Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 78848 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Fathoni
"ABSTRAK
Cengkeh merupakan tanaman asli Indonesia yang digunakan secara luas karena flavor yang dimilikinya. Flavor merupakan rasa khas dari suatu material yang merupakan gabungan dari aroma, rasa taste dan trigeminal. Aroma berasal dari senyawa volatile yang dapat diperoleh dalam minyak atsiri hasil distilasi. Sisa distilasi residu mengandung senyawa non volatil yang juga memiliki peran dalam munculnya flavor, namun selama ini kurang mendapat perhatian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa non volatil hasil metabolisme sekunder dalam cengkeh asal Manado. Ekstraksi dan fraksinasi senyawa menggunakan metode distilasi uap, maserasi, dan kolom kromatografi gravitasi KKG . Identifikasi senyawa dilakukan dengan instrumen LC-MS/MS, Spektrofotometri UV ndash;Vis, dan Spektroskopi FTIR. Sebanyak 17 senyawa non volatil yang dapat teridentifikasi adalah asam kuinat kelompok senyawa asam fenolik ; kelompok senyawa chromone isobiflorin dan biflorin ; kelompok senyawa tanin monogaloilglukosa, asam galat, digaloilglukosa, eugeniin, dan asam elagat ; dan kelompok senyawa flavonoid luteolin, kuersetin, naringenin, kaempferol, isorhamnetin, dimetoksiluteolin, rhamnetin, dan chrysoeriol ; serta dua senyawa yang teridentifikasi sebagai asam hidroksigalat dan turunan asam galat. Berdasarkan literatur, senyawa golongan asam fenolik dan flavonoid akan menyumbangkan rasa pahit; senyawa golongan tanin akan menyumbangkan rasa pahit dan sensasi astringen; dan senyawa chromone akan menyumbangkan rasa pahit serta aroma manis saat dipanaskan.

ABSTRACT
Clove is a plant native to Indonesia which is widely used because of its flavor. Flavor is attribute of material being perceived, a combination of aroma, taste, and trigeminal. Aroma come from volatile compounds in the essential oil which is produced by distillation. The residue of distillation contain nonvolatile compounds that have contribution to flavor, but not well explored. The research objective was identifying nonvolatile compounds in clove from Manado. Compounds extraction and fractionation was conducted by steam distillation, maceration, and gravity column chromatography. Compounds identification was by using LC MS MS, spectrophotometry UV Vis, and spectroscopy FTIR. There was 17 nonvolatile compounds had been identified, i.e. quinic acid phenolic acid compound chromone compounds isobiflorin, biflorin tannin compounds monogalloylglucose, gallic acid, digalloylglucose, eugeniin, and ellagic acid flavonoid compounds luteolin, quercetin, naringenin, kaempferol, isorhamnetin, dimetoxyluteolin, rhamnetin, dan chrysoeriol and two compounds were identified as hydroxygallic acid and gallic acid derivatives. Based on references, phenolic acid and flavonoid compounds contribute to bitter taste, tannin compounds contribute to bitter taste and astringent, and chromone compounds contribute to bitter taste and sweet odor when heated."
2017
T46901
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erfina Mei Rahmawati
"ABSTRAK
Cengkeh (Syzygium aromaticum) merupakan salah satu komoditas perkebunan di Indonesia yang mempunyai peranan penting dalam bidang pangan maupun non pangan. Cengkeh mengandung senyawa volatil (mudah menguap) dan senyawa non volatil (tidak mudah menguap). Kedua jenis senyawa ini dapat dipisahkan melalui proses distilasi uap. Proses distilasi uap sendiri menghasilkan minyak atsiri (mengandung senyawa volatil) dan residu sisa hasil distilasi (mengandung senyawa non volatil). Senyawa non volatil ini diekstrak dari residu sisa hasil distilasi dengan cara maserasi dengan pelarut etanol. Kemudian dilakukan penyederhanaan dengan kromatografi kolom gravitasi sehingga menghasilkan 13 fraksi. Fraksi-fraksi ini kemudian dianalisa menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC) dengan kondisi yang telah dioptimasi. Kondisi optimum ini berada pada panjang gelombang 254 nm, dengan gradien pelarut buffer asetat pH 4,7 dan asetonitril. Hasil analisa pada 13 fraksi dengan HPLC menunjukkan bahwa fraksi 6 merupakan fraksi yang paling sederhana. Fraksi ini kemudian dianalisa dengan Liquid Chromatography ? tandem Mass Spectrometry (LC-MS/MS) dengan kondisi yang telah dioptimasi dengan gradien pelarut 0,1% asam format dalam air dan asetonitril. Analisa dengan LC-MS/MS menunjukkan bahwa salah satu senyawa non volatil yang terkandung dalam cengkeh adalah asam klorogenat. Karakterisasi dengan FTIR menunjukkan bahwa senyawa pada fraksi 6 mengandung gugus O-H; =C-H sp2; C=O dan puncak-puncak cincin aromatis pada daerah fingerprint. Hasil karakterisasi ini mendukung hasil analisa pada HPLC dan LC-MS/MS.

ABSTRAK
Cloves (Syzygium aromaticum) is one of Indonesia's commodities which has an important role in many sectors, such as food, pharmaceutical, cosmetics, etc. Cloves contain volatile compounds and non volatile compounds. These compounds can be separated through steam distillation process. Steam distillation process produce essential oil (containing volatile compounds) and distillation residue (containing non volatile compounds). These non volatile compounds extracted from the distillation residue by maceration with ethanol, and simplified by gravity column chromatography to produce 13 fractions. These fractions analyzed using High Performance Liquid Chromatography (HPLC) with the optimum condition. These optimum condition in wavelength 254 nm, with the gradient solvent using acetate buffer pH 4,7 and acetonitrile. HPLC analysis at 13 fraction showed that the 6th fraction is the simplest fraction. This fraction then analyzed by Liquid Chromatography - tandem Mass Spectrometry (LC-MS/MS) with the optimum condition with gradient solvent using 0,1% formic acid dilute in water and acetonitrile. LC-MS/MS analysis showed that one of the non-volatile compounds contained in cloves is chlorogenic acid. Charecterization using FTIR showed that compounds in the 6th contain fungtion group O-H; =C-H sp2; C=O and these peak atomatic ring in fingerprint range. The characterization result support HPLC and LC-MS/MS result. "
2016
S65021
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Annisa
"Cloves have many benefits. Clove essential oil is widely used in various industries. Cloves have many of bioactivities, one of them is as an antioxidant. Non volatil compounds in clove residues are also expected to have antioxidant activity. In this research was conducted separation of non volatil compound of clove based on its polarity. The hexane extract yielded 22 fractions while the ethyl acetate extract yielded 3 fractions. Phytochemical tests show hexane extract containing steroids while ethyl acetate contains tannins, polyphenols and steroids. Crude extract, ethyl acetate extract, hexane fiber extract fractions tested its antioxidant activity. IC50 crude extract, ethyl acetate extract and hexane extracts were 24.56, 26.7 and 17.58 g mL, respectively. Fractions of ethyl acetate and hexane have less activity than their extracts.

Cengkeh memiliki banyak manfaat. Minyak atsiri cengkeh banyak digunakan di berbagai industri. Cengkeh memiliki berbagai bioaktivitas salah satunya adalah sebagai antioksidan. Senyawa non volatil pada residu cengkeh yang tidak mudah menguap diharapkan juga memiliki aktivitas antioksidan. Dalam penelitian ini dilakukkan pemisahan senyawa non volatil cengkeh berdasarkan kepolarannya. Ekstrak heksana menghasilkan 22 fraksi sedangkan ekstrak etil asetat menghasilkan 3 fraksi. Uji fitokimia menunjukkan ekstrak heksana mengandung steroid sedangkan etil asetat mengandung tanin, polifenol dan steroid. Ektrak kasar, ektrak etil asetat, ekstrak heksana serat fraksi-fraksinya diuji aktivitas antioksidannya. IC50 ekstrak kasar, ekstrak etil asetat dan ekstrak heksana bertururt-turut adalah 24.56, 26.7 dan 17.58 ? ? g/mL. Fraksi-fraksi dari etil asetat dan heksana memiliki aktivitas yang lebih kecil dibandingkan ekstraknya.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T50958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernardus Wyatt Gianci
"Cengkeh merupakan salah satu bumbu rempah asli dari kepulauan Maluku, Indonesia. Cengkeh mengandung minyak atsiri yang memberikan aroma yang disukai oleh banyak orang. Senyawa yang paling banyak berperan dalam pemberian aroma dan rasa pada cengkeh adalah eugenol. Eugenol telah diketahui memiliki aktivitas farmasi yang luas seperti: anti-mikroba, anti-inflamsi, antioksidan, dan anti kanker. Cengkeh dapat mengandung eugenol hingga lebih dari 80 dari keseluruhan komposisi senyawa kimianya, sangat disayangkan bila Indonesia sebagai negara penghasil cengkeh terbesar di dunia, hanya memiliki informasi minimum tentang cengkeh dikarenakan sedikitnya penelitian dan publikasi mengenai cengkeh dari Indonesia.Selain eugenol cengkeh juga mengandung banyak senyawa volatil dalam minyak atsirinya, pada penelitian kali ini dilakukan fraksionasi dan identifikasi senyawa-senyawa volatil dari minyak atsiri yang didapat dengan metode destilasi uap yang menghasilkan yield sebesar 5,23325.
Hasil dari analisis dengan GC-MS menunjukan terdapat 36 senyawa dalam minyak cengkeh, dan setelah dilakukan ekstraksi cair-cair LLE muncul 1 senyawa baru yaitu ? -ylangen, sehingga total terdapat 37 senyawa. Pada percobaan perbandingan fraksionasi menggunakan Solid Phase Extraction SPE dengan eluen H2O-ACN-MeOH dan H2O-MeOH-DCM, didapatkan campuran eluen pertama mampu memfraksionasikan lebih baik dari pada campuran eluen kedua.Pada uji aktivitas antioksidan dilakukan pengujian aktivitas pada minyak cengkeh, aktivitas setelah di LLE, dan aktivitas beberapa fraksi SPE. Aktivitas antioksidan diuji dengan menggunakan metode DPPH dan diukur dengan instrumen UV-Vis. Nilai IC50 minyak cengkeh jawa sebesar 5,3912 ppm, minyak hasil LLE dengan persen penurunan eugenol 93,7672 IC50nya menjadi 45,9220 ppm. Dari perbandingan data IC50 fraksi A8, A9, B1 eluen H2O-ACN-MeOH dan fraksi A10, B1, B2 eluen H2O-MeOH-DCM dapat disimpulkan bahwa selain eugenol dan senyawa fenolik, ada senyawa lain yang memiliki aktivitas antioksidan namun dengan nilai IC50 yang cukup tinggi yaitu karyofilen.

Cloves are one of the spices native of Maluku in Indonesia. Cloves contain essential oil giving likeable aroma especially the flower. The biggest contributor for cloves aroma and taste is eugenol. Eugnol hads been showed to have wide range of pharmacological activities, such as antimicrobial, anti inflamatory, anti oxidant, and anti cancer. Cloves contain eugenol up to 80 of its chemical composition and have benificial that can be obtained from cloves. It was such unfortune if Indonesia as the biggest cloves production in the world only have limited information about cloves due to small number of research and publication about cloves from Indonesia.In addition to eugenol, clove also contains many volatil compounds in its essential oils. In this study fractionation and identification of volatil compounds performed on essential oils obtained by steam distillation method that yielding a yield of 5.23325.
The results of the analysis with GC MS showed 36 compounds in cloves oil, and after liquid liquid extraction LLE appeared 1 new compound ylangene, bringing a total of 37 compounds. In fractionation comparison experiments using Solid Phase Extraction SPE with H2O ACN MeOH and H2O MeOH DCM eluents, the first eluent mixture was able to fractionate better than the later.In the antioxidant activity assay, the test was performed on clove oil, oil after LLE, and several SPE fractions. Antioxidant assay performed using DPPH methods, and measured using UV Vis instrument. IC50 of clove oil of Java amount 5.3912 ppm, LLE oil with percentage decrease of eugenol 93.7672 it IC50 become 45.920 ppm. From the comparison of IC50 data fractions A8, A9, B1 eluen H2O ACN MeOH and fractions A10, B1, B2 eluen H2O MeOH DCM can be concluded that in addition to eugenol and phenolic compounds, there are other compounds that have antioxidant activity but with high IC50 value such as caryophillene.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Rahmi Prihatinah
"Indonesia sebagai produsen cengkeh terbesar di dunia dimana pada tahun 2015, produksi cengkeh mencapai 123 ribu ton. Minyak cengkeh diketahui mengandung senyawa eugenol, eugenol asetat, kariofilen dan ?-humulen. Namun, penelitian dan publikasi terkait analisis dan identifikasi senyawa pada minyak cengkeh masih terbatas. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis dan mengidentifikasi senyawa pada minyak bunga cengkeh dengan pengaruh posisi penyimpanan. Pada penelitian ini, sampel cengkeh kering berasal dari Jawa, Bali, Manado dan Toli-toli dengan penyimpanan 6 bulan yang terbagi menjadi 2 lokasi: warehouse dan laboratory lab. Lebih lanjut, isolasi minyak bunga cengkeh telah dilakukan dengan metode distilasi uap selama 6 jam. Penyimpanan minyak cengkeh selama 3 hari pada -180C menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan pada kandungan senyawa minyak cengkeh. Senyawa yang muncul di semua origin pada waktu penyimpanan 6 bulan ada 22 senyawa, sedangkan dengan penyimpanan penumpukan pada warehouse top, middle, bottom sebanyak 23 senyawa. Senyawa unik yang muncul akibat posisi penumpukan dan penyimpanan top, middle, bottom, lab selama 6 bulan yaitu cengkeh Jawa: ?-gurjunen, cis-jasmone, ?-maalien; cengkeh Manado yaitu neoallocimen, cengkeh Toli-toli yaitu ?-muurolen dan isoledene pada cengkeh Bali lab, tanpa penumpukan.

Indonesia is the largest clove producer in the world where in 2015, the estimated clove production reached 123 thousand tons. Clove oil is known to contain eugenol, eugenol acetate, caryophyllene and humulen. However, research and publications related to the analysis and identification of compounds in clove oil are still limited. The purpose of this study was to analyze and identify compounds in clove bud oil with the storage position effect. In this sudy, samples of dried cloves from Java, Bali, Manado and Toli toli has been stored for 6 month was divided into 2 location warehouse and laboratory. Furthermore, the isolation of clove bud oil was done using steam distillation method for 6 hours. Clove oil which stored for 3 days showed no significant difference in clove oil content. Compounds emerging in all origins at 6 months storage time were 22 compound, while with stacking storage at warehouse top, middle, bottom were 23 compound. Unique compounds showing on stacking position and storage top, middle, bottom, lab for 6 month were gurjunene, maaliene and cis jasmone on Jawa clove, neoallocimene on Manado clove, muurolene on Toli toli clove and isoledene on Bali clove lab, without stacking.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S67721
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmatia Fitri
"Penggunaan minyak cengkeh sebagai antioksidan alami terbatas dalam makanan, karena baunya yang menyengat. Bau menyengat minyak cengkeh berasal dari senyawa fenolik eugenol yang jumlahnya cukup besar didalam minyak cengkeh. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, minyak atsiri yang tidak signifikan mengandung komponen fenolik telah diklaim memiliki aktivitas antioksidan yang relevan. Aktivitas antioksidan dari senyawa non-fenolik ini dapat dimanfaatkan sebagai studi perbandingan kekuatan antioksidannya dengan senyawa fenolik yang kadarnya sangat besar di dalam minyak cengkeh, sehingga dapat berkontribusi untuk memperpanjang umur simpan makanan mudah teroksidasi. Untuk menganalisis aktivitas antioksidan senyawa non-fenolik diperlukan pemisahan dengan metode ekstraksi cair-cair, ektraksi fase padat dan kromatografi kolom.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis senyawa volatil yang terdapat dalam minyak cengkeh Manado dan Toli-Toli, memisahkan senyawa fenolik dan non-fenolik serja uji aktivitas antioksidan. Hasil yang diperoleh yaitu pada analisis minyak cengkeh Manado dan Toli-Toli terdapat 36 senyawa. Pemisahan senyawa fenolik eugenol dengan ekstraksi cair-cair, diperoleh penurunan eugenol optimum dengan 87,5 mmol NaOH 4. Metil salisilat dan kavikol tidak terdeteksi setelah ekstraksi. Dua senyawa yaitu ? -ylangen dan kavikol asetat berhasil diidentifikasi setelah ektraksi. Pemisahan dengan kolom kromatografi dan ekstraksi fase padat masing-masing menghasilkan 3 fraksi yang setelah diuji aktivitas antioksidannya ternyata fraksi yang hanya mengandung senyawa non-fenolik masih memiliki aktivitas antioksidan namun cukup rendah apabila dibandingkan dengan senyawa fenolik.

The use of clove oil as a natural antioxidant is limited in food, because of its stinging smell. The stinging smell of clove oil comes from the phenolic compound eugenol which is quite large in clove oil. However, in recent years, significant volatile essential oils containing phenolic components have been claimed to have antioxidant activity that is relevant. The antioxidant activity of this non phenolic compound can be utilized as a comparative study of its antioxidant strength with a very large amount of phenolic compounds in clove oil, thus contributing to prolong the storage life of food. To analyze the antioxidant activity of non phenolic compounds required separation by liquid liquid extraction method, solid phase extraction and column chromatography.
This study aims to analyze the volatile compounds contained in Manado and Toli Toli clove oil, separating phenolic and non phenolic compounds as well as antioxidant activity test. The results obtained are the analysis of clove oil Manado and Toli Toli there are 36 compounds. Separation of phenolic eugenol compounds by liquid liquid extraction, obtained an optimum eugenol reduction with 87.5 mmol NaOH 4. Methyl salicylate and chavicol are not detected after extraction. Two compounds were identified after extraction, ylangen and chavicol acetate. Separation with column chromatography and solid phase extraction each yielded 3 fractions which, after being tested for their antioxidant activity, found that the fraction containing only non phenolic compounds still had antioxidant activity but lower when compared to phenolic compounds.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T51448
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Amelia
"Produksi cengkeh terbesar di Indonesia berasal dari Jawa dan Manado. Perbedaan aroma pada cengkeh yang berbeda asalnya disebabkan oleh konstituen kimia di dalam minyak cengkeh. Namun, penelitian dan publikasi tentang aroma pada cengkeh yang berasal dari Indonesia masih terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan perbedaan konstituen secara signifikan antara minyak cengkeh Jawa dan minyak cengkeh Manado yang berkontribusi terhadap aroma. Minyak atsiri diisolasi dari sampel bunga cengkeh yang telah dipotong menggunakan metode distilasi uap. Konstituen kimia dari minyak bunga cengkeh dianalisis menggunakan gas chromatography-mass spectrometry GC-MS. Konstituen didentifikasi dengan membandingkan waktu retensi berdasarkan referensi Wiley mass spectra library Wiley W9N11. Lima puluh tiga konstituen kimia dari minyak cengkeh Jawa dan empat puluh dua konstituen kimia dari minyak cengkeh Manado diidentifikasi berdasarkan analisis GC-MS. Kelas senyawa yang banyak ditemukan dalam minyak cengkeh diantaranya seskuiterpen, fenil propanoid, seskuiterpen teroksigenasi, dan ester. Terdapat perbedaan presentase komposisi pada senyawa mayor diantara kedua asal cengkeh tersebut. Minyak cengkeh Jawa mengandung eugenol 55,60, eugenil asetat 20.54, kariofilena 14.84, dan ?-humulen 2.75. Sedangkan minyak cengkeh Manado komposisinya adalah eugenol 74.64, kariofilena 12.79, eugenil asetat 8.70, dan ?-humulen 1.53. Selanjutnya, senyawa minor ?-elemen 0.04, ?-kadinen 0.05 dan ledol 0.06 hanya terdapat pada cengkeh Jawa. Sedangkan, konstituen unik pada cengkeh Manado yang tidak ditemukan pada cengkeh Jawa, diantaranya ?-gurjunen 0.04, ?-kadinen 0.03, and humulen oksida 0.05. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa minyak cengkeh Jawa dan Manado memiliki senyawa mayor yang sama, namun berbeda dalam presentase komposisinya. Beberapa senyawa minor juga hanya ditemukan pada salah satu daerah saja.

The largest clove production contributors in Indonesia are mostly coming from Java and Manado. Different flavor among clove origins is caused by chemical constituents in clove oil. Unfortunately, scientific research and publications about flavor in clove from Indonesia rsquo s origin are still limited. The objective of this research is to determine significant differences of constituents in terms of flavor in clove oil Java and Manado. The essential oils were isolated from cut clove bud samples by steam distillation method. The chemical constituents of clove bud oil were analyzed by using gas chromatography mass spectrometry GC MS. Constituents were then identified by comparing the results of the chromatogram and reference retention time using Wiley mass spectra library Wiley W9N11. Fifty three and fourty two chemical constituents were identified based on GC MS from clove oil collected from Java and Manado, respectively. Major classes of compounds are sesquiterpenes, phenyl propanoid, oxygenated sesquiterpen, and esters. Different compositions in major constituents were found between both origins. Clove Java contained eugenol 55.60, eugenyl acetate 20.54, caryophyllene 14.84, and humulene 2.75. While, in clove Manado the composition were eugenol 74.64, caryophyllene 12.79, eugenyl acetate 8.70, and humulene 1.53. Moreover, minor constituents elemene 0.04, cadinene 0.05 and ledol 0.06 were existed only in clove Java, while clove Manado had some unique minor constituents which were not found in clove Java, i.e. gurjunene 0.04, cadinene 0.03, and humulene oxide 0.05. In conclusion, both clove oils from Java and Manado contained same major chemical constituents but different in their composition. In addition, some minor constituents were existed only in specific origin.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T47193
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alisa Shinsetsu Sulistyoningrum
"Indonesia merupakan Negara penghasil cengkeh terbesar di dunia. Pada tahun 2012, produksi cengkeh dunia sebesar 113.215 ton dimana sekiat 71 79.250 ton berasal dari Indonesia. Meskipun Indonesia merupakan Negara penghasil cengkeh utama di dunia, penelitian dan publikasi mengenai cengkeh di Negara ini sangat jarang dan oleh karena itu pengetahuan tentang perbedaan karakteristik varietas cengkeh dibutuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan komposisi senyawa mayor dan minor dalam minyak cengkeh yang bertanggungjawab terhadap aroma berdasarkan origin. Minyak atsiri cengkeh diperoleh dengan distilasi uap. Komposisi kimia minyak cengkeh dianalisis menggunakan GC-MS. Komposisi senyawa kimia mayor minyak cengkeh Bali yaitu eugenol 73,34, kariofilena 12,51, ?-humulena 2,34 dan eugenol asetat 5,34 dan cengkeh Toli-Toli yaitu eugenol 66,37, kariofilena 15,38, ?-humulena 1,97 dan eugenol asetat 12,99 . Senyawa unik cengkeh Bali yaitu valensena 0,17, ?-selinena 0.22, alloaromadendrena 0.24 and kariofilladienol II 0,14 sedangkan cengkeh Toli-Toli yaitu ?-kariofilladienol 0.19 . Total 51 senyawa teridentifikasi dari cengkeh Bali dan 52 senyawa dari cengkeh Toli-Toli.

Indonesia is the largest clove producer in the world. In 2012, total world clove production is 113,215 tons where nearly 71 79,250 tons comes from Indonesia. Although Indonesia is a major producer of clove in the world, research and publications about cloves in this country are scarce and hence knowledge about characteristics of difference varieties of cloves is very limited. The present study was aimed to compare major and minor constituents in clove oil responsible for their flavor based on origin which are cloves from Toli Toli and Bali. The essential oil from clove bud Syzygium aromaticum was obtained by steam distillation. The chemical composition of clove oil was analyzed by GC MS. The major compounds of clove oil were eugenol, caryophyllene, humulene and eugenyl acetate with composition 72,34, 12,51, 2,34 and 5,34, respectively Bali and clove from Toli Toli were 66,37, 15,38, 1,97 and 12,99 respectively. The unique minor compounds of clove oil from Bali were valencene 0.17, selinene 0.22, alloaromadendrene 0.24 and caryophylladienol II 0,14 while in clove Toli Toli was caryophylladienol 0.19 . A total of 51 compounds were identified from the clove bud oil Bali and 52 compounds from the clove bud oil Toli Toli.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T46973
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisha Nurfitriane Dwikaryanti
"Cengkeh dapat digunakan sebagai obat sakit gigi. Zat berkhasiat pada cengkeh yang berperan untuk mengatasi sakit gigi adalah eugenol. Eugenol merupakan zat yang terkandung dalam minyak cengkeh. Secara farmakologi eugenol memiliki sifat sebagai anestesi lokal dengan mekanisme menginhibisi kanal natrium. Eugenol dapat memberikan efek anestetik pada tikus secara reversibel dimana efek yang ditimbulkan bergantung dengan dosis, yaitu antara 5 - 60 mg/kg. Kombinasi serbuk bunga cengkeh dan gliserin 2 : 3 (b/v) terbukti dapat memberikan efek anestetik lokal namun konsentrasi yang digunakan tidak diketahui pasti. Pada penelitian ini akan dibuat tiga formulasi gel mengandung serbuk bunga cengkeh 2,58 %; 7,75 %; dan 23,25 % serta satu sediaan basis gel sebagai kontrol normal. Dari keempat formulasi akan di lakukan evaluasi sediaan seperti pengamatan organoleptis (warna, aroma, homogenitas), pH, daya lekat, daya sebar, viskositas, konsistensi, dan stabilitas fisik. Selain itu, gel serbuk bunga cengkeh F1, F2, F3 dilakukan uji efek anestetik lokal dilihat dari efek analgetik dengan metode Hot Plate dan Tail Flick dibandingkan dengan kontrol normal dan kontrol positif berupa gel yang mengandung benzokain. Hasil penelitian menunjukkan sediaan gel serbuk bunga cengkeh F1, F2, F3 memenuhi kriteria gel yang diharapkan yaitu tidak mudah menyebar, memiliki daya lekat yang baik, pH yang sesuai dengan rentang pH mulut yaitu 5,6 - 7, 2; serta stabil pada suhu hangat, dingin, dan kamar. Berdasarkan uji efek anestetik lokal, gel serbuk bunga cengkeh F1, F2, F3, dan kontrol positif terbukti memberikan efek sebagai anestetik lokal (p < 0.05)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S54766
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afif Anshari
"ABSTRAK
Cengkih (Syzygium aromaticum) mengandung senyawa antioksidan kuat yang setara dengan antioksidan standar. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas antioksidan ekstrak air cengkih dalam menurunkan kerusakan hati tikus yang diinduksi oleh karbon tetraklorida (CCl4). Penelitian ini menggunakan desain eksperimental in vivo. Data penelitian didapat dengan mengukur konsentrasi senyawa karbonil hati tikus Wistar yang dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu kontrol positif, kontrol negatif, diberikan cengkih 1 hari, 3 hari, 5 hari, dan 7 hari. Data kemudian diolah menggunakan program SPSS versi 20.0. Hasil uji one-way ANOVA menunjukkan rata-rata konsentrasi senyawa karbonil (nmol/mL) kontrol positif (2,045), kontrol negatif (1,794), cengkih 1 hari (1,635), cengkih 3 hari (2,865), cengkih 5 hari (3,218), dan cengkih 7 hari (2,630), dengan nilai p = 0,55. Hasil uji post hoc antara kontrol negatif dengan kelompok lainnya memiliki nilai p > 0,05. Disimpulkan, ekstrak air cengkih tidak memiliki efek antioksidan yang bermakna untuk meredam kerusakan hati oleh CCl4 dan jangka waktu pemberian cengkih tidak mempengaruhi aktivitas antioksidannya secara bermakna.

ABSTRACT
Cloves (Syzygium aromaticum) possess strong antioxidant activity equivalent to standard antioxidants. The purpose of this study was to determine the effectivity of aqueous-extract cloves as antioxidant in reducing damages to carbon tetrachloride-induced rat liver. This experimental study uses data obtained from measurement of carbonyl concentration in Wistar rat liver which are divided into 6 groups: positive control, negative control, received cloves for 1 day, 3 days, 5 days, and 7 days. The data are processed with SPSS version 20.0. The results of one-way Anova test show carbonyl concentration (nmol/mL) in positive control (2.045), negative control (1.794), 1-day clove (1.635), 3-day clove (2.865), 5-day clove (3.218), 7-day clove (2.630), with p = 0.55. Post hoc results comparing negative control to other groups show p > 0.05. To conclude, aqueous-extract cloves do not possess significant antioxidant activity to reduce carbon tetrachloride-induced liver damage and duration of administration of cloves did not significantly affect its antioxidant activity."
2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>