Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132331 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shinta Wiraswasti Ningsih
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengenai penyebab dari timbulnya kendala pada kelompok shift kerja dalam menjalankan proses produksi di departemen produksi PT Manufaktur X. Selain itu penelitian juga bertujuan untuk mengetahui intervensi yang dapat diberikan untuk mengatasi kendala tersebut. Penelitian ini dilakukan pada 4 empat partisipan, yang terdiri dari 1 satu manajer, 1 satu supervisor, 1 satu team leader, dan 1 satu operator produksi sebagai partisipan wawancara. Berdasarkan hasil analisa pengumpulan data dan current undesirable - desirable condition, dapat disimpulkan bahwa inti permasalahan core problem yang menyebabkan kendala pada proses produksi departemen produksi PT X adalah rendahnya disiplin kerja pada masing-masing kelompok shift. Faktor-faktor yang digali dan dianalisa dalam pembahasan mengenai disiplin kerja adalah faktor ada tidaknya peraturan, faktor pengetahuan karyawan mengenai peraturan dan standar kerja, faktor performa kerja karyawan di masa lalu, faktor catatan kedisiplinan disciplinary records , dan kondisi psikologis. Intervensi didasarkan pada faktor kondisi psikologis karyawan di Departemen Produksi. Bentuk Intervensi yang disusun adalah melalui program pelatihan dengan pendekatan positive discipline untuk menerapkan disiplin kerja dengan menanamkan perilaku disiplin diri dan tanggung jawab tanpa perlu pemberian hukuman atau sanksi terhadap tindakan ketidakdisiplinan. Rancangan program pelatihan disusun sebagai pilot pelatihan untuk Departemen Produksi. Kata kunci:Disiplin kerja, positive discipline, manufaktur

ABSTRACT
This study aims to determine the cause of the emergence of constraints on group work shift in running the production process in the production department of PT Manufacturing X. In addition, this study also aims to determine interventions that can be provided to overcome these obstacles. This research was conducted in 4 four participants, consisting of 1 one manager, 1 one supervisor, 1 one team leader, and 1 one production operators as participants interview. Based on analysis of current data collection and undesirable desirable condition, it can be concluded that the core problem core problem which causes problems in the production process of the production department of PT X is the poor discipline of work in each shift group. Factors that excavated and analyzed in the discussion of labor discipline factor are whether there is a regulatory applied in organization, employee knowledge about the rules and standards of work, employee performance in the past, disciplinary records, and psychological conditions. Interventions are based on factors psychological conditions of employees in the Department of Production. Intervention compiled shape is through a training program with a positive discipline approach to instill self discipline behavior and responsibility without punishment or sanctions against acts of indiscipline. The design of the training program is structured as pilot training for Department of Production.Keywors Labor discipline, positive discipline, manufacturing"
2016
T47358
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dominikus Dolet Unaradjan
"Disiplin kerja karyawan penting karena disiplin kerja berhubungan dengan produktivitas. Para karyawan suatu perusahaan yang berdisiplin selalu bersikap dan berperilaku sesuai dengan ketentuan-ketentuan atau tata tertib kerja yang berlaku dalam perusahaan tersebut. Konsep disiplin dalam penelitian ini adalah ketaatan dan kepatuhan pada karyawan yang penuh keinsafan dan kesadaran terhadap peraturan-peraturan yang berlaku. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki berbagai faktor yang mempengaruhi disiplin karyawan, seperti teladan para pemimpin, faktor pribadi karyawan, dan lingkungan kerja. Dalam penelitian ini, faktor-faktor tersebut dioperasionalisasikan sebagai berikut: pendidikan, pengalaman kerja, kematangan karyawan dan pandangan karyawan tentang gaya kepemimpinan atasannya. Sumbangan sumber daya manusia dalam perusahaan ditentukan oleh disiplin kerja karyawan yang dipengaruhi oleh pendidikan, pengalaman kerja, kematangan karyawan dan pandangan karyawan tentang gaya kepemimpinan. Penelitian secara empiris menguji serangkaian hipotesis yang didasarkan atas kajian teoritis sebagai berikut: (1) Ada hubungan antara tingkat pendidikan, pengalaman kerja dengan kematangan karyawan; (2) Ada hubungan antara tingkat pendidikan, pengalaman kerja dengan pandangan karyawan tentang gaya kepemimpinan; (3) Ada hubungan antara tingkat pendidikan, pengalaman kerja dengan disiplin kerja karyawan; (4) Ada hubungan antara kematangan karyawan dengan disiplin kerja (5) Ada hubungan antara pandangan karyawan tentang gaya kepemimpinan dengan disiplin kerja; (6) Ada hubungan antara kematangan karyawan dengan pandangan karyawan tentang gaya kepemimpinan. Analisis data empiris lewat tabel distribusi frekuensi dan tabel silang dengan uji coba Mann-Whitney dan Kruskal-Wallis ternyata menunjukkan hal-hal berikut: (1) Hipotesis yang berbunyi: "Ada hubungan antara tingkat pendidikan, pengalaman kerja dengan kematangan karyawan" diterima. Hipotesis yang berbunyi: "Ada hubungan antara tingkat pendidikan, pengalaman kerja dengan disiplin kerja karyawan", diterima. Hipotesis yang berbunyi: "Ada hubungan antara kematangan karyawan dengan disiplin kerja karyawan" diterima; (2) 5edangkan hipotesis yang berkaitan dengan pandangan karyawan tentang gaya kepemimpinan atasannya ternyata harus ditolak karena tidak didukung oleh data empiris. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja karyawan sangat penting dan perlu mendapat perhatian dan pengakuan formal manajemen perusahaan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairil
"Penelitian ini telah dilakukan terhadap 146 orang sampel secara random disproporsional berdasarkan tingkat pendidikan di bagian-bagian atau unit-unit kerja PT Tancho Indonesia Tbk. Data tersebut diambil sebagai bahan analisis hubungan Disiplin kerja dengan Produktivitas kerja karyawan di PT Tancho Indonesia Tbk.
Hasil Penelitian ini yang berdasarkan jawaban responden menunjukkan bahwa disiplin kerja dengan skor terendah adalah 85 dan skor tertinggi 126. Dari seluruh jumlah responden yang ada, 5 responden (3,42%) berada di bawah nilai rata-rata responden (X < X sedangkan 141 responden (96,58%) jawaban responden di atas jumlah nilai rata-rata responden (X > X) . Hal ini menunjukkan bahwa disiplin kerja di PT Tancho Indonesia Tbk. telah dilaksanakan sesuai dengan konsep disiplin kerja yang telah ditetapkan dengan adanya : (1) Perumusan tujuan dan kemampuan kerja karyawan, (2) Keteladanan pimpinan, (3) Balas jasa, (4) Keadilan, (5) Waskat (6) Sanksi hukuman (7) Ketegasan, dan (8) Hubungan kemanusiaan. Untuk produktivitas kerja karyawan di PT Tancho Indonesia Tbk yang diperoleh dari hasil penelitian dengan skor terendah 86 dan skor tertinggi 137. Dari jumlah responden yang ada hanya 1 responden (0,7%) yang berada di bawah nilai rata-rata (Y < Y ), sedangkan 145 responden (99,3%) berada di atas nilai rata-rata (Y > Y), Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan di PT Tancho Indonesia Tbk. Mempunyai mental ke arah produktivitas kerja, yaitu (1) lebih dari sekedar memenuhi kualifikasi pekerjaan, (2) bermotivasi tinggi, (3) memenuhi orientasi kerja, (4) dewasa, (5) dapat bergaul dengan efektif.
Hasil analisis statistik Infrensia dengan menggunakan koefisien korelasi Product Moment pada metode parametrik menunjukkan hubungan positif antara disiplin kerja dengan produktivitas kerja karyawan di PT Tancho Indonesia Tbk. (r = 0,9665) atau sebesar 93,41% . Semua indikator disiplin kerja mempunyai hubungan yang positif dengan produktivitas kerja karyawan di PT Tancho Indonesia Tbk.dan mempunyai keberartian (signifikansi) hubungan setelah dilakukan Uji Keberartian (signifikansi) koefisien korelasi.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara disiplin kerja dengan produktivitas kerja karyawan di PT Tancho Indonesia Tbk dengan Tingkat Determinasi sebesar 93,41% . Hal ini berarti bahwa hanya 6,59 % faktor hubungan dengan produktivitas kerja karyawan ditentukan oleh variabel-variabel lain. Walaupun besarnya pengaruh variabel disiplin kerja terhadap produktivitas kerja, variabel disiplin kerja karyawan masih perlu lebih ditingkatkan, guna mencapai peningkatan produktivitas kerja yang maksimal. Bila produktivitas kerja karyawan di PT Tancho Indonesia Tbk. mencapai titik maksimal, maka keuntungan perusahaan tentu akan meningkat pula, yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan karyawan berupa pembagian bonus atau peningkatan gaji dan upah."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T1257
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri
"Tugas akhir ini mengangkat pentingnya pengetahuan disiplin berlalulintas pada pengemudi kendaraan sepeda motor agar mereka berlaku tertib dan disiplin lalu lintas dalam suatu situasi lalu lintas. program berisi serangkaian pelatihan yang pertisipatif dengan target pengojek di sepanjang jalan Margonda Raya depok namun secara khusus difokskan pada pengojek di gang Langgar Jalan Margonda Raya depok.

This final project raises the importance of disciplinary knowledge passing on motorbike drivers so that they act in an orderly and disciplined traffic manner in a traffic situation. the program contains a series of participatory training with the target of drivers along Margonda Raya Depok road but specifically focused on the ojeg drivers in Jalan Langgar Jalan Margonda Raya Depok."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
T38233
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wirda Syari
"Skripsi ini membahas tentang faktor - faktor yang berhubungan dengan disiplin kerja karyawan non medis Rumah Sakit Kalya Bhakti tahun 2012. Latar belakang dari penelitian ini adalah masih rendahnya disiplin kerja karyawan non medis Rumah Sakit Karya Bhakti yang dapat dilihat dari peningkatan jumlah keterlambatan karyawan non medis selama bulan Juni sampai dengan November 2011 dan kurang diterapkannya peraturan rumah sakit terkait etika dan perilaku karyawan serta pemakaian atribut dinas lengkap. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif dengan desain penelitian cross sectional untuk melihat hubungan antara variabel independen (tujuan, kemampuan, keteladanan pimpinan, keadilan, balas jasa/imbalan, pengawasan melekat, sanksi hukuman, ketegasan, dan hubungan kemanusiaan) dengan variabel dependen (disiplin kerja). Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square menunjukkan bahwa dari sembilan variabel yang diteliti, hanya faktor keadilan yang memiliki hubungan yang signifikan dengan disiplin kerja karyawan non medis Rumah Sakit Karya Bhakti tahun 2012. Oleh karena itu, disarankan agar Rumah Sakit Karya Bhakti dapat meningkatkan penerapan prinsip keadilan dalam lingkungan kerjanya untuk dapat meningkatkan disiplin kerja karyawan.

This thesis discusses the factors correlated with work disciplines of non-medical employee at Karya Bhakti Hospital in year 2012. The background of this research is the fact that non-medical employee?s work disciplines is decreasing, indicated by the decrease in percentage of employee coming on time to the hospital during June to November 2011, the increase in ethical and behavior violation and the increase of employee using non standard uniforms and attributes. This is quantitative research that supported by qualitative data using cross sectional research design to see the relationship between the independent variables (goals, capabilities, exemplary leadership, faimess, fringe benefits/compensation, inherent supervisory, penalties, assertiveness, and human relations) with dependent variable (work discipline). The results of statistical test using the chi square test showed that of the nine variables studied, only the fairness factors that have a significant relationship with the work discipline of non-medical employee at Karya Bhakti Hospital in year 2012. Therefore, it is recommended that Karya Bhakti Hospital need to increase the implementation of fairness principle in the work environment in order to improve employee?s discipline."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Panduwinata Carolina
"Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. Dalam fungsi MSDM mencakup banyak kategori diantaranya kedisiplinan. Dalam tesis ini membahas mengenai kedisiplinan yang ada di Bidang Pidana Umum Kejaksaan Agung. Di dalam skripsi ini akan dijelaskan secara detail prosedur kedisiplinan PNS di bidang Pidana Umum, Bagaimana proses pemberian hukuman disiplin itu diberikan kepada pegawai yang melanggar serta faktor-faktor apa saja dalam pelaksanaan hukuman disiplin kerja di Bidang Pidana Umum Kejaksaan Agung.

Human Resource Management is a science or a way how to manage the relationship and the role of resources (labor) owned by individuals in an efficient and effective and can be used optimally in order to reach the goal with employers, employees and the community becomes a maximum. The HRM function includes many categories such as discipline. In this thesis discusses the discipline that is in the Field of General Crime Attorney General. In this thesis are described in detail in the field of civil service disciplinary procedures General Crime, How is the discipline that punishment given to an employee who violated and what factors in the discipline of execution of work in the field of General Crime Attorney General."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
T. Rusdi Aiyub
"Menyadari bahwa manusia merupakan kekuatan utama pembangunan dan sekaligus tujuan pembangunan, maka harus ditingkatkan kualitas manusia sebagai sumber daya insani. Sejalan dengan itu dikembangkan suasana yang makin membangkitkan peranan yang efektif dan dinamis dari seluruh masyarakat dalam pembangunan.
Pegawai memegang peranan penting dan menentukan dalam suatu organisasi, karena berfungsinya organisasi sangat tergantung pada pegawai dalam mencapai tujuan. Para pegawai dituntut melaksanakan tugas dengan disiplin, yaitu dengan penuh kesadaran, mentaati segala ketentuan organisasi dan penuh tanggung jawab. Mengingat pentingnya disiplin, maka merupakan keharusan bagi pimpinan organisasi untuk menanamkam disiplin yang baik terhadap pegawainya, Lebih-lebih dalam organisasi pemerintahan karena menyangkut kepentingan negara dan masyarakat.
Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, berusaha menegakkan disiplin dilingkungan Pegawai Negeri, dengan berpedoman kepada peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun. 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Dari hasil penelitian pendahuluan ternyata masih banyak hukuman disiplin dijatuhkan kepada Pegawai Negeri Sipil di DKI, dimana dalam 5 Tahun terakhir terdapat 564 kasus. Faktor penyebab adanya pelanggaran Disiplin tersebut terutama kurangnya pembinaan Pegawai Negeri Sipil, dimana masalah kesejahteraan merupakan masalah utama.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa bagian terbesar 45 % pegawai yang dikenakan hukuman disiplin, adalah pelanggaran meninggalkan tugas, keadaan ini menunjukkan indikasi bahwa menurunnya tingkat kepuasan Pegawai Negeri Sipil mewarnai suasana kerja Sekretariat Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.
Disisi lain berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan bahwa ada tiga faktor yang dapat menunjang disiplin Pagawai Negeri Sipil, yaitu kesejahteraan, keteladanan, dan ketegasan. Mengacu kepada hasil pengamatan dan tinjauan teoritis penelitian, maka pokok permasalahan yang ingin dikaji adalah bagaimanakah pengaruh Peraturan Disiplin sebagai salah satu usaha Pembinaan Pegawai Negri Sipil.
Berdasarkan telaahan teoritis, dan pendapat para sarjana dapat diungkapkan bahwa, pembinaan Pegawai Negeri Sipil dapat didefinisikan secara bervariasi. Dalam rangka upaya pembinaan, maka definisi yang digunakan adalah definisi yang dinamis, memberikan peluang dalam kaitan dengan fungsi merencanakan, mengatur, dan
Berdasarkan pada telaahan ini, maka hipotesis yang dapat dikemukan adalah :
1. Ada pengaruh positif antara efektivitas pelaksanaan peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan usaha pembinaan pegawai.
2.Semakin efektif Penerapan Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil, maka akan semakin menunjang keberhasilan pembinaan pegawai.
Untuk menguji kebenaran dari kedua hipotesis diatas dilakukan penelitian lapangan, dua variabel yang diteliti adalah Penerapan Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil, sebagai variabel bebas dan keberhasilan usaha pembinaan pegawai sebagai variabel terikat. Variabel bebas terdiri dari 2 sub variabel, ketaatan dan penjatuhan hukuman, sedangkan variabel terikat terdiri dari 3 sub variabel. ketertiban, hasil kerja, serta aparat yang bersih dan beribawa.
Dari hasil kajian diperoleh imformasi bahwa hipotesis pertama teruji kebenarannya, bahwa terdapat pengaruh positif antara Pelaksanaan Peraturan Disiplin dengan usaha. pembinaan dengan nilai 0,12416, walaupun dalam kategori yang rendah sekaii, diantara 0 - 0,20. Akan tetapi dari hasil pengujian signifikansi ternyata nilai yang diperoleh bahwa to < t tab yaitu 1,76047, menunjukkan bahwa hubungan tidak signifikan antara penerapan Peraturan Disiplin dengan keberhasilan Pembinaan Pegawai.
Dari hasil persamaan Regresi, V = - 0.51609 + 1,25296 X, maka sumbangan variabel bebas terhadap usaha pembinaan pegawai, hanya 0.01541, berarti hanya 1,5 %. Angka prosentase ini menunjukkan bahwa sedikit sekaii pengaruh Penera- ' pan Peraturan Disiplin Pegawai terhadap keberhasilan Pembinaan, walaupun demikian pengaruhnya positif dan terbukti hipotesa kedua teruji kebenarannya.
Sejalan dengan temuan lapangan dan hasil pengujian hipotesa tersebut diatas maka untuk membina Pegawai Negeri Sipil di Daerah Khusus Ibukota Jakarta disarankan :
1. Supaya dalam pembinaan Pegawai Negeri Sipil, di Sekretariat Daerah Khusus Ibukota Jakarta memberikan peranan yang lebih besar kepada pimpinan-pimpinan unit kerja, di samping itu pimpinan unit kerja.harus memberikan tauladan yang baik untuk bawahannya.
2. Pendekatan pembinaan tidak difokuskan pada penerapan Peraturan Disiplin saja, akan tetapi pembinaan harus dilakukan melalui, pendekatan keseiahteraan, pemerataan pendapatan, pemerataan kesempatan dan sebagainya.
3. Prinsip keadilan dalam penjatuhan hukuman disiplin harus benar-benar diperhatikan
4. Peranan Korpri harus lebih nyata dalam pembinaan Pegawai, baik karir pegawai, mental pegawai maupun kesejah teraan Pegawai.
Melalui pendekatan-pendekatan diatas keberhasilan pembinaan akan lebih terbuka peluangnya untuk mencapai tujuan organisasi Sekretariat Wilayah Daerah Pemerintah Daerah Khusus Ibukata Jakarta."
Depok: Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elsan Yudhistira
"Pegawai Negeri Sipil Kejaksaan RI yang melanggar hukuman Disiplin akan diberikan sanksi hukuman disiplin sesuai peraturan yang berlaku untuk menjaga kehormatan dan martabat proesi selaku pejabat fungsional yang menurut Undang-Undang berwewenang guna menangani perkara yang mewakili kepentingan masyarakat indonesia sesuai dengan kewajiban jaksa kepada yakni menjunjung tinggi kehormatan dan martabat Profesi, akan tetapi dewasa ini Masyarakat Indonesia merasa bahwa penegakan Hukuman Disiplin dirasakan belum efektif dibuktikan bahwa kurun waktu 2017-2020 Kejaksaan RI merupakah salah satu instansi yang para pegawainya paling banyak dijatuhi Hukuman Disiplin dan mengakibatkan kurangnya kepercayaan masyarakat Indonesia terkait efektivitas penerapan Hukuman Disiplin pada para Pegawai Kejaksaan RI. Peneliti memakai metode penelitian Yuridis Normatif dengan sifat deskriptif yang memakai data sekunder dan memakai sifat penelitian Preskriptif dari menerapkan alat pengumpul data meliputi studi kepustakaan dengan Metode analisis data secara Kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa untuk menegakan hukuman disiplin Kejaksaan RI dapat diterapkan berdasarkan Peraturan BKN ataupun ditindak oleh Komisi Kejaksaan dan juga mada kurangnya kesadaran PNS terkait Tindakan Disiplin menyebabkan Penjatuhan Hukuman Disiplin yang selalu tinggi tiap tahunnya, dan seharusnya Penerapan hukuman disiplin pegawai Kejaksaan RI harus mengutamakan keefektifitasan bukan hanya berdasar statistic yang tinggi serta harus dilakukan pencegahan sebelum terjadinya penjatuhan hukuman disiplin dari Pejabat yang Bersangkutan.

The Civil Servants of the Attorney General’s Office of Indonesia who violates the disciplinary penalty should be given the sentence according to the valid regulations as the purpose of maintaining the profession and dignity as a functionary who given an authorization based on the act to coping up with the case to deputize the society needs. According to the attorney’s obligation: uphold the profession and dignity, on the other hand, society found that the enforcement of disciplinary penalties is ineffective nowadays. It is proven on the years 2017- 2020, employees of the Attorney General's Office of Indonesia have neglected their obligations and being punished due to disciplinary penalties, this case causes society’s trust regarding the effectivity the use of the disciplinary penalties of the Attorney General's Office of Indonesia. The research method used is normative juridical with descriptive that utilize the secondary data, prescriptive research to utilizing the data collection tools in the form of literature study with qualitative analysis method. The outcome would indicate that the enforcement of disciplinary penalties for civil servants of the Attorney General's Office of Indonesia could be applied to BKN regulation. Moreover, the lack of civil servants’ awareness regarding the disciplinary penalties causes an increase in the number of employees sentenced each year. It is a necessity that the practice of disciplinary penalties for civil servants of the Attorney General's Office of Indonesia prioritizes the effectiveness. Furthermore, the prevention of this case is highly important to reduce the number of employees sentenced."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Cholik Hasan
"Sumber daya manusia yang bermutu dalam suatu organisasi kesehatan diyakini sangat mempengaruhi kinerja organisasi kesehatan tersebut. Dalam rangka pelaksanaan pembangunan kesehatan, meningkatkan dan memelihara mutu dan lembaga pelayanan kesehatan dengan meningkatkan kualitas dan kemandirian sumber daya manusia melalui peningkatan kecerdasan dan produktivitas kerjanya adalah suatu keharusan. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi rendahnya ketaatan kerja staf di Rumah Sakit Umum Mayjend. HM. Ryacudu Kotabumi Lampung Utara.
Infornrasi dalam penelitian iii diperoleh melalui data primer dan sekunder dari Rumah Sakit Umum Mayjend. HM. Ryacudu Kotabumi Lampung Utara, Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Utara, Kantor Statistik Lampung Utara dan data primer melalui pengisian kuesioner oleh seluruh staf Rumah Sakit Umum Mayjend. HM. Ryacudu Kotabumi Lampung Utara. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunaka pendekatan studi cross sectional, melalui tahap pengumpulan data, pengolahan data (editing, coding, entry, cleaning), analisis data univariat dan analisis data bivariat.
Berdasarkan hasil penelitian saat itu faktor-faktor yang berhubungan dengan ketaatan kerja staf di Rumah Sakit Umurn Mayjand. HM. Ryacudu Kotabumi Lampung Utara adalah motivasi, persepsi terhadap pekerjaan, kondisi kerja, imbalan dan jenis kelamin, sedangkan faktor jarak rumah ke tempat kerja tidak berhubungan dengan ketaatan kerja staf di Rumah Sakit Umum Mayjend. HM. Ryacudu Kotabumi Lampung Utara.
Untuk dapat lebih meningkatkan ketaatan kerja staf Rumah Sakit Umum Mayjend. HM. Ryacudu Kotabumi Lampung Utara maka pihak manajemen rumah sakit hendaknya dapat meningkatkan motivasi staf, memfasilitasi lingkungan kerja dan meningkatkan persepsi terhadap pekerjaan sesuai job diskripsi.

Factors Related To Staff Work Discipline At Mayjend. HM Ryacudu General Hospital Kotabumi Lampung Utara in the Year 2002The performance of health organization depends on the quality of human resources. In order to improve and maintain health services which are must to develop intellectual ability and work productivity of the human resources. Several staffs at Mayjend. Mayjend. HM. Ryacudu General Hospital Kotabumi Lampung Utara, are being observed in order to know which factors influence the low standard of work dicipline.
The data collected in this research are from Mayjend. HM. Ryacudu General Hospital Kotabumi Lampung Utara, Health Departement of Lampung Utara, and also Statistics office at Lampung Utara as secondary data. The primary data collected by the questionneir, that explore information from all Mayjend. HM. Ryacudu General Hospital Kotabumi Lampung Utara staffs. This research is quantitative research, using cross sectional method, with collecting, editing, coding, entry and cleaning data stoges, analysis univariat and bivariat data.
The research shows that factors influence the staff work dicipline at Mayjend. HM. Ryacudu General Hospital Kotabumi Lampung Utara are motivation, work perception, work condition, sex, family responsibility but the distance between home and office doesn?t influence to discipline of the staff.
Motivation by manager to the staff is needed for increase loyalty of staff, so they can do the job well.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T2863
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dick, Richard G.
"More than 30 years ago, Dick Grote developed a powerful, nonpunitive discipline system that turned a troubled Frito-Lay plant from a hotbed of employee sabotage and toxic relations into a productive, respectful environment-one where employees took personal responsibility for their behavior, and managers helped problem employees become productive players. Grote's method spread to other companies, and gained national recognition with the 1995 release of the first edition of Discipline Without Punishment. The book has become a management classic, helping thousands of companies and managers move to a responsibility-based approach for handling unacceptable performance, problem behaviors, and excessive absenteeism. But, despite the effectiveness of the DWP method, many supervisors and workplaces continue to cling to their long-established system of verbal warnings, written reprimands, suspensions without pay, and probationary periods-all fear-based approaches that instill lots of resentment, with little or no payback in improved performance."
New York: American Management Association;, 2006
e20441698
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>