Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 178149 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asnat
"ABSTRAK
Fraksi diklormetana kulit buah manggis Garcinia mangostana L diketahui kaya akan kandungan xanton dan terbukti memiliki aktivitas antioksidan yang poten. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek gel transfersom fraksi diklormetana kulit buah manggis terhadap elastisitas dan kelembaban kulit pada wanita pascamenopause. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental acak tersamar tunggal terhadap 46 wanita pascamenopause yang terbagi dalam dua kelompok. Kelompok kontrol diberikan gel transfersom GT dan kelompok perlakuan diberikan gel transfersom fraksi diklormetana kulit buah manggis GTF . Penelitian dilakukan selama 6 minggu dan perubahannya diukur menggunakan Cutometer dan Corneometer. Uji potensi iritasi dilakukan sebelum perlakuan. Efek yang tidak diinginkan dari sediaan diamati selama perlakuan. Perubahan elastisitas dan kelembaban kulit menunjukkan kecenderungan yang meningkat, namun tidak terdapat perbedaan yang bermakna p>0,05 baik pada kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan. Hasil kategori respon iritasi menunjukkan iritasi yang tidak berarti Indeks Iritasi Primer=0.083 dan selama penelitian tidak ditemukan efek yang tidak diinginkan. Gel transfersom xanton aman diaplikasikan namun belum memberikan efek dalam perbaikan elastisitas dan kelembaban kulit wanita pascamenopause. Kemungkinan membutuhkan peningkatan dosis zat aktif atau waktu yang lebih lama.

ABSTRACT
Dichlormethane fraction of mangosteen pericarp Garcinia mangostana L. has high contents of xanthones and it has proven to have potential antioxidant activity. The aim of this study was to evaluate the effect of dichlormethane fraction of mangosteen pericarp loaded transfersom gel on skin elasticity and skin hydration in postmenopausal women. This study design was single blind randomized controlled trial on 46 postmenopausal women which were divided into two groups. The control and treatment group were given a transfersom gel GT and a dichlormethane fraction of mangosteen pericarp loaded transfersom gel GTF respectivley. The study was conducted for 6 weeks and the elasticity and hydration status of the skin was measured by Cutometer and Corneometer. The potential irritant test was carried out before the treatment. The adverse effects observed during the the treatment. The irritation response categories showed non significant irritation Primary Irritation Index 0.083 during the study and no adverse effects. The changes in skin elasticity and skin hydration showed an incensement trend, but no significant difference p 0.05 for both the control and treatment group. Transfersome gel xanthones is safe but no effect in improving skin elasticity and skin hydration of postmenopausal women. It may take longer or dose incensement of the active ingredient."
2017
T46933
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Abidin
"Manggis merupakan buah yang banyak ditemukan di daerah tropis, dan sudah lama buah ini menjadi pilihan untuk dikonsumsi, beberapa penelitian menunjukkan bahwa buah ini memiliki banyak kandungan vitamin dan juga antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh manusia.Pada studi eksperimen ini digunakan ekstrak kulit buah manggis serta bakteri Acinetobacter baumanii.Tujuannya untuk mengetahui ada tidaknya aktivitas antibakteri ekstrak kulit buah manggis untuk bakteritersebut.
Metode: Metode yang digunakan untuk menguji aktivitas antibakteri adalah metode sumuran. Antibiotik serta ekstrak kulit buah manggis dipipetkan pada setiap sumuran dalam satu medium agar yang berbeda, dengan konsentrasi yang berbeda-beda. Kemudian diinkubasi pada suhu 37oC selama 24-72 jam. Zona hambat bakteri uji diukur dengan mengukur daerah yang bening di sekitar sumuran.
Hasil: Melalui uji Kruskal Wallis didapatkan hasil nilai p= 0,000 yang membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna pada data-data tersebut. Dari uji Mann Whitney diperoleh hasil perbandingan antara tetrasiklin dengan aquades dan ekstrak kulit buah manggis dalam berbagai pengenceran memiliki perbedaan bermakna dengan nilai p < 0,05.
Simpulan: Dapat disimpulkan bahwa secara statistik ekstrak kulit buah manggis tidak memiliki aktivitas antibakteri. Data ini sesuai dengan hasil percobaan yang menunjukkan tidak terbentuknya zona hambat pada agar yang diberi ekstrak kulit buah manggis.

Mangosteen is a fruit that is found in the tropics area, and has long been a choice of fruit for consumption, some studies have shown that this fruit has alot of vitamins and also antioxidants that are beneficial for human. In the experimental study of the use of mangosteen peel extract and Acinetobacter baumannii. The goal is to determine whether there is the antibacterial activity of mangosteen peel extracts for bacteria.
Methods: The method used to test the antibacterial activity is a method of diffusion. Antibiotics and mangosteen peel extract included in any medium in a different order, with different concentrations. Then incubated at 37 ° C for 24-72 hours. Bacterial inhibition zone test is measured by measuring the clear areas around sinks.
Results: Through the Kruskal Wallis test showed p=0.000 which proves that there are significant differences in the data. Mann Whitney test obtained from the comparison between tetracycline with distilled water and mangosteen peel extracts in differentdilutions havesignificant differences with p<0.05.
Discussion: The conclution that mangosteen peel extract has no antibacterial activity. The data are consistent with the results of experiments that showed no inhibition zone formation at a given order of mangosteen peel extracts.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Raka Putera Sudrajat
"Sabun merupakan hasil reaksi antara minyak dan lemak dengan basa. Sabun memiliki nilai lebih jika terlihat transparan sehingga menampilkan kesan mewah. Sukrosa merupakan bahan yang mampu membuat sabun padat menjadi terlihat transparan. Sabun juga lebih memberikan daya tarik bila mampu menghambat efek senyawa radikal bebas. Zat yang mampu menghambat efek tersebut adalah antioksidan. Xanton yang terkandung dalam fraksi ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan antioksidan alami yang kuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sukrosa terhadap daya transparansi sabun transparan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorik. Data dikumpulkan dari hasil pengujian. Uji aktivitas antioksidan terlebih dahulu dilakukan dengan metode peredaman DPPH (2,2-Diphenyl-1-picrylhydrazyl) terhadap fraksi ekstrak kulit buah manggis untuk mengetahui kekuatan antioksidannya. IC50 yang didapat adalah 13,337 ppm, sedangkan IC50 asam askorbat sebagai pembanding adalah 2,662 ppm. Hasil uji evaluasi sabun menunjukkan sabun berwarna kuning transparan; beraroma citrus aurantifolia; kekerasan 20-33 1/10 mm; kekuatan pembentukan busa 6-7,5 cm; pH 9,52-10,01; titik leleh 42-43ºC; dan persen transmisi (%T) 83,078-89,263%. Berdasarkan hasil penelitian, konsentrasi sukrosa yang semakin tinggi dapat meningkatkan daya transparansi sabun. Hal ini terlihat dari nilai transmisi formula F1, F2, dan F3 yang mengalami peningkatan seiring dengan kenaikan konsentrasi sukrosa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa F3 merupakan formula yang paling baik karena menunjukkan parameter terbaik pada seluruh uji yang dilakukan. Sabun F3 tetap stabil selama masa penyimpanan 12 pekan dalam suhu ruang (25ºC±2). IC50 sabun F3 adalah 20858,025 ppm dan setelah 12 pekan, IC50 mengalami sedikit penurunan menjadi 21330,00 ppm.

Soap is result of a reaction between oil and fat with a base. Soap has more value when it appears transparent, giving a luxurious impression. Sucrose is an ingredient that can make solid soap look transparent. Soap also provides more appealing when it can inhibit effects of free radical compounds. Substances that can inhibit these effects are antioxidants. Xanthones contained in extract fraction of mangosteen pericarp (Garcinia mangostana L.) are strong natural antioxidants. This study aimed to determine the effect of sucrose on transparency of transparent soap. This study used laboratory experimental methods. Data was collected from test results. Antioxidant activity test was first carried out using DPPH (2,2-Diphenyl-1-picrylhydrazyl) damping method on fraction of mangosteen pericarp extract to determine its antioxidant strength. IC50 obtained was 13.337 ppm, while IC50 of ascorbic acid as comparison was 2.662 ppm. Results of soap evaluation test showed that soap was transparent yellow; citrus aurantifolia scent; hardness 20-33 1/10 mm; foam forming strength 6-7.5 cm; pH 9.52-10.01; melting point 42-43ºC; and percent transmission (%T) 83.078-89.263%. Based on research results, higher concentration of sucrose could increase transparency of soap. This could be seen from transmission values of formulas F1, F2, and F3 which increased as sucrose concentration increased. Results showed that F3 was best formula because it showed best parameters in all tests performed. F3 soap remained stable during a storage period of 12 weeks at room temperature (25ºC±2). IC50 of F3 soap was 20858.025 ppm and after 12 weeks, IC50 decreased slightly to 21330.00 ppm."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Athaya Kindhi
"Kulit buah tanaman Garcinia mangostana atau manggis dapat dimanfaatkan menjadi produk farmasi, salah satunya sebagai sediaan kosmetik. Salah satu sediaan kosmetik yang disukai oleh pengguna adalah sediaan gel. Kulit buah manggis memiliki manfaat sebagai antioksidan yang dapat mempertahankan tubuh dari radikal bebas. Senyawa antioksidan dengan kandungan terbesar pada kulit buah manggis adalah senyawa xanton. Xanton diformulasikan dengan minyak canola, campuran Tween 80 dan Sugar Monoester (SME) sebagai surfaktan, serta etanol sebagai kosurfaktan. Setelah didapatkan formula yang optimum, SNEDDS ditambahkan ke dalam sediaan gel yang mengandung carbopol 940, trietanolamin, propilen glikol, gliserin, chamomile oil, nipagin, asam sitrat, dan aquademineralisata. Evaluasi secara fisik, pengujian stabilitas berupa cycling test, pengujian mekanik, dan penyimpanan selama 6 pekan, serta pengukuran aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH dilakukan terhadap sediaan gel. Formula SNEDDS yang optimum memiliki komposisi yang terdiri dari 30,00% canola oil; 36,56% Tween 80; 12,19% SME; dan 21,25% etanol. Sedangkan, formula gel yang optimum mengandung 10% SNEDDS. Uji sentrifugasi dan cycling test sediaan memberikan hasil yang baik dan tidak terjadi pemisahan maupun sineresis setelah pengujian. Setelah dilakukan pengujian stabilitas selama 6 pekan, sediaan stabil dalam suhu ruang dan suhu rendah serta tidak memberikan perubahan secara fisik maupun pH. Uji aktivitas antioksidan pada pekan ke-0 diperoleh hasil nilai IC50 sebesar 4.374,717 μg/mL dan pada pekan ke-10 4.645,405 μg/mL. Nilai ini tidak terlalu jauh berbeda sehingga sediaan gel masih dinyatakan stabil dalam penyimpanan selama 10 pekan. Hasil evaluasi menyatakan bahwa sediaan gel dengan 10% SNEDDS merupakan formula sediaan gel berbahan SNEDDS xanton yang optimum.

The rind of the Garcinia mangostana or mangosteen is used as a cosmetic. One of the cosmetic preparations that are preferred by users is gel. Mangosteen rind can act as an antioxidant that protects the body from free radicals. The highest antioxidant in mangosteen rind is xanthone. The xanthone molecule was then created into a Self-nanoemulsifying Drug Delivery System (SNEDDS). Canola oil, a combination of Tween 80 and Sugar Monoester (SME) as surfactants, and ethanol as cosurfactants are used in the formulation of SNEDDS. The chosen SNEDDS formula was then added to a gel preparation including carbopol 940, triethanolamine, propylene glycol, glycerin, chamomile oil, nipagin, citric acid, and aquademineralisata. Physical evaluation, stability testing in the form of a cycling test, mechanical testing, and storage for 6 weeks, as well as antioxidant activity measurement using the DPPH method was also performed. The optimal SNEDDS formula contain 30% canola oil, 36.56% Tweens 80, 12.19% SMEs, and 21.25% ethanol. Meanwhile, the best gel formula includes 10% SNEDDS. The centrifugation and cycling tests yielded positive results, with no separation or syneresis observed after testing. The gel was stable at room temperature and low temperature after 6 weeks of testing. The IC50 value for antioxidant activity was 4.374,717 μg/mL at week 0 and 4.645,405 μg/mL at week 10. This number has not significantly changed; hence the gel formulation will remain stable in storage for 10 weeks. According to the evaluation results, the gel preparation containing 10% SNEDDS was the best xanthone SNEDDS gel preparation formula."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hayati Dwi Handayani
"Studi tentang efek kulit buah delima (Punica granatum L.) yang diketahui mengandung asam elagat, telah diteliti meningkatkan kadar osteoblas, kalsium, dan fosfor pada tikus ovariektomi, namun belum diketahui apakah memberikan efek pada wanita pascamenopause. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi apakah sediaan komersil kapsul ekstrak kulit buah delima memiliki efek terhadap modulasi petanda pembentukan tulang dan kualitas tulang pada wanita pascamenopause. Penelitian ini merupakan uji klinik pendahuluan fase 1 dengan desain paralel, acak, berpembanding plasebo, dan tersamar ganda, dengan 30 subyek. Subyek dirandomisasi untuk mendapatkan sediaan komersil kapsul ekstrak etanol kulit buah delima 2 x 1100 mg/ hari atau plasebo selama 8 minggu. Sebelum dan sesudah perlakuan, diperiksa kadar osteokalsin, kalsium, dan fosfor.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian sediaan cenderung menghambat laju perombakan tulang dengan menghambat peningkatan kadar osteokalsin, sebagai salah satu petanda laju perombakan tulang (4,129±5,66 ng/ml pada kelompok plasebo, 1,79±5,04 ng/ml pada kelompok punica, p=0,245), tidak mempengaruhi kadar kalsium (9,13±0,36 mg/dl pada kelompok plasebo, 9,21±0,39 mg/dl pada kelompok punica, p=0,379), dan tidak mempengaruhi kadar fosfor (3,93±0,38 mg/dl pada kelompok plasebo, 4,12±0,41 mg/dl pada kelompok punica, p=0,138). Pemberian sediaan tidak mempengaruhi fungsi hati dan fungsi ginjal, serta dapat ditoleransi dengan baik. Kesimpulan penelitian ini adalah sediaan berpotensi menghambat peningkatan petanda pembentukan tulang dalam darah dan meningkatkan kualitas tulang wanita pascamenopause, serta aman.

Studies of pomegranate peel (Punica granatum L.), which contain ellagic acid, was shown to increase osteoblast, calcium, and phosphorus in ovariectomized rats. The effect of the pomegranate peel extracts on postmenopausal women was not known. This study was aimed to evaluate the effect of commercial capsules of pomegranate peel ethanol extracts in the modulation of bone formation and bone quality markers in postmenopausal women. This study is a pilot study of phase 1 clinical trial using parallel, randomized, double-blind, and placebo controlled design, with 30 subjects. Subjects were randomized to receive commercial capsules of pomegranate peel ethanol extracts 2 x 1100 mg/ day or placebo, for 8 weeks. Levels of osteocalcin, calcium, and phosphorus were examined before and after treatment.
This study showed that administration of the commercial capsules in postmenopausal women tends to reduce blood osteocalcin level (4,129±5,66 ng/ml on placebo group and 1,79±5,04 ng/ml on punica group, p=0,245), does not influence on blood calcium level (9,13±0,36 mg/dl placebo group and 9,21±0,39 mg/dl punica group, p=0,379), does not influence on blood phosphorus level (3,93±0,38 mg/dl placebo group and 4,12±0,41 mg/dl on punica group, p=0,138), does not affect the function of liver and kidney, and was well tolerated. In conclusion, this study demonstrated that the commercial capsules potentially reduce marker of bone formation serum level, increase bone quality on postmenopausal women, and safety.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
T45236
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silaban, Hertina
"Kerusakan sel hati dapat disebabkan oleh berbagai senyawa kimia yang toksik. Karbon tetraklorida (CCl4) sering dipakai sebagai penginduksi kerusakan hati oleh radikal bebas melalui mekanisme stres oksidatif. Studi fitokimia telah banyak membuktikan bahwa kulit buah manggis kaya akan xanton yang dikenal dalam kapasitasnya sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh ekstrak etanol 50% kulit buah manggis (EEKBM) terhadap kerusakan oksidatif pada hati tikus akibat induksi dari CCl4, melalui aktivitas glutation peroksidase (GPx) dan rasio glutation tereduksi/teroksidasi (GSH/GSSG). Tikus putih jantan galur Sprague Dawley dibagi dalam 5 kelompok yaitu kelompok kontrol, kelompok CCl4 dan kelompok perlakuan dengan dosis ekstrak 900, 1080 dan 1296 mg/kg BB per oral selama 8 hari sebelum diberikan CCl4. Kemudian aktivitas GPx dan rasio GSH/GSSG diukur dari jaringan hati tikus.
Diperoleh hasil bahwa pemberian EEKBM pada percobaan ini menurunkan aktivitas GPx pada dosis 900 dan 1080 mg/Kg BB secara bermakna (p<0,05) dibandingkan dengan kelompok kontrol dan kelompok tikus yang diberi CCl4. Pada dosis 1296 mg/Kg BB terjadi kenaikan aktivitas GPx. Hasil pengukuran rasio GSH/GSSG tidak menunjukkan perbedaan bermakna terhadap kelompok kontrol dan kelompok CCl4, meskipun terlihat adanya kecenderungan penurunan/perubahan yang sejajar dengan gambaran aktivitas GPx. Dari penelitian ini diduga bahwa ekstrak etanol 50% kulit buah manggis bekerja sebagai penangkal radikal bebas.

Liver cell damage could be caused by variety of toxic compounds. Carbon tetrachloride (CCl4) was commonly used as an inducer of liver damage through oxidative stress mechanism by free radical. Phytochemical studies had proven that the mangosteen rind was rich in xanthone as an antioxidant. The research aimed to study the effect of 50% ethanol extract of mangosteen rind (EEKBM) against oxidative damage in rat liver due to induction of CCl4, through the activity of glutathione peroxidase (GPx) and the ratio of reduced / oxidized glutathione (GSH/GSSG). White male rats Sprague-Dawley strain were divided into 5 groups: control group, CCl4 group and the treated group with the extract doses of 900, 1080 and 1296 mg/kg orally for 8 days before being given CCl4. Then the activity of GPx and GSH/GSSG ratio were measured from rat’s liver tissue.
The yield of the research showed that the administration of EEKBM reduced the GPx activities significantly (p< 0.05) to doses 900 and 1080 mg/kg bw compared with the control group and the group of rats given CCl4. At the dose of 1296 mg/kg bw exhibited an increase in GPx activity. The measurement results of GSH/GSSG ratio showed no significant difference from the control group and the CCl4 group, although there was declining trend which was parallel to the picture of GPx activity. Study suggested that 50% ethanol extract of mangosteen rind worked as free radical scavenger.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
T47210
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah Dawamuz Zikri
"Dye Sensitized Solar Cell DSSC adalah perangkat yang digunakan untuk mengubah energi sinar matahari menjadi energi listrik. Pada penelitian ini digunakan TiO2-NT yang disensitasi dengan antosianin dari ekstrak kulit manggis Garcinia mangostana L sebagai elektroda kerja dan kaca FTO-Pt sebagai elektroda counter. TiO2-NT ditumbuhkan pada plat titanium dengan metode two step anodization dengan potensial 30V pada tahap pertama dan 15V pada tahap kedua menggunakan elektrolit yang mengandung etilen glikol, NH4F dan H2O, kemudian dikalsinasi pada suhu 500oC selama 2 jam untuk mendapatkan TiO2-NT dengan fasa anatase. FTO dipreparasi dengan metode spray pyrolysis kemudian Pt dari H2PtCl6 dideposisikan pada permukaan FTO. Dilakukan kopigmentasi terhadap antosianin hasil ekstraksi dengan penambahan asam benzoat untuk meningkatkan serapan sinar tampak dan meningkatkan stabilitas antosianin. Karakterisasi yang digunakan adalah SEM untuk mengetahui morfologi permukaan, XRD untuk mengetahui fasa kristal yang terbentuk, FTIR untuk mengetahui vibrasi ikatan dari molekul, UV-Vis DRS untuk mengetahui energi celah TiO2. Uji photocurrent menggunakan teknik LSV dan MPA, menunjukkan bahwa TiO2-NT aktif pada daerah UV dan setelah disensitasi dengan antosianin, TiO2-NT menjadi aktif pada daerah sinar tampak. Karakterisasi antosianin yang diekstrak dari kulit manggis menggunakan UV-Vis menunjukkan terdapat serapan pada daerah visible pada daerah panjang gelombang 400-600nm dan setelah antosianin dikopigmentasi dengan asam benzoat, terjadi peningkatan absorbansi. Efisiensi sel surya yang dihasilkan menggunakan sensitizer antosianin adalah sebesar 0.2273 , dan menggunakan antosianin yang dikopigmentasi dengan asam benzoat adalah sebesar 0.2297 1:0,5 , 0.2884 1:0,8 , and 0.3709 1:1 .Dari hasil yang didapatkan, dapat diketahui bahwa penggunaan antosianin yang dikopigmentasi dengan asam benzoat sebagai sensitizer dapat meningkatkan effisiensi sel surya.

Dye Sensitized Solar Cell DSSC is a device that convert solar energy to electric energy. In this research, the TiO2 nanotube TiO2 NT which was sensitized by anthocyanin, extracted from mangosteen pericarp, was used as working electrode and FTO Pt Fluor Doped Tin Oxide Platinum as counter electrode. TiO2 NT were growth on titanium plate by two step anodization method with 30V potential on the first step and 15V potential on the second step using etilen glycol NH4F H2O electrolyte, then heated at 500oC for 2 hours. FTO prepared by spray pyrolysis method then Pt from H2PtCl6 solution deposited on FTO surface. Anthocyanin extract was copigmented with benzoic acid to increase absorbance on visible light and its stabilization. Prepared TiO2 was characterized using SEM to determined surface morphology, XRD to know crystal phase formed, FTIR to know vibration bonding molecule and UV DRS to determine band gap. Photocurrent evaluation using LSV and MPA method showed that TiO2 NT active at UV light, and after being sensitized with anthocyanin benzoic acid did active toward visible light. Anthocyanin extract which was characterized by UV Vis showed absorbance at visible wavelength region 400nm 600nm and after being copigmented using benzoic acid, the absorbance was increased. Evaluation of DSSC efficiency showed that those using anthocyanin and anthocyanin copigmented benzoic acid with ratio 1 0,5 1 0,8 and 1 1 v w as sensitizer were 0.2273 , 0.2297 , 0.2884 , and 0.3709 respectively. The results shows that the addition of benzoic acid to anthocyanin can improve the DSSC performance."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S68058
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lucy lisa
"ABSTRAK Latar Belakang: Gangguan kognitif merupakan salah satu masalah pada aging population berkaitan dengan perubahan neuroendokrin pascamenopause. Gangguan kognitif minimal (minimal cognitive impairment/MCI) merupakan kondisi peralihan fungsi kognitif antara penuaan normal dan demensia.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan kadar kisspeptin dan kadar hCG hipofisis dengan gangguan kognitif minimal pada perempuan pascamenopause.
Metodologi: MCI ditentukan dengan sistem skoring yang terdiri dari status diabetes melitus, toleransi glukosa terganggu, dislipidemia, Geriatric Depression Scale (GDS), uji Rey Osterrieth Complexion Figure (ROCF), uji digit span backward dan uji Trail Making Test B. Studi potong lintang terhadap 181 perempuan pascamenopause usia £ 65 tahun, terbagi 2 kelompok yaitu dengan MCI 90 orang dan tanpa MCI 91 orang.
Hasil: Analisis terhadap usia, lama menopause, indeks massa tubuh, lama pendidikan, kadar kisspeptin dan kadar hCG hipofisis. Kadar kisspeptin menunjukkan perbedaan bermakna anatar kedua kelompok (p<0,001). Kadar kisspeptin dan lama menopause berkorelasi positif dengan skor MCI (r=0,607 dan r=0,542; berurutan). Namun, tidak ada perbedaan kadar hCG hipofisis antara kedua kelompok (p=0,664), dan skor MCI tidak berkorelasi dengan kadar hCG hipofisis (p=0,398; r=0,06).
Kesimpulan: Kadar kisspeptin signifikan lebih tinggi pada perempuan pascamenopause dengan MCI, dan menunjukkan korelasi positif. Sementara kadar hCG hipofisis tidak berbeda di antara kedua kelompok dan tidak menunjukkan korelasi.

ABSTRACT
Backgroud: Cognitive impairment is one of problems among elderly women due to neuroendocrine alteration after menopause. Minimal cognitive impairment (MCI) is a transition state of cognitive function between normal aging and dementia.
Aims: To investigate relationship between kisspeptin and pituitary hCG with MCI in postmenopausal women.
Methods: MCI was determined by scoring; with diabetic status, glucose intolerant, dyslipidemia, Geriatric Depression Scale (GDS), Rey Osterrieth Complexion Figure (ROCF), digit span backward, and Trail Making Test (TMT) B. Using cross-sectional study, 181 postmenopausal women £ 65 years old, were grouped into with and without MCI; 90 and 91 women, respectively.
Results: Data was analysed to their ages, span of menopause, body mass index (BMI), education grade, kisspeptin and hCG level. Kisspeptin level had significantly different among the groups (p<0.001). There was a positive relationship between kisspeptin level and span of menopause to MCI score (R=0.607 and R= 0.542, respectively). Pituitary hCG level, however, showed no difference among the groups. Moreover, MCI score showed no relationship to hCG level (p=0.398; R=0.063).
Conclusions: Kisspeptin level was significantly higher among postmenopausal women with MCI, and showed a positive relationship. While pituitary hCG had no difference among the groups, and showed no relationship.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoshua Reynaldo
"ABSTRAK
Xanthone merupakan zat kimia bioaktif yang terdapat dalam banyak bagian
tumbuhan, salah satunya terkandung bagian kulit buah manggis. Dalam kulit buah
manggis, terkandung senyawa xanthone dalam jumlah yang tinggi dengan alphamangostin
sebagai komponen terbanyak. Alpha-mangostin merupakan senyawa
bioaktif yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia, dengan contoh
memiliki kemampuan antioksidan, antivirus, anti-kanker, antibakterial, antiradang,
dan lainnya. Untuk memperoleh senyawa bioaktif tersebut, proses ekstraksi adalah
cara yang umum digunakan. Dalam proses ekstraksi, kondisi operasi adalah faktor
yang sangat berpengaruh pada hasil ekstraksi secara kualitas dan kuantitas. Oleh
karena itu, diperlukan penelitian untuk menentukan kondisi operasi dalam ekstraksi
yang optimal untuk mengekstrak senyawa alpha-mangostin dari kulit manggis. Untuk
mengoptimasi operasi, metode optimasi berupa metode Response Surface
Methodology merupakan metode yang umum dan efektif dalam menentukan kondisi
operasi yang optimal. Dalam penelitian, variabel bebas yang digunakan adalah
temperatur, konsentrasi etanol, dan derajat keasaman atau pH. Hasil optimal dala
penelitian diperoleh pada temperatur 50ºC, konsentrasi etanol 70%, dan pH 2, dengan
kandungan alpha-mangostin 42.2968 mg/g simplisia

ABSTRACT
Xanthones are a bioactive compound that can be found on various part of everyday
plants, one of the prime example is mangosteen fruit rind. Mangosteen rind contains
abundant amount of xanthones, which the major compound is alpha-mangostin.
Alpha-mangsotin is a bioactive compound that has major health benefits, examples
include anti-cancerial, anti-bacterial, anti-inflammatory, antivirus, etc. To obtain the
necessary bioactive compound, extraction is the method commonly used. In
extraction process, operating conditions are the factors that significantly affect the
quality and quantity of the extract. Therefore, it is necessary to conduct a research to
found the optimal condition of the extraction process to obtain the alpha-mangostin
from the mangosteen rind. To optimize the extraction process, optimization method
Response Surface Methodology is a common method to determine the optimal
condition. The parameters used in the experiment will be temperature, ethanol
concentration, and acidity level. The optimal conditions of extraction of alphamangostin
are acquired at 50ºC, with 70% ethanol concentration in pH 2 with
42.2968 mg/g powder as the optimal alpha-mangostin yield."
2016
S63463
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Hasanah
"Senyawa bioaktif dari kulit manggis yaitu mangostin berpotensi pencegah kanker, mangostin mampu menghambat pembentukan senyawa pencetus kanker usus besar. Masyarakat Indonesia telah banyak mengolah kulit manggis ini secara langsung yaitu menjadi minuman segar dengan cara di jus atau diseduh. Namun untuk mendapatkan kandungan senyawa mangostin yang lebih tinggi perlu dilakukan ekstraksi. Fraksinasi menggunakan etil asetat telah diteliti merupakan fraksi yang mengandung mangostin tertinggi disbanding pelarut etanol dan butanol.
Fraksi etil-asetat ekstrak kulit manggis (F002) ini nantinya akan menjadi bahan aktif obat kanker kolon yang di enkapsulasi menggunakan biopolimer kitosan-alginat. Kegunaan ekstrak yang terjerap dalam sediaan mikropartikel biopolimer kitosan-alginat adalah untuk meningkatkan kerja senyawa bioaktif yaitu dengan sistem pelepasan obat yang terkendali. Pelepasan ekstrak bioaktif mangostin terjerap dalam sediaan mikropartikel dilakukan pada dalam media fluida sintetik yang meniru cairan dalam sistem pencernaan.
Hasil analisa kandungan senyawa mangostin menggunakan spektrofotometer UV dan analisa aktivitas sitotoksistas menggunakan uji Brine Shrimp Test (BST). Dari hasil berbagai olahan jus kulit manggis didapat metode terbaik pengolahan dimana menghasilkan kandungan senyawa mangostin tertinggi dan aktivitas sitotoksistas terbaik yaitu dengan cara direbus dan kemudian di blender. Untuk senyawa mangostin dari fraksi F002 dibandingkan antara sebelum dan setelah enkapsulasi dari hasil rilis dalam media fluida sintetik. Dari hasil rilis didapatkan bahwa enkapsulasi tidak berpengaruh terhadap kandungan dan sitotoksisitas senyawa mangostin sehingga sediaan dalam mikropartikel dapat dikembangkan menjadi sistem pelepasan obat yang terkendali.

Bioactive compound from mangosteen pericarp namely mangostin can be obtained from various kind of process such as juice or tea. The main purpose of this research is to observe antiproliferative (inhibition of cancer cell growth) of mangostin bioactive compound from mangosteen pericarp in chitosan-alginate preparation. Extract in chitosan-alginate preparation improve performance of bioactive compound by controlling the drug release in gastrointestinal tract, until reaching colon.
Mangostin bioactive compound in chitosan-alginate preparation will be observed and tested in synthetic fluid, which is made alike gastrointestinal tract fluid. In vitro cytotoxicity test of mangostin bioactive compound in synthetic gastrointestinal tract fluid is using Brine Shrimp Test (BST). The best method of processing fresh mangostin pericarp is by boiling and blend it.
It result the highest mangostin bioactive. Result of comparison between mangostin compound before and after in microparticle chitosan-alginate is there is no effect to cytotoxity activity. So Sequential in vitro release study demonstrated that controlled release of mangostin-loaded microparticles were achievable which lead to potential application in gastrointestinal delivery for anticancer therapy purpose.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60121
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>