi dan distribusinya untuk menggantikan solar di pusat-pusat produksi CPO sebagai bahan bakar genset walau keduanya memiliki parameter yang hampir sama. Hal ini disebabkan harga biodiesel masih lebih tinggi dari minyak diesel. Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis viskositas sebagai parameter CPO yang dapat menghasilkan Cost Of Electricity (COE) dan daya yang sama atau lebih baik pada berbagai kombinasi temperatur dan beban dengan acuan kinerja genset 2,5 kW menggunakan solar dan beban yang identik.
CPO yang dipergunakan dalam percobaan ini adalah CPO khusus yaitu CPO yang telah diproses secara spesifik di Industri makanan sehingga secara umum mempunyai nilai parameter setara dengan solar kecuali nilai viskositas yang masih lebih tinggi. Penurunan nilai viskositas CPO khusus melalui pemanasan pada temperatur 500C dan 800C pada beban menengah dan atas menghasilkan COE dan daya keluaran genset yang lebih baik dibandingkan dengan solar walaupun specific fuel consumption (sfc) nya lebih tinggi dibandingkan solar. Pada beban 36% daya yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan solar dengan COE dan sfc yang lebih tinggi dibandingkan dengan solar. Pada beban 92% CPO khusus dengan temperature pre heating 80oC mempunyai COE lebih rendah Rp. 918,19/kwh (13,6%) dibanding solar. CPO khusus akan optimal digunakan di daerah pedalaman penghasil CPO, bila dioperasikan pada tingkat beban menengah dan atas.

Biodiesel originate by CPO (Crude Palm Oil) apparently encountered obstacles in production and distribution to replace diesel fuel in CPO Production centers as fuel generator although both have almost the same Parameters. Thi is due to the price of biodiesel is still higher than diesel oil. This Study aimed to analyze viscosity as CPO Parameter that can generate Cost of Electricity (COE) and the same Power Rating or better on various combination of temperature and load with reference to the performance of 2,5 kW using diesel generator and identical load.
CPO used in this experiment is a special CPO which is proceed by specific in food Industry that generally has a value almost equivalent to the diesel fuel parameter unless the value is still higher viscosity. CPO Impairment value viscosity by heating at a temperature of 50oC and 80oC at medium and high load produce COE and the Power output of the generator is more better than diesel althought specific fuel consumption (SFC) was higher than diesel at 36% load generated power is lower than diesel with COE and SFC higher compared with diesel. At 92% load special CPO with pre heating temperature of 80oC has a lower COE Rp. 918.19/kWh (13.6%) compared to diesel. Special CPO be optimized used in the hinterland of the CPO, if operated on the level of the burden of middle and upper
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44571
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Adhitya
"Biodiesel merupakan salah satu solusi bahan bakar alternatif yang tepat digunakan di Indonesia karena Indonesia merupakan salah satu produsen Crude Palm Oil CPO terbesar di dunia. Saat ini, Biodiesel digunakan sebagai campuran dari diesel dari minyak bumi Solar. Masalah utama yang terjadi adalah kecenderungan biodiesel untuk teroksidasi sehingga menurunkan storage life. Masalah tersebut dapat diatasi dengan penambahan aditif antioksidan seperti tert-Butylhydroquinone TBHQ yang harganya murah dan banyak tersedia di pasaran. Performa TBHQ kurang memuaskan karena dispersinya yang buruk saat dicampur pada biodiesel. Oleh karena itu, TBHQ dicampurkan kedalam biodiesel dengan bantuan surfaktan Sorbitan monooleate yang bertujuan untuk meningkatkan dispersi sehingga performanya sebagai antioksidan lebih baik. Pencampuran tersebut dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu pertama-tama mencampurkan TBHQ dengan surfaktan, kemudian dicampurkan kedalam biodiesel, serta dilakukan uji dispersi. Biodiesel diuji ketahanan oksidasinya sebelum dan setelah dicampurkan TBHQ dan surfaktan dengan bilangan asam dan bilangan iodin. Pengujian tersebut menunjukkan bahwa penambahan surfaktan Sorbitan Monooleate mampu meningkatkan dispersi TBHQ pada biodiesel. Peningkatan ketahanan oksidasi pada biodiesel paling baik terjadi setelah penambahan surfaktan Sorbitan Monooleate 300 ppm dan TBHQ 2000 ppm.

Biodiesel is one of the best alternative fuels solutions to be used in Indonesia because Indonesia is one of the largest producers of Crude Palm Oil CPO in the world. Currently, Biodiesel is used as a mixture of diesel from petroleum Solar. The main problem that occurs is the tendency of biodiesel to oxidize, thus lowering the shelf life. The problem can be solved by the addition of antioxidant additives such as tert Butylhydroquinone TBHQ which is cheap and widely available in the market. TBHQ performance is less satisfactory because of poor dispersion when mixed in biodiesel. Therefore, TBHQ is incorporated into biodiesel with the help of Sorbitan monooleate surfactant which aims to increase dispersion so that its performance as an antioxidant is better. Mixing can be done with several steps, namely first mixing TBHQ with surfactant, then mixed into biodiesel, and conducted by dispersion test. Biodiesel tested its oxidation resistance before and after mixed TBHQ and surfactant with acid number and iodine number. The tests showed that the addition of Sorbitan Monooleate surfactant increased the dispersion of TBHQ antioxidant additive in biodiesel. The best improvement of oxidative stability of biodiesel occur after adding the Sorbitan Monooleate 300 ppm and TBHQ 2000 ppm to the biodiesel."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Nadhillah Rachmania
"Biodiesel merupakan bahan bakar pembakaran yang bersih yang dihasilkan dari minyak nabati, atau lemak hewan. Biodiesel diproduksi dengan trans-esterifikasi minyak dengan alkohol rantai pendek. Reaksi trans-esterifikasi mengubah trigliserida menjadi alkil ester asam lemak, dengan adanya alkohol, seperti metanol, dan katalis, dengan gliserol sebagai produk samping. Reaktor kolom pancaran ini dirancang untuk mengatasi masalah dalam reaksi sintesis biodiesel, salah satunya adalah pencampuran 2 reaktan dengan perbedaan viskositas yang besar, yaitu minyak kelapa sawit yang kental dengan metanol yang encer.
Dalam studi ini, salah satu variabel bebas adalah rasio mol metanol dan minyak kelapa sawit dengan variasi 3,75:1, 4,5:1, 5,25:1 dan 6:1. Variabel bebas lainnya adalah jenis jet, yaitu circular nozzle dan notched nozzle. Hasil tertinggi dari yield biodiesel yang dihasilkan pada rasio mol 6:1 sebesar 96,83% pada notched nozzle. Sedangkan untuk rasio mol 6:1 pada circular nozzle menghasilkan yield biodiesel sebesar 75,06%. Dengan menggunakan notched nozzle pada rasio mol 5,25:1, konversi lebih besar dibandingkan dengan circular nozzle pada rasio 6:1, yaitu 81,01%. Oleh karena itu, dengan menggunakan notched nozzle pada kolom pancaran dapat menghemat biaya pemisahan metanol di industri, dimana metanol lebih konvensional digunakan untuk menghasilkan konversi yang tinggi.

Biodiesel is a clean-burning fuel produced from vegetable oils, or animal fats. Biodiesel is produced by trans-esterification of oils with short-chain alcohols. The trans-esterification reaction consists of transforming triglycerides into fatty acid alkyl esters, in the presence of an alcohol, such as methanol, and a catalyst, with glycerol as a byproduct. A jet column reactor was designed to overcome problems in biodiesel synthesis reaction, one of which is mixing of 2 reactants of large viscosity difference, i.e. viscous of CPO and dilute methanol.
In this study, one of the free variables is the mole ratio of methanol to CPO which variation is 3.75:1; 4.5:1; 5.25:1 and 6:1. The other free variable is jet types, i.e. circular and notched nozzles. The highest yield of biodiesel produced at mole ratio 6 to 1 was reported to yield is 96.83% in notched nozzle. While to the mole ratio 6 to 1 on a circular nozzle produce yield of biodiesel is 75.06 %. By using notched nozzle at mole ratio 5.25 to 1, conversion is greater compared to that of a circular nozzle ratio 6 to 1, i.e. 81.01 %. Therefore, by using notched nozzle on jet columns can save the cost separation of methanol in industry, in which more methanol conventionally is used to produce high conversion.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47285
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>