Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156710 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nasori
"Di Indonesia, usaha mikro, kecil, dan menengah UMKM memiliki peran sangat penting dan strategis dalam perekonomian. Ini ditunjukkan dengan kontribusi sektor usaha tersebut terhadap produk domestik bruto PDB yang hampir mencapai 60 dan penyerapan tenaga kerja di atas 95 . Kendati demikian, akses pelaku UMKM mdash;terlebih usaha mikro UMi mdash;terhadap pendanaan bank masih sangat terbatas. Dari total kredit yang dikucurkan oleh bank umum di Tanah Air hingga Mei 2013, hanya 19,47 yang disalurkan untuk sektor UMKM. Dari jumlah tersebut, yang dikucurkan untuk usaha mikro tercatat hanya 3,68 dari total kredit. Sementara itu, bagi pelaku UMKM yang mendapatkan akses pun harus membayar suku bunga pada level yang jauh lebih tinggi. Selain inefisiensi di industri perbankan nasional, ditengarai hal itu terjadi karena adanya masalah asymmetric information. Merespons kondisi ini, Bank Indonesia BI kemudian mewajibkan bank untuk mempublikasikan suku bunga dasar kredit SBDK mikro mereka sebagai upaya memitigasi masalah asymmetric information itu. Berikutnya, suku bunga diharapkan turun dan akses pelaku UMKM terhadap kredit semakin terbuka. Dengan menggunakan regresi linier berganda dengan metode OLS ordinary least square , penelitian ini bertujuan mengkaji efektivitas kebijakan SBDK itu dengan melihat pengaruhnya terhadap outstanding penyaluran kredit mikro bank umum. Hasil Uji-t menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan kebijakan pengumuman SBDK terhadap kenaikan outstanding penyaluran kredit mikro bank umum. Di samping itu, terdapat variabel lain yang berpengaruh signifikan terhadap kenaikan outstanding penyaluran kredit mikro bank umum, yakni rata-rata suku bunga kredit mikro, CAR, NPL kredit mikro, inflasi, dan indeks produksi manufaktur IPM.

Micro, small and medium sized enterprises SMEs has very important and strategis role in economy of Indonesia. Those are shown by business sector 39 s contribution of gross domestic product GDP is nearly 60 and employment above 95 . Nevertheless, SMEs access mdash especially to micro enterprises mdash to bank financing is still very limited. Total loans disbursed by commercial banks in the country, until May 2013, only 19.47 that channeled to the SMEs sector. Of these, recorded that the disbursed of micro enterprises only 3.68 of total loans. Not only that, to gain access for the perpetrators of SMEs, they must pay interest rates at a level that is much higher. In addition to inefficiencies in the national banking industry, it is suspected that occurs because of the asymmetric information problem. Respond to these conditions, Bank Indonesia BI then require banks to publish their prime lending rate SBDK of micro loan as an effort to mitigate the asymmetric information problem. Next, interest rates are expected to go down and SMEs access to credit become more open. By using multiple linear regression with OLS ordinary least square , this study aims to assess the effectiveness of measures the prime lending rate by looking at its effect on micro outstanding loan portfolio of commercial banks. The test result indicate a significant effect on prime lending rate policy announcement for the increasing in micro loans outstanding of commercial banks. In addition, there are other variables that significantly influence the increasing in outstanding microcredit of commercial banks, i.e. average interest rates on microcredit, CAR, NPL of microcredit, inflation, and the manufacturing production index HDI.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T47499
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwit Widodo
"Tesis ini dilatarbelakangi terbitnya kebijakan baru Bank Indonesia yang mewajibkan bank untuk mempublikasikan suku bunga dasar kredit. Tujuan utama kebijakan ini adalah untuk menurunkan suku bunga kredit agar dapat mendorong sektor riil. Berbagai upaya dilakukan Bank Sentral untuk mengendalikan suku bunga kredit namun tidak kunjung efektif. Kebijakan pengumuman suku bunga dasar kredit merupakan salah satu alternatif kebijakan transparansi perbankan yang dilakukan dengan mengacu beberapa pengalaman di negara maju. Permasalahan yang diangkat dalam tesis ini adalah bagaimana pengaruh kebijakan pengumuman suku bunga dasar kredit terhadap suku bunga kredit modal kerja.
Pengaruh kebijakan pengumuman suku bunga dasar kredit diuji menggunakan metode regresi data panel empat kelompok bank. Hasil uji t menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan kebijakan pengumuman suku bunga dasar kredit dalam menurunkan suku bunga kredit modal kerja. Disamping itu, terdapat variabel lain yang berpengaruh signifikan terhadap suku bunga kredit modal kerja antara lain BOPO, ROA, CAR, NPL, Inflasi, dan Bi Rate.

The background of this thesis was issuance a new policy of Bank Indonesia which require banks to publish the prime lending rate. The main objective of this policy is to reduce lending rates in order to encourage the real sector. Various attempts were made by Central Bank to control lending rates but not being effective. Policy announcement of the prime lending rate is an alternative transparency policy made by referring to some of the experience in developed countries. Issues raised in this thesis is how the policy of prime lending rate announcement affect on working capital rate.
The influence of prime lending rate announcement policy was tested using panel data regression method in four banks. T test results showed that there is significant influence of prime lending lending rate announcement policy in lowering working capital rate. In addition, there are other variables that significantly influence working capital rate including ROA, ROA, CAR, NPL, Inflation, and Bi Rate.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T33167
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noni Oktriani
"Tingkat suku bunga kredit yang tinggi dan berbeda oleh setiap bank menjadi salah satu masalah bagi debitur untuk memperoleh kredit. Perlambatan pertumbuhan kredit terjadi pada sektor korporasi. Di tahun 2011, Bank Indonesia melakukan implementasi kebijakan yang mewajibkan bank untuk mempublikasikan suku bunga dasar kredit yang bertujuan untuk menurunkan suku bunga kredit agar dapat mengendalikan suku bunga kredit dan mendorong sektor riil.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik bank dan faktor makroekonomi yang mempengaruhi suku bunga dasar kredit bank di Indonesia periode tahun 2011-2014. Jenis bank yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank yang telah tercatat di Bursa Efek Indonesia yang berjumlah 19 bank. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah karakteristik bank yang terdiri dari variabel ukuran bank, rasio NPL, rasio likuiditas, LDR, Efficiency Ratio, dan faktor makroekonomi yaitu BI rate dan tingkat inflasi. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah suku bunga dasar kredit.
Metode analisis yang digunakan yaitu panel data analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran bank berpengaruh secara signifikan terhadap suku bunga dasar kredit. Semakin rendah ukuran bank dilihat dari total aset, semakin tinggi suku bunga dasar kredit. Faktor makroekonomi yaitu BI rate dan inflasi juga berpengaruh signifikan terhadap suku bunga dasar kredit. Semakin tinggi BI rate yang ditetapkan oleh Bank Indonesia maka semakin tinggi suku bunga dasar kredit yang diterapkan oleh bank. Sedangkan tingkat inflasi berpengaruh negatif terhadap suku bunga dasar kredit. Semakin tinggi tingkat inflasi, semakin rendah suku bunga dasar kredit.

The high rate and the difference of lending interest rate by each bank become one of problematic issue for the debtors to obtain the debt. The slowly growth of credit happened in corporation sector. In 2011, Bank Indonesia implemented policy which obligate banks to publish their prime lending interest rate as a purpose to lower lending interest rate so that the interest could be controlled and encourage riil sector.
The aim of this research is to recognize the characteristic of bank and macroeconomy factor which affect the prime lending interest rate of listed bank in Indonesia for 2011 to 2014. The category of research object is listed bank in Indonesia Stock Exchange which total 19 banks. Independent variable used in this research are the characteristic of bank consist of bank size, NPL Ratio, Liquidity Ratio, LDR, Effeciency Ratio, and also macroeconomy factor consist of BI Rate and Inflation. Dependent variable examined in this research is the prime lending interest rate.
Analytical method used in this research is panel data analysis. The estimated result of this research is the bank characteristic which has significant influence against prime lending interest rate is the size of bank. The smaller size of bank based on total assets, the higher prime lending interest rate. Macroeconomy factor such as BI rate and inflation, also have significant influence against prime lending interest rate. The higher BI rate, the higher prime lending interest rate. The inflation has negative significant influence against prime lending interest rate. The higher inflation, the smaller prime lending interest rate.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aruan, Danielle C.D.
"Penelitian ini menganalisa dampak kompetisi industri perbankan terhadap penyaluran kredit dan suku bunga kredit usaha UMKM di tiap provinsi Indonesia periode tahun 2013 sampai dengan 2018. Banyak studi empiris yang menyatakan bahwa tingkat kompetisi berpengaruh terhadap penyaluran kredit. Penelitian ini menggunakan dua ukuran kompetisi yaitu concentration ratio dan Herfindahl-Hirschman Index, namun hasil dari kedua ukuran tersebut berbeda terhadap penyaluran kredit UMKM. Adapun, kompetisi industri perbankan tidak berpengaruh terhadap suku bunga kredit UMKM. Hal ini mendukung penelitian sebelumnya yang mempertimbangkan contestability dalam industri perbankan sebagai ukuran kompetisi dan adanya rigiditas perubahan suku bunga kredit dalam pasar yang berkonsentrasi tinggi.

This paper address the affect of banking industry competition on credit distribution and interest rates for micro, small and medium enterprises (MSME) in Indonesia during the period of 2013 until 2018. Many studies has proven that competition in bank level affect the credit distribution. This study uses two competition measures namely concentration ratio and the Herfindahl-Hirschman Index, but the results of the two measures differ from the distribution of MSME loans. Meanwhile, the banking industry competition has no effect on MSME credit interest rates. This supports previous research that considers contestability in the banking industry as a measure of competition and the rigidity of changes in lending rates in highly concentrated markets."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliansah Andrias
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dan lamanya waktu pengaruh kebijakan suku bunga terhadap kredit perbankan di Indonesia. Penelitian dengan metode Distribusi Lag Poissons menggunakan data bulanan yang terdiri dari BI rate sebagai pendekatan kebijakan suku bunga Bank Indonesia, kredit konsumsi, kredit produktif yang meliputi kredit modal kerja dan kredit investasi, output perekonomian dan inflasi untuk periode bulan Juli 2005 sampai dengan Desember 2013 atau setelah penerapan Inflation Targeting Framework oleh Bank Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan BI rate secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kredit perbankan dengan lamanya waktu pengaruh 7 bulan. Sedangkan inflasi dan output perekonomian secara signifikan berpengaruh positif dengan lag tertentu. Pengaruh BI rate terhadap kedua jenis kredit yaitu konsumsi dan produktif juga negatif meski terdapat perbedaan lamanya waktu pengaruh yang mengindikasikan adanya perbedaan respon.

This study analyzes the effect and lag optimum of interest rate policy by central bank in Indonesia on banking loan. It applies Poissons Lag Distibution using monthly data consist of BI rate as a interest rate policy approach, consumer loan, productive loan which includes working capital and investment, output and inflation for the the period of July 2005 to December 2013, after the implementation of Inflation Targeting Framework by Bank Indonesia. The results show that BI rate have significantly negative impact on bank loans with lag 7 month, while inflation and economic output variables are significantly positive effect with certain lags. The effect of BI rate on both types of bank loans are consumer and productive loan are also negative effect, despite their effect on the differences lags that indicate a difference in responses."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42624
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifah Ramadhani
"Adanya akuisisi ataupun merger oleh bank asing dapat mempengaruhi kinerja dari bank tersebut, bank asing dinilai memiliki kinerja yang lebih baik sehingga kredit yang disalurkan lebih tinggi. Selain itu bank asing juga dianggap memiliki backup dari parent bank. Namun bank asing dinilai lebih sensitif terhadap kondisi ekonomi host country, sehingga kredit yang diberikan kurang stabil dibandingkan dengan bank lokal.
Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh adanya kepemilikan asing pada perbankan terhadap penyaluran kredit bank di Indonesia. Jenis bank yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh bank umum konvensional yaitu bank asing, bank campuran, bank persero, BUSN devisa, BUSN nondevisa, dan BPD.
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah kredit yang diberikan oleh bank per tahun sebagai variabel independen, struktur kepemilikan yang terdiri dari asing dan lokal sebagai variabel independen, karakteristik bank, suku bunga kredit rata-rata, dan BI rate sebagai variabel kontrol. Data-data yang diperlukan dalam penelitian diperoleh dari laporan keuangan tahunan masingmasing bank, website Bank Indonesia, dan website Badan Pusat Statistik.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah panel data analysis menggunakan model pooled least square dengan cross section weight. Hasil yang dapat disimpulkan dari peneliitan ini adalah bahwa kredit yang disalurkan oleh bank asing lebih tinggi dibandingkan dengan lokal, tetapi tidak ada perbedaan perilaku antara bank asing yang melakukan greenfield dengan yang melakukan takeover. Selain itu, faktor lain yaitu karakteristik bank dan kondisi ekonomi juga mempengaruhi ketersediaan kredit bank.

Many researches show that foreign ownership of banks influence their performance, thus it give impact to their supply of credit. Foreign banks tends to have better performance than local banks, as a result, they tend to have higher credit supply than local banks. In addition, foreign subsidiary banks in host country also have backup from their parent banks in home country. However, many researchers believe that foreign banks are sensitive to the economic condition of host country; therefore, foreign bank credit supply is less stable than local bank.
The aim of this research is to gain a banking profile, whether the foreign ownership of banks have an impact to their credit supply or not. This research studies about conventional banks in Indonesia which are Bank Asing, Bank Campuran, Bank Persero, BUSN Devisa, BUSN Nondevisa, and BPD.
Variables that use in this research are amount of credit as a dependent variable, ownership structure which is foreign bank and local bank as an independent variable, and bank characteristic, lending rate, and BI rate as control variables. The data are taken from bank financial annual report, Bank Indonesia website, and BPS website.
The research use panel data analysis as an estimation method in pooled least square model with cross section weight. The analysis result shows that foreign ownership bank give higher credit supply than local bank, but there isnt any difference in attitude between greenfield bank and takeover bank. Furthermore, beside the ownership structure, bank characteristic and economic condition in host country which is Indonesia, affect the foreign bank supply of credit.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Malini
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), dan tingkat suku bunga kredit terhadap jumlah penyaluran kredit pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksplanasi, variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Capital Adequacy Ratio (CAR), dan tingkat suku bunga kredit sedangkan variabel dependen adalah jumlah penyaluran kredit. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia, sampel yang diambil beijumlah 10 (sepuluh) perusahaan dengan periode penelitian antara tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Secara parsial Capital Adequacy Ratio (CAR), berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit, dan tingkat suku bunga kredit berpengaruh positif tidak signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit. Sedangkan secara simultan Capital Adequacy Ratio (CAR), dan tingkat suku bunga kredit berpengaruh tidak signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit pada perusahaan perbankan di BEI periode 2009- 2013."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, 2017
330 AGREGAT 1:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Itsna Najmia
"Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu pilar yang penting dalam mendukung perekonomian nasional, namun UMKM masih dihadapi pada sulitnya mengakses pembiayaan. Sebagai upaya meningkatkan akses pembiayaan UMKM, Bank Indonesia mengeluarkan revisi peraturan kewajiban minimal penyaluran kredit UMKM bagi bank umum pada tahun 2015, tahun yang sama dengan perubahan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari imbal jasa penjaminan menjadi subsidi bunga. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kinerja bank dan suku bunga KUR terhadap penyaluran kredit UMKM. Dengan menggunakan data empat kelompok bank di Indonesia periode 2015-2019, penelitian ini menemukan adanya hubungan positif antara suku bunga KUR dan porsi penyaluran kredit UMKM. Faktor kinerja perbankan, yaitu ROA, NPL, Spread, DPK, dan BI Rate juga secara signifikan berpengaruh terhadap penyaluran kredit UMKM.

Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) play an important role in Indonesia`s economic development, however most MSMEs still face significant challenges in accessing financing. In order to facilitate access to finance for MSMEs, Bank Indonesia revised the regulation about minimum amount of credit provided by the banks for MSMEs in 2015, the same year as modificaion of Kredit Usaha Rakyat (KUR) program from partial credit guarantee program to interest rate subsidy program. This study aims to examine the impact of bank performace and KUR interest rate on bank credit allocation for MSMEs. Utilizing data from four bank categories in Indonesia from 2015-2019, this study found a positive relationship between KUR interest rate and bank credit allocation for MSMEs. ROA, NPL, Spread, DPK, and BI Rate also significantly affect credit allocation for MSMEs."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rezky Utami
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor faktor yang bersifat ekternal dan makro dalam mempengaruhi penerbitan obligasi korporasi di Indonesia. Dengan jangka waktu pengamatan secara kuartalan selama sebelas tahun terhitung 2005-2015. Penelitian ini menggunakan metode time series estimation regression yang menguji variabel-variabel antara lain tingkat suku bunga kredit bank, pertumbuhan penyaluran kredit bank, gross domestic product¸ yield surat utang negara, dan earning yield indeks saham.
Hasil penelitian menunjukkan secara signifikan variabel perubahan tingkat suku bunga kredit bank (KREDIT), yield surat utang negara (SUN) dan earning yield indeks saham pada lag 1 mempengaruhi pertumbuhan penerbitan obligasi korporasi di Indonesia. Estimasi hasil regresi VAR dilakukan dengan Impulse Response Function (IRF) dan Variance Decomposition (VD) menunjukan bahwa proporsi kontribusi shock terbesar didapat dari variabel yield SUN terhadap fluktuasi penerbitan Obligasi. Sementara variabel pertumbuhan penyaluran pinjaman bank (LOAN) dan earning yield saham (STOCK) pada lag 1 tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan obligasi korporasi di Indonesia.

This study aims to determine the factors are external and macros factor in influencing corporate bond issuance in Indonesia. We use quarterly period of observation for eleven years from 2005 to 2015. This study uses time series regression estimation that include variables test among bank loans interest rate, growth in bank lending flow, gross domestic product, government bonds yield, and earnings yield stock indices.
The results showed significantly variable interest rates on bank credit (CREDIT), the yield of government bonds (SUN) and the earnings yield on a stock index lag of one affect the growth of corporate bond issuance in Indonesia. Estimates of VAR regression results conducted by Impulse Response Function (IRF) and Variance Decomposition (VD) shows that the largest proportion of contributions shock obtained from variable government bonds yield to fluctuations in bond issuance. While bank lending growth variables (LOAN) and the earnings yield on stocks (STOCK) at lag 1 does not have a significant influence on the growth of corporate bonds in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64659
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cory Michelin
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komponen penyusun yang paling mempengaruhi Suku Bunga Dasar Kredit bank. Suku bunga kredit tidak kunjung turun disisi lainnya kenaikan Net Interest Margin Bank yang tidak diimbangi dengan pertumbuhan penyaluran kredit mengindikasikan bank menaikkan suku bunga kredit untuk mencapai NIM yang diharapkan bank.
Peraturan mengenai publikasi Suku Bunga Dasar Kredit Bank yang dilaporkan belum tersupervisi dengan baik ditandai dengan nilai SBDK bank yang dilaporkan oleh bank yang tidak berubah dalam rentang waktu lebih dari setahun. Komponen penyusun Suku Bunga Dasar Kredit terdiri dari Cost Of Loanable Fund COLF , Overhead Cost OC , Spread, Tax, dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai CKPN.
Dalam penelitian ini metode perhitungan dari setiap komponen dan Suku Bunga Dasar Kredit yang dihasilkan melalui pendekatan teori yang bersumber dari laporan keuangan bank. Sampel dalam penelitian ini terdiri tiga bank masing-masing BUKU 1, BUKU 2, BUKU3, BUKU 4, sehingga jumlah bank sampel yang digunakan berjumlah 12 bank dengan menggunakan laporan keuangan periode 2011-2015.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa spread yang menjadi komponen yang paling mempengaruhi Suku Bunga Dasar Kredit bank. Sulitnya menurunkan suku bunga dasar kredit, hasil penelitian yang menunjukkan bahwa Spread paling mempengaruhi Suku Bunga Dasar Kredit serta tidak dilakukannya pengawasan yang dilakukan regulator memperkuat dugaan adanya kartel dalam penetapan suku bunga dasar kredit.

This study aims to determine of the most composition that affecting bank rsquo s Prime Lending Rate. The bank rsquo s lending rate are not decrease and the increase of bank rsquo s Net Interest Margin NIM not compensated with the growth of credit distribution indicated that bank increase the lending rate for raising the NIM that banks expected. On the other side, the lending rate that not decrease will affect the industry is still dominated by capital sourced from bank loan.
Publication of Prime Lending Rate by bank is one of effort to decrease the bank rsquo s lending rate by the regulator government. But the report not provide accurate data. Some indication of the inaccuracies of the report looks at unchanged figure lending rate within a period over the year and they occur in the majority banks that have large capital are classified in BUKU 4 and BUKU 3 and also there is an ambiguity regarding the segmentation of credit that specified in the regulations, as well as a statement of the regulator that both BI or OJK that this report is not performed supervision.
Thus in this study the method of calculation of each component and the base lending rate of credits generated through theoretical approach derived from the yearly financial statements of bank. The sample of this study consists of bank BUKU 1, BUKU 2, BUKU 3, BUKU 4 that consists of three banks each classes within use the financial statements of the period 2011 2015. The components of bank prime lending rate consists of Cost of Loanable Fund COLF , Overhead Cost OC , Spread, Tax, Reserve of Impairment Loss.
The results showed that the spread or profit into component that most bank rsquo s prime lending rate. The difficulty of lowering the prime lending rate and the results of studies shows that most influence lending rate is related to profit and there is no strengthen the supervision performed by the regulator, confirming allegations cartel in setting lending rate.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S67791
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>