Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123524 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khaerul Ardhian Syaekh
"Penyebaran faham radikalisme dan aksi terorisme merupakan permasalahan serius yang mengancam kesatuan dan persatuan Negara Republik Indonesia. Terorisme yang berkembang di Indonesia ternyata tidak hanya melingkupi wilayah kedaulatan Indonesia saja, namun operasionalnya hingga ke wilayah Asia Tenggara bahkan dunia Internasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan pemilihan narasumber dengan teknik purposive sampling. Lokasi penelitian di Polda Metro Jaya, Densus 88 AT Mabes Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, law enforcement-led strategy lebih cocok digunakan di Indonesia, karena pasca reformasi urgensi terhadap HAM lebih dikedepankan dan law enforcement-led strategy lebih sesuai dengan sistem demokrasi Indonesia saat ini. Kedua, Strategi Penggambilan keputusan Muhammad Tito Karnavian selalu didasarkan pada fakta yang terjadi dilapangan dan pertimbangan manajerial perkara, dengan diperkuat informasi dari intelijen. Ketiga, dalam penyelesian konflik Muhammad Tito Karnavian melakukan pendekatan-pendekatan kepada pihak yang berkonflik untuk mengetahui akar permasalahannya konflik dengan mendatangi satu persatu pihak-pihak yang berkonflik.

The spread of radicalism and terrorism is a serious problem that threatens the unity and integrity of the Republic of Indonesia. Growing terrorism in Indonesia covers not only the sovereign territory of Indonesia, but its operations to Southeast Asia and even the world. This study uses a qualitative approach and the selected informants by using purposive sampling technique. This research is located in Polda Metro Jaya, Densus 88 AT Police and the National Agency for Combating Terrorism.
The results shows that first the law enforcement led strategy is more suitable for using in Indonesia, because in the post reform the urgency of human rights has been put forward and law enforcement led strategy is more in line with Indonesia 39 s democratic system. Second, decision making strategies of Muhammad Tito Karnavian are always based on facts that occur in the field and considerations of managerial matters, with strengthened informations from agent provocateur. Third, in solving the conflicts Muhammad Tito Karnavian approaches to the conflicting parties to find out the root of the problem conflict by visiting one another.
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satrya Yudha Rahman
"Radikalisme dan terorisme sedang menjadi pusat perhatian dunia. Dalam menanggulangi terorisme, terdapat dua pendekatan, yaitu pendekatan keras (hard approach) dan pendekatan halus (soft approach). Pendekatan keras masih belum efektif jika tidak disertai dengan pendekatan halus untuk menanggulangi kasus terorisme. Pendekatan-pendekatan halus tersebut di antaranya adalah penanggalan (disengagement)) yang akan efektif jika disertai dengan deradikalisasi yang tidak hanya menanggalkan paham radikal anarkis, tapi juga mengajak untuk kembali pada paham moderat. Deradikalisasi di Indonesia dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang bertugas menanggulangi dan mencegah tindakan terorisme. Deradikalisasi menjadi program efektif untuk merubah teroris menjadi kembali moderat karena menurut Kepala BNPT Suhardi Alius dari 128 mantan napiter hanya 3 orang yang kembali melakukan aksinya.
Tulisan ini beragumen, strategi pendekatan tersebut lebih efektif ketika modal sosial dibangun dalam strategi deradikalisasi di BNPT. Hal ini dikarenakan, menurut beberapa pihak modal sosial merupakan hal yang penting untuk menanggulangi dan mencegah tindakan terorisme, contohnya bela negara, peran keluarga, dan pemberantasan kemiskinan. Selain itu, keluarga dan kesempatan untuk bekerja merupakan faktor penarik seseorang meninggalkan aksi terorisme. Modal sosial yang dimaksud adalah yang memiliki dimensi bonding, bridging, dan linking yang dianggap mampu mengembalikan pelaku terorisme menjadi normal dan dapat kembali ke masyarakat. Tulisan ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara mendalam untuk mengumpulkan data dari mantan narapidana terorisme yang telah dideradikalisasi dan direktur deradikalisasi BNPT."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Aan Suryatwan
"Pemuda dituntut mempunyai kemampuan intelektual, emosional dan spiritual yang mumpuni dalam menghadapi perubahan zaman. Terjadinya kemerosotan karakter kepemimpinan di kalangan pemuda sebagai sumber daya manusia Indonesia menimbulkan masalah sosial-ekonomi, kriminal, dan pendidikan. Rumah Kepemimpinan adalah salah satu lembaga pengembangan sumber daya manusia melalui pembangunan karakter kepemimpinan pemuda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakter-karakter kepemimpinan yang terbentuk di Rumah Kepemimpinan dan penguatannya terhadap ketahanan nasional, mendeskripsikan model pembangunan karakter kepemimpinan pemuda di Rumah Kepemimpinan dan menganalisis gaya kepemimpinan pemuda di Rumah Kepemimpinan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian mix method dengan desain concurrent triangulation. Rumah kepemimpinan sebagai salah satu lembaga pembangunan karakter kepemimpinan pemuda dengan strategi example, experience, education, environment, evaluation dan pembiasaan. Kemampuan intrapersonal dan interpersonal, pengetahuan dan informasi kepemimpinan, religius, disiplin, ingin tahu, berpikir kritis dan kreatif merupakan karakter yang berpengaruh dalam kesuksesan peserta binaan. Proses pembentukan karakter dilakukan dengan menanamkan nilai ROOM-PK yang menciptakan karakter-karakter kepemimpinan yang menonjol pada peserta binaan untuk membentuk karakter Kepemimpinan Profetik Rumah Kepemimpinan dan kontribusinya dalam ketahanan nasional. Berdasarkan hasil penelitian gaya kepemimpinan yang dominan di Rumah Kepemimpinan adalah gaya kepemimpinan transformasional yang dianggap mencerminkan kepemimpinan profetik.

Youth are human resources in Indonesia. They require intellectual, emotional, and spiritual abilities for facing changing times. The youth leadership character decline has caused socio-economic, criminal, and educational problems. Youth issues have attracted the attention of the government or non-government institutions. Rumah Kepemimpinan (RK) is one of non-government human resource development institution. Wheres, RK focuses on the development of youth leadership character. The aims of this research are: First, to analyze leadership characters formed by Rumah Kepemimpinan and its strengthening on national resilience. Second, to describe the model of youth leadership character development in Rumah Kepemimpinan. Third, to analyze the youth leadership styles in Rumah Kepemimpinan. This research used mix method approach with a design concurrent triangulation. This research concluded that RK was implemented the model of youth leadership character development through example process, experience, education, environment, evaluation, and habituation. Respondents have chosen leadership characters such as intrapersonal and interpersonal skills, leadership knowledge and information, religiosity, disciplined, curiosity, critical, and creative thinking as characters that influence their daily lives. The character building process has been doing by instilling ROOM-PK's value, which creates prominent leadership character in the fostered participants to form the Rumah Kepemimpinan prophetic leadership character and its contribution to national resilience. At the end of this results, the dominant leadership style in Rumah Kepemimpinan becomes transformational leadership, and it's considered to reflect prophetic leadership."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Elex Media Komputindo, 1991
658.38 KEP
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
M. Karjadi
Bogor: Politeia, 1989
303.34 KAR k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Karyadi
Jakarta: Elex Media Kompuntindo Kelompok Gramedia, 2002
302.34 Kar k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Karyadi
Jakarta: Elex Media Kompuntindo Kelompok Gramedia, 2002
302.34 Kar k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia, 2002
658.3 Kep
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nobel Hiroyama Reppie
"Tesis ini membahas ancaman dan kerawanan Indonesia terhadap terorisme, terutama penyebaran narasi radikal dan atau terorisme, serta mengajukan model kontra narasi sebagai strategi dalam bidang pencegahan ancaman terorisme di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, untuk menganalisis ancaman, dan kerentanan, dan skenario untuk penguatan dan usulan pembentukan model sebagai sistem deteksi dini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ancaman narasi radikal atau terorisme di Indonesia berada pada posisi yang tinggi, diikuti dengan tingkat kerentanan Indonesia yang tinggi. Sehingga perlu dilakukan kontra narasi dan dilakukan penguatan terhadap strategi tersebut, serta diperlukan suatu model yang berlaku nasional sebagai dasar acuan

This thesis discusses the level of threats and vulnerabilities of Indonesia against terrorism, especially the spread of radical and or terrorism narratives, as well as propose a model of counter narrative as the strategy in the field of prevention in order to tackle the threat of terrorism in Indonesia. This study used a qualitative approach, to analyze the threats and vulnerabilities, as well as a scenarios for strengthening and proposed the establishment of a model as an early warning system. The results of this study indicate that the threat of radical or terrorism narratives in Indonesia is at a high level, followed by a high degree of vulnerability in Indonesia. Hence, it is necessary to apply the counter-narratives, and to strengthen the counter narative strategy, as well as we need a model that applicable nationwide as a platform."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Zulfahri
"Terorisme di sepanjang abad ke-21 ini telah menjadi perhatian utama di seluruh dunia. Hal ini merupakan sesuatu yang wajar, karena frekuensi kekerasan yang dihasilkan dari aksi-aksi terorisme sangatlah besar, sehingga banyak para peneliti yang berusaha untuk meneliti aktivitas kekerasan yang bernama terorisme ini. Terorisme adalah suatu kejahatan yang berbasiskan pada ideologi, dimana pada saat ini ideologi terorisme kebanyakan bersadarkan pada ajaran keagamaan. Di Indonesia, para pelaku aksi terorisme keagamaan mayoritas berasal dari kalangan umat Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji genealogi dan membuat pemetaan ideologi para pelaku terorisme keagamaan di Indonesia, dimana hasil dari penelitian ini nantinya digunakan sebagai bahan rujukan dalam menyusun strategi penanggulangan terorisme di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data yang diambil berdasarkan pada wawancara mendalam dan kajian literatur.
Hasil penelitian yang didapatkan adalah terorisme keagamaan di Indonesia merupakan cerita bersambung yang pertumbuhannya bermula dari zaman sebelum kemerdekaan Indonesia sampai dengan saat sekarang, dimana para pelakunya saling memiliki keterkaitan. Mulai dari kemunculan gerakan Darul Islam DI yang kemudian memproklamirkan Negara Islam Indonesia NII , dilanjutkan dengan kelompok Al-Jamaah Al-Islamiyah JI , dilanjutkan lagi oleh kelompok Al-Qaeda Indonesia, dan hari ini dilanjutkan oleh kelompok ISIS Indonesia. Alasan yang menyebabkan berbagai kelompok ini melakukan aksi terorisme adalah karena karena tersumbatnya aspirasi politik untuk mewujudkan penerapan Syariat Islam secara formal di Indonesia.
Dari hasil pemetaan ideologi pelaku terorisme keagamaan di Indonesia, disimpulkan bahwa kelompok ISIS Indonesia memiliki tingkat ideologi radikal paling tinggi, dilanjutkan secara berurutan oleh kelompok Al-Qaeda Indonesia, JI, dan DI. Tingkatan ideologi radikal ini dijadikan tolok ukur untuk menilai keberhasilan program penanggulangan terorisme di Indonesia, khususnya dalam memoderasi ideologi radikal pelaku terorisme keagamaan. Akan tetapi hal ini hanya untuk strategi penanggulangan terorisme dalam jangka pendek dan menengah. Adapun untuk menuntaskan permasalahan terorisme keagamaan di Indonesia maka harus kembali kepada penyebabnya, yaitu dengan mengakomodir aspirasi politik umat Islam untuk mewujudkan penerapan Syariat Islam sesuai dengan amanah konstitusi.

Terrorism throughout the 21st century has become a major concern throughout the world. This is a natural thing, since the frequency of violence resulting from acts of terrorism is so great that many researchers are attempting to investigate this violence activity called terrorism. Terrorism is a crime based on ideology, where at present the ideology of terrorism is mostly based on religious teachings. In Indonesia, most of the perpetrators of religious terrorism are Muslim. This study aims to examine the genealogy and make mapping the ideology of the perpetrators of religious terrorism in Indonesia, where the results of this research will be used as a reference in formulating the strategy of countering terrorism in Indonesia. This study uses a qualitative method. The data are based on in depth interviews and literature review.
The result of the research is that religious terrorism in Indonesia is a serialized story whose growth dates back to the Indonesian independence era up to the present time, where the perpetrators have interconnectedness. Starting from the emergence of Darul Islam DI movement which then proclaimed the Islamic State of Indonesia NII, followed by Al Jamaah Al Islamiyah JI group, followed by Al Qaeda Indonesia group, and continued by ISIS Indonesia. Alasan yang menyebabkan berbagai kelompok ini melakukan aksi terorisme adalah karena karena tersumbatnya aspirasi politik untuk mewujudkan penerapan Syariat Islam secara formal di Indonesia.
From the result of mapping the ideology of the perpetrators of religious terrorism in Indonesia, it is concluded that ISIS Indonesia group has the highest level of radical ideology, followed sequentially by Al Qaeda group Indonesia, JI, and DI. The level of radical ideology is used as a benchmark to assess the success of counter terrorism programs in Indonesia, especially in moderating the radical ideology of perpetrators of religious terrorism. However, this is only for counterterrorism strategies in the short and medium term. As for to solve the problem of religious terrorism in Indonesia it must return to the cause, that is by accommodating the political aspirations of Muslims to realize the implementation of Islamic Sharia in accordance with the mandate of the constitution."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>