Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98008 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Utami Nurhafsari Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan tingkat stres pada caregiver informal yang merawat keluarga dengan skizofrenia. Caregiver informal skizofrenia dapat mengalami stigma dari masyarakat, role overload, permasalahan finansial, serta konflik dalam keluarga akibat perilaku dari penderita. Intervensi ini dilakukan karena tingginya tingkat stres yang dirasakan oleh caregiver selama proses perawatan. Oleh karena itu, peneliti kemudian melakukan penelitian singlesubject pretest-posttest design, yaitu dengan memberikan intervensi secara individu kepada empat orang partisipan. Selanjutnya, analisis dilakukan dengan cara membandingkan data kuantitatif dan kualitatif dari hasil pretest dan posttest. Secara kuantitatif, intervensi ini berhasil menurunkan tingkat stres caregiver yang diukur melalui PSS-10, SUD, MAAS, dan alat ukur untuk mengukur pemahaman materi intervensi kognitif. Secara kualitatif, intervensi ini juga dapat menurunkan tingkat stres caregiver selama proses perawatan. Partisipan menunjukkan penurunan tingkat stres, peningkatan mindfulness, dan juga pengetahuan partisipan mengenai kondisinya sebagai caregiver skizofrenia. Para partisipan merasakan ketenangan dan lebih santai menjalani hidup. Mereka mulai bisa memahami dirinya, meningkatkan rasa syukur dan kemampuan reflektif, meningkatkan empati, dan mulai bisa mengontrol amarah. Para partisipan memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru mengenai cara untuk menerima kenyataan baik itu yang menyenangkan atau tidak sebagaimana adanya, sehingga mereka mampu memunculkan cara untuk mengatasi ketidakpuasannya dan membuat perubahan.

This study aims to reduce the level of stress for informal caregiber who take care a relative with schizophrenia. The informal caregiver of schizophrenia can experience stigma from society, sole overload, financial problems, and also internal conflict caused by the behavior of the patient. This intervention was done because the caregiver's high stress level during caregiving. Therefore, researcher performed a study with single subject pretes posttes design, which was given to four participants individually. Furthermore, the analysis was done by comparing the quantitative and qualitative data from pretest and posttest results. Quantitatively, this intervention has successfully reduced the caregiver's level of stress as measured by PSS 10 items, SUD, MAAS, also a measuring tool to assess the retention of material intervention cognitive. Qualitatively, this intervention also reduced the caregiver's level of stress, the increased of mindfulness, and also participant's knowledge about their condition as an informal caregiver of schizophrenia. The participants felt calmness and more relax in living a life. They began to understand themselves, increasing gratitude and reflective capabilities, increased empathy and gaining control in their anger. The participants acquired new knowledge and skills on how to accept reality as they are, whether it is pleasant or not, so that they are able to bring out ways to cope with dissatisfaction and make changes."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T47536
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novie Indriani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas intervensi Mindfulness-Based Stress Reduction MBSR dalam menurunkan distress putus hubungan romantis pada dewasa muda. Hal ini dilakukan karena permasalahan dalam mengelola emosi pasca putus hubungan romantis dapat menimbulkan distress bagi individu. Penelitian ini adalah penelitian quasi-eksperimental dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Penelitian ini dilakukan terhadap delapan partisipan yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, dimana pada kelompok eksperimen diberikan intervensi MBSR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian intervensi MBSR berhasil menurunkan distress pasca putus hubungan romantis pada kelompok eksperimen.

The focus of this study was to measure the effectiveness of Mindfulness Based Stress Reduction to reduce breakup distress in young adults. This is done because of problems in managing the post breakup romantic emotions can cause distress for the individual. This research is a quasi experimental study with a sampling technique used purposive sampling. This research was conducted on eight participants were divided into two groups the control group waitlist and the experimental group, whereas in the experimental group was given MBSR intervention. The results showed that MBSR intervention succeeded in reducing breakup distress in the experimental group."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T47335
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Apri Rahma Dewi
"Keluarga dengan penderita gangguan jiwa merasakan beban selama merawat penderita. Beban dan perilaku penderita menimbulkan intensi keluarga untuk mengambil keputusan pasung. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi psikoedukasi keluarga FPE dan keputusan perawatan tanpa pasung KPTP terhadap intensi keputusan pasung dan beban keluarga.Metode penelitian ini adalah quasi eksperimental pre-post test with control group. Sebanyak 72 keluarga dengan gangguan jiwa dibagi dalam 2 kelompok menggunakan teknik purposive sampling dan metode random sampling. Kelompok intervensi diberikan FPE dan KPTP, serta kelompok kontrol tidak diberikan tindakan. Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali. Pengukuran menggunakan the zarit burden interview dan kuesioner keputusan pasung daulima. Analisa data menggunakan uji independent t-test, dependent t-test, korelasi Pearson, dan korelasi Gamma dan Somers rsquo;D. Intensi keputusan pasung dan beban keluarga mengalami penurunan yang signifikan p value < 0,05 setelah mendapatkan terapi FPE dan KPTP, dibandingkan dengan hanya diberikan terapi FPE. Kombinasi terapi FPE dan KPTP menurunkan beban dan intensi sampai ketgori ringan. Kombinasi terapi FPE dan KPTP merupakan terapi yang efektif untuk mengatasi beban dan intensi keputusan pasung pada keluarga dengan gangguan jiwa, serta sebagi upaya penanggulangan pasung.

Caregiver of schizophrenia patient feel the burden during the patient caring. Caregiver's burden and behaviour of the patient schizophrenia induce the intention of the family to take the decision of the confinement. This study aimed to identify the effect of family psychoeducation FPE and care decision without confinement CDWC therapies on confinement intention and caregiver burden with schizophrenia. Quasi experimental pre test post test with control group was employed in this study. Seventy two family with schizoprenia were devided into two groups, use purposive sampling technique. The intervention group received FPE and CDWC. Data were gathered using The Zarit Burden Interview and Daulima's Pasung Decision Questionnaire. Data were analyzed using dependent t test, independent t test, Chi Square, Pearson, and Gamma Somers'D. The results showed that confinement intention and family burden was significantly lower after FPE and CDWC p 0,05 , compared with FPE. Combination FPE and CDWC therapies decreased the burden and confinement intention to the low level possible. Combination therapy of FPE and CDWC, as an effective therapy for decreasing family burden and Confinement intention in family with schizophrenia, and the effective prevention of confinement. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50903
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Aulia Anjani
"Mindfulness-Based Stress Reduction (MBSR) merupakan program meditasi yang digunakan untuk meringankan beban penyakit kronis, sementara Mindfulness-Based Cancer Recovery (MBCR) merupakan adaptasi spesifik untuk pemulihan penyakit kanker. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggabungkan metode literature review dengan data naratif atas luaran program MBCR dan MBSR pada penyakit kanker payudara. Literatur didapatkan dari basis data PubMed dan ScienceDirect, dan data naratif didapatkan dari wawancara mendalam dengan informan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui analisis program Mindfulness-Based Cancer Recovery (MBCR) dan Mindfulness-Based Stress Reduction (MBSR) dan luarannya pada penderita kanker payudara. Hasil penelitian yang didapatkan adalah meditasi, program MBCR dan MBSR berpengaruh signifikan pada faktor psikologis (tingkat depresi, kecemasan), faktor biologis (panjang telomer, level kortisol), dan faktor fisik (masalah tidur, kelelahan, citra tubuh) pada pasien dan survivor kanker payudara. Kesimpulan dari penelitian ini adalah diperlukannya intervensi psikososial bagi pasien dan survivor kanker payudara untuk memudahkan perjalanan pengobatan dan kehidupan setelah pengobatan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christina Dumaria
"Salah satu gangguan jiwa, yaitu skizofrenia, merupakan gangguan yang termasuk dalam incapacitating illness, dimana efek yang ditimbulkan dapat memberikan efek signifikan dalam populasi yang cukup luas (WFMH, 2014). Kurangnya tenaga ahli kesehatan jiwa di Indonesia membuat besar kemungkinan keluarga untuk menjadi caregiver bagi pasien. Beberapa hasil penelitian menyatakan bahwa keluarga yang berperan sebagai primary caregiver Orang Dengan Skizofrenia (ODS) merasakan beban akibat dari proses caregiving tersebut. Dampak yang dihasilkan oleh tingginya burden yang dirasakan caregiver, tidak hanya mempengaruhi well-being-nya sendiri, namun juga membuat proses caregiving menjadi tidak efektif dan meningkatkan kemungkinan relaps (Chan, 2011). Intervensi Keluarga ini diadaptasi dari modul Family Intervention and Support in Schizophrenia yang disusun oleh National Institute of Mental Health and Neurosciences (NIMHANS) (Kumar, Murali & Paul, 2002). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Intervensi Keluarga secara efektif menghasilkan perubahan-perubahan di dalam diri primary caregiver, dimana perubahan tersebut dapat menurunkan burden yang dirasakan oleh primary caregiver.

Schizophrenia is a disorder classified in incapacitating illness, where the resulting effect may create significant consequence for a broad population (World Federation for Mental Health, 2014). The lack of mental health professional in Indonesia had create a big possibility for family members to double their roles as caregivers for patients living with schizophrenia. A number of research had stated that family members that plays a role as primary caregiver for patients living with schizophrenia had experienced burden from the role. High level of burden not only affected the caregiver but also the patients. The Family Intervention is adopted from Family Intervention and Support in Schizophrenia by National Institute of Mental Health and Neurosciences (NIMHANS) (Kumar, Murali & Paul, 2002). The result showed that The Family Intervention effectively deliver changes within the primary caregiver which reduce the level of burden."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45543
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pradini
"Pendahuluan : Profesi dokter spesialis anestesiologi merupakan pekerjaan dengan stres dan burnout yang tinggi. Burnout muncul sebagai akibat dari perasaan stres yang terus menerus terjadi tanpa diatasi. Kebanyakan dokter spesialis anestesiologi sudah merasakan stres sejak masa pendidikan. Pengembangan program yang menyasar pada target menurunkan level stres di tingkat individual sejak periode pendidikan dokter spesialis bisa menurunkan kemungkinan terjadinya burnout di masa mendatang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas penerapan teknik Mindfulness Based Intervention (MBI) dalam mengurangi tingkat stres residen anestesiologi dan terapi intensif Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain satu subjek berpasangan. Subjek penelitian adalah peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis anestesiologi dan terapi intensif FKUI pada tahun 2019. Program pelatihan MBI berlangsung selama empat minggu, terdiri dari satu kali pelatihan formal temu muka dan empat minggu pelatihan informal melalui pekerjaan rumah harian. Terdapat 13 subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak masuk kedalam kriteria ekslusi. 1 subjek penelitian harus dikeluarkan karena tidak melakukan pelatihan informal harian dengan lengkap. Pengambilan data Perceived Stress Scale 10 Item (PSS-10) dilakukan pada Juli dan Agustus 2019.
Hasil : Rata-rata usia subjek penelitian (n=12) adalah 29.75 tahun ; 75% merupakan perempuan. 4 partisipan berada dalam rentang tahap pendidikan pembekalan (33,33%), 3 orang dalam tahap pendidikan magang (25%), 2 orang dalam tahap pendidikan mandiri (16,67%) dan 3 orang dalam tahap pendidikan paripurna (25%). Skor PSS-10 pada subjek penelitian secara signifikan menurun setelah diterapkan teknik MBI selama 4 minggu (p=0.001).
Kesimpulan : MBI efektif digunakan untuk mengurangi tingkat stres pada residen Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI.

Introduction : Anesthesiologist is a profession with high incidence of burnout. Burnout arises as a result of perceived stress that continues to occur without being overcome. The development of programs aimed at reducing stress at the individual level since the period of specialist education can reduce the possibility of burnout forming in the future. One of the stress management program that is simple and can be done daily is Mindfulness Based Intervention (MBI). This research was conducted to determine the effectiveness of MBI technique in reducing the stress level of anesthesiology and intensive therapy residents at the Faculty of Medicine, University of Indonesia.
Method : This research was an experimental study with paired one group design. The research subjects were anesthesiology and intensive therapy residents at the Faculty of Medicine, University of Indonesia in 2019. The MBI program lasted  four weeks, consisted of one formal face-to-face training and informal training through homework carried out every day for four weeks. 13 study subjects met the inclusion criteria and did not enter the exclusion criteria. 1 study subject must be excluded because it did not complete the informal training. Data collection on the Perceived Stress Scale 10 Item (PSS-10) was conducted in July and August 2019.
Results : The average age of study subjects (n = 12) was 29.75 years ; 75% are women. 4 participants were in the debriefing education phase (33%), 3 people were in the internship education phase (25%), 2 people were in the independent education phase (16.67%) and 3 people were in the complete education phase (25%). PSS-10 score in the study subjects significantly decreased after applying MBI technique for 4 weeks (p = 0.001).
Conclusion : MBI is effective to reduce stress levels in residents of anesthesiology and intensive therapy at the Faculty of Medicine, University of Indonesia.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Laurentius Sandi Witarso
"Orang dengan Schizophrenia ODS adalah individu dengan gangguan jiwa yang mengalami gangguan pada pikiran, emosi dan perilaku. Gejala-gejala yang dialami oleh ODS membuat fungsi peran dan pekerjaan mereka menurun sehingga menjadi tidak produktif dan membutuhkan pertolongan orang lain. Orang yang dapat merawat dan memenuhi kebutuhan ODS disebut dengan caregiver. Caregiver berperan dalam merawat pasien seperti melakukan aktivitas sehari-hari dan mengurusi kebutuhan dasar pasien. Kondisi ini dapat mengakibatkan caregiver burden yaitu beban yang ditanggung oleh individu yang menyediakan bantuan bagi anggota keluarga dengan penyakit kronis ataupun memiliki keterbatasan. Caregiver burden yang kurang dikelola dengan baik akan berdampak pada kehidupan sosial dan psikologis caregiver.
Peneliti menggunakan intervensi psikoedukasi untuk mengelola beban pada caregiver orang dengan schiozphrenia. Penelitian ini menggunakan desain pre-post design. Partisipan berjumlah 3 orang dengan status ekonomi sosial menengah ke bawah dan berusia rata-rata 50 tahun. Data kuantitatif didapatkan dengan menggunakan alat ukur Zarit Burden Interview, Hopkins Symptom Checklist-25 dan General Health Questionnaire-12 sedangkan data kualitatif didapatkan dengan wawancara dan observasi selama intervensi berlangsung.
Hasil kuantitatif menunjukkan adanya penurunan beban pada caregiver sedangkan data kualitatif menunjukkan bahwa mereka bisa lebih mengerti bagaimana cara untuk mengatasi pasien, mengurangi stres dan bisa merawat diri sebagai bagian diluar tugas mendampingi pasien.

Schizophrenia disorder is a mental disorder in which the patient experiences a disruption in their mind, emotions, and behaviour. The symptoms that they experience make their role function and their work decrease so that it makes unproductive and need help from other. A caregiver has a responsibility in caring for the daily needs of the patient. This condition can lead into caregiver burden. Less well managed caregiver burden will give effect to the social and psychological life of the caregiver.
The researcher used psychoeducational intervention to manage the caregive burden of caregiver. This study used a pre post design. Quantitative data were obtained using Zarit Burden Interview, Hopkins Symptom Checklist 22, and General Health Questionnaire 12, while qualitative data were obtained using interview and observation during the intervention.
The quantitative results indicate a decrease burden on the caregiver. Meanwhile, qualitative data show that they can better understand how to cope with patients, to reduce stress, and to take care of themselves as the part of their task besides to take care of their patients.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T51514
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilma Hakiki
"Penelitian ini membahas dinamika caregiver dalam memilih pengobatan untuk perawatan skizofrenia. Perilaku pengambilan keputusan yang dilakukan caregiver adalah proses dimana mereka merespon penyakit dan mencoba untuk mencari pengobatan yang tepat dan efektif untuk perawatan anggota keluarga yang mengalami skizofrenia. Peneliti mencoba memetakan faktor-faktor apa yang mempengaruhi caregiver dan bagaimana dinamika caregiver dalam merawat dan memilih jenis pengobatan untuk penderita skizofrenia. Studi sebelumnya menyebutkan informasi dan pengalaman percobaan pengobatan, kepercayaan dan kebudayaan, serta tingkat keparahan penyakit mempengaruhi keputusan pengobatan dipilih caregiver. Berdasarkan temuan data peneliti menemukan bahwa kepercayaan akan mitos, persepsi caregiver tentang penyakit, konflik, dan kefektifan pengobatan menjadi hal yang mempengaruhi dinamika caregiver dalam memilih jenis pengobatan. Argumentasi penulis adalah perbedaan keputusan caregiver dalam memilih jenis pengobatan mengalami dinamika dipengaruhi oleh respon terhadap kefektifan pengobatan yang telah dipilih, mitos dan kepercayaan, serta bagaimana caregiver mendefinisikan skizofrenia `penyakit`. Metode yang digunakan dalam penelitian ini kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dan observasi untuk mempelajari fenomena dan latar belakang dari perilaku pemilihan jenis pengobatan. 
This study discusses the dynamics of caregiver in selecting treatment for treatment of schizophrenia. The behavior of decision making made caregiver is the process by which they respond to ` illness and try to find the appropriate and effective treatment for the care of family members who experience schizophrenia. Researchers are trying to map out what factors affect caregiver and how the dynamics caregiver in treating and choosing the type of treatment for schizophrenia patients. Previous studies mentioning information and experience of experimental treatment, belief and culture, as well as the severity of the disease affects the decision of treatment chosen caregiver. Based on the findings of data researchers found that the belief in myth, perception of caregiver about disease, conflict, and effectiveness of treatment becomes the case that affects the dynamics of caregiver in choosing a type of treatment. The author`s argument is the difference Caregiver decision in choosing the type of treatment experienced the dynamics influenced by the response to the treatment`s effectiveness of selected treatments, myths and beliefs, as well as how caregiver defines Schizophrenia `disease`. The method used in this research is qualitative with in-depth interview techniques and observations to study the phenomenon and background of the behaviour of selection of treatment types"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lucky Windaningtyas Marmer
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan peran distres psikologis dan stigma keluarga terhadap sikap caregiver anggota keluarga penyandang skizofrenia dalam mencari bantuan profesional dan mendapatkan gambaran lebih mendalam mengenai pengalaman caregiver terkait sikap pencarian bantuan profesional. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan penelitian metode campuran (mixed-methods research) dengan model sequential explanatory strategy. Terdapat 65 partisipan yang mengikuti penelitian kuantitatif dan selanjutnya tiga dari 65 partisipan diwawancarai secara kualitatif. Peneliti menggunakan alat ukur GHQ-12 (General Health Questionnaire-12), FSS (Family Stigma Scale), dan Skala Pencarian Bantuan Profesional, kemudian wawancara semi terstruktur. Pengolahan data secara kuantitatif dilakukan dengan analisis regresi berganda dan secara kualitatif menggunakan analisis tematik. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa distres psikologis dan stigma keluarga tidak dapat memprediksi secara signifikan sikap mencari bantuan profesional F(2, 62) = 2.733, p = 0.073; ∆R2 = 0.051. Adanya faktor lain, seperti literasi kesehatan mental, dukungan sosial, strategi koping, dan upaya dini pertolongan dinilai berhubungan dengan sikap perilaku mencari bantuan profesional. Melalui penelitian ini diharapkan tenaga profesional dapat melakukan pendampingan secara kontinyu pada kelompok caregiver yang paling berisiko. Mempertimbangkan untuk memberikan intervensi pada kelompok caregiver orang dengan skizofrenia episode psikotik pertama untuk mengurangi distres psikologis. Selain itu, psikoedukasi dapat diberikan ke masyarakat terkait dengan gangguan kesehatan mental dan manfaat bantuan profesional untuk mengurangi stigma.

ABSTRACT
This study aims to examine the role of psychological distress and family stigma on attitudes towards help-seeking behaviour among caregiver family member of patient with schizophrenia also explore caregiver experiences related to attitudes seeking professional help. The method used in this research was a mixed-methods research approach with a sequential explanatory strategy model. There were 65 participants who participated in the study and then three of 65 participants were interviewed further. Researcher used GHQ-12 (General Health Questionnaire-12), FSS (Family Stigma Scale), and Attitudes towards Help-seeking, then semi-structured interviews for qualitative data collection. The results of the study showed that psychological distress and family stigma did not significantly predict the attitudes towards help-seeking behaviour F(2, 62) = 2.733, p = 0.073; ∆R2 = 0.051. Based on qualitative results, factors such as mental health literacy, social support, oping strategy, and sequence of help-seeking were assumed have relation to attitudes towards help-seeking behaviour. It is important to professional provide continuous assistance to risky caregiver groups. Intervention to caregiver family member of patients with schizophrenia may be considered as a treatment to prevent psychological distress. Besides that, psychoeducation can be given to the community related to mental health disorders and the benefits of professional help to reduce stigma."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Malika Adila Fitra
"Caregiver keluarga dengan kanker mengalami perubahan hidup yang besar yang menuntutnya untuk menjalani serangkaian kewajiban untuk mengasuh pasien, dan juga untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Kondisi tersebut membuat caregiver keluarga dengan kanker tidak bisa memenuhi rekomendasi olahraga yang memadai untuk tubuhnya, padahal caregiver keluarga dengan kanker rentan dengan berbagai penyakit tidak menular dan kondisi kesehatan lainnya. Selain itu, caregiver keluarga dengan kanker juga rentan mengalami stres akibat kewajiban yang harus dipenuhinya. Stres menjadi salah satu faktor yang memiliki hubungan dengan olahraga seseorang. Reaksi emosi negatif yang ditimbulkan dari stres akibat tuntutan perawatan yang dihadapi oleh peran caregiver menimbulkan dampak negatif seperti terpaku pada pemikiran tertentu, dan kehilangan kesenangan pada aktivitas yang biasa dinikmati. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat hubungan antara stres dan olahraga, serta peran moderasi strategi coping pada hubungan antara perceived stress dan olahraga caregiver keluarga dengan kanker. Sejumlah 168 partisipan yang didominasi dari Pulau Jawa telah berpartisipasi dalam penelitian ini. Penelitian yang dilakukan secara daring ini menggunakan alat ukur Perceived Stress Scale, The Brief COPE, dan pengukuran frekuensi serta durasi mingguan untuk olahraga. Analisis dilakukan menggunakan Pearson Correlation dan Analisis Regresi PROCESS Model 1 Hayes. Analisis tersebut menunjukkan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara perceived stress dan olahraga (r=-0,221; p<0,01, one-tailed), dan tidak terdapat peran moderasi strategi coping pada emotion-focused coping maupun problem-focused coping.

Cancer family caregivers go through major life changes that requires them to undergo series of obligation to take care of the patient, as well as to care for their own needs. This condition makes cancer family caregiver unable to meet the physical activity recommendation, even though they are vulnerable to various non-communicable disease and other health related condition. Cancer family caregivers are also prone to stress due to the life demand they need to fulfil. Stress is one of the factors that has a relationship with a person’s exercise habit. The negative emotional reactions that arise from stress due to the caregiving demands faced by the caregiver have negative impacts such as fixating on certain thoughts and losing pleasure in activities that are usually enjoyed. This study aims to look at the relationship between stress and exercise, as well as the moderating role of coping strategies on the relationship between perceived stress and exercise by cancer family caregiver. A total of 168 participants predominantly form Java participated in this study. The research was conducted online using Perceived Stress Scale, The Brief COPE, and the weekly duration and frequency of participants’ physical activities. The analysis was performed using Pearson Correlation and Hayes PROCESS Model 1 Regression Analysis. A significant relationship was found between perceived stress and exercise (r=-0,221; p<0,01, one-tailed). Thus, no moderating effect of coping was found for both emotion-focused coping and problem-focused coping."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>