Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160027 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hery Choerudin
"Kebijakan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan demersal yang berkelanjutan di Laut Cina Selatan harus didasari oleh hasil kajian stok sebagai bukti ilmiahnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komposisi jenis, sebaran dan kepadatan stok ikan demersal serta keterkaitannya dengan aspek lingkungan. Hasil penelitian menunjukan ikan demersal yang tertangkap terdiri dari 62 Famili 180 jenis dan yang mendominasi adalah famili Nemipteridae dengan jenis ikan kurisi Nemipterus furcosus dan Nemipterus thosaporni. Struktur populasi ikan demersal yang tertangkap didominasi ikan muda dengan tingkat kematangan gonad yang belum matang immature. Perbandingan kelamin ikan demersal jantan dan betina didapatkan dalam keadaan seimbang dengan kecenderungan lebih banyak didapatkan ikan jantan. Penyebaran ikan demersal hampir merata pada berbagai kedalaman dan pada beberapa area dengan konsentrasi kepadatan yang cukup tinggi di kedalaman 40-60 m di sekitar kepulauan Anambas, Tambelan, Subi, dan Midai. Kepadatan stok ikan demersal didapatkan berkisar antara 68,9 kg/km2 sampai dengan 5.685,9 kg/km2 dengan rerata sebesar 1.070,86 kg/km2 dan biomassa sebesar 188.765,14 ton. Suhu, salinitas dan kedalaman perairan di LCS tidak berpengaruh signifikan terhadap kepadatan stok ikan demersal.

The policy of a sustainable demersal resources management and utilization in South China Sea should be based on stock assesment results as its scientific evidence. The research aimed to analyze the species composition, distribution and demersal stock density, and its relation with environmental aspect. The research result showed that demersal fish caught consist of 62 family, 180 species and dominated by family of Nemipteridae as dominant species is Nemipterus furcosus and Nemipterus thosaporni. The structure of demersal population catched were dominated by younger fish with the gonad stage of maturity was immature. The ratio of male and female calculated in balance situation with male ratio higher. The distribution of demersal fish found at various depth and the height were found at depth range 40 60m around Anambas Island, Tambelan island, Subi island and Midai island. The stock density of demersal fish was estimated between 68,9 kg km2 to 5.685,9 kg km2 with average estimated about 1.070,86 kg km2 and the standing stock of demersal fish was estimated about 188.765,14 tons. The temperature, salinity and depth were not significantly influenced by the stock density."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T47027
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adam Recarlo Zulkarnaen
"

Penelitian mengenai pengaruh pengaruh pH air terhadap kematangan gonad ikan Rainbow boesemani (Melanotaenia boesemani Allen and Cross, 1980) telah dilakukan. Sebanyak 150 ikan yang terdiri atas ikan jantan dan betina dibagi ke dalam 5 kelompok yang dipelihara dalam air dengan rentang nilai 6—7  (PK), pH 5—6 (P1), 7—8 (P2), 8—9 (P3),dan 9—10 (P4) selama 30 hari. Nilai IGS digunakan sebagai parameter utama, sedangkan persentase sel spermatozoa dan oosit tingkat V digunakan sebagai data pendukung. Nilai IGS terbesar pada ikan jantan dan betina (1,34% dan 3,92%) didapatkan pada P2, sedangkan nilai IGS jantan dan betina terendah (2,36% dan  0,93%) didapatkan pada P1. Persentase spermatozoa dan oosit tingkat V tertinggi (23,97% dan 21,87%) didapatkan pada P2, sedangkan persentase terendah (17,37% dan 9,28%) didapatkan pada P1. (Hasil uji analisis variansi (ANAVA) 1 faktor (P < 0,05) menunjukkan terdapat pengaruh perbedaan pH terhadap nilai IGS ikan Melanotaenia boesemani . Hasil uji beda nyata terkecil (LSD) (P < 0,05) menunjukkan adanya perbedaan nyata antara P1 dengan seluruh kelompok perlakuan lainnya; namun tidak ditemukan adanya perbedaan nyata pada kelompok perlakuan lainnya.  Hal tersebut membuktikan bahwa pH dengan rentang nilai 5—6 memberikan pengaruh negatif terhadap kematangan gonad dari M. boesemani. 


A study about the effect of water pH value on gonad maturity of boesemani Rainbowfish (Melanotaenia boesemani Allen and Cross, 1980) has been conducted. A  total of 150 fishes consisted of male and female fishes divided into 5 groups which kept with different pH values : 6—7  (PK), 5—6 (P1), 7—8 (P2), 8—9 (P3),and 9—10 (P5). The GSI value was used as the primary parameter, while the percentage of spermatozoa and stageV oocyte was used as supporting data. The highest IGS value for both the male and female fish (1.34% and 3.92%) was obtained at P2, while the lowest value (2.36% and 0.93%) was obtained at P1. The highest percentage of spermatozoa and stage V oocytes (23.97% and 21.87%) was obtained at P2, while the lowest percentage (17.37% and 9.28%) obtained at P1. The result of the analysis of variance (ANOVA)  (P <0.05) showed that different pH affect the IGS value of M.boesemani. The result of least significant difference (LSD) (P <0.05) showed a significant difference between P1 with all other treatment groups while there are no differences between other treatment groups. It proved that the pH value range of 5-6 negatively M.boesemani’ gonadal maturity.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"kan Bada (Rasbora argyrotaenia) merupakan salah satu komoditas ikan asli di Danau Maninjau-Sumatera Barat. Ikan tersebut memiliki nilai ekonomis sebagai sumber protein masyarakat lokal, dan juga sangat berpotensi sebagai ikan hias. Kebutuhan terhadapnya selama ini masih mengandalkan hasil penangkapan, yang tentu saja sangat terbatas dan dikhawatirkan dapat menyebabkan penurunan populasi ataupun kepunahan bila tidak diimbangi dengan upaya pelestariannya. Usaha pelestariannya telah mulai dirintis dengan mencoba mengembangkannya. Penelitian ini ingin mengetahui kemampuan adaptasi ikan tersebut pada beberapa tingkat suhu media pemeliharaan, guna memprediksi kemampuannya dalam menghadapi pemanasan global apabila benar-benar berlangsung dan juga untuk mengetahi suhu terbaik untuk pengembangannya. Penelitian dilakukan pada bulan JuliOktober 2009 di Pusat Penelitian Limnologi-LIPI, Cibinong. Masing-masing 30 individu anak ikan bada umur 1,5 bulan dipelihara pada beberapa kisaran suhu air pemeliharaan yaitu: 24,526,0oC (kontrol);>2628 oC; >2830 oC; >3032 oC; dan >3234oC. Parameter adaptasi yang dianalisis yaitu ketahanan hidup dan pertumbuhannya. Hasil menunjukkan bahwa ikan bada mampu beradaptasi untuk hidup pada empat kisaran suhu dengan sintasan akhir antara 6070 persen, sedangkan pada kisaran suhu >3234oC ikan hanya mampu hidup selama 1 bulan dengan sintasan sebesar 19,85 persen, Pertumbuhan terbaik diperoleh pada kisaran suhu normal (kontrol) dengan pertumbuhan mencapai 30,74 mm atau pertumbuhan harian 0,256 mm/hari."
551 LIMNO 20 (1-2) 2013
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mai Rohimah
"ABSTRAK
Penelitian mengenai dampak masuknya ikan asing telah dilakukan di Situ Kenanga, Agathis, Mahoni, Puspa, Ulin dan Situ Salam Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat pada bulan Maret ? April 2016. Penelitian bertujuan untuk mengkaji dampak masuknya ikan asing terhadap ikan lokal di Situ Kampus UI. Pengambilan sampel ikan dilakukan dengan menggunakan metode sampling bebas menggunakan Electrofishing gear, push net mata jaring 2,5 cm dan lift net. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan jumlah ikan lokal dan penambahan ikan asing yaitu ikan red devil (Amphilophus citrinellus) dan ikan aligator (Atractosteus spatula). Ikan red devil merupakan kompetitor bagi Aplocheilus panchax, Barbodes binotatus, Clarias batrachus, Oreochromis mossambicus, Oreochromis niloticus, Pterygoplichthys pardalis, Trichopodus pectoralis dan Trichopsis vittata sedangkan ikan aligator (Atractosteus spatula) merupakan predator yang rakus yang memangsa semua jenis ikan. Kedua jenis ikan tersebut berpotensi menjadi invasif karena memenuhi karakter sebagai invader sukses.

ABSTRAK
A research study on the impact of introduced fish has been carried out in Lake Kenanga, Agathis, Mahoni, Puspa, Ulin and Salam at The University Of Indonesia, West Java from March to April 2016. The study aims to assess the impact of introduced fishes towards the native fishes that are living in those lakes. Fish sampling was conducted through a free sampling method by using an electrofishing gear, a push net with a 2,5 cm mesh and a lift net. The results showed that there was a decline in the number of native fishes and an increase of introduced fishes which are The Red Devil (Amphilophus citrinellus) and the aligator gar (Atractosteus spatula). The red devil is a competitor for Aplocheilus panchax, Barbodes binotatus, Clarias batrachus, Oreochromis mossambicus, Oreochromis niloticus, Pterygoplichthys pardalis, Trichopodus pectoralis and Trichopsis vittata while the aligator gar is a predator that preys on all kinds of fish. Both types of fish can potentially become invasive because they have many characteristics that make them a successful invader."
2016
S63624
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Chandra Rini
"ABSTRAK
Nama : Suci Chandra RiniProgram Studi : Magister Ilmu KelautanJudul : Analisis Keberlanjutan Usaha Pengolahan Ikan Asap di Sentra Pengolahan Ikan Asap Kota Probolinggo Provinsi Jawa TimurIkan Kurisi Nemipterus sp. , ikan Kembung Rastrelliger sp. dan ikanPeperek Leiognathus sp. merupakan hasil tangkapan yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan Probolinggo dan menjadi bahan baku utama dalam proses produksi ikan asap di Sentra Pengolahan Ikan Asap Kota Probolinggo, sehingga perlu dilakukan analisis keberlanjutan meliputi penangkapan, pengolahan dan pemasaran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tren CPUE bahan baku ikan asap, menganalisis keberlanjutan pengolahan ikan asap dan menentukan strategi dalam pengelolaan sumber daya perikanan berkelanjutan. Penelitian dilakukan dari bulan Januari 2016 sampai April 2016 di Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan dan Sentra Pengolahan Ikan Asap Kota Probolinggo. Metode penelitian menggunakan analisis CPUE, analisis profitabilitas dan analisis forecasting.Laju tangkap CPUE ikan Kurisi pada tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 6197,79 ton per unit, sedangkan pada tahun yang sama, ikan kembung dan ikan peperek mengalami penurunan masing ndash; masing sebesar 13,67 ton per unit dan 0,494 ton per unit. Berdasarkan analisis profitabilitas, keberlanjutan usaha pengolahan ikan asap cukup menguntungkan. Selain itu, berdasarkan analisis forecasting dapat diprediksi bahwa volume penjualan ikan asap tahun 2016 ndash;2019 mengalami peningkatan. Strategi pengelolaan sumber daya perikanan berkelanjutan di Kota Probolinggo, antara lain penerapan kuota penangkapan, penggunaan alat tangkap ramah lingkungan dan menghindari cara penangkapan destruktife fishing, peningkatan mutu produk dan pengolahan produk bernilai tambah, pemantapan sistem informasi yang terintegrasi dan peningkatan pengawasan di usaha penangkapan.Kata Kunci : Ikan asap, CPUE, analisis profitabilitas, analisis forecasting, strategi keberlanjutan.

ABSTRACT
Name Suci Chandra RiniStudy Program Master of Marine ScienceTitle Sustainability Analysis on Smoked Fish Processing Business in Smoked Fish Processing Center, Probolinggo, East Java.Kurisi Nemipterus sp. , kembung Rastrelliger sp. and peperek Leiognathussp. are the catch and landed fishes at the Port of Coastal Fisheries Mayangan,Probolinggo and become the main raw material in the production of smoked fish at Sentra Fish Processing Smoke City Probolinggo. The sustainability analysis used includes catching, processing and marketing of the product. The aims of this study were to determine the trend of raw materials CPUE smoked fish, to know the continuity of smoked fish processing, and to analyze the good strategy in the sustainable management of fishery resources. The study was conducted from January 2016 to April 2016 at the Port of Mayangan Coastal Fisheries and Fish Processing Centers Smoke Kota Probolinggo. The research method used were CPUE analysis, profitability analysis, and forecasting analysis.The rate of kurisi catch CPUE in 2015 was increased of 6197.79 tons perunit from 2011, while in the same year, mackerel and fish peperek decreased of 13.67 tons per unit and 0.494 tons per unit. Based on profitability analysis, the sustainability of smoked fish processing business is quite profitable. In addition, based on analysis forecasting it can be predicted that the volume of smoked fish sales have increased year 2016 2019. The strategies of sustainable management of fishery resources in Kota Probolinggo, among others, are to implement of quotas of arrests, to use environmentally friendly fishing gear, to avoid destructive fishing method, to improve quality product, to increase value added product processing, the consolidate of integrated information systems, and to increse surveillance in fishing effort.Keywords smoked fish, CPUE, profitability analysis, forecasting analysis,sustainability strategies."
2016
T47479
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meilisha Putri Pertiwi
"Penelitian komunitas ikan yang tertangkap dengan jaring push net dan kaitannya dengan produksi serasah hutan mangrove di Pulau Panjang, Teluk Banten telah dilakukan pada bulan Oktober?Desember 2014 saat pasang purnama. Tujuan penelitian untuk melihat keanekaragaman dan komunitas ikan serta mengetahui besarnya serasah yang dilepas ke perairan laut dan hubungan antara C, N, P serasah dengan C, N, P Chandidae (famili ikan dominan dalam penelitian). Metode penangkapan ikan dengan push net secara manual dan pemasangan perangkap serasah berupa paralon yang mengarah ke perairan laut di Stasiun 1 dan 2. Hasil tangkapan ikan yaitu 1.770 individu (14 famili, 16 marga, dan 22 spesies). Jumlah terbanyak di Stasiun 1 (1.213) dan bulan November (749). Nilai H? di Stasiun 1 (0,71) dan 2 (0,81) adalah rendah dan sedang, didukung rendahnya nilai E dan tingginya D. Sebanyak 51% ikan yang tertangkap adalah Ambassis gymnocephalus dari famili Chandidae. Ikan komersial yang tertangkap yaitu dari famili Mugilidae dan Serranidae. Mayoritas ikan yang tertangkap juga merupakan ikan penetap sejati (true resident) yaitu berjumlah 1.248 ekor. Biomassa serasah dan Chandidae terbesar yaitu di bulan Desember (219,49 g dan 75,85 g). Sementara Stasiun 1 memberikan biomassa terbesar untuk serasah (162,99 g) dan Stasiun 2 untuk Chandidae (19,14 g). Nilai serasah terbanyak yang dilepas ke laut yaitu pada bulan Desember di Stasiun 1 (47,47 g/m³/s). Nilai koefisien relasi C, N, P serasah dengan C, N, P Chandidae memberikan hasil yang sama yaitu 0,999. Model regresi yang terbentuk berturutturut yaitu Chandidae = 0,889 C Serasah, Chandidae = 11,367 N Serasah, dan Chandidae = 5,407 P Serasah.

The research of fish community and its correlation with the production of mangrove forest litter in Panjang Island, Banten Bay had been conducted from October to December 2014 while spring tide. The research?s aim was to know the fish diversity and fish community, to identify mangrove litter?s value to the sea and correlation between C, N, P of mangrove litter and C, N, P of Chandidae (the biggest fish family captured). The method was used push net manually active and also water pipes were put to captured mangrove?s litter to the sea at Station 1 and 2. In total, 1770 species were captured (14 families, 16 genera, and 22 species), the most large number were at Station 1 and in November (1.213 and 749 individus). H? value at Station 1 was low (0,71), meanwhile at Station 2 was moderate (0,81). It supported by low E value. 51% fish captured was Ambassis gymnocephalus from Chandidae family. Economic value fish captured were Mugilidae and Serranidae. Mostly fish captured also were true resident fish (1.248). The biggest biomass of mangrove litter was been at Station 1 (162,99 g), while Chandidae was been at Station 2 (19,14 g). The biggest removed mangrove litter to the sea water was in December and Station 1 (47,47 g/m³/s). The Pearson correlation from C, N, P of mangrove litter and C, N, P of Chandidae gave the same value (0,999). The model of Linear Regression were Chandidae = 0,889 C Mangrove litter, Chandidae = 11,367 N Mangrove litter, dan Chandidae = 5,407 P Mangrove litter.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T44340
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Wahyudi
"[Ikan layur merupakan salah satu komoditas penting dalam perikanan tangkap di Palabuhanratu. Penelitian ini bertujuan menentukan populasi dan potensi ikan layur. Metode yang digunakan ialah data surplus produksi. Data ikan dibutuhkan untuk menggambarkan dinamika suatu populasi ikan yang dipengaruhi oleh pertumbuhan, mortalitas, dan migrasi ikan. Dinamika populasi dianalisis dengan paket perangkat lunak FISAT II dan pengkajian potensi lestari dianalisis dengan
model surplus produksi MSY. Hasil pengamatan Agustus-September 2014 menunjukkan perubahan kisaran panjang ikan dari kisaran 44,00?96,80 cm menjadi 47,00?97,99 cm dan berat rata-rata ikan berubah dari 285,33 gram menjadi 309,00
gram. Perubahan panjang ikan ini karena ikan mengalami proses pemijahan. Hasil estimasi pada waktu pengamatan memperlihatkan bahwa laju eksploitasi populasi ikan layur belum mencapai tangkap lebih (overfishing) dengan nilai batas tingkat penangkapan dibawah optimum 0,50. Dalam rangka mewujudkan perikanan layur berkelanjutan, disarankan menetapkan musim penangkapan, penambahan upaya dan wilayah tangkapan, serta pendataan berbasis spesies.

Hairtail is one of the important fish catches in Palabuhanratu waters. This
study aims to determine the populations and potential of hairtail. To achieve these
objectives, it required accuracy and precision data. Data of fish are needed to describe
the dynamics of a fish population which influenced by fish growth, mortality, and
migration. The population dynamics is analyzed with FISAT II software package and potential sustainable surplus production is analyzed with MSY production surplus model. The observation result from August to September 2014 showed that fish length range has changed from 44.00-96.8 cm to 47.00-97.99 cm. In similar period, the average weight also changed from 285.33 gram to 309.00 gram. The length changes are apparently due to the process of spawning. Based on the observation, the estimation result shows that the speed of exploitation of hairtail population is yet to reach overfishing fisheries, suggested to fix the fishing season, adding the efforts and fishing zone, also data collection based on species. Hairtail is one of the important fish catches in Palabuhanratu waters. This study aims to determine the populations and potential of hairtail. To achieve these objectives, it required accuracy and precision data. Data of fish are needed to describe the dynamics of a fish population which influenced by fish growth, mortality, and
migration. The population dynamics is analyzed with FISAT II software package and potential sustainable surplus production is analyzed with MSY production surplus model. The observation result from August to September 2014 showed that fish length range has changed from 44.00-96.8 cm to 47.00-97.99 cm. In similar period, the average weight also changed from 285.33 gram to 309.00 gram. The length changes are apparently due to the process of spawning. Based on the observation, the estimation result shows that the speed of exploitation of hairtail population is yet to reach overfishing fisheries, suggested to fix the fishing season, adding the efforts and fishing zone, also data collection based on species.;Hairtail is one of the important fish catches in Palabuhanratu waters. This
study aims to determine the populations and potential of hairtail. To achieve these
objectives, it required accuracy and precision data. Data of fish are needed to describe
the dynamics of a fish population which influenced by fish growth, mortality, and
migration. The population dynamics is analyzed with FISAT II software package and
potential sustainable surplus production is analyzed with MSY production surplus
model. The observation result from August to September 2014 showed that fish
length range has changed from 44.00-96.8 cm to 47.00-97.99 cm. In similar period,
the average weight also changed from 285.33 gram to 309.00 gram. The length
changes are apparently due to the process of spawning. Based on the observation, the
estimation result shows that the speed of exploitation of hairtail population is yet to
reach overfishing fisheries, suggested to fix the fishing season, adding the efforts and
fishing zone, also data collection based on species., Hairtail is one of the important fish catches in Palabuhanratu waters. This
study aims to determine the populations and potential of hairtail. To achieve these
objectives, it required accuracy and precision data. Data of fish are needed to describe
the dynamics of a fish population which influenced by fish growth, mortality, and
migration. The population dynamics is analyzed with FISAT II software package and
potential sustainable surplus production is analyzed with MSY production surplus
model. The observation result from August to September 2014 showed that fish
length range has changed from 44.00-96.8 cm to 47.00-97.99 cm. In similar period,
the average weight also changed from 285.33 gram to 309.00 gram. The length
changes are apparently due to the process of spawning. Based on the observation, the
estimation result shows that the speed of exploitation of hairtail population is yet to
reach overfishing fisheries, suggested to fix the fishing season, adding the efforts and
fishing zone, also data collection based on species.]
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T43439
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julis Stevi Laisina
"ABSTRAK
Ikan layang delles decapterus macrosoma dari penelitian ini merupakan sumber daya ikan
pelagis kecil family carangidae. Sumber daya ini sangat diperlukan karena memiliki nilai ekonomis
penting. Informasi mengenai populasi ikan layang delles decapterus macrosoma ini diperlukan sebagai
dasar untuk membuat pilihan pengelolaan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan
bulan Mei 2014. Sampel dilakukan pada ikan layang delles decapterus macrosoma yang tertangkap di
wilayah perairan neritik selatan Pelabuhan Ratu. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat estimasi
dinamika populasi ikan layang delles decapterus macrosoma yang ada melalui pengukuran antara
panjang dan berat, pertumbuhan Von Bertalanffy, mortalitas, serta laju eksploitasi. Ikan layang delles
decapterus macrosoma yang diamati berjumlah 1017 ekor. Total kisaran panjang ikan layang delles
decapterus macrosoma antara 19 - 44 cm dengan kecenderungan menyebar secara normal.
Hubungan antara panjang dengan berat ikan layang delles delles decapterus macrosoma
bersifat alometrik negatif atau pertumbuhan panjang pangkat tiga lebih cepat dari pada pertumbuhan
berat. Koefisien pertumbuhan (K) sebesar 0.590 per tahun, panjang asimtotik (L∞) sebesar 47.78 cm t0
-0.241. Mortalitas total adalah 0.99 per tahun dengan mortalitas alami sebesar 0.50 per tahun dan
mortalitas penangkapan 0.48 per tahun. Laju eksploitasi sebesar 0.49 per tahun

ABSTRACT
Scad fish delles decapterus macrosoma, one of small pelagic fish resources, in the family of
Carangidae has economical value. Information on population of scad fish is needed as the key for its
management. The research was conducted from March until May 2014. Samples of the scad fish were
collected around the southern area of neritic zone in Palabuhan Ratu Sea. The objective of the research
is to estimate the dynamics of existing population ofscadfish delles decapterus macrosoma which
includes the relationship between its length and weight, Von bertalanffy growth, the rate of its mortality
and exploitation. There are 1017 of scad fish taken as the sample used in this research. The total range
of length is between 19-44 cm, which tends to distribute normally.
The relationship between the length and weight of scad fish is negativly allometric. In other
words, the growth level of length is quicker than its weight. The coefficient of growth (K) is 0,590
annually, the length of asymptotic (L∞) is 47,78 cm t0-0,241. The Total of mortality is 0,99 annually with
the natural mortality is about 0,50 annually. The mortality of fishing is 0,48 annually and the exploitation
rate is 0,49 annually"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T47052
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahfudl Umar Khamdan
"Perairan Cilacap dan sekitarnya merupakan salah satu daerah penangkapan udang jerbung yang sangat potensial di perairan pantai selatan Jawa. Trend indeks kelimpahan stok udang jerbung di perairan Cilacap dan sekitarnya cenderung menurun pada periode tahun 2004-2010. Hal ini sangat mengkhawatirkan terhadap keberlanjutan produksi udang jerbung apabila tidak ada pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya udang tersebut dengan baik. Penelitian ini dilaksanakan di Cilacap dan sentra perikanan udang lainnya di Kabupaten Cilacap pada Januari sampai dengan November 2013. Data dikumpulkan melalui metode survey dan wawancara. Metode analisis terdiri dari metode analitik menggunakan Program FiSAT II, dan model surplus produksi. Udang jerbung yang tertangkap dominan pada mid length 31 mm, 33 mm, dan 35 mm, dan umumnya belum dewasa. Nilai faktor kondisi udang jerbung betina dan jantan masing-masing berkisar 37,36-648,87 dan 15,55-319,05. Laju pertumbuhan (K) udang jerbung betina 1,10 per tahun dan udang jerbung jantan 1,00 per tahun. Laju eksploitasi (E) udang jerbung betina 0,36 per tahun dan udang jerbung jantan 0,56 per tahun. Laju mortalitas total (Z) udang jerbung betina 1,69 per tahun dan udang jerbung jantan 2,46 per tahun. Pola rekruitmennya menunjukkan 2 modus dalam satu tahun, dengan puncak terjadi pada periode Maret-April dan periode Juli-Agustus. Estimasi potensi lestari (MSY) dan f-opt udang jerbung di perairan Cilacap 326 ton/tahun dan effort optimum (f-opt) 231 trip serta tingkat pemanfaatan sudah berada pada tahap overfishing.

Cilacap and surrounding waters is one of the potential fishing ground of banana prawn in south of Java sea. Abundance stock index of banana prawn in Cilacap and surrounding waters tend to decline in 2004-2010. It was apprehension for the banana prawn sustainability, when no appropriate management and utilization for this species. This research conducted in Cilacap and other shrimp fisheries centers in Cilacap District begin from January until November 2013. Data collected through a survey and interview methods. The method of analysis consists of : an analytical method by FiSAT II program, and surplus production models. Most of Banana prawn caught dominantly in the mid length 31 mm, 33 mm, and 35 mm, and generally immature. Value factor condition banana prawn females and males respectively ranged from 37.36-648.87 and 15.55-319.05. Growth rate (K) of banana prawn female was 1.10 per year and banana prawn male was 1.00 per year. The exploitation rate (E) of banana prawn female was 0.36 per year and banana prawn male was 0.56 per year. Total mortality rate (Z) of banana prawn female was 1.69 per year and banana prawn male was 2.46 per year. The pattern of recruitment showed two models in one year, with the peak season occur in the period of March-April and July-August. Estimation of the Maximum Sustainable Yield (MSY) and f-opt banana prawn in Cilacap waters about 326 tons/year and optimum effort (f-opt) about 231 trips, and the utilization rate toward to overfishing level.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Langkosono
"resulth of growth the barramundi cod (Cromilepstes altivelis) ,flowery cod (Epinephelus juscoguttatus) and estuary grouper (E., Tauvina) at the best in float net cages conducted at December month 2004 until June 2005 in the coastal waters Telok Kodek Malaka village,west Lombok...."
Jakarta: Neptunus: Majalah Ilmiah Kelautan, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>