Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 209685 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Viera Sarah Maghfiroh
"ABSTRAK
Artikel ini membahas mengenai evaluasi pencapaian tujuan dan dampak keberlanjutan kegiatan pelatihan bagi youth ambassador periode September 2015 ndash; Juni 2016 dalam Proyek Pengurangan Risiko Bencana di Perkotaan pada Program Disaster Risk Reduction oleh Plan International Indonesia dan Yayasan Tanggul Bencana Indonesia di Kelurahan Duri Utara dan Kota Bambu Utara, Jakarta Barat serta Kelurahan Klender, Jakarta Timur. Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif pada tahap outcome dengan metode kualitatif melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi literatur. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa beberapa kegiatan yang terkait dalam outcome 3 belum mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sehingga proyek ini belum berdampak secara optimal di masyarakat.

ABSTRACT
This paper discusses about the evaluation of goal achievement and sustainability outcomes of training activities for youth ambassador period September 2015 ndash June 2016 in Urban Disaster Risk Reduction Project, Disaster Risk Reduction Program by Plan International Indonesia and Yayasan Tanggul Bencana Indonesia in Kelurahan Duri Utara and Kota Bambu Utara, West Jakarta, and Kelurahan Klender, East Jakarta. This research is evaluative research in outcomes phase with qualitative methods through in depth interview, observation, and literature studies. Evaluation results show that some of the activities related to outcome 3 have not reached the goal, so this project has not impacted optimally in communities."
2017
S66751
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Fauziyah
"Tata letak geografis Indonesia yang berada pada posisi rawan bencana menyebabkan pentingnya penerapan program pengurangan risiko bencana berbasis inklusif. Di sisi lain, program ini terintegrasi pada perencanaan pembangunan jangka panjang. Salah satunya wilayah yang menerapkan program pengurangan risiko bencana, yakni Kabupaten Sleman. Sleman menempati urutan pertama dalam kepadatan masyarakat dan jumlah komunitas disabilitas terbanyak dibandingkan Kabupaten/Kota di D.I Yogyakarta. Tetapi dalam implementasinya banyak kendala yang dihadapi, seperti tingkat pemahaman yang masih melihat disabilitas sebagai individu yang tidak berdaya, aksesibilitas yang minim, sehingga menyebabkan keterpaparan bencana yang tidak proporsional. Pada penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi program pengurangan risiko bencana dan menganalisis faktor pendorong dan penghambat implementasi program di Kabupaten Sleman. Pendekatan postpositivism digunakan dalam penelitian ini dengan teknik pengumpulan data kualitatif-deskriptif. Hasil penelitian tesis ini menunjukkan bahwa sebagian besar adanya kesesuaian program dengan penerima manfaat, program dengan organisasi pelaksana dan kesesuaian penerima manfaat dengan organisasi pelaksana karena banyaknya program yang telah melibatkan komunitas disabilitas sebagai assessor terkait aksesibilitas yang diberikan dan pelatihan inklusivitas pada para implementor program. Di sisi lain, sinergitas terhadap organisasi penyandang disabilitas dan organisasi pelaksana mulai masif dilakukan. Seiring waktu berjalan, pemerintah pun mulai mengubah mindset dalam memandang disabilitas sebagai kelompok berisiko tinggi yang perlu ditingkatkan kapasitasnya, meskipun belum secara merata pemahaman ini. Beberapa faktor pendorong dalam program ini ialah adanya komitmen dari pimpinan dalam memberikan setiap kebutuhan disabilitas, pelibatan disabilitas mulai dari pembentukan program hingga tahap evaluasi. Namun faktor penghambat dari ragam disabilitas dan ilmu pengetahuan yang terbatas menjadi kendala terbesar pada implementasi program pengurangan risiko bencana berbasis inklusif ini.

Indonesia’s disaster-prone geographic condition makes it imperative for the government to implement an inclusive disaster risk reduction program. On the other hand, such program has been integrated into the national long term development plan. One of the regencies that implements a disaster risk reduction program is the Sleman Regency. Sleman ranks first in population density and the number of disability communities when compared to other regencies/cities in D.I. Yogyakarta. However, its implementation faces numerous obstacles, such as low level of understanding, that views disabled people as helpless individuals, and minimum accessibility, which result in a disproportionate exposure to disasters. This thesis aims to describe the implementation of disaster risk reduction program in Sleman Regency and analyze the factors which facilitate and inhibit program implementation. This research utilizes a post-positivism approach, with qualitative data collection method. This thesis found that for the most part, the program is compatible with the beneficiaries and implementing organizations. Such can also be said for the beneficiaries and implementing organizations. The reason for the compatibility is because the program has brought in the disability communities to act as assessors for matters related to accessibility and conducted inclusivity training for program implementers. The synergy between disability and implementing organizations has increased. Over time, the government has changed its mindset and started to view disability communities as a high-risk group which require capacity building, although such understanding is not yet widespread. Some of the driving factors are the leadership’s commitment in providing the needs of the disability communities and the involvement of disability communities in all stages of the program, from formulation until evaluation. On the other hand, the inhibiting factors for this inclusive disaster risk reduction program are the different types of disabilities and limited knowledge of program implementers regarding disability."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Whisnu Yonar Angggono
"Tesis ini membahas mengenai pengurangan risiko bencana oleh masyarakat, dengan menggunakan metode kualitatif dan strategi penelitian studi kasus. Dusun Bronggang, Desa Argomulyo merupakan salah satu area yang terdampak erupsi Merapi pada akhir tahun 2010. Penelitian ini memotret bagaimana proses pengurangan risiko bencana dilakukan di wilayah itu pada masa paska bencana. Partisipasi masyarakat dianggap sebagai kunci dalam pengurangan risiko bencana, selain peningkatan kapasitas dan pengurangan kerentanan untuk meminimalkan risiko bencana. Penelitian ini berpendapat bahwa pengurangan risiko bencana merupakan urusan semua orang dan membutuhkan kontribusi berbagai, meskipun peran kuncinya ada di tingkat masyarakat.

Theis thesis discusses community managed disaster risk reduction, by using qualitative research methodology and case study writing strategy. Dusun Bronggang, Desa Argomulyo, Kabupaten Sleman was one of most devastated area affected by Merapi eruption in 2010. This research draws how the process of disaster risk reduction was conducted by community in post disaster phase. Community participation is regarded as the crucial key in reducing disaster risk. This thesis also argues that disaster is everybody business and it needs all stakeholders contribution, eventhough community participation is the most crucial one."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T32952
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This book provides insight on how disaster risk management can increase the resilience of society to various natural hazards. The multi-dimensionality of resilience and the various different perspectives in regards to disaster risk reduction are taken explicitly into account by providing studies and approaches on different scales and ranging from natural science based methods to social science frameworks. For all chapters, special emphasis is placed on implementation aspects and specifically in regards to the targets and priorities for action laid out in the Sendai Framework for Disaster Risk Reduction. The chapters provide also a starting point for interested readers on specific issues of resilience and therefore include extensive reference material and important future directions for research."
Singapore: Springer Singapore, 2020
e20550609
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
"Why did the people of the Zambesi Delta affected by severe flooding return early to their homes or even choose to not evacuate? How is the forced resettlement of small-scale farmers living along the foothills of an active volcano on the Philippines impacting on their day-to-day livelihood routines? Making sense of such questions and observations is only possible by understanding how the decision-making of societies at risk is embedded in culture, and how intervention measures acknowledge, or neglect, cultural settings. The social construction of risk is being given increasing priority in understand how people experience and prioritize hazards in their own lives and how vulnerability can be reduced, and resilience increased, at a local level.
Culture and Disasters adopts an interdisciplinary approach to explore this cultural dimension of disaster, with contributions from leading international experts within the field. Section I provides discussion of theoretical considerations and practical research to better understand the important of culture in hazards and disasters. Culture can be interpreted widely with many different perspectives; this enables us to critically consider the cultural boundedness of research itself, as well as the complexities of incorporating various interpretations into DRR. If culture is omitted, related issues of adaptation, coping, intervention, knowledge and power relations cannot be fully grasped. Section II explores what aspects of culture shape resilience? How have people operationalized culture in every day life to establish DRR practice? What constitutes a resilient culture and what role does culture play in a society’s decision making? It is natural for people to seek refuge in tried and trust methods of disaster mitigation, however, culture and belief systems are constantly evolving. How these coping strategies can be introduced into DRR therefore poses a challenging question. Finally, Section III examines the effectiveness of key scientific frameworks for understanding the role of culture in disaster risk reduction and management. DRR includes a range of norms and breaking these through an understanding of cultural will challenge established theoretical and empirical frameworks."
London: Routledge, 2015
e20529109
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Soemantri
Jakarta: Palang Merah Indonesia, 2012
363.34 AMA h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Handriyana
"Forum Pengurangan Resiko Bencana merupakan organisasi yang dibentuk untuk membantu pemerintah dalam hal pengurangan resiko bencana salah satunya pada tahap kesiapsiagaan bencana. Selama ini Forum PRB hanya ada sampai tingkat kabupaten/kota, di Kabupaten Garut terdapat Forum PRB sampai tingkat desa yang berada di Desa Pasawahan. Forum PRB Desa Pasawahan merupakan forum yang mewadahi unsur-unsur masyarakat yang berfokus pada pengurangan resiko bencana. Untuk itu dalam skripsi ini akan membahas mengenai peran forum pengurangan resiko bencana (PRB) Desa Pasawahan Kabupaten Garut dalam upaya meningkatan kesiapsiagaan bencana. Pendekatan yang digunakan ialah kualitatif dengan desain deskriptif, teknik pengambilan data menggunakan wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Forum PRB Desa Pasawahan melakukan serangkaian kegiatan-kegiatan kesiapsiagaan untuk menciptakan kesiapsiagaan bencana seperti melakukan sosialisasi dan pelatihan, membuat kebijakan dan perencanaan untuk merespon keadaan darurat, membuat sistem peringatan bencana dan memobiliasi sumber daya.

Disaster Risk Reduction Forum is an organization set up to assist the government in terms of disaster risk reduction at stage one emergency preparedness. During this Forum PRB only until the district / city level, in Garut regency are Forum PRB to the village level in the village Pasawahan. PRB Forum Pasawahan Village is a forum that embodies elements of society that focuses on disaster risk reduction. Therefore in this paper will discuss the role of the forum on disaster risk reduction (DRR) Pasawahan Desa Garut district in an effort to improve disaster preparedness. Qualitative approach is used with a descriptive design and data collection methods are in depth interview, documentation study, and field observation. PRB Forum in Pasawahan Village is an organization formed independently by the community with the purpose of reducing high disaster risk in Pasawahan Village. The presence of PRB forum on a village level became an interesting attention to conduct disaster preparedness in Pasawahan Village, which has a high disaster potential. The result of this research shows is PRB Forum in Pasawahan Village conducted a series of preparedness to create a disaster preparedness."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Palang Merah Indonesia, 2013
363.34 PAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mayang Ayu Faluthamia
"Tesis ini membahas tentang pengurangan resiko bencana berbasis sekolah di SDN 1 Wantisari Lebak Banten. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa implementasi pengurangan resiko bencana berbasis sekolah yang dilakukan Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak tidak berjalan optimal terhadap pelaksanaan strategi pengarusutamaan pengurangan risiko bencana. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi implementasi pengurangan resiko bencana di SDN 1 Wantisari, seperti aspek pengetahuan, sikap dan tindakan, serta aspek pengalaman.

This thesis discusses about school-based disaster risk reduction in SDN 1 Wantisari Lebak Banten. The research used a qualitative approach and descriptive study research. The research concludes that the implementation of school-based disaster risk reduction by Lebak District Education Authority doesn't run optimally on the implementation of disaster risk reduction mainstreaming strategies. There are some factors that affect the implementation of DRR in SDN 1 Wantisari, such as aspect of knowledge, attitudes and actions, and aspect of experience."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T43315
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yerry Purba Wiratama
"Erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010 membawa dampak kerusakan yang luas di daerah Kabupaten Sleman, khususnya Desa Argomulyo, kecamatan Cangkringan. Tak ingin dampak tersebut terulang kembali, Pemerintah mengeluarkan program Desa Tangguh Bencana yang ditujukan agar masyarakat memiliki kapasitas dalam mengurangi resiko bencana diwilayahnya. Tujuan dari penelitian untuk menganalisis implementasi pengurangan resiko bencana pemerintah berbasis masyarakat melalui Program Desa Tangguh bencana di Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, serta pengumpulan data yang dilakukan melalui observasi, wawancara dengan stakeholders terkait di Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman dan studi pustaka. Hasil penelitian implementasi program Desa Tangguh Bencana di Desa Argomulyo menunjukkan adanya pola sinergitas multistakeholders baik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sleman, Non-Governmental Organization/Lembaga Swadaya Masyarakat, maupun masyarakat setempat yang tergabung dalam komunitas relawan Forum Pengurangan Resiko Bencana Desa Argomulyo. Dalam interaksi antar aktor tersebut, masyarakat Desa Argomulyo tidak lagi menjadi obyek, namun pelaku utama yang bergerak dari bawah ke atas (bottom up) dalam upaya pengurangan resiko bencana di wilayahnya dengan keaktifannya menangani sejumlah bencana serta meningkatkan kapasitasnya melalui berbagai pelatihan dan simulasi kebencanaan. Meskipun demikian, dalam implementasi program tersebut juga menemui kendala seperti minimnya pendanaan, terlebih dengan tidak adanya keterlibatan peran dari sektor swasta. Disamping itu, perlu juga menemukan pendekatan dalam menjaga antusiasme masyarakat terhadap kegiatan pelatihan simulasi.

The eruption of Mount Merapi in 2010 brought widespread damage to the Sleman Regency, especially Argomulyo Village. Government issued a program called Desa Tangguh Bencana to improve the ability or capacity of the local community to reduce the risk of disasters in their areas. The purpose of the study was to analyze the implementation of community-based disaster risk reduction through Desa Tangguh Bencana Program in Argomulyo Village. This research is a qualitative research with a case study approach, as well as data collection conducted through interviews with relevant stakeholders in Argomulyo Village. The results of this research show a pattern of multistakeholder interaction between Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Non-Governmental Organizations, and local communities. In the interaction between these actors, the people of Argomulyo Village are no longer the objects of the program, but the main actors in the program to reduce disaster risk in their area by actively handling a number of disasters and increasing their capacity through various training and disaster simulations. However, in the implementation of the program also encountered obstacles such as lack of funding and maintaining the enthusiasm of the local community.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
T54918
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>