Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173928 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khairun Nisa
"Self regulated learning merupakan aspek yang penting dalam kesuksesan akademik siswa. Pada sisi personal, goal orientation diketahui mempengaruhi komitmen seseorang dalam meregulasi dirinya pada proses belajar. Pada sisi kontekstual, classroom goal structure diketahui juga dapat mempengaruhi tinggi rendahnya self regulated learning siswa. Pada masyarakat Indonesia yang cenderung embedded, classroom goal structure sebagai faktor kontekstual diasumsikan memiliki peran yang lebih besar dibandingkan dengan goal orientation. Penelitian ini dilakukan untuk menguji kontribusi peran goal orientation dan classroom goal structure sebagai terhadap self regulated learning.
Analisis hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan partial correlation. Sebanyak 301 siswa sekolah menengah atas menjadi partisipan dalam penelitian ini. Goal orientation dan classroom goal structure diukur menggunakan adaptasi dari sub tes personal goal orientarion dan perception about classroom goal structure pada alat ukur Pattern of Adaptive Learning Scale. Self regulated learning diukur dengan alat ukur yang dikonstruksi berdasarkan dimensi self regulated learning yang dikemukakan oleh Lindner dan Harris 2002. Ketiga jenis classroom goal structure ditemukan memiliki kontribusi yang signifikan terhadap self regulated learning. Adapun kontribusi goal orientation terhadap self regulated learning hanya didapatkan dari mastery goal orientation saja. Akan tetapi, secara keseluruhan, kontribusi goal orientation ditemukan lebih besar dibandingkan classroom goal structure terhadap self regulated learning.

Self Regulated Learning SRL is an important aspect in determining students 39 success in academic. At the personal side, goal orientation is known to be able to influence how much one puts a commitment in regulating oneself in studying process. At contextual side, classroom goal structure is also known to be affecting the degree of SRL in students. In Indonesia 39 s context which is prone to be more towards embedded culture, classroom goal structure as a contextual factor is assumed to have a bigger role in influencing SRL compared to goal orientation. This research is intended to test how significant is the role of goal orientation and classroom goal structure to SRL.
Research analysis was conducted using partial correlation. 301 high school students in Depok city became the participants in this research. Classroom goal structure and goal orientation were measured by adaptation from sub test perception on classroom goal structure and personal goal orientation using Pattern of Adaptive Learning Scale instrument. Meanwhile SRL was measured using an instrument that was constructed using a theory by Lindner and Harris 2002 . The 3 types of classroom goal structure was found to have a significant contribution to SRL. While contribution of goal orientation to SRL was only significantly found in mastery goal orientation. Nevertheless, overall, the contribution to SRL by goal orientation was found to be higher compared to classroom goal structure."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T46975
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selviana
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara self-efficacy dan self-regulated learning dengan goal orientation pada siswa SMA di Jakarta. Partisipan dalam penelitian ini adalah siswa SMAN 40 Jakarta kelas XI. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah cluster random sampling. Penelitian ini menggunakan pendekatan iniantitatif dengan menggunakan skala goal orientation, self-efficacy dan self-regulated learning untuk mendapatkan data yang dianalisis dengan analisis diskriminan dan cross tabs eta. Analisis cross tabs eta dipakai untuk menguji korelasi antar variabel dengan variabel independen dengan variabel dependen, sedangkan analsisis diskriminan dipakai untuk memprediksi responden yang ke arah performance orientation atau mastery orientation. Hasil dari penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang diuji."
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Pancasila, 2016
150 MS 7:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nani Widjaja
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3466
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Susanty
"Penelitian-penelitian terdahulu menunjukkan hasil-hasil yang bertentangan dan tidak konsisten mengenai hubungan antara performance goal orientation dan self-regulated learning. Terdapat dua tipe performance goal orientation, yaitu performance-approach goal orientation dan performance-avoidance goal orientation. Sebagian besar ahli berpendapat bahwa performance goal orientation tidak menunjang self-regulated learning. Namun, beberapa penelitian membuktikan bahwa performance goal orientation, khususnya tipe performance-approach goal orientation dapat memberikan efek yang menguntungkan bagi siswa dengan konteks atau kondisi tertentu. Penelitian ini menguji trait extraversion dan neuroticism dari Five Factor Model yang merupakan salah satu kondisi siswa sebagai moderator pada hubungan masing-masing dari kedua tipe performance goal orientation dan self-regulated learning. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 293 siswa dari tiga SMA yang menerapkan Kurikulum 2013. Hasilnya menunjukkan bahwa performance-approach goal orientation tidak memiliki korelasi yang signifikan dengan self-regulated learning. Performance-avoidance goal orientation ditemukan secara signifikan berkorelasi negatif dengan self-regulated learning. Sementara itu, trait extraversion dan neuroticism sama-sama terbukti tidak signifikan sebagai moderator.
Previous research suggested contradictive and inconsistent result about the correlation between performance goal orientation and self regulated learning. There are two types of performance goal orientation. They are performance approach goal orientation and performance avoidance goal orientation. Most of theorists suggested that performance goal orientation doesn rsquo t support self regulated learning. However, some researches found that performance goal orientation, especially performance approach goal orientation could be beneficial for students with certain context or condition. This study examines trait extraversion and neuroticism from Five Factor Model, which is one of students rsquo condition, as moderator in the correlation between each of the two types of performance goal orientation and self regulated learning. Participant involved are 293 students from three high schools that implements Kurikulum 2013. The result suggets that performance approach goal orientation has no significant correlation with self regulated learning. Performance avoidance goal orientation is found significantly has negative correlation with self regulated learning. Trait extraversion and neuroticism are not significant as moderator."
2017
T48604
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fithri Rosalia
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
S2790
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imantya Putri
"Kelompok tari Kencana Pradipa mengalami pergeseran cara belajar. Anggota yang sekarang dirasa kurang serius dan tidak menunjukkan semangat yang setinggi anggota terdahulu. Belajar menari yang tergolong dalam kegiatan belajar motorik melibatkan proses-proses yang menandakan dibutuhkannya self-regulated learning, yang digerakkan oleh goal yang ingin dicapai. Sebanyak 32 anggota klub tari Kencana Pradipa diminta untuk menuliskan goal mereka di Kencana Pradipa serta mengisi alat ukur Self-regulation Scale (SRS) yang mengukur enam komponen self-regulated learning. Berdasarkan goal yang disebutkan, partisipan dibagi ke dalam dua kelompok yaitu kelompok dengan goal meningkatkan kemampuan tari dan kelompok dengan goal lain-lain. Hasil pengujian statistik dengan independent sample T-test menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara kedua kelompok tersebut dalam total skor self-regulated learning (t= 1.194, p = 0.242). Namun ketika ditinjau dari enam komponen self-regulated learning, terdapat perbedaan pada komponen reflection (U = 71.00, p = 0.030). Analisis tambahan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan komponen self-efficacy pada partisipan yang tergolong sering terpilih dan tidak terpilih untuk mengikuti penampilan selama bergabung bersama Kencana Pradipa (t = -2.635, p = 0.013).

Members of Kencana Pradipa dance group are showing changes of learning behavior. The current members are not seen as spiritful and serious as the past members on every learning session. Learning to dance is categorized as a form of motor learning, which involves processes that hinted the role of self-regulated learning, driven by the goal set. 32 members of Kencana Pradipa dance group were asked to write what they‟re trying to achieve by joining Kencana Pradipa, and asked to fill the Self-regulation Scale (SRS). SRS is measuring self-regulated learning by its six components. After writing down goals, participants were divided into two groups, the first being those who want to improve their dancing skills and the second is those who have other goals. Statistical analysis using independent sample T-test method shows that there are no difference between the two groups in terms of self-regulated learning as a whole (t = 1.194, p = 0.242), but there is a significant different in the reflection component (U = 71.00, p = 0.030). Additional analysis shows that there is a significant difference in the self-efficacy component between participant who are often choosen to be a part of a dance team to appear in a show during their membership in Kencana Pradipa and those who are not choosen (t = -2.635, p = 0.013)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S62016
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siburian, Horas Ertoios
"Pendidikan moral religius sejak masa kanak-kanak diharapkan bisa membentuk suatu generasi yang bermoral dan bertingkah laku baik. Institusi keagamaan berperan dalam menanamkan nilai-nilai moral religius tersebut seperti halnya gereja melalui Sekolah Minggu. Proses belajar mengajar dalam Sekolah Minggu diserahkan pada guru-guru Sekolah Minggu. Sebagai komponen vital dalam Sekolah Minggu, guru-guru Sekolah Minggu memiliki pengaruh langsung terhadap hasil belajar dan minat murid-murid. Pengaruh tersebut dapat berupa pengaruh goal orientation guru yang menentukan cara guru melakukan pendekatan dan melaksanakan aktivitas mengajar. Tujuan yang ditetapkan guru dalam mengajar, apakah itu penekanan terhadap proses mengajar (task involved) atau penekanan terhadap hasil (ego involved) akan menunjukkan bagaimana perhatian guru terhadap tugasnya, usaha yang dilakukan dalam mengajar, daya tahan guru dalam mencapai tujuan pengajaran, dan strategi pengajaran yang digunakan. Guru-guru Sekolah Minggu ini merupakan individu-individu yang mengabdikan diri secara sukarela tanpa imbalan. Guru-guru tersebut bebas berhenti kapan saja mereka inginkan terutama jika mereka menilai kemampuan dirinya tidak memadai untuk menjadi guru Sekolah Minggu. Karena tidak adanya sesuatu yang mengikat mereka maka menarik untuk ditelaah hal yang menyebabkan guru-guru tersebut mau bertahan dan meluangkan waktu menjadi guru Sekolah Minggu.
Penulis berpendapat bahwa faktor yang menyebabkan guru-guru tersebut bersedia dan bertahan menjadi guru Sekolah Minggu antara lain karena mereka memiliki self efficacy, yaitu penilaian atau keyakinan seseorang terhadap kemampuannya untuk melakukan suatu tingkah laku berkaitan dengan situasi tertentu dalam mencapai suatu tujuan, yang cukup tinggi. Guru-guru tersebut menilai kemampuan yang dimiliki cukup memadai untuk mengajar di Sekolah Minggu. Hal ini memicu motivasi untuk menjadi guru Sekolah Minggu. Penelitian ini bermaksud untuk menemukan hubungan antara self efficacy dengan goal orientation. Self efficacy dan goal orientation adalah faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi guru, kinerja guru, situasi yang ingin dihadapi atau dihindari, serta daya tahan guru dalam menghadapi masalah saat mengajar. Goal orientation memiliki beberapa karakteristik yang juga dimiliki self efficacy. Dengan demikian, penulis berpendapat bahwa ada kemungkinan hubungan di antara keduanya. Aspek-aspek goal orientation yang digunakan dalam penelitian ini adalah aspek-aspek yang digunakan dalam penelitian Ames dan Archer (1988). Self efficacy dan goal orientation pada guru Sekolah Minggu diukur dengan menggunakan Skala Teacher Efficacy (Woolfolk & Hoy, 1990) dan Skala Goal Orientation (Ames & Archer, 1988). Analisa instrumen menggunakan coefficient alpha dan corrected Hem correlation.
Analisis data menggunakan korelasi Pearson Product Moment untuk melihat hubungan antara self efficacy dengan goal orientation. Analisis hasil tambahan menggunakan Hotelling untuk melihat perbedaan correlated coefficient antara masingmasing korelasi, t-test untuk melihat signifikansi perbedaan task involved dengan ego involved, cmova one way untuk mengetahui perbedaan self efficacy dan goal orientation pada guru dengan tingkat pendidikan berbeda, dan F test untuk melihat signifikansi perbedaannya. Proses perhitungan semua dilakukan oleh SPSS for Windows 6.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara self efficacy dan orientasi task involved pada guru Sekolah Minggu. Hasil penelitian juga menunjukkan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara self efficacy dengan orientasi ego involved pada guru Sekolah Minggu. Terdapat juga hubungan yang positif dan signifikan antara orientasi task involved dengan orientasi ego involved pada guru Sekolah Minggu. Melalui t-test diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara orientasi task involved dengan orientasi ego involved. Orientasi task involved menunjukkan skor rata-rata yang lebih baik. Melalui t-test Hotelling untuk correlated coefficient diketahui bahwa korelasi self efficacy dengan task involved tidak signifikan menunjukkan hubungan yang lebih kuat dari pada korelasi self efficacy dengan ego involved. Melalui anova one way dan F test diketahui bahwa guru dengan tingkat pendidikan terakhir sarjana memiliki tingkat self efficacy dan ego involved yang lebih tinggi secara signifikan.
Disarankan dalam penelitian lanjutan terhadap self efficacy dan goal orientation, pencarian kecenderungan goal orientation pada individu dengan tingkat self efficacy tertentu mendapat perhatian khusus. Selain itu perlu dilakukan analisis mendalam baik secara kualitatif maupun kuantitatif untuk mengetahui adanya kemungkinan pengaruh self efficacy terhadap goal orientation yang mengakibatkan terjadinya hubungan di antara keduanya. Kemudian yang perlu dilakukan adalah untuk meneliti kemungkinan korelasi negatif dan signifikan antara usia dan lama mengajar dengan orientasi task involved. Hal lain yang perlu dilakukan adalah penelitian tentang faktor-faktor pembentuk self efficacy dan hubungannya dengan goal orientation."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
S3016
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kuny Zalikhatul Mardhiyah
"Remaja perlu melakukan aktivitas eksplorasi sebelum berkomitmen terhadap pilihan karier, akan tetapi masih banyak siswa SMA yang belum melakukan eksplorasi karier dan tidak yakin dengan pilihan kariernya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran konsep diri akademik dalam memperantarai hubungan antara regulasi diri dalam belajar dan komitmen terhadap pilihan karier pada siswa SMA. Komitmen terhadap pilihan karier adalah kondisi ketika seseorang yakin pada pilihan kariernya, optimis dengan masa depan kariernya dan sadar akan adanya hambatan karier. Komitmen terhadap pilihan karier penting dimiliki siswa SMA karena merupakan komponen utama dalam pembentukan identitas diri.
Penelitian ini memfokuskan pada dimensi vocational exploration and commitment, yaitu keterbukaan untuk mengeksplorasi berbagai pilihan karier sebelum berkomitmen pada pilihan karier tertentu.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan partisipan penelitian berjumlah 315 orang siswa SMA kelas X-XI. Pengukuran komitmen terhadap pilihan karier dilakukan dengan alat ukur Commitment to Career Choices Scale skala vocational exploraton and commitment. Pengukuran regulasi diri dalam belajar menggunakan Motivated Strategies and Learning Questionnaire, sedangkan konsep diri akademik diukur dengan menggunakan Academic Self Concept for Adolescents Scale.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa regulasi diri dalam belajar memengaruhi komitmen terhadap pilihan karier melalui konsep diri akademik. Keterampilan regulasi diri dalam belajar yang diterapkan dengan konsisten akan membentuk konsep diri akademik yang positif dan berdampak pada meningkatnya komitmen terhadap pilihan karier pada siswa SMA.

Adolescents need to explore before committing to career choice, but there are still many high school students who have not done career exploration and are unsure of their career choices. This study aims to determine the role of academic self concept in mediating the relationship between self regulation learning and commitment to career choice among high school students.Commitment to career choice is a condition includes self confident of one's career choice, a positive sense of one's vocational future and an awareness of potential obstacles. Commitment to career choice is important for high school students because it is a major component in the identity formation process.
This research focuses on the dimensions of vocational exploration and commitment, namely openness to explore career choices before committing to a particular career choice.
This research uses quantitative approach with 315 students of high school students of X XI class. Measurement of commitment to career choice is done by measuring tool Commitment to Career Choices Scale vocational exploraton scale and commitment. Measurement of self regulation in learning using Motivated Strategies and Learning Questionnaire, while the academic self concept was measured using the Academic Self Concept for Adolescents Scale.
The results show that self regulation in learning affects commitment to career choice through academic self concept. The self regulated skills in applied learning consistently will shape the positive academic self concept and impact on the increased commitment to career choice among high school students.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T50708
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Veronica Kristiyani
"Penelitian menguji kontribusi parental beliefs dan self-regulated learning siswa secara bersama-sama terhadap pemahaman bacaan siswa SMP di Bali. Pengujian untuk melihat kontribusi antara parental beliefs suku Bali terhadap pemahaman bacaan siswa dan kontribusi self-regulated learning terhadap pemahaman bacaan juga dilakukan secara terpisah. Sampel penelitian ini terdiri dari 71 anak yang merupakan siswa SMP dan orang tua yang berasal dari suku Bali yang berdomisili di Kabupaten Karangasem, Bali. Sampel penelitian diperoleh dengan menggunakan metode nonprobability sampling melalui teknik convenience sampling.
Dalam penelitian digunakan alat ukur yang berupa pertanyaan terbuka untuk mengukur pemahaman bacaan siswa, alat ukur The Parental Beliefs Questionnaire untuk mengukur beliefs orang tua dan Motivated Strategies for Learning untuk mengukur self-regulated learning siswa, dan pengukuran IQ menggunakan CFIT 2A. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis regresi berganda dan analisis regresi sederhana yang dilakukan dengan menggunakan SPSS 23 serta analisis kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa parental beliefs dan self-regulated learning siswa secara bersama-sama memengaruhi pemahaman bacaan siswa SMP di Bali. Begitu pula dengan self-regulated learning yang berpengaruh secara signifikan positif terhadap pemahaman bacaan. Akan tetapi, parental beliefs tidak memiliki kontribusi langsung secara positif terhadap pemahaman bacaan. Pada penelitian selanjutnya perlu mengukur beliefs dan perilaku dari orang tua sekaligus terkait dengan pemahaman bacaan pada siswa SMP.

The research examined the contribution of parental beliefs and students' self-regulated learning simultaneously toward students' reading comprehension of junior high school in Bali. The separate examination has also been carried out namely the contribution of Balinese parental beliefs on students' reading comprehension and the contribution of students' self-regulated learning on reading comprehension. The sample of this research consisted of 71 junior high school students and Balinese parents living in Kabupaten Karangasem, Bali. This research sample was obtained using the nonprobability sampling method through convenience sampling technique.
The research used questionnaires taken from Reading Comprehension Measuring Tools in order to measure students' reading comprehension, The Parental Beliefs Questionnaire to measure parents' beliefs and Motivated Strategies for Learning to measure students' self-regulated learning and CFIT 2A to measure students' intelligence. The research data were analyzed using multiple regression analysis and simple regression analysis conducted using SPSS 23 and qualitative analysis.
The results showed that parental beliefs and students' self-regulated learning simultaneously influenced students' reading comprehension in Bali. Students' self-regulated learning also had a significantly positive effect on reading comprehension. However, Balinese's parental beliefs did not directly contribute to reading comprehension. Thus, for further research it is necessary to measure the effect of parents' beliefs and behaviours simultaneously on students' reading comprehension in junior high school.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T54524
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tirza Naomi Miranda
"Dalam memenuhi tanggung jawab peran ganda sebagai siswa atlet, dibutuhkan strategi pembelajaran yang dapat memaksimalkan aspek akademik. Strategi Self-Regulated Learning terbukti memiliki dampak positif di berbagai aspek. Kualitas proaktif siswa dalam Self-Regulated Learning salah satunya berasal dari keyakinan motivasional. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat peran motivasi intrinsik dalam memprediksi Self-Regulated Learning siswa atlet di SKO Ragunan DKI Jakarta. Partisipan penelitian ini adalah 86 siswa atlet SKO Ragunan DKI Jakarta dengan usia maksimal 19 tahun. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu Skala Motivasi Intrinsik dan Academic Self-Regulated Learning Scale (A-SRL-S). Hasil analisis regresi linear menunjukkan bahwa motivasi intrinsik (F = 46.5, p < .05) dapat memprediksi Self-Regulated Learning dengan R² = .356, yang artinya 35% varians skor Self-Regulated Learning dapat dijelaskan oleh motivasi intrinsik. Hasil penelitian ini memperjelas arah hubungan kedua variabel tersebut, yang mana motivasi intrinsik berperan secara signifikan dalam memprediksi kemunculan Self-Regulated Learning pada siswa atlet.

In order to fulfilling dual responsibilities as student-athletes, learning strategies are needed that can maximize academic aspects. Self-Regulated Learning strategy is proven to have a positive impact in various aspects. One of the proactive qualities of students in Self-Regulated Learning comes from motivational beliefs. Therefore, this study aims to examine the role of intrinsic motivation in predicting Self-Regulated Learning of student athletes at SKO Ragunan DKI Jakarta. The participants of this study were 86 students of SKO Ragunan DKI Jakarta athletes with a maximum age of 19 years. The research instrument used is the Skala Motivasi Intrinsik and Academic Self-Regulated Learning Scale (A-SRL-S). The results of linear regression analysis show that intrinsic motivation (F = 46.5, p < .05) can predict Self-Regulated Learning with R² = .356, which means that 35% of the variance of Self-Regulated Learning scores can be explained by intrinsic motivation. The results of this study clarify the direction of the relationship between the two variables, in which intrinsic motivation significantly predicted the emergence of Self-Regulated Learning in student athletes."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>