Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106468 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kako, Angelius Wake
"Penelitian ini berupaya untuk mendeskripsikan gerakan pemuda Papua, sebagai bagian dari proses sosial yang terjadi di masyarakat papua. gerakan pemuda Papua tersebut difokusikan pada gerakan dalam bidang pendidikan, ekonomi, sosial budaya dan politik. dengan menggunakan perspektif konflik, peneliti menemukan bahwa gerakan pemuda Papua lahir sebagai reaksi dari relasi struktur dan kultur yang belum mampu membawa perubahan bagi masyarakat Papua. dalam melakukan gerakan, para pemuda membangun interaksi dan wacana serta negosiasi sebagai bagian dari proses sosial sehingga perubahan-perubahan pada tingkat individu, keluarga, komunitas, masyarakat dan kebijakan dapat terjadi di Papua. Berbagai perubahan tersebut menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari upaya memperkuat ketahanan nasional Indonesia, namun tidak juga terlepas dari melemahnya ketahanan nasional Indonesia, karena adanya berbagai ragam perjuangan yang dilakukan oleh pemuda Papua dalam bidangnya masing-masing seperti pendidikan, ekonomi, sosial budaya dan politik.

This research aims to describe the Papuan youth movement as a part of the social process happening to the Papuans. The Papuan youth movement focuses on education, economy, socio cultural and politics. From the perspective of conflict, the author of this research found that the Papuan youth movement was born as a reaction of structural and cultural structures which have not given any change to Papuan. In their movement, the youth have been trying to interact, discourse, and negotiate as the parts of social process so that the changes on individuals, families, communities, societies and policies may occur in Papua. Such changes are the integral part of the efforts to strengthen Indonesian national resilience, but they cannot be separated from the weakening of Indonesian national defense, for various kinds of struggles of Papuans in their respective fields such as education, economy, socio cultural, and politics.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zoelfi
"ABSTRAK
Sumatran Youth Food Movement SYFM merupakan sebuah gerakan pemuda yang menyuarakan tentang kedaulatan dan ketahanan pangan. awal terbentuknya gerakan pemuda ini berawal dari keprihatinan terhadap kondisi para petani yang kurang mendapat perhatian dari pemerintah dan kurangnya minat generasi muda tani untuk menjadi petani. Dalam mengembangkan organisasinya, gerakan pemuda ini menerapkan konsep kewirausahaan sosial dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan. Kewirausahaan sosial merupakan konsep kewirausahaan yang juga menekankan pada pemberdayaan masyarakat dalam memecahkan berbagai permasalahan sosial yang terjadi. Penelitian ini menggunakan pendekatan riset tindakan berbasis soft systems methodology dengan rujukan penelitian petani kopi Sumatera Utara. Hasil kajian menunjukkan adanya enam praktik terbaik kewirausahaan sosial di Sumatran Youth Food Movement. State of the art dari kajian ini adalah menambahkan sub indikator Dees, 1998 dan Bornstein, 1998 yaitu menentukan sasaran dan perumusan isu. Keberlanjutan hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Indonesia, khususnya Pemerintah Kota Medan dalam pemberdayaan dan kemandirian pemuda melalui gerakan kewirausahaan sosial pada pemuda.

ABSTRACT
Sumatran Youth Food Movement SYFM is a youth movement voicing on sovereignty and food security. The early formation of this youth movement originated from concerns about the condition of farmers who received less attention from the government and the lack of interest of young farmers to become farmers. In developing the organization, this youth movement applies the concept of social entrepreneurship in order to realize food security. Social entrepreneurship is an entrepreneurship concept that also emphasizes community empowerment in solving various social problems that occur. This research uses approach of action research based on soft systems methodology with reference of coffee farmer of North Sumatera. The results show that there are six best practices of social entrepreneurship in Sumatran Youth Food Movement. The state of the art of this study is to add sub indicators Dees, 1998 and Bornstein, 1998 to define the targets and formulation of issues. The sustainability of the results of this study is expected to be a reference for Local Government District City in Indonesia, especially the Government of Medan City in empowerment and independence of youth through social entrepreneurship movement in youth."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosalyn Theodora
"Perjanjian Status of Visiting Forces Agreement (SoVFA) adalah model perjanjian yang baru bagi Indonesia sedangkan pada negara-negara maju model perjanjian ini sudah banyak diadopsi baik yang bersifat bilateral maupun multilat- eral. Perjanjian ini diinisiasi oleh Filipina tahun 2006 kepada Indonesia, namun karena tidak ada respon akhirnya Filipina kembali mengirimkan tahun 2013. Hal ini dikarenakan dalam proses penyusunan dalam negeri selalu mengalami dead- lock. Sementara itu, semakin memanasnya dinamika ancaman keamanan non tradisional seperti terorisme tahun 2016 di laut Sulu, Sulawesi dan makin kuat ser- ta meluasnya ancaman terorisme hingga ke wilayah perbatasan tiga negara (Indo- nesia-Malaysia-Filipina) menyebabkan Menteri Pertahanan Indonesia pada per- temuan Trilateral berinisiatif untuk mengadakan latihan bersama baik di laut maupun di darat dengan membentuk posko militer bersama. Inisiatif tersebut di- sepakati oleh Menhan Malaysia dan Menhan Filipina namun hal tersebut tidak dapat terealisasi karena terkendala oleh Parlemen Filipina yang mensyaratkan bahwa ketika Filipina hendak menjalin kerjasama dengan negara lain harus sudah memiliki SoVFA yang harus disepakati secara bilateral. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus SoVFA. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dengan memilih nara- sumber yang terlibat langsung dalam proses penyusunan SoVFA, observasi lang- sung pada saat penyusunan perjanjian dan mendapatkan data dari instansi pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan diplomasi In- donesia-Filipina yang selama ini telah berjalan dengan baik dikaitkan dengan penyusunan perjanjian SoVFA kurun waktu tahun 2013-2019 ditinjau dari per- spektif Ketahanan Nasional. Penelitian ini mempergunakan konsep diplomasi per- tahanan, teori perjanjian internasional dan ketahanan nasional sebagai pisau ana- lisis dalam penelitiannya. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa adanya perbe- daan sistem hukum kedua negara yang mengakibatkan perjanjian ini lama untuk dicapai kata kesepakatan terutama di internal Indonesia.

The Status of Visiting Forces Agreement (SoVFA) agreement is a new model agreement for Indonesia while in developed countries this model of agree- ment has been adopted both bilaterally and multilaterally. This agreement was ini- tiated by the Philippines in 2006 to Indonesia, but because there was no response, the Phil-ippines finally sent it back in 2013. It happened because in the domestic drafting process there is always a deadlock. Meanwhile, the increasing dynamics of non traditional security threats such as terrorism in 2016 in the Sulu sea, Sula- wesi and the increasing and widespread threat of terrorism to the three-state bor- der region (Indonesia-Malaysia-Philippines) caused the Indonesian Defense Min- ister at the Trilateral meeting to take the initiative together both at sea and on land by forming joint military posts. The initiative was agreed upon by the Malaysian Defense Min-ister and the Defense Minister of the Philippines, but this could not be realized because it was constrained by the Philippine Parliament which requires that when the Philippines wants to establish cooperation with other countries it must have SoVFA that must be agreed bilaterally. This study used a qualitative research method with the SoVFA case study approach. The technique of collect- ing data is through in-depth interviews by selecting speakers who are directly in- volved in the process of drafting the SoVFA, direct observation during the prepa- ration of agreements and obtaining data from government agencies. This study aims to ana-lyze the diplomatic relations between Indonesia and the Philippines which have been running well so far related with the preparation of the SoVFA agreement in the period 2013-2019 from the perspective of National Resilience. This study uses the concept of defense diplomacy, the theory of international agreements and na-tional resilience as a knife of analysis in his research. The re- sults of the study show that there are differences in the legal systems of the two countries which resulted in this agreement being long to reach an agreement word especially in Indonesia
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T53738
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahesa Juwita
"Tesis ini membahas gerakan sosial industri kreatif yang bersama-sama mempropagandakan semangat nasionalisme melalui media masing-masing. Gerakan sosial ini timbul sebagai bentuk keprihatinan terhadap krisis jati diri di kalangan generasi muda yang ditengarai karena mereka kurang mengenal kekayaan budayanya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyarankan bahwa untuk mengajak generasi muda bangga terhadap keindonesiaannya adalah dengan mengemas simbol-simbol identitas dan unsur-unsur kebudayaan melalui cara-cara kreatif yang menarik dan modern. Generasi muda yang bangga menjadi “orang Indonesia” tentunya akan berdampak positif bagi Ketahanan Nasional.

This thesis discusses the social movement of creative industries propagandize the spirit of nationalism by their own media. This social movement arose as a form of concern for the crisis of identity among the younger generation which identified because they are less familiar with cultural richness. This research is a qualitative descriptive design. The results suggest that to make the younger generation be proud of their nationality, the symbols of identity and cultural elements should be repackaged attractively in creative and modern ways.Young people who are proud to be "an Indonesian" will certainly have a positive impact for National Resilience."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maaike Ira Puspita
"Kebijakan naturalisasi pesepakbola asing dengan alasan kepentingan negara senantiasa digaungkan demi peningkatan prestasi jangka pendek. Namun nyatanya, peningkatan prestasi sepakbola Indonesia masih belum bisa memenuhi harapan. Karena itu, penelitian ini ditujukan untuk mengeksplorasi dalam rangka menggali lebih jauh implementasi kebijakan naturalisasi dalam perspektif ketahanan nasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus, dengan pengambilan data melalui observasi secara terstruktur, in-depth interview kepada 9 informan kunci dan penguatan dari data dokumen terkait informasi naturalisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa walaupun peningkatan prestasi melalui jalur naturalisasi belum signifikan, namun berdampak besar pada ketahanan nasional karena berkontribusi terhadap pemain lokal melalui transfer of knowledge dan membangun rasa nasionalisme. Pembinaan usia dini menjadi masalah klasik yang terus terjadi sehingga Indonesia tetap stagnan berada di bawah negara-negara ASEAN seperti Vietnam, Thailand, Malaysia dan Filipina. Penelitian ini juga menemukan bahwa untuk peningkatan prestasi jangka panjang, dibutuhkan sumber daya manusia yang mumpuni, terlebih Indonesia akan menghadapi bonus demografi menuju generasi unggul dan Indonesia emas tahun 2045.

The naturalization policy for foreign footballers is often utilized to increase a short-term football achievement. However, in reality, Indonesia’s football achievement is still far from expectation. Therefore, this research is aimed at exploring in order to find out more on the implementation of naturalization policy in the perspective of national resilience. This research is using qualitative approach with study case methods, by using samples through a structured observation, in-depth interview on 9 key informants as well as gathering documented data on naturalization information. This research shows that although there is no significant increase in football achievement, it has proven to strengthen the national resilience due to the contribution of transfer of knowledge and the development of nationalism among players. Early childhood development is still a classic problem that restrain Indonesia to surpass the achievement of other ASEAN countiries such as Vietnam, Thailand, Malaysia and the Philippines. This research also finds that in order to increase sports achievement in the long term, Indonesia needs qualified human resources. Moreover, Indonesia will face a demographic bonus in building a high-competence generation towards the development of “Indonesia Emas” in 2045."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meiftia Eka Puspasari
"Organisasi kepemudaan Indonesia Future Leader (IFL) memanfaatkan media sosial yaitu Twitter sebagai instrumen organisasi dan melalui tweet dari akun @ifutureleaders, IFL mengkonstruksikan pemuda sebagai agen perubahan. Dengan menggunakan teori wacana Foucault serta konsep imagined community, peneliti menganalisis tweet dari akun tersebut selama bulan April-Mei 2013. Proses analisis terbagi menjadi 3 level yaitu: profil IFL, pemanfaatan Twitter untuk pengembangan kepemudaan, dan analisis wacana kritis terhadap tweet.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa IFL memanfaatkan media sosial untuk promosi dan membangun jaringan berbentuk imagined community. Sedangkan dalam pengembangan kepemudaan, akun @ifutureleaders cenderung fokus pada pengembangan kepemudaan yang bersifat individualistik dan berorientasi global. Hasil analisis wacana kritis model Sara Mills menunjukkan bahwa IFL dalam tweet mereka memposisikan pemuda Indonesia secara general yaitu menjadi objek dalam citra negatif.

Indonesian Future Leader (IFL), an Indonesian youth organization, utilizes social media, Twitter, as their organization instrument. Through tweets from account @ifutureleaders, IFL constructed youth as agent of changes. By using Foucault discourse theory and imagined community concept, reseacher analyzed tweets from that account within April – May 2013. The analysis process was divided into 3 level : IFL profile, Twitter utilization for youth development and critical discourse for tweet analysis.
The result showed that IFL utilized social media for promoting and developing imagined community network. On the other hand, for youth development, account @ifutureleaders tended to focus on individualistically and globally oriented youth development. The result of Sara Mills critical discourse analysis showed that IFL, in their tweets, placed Indonesia Youth generally as object in negative imaged.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogaswara Prabawanto
"ABSTRAK

Penelitian ini membahas Program Bela Negara yang diinisiasi oleh Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) sejak tahun 2015 sebagai upaya mengantisipasi ancaman terhadap pemuda Indonesia. Adanya ancaman ideologi, politik, keamanan, dan sosial budaya terhadap pemuda Indonesia membuat pemerintah perlu melakukan upaya proteksi terhadap pemuda Indonesia, dimana pemuda merupakan salah satu sumber daya yang penting untuk pembangunan dan ketahanan nasional bangsa Indonesia. Pada hakikatnya, program bela negara merupakan upaya pemerintah melalui Kemhan RI untuk mengurangi kerentanan masyarakat dalam menghadapi ancaman nirmiliter dengan cara meningkatkan kedisiplinan, nasionalisme, dan karakter pemuda. Penelitian ini bertujuan menjelaskan urgensi program bela negara dan mengidentifikasi upaya penggalangan Kemhan RI terhadap masyarakat khususnya pemuda Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan interview kepada stakeholder program Bela Negara yaitu Kemhen RI dan individu yang mengikuti kegiatan tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program bela negara diperlukan pada momentum dimana negara menghadapi banyak ancaman nirmiliter guna meningkatkan daya tangkal pemuda melalui pemahaman mendalam terhadap nilai nasionalisme dan kedisiplinan berwarganegara. Program bela negara telah mampu menjadi gerakan nasional yang dilaksanakan oleh banyak kementerian/lembaga di luar pertahanan. Penelitian ini menunjukkan bahwa program bela negara Kemhan RI menyasar pemuda yang ada di lingkungan pendidikan, pekerjaan, dan pemukiman. Adapun dalam pelaksanaannya belum mampu mencapai target yang ditentukan baik dari sisi manajemen penyelenggaraan maupun dari jumlah peserta. Perlu dilakukan upaya penguatan dasar hukum untuk standardisasi pelaksanaan dan manajemen anggaran, sosialisasi melalui sarana digital kepada masyarakat, serta kerjasama melalui bidang kehumasan kepada instansi lain perlu ditingkatkan agar program ini mampu mencapai target dan menyasar seluruh pemuda Indonesia.


ABSTRACT


This study discusses the State Defense Program initiated by the Ministry of Defense of the Republic of Indonesia (Kemhan RI) since 2015 in an effort to anticipate threats to Indonesian youth. The existence of ideological, political, security, and socio-cultural threats to Indonesian youth make the government needs to build efforts to protect Indonesian youth, where youth is one of the important resources for the development and national resilience of Indonesia. In essence, the state defense program is a government effort through the Republic of Indonesia's Ministry of Defense to reduce the vulnerability of the community in facing nonmilitary threats by increasing discipline, nationalism and youth character. This study aims to identify efforts towards the community, especially Indonesian youth, and evaluate the implementation of programs that have been implemented from 2015 to 2017. This study uses a qualitative approach by interviewing stakeholder from the Ministry of Defense and participants. The results of this study indicate that state defense programs have been able to become a national movement carried out by many ministries/institutions outside of defense, state defense programs implemented through state defense education in various forms in the fields of education, employment and settlement. The study indicates that the defense program of the Indonesian Ministry of Defense has not been able to achieve the determined targets both in terms of management and the number of participants. Strengthening the legal basis, budget management, dissemination through digital means to the public, cooperation through the public relations sector to other agencies need to be increased so that the program is able to reach targets and target all Indonesian youth. 

"
2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handrini Ardiyanti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi penyelarasan bingkai pada gerakan separatisme media sosial dengan melakukan studi pada #FreeWestPapua di Twitter. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode analisis jaringan media sosial dan analisis pembingkaian untuk big data menggunakan topic model pada 27.126 kata yang digunakan untuk melakukan pembingkaian serta melakukan uji signifikansi terhadap keselarasan bingkai pada jaringan #FreeWestPapua. Hasil pelitian ini mengungkapkan bahwa keempat jenis strategi penyelarasan bingkai Snow ditemukan pada jaringan #FreeWestPapua di Twitter. Keempat strategi penyelarasan pembingkaian yang ditemukan pada jaringan tersebut ada;ah strategi penyelarasan bingkai dengan cara menjembatani antar bingkat, strategi frame amplification, frame extention dan frame transformation. Sementara berdasarkan analisis korelasi keselarasan bingkai tersebut menunjukkan signifikansi negatifyang menunjukkan keberadaan bingkai diagnostik.
This study aims to determine the frame alignment strategy separatism movement on social media by conducting a study on #FreeWestPapua on Twitter. The research was conducted using social media network analysis methods and framing analysis for big data using a topic model of 27,126 words used for framing and testing the significance of frame alignment on the #FreeWestPapua network. The results of this study found that all four types of Snow frame alignment strategies are found on the #FreeWestPapua network on Twitter. They are frame bridging, frame amplification, frame extention and frame transformation. Meanwhile, based on the correlation analysis, the alignment of the frame shows a negative significance which indicates the existence of a diagnostic frame."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setyo Manggala Utama
"ABSTRAK
Perkembangan penggunaan internet untuk tujuan aktivisme membentuk sebuah praktik bermedia yang disebut dengan clicktivisme. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab dua pertanyaan; (1) bagaimana praktik bermedia para aktivis berkaitan dengan praktik clicktivisme yang dilakukan dalam konteks gerakan sosial, dan (2) bagaimana usaha yang dilakukan oleh para aktivis untuk melanjutkan praktik clicktivisme ke dalam aksi berbentuk offline. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat enam strategi yang dilakukan oleh aktivis dalam melakukan praktik clicktivisme, yakni dengan mengkampanyekan permasalahan dan tuntutan, menggunakan hastag tertentu, menunjukan dukungan dari publik di halaman platform media baru yang digunakan, menginformasikan perkembangan terbaru mengenai aktivitas yang dilakukan oleh gerakan, mengajak partisipan melakukan clicktivisme, dan juga untuk terlibat ke dalam aksi offline.

ABSTRACT
The use of internet for activism has created new media peactice, that is called as clicktivism. This research aim to answer to questions; (1) how activist use the media, relate to clicktivsm practice in social movement context, and (2) how that effort continues on offline activism movement. This research found there are six strategies which are applied by activists in doing clicktivism practice. They are campaigning the social cause, using certain hashtag, showing public supports in their new media platform, updating the current activity progress, inviting participant to do both clicktivism and offline activism."
2015
S59399
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Virda Altaria Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk (1)menganalisa bentuk gerakan pemuda pelopor dalam memulai perubahan untuk mengatasi permasalahan yang ada didaerahnya dan menjalankan program kegiatannya, (2)untuk mengetahui analisis gerakan pemuda pelopor sebagai bagian dari agent of change dalam melakukan gerakan new social movement untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat didaerah serta, (3) mengetahui hambatan dan keberhasilan gerakan komunitas ruang sosial. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode wawancara. Informan pada penelitian ini adalah dua orang pemuda pelopor yang mendapatkan penghargaan dari Kemenpora dan sudah melaksanakan kegiatan penggerak dan perubahan di daerah, masyarakat, volunteer, dan aparatur desa.
Gerakan pemuda pelopor di komunitas ruang sosial sesuai dengan bagaimana the new social movement theory berhasil mendapat tempat di masyarakat dan mampu membawa dampak yang signifikan untuk daerah dalam mempelopori gerakan perubahan bagi pendidikan karakter serta pemberdayaan masyarakat di desa Negararatu sehingga karakter anak, gerakan masyarakat berdaya dan pengelolaan BUMDes menjadi maju dan membawa banyak perubahan bagi masyarakat. Hasil dari penelitian ini adalah (1)gerakan pemuda pelopor berhasil membawa perubahan dan mengatasi masalah didaerahnya melalui gerakan kepeloporan sehingga meng-influenze pemuda lainnya untuk bergerak melalui berbagai gerakan pendidikan karakter dan pemberdayaan masyarakat.(2))pemuda sebagai agent of change menghasilkan output kepercayaan pemerintah melalui pengelolaan BUMDes sehingga hasil dari gerakan ini membentuk pendidikan karakter yang lebih positif dan masyarakat yang berdaya. (3)Hambatan dalam gerakan ini adalah proses rekruitment dan evaluasi untuk meningkatkan dan keberlangsungan suatu komunitas.

This study aims to (1) find out the form of a pioneering youth movement in initiating change to address the problems in their area and carry out its activities program, (2) to find out the analysis of pioneering youth movements as part of the agent of change in carrying out a new social movement to increase community empowerment in the area as well, (3) knowing the obstacles and success of the social space community movement. This research is a qualitative descriptive study with interview method. The informants in this study were two young pioneers who received awards from the Ministry of Youth and Sports and had carried out activist and change activities in the regions, communities, volunteers, and village officials.
This pioneering youth movement is suitable and in accordance with the new social movement theory that has succeeded in gaining a place in the community and able to bring significant impacts to the region in spearheading the movement for character education and community empowerment in Negararatu villages so that the character of children, empowered community movements and management of BUMDes to be advanced and bring many changes to society. The results of this study are (1) a pioneering youth movement that succeeded in bringing change and overcoming problems in its area through the pioneering movement so as to influence other youth to move through various character education and community empowerment movements. (2) Barriers in this movement are the process of recruitment and evaluation and also answered (3) youth as agents of change resulted in output of government trust through the management of BUMDes so that the results of this movement formed more positive character education and empowered communities.
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T52975
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>